Anda di halaman 1dari 68

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

KECAMATAN CIHURIP
Jln. Raya Tegal Lega Cihurip Garut

SPESIFIKASI TEKNIS

KEGIATAN:
PENGADAAN BARANG MILIK DAERAH PENUNJANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH

PEKERJAAN:

PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA


KECAMATAN CIHURIP
TAHUN ANGGARAN 2021
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

DAFTAR ISI

SPESIFIKASI TEKNIS Halaman


Pasal 1. Lingkup Pekerjaan ..................................................................................................................... 1
Pasal 2. Situasi ....................................................................................................................................... 2
Pasal 3. Ukuran Tinggi dan Ukuran Pokok ............................................................................................. 3
Pasal 4 Pekerjaan Tanah ....................................................................................................................... 3
Pasal 5. Papan Bouwplank ..................................................................................................................... 4
Pasal 6 Pekerjaan Pondasi..................................................................................................................... 4
Pasal 7. Pekerjaan Beton ....................................................................................................................... 6
Pasal 8 Pekerjaan Pasangan ................................................................................................................. 15
Pasal 9 Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela .......................................................................................... 17
Pasal 10. Pekerjaan Plafond...................................................................................................................... 21
Pasal 11. Pekerjaan Lantai ....................................................................................................................... 22
Pasal 12. Pekerjaan Atap ......................................................................................................................... 26
Pasal 13. Pekerjaan Pengecatan .............................................................................................................. 31
Pasal 14. Pekerjaan Sanitair ..................................................................................................................... 32
Pasal 15 Pekerjaan Instalasi Listrik .......................................................................................................... 34
Pasal 16 Pekerjaan Lain-Lain .................................................................................................................. 40
Pasal 17 LAMPIRAN ............................................................................................................................... 41
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN

1.1. Nama Kegiatan / Pekerjaan :


- Nama Kegiatan adalah Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah.
- Nama Pekerjaan adalah Pembangunan Gedung Negara Sederhana Kecamatan
Cihurip Kabupaten Garut.
1.2. Lokasi Pekerjaan :
Lokasi Pekerjaan yang dimaksud Item 1.1. Pasal ini adalah Kantor Kecamatan
Cihurip Kabupaten Garut.

1.3. Lingkup Pekerjaan Pemborongan :


A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PEKERJAAN PEMBANGUNAN
B1. PEKERJAAN LANTAI DASAR
I. PEKERJAAN TANAH
II. PEKERJAAN PONDASI
III. PEKERJAAN BETON STRUKTUR DAN NON STRUKTUR
IV. PEKERJAAN PASANGAN
V. PEKERJAAN KUSEN
VI. PEKERJAAN ATAP (AREA DROP OFF)
VII. PEKERJAAN PLAFOND
VIII. PEKERJAAN LANTAI
IX. PEKERJAAN PENGECATAN
X. PEKERJAAN SANITAIR
XI. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

B2. PEKERJAAN LANTAI 1 (SATU)


I. PEKERJAAN TANAH
II. PEKERJAAN BETON STRUKTUR DAN NON STRUKTUR
III. PEKERJAAN PASANGAN
IV. PEKERJAAN KUSEN
V. PEKERJAAN ATAP
VI. PEKERJAAN PLAFOND
VII. PEKERJAAN PENGECATAN
VIII. PEKERJAAN SANITAIR
IX. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1.4. Acuan Pelaksanaan Pekerjaan :


1. Syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam RENCANA
KERJA DAN SYARAT-SYARAT pekerjaan ini.
2. Gambar-gambar yang dilampirkan pada RENCANA KERJA DAN SYARAT-
SYARAT pekerjaan ini.
3. Keterangan-keterangan dan gambar-gambar yang diberikan oleh Pokja ULP
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Garut kepada Pemborong
pada waktu Rapat Penjelasan Pekerjaan/Rapat Aanwijzing Pekejaan, Risalah
Aanwijzing.
4. Petunjuk-petunjuk atau saran-saran yang diberikan oleh Konsultan
Pengawas /Pelaksana Teknis pada waktu pekerjaan dilaksanakan.

PASAL 2
SITUASI

2.1. Pemborong wajib meneliti situasi medan terutama kondisi tanah bangunan, sifat
dan luasnya pekerjaan dan hal lain yang berpengaruh terhadap harga penawaran.
2.2. Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
klaim dikemudian hari.
2.3. Dalam rapat penjelasan akan ditunjukan dimana pembangunan akan dilaksanakan.

2
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

PASAL 3
UKURAN TINGGI DAN UKURAN POKOK

3.1. Semua ukuran yang tercantum dalam gambar rencana dinyatakan dalam cm dan m,
kecuali ukuran baja/besi yang dinyatakan dalam Inc atau mm.
3.2. Permukaan atas lantai ubin (Peil ± 0,00) adalah diatas muka tanah sekitarnya,
kecuali ditetapkan lain pada waktu rapat penjelasan.
3.3. Ukuran penduga dibuat dari papan/ kayu terentang 5/7 x 3 M yang diketam rata
semua sisinya, kemudian sebagian ditanam ke tanah asli sedalam 1 M, ukuran
penduga tersebut merupakan titik ikat tetap yang harus dibuat pemborong
dibawah pengamatan Direksi Lapangan dan dipelihara selama pelaksanaan.
3.4. Ketentuan letak bangunan diukur dibawah pengawasan Direksi dengan patok-
patok yang dipancang dan papan bouwplank yang diketam pada sisinya.
3.5. Pemborong harus menyediakan paling sedikit 3 (tiga) Orang Pembantu yang
paham dalam pengukuran, penyipat datar, penunjukkan/ prima silang, tali busur
dan lainnya yang diperlukan.

PASAL 4
PEKERJAAN TANAH

4.1. Lingkup pekerjaan ini meliputi :


1. Pekerjaan galian pondasi batu kali
2. Pekerjaan galian tanah pondasi setempat
3. Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi batu kali
4. Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi Plat Beton Setempat
5. Pek. Urugan Peninggian lantai dengan Sirtu
6. Pek. Urugan Pasir Bawah Sloof
7. Pek. Urugan Pasir Bawah lantai
8. Pek. Urugan Pasir Bawah lantai rabat
9. Pek. Urugan Pasir Bawah lantai rabat drop off

3
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

4.2. Galian Tanah Untuk Pondasi Bangunan


1. Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar atau
sampai tanah keras, apabila diperlukan untuk mendapatkan daya dukung
yang baik, dasar galian harus dipadatkan/ditumbuk.
2. Jika galian melampaui batas kedalaman, pemborong harus menimbun
kembali dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum
3. Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkat
langsung ke tempat yang direncanakan yang disetujui Direksi, sedangkan hasil
galian yang tidak dapat dipakai untuk penimbunan harus disingkirkan ke
tempat yang disetujui Direksi.
4.3. Harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam penawaran harus sudah mencakup
semua biaya pekerjaan-pekerjaan, pembersihan, sewa alat, penimbunan dan
pembuangan hasil galian.

PASAL 5
PAPAN BOUWPLANK

5.1. Semua bouwplank menggunakan kayu kelas II/terentang diserut rata dan
terpasang waterpass dengan peil ± 0,00 m. Setiap jarak 2 m papan bouwplank
diperkuat dengan kayu berukuran 5/7 cm. Pada papan bouwplank ini harus
dicatat sumbu- sumbu dinding, dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh iklim.
5.2. Jarak papan bouwplank minimal 2,5 m dari garis bangunan terluar untuk
mencegah kelongsoran terhadap galian tanah pondasi.
5.3. Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai, pemborong wajib memintakan
pemeriksaan dan persetujuan tertulis dari Direksi.

PASAL 6
PEKERJAAN PONDASI

6.1. Pondasi yang dipakai adalah: Pondasi plat setempat, dan pondasi lajur
batu kali.
1. Pondasi Plat
Pondasi plat seperti yang ditunjukan pada gambar kerja dipasang pada
4
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

tiap-tiap kolom selasar bangunan lantai I dan pada pondasi tangga.


Pada pelaksanaannya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a) Alas pondasi harus mencapai kedalaman tanah asli seperti ditunjukan


pada gambar kerja, kemudian diatasnya diberi lapisan lantai kerja setebal
3 cm dari bahan adukan 1 Pc : 3 Psr.
b) Pemasangan pembesian/penulangan besi plat seperti ditunjukan
pada gambar. Pelaksana/Kontraktor agar dengan cermat meneliti gambar
kerja dan memperoleh petunjuk Konsultan Pengawas / Pelaksana Teknis.
c) Mortal beton menggunakan mutu beton, dan K-225, untuk agregat, air
semen dan persyaratan lain lihat pasal pekerjaan beton.

2. Pondasi Batu Kali


Pondasi batu kali terdiri dari pondasi lajur batu kali dan batu kali setempat
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Alas pondasi harus mencapai kedalaman tanah asli seperti ditunjukan
pada gambar kerja.
b) Alas pondasi dari pasir urug yang dipadatkan setebal 10 cm ditimbris dan
disiram sampai kepadatan maksimum.
c) Lantai kerja pondasi/aanstamping adalah setebal 15 cm ditimbris pasir
atau batu belah sehingga kokoh.
d) Material batu kali/belah yang keras bermutu baik tidak cacat dan tidak retak.
Batu kapur, batu berpenampang bulat atau berpori besar dan terbungkus
lumpur tidak diperkenankan dipakai.
e) Adukan yang dipakai untuk pasangan pondasi adalah 1Pc : 3 Psr
dan 1 Pc : 5 Psr.
f) Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan
kimia yang dapat merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik lainnya.

6.2. Penggalian pondasi dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan lay out titik
as pondasi tersebut dan ditentukan dengan teliti sesuai gambar dan disetujui
Konsultan Pengawas/Pelaksana Teknis.
6.3. Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap betulnya penempatan
kedalaman, besaran, beban letak dan kondisi dasar galian.

5
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

Sebelum pemasangan pondasi dimulai, ijin dari Konsultan Pengawas/Pelaksana


Teknis mengenai hal tersebut harus didapat secara tertulis.
6.4. Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek tulangan
ke Tie Beam dan sporing pipa plumbing yang harus menembus pondasi.
6.5. Antara Tie Beam dan pondasi batu kali menerus dipasang stek-stek besi dia. 10 mm
berjarak minimal 1 m.

PASAL 7
PEKERJAAN BETON

7.1. Lingkup Pekerjaan

1. Yang termasuk beton bertulang dalam pekerjaan ini adalah :


a. Pekerjaan pondasi plat
b. Pekerjaan kolom pedestal
c. Pekerjaan sloop
d. Pekerjaan kolom struktur dan kolom praktis
e. Pekerjaan balok dan ringbalk termasuk balok lintel
f. Plat kanopi/topi beton
g. Pekerjaan plat lantai
h. Pekerjaan Plat Tangga
i. Pekerjaan dak beton

7.2. Bahan-bahan
1. Agregat Beton
a) Agregat beton berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan
batu dengan Wets System Stone Crusher.
b) Agregat beton harus sesuai dengan spesifikasi agregat beton menurut ASTM-
C 33.
c) Ukuran terbesar agregat beton adalah 2,5 cm
d) System penyimpanan harus sedemikian rupa agar tidak terjadi
kontaminasi bahan yang tidak diinginkan
e) Agregat harus bersih dari segala kotoran, tidak melebihi 5%.

6
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

2. Agregat Kasar
a) Agregat kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang kasar, keras
tidak berpori dan bentuk kubus.
b) Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya tidak boleh melampui 20% dari
jumlah berat seluruhnya.
Agregat kasar tidak boleh mengalami pembubukan mesin Los Angeles ASTM-C
131-55.
Gradasi :

Saringan Ukuran Lewat Saringan

1” 25,00 mm 100
3/4“ 20,00 mm 90 - 100
3/8” 95,00 mm 20 - 25
No. 4 4,76 mm 0 - 100

3. Agregat Halus
a) Agregat halus dapat digunakan pasir alam yang berasal dari pasir
Galunggung Tasikmalaya.
b) Pasir harus bersih dari bahan organis, zat-zat alkali dan
substansi-substansi yang merusak beton. Pasir tidak boleh
mengandung segala jenis substansi tersebut lebih dari 5%
c) Pasir laut tidak boleh dipergunakan. Untuk beton, pasir harus terdiri dari
partikel-partikel yang tajam dan keras.
d) Cara dan penyimpanan harus sedemikian rupa agar menjamin
kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan menjaga agar tidak terjadi
kontaminasi yang tidak diinginkan.
Gradasi :

Saringan Ukuran % Lewat Saringan


3/8” 9,000 mm 100
No. 4 4,760 mm 90 - 100
No. 8 2,380 mm 90 - 100
No. 16 0,190 mm 90 - 100
No. 30 0,595 mm 90 - 100
No. 50 0,297 mm 90 - 100
No. 100 0,149 mm 90 - 100
No. 200 0,074 mm 90 - 100
7
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

3. PC (Portland Cement)
Semen yang dipakai harus dari mutu yang disyaratkan dalam NI-8. Kontraktor
harus mengusahakan agar satu merk saja yang dipakai untuk seluruh
pekerjaan beton.
Semen ini harus disimpan pada tempat kering dengan lantai terangkat,
agar terhindar dari air dan ditumpuk dalam urutan pengiriman. Semen
yang rusak atau tercampur apapun tidak boleh dipakai dan harus dikeluarkan
dari lapangan.

4. Pembesian/ Penulangan
a) Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian
rupa, sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab
maupun basah.
b) Besi penulangan harus disimpan berkelompok berdasarkan ukuran
masing-masing. Besi penulangan rata harus sesuai dengan persyaratan
dalam NI-2 yang dinyatakan sebagai U-24 seperti yang dinyatakan
dalam gambar.
c) Besi penulangan yang akan digunakan harus bebas dari karat dan
kotoran lain, apabila harus dibersihkan dengan cara disikat atau
digosok tanpa mengurangi diameter penampungan besi, atau
dengan bahan cairan sejenis “Vikaoxy Off” yang disetujui pengawas.
d) Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau dibengkokkan,
sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang (Ring), persyaratan harus
sesuai PBI 1971.
e) Pembuatan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan
gambar konstruksi.
f) Tulangan beton harus diikat kuat dengan kawat beton untuk menjamin
agar besi tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus
bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut
beton/beton deking sesuai dengan ketentuan dalam PBI-1971.

8
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

5. Besi Beton
Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan
kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari perencana/
pengelola Kegiatan/Konsultan Pengawas/Pelaksana Teknis.
Direksi/Pengawas berhak memerintahkan untuk menambah besi tulangan
ditempat yang dianggap perlu sampai maksimum 5% dari tulangan yang
ada ditempat tersebut, meski tidak tertera dalam gambar struktur, tanpa
biaya tambahan.

6. Kawat Pengikat
Harus berukuran minimal diameter 1 mm seperti yang disyaratkan dalam NI-2.

7. A i r
Air harus bersih dan jernih sesuai dengan persyaratan dalam NI-2.

8. Additive
Untuk mencapai slump yang disyaratkan dengan mutu yang tinggi, bila
diperlukan campuran beton dapat menggunakan bahan-bahan additive
merk POZZLITH 300 R atau setaraf. Additive yang mengandung
Chloride atau nitrat tidak boleh dipergunakan.

7.3. Pelaksanaan
Sebelum dilaksanakan, kontraktor harus mengadakan material test atau mixed
design yang dapat membuktikan bahwa mutu beton disyaratkan dapat
tercapai. Dari hasil test tersebut ditentukan oleh pengawas “Deviasi Standard”
yang akan dipergunakan untuk menilai mutu beton selama pelaksanaan.

1. Pengecoran Beton.

a) Pengecoran Beton yang digunakan adalah Beton Type Site Mix dan Ready Mix
b) Kontraktor harus memberitahukan direksi selambat-lambatnya 24 jam
sebelum suatu pengecoran beton dilaksanakan.
Persetujuan direksi untuk mengecor beton berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan cetakan dan pemasangan besi serta bukti bahwa kontraktor
dapat melaksanakan pengecoran tanpa gangguan.

9
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

Persetujuan tersebut diatas tidak mengurangi tanggung jawab kontraktor


atas pelaksanaan pekerjaan beton secara menyeluruh.
b) Adukan beton tidak boleh dituangkan bila waktu sejak dicampurnya
air pada semen dan agregat atau semen pada agregat telah melampaui 3
jam dan waktu ini dapat berkurang lagi jika Pengelola Teknis/Konsultan
Pengawas/Pelaksana Teknis menganggap perlu didasarkan pada kondisi
tertentu.
c) Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga menghindarkan terjadinya
pemisahan material (Segregation) dan perubahan letak tulangan. Cara
penuangan dengan alat pembantu seperti talang, pipa chute dan
sebagainya, harus mendapatkan persetujuan direksi.
d) Alat-alat penuang seperti talang, pipa chute dan sebagainya
harus selalu bersih dan bebas dari lapisan-lapisan beton yang mengeras.
Adukan beton tidak boleh lebih dari 2 meter. Selama dapat dilaksanakan
sebaiknya digunakan pipa yang terisi penuh adukan dengan pangkalnya
terbenam dalam adukan yang baru dituang.
e) Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah mengalami
“Initial Set” atau yang telah mengeras dalam batas dimana akan terjadi
plastis karena getaran.
f) Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang menyentuh
tanah harus diberi lantai dasar setebal 3 cm agar menjamin duduknya
tulangan dengan baik dan penyerapan air semen dengan tanah.
g) Bila pengecoran harus berhenti sementara beton sudah menjadi
keras dan tidak berubah bentuk, harus dibersihkan dari lapisan air
semen (laitances) dan partikel-partikel yang terlepas sampai suatu
kedalaman yang cukup sampai tercapai beton yang padat. Segera
setelah pemberhentian pengecoran ini maka adukan yang lekat pada
tulangan dan cetakan harus dibersihkan.

2. Pemadatan Beton
a) Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan untuk
mengangkut dan menuang beton dengan kekentalannya secukupnya agar
didapat beton padat tanpa menggetarkan secara berlebihan.

10
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

b) Pelaksanaan penuangan serta penggetaran beton adalah sangat penting.


Beton digetarkan dengan vibrator secukupnya dan dijaga agar tidak
berlebihan (Over Vibrate). Hasil beton yang berongga-rongga dan terjadi
pengantongan beton-beton tidak akan diterima.
c) Penggetaran tidak boleh dengan maksud mengalirkan beton.
d) Pada daerah pembesian yang penuh (padat) harus digetarkan dengan
penggetar berfrekuensi tinggi, agar dijamin pengisian beton dan pemadatan
yang baik.
e) Penggetaran beton harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang mengerti
dan terlatih.

3. Lantai Kerja
Semua beton yang berhubungan dengan tanah sebagai dasarnya harus diurug
dengan pasir padat setebal 10 s/d 15 cm atau sesuai dengan yang ditunjukan
dalam gambar, kemudian dipasang lantai kerja dengan mutu BO setebal 5
cm, dengan adukan 1 Pc : 3 Psr dibawah konstruksi beton tersebut.

4. Beton Rabat
Beton rabat dengan mutu beton BO yang digunakan harus dari campuran 1 Pc :
3 Psr : 5 Krl dipasang pada tempat-tempat yang ditunjukan dalam gambar
dimana dibawahnya terlebih dahulu harus diberikan pasir padat 10 cm.

5. Slump (Kekentalan Beton)


Kekentalan beton untuk jenis konstruksi berdasarkan pengujian dengan PBI-
1971 adalah sebagai berikut :
Jenis Konstruksi Slump/Max (Cm) Min (Cm)
- Plat, Kolom dan Balok 15 7,5
- Pondasi Telapak 12,5 5

Bila tidak menggunakan alat penggetar dengan frekuensi getaran tinggi,


harga tersebut diatas dapat dinaikan sebesar 50%, tetapi dalam hal apapun
tidak boleh melebihi 15,0 cm.

11
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

6. Penyambungan Beton dan Construction Joint


a) Setiap penyambungan beton, permukaan harus dibersihkan/ dikasarkan dan
diberi bahan bonding agent seperti : EMAGG CALBOND atau sejenisnya yang
dapat menjamin kontinuitas adukan beton lama dengan yang baru.
b) Rencana/Schedule pengecoran harus dipersiapkan untuk penyelesaian
satu struktur secara menyeluruh.
c) Dalam schedule tersebut direksi akan memberikan persetujuan
dimana letak construction joint tersebut. Dalam keadaan mendesak
direksi dapat merubah letak construction joint tersebut.
d) Permukaan Construction Joint harus bersih dan dibuat kasar dengan
mengupas seluruh permukaan sampai didapat permukaan beton yang
padat serta dengan menyemprotkan air pada permukaan beton, sesudah
2 jam atau kurang dari 4 jam sejak beton dituang.
e) Bila pada sambungan beton/coran timbul retak atau bocor perbaikan
dilakukan dengan Concresive SGP Process.

7. Pengujian Kekuatan Beton


Selama masa pelaksanaan, mutu beton harus diperiksa secara kontinyu
dari hasil-hasil pemeriksaan benda uji dengan menggunakan besi kubus beton.
Paling sedikit setiap 5 m³ beton harus dibuat 1 benda uji. Benda uji harus
diperiksa kekuatan tekannya di laboratorium yang disetujui pengawas dan
biasanya ketentuan PBI-1971 harus dipenuhi. Mutu beton yang disyaratkan
adalah K-100, K-175 dan K-225.
Khusus untuk pengecoran Ready Mix maka tes kekuatan beton dilakukan di
tempat/workshop perusahaan yang bersangkutan, dan diminta hasil uji tes
kekuatan beton.

8. Pemeriksaan Lanjutan
Apabila hasil pemeriksaan tersebut diatas masih meragukan, maka pemeriksaan
lanjutan dilakukan dengan Core Drilling untuk meyakinkan terhadap kualitas
beton yang sudah ada sesuai dengan PBI-1971.
Seluruh biaya pekerjaan pemeriksaan benda uji maupun pemeriksaan

12
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

lanjutan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.

7.4. Cetakan Beton


1. Standard
Seluruh cetakan harus mengikuti persyaratan-persyaratan normalisasi dibawah
ini:
- NI - 2 - 1971
- NI - 3 – 1970

2. Bahan-bahan
a) Bahan pelepas acuan (Releasing Agent) harus sepenuhnya digunakan
pada semua acuan untuk pekerjaan beton.
b) Cetakan untuk beton cor ditempat, biasa bahan cetakan harus dibuat
dari kayu kelas II dan multiplek minimal tebal 9 mm, tebal dan keras dengan
diberi penguat-penguat secukupnya sehingga keseluruhan frame work dapat
berdiri stabil dan tidak terpengaruh oleh desakan-desakan beton pada waktu
pengecoran serta tidak terjadi perubahan bentuk, serta untuk
penggunaannya harus mendapat persetujuan Direksi/ Konsultan Pengawas
/ Pelaksana Teknis.
c) Rencana (Design) seluruh cetakan menjadi tanggung jawab kontraktor
sepenuhnya.
d) Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran batas-batas bidang dari
hasil beton yang diinginkan oleh perencana dalam gambar-gambar.
e) Cetakan harus sedemikian rupa menghasilkan muka beton yang rata.
Untuk itu dapat digunakan cetakan dari multiplex, plat besi atau papan
dengan permukaan yang halus dan rata.
f) Sebelum beton dituangkan, konstruksi cetakan harus diteliti untuk
memastikan bahwa benar dalam letak, kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan
dan pengembangan pada saat beton dituangkan serta bersih dari segala
benda yang tidak diinginkan dan kotoran-kotoran.
g) Permukaan cetakan harus diberi minyak yang biasa diperdagangkan (form
oil) untuk mencegah melekatnya beton pada cetakan. Pelaksanaan agar
berhati-hati jangan terjadi kontak dengan besi yang dapat mengurangi
daya lekat besi dan beton.
13
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

h) Permukaan cetakan harus dibasahi dengan rata agar tidak terjadi


penyerapan air beton yang baru dituangkan.
i) Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Direksi
atau jika umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
- Balok Tanpa beban konstruksi 7 Hari
- Balok dengan beban konstruksi 21 Hari
- Pelat Lantai 21 Hari
Dengan persetujuan Pengelola Teknis/Konsultan Pengawas/
Pelaksana Teknis cetakan beton dapat dibongkar lebih awal asal benda uji
yang kondisi perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah
mencapai kekuatan 75% dari kekuatan pada umur 21 hari.
Segala izin yang diberikan oleh Pengelola Teknis/Konsultan
Pengawas/Pelaksana Teknis sekali-kali tidak boleh menjadi bahan untuk
mengurangi/membebaskan tanggung jawab Kontraktor dari adanya
kerusakan-kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan tersebut.
Pembongkaran cetakan beton tersebut harus dilaksanakan dengan
hati-hati sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan cacat
pada permukaan beton, tetap dihasilkan sudut-sudut yang tajam dan
tidak pecah.
j) Bekas cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi yang terpendam
dalam tanah harus dicabut dan dibersihkan sebelum dilaksanakan
pengurugan tanah kembali.

3. Hasil Pengecoran dan Finishing


a) Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rapih, bersih dan tanpa
cacat, lurus dan tepat pada posisinya sesuai dengan gambar rencana.
b) Permukaan beton yang akan difinishing dengan cat, tidak akan diplester
lagi tetapi langsung diberi plamur dan cat.
c) Pengecatan dapat dilaksanakan setelah pengawas memeriksa dan
menyatakan persetujuannya.
7.5. Lantai Beton Rabat
Beton rabat menggunakan campuran 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl dengan ketebalan
sesuai gambar kerja, dibawah rabat beton supaya diurug pasir dengan

14
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

ketebalan sesuai gambar dan tanah tersebut harus dipadatkan terlebih dahulu
lapis demi lapis dengan mesin Stamper.

PASAL 8
PEKERJAAN PASANGAN

8.1. Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah :


a. Pasangan dinding 1/2 bata
b. Plesteran/acian dinding , Pilar, Openingan dan Profil
c. Pekerjaan Penebalan plesteran pilar depan
d. Pekerjaan pasan ornamen bagian depan bahan besi
e. Pekerjaan pasang ornamen variasi batik Garutan bahan besi plat ukuran 40 cm
pada kanopy
f. Pekerjaan pasang ralling tangga besi hollow 4/4 cm dan 4/6

8.2. Bahan yang dipakai adalah :


1. Bata merah bermutu baik, pembakaran sempurna, bebas dari cacat dan
retak, maksimal belah menjadi 2 bagian, produk lokal dan memenuhi persyaratan
PUBBI 70. Dalam hal bata merah sulit didapat, pemborong dengan ijin
tertulis dari Direksi dapat mempergunakan bahan bangunan alternatif
pengganti batu bata atau dinding ferrocement (Simpai Wall).
2. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat, kotoran
organik dan bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir yang
akan dipakai terlebih dulu diayak lewat lobang sebesar 10 mm.
3. Semen yang dipakai harus memenuhi persyaratan N.I. 8 type I menurut
ASTM dan memenuhi S 400 standard Portland Cement.

8.3. Adukan/ Campuran


1. Adukan Trasraam 1 Pc : 3 Psr dilaksanakan untuk :
a) Semua pasangan bata setinggi 30 cm diatas Tie Beam diatas lantai pada
semua dinding yang berhubungan dengan air setinggi 160 cm.
b) Pasangan bata kedua sisi saluran dan bata sebagai pondasi serta tempat-
tempat lainnya yang diperlukan seperti pasangan dinding

15
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

c) Plesteran dinding yang masuk kedalam tanah, saluran pasangan


trasraam, plint plesteran, afwerking permukaan beton dan seluruh
pasangan bata 1 Pc : 3 Psr tersebut diatas.
2. Adukan 1 Pc : 5 Psr dilaksanakan untuk pasangan dinding dan plesteran
yang tidak trasram seperti tercantum di atas.

8.4. Pelaksanaan Pekerjaan


1. Pekerjaan pasangan dinding bata harus terkontrol waterpass baik arah
vertikal maupun horizontal.
Setiap 8 baris bata harus dipasang angker besi 10 mm dari kolom,
pelaksanaan pasangan dinding bata tidak boleh melebihi ketinggian 1
meter setiap hari.
Batu bata sebelum dipasangkan terlebih dahulu dibasahi air.
2. Sebelum dinding diplester harus dikamprot dahulu dengan campuran
1 Pc : 3 Psr dengan ketebalan lebih kurang 3 mm untuk mendapatkan
ikatan yang lebih baik, kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
bidang plesteran stabil dan kemudian diperhalus dengan acian semen.
3. Pasangan bata yang selesai harus terus menerus dibasahi selama
14 hari
4. Untuk plesteran trasraam dilakukan pada kedua sisi luar dalam

5. Untuk finishing beton expose, sebelum diperhalus/afwerking permukaan


beton perlu dikasarkan/dikamprot terlebih dahulu dengan campuran 1 Pc : 3
Psr dengan ketebalan lebih kurang 3 mm untuk mendapatkan ikatan yang lebih
baik.
6. Seluruh pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus, berombak dan
retak-retak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.

16
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

PASAL 9
PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

9.1 Umum
1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kosen pintu, kosen Jendela, kosen
bovenlicht seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta
shop drawing dari Kontraktor.

2. Pekerjaan yang berhubungan

a. Pekerjaan Sealant, Monhair


b. Pekerjaan Pintu dan Jendela Rangka Aluminium.
c. Pekerjaan Daun Pintu Multipleks finishing HPL
d. Pekerjaan Kaca Polos dan Tempered Glass

3. Standard
ASTM :
(1) C 509 - Cellular Elastomeric Preformed Gasked and Selain Material.
(2) C 2000 - Clasification System for Rubber Products in Automatic
Applications.
(3) C 2287 - Nonrigid Vinyl Chloride Polymer and Copolymer Molding and
Extinasion Compounds.

9.2 Bahan/produk
1. Kosen Aluminium yang digunakan :
o Bahan : Dari bahan Aluminium framing system sekualitas YKK.
o Bentuk profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/Konsultan
Pengawas.
o Warna Profil : Ditentukan kemudian (contoh warna diajukan
Kontraktor).
o Lebar Profil : Tebal 4” (pemakaian lebar bahan sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar.
17
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

o Pewarnaan : Natural Anodize sesuai standart produksi pabrik.


o Nilai Deformasi : Diijinkan maksimal 1 mm.
2. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat
dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
3. Konstruksi kosen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam
detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
4. Kosen-kosen Aluminium khususnya Pintu harus mampu untuk menahan
engsel-engsel Pintu Panel yang cukup berat karena terbuat dari kayu utuh.
5. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil test,
minimum 100 kg/m2.
6. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan terhadap tekanan air
15 kg/m2 yang harus disertai hasil test.
7. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk toleransi kuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan.
8. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-
unit, jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya
sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan
memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian rupa
sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu
mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
- Untuk tinggi dan lebar 1 mm.
- Untuk diagonal 2 mm.

9. Accessories dan Perlengkapan Gantungan


- Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari
vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium
harus ditutup caulking dan sealant. Angkur- angkur untuk rangka/kosen
aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink
tidak kurang dari (13) mikron sehingga dapat bergeser.
- Pekerjaan aksesoris seperti kunci dan gantungan menggunakan bahan-bahan

18
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

yang berkualitas dan standar KW1 dan harus mendapat persetujuan dari
direksi atau pengawas.

10. Bahan finishing


Treatment untuk permukaan kosen jendela dan pintu yang bersentuhan dengan
bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya harus
diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan
insulating varnish seperti asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya.

9.3 Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar
dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi
untuk semua detail sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan
sistem konstruksi bahan lain.
2. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan
membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Perencana/Konsultan
Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran.
3. Semua frame/kosen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara
fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya
dapat dipertanggung jawabkan.
4. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk
mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.
5. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah
bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
6. Akhir bagian kosen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup,
rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas
dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
7. Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plate setebal
2 - 3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
8. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan

19
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000
kg/cm2. Celah antara kaca dan sistem kosen aluminium harus ditutup oleh
sealant.
9. Disyaratkan bahwa kosen aluminium dilengkapi oleh kemungkinan-kemungkinan
sebagai berikut :
a. Dapat menjadi kosen untuk dinding kaca mati.
b. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dan lain-lain.
c. Sistem kosen dapat menampung pintu kaca frameless.
d. Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus
dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai maupun langit- langit.
e. Mempunyai accessories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.
10. Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kosen aluminium
akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chormium untuk menghindari kontak korosi.
11. Toleransi pemasangan kosen aluminium disatu sisi dinding adalah 10 - 25 mm
yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
12. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan
sebelum rangka kosen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal
(pelubangan dinding) yang melekat pada ambang bawah dan atas harus
waterpass.
13. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada
ruang yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat
digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini
pada swing door dan double door.
14. Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar di beri sealant
supaya kedap air dan kedap suara.
15. Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air
hujan.

20
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

PASAL 10
PEKERJAAN PLAFOND

10.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi : pemasangan rangka plafond, pemasangan penutup plafond,
pemasangan list plafond.

10.2. Persyaratan Bahan


a. Semua bahan Hollow yang dipakai harus memenuhi persyaratan yang berlaku.
b. Rangka plafond menggunakan Hollow dimensi sesuai gambar kerja.
c. Panel penutup memenuhi persyaratan Sll.
d. Ukuran panel standard sesuai Gambar kerja
e. Tebal panel Gypsum BOARD 9 mm
f. Bahan yang akan dipakai harus siku pada sudut-sudutnya, permukaan rata
tidak bergelombang, tidak ada tonjolan atau lekukan; dan bebas dari cacat,
noda dan pecah

10.3. Persyaratan Pelaksanaan


a. Umum
1. Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib memeriksa dengan seksama Gambar
Kerja dan memeriksa keadaan di tempat pekerjaan yang akan dilaksanakan
serta mengadakan koordinasi dengan disiplin lain yaitu : Elektrikal, Mekanikal
dan Sanitasi terhadap peletakan-peletakan diantaranya: Pengabelan,
pemipaan dan instalasi lainnya.
Bila pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam Gambar Rencana
langit-langit, maka Kontraktor harus meneliti gambar kerja disiplin yang
bersangkutan. Bila tidak didapatkan kejelasan, Kontraktor harus melaporkan
kepada Konsultan Pengawas/Pelaksana Teknis/Direksi untuk mendapatkan
keputusan yang harus dilaksanakan. Koordinasi harus selalu berada di awah
petunjuk dan pengarahan dan Konsultan Pengawas/ Pelaksana Teknis/
Direksi.
2. Semua pelaksanaan ini harus memenuhi standar spesifikasi dan bahan dan
material, prosedur dan cara pelaksanaan dari pabrik pembuat, selain
mengikuti Gambar kerja dan Buku Spesifikasi ini.
21
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

b. Pekerjaan list Plafond


1. Bahan untuk semua list plafond yang dipakai adalah Gypsum yang memenuhi
persyaratan.
2. Kepala paku harus dipipihkan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan
jarak pemakuan maksimum 20 cm, berseling diantara pemakuan langit-
Iangit. lubang bekas paku harus ditutup dengan dempul, kemudian
diratakan dengan permukaan memakai ampelas halus.
3. Setiap pertemuan sudut harus diadu manis. Setiap perselingan dan
pertemuan harus tegak lurus dan rapi.
4. Disyaratkan tidak ada sambungan sepanjang minimal 300 cm.

c. Rangka Plafond
1. Pekerjaan rangka plafond dari besi hollow
2. Tidak diperkenankan memasang penutup langit-langit sebelum rangka
langit-langit disetujui oleh Konsultan Pengawas/Pelaksana Teknis/Direksi.

d. Penutup Palfond "Gypsum Board 9 mm"


1. Pemasangan "Gypsum Board 9 mm" dibuat tidak menggunakan naat, antar
panel satu dengan yang lainnya atau sesuai gambar kerja

PASAL 11
PEKERJAAN LANTAI

11. Pekerjaan Lantai terdiri dari:


a. Pekerjaan Lantai Ukuran 60/60 cm ruangan dalam, tangga dan teras
b. Pekerjaan Stepnosing tangga
c. Pasangan lantai keramik Ukuran 25/25 cm untuk toilet
d. Pasangan dinding keramik Ukuran 25/40 cm untuk toilet

11.1. Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang
bermutu baik.

22
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

b. Pasangan keramik ini dipasang pada seluruh daerah basah atau toilet
detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
c. Pasangan ini dipasang pada selutuh ruangan kering dari lobby sampai
selasar sesuai dalam gambar.
d. , Keramik warna, buatan dalam negeri, mutu yang baik.

11.2. Standard Bahan

a. PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia


1982 (NI - 3).
b. ANSI : American National Standard Institute
c. TCA : Tile Council of America, USA.
d. TCA 137.1 - Recommended Standard Spesification for Ceramik Tile.

11.3. Persyaratan bahan


a. Lantai yang digunakan :
Ukuran : 60 x 60 cm
Produksi : Ex. Garuda atau setara
Warna/type : ditentukan kemudian
Kualitas : Kelas I
Bahan perekat : spesi 1 pc : 3 pasir

b. Lantai Keramik Toilet yang digunakan :


Ukuran : 25 x 25 cm
Produksi : , atau setara Non slip
Warna/type : ditentukan kemudian
Kualitas : Kelas I
Bahan perekat : spesi 1 pc : 3 pasir

c. Dinding keramik yang digunakan :


Ukuran : 25 x 40 cm
Produksi : corak, atau setara
Warna/type : ditentukan kemudian
Kualitas : Kelas I
Bahan perekat : spesi 1 pc : 3 pasir

23
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

d. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus


diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas

11.4. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing


mengenai pola keramik atau

b. Keramik dan yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak,
cacat dan bernoda.

c. Adukan pasangan/pengikat dengan aduk campuran 1 PC : 2 pasir pasang


dan ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula
digunakan acian PC murni dan ditambah bahan perekat.

d. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak
mengandung asam alkali) sampai jenuh.

e. Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan


yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan
kemiringan di daerah basah dan teras.

f. Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar
detail atau sesuai petunjuk Perencana. Perhatikan lubang instalasi dan
drainase/bak kontrol sebelum pekerjaan dimulai.

g. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar),


harus sama lebarnya, maksimum 3 mm, yang membentuk garis-garis
sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar
yang berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling berpotongan
tegak lurus sesamanya.

h. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan
seperti yang telah diisyaratkan di atas. Pengisian siar (Cor Nat) harus
menunggu hingga spasi kering.

i. Pemotongan unit-unit keramik dan tiles harus menggunakan alat


pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
24
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

j. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam


noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.

k. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama


3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan
lain.

l. Bidang permukaan lantai harus rata, tidak terdapat retak-retak, tidak


ada lubang dan celah celah yang terjadi pada permukaan lantai, harus
ditutup dengan adukan semen pasir (tasram) sampai rata terhadap
permukaan sekelilingnya.

11.5. Pemasangan Keramik Dinding di bagian Dalam (Internal).

a. Sebelum pemasangan dimulai, plesteran dasar keramik harus dibasahi.


Pakai benang untuk menentukan lay out keramik, yang telah ditentukan
dan pasang sebaris keramik guna jadi patokan untuk pemasangan
selanjutnya.

b. Kecuali ditentukan lain, pemasangan keramik harus dimulai dari bawah


dan dilanjutkan ke bagian atas.

c. Pada pemasangan tile, tempelkan di bagian belakang tile adukan dan


ratakan, kemudian keramik yang telah diberi adukan ini ditekankan ke
plesteran dasar. Kemudian permukaan keramik dipukul perlahan-lahan
hingga mortar perekat menutupi penuh bagian belakang keramik dan
sebagian adukan tertekan keluar dari tepi keramik.

d. Tiap hari pemasangan, tidak diperkenankan memasang tile dengan


ketinggian lebih dari ketentuan berikut :

e. 1,2 m - 1,5 m, untuk tile tinggi 60 mm.

f. 0,7 m - 0,9 m, untuk tile tinggi 90 - 120 mm.

g. Max 1,8 m, untuk semi porcelain tile.

h. Jika tile sudah terpasang, mortar yang berada di naad (joint) harus
dibuang/dikeluarkan dengan sikat atau cara lain yang tidak merusakkan
25
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

permukaan tile. Mortar yang mengotori permukaan tile harus dibuang


dengan kain lap basah.

i. Pemasangan tile grant (pengisian naad) harus sesuai dengan ketentuan


pabrik.

PASAL 12
PEKERJAAN ATAP

12.1. Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan meliputi :
- Pekerjaan Rangka atap baja ringan
- Pek. Atap Genteng Metal roof Koraltek
- Pek. Bubung Genteng Metal roof Koraltek
- Pek. Lisplank woodplank + Variasi sirip
- Pek. Ampig Wood Plank 20 cm
- Pas. Ornamen Variasi ujung Lisplank Bahan Besi T. 250 cm
Pemborong harus mengadakan pengukuran (sebelum fabrikasi) bentang
balok-balok tumpuan di lapangan, pembuatan (fabrikasi) kuda- kuda (truss)
dengan alat sambung, pengangkutan kuda-kuda dan bahan lain terkait
sampai ke lokasi proyek, penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, dan pemasangan seluruh
rangka atap baja ringan sampai siap dipasangi bahan penutup atap, sesuai
dengan Surat Kontrak Kerja.
b. Pekerjaan pemasangan (instalasi) rangka atap baja ringan meliputi
struktur rangka kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng,
sekur overhang (jika ada), dan batang pengaku/bracing. Yang dimaksud
dengan pengaku / bracing meliputi:
 Pengaku batang bawah (bottom chord bracing) memakai
hot–dipped Galvanised Steel 35x27 B 50 (tebal 0,5 mm)
 Pengaku/pengikat lateral (lateral tie) memakai hot–dipped
Galvanised Steel 35x27 B 50 (tebal 0,5 mm)
 Ikatan angin / pengaku silang (diagonal web bracing/cross brace)
memakai hot–dipped Galvanised Steel 35x27 B 50 (tebal 0,5 mm)

26
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

c. Pekerjaan pemasangan talang atap menggunakan bahan Plat galvanis anti karat
sehingga dapat bertahan lebih lama keawetannya.

12.2. Persyaratan Bahan


a. Bahan baja yang dipakai untuk kuda-kuda baja ringan adalah baja high tensile
strength hot-dipped galvanized steel G550 (minimum yield strength
550 MPa) sekualitas PRYDA sebagai berikut:
 Batang utama (chord) memakai hot–dipped Galvanised Steel 95x33 Z 08
(tebal 0,8 mm) atau 74x33 Z 08 (tebal 0,8 mm) atau 95x33 Z 10 (tebal
1 mm).
Web memakai hot–dipped Galvanised Steel 65x26 C 08 (tebal 0,8m)
atau 65x26 C 10 (tebal 1 mm) atau 75x40 W 08 (tebal 0,8 mm) atau 75x40
W 10 (tebal 1 mm)

b. Bahan baja ringan lain selain kuda-kuda (reng, pengaku dan balok tembok)
adalah juga high tensile strength hot-dipped galvanized steel G550
sebagai berikut:
 Reng memakai hot–dipped Galvanised Steel 35x27 B 50 (tebal 0,5 mm)
 Batang-batang pengaku (bracing) memakai hot–dipped Galvanised
Steel 35x27 B 50 (tebal 0,5 mm).
 Balok tembok/murplat/top plate memakai salah satu dari profil hot–dipped
Galvanised Steel 75x40 W 10 (tebal 1 mm) atau 75x40 W 08 (tebal 0,8
mm)
c. Alat sambung utama untuk rangka atap baja ringan adalah sekrup khusus
yaitu sekrup menakik sendiri (self drilling screw) yang sesuai dengan
persyaratan pada “Screws – Self Drilling – for The Building and Construction
Industries” (Australian Standard 3566).

d. Semua kuda-kuda harus ditambatkan ke struktur pendukung untuk menahan


beban vertikal dan horisontal dengan Multigrip (MG), dengan bahan Galvabond
G2-Z275 dengan Yield Strength 250 MPa dan Design Tensile Strength 150 MPa.

e. Pelapisan (coating) anti karat menggunakan hot–dipped Galvanized coating Z22

(220 gram/m2) yang sesuai dengan “Specification for Pre-Fabricated Cold-


Formed Steel Roof Trusses” (JKR-Malaysia 20600-0022-2001), dan “Coating
27
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

Weight [Mass] Requirements (Metallic Coatings)” (American Society for Testing


and Materials – ASTM Standard A1003 / A1003M-05)

12.3. Persyaratan Pelaksanaan


a. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait harus
dilaksanakan sesuai dengan gambar desain yang telah dihitung dengan
komputer menggunakan software Roof dan sesuai dengan Truss System’s
Standards and Specifications.
b. Semua detail dan hubungan harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
c. Seluruh kelengkapan atau barang dan pekerjaan lain yang diperlukan demi
kesempurnaan pemasangan (walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam
gambar ataupun dipersyaratkan di RKS ini) harus diadakan, disediakan dan
dikerjakan.
d. Pembuatan/fabrikasi kuda-kuda baja ringan dilakukan di workshop dan
dilaksanakan dengan mesin rakit/jig
e. Pemasangan sekrup (baik saat perakitan kuda-kuda di workshop maupun
instalasi akhir di lapangan) harus dilakukan dengan mesin screw driver
yang dilengkapi dengan kontrol torsi agar tidak terjadi aus/overtighten.
f. Pihak kontraktor bersedia menyiapkan semua struktur balok penopang dengan
kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain
sistem rangka atap yang telah disetujui
g. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur
yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda berdasarkan spesifikasi desain dan
pembebanan yang telah disepakati. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan
perencana struktur berhak meminta informasi mengenai reaksi perletakan kuda-
kuda.
h. truktur yang tidak direncanakan untuk dipakai sebagai tumpuan kuda-kuda
tidak diperkenankan untuk ditambahkan dan/atau diubah sehingga pada saat
pelaksanaannya struktur tersebut menyangga dan/atau menempel pada bagian
dari kuda-kuda.

i. Pihak kontraktor tidak diperkenankan mengubah, menambah, mengurangi


maupun melakukan pengganjalan pada kuda- kuda tanpa supervisi ataupun
28
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

persetujuan dari direksi.


j. Pihak kontraktor bersedia menyediakan 8 (delapan) buah bahan penutup atap.

12.4 Bahan Penutup Atap


Bahan penutup atap adalah genteng metal roof Koraltek dengan ketebalan
0,35mm. Warna akan ditentukan kemudian
1. Penutup Atap Genteng Baja Ringan menggunakan bahan Metal Galvalum KW 1
2. Jenis penutup atap gelombang dan berpasir
3. Bersertifikat SNI dan sertifikat ISO
4. Bergaransi anti karat minimal 10 tahun terhadap waterproofing dengan syarat
dan ketentuan sebagai berikut :
a. Pemasangan sesuai dengan persyaratan yang di tetapkan oleh pihak
distributor merk.
b. Pemasangan dilakukan oleh tenaga terlatih disertai supervisi dari pihak
distributor secara berkala.
c. Pemasangan menggunakan asesoris (screw, Nok,dll) dari produk pihak
distributor

12.5. Tata cara pemasangan atap

a. Pastikan kemiringan rangka kuda-kuda atap adalah lebih dari 10 derajat.


b. Pastikan jarak antar reng adalah 38 cm pada reng pertama (paling bawah
setelah listplang), dan selanjutnya jarak reng 46 cm secara menerus.
c. Pemasangan lembaran dimulai dari sisi paling bawah dari bidang atap,
dengan panjang overhang maksimal adalah 3.50 cm dari listplang.
d. Penyekrupan menggunakan sekrup yang direkomendasikan dari prodesn
atap dengan warna yang sesuai dengan lembar atap. Penyekrupan
dilakukan pada setiap gelombang yang terdapat garis timbul (embosement)
pada lembaran atap.
e. Urutan penyekrupan lembaran atap dimulai dari posisi reng pertama
dan di screw di setiap gelombang lembaran atap, dan di posisi reng kedua
penyekrupan di lakukan dengan melompati setiap satu gelobang lembaran
atap, di posisi reng ke tiga, lima , dst mengacu penyekrupan seperti di posisi
reng pertama. Dan pada posisi reng ke empat, enam, dst mengacu
29
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

pada penyekrupan seperti di posisi reng ke dua.


f. Pemasangan lembaran atap harus menggunakan susunan pasangan bata.
Baris pertama pemasangan menggunakan lembaran atap utuh. Baris kedua
dari bawah diawali dengan menggunakan lembaran atap yang dipotong
menjadi dua. Baris ketiga, kelima dan seterusnya seperti pemasangan pada
baris pertama. Baris keempat, keenam dan seterusnya seperti pemasangan
pada baris kedua.
g. Selama pemasangan atap agar menggunakan papan yang diletakkan di atas
lembaran atap dengan posisi papan tegak lurus rangka reng untuk
menghindari kontak langsung dengan 2/2 permukaan lembaran atap dan
beban bekerja dapat tersalurkan dengan merata ke tumpuan
tumpuan pada rangka reng.

12.6. Pemasangan Penutup Listplang Samping.


Pemasangan penutup listplang samping dengan menggunakan aksesoris Verge
Piece dari pihak distributor. Penyekrupan pada verge piece berada di setiap
posisi reng yang menyatu dengan lembaran atap bitumen tile yang berada di
bawah lembaran verge piece.

12.7. Pemasangan Nok.

a. Nok menggunakan aksesoris nok standar dari atap bitumen.


b. Penyekrupan pada nok harus berada di lembaran nok yang bersentuhan
dengan gelombang atap butimen.

PASAL 13
PEKERJAAN PENGECATAN

13.1. Pekerjaan Pengecatan Meliputi:

a. Pekerjaan Pengecatan Dinding


b. Pekerjaan Pengecatan Plafond
c. Pek. Pengecatan Lisplank Woodplank

30
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

13.2. Pengecatan Tembok dan Langit-langit


1. Pengecatan dilaksanakan pada semua dinding yang tampak, permukaan
beton yang tidak dilindungi bahan lain, ring balk dan langit-langit.
2. Cat tembok yang digunakan adalah setaraf Sanlex, semua contoh cat
terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Direksi.
3. Semua dinding, langit-langit yang akan dicat harus diplamur atau didempul
dari jenis yang sama dari cat tembok, dihaluskan dengan ampelas hingga licin
dan rata, pekerjaan cat dapat dilaksanakan setelah dapat izin dari Direksi.
4. Khusus pendempulan langit-langit untuk dicat harus dijaga terhadap neut yang
telah terbentuk sehingga tetap lurus dan rata.
5. Pengecatan dilakukan minimal 3 kali dengan kuas atau roller.
6. Semua pekerjaan cat yang tidak rata, belang, pecah-pecah serta masih tipis
harus diulangi dan diperbaiki atas biaya pemborong.

13.3. Pengecatan Listplank Woodplank


1. Pekerjaan pengecatan listplank woodplank menggunakan bahan cat kayu.
2. Cat kayu yang dipakai adalah setaraf SEIV, contoh bagian cat yang akan
digunakan terlebih dahulu harus diajukan pemborong untuk disetujui Direksi,
warna cat ditentukan kemudian.
3. Pekerjaan dempulan, menie, plamur dan penghalusan (dihampelas) harus
dilaksanakan hingga rapih dan halus sebelum pengecatan dilaksanakan.
5. Pekerjaan yang ternyata retak, belang dan tidak rata harus diulangi dan
diperbaiki.

PASAL 14
PEKERJAAN SANITAIR

14.1. Lingkup Pekerjaan :


A. Pekerjaan Instalasi Air bersih dalam Bangunan
Pekerjaan instalasi air bersih dan sanitair fixture lengkap sesuai yang tercantum
di RAB dan gambar, yang meliputi pekerjaan, pemiaan, pekerjaan pasangan
kran, dan jet washer

31
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

B. Pekerjaan Instalasi Air Kotor dalam Bangunan


- Pekerjaan instalasi air kotor dilaksanakan pada tahap-tahap awal di saat
pekerjaan pondasi batu kali di laksanakan dan sebelum pasangan pekerjaan
beton sloof dan kolom agar tidak memghambat terhadap pekerjaan yang lain
- Pekerjaan sistim pembuangan air kotor lengkap dengan tangki septictank
dan resapan, bak-bak kotoran dan bak resapan pembuangan.
- Pekerjaan pipa Van dan pengetesan instalasi dan fixture dan lainnya seperti
tercantum dalam gambar kerja.

C. Pekerjaan Pengadaan Air Bersih


Pegadaan air bersih dilaksanakan dari pipa sumber yang ada (PDAM) dan
menggunakan pompa air lengkap dengan aksesoris

D. Pekerjaan Plumbing
- Pekerjaan sistim drainage cucuran air hujan menggunakan instalasi pipa 3 ”
setiap keliling bangunan.
- pembuatan saluran dengan pasangan bata merah beserta bak kontrol dan di
finishing dengan plesteran dan acian.

14.2. Persyaratan Umum :


1. Semua pekerjaan ini harus memenuhi peraturan dan normalisasi di Indonesia
diantaranya :
a) Pedoman plumbing Indonesia 1979
b) Standard Industri Indonesia
c) Peraturan PDAM tentang Instalasi Air Minum
d) Peraturan-peraturan lainnya yang berkaitan
2. Bahan, material, peralatan yang tidak disertai data lengkap (brosur), tidak
diijinkan untuk dipasang dan harus diganti dengan yang baru.

14.3. Persyaratan Bahan dan Persyaratan Pelaksanaan :

1. Pipa-pipa :
a) Semua PVC, pipa penyambung, joint, fitting adalah PVC kelas AW (Heavy
Duty) seri S2,5 memenuhi standar SII, berasal dari pabrik yang ama.

32
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

Produk setara Maspion, ukuran sesuai gambar kerja.


b) Jika menggunaan Katup dan strainer, katup penutup harus jenis gate valve
dipasang setiap titik air sebelum masuk kebangunan atau sesuai gambar.
2. Pekerjaan alat sanitair, kran dan pekerjaan pemasangan closet duduk yang
digunakan adalah type CE sekualitas merk INA/TOTO.
3. Floor Drain dipasang pada setiap Toilet seperti tertera dalam gambar kerja, floor
drain harus dilengkapi dengan penutup bau, floor drain yang dipasang type
standar setara merk INA.
4. Kran dan stop kran yang digunakan adalah kran logam merk setara San-ei
dan memenuhi standard SII.
5. Untuk pembuangan air kotor dari Toilet dan air cuci disalurkan kerembesan
dan fecalien ditampung pada septictank dengan dilengkapi rembesan.
6. Pembuangan air kotor dan fecelien tersebut disalurkan mempergunakan saluran
pipa PVC diameter 10 cm yang dipasang dengan kemiringan yang cukup.
7. Ukuran dan konstruksi septictank dan rembesan dapat disesuaikan dengan
gambar detail.
8. Sumber air yang didapat ialah dari sumur gali exiting dan PDAM
9. Penampungan air dengan menggunakan water torn dengan isi 500 liter dari
fiberglass sebanyak 1 buah.
10. Sistem instalasi dilengkapi dengan pipa masukan 3/4”, pipa pengeluaran 1/2”,
untuk pipa penguras 1”.
11. Pembuatan saluran air ujan/pembuangan sekeliling bangunan sampai kesaluran
pembuangan utama dan saluran drainase pada sekitar lapangan upacara dan
tempat parkir.
12. Pemasangan saluran dilaksanakan sekeliling bangunan dan diteruskan kesaluran
pembuangan.
13. Saluran gravel ini dipasang diatas pasir urug dengan adukan 1 Pc : 3 Psr dan
pondasi pasangan bata tranraam pada kedua sisi.
14. Setiap sambungan grevel dipasang adukan 1 Pc : 2 Psr sedangkan untuk
sambungan buis beton dipasang dudukan dari bata trasraam, kemiringan saluran
harus cukup rendah tapi air harus tetap lancar mengalir.
15. Untuk pembuangan air kotor dari WC dan air cuci disalurkan kerembesan dan
fecalien ditampung pada septictank dengan dilengkapi rembesan.

33
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

16. Pembuangan air kotor dan fecelien tersebut disalurkan mempergunakan saluran
pipa PVC diameter 10 cm yang dipasang dengan kemiringan yang cukup.
17. Ukuran dan konstruksi septictank dan rembesan dapat disesuaikan dengan
gambar detail. Septictank dibuat dari pasangan bata untuk bangunan kantor.

PASAL 15
PEKERJAAN INSTALASI
LISTRIK

15.1. Lingkup Pekerjaan


Yang diartikan didalam lingkup pekerjaan ini adalah dalam arti yang luas dari
pengadaan, pemasangan, pengujian, percobaan dan pemeliharaan instalasi serta
sistemnya yang tergambar serta tertulis dalam spesifikasi teknis dan gambar
dokumen lelang.
Masuk pula dalam lingkup pekerjaan ini adalah pengadaan dan pemasangan
seluruh peralatan dan Accessories yang mungkin sacara detail tidak tergambarkan
atau tidak tersepesifikasikan sempurna namun merupakan hamparan dari instalasi
ini sebagai suatu yang bekerja / operasi dengan baik .
Paket pekerjaan ini diperinci secara umum meliputi pengadaan,
pemasangan, percobaan dan pemeliharaan instalasi daya dan penerangan dalam
bangunan, yang meliputi :
1. Distribusi kabel/non kabel dari panel distribusi (MDP) ke panel- panel distribusi
penerangan dan daya dalam bangunan.
2. Instalasi kabel/non kabel dari panel daya ke mesin-mesin dalam bangunan
bengkel.
3. Instalasi kabel dan non kabel dari panel-panel distribusi sampai terminal
lampu-lampu/fixtures saklar stop kontak dll, dalam bangunan bengkel maupun
kantor.
4. Fixtures lampu; fitting; dudukan penggantung dan seluruh komponen yang
diperlukan
5. Pengadaan dan pemasangan panel-panel distribusi lengkap dengan
pentanahan; penunjang; rangka; dudukan lain-lain.
6. Sistem pengentantanahan/grounding baik yang dibawah tanah maupun yang
diatas tanah.

34
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

7. Accessories lain yang diperlukan oleh sistem instalasi penerangan dan daya
untuk bisa dipasang dan bekerja dengan baik.

15.2. Penjelasan Sistem


1. Power Supply
Tegangan utama sistem distribusi listrik 380/220 Volt, 50 Hz, disupply oleh
PLN melalui panel KWH
2. Instalasi Penerangan
Pada dasarnya penerangan untuk bangunan kantor dan bengkel supply
dayanya dari masing-masing panel yang ada dalam bangunan, untuk
menghidupkan atau mematikan lampu dapat dilakukan dengan memfungsikan
saklar tunggal/saklar seri yang ada pada bangunan tersebut.
3. Instalasi di Udara
Semua instalasi penerangan/daya yang berada di udara, dipasang di atas
kabel tray/trench cable atau pada rangka kap bangunan. Kabel-kabel untuk
instalasi penerangan/daya dari anel menuju ke fiting lampu/fixtures melalui
rak kabel vertikal, kabel tray dan dimasukan dalam conduit/pipa atau seperti
yang tertera pada gambar.
4. Panel Board
a) Konstruksi
Semua panel penerangan dan daya harus diperkuat dengan rangka utama,
penggunaan rangka tambahan/rangka sekunder untuk penerangan
peralatan dan kemudahan pemasangan peralatan adalah diperlukan dan
disesuaikan, kemudian pada dinding samping panel harus dilengkapi
dengan ventilasi yang harus dibuat dengan cara punch dan rapi, untuk
bagian depan panel harus dilengkapi dengan pintu, handle dan kunci
panel. Seluruh rangka panel dan pintu harus dibuat dengan menggunakan
plat minimum 1,7mm kemudian seluruhnya diberi cat dasar/primer coat
dan diberi pelapis cat akhir.
b) Accecoris Panel
Jika dalam pemasangan komponen panel diperlukan rel/busbar, hendaknya
rel/busbar harus terbuat dari bahan tembaga dengan ukuran sesuai
dengan kemampuan arus’ 150 % dari arus perubahan terpasang yang
35
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

ukurannya disesuaikan dengan aturan PUIL 1987 (daftar no.630/PUIL1987)


dan harus tahan terhadap gaya elektro mekanikal akibat hubungan
singkat, kemudian semua rel harus dicat sesuai urutan phase dan
dipegang oleh bahan isolator kerangka panel. Untuk semua terminal
pencabangan harus diberi lapis tembaga(vertin) dan diskrup dengan
menggunakan mur baud ring dari bahan tembaga. Apabila incoming/
outgoing feeder yang menuju ke satu terminal terdiri atas beberapa
buah kabel, maka tidak diperkenankan menunjuk lebih dari satu buah
sepatu kabel. Rel utama RST Netral dan pentanahan harus sesuai dengan
PUIL 1978.

c) Pentanahan/Grounding
Panel harus dilengkapi dengan busbar pentanahan/grounding dari bahan
tembaga dan diberi cat kuning/hijau, rangka panel harus terhubung
secara elektris dengan rel pentanahan dan ditanamkan melalui elektroda
pentanahan.
d) Dudukan, Pondasi, Rangka Pemegang
Panel harus dilengkapi dengan dudukan, baik itu berupa pondasi pasangan
bata/beton atau rangka besi atau dudukan lainnya yang sesuai dan
disetujui. Pondasi/dudukan adalah termasuk dalam lingkungan pekerjaan
ini.
5. Kabel
a) Instalasi Umum
Untuk instalasi pada Bangunan di atas digunakan kabel type NYA, NYM
dan NYY. Rating tegangan 0,6/ 1 KV sesuai disebutkan pada gambar.
Sedangkan untuk kabel Feeder dari PLN menggunakan kabel NYFGBY
dengan Patris tegangan 6/20 KV.
b) Sepatu Kabel
Semua inti kabel diatas 4mm². Dihubungkan ke terminal harus meng-

gunakan sepatu kabel sampai dengan penampang 6 mm2 menggunakan


“silver plated eroper cable lugs”. Sedang mulai penampang 10 mm²
menggunakan “flattimmed cable lugs”. Hubungan sepatu-sepatu dengan
kabel dilakukan dengan jalan tekan pressed. Setiap akhiran isolasi dari
36
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

pada kabel- kabel di atas 6 mm² harus dirapikan dan diikat dengan
benang linen.
c) Klem Kabel
Setiap kabel di klem pada rak kabel tray setiap jarak 1 m, kecuali
disebutkan lain pada gambar. Kalau terdapat beberapa macan ukuran
kabel dan akan menggunakan satu klem, maka diperkenankan menggu-
nakan bahan tambahan/pembatu agar semua kabel dapat dijepit oleh
satu buah klem tersebut.
d) Sambungan Kabel
Khusus untuk kabel-kabel feeder tidak diperkenankan adanya sambungan
kabel. Semua kabel ditarik penuh dari terminal panel langsung ke terminal
panel.
e) Peralatan Listrik
Semua peralatan listrik di panel harus dari kelas tegangan (Rated
Voltage). Minimal 600 V 50 Hz kecuali disebutkan khusus tertentu.
I Switcher (Load Break Switch) pisau, menggunakan Rotary Switch
dengan pemasangan pada base plate 3 phase 4 Puil.
II Fuse (and frame) Rated Voltage 500 Volt
- Rated fuse, untuk fuse lebih kecil dari 63 amp menggunakan
diazed type dan dari type quick response fuses.
- Untuk arus besar mulai 63 amp menggunakan HRC fuse (NH
fuse) Rated Breaking capacity 1000 KA minimal. Apabila
pada gambar disebutkan pengguanaan miniaturs circuit breaker,
maka harus dipasang dari type yang mempunyai instantaneous
tripping value sebesar dua belas (12) kali arus in (model G
breakers).
- Contactor (Rated Voltage 500 Volt), coil beroperasi dengan
tegangan 220 Volt.
f) Jalan Kabel
Kalau tidak disebutkan lain, maka untuk panel-panel ini kabel-kabel
incoming maupun out going itu arahnya dari atas, namun arah dari
bawahpun harus dimungkinkan. Lainnya atau ke peralatan, kecuali
disebutkan lain pada gambar.
37
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

6. Fixtures Lampu
a) Lampu TL RM 2 x 18 Watt
b) Downligt + Lampu led 7 watt
c) lampu baret kotak 16 watt

7. Instalasi
a) Instalasi Umum
Insatalasi umum menggunakan kabel NYA, NYM dan NYY, kecuali
disebutkan lain pada spesifikasi, maka semua kabel yang keluar/ masuk
harus dimasukkan ke dalam conduit besi/pipa kabel instalasi feeder
utamanya pada cabel tray tidak perlu dimasukkan ke dalam konduit/ pipa.
Konduit kabel harus diklem dengan rapih pada jaeak 1 meter kecuali
disebutkan lain pada spesifikasi/gambar, untuk mencegah luka pada
isolasi kabel. Sewaktu-waktu ditarik maka setiap pipa dan jalan masuk
kabel ke panel/ terminal box/doos/fixtures dan lain-lain harus dilengkapi
dengan pengakhiran berupa kabel gland atau semacamnya.
b) Ukuran terkecil adalah penampang 2,5 m² khusus untuk kabel-kabel
yang dipasang pada besi baja C. Rangka kap atau pada cable tray
maka kabel harus disusun rapih mendatar tidak boleh bertumpuk
kemudian di klem yang rapih sehingga tidak akan terlihat dari bawah.
d) Kanal penggantung dan perlengkapan lain termsuk dalam pekerjaan ini
sehingga fixtures instalasi dapat terpasang baik dan rapih, canal penggan-
tung di gantung pada rangka gording sesuai dengan gambar selain
itu terdapat baja pengkait tertentu horizontal antar kanal/sambungan
kanal C.
e) Dalam Instalasi tidak dipergunakan adanya sambungan pada kabel
feeder antar panel sedangkan untuk instalasi penerangan/ stop kontak
maka prinsip instalasinya adalah point to point connection, pengertiannya
adalah bahwa semua sambungan/koneksi banyak dilakukan pada
terminal peralatan, hal ini untuk mencapai dan mengurangi kemungkinan
gangguan yang disebabkan oleh losses contact, ataupun impedansi
besar pada sambungan.
Untuk instalasi penerangan dan stop kontak yang panjang dan
38
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

berbelok-belok maka tetap harus ditarik tanpa perlu adanya penyam-


bungan pada kabel, pemutusan/penyambungan kabelyang dilakukan
harus di dalam terminal box/ T doos dan dalam penyambungan tersebut
harus diperhatikan hal-hal sbb :
- konduktor harus disambung dengan putaran yang baik dan harus
kokoh.
- Setelah dilakukan sambungan yang baik dengan putaran yang baik
dan kokoh maka perlu dilapisi lagi dengan tape PVC/ Isolasi.
- Sambungan harus ditutup dengan jenis lost atau connection cup yang
baik.
Semua pemasangan peralatan seperti kabel, panel fixture dan lain-lain
harus dipasang dengan baik, kokoh dan secara estetika baik.
15.3. Persyaratan Bahan/Material
1. Syarat Bahan
Semua material yang disupply dan dipasang oleh pemborong harus baru dan
material tersebut harus cocok untuk dipasang di daerah tropis. Material-
material yang dipasang haruslah dari produk terbaru. Untuk material-material
yang tersebut dibawah ini maka pemberi tugas harus dijamin bahwa barang
tersebut adalah baik dan baru serta dalam jangka waktu tertentu dinyatakan
masih ada stok dengan jelas menunjukan surat order pengiriman barang
tersebut dari dealer/agen/pabrik.
a) Peralatan panel = Swicth, MCB, MCCB, FUSE CONTACTOR dll.
b) Peralatan lampu = Armatur, Tubelamp, Balast, Capasitor dll.
c) Kabel = Kabel NYA, NYM, NYY, BC, Rel cooper dari NYFGBY.

2. Material

Untuk semua material yang ditawarkan maka pemborong wajib mengisi


daftar material yang menyebutkan merk, type, dan kelas lengkap dengan
brosur/katalog yang dilampirkan pada waktu lelang/dalam surat penawaran
Tabel daftar material ni diutamakan untuk komponen- komponen yang berupa
barang-barang produksi pabrik atau assembling.

39
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

PASAL 16
PEKERJAAN LAIN-LAIN

17.1. Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas pemborong diwajibkan pula
mengadakan pengurusan-pengurusan antara lain Pembuatan Izin Bangunan (IMB)
dari Pemda setempat. Surat IMB ini harus sudah diserahkan kepada Pemimpin
Kegiatan sebelum serah terima pekerjaan pertama
17.2. Sebelum penyerahan pertama, pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan
yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel,
halaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna harus
disingkirkan dari Kegiatan.

17.3. Meskipun telah ada pengawasan dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan
dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan pemborong untuk itu
pemborong harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
17.4. Pemborong wajib menyerahkan barang penutup atap/genting sebanyak kurang
lebih 50 lembar kepada Kegiatan sebagai cadangan. Bahan tersebut harus
diserahkan sebelum dilaksanakan serah terima pekerjaan ke II.
17.5. Selama masa pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan
memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga sebelum penye-rahan ke II
dilaksanakan, pekerjaan benar-benar sempurna.
17.6. Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS) akan ditentukan dalam
rapat penjelasan (Aanwijzing).

40
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type : Pasir Beton


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Pasir ini memiliki tingkat kehalusan yang tinggi, saat
dipegang akan terasa begitu halus. Ciri khas lainnya, saat
digenggam pasir tidak membentuk gumpalan dan akan
kembali buyar.

- Memiliki Kandungan Slit dan Clay minimal 5 %,


- Memiliki Kandungan Slit dan clay maximal 10 %,
- Memiliki Kandungan Pasir dengan ukuran diatas 1 mm
maksimal 10 %,
- Porositas total 35-55 %,
- Permeabiltas minimal 15 cm/jam
- PH antara 6 - 7,5
- Kadar Garam rendah

Gambar :

41
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

Nama Bahan ,Type : Pasir Pasang


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Pasir pasang memiliki bentuk yang lebih halus. Butiran
agregatnya sangat kecil dan memiliki elemen yang lebih
padat Ketika menggenggam pasir ini dan mengepalkannya,
tidak akan ambyar dan tetap akan menggumpal.

- Kandungan Slit dan Clay minimal 5 %


- Kandungan Slit dan clay maximal 10 %
- andungan Pasir dengan ukuran diatas 1 mm maksimal 10
%
- Porositas total 35-55 %
- Permeabiltas minimal 15 cm/jam
- PH antara 6 - 7,5
- Kadar Garam rendah
Gambar :

No Nama Bahan ,Type : Pasir Urug


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Pasir urug memiliki butiran yang tidak sehalus pasir lainnya
begitu pula dengan kualitasnya, Biasanya pasir yang
digunakan untuk keperluan urug adalah limbah pasir hasil
penyaringan dari pasir sedot dan pasir cuci, atau pasir sisa-
sisa ayakan.

42
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

Gambar :

No Nama Bahan ,Type : Batu Split


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : - Batu Split Ukuran 10 – 20 mm (mili meter). Material batu


split jenis ini banyak digunakan untuk bahan pengecoran
segala macam konstruksi, mulai dari konstuksi ringan
sampai konstruksi berat. Bangunan-bangunan yang
menggunakan beton cor dari bahan batu split ukuran ini
antara lain Jalan Tol, Gedung bertingkat.
- Batu Split Ukuran 20 – 30 mm (mili meter). Material batu
split jenis ini banyak digunakan untuk bahan pengecoran
lantai dan pengecoran atau pembetonan horizontal yang
lain.
- Bersudut Tajam
- Bersih Tidak Mengandung Tanah dan lumpur
Gambar :

43
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type : Semen, Portland


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Merek Yang : - Semen Gresik


dipersyaratkan - Holcim
- SCG
- Garuda
Spesifikasi Teknis : (PCC) ini secara luas adalah bahan pengikat untuk konstruksi
beton umum, pasangan batu bata, beton pra cetak, beton
pra tekan, paving block, plesteran dan acian, dan sebagainya

- Kapur (CaO) 60%


- Silika (SiO2) 20%
- Oksida Besi Alumina (Fe2O3 dan AI2O3) 12 %
- Berat Jenis 3.05 - 3.25 mg/m3
Gambar :

44
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

Nama Bahan ,Type Beton Site Mix


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis -  Campuran Beton 7.4 MPa (K 100) SNI – Manual atau Site
Mix dengan Campuran :
Semen (Kg) : 247

Pasir (Kg) : 869

Kerikil (Kg) : 999

Air (liter) : 215

w/c ratio : 0.87

 Campuran Beton 9.8 MPa (K 125) SNI – Manual atau Site


Mix dengan Campuran :
Semen (Kg) : 276

Pasir (Kg) : 828

Kerikil (Kg) : 1012

Air (liter) : 215

w/c ratio : 0.78

 Campuran Beton 12.2 MPa (K 150) SNI – Manual atau


Site Mix dengan Campuran :
Semen (Kg) : 299

Pasir (Kg) : 799

Kerikil (Kg) : 1017

Air (liter) : 215

w/c ratio : 0.72

45
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

 Campuran Beton 14.5 MPa (K 175) SNI – Manual atau


Site Mix dengan Campuran :
Semen (Kg) : 326

Pasir (Kg) : 760

Kerikil (Kg) : 1029

Air (liter) : 215

w/c ratio : 0.66

 Campuran Beton 16.9 MPa (K 200) SNI – Manual atau


Site Mix dengan Campuran :
Semen (Kg) : 352

Pasir (Kg) : 731

Kerikil (Kg) : 1031

Air (liter) : 215

w/c ratio : 0.61

 Campuran Beton 19.3 MPa (K 225) SNI – Manual atau


Site Mix dengan Campuran :
Semen (Kg) : 371

Pasir (Kg) : 698

Kerikil (Kg) : 1047

Air (liter) : 215

w/c ratio : 0.58

 Campuran Beton 21.7 MPa (K 250) SNI – Manual atau


Site Mix dengan Campuran :
Semen (Kg) : 384

Pasir (Kg) : 692

Kerikil (Kg) : 1039

Air (liter) : 215

w/c ratio : 0.56

46
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

Keterangan :

Semen = 1250/M3

Pasir = 1400/M3

Kerikir = 1350/M3

No Nama Bahan ,Type : Beton Ready Mix


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : - Mutu Beton K-225

Gambar :

47
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type : Besi Beton


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : BSN mengatur beberapa hal dan menjelaskan beberapa


istilah mengenai fisik besi beton, diantaranya adalah sebagai
berikut.

Ukuran Nominal, merupakan ukuran sesuai yang


ditetapkan

Toleransi, merupakan besarnya penyimpangan yang


diizinkan dari ukuran nominal

Diameter Dalam, merupakan ukuran diameter tanpa sirip


pada baja tulangan beton sirip

Sirip Melintang, merupakan setiap sirip yang terdapat pada


permukaan batang baja tulangan beton yang melintang
terhadap sudut batang baja tulangan beton

Besi beton yang digunakan adalah :

 Besi Beton BJTP-24, Ø8


 Besi Beton BJTP-24, Ø10
 Besi Beton BJTP-24, Ø12
 Besi Beton BJTD-30, D13
 Besi Beton BJTD-30, D16
 Wiremesh M-8 15x15 2.1 x 5.4

48
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

Gambar :

Merek Yang : Semua Merek yang berstandar SNI


dipersyaratkan

49
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type : Bata Merah


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : - Bata Merah Bakar

Gambar :

50
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type : Alumunium Profil (Kusen pintu dan Jendela)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : 4”

Dari bahan Aluminium framing system , Natural Anodize


sesuai standart produksi pabrik yaitu warna Coklat tua, Nilai
Deformasi Diijinkan maksimal 1 mm

Merek : Alexindo, HP Metal atau Alko

Gambar :

51
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type : Multiplek (Daun Pintu)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Rangka : Multiplek 15mm Double

Penutup : Multiplek 4mm double

Finishing : HPL motif kayu

Edging : pvc taco

Merek : Multiplek Meranti, HPL TACO, Edging Pvc TACO

Gambar :

Asian Oak (TH 262 B) Walnut TH 1205 FC

52
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type : Kaca (Pintu dan Jendela)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Kaca Jendela menggunakan kaca bening 5mm

Pintu kaca tempered +Sandblas menggunakan 12mm bening

Merek : Panasap/Lokal

Gambar : Kaca bening 5mm

Tempered 12mm

53
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type : Plafond (Rangka Plafond)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Galvalum/Galvanis

Merek : Lokal

Gambar :

54
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type : Plafond (Gypsum)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Gypsump board

Ukuran 1200 x 2400 x 9mm

Merek : Knauf, Jayaboard, Elephant, A Plus

Gambar :

No Nama Bahan ,Type : Plafond (List Gypsum)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : List Gypsum 2,2 m x 8 cm Type SC08

Merek : Lokal

Gambar :

55
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type : Lantai (Lantai Ruangan dalam dan Luar)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Ukuran 60x60 cm

Homogenous Tile

Warna : Beige

Motif : Marmer

Tekstur : Glossy

Merek : Garuda Tile

Gambar :

56
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type : Keramik Lantai (Toilet/KM)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Ukuran 25x25 cm

Warna : Abu tua/muda

Motif : Batu

Tekstur : Kasar serap/Mate

Merek : Roman

Gambar :

No Nama Bahan ,Type : Keramik Dinding (Toilet/KM)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Ukuran 25x40 cm

Warna : Disesuaikan

Motif :-

Tekstur : Glossy

57
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

Gambar :

No Nama Bahan ,Type : Atap (Rangka Atap Bajaringan)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Baja high tensile strength hot-dipped galvanized


steel G550 (minimum yield strength 550 MPa)

Gambar :

58
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type : Atap (Penutup Atap/Bubungan Metal Roof Berpasir


dan Standar Warna)Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Genteng Metal Pasir Multi Roof 2 X 5 X 0.40 mm

Clean Colorbond Pre-Painted Coated Steel

Gambar

No Nama Bahan ,Type Cat (Cat Dinding dan Plafond)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : SANLEX 6000

Daya Sebar 8-12 m² / kg / lapis, cat emulsi akrilik.

Warna ditentukan kemudian

59
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

Gambar :

No Nama Bahan ,Type Sanitary (Closet Duduk )


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Type Monoblok C-22/T-22

Jet shower Cebok

Merek : INA

Gambar :

60
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type Lavatory (Washtafel )


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : PUTIH L10 KW1

Lengkap Kran dan Kaca Cermin

Merek : INA

Gambar :

61
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type Sanitair (Kran tembok )


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Kran Tembok type : NOV 09C

Merek : AIR

Gambar :

No Nama Bahan ,Type Sanitair (Floordrain)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Drainage AIR NFS 04 SSK

Merek : AIR

Gambar :

62
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type Down light (3”)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Downlight 3” Phillips + Lampu led 7 Watt

Merek : Phillips

Gambar :

No Nama Bahan ,Type Exsahaus Fan (6”) Untuk Ruang Toilet


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis :
Exhaust Fan Plafon Panasonic 6 Inch FV15TGU1
Merek : Panasonic

Gambar :

63
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type Lampu (TL RM)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : TL RM 2 x 18 Wat Mirror Inbow

Merek : Phillips

Gambar :

No Nama Bahan ,Type Armatur (Fixture)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Saklar, Stop Kontak

Merek : Panasonic

Gambar :

64
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type Kabel (NYM)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : NYY , NYA , N2XSY, NYFGBY

Merek : Externa, Supreme

Gambar :

No Nama Bahan ,Type Pipa Kabel (Conduit)


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Conduit

Merek : Clipsal, Legrant

Gambar :

65
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG NEGARA SEDERHANA
KECAMATAN CIHURIP - KABUPATEN GARUT

No Nama Bahan ,Type Pipa Sanitair


dan Standar
Standart Nasional Indonesia (SNI)
Minimal

Spesifikasi Teknis : Pipa PVC AW 1/2 "

Pipa PVC AW 3/4 "

Pipa PVC AW 3"

Pipa PVC AW 4"

Merek Wapin AW,

Pengguna Anggaran selaku


Pejabat Pembuat Komitmen
PPK

Drs. Enyang Juanda


NIP. 19670120 199302 1 001

66

Anda mungkin juga menyukai