Anda di halaman 1dari 18

RENCANA KERJA DAN

SYARATA - SYARATA (RKS)

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA


DINAS PENDIDIKAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP
DAERAH PAPUA

Kegiatan :
Rehabilitasi Ruang Peraktik Kejuruan tingkat kerusakan sedang

Pekerjaan :
Perencanaan Rehabilitasi Ruang Peraktik Kejuruan tingkat
kerusakan sedang
050/1116.PPAD/B/IV/2021

Lokasi :
SMK Negeri 2 Merauke

DAK
Tahun Anggaran 2021

CV. ROLLER PERKASA MANDIRI


Kantor Pusat Jln. Telkom III Blok C1 No. 2B Telkomas Makassar,
Kantor Cabang Merauke : Jl. Pemuda Merauke – Papua
Kantor Cabang Mappi: Jl. Poros Kepi Agham Km. 05
Email:rollerperkasamandiri@gmail.com
Daftar Isi i

DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI ............................................................................................................. i

PERSYARATAN TEKNIS
Pasal 1 PERSIAPAN PEKERJAAN ................................................................................. 1

Pasal 2 PEKERJAAN TANAH ....................................................................................... 1

Pasal 3 PEKERJAAN PEMBONGKARAN ...................................................................... 1

Pasal 4 PEKERJAAN DINDING .................................................................................... 2

Pasal 5 PEKERJAAN STRUKTUR .................................................................................. 5

Pasal 6 PEKERJAAN LANTAI ....................................................................................... 8

Pasal 7 PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA.................................................................. 9

Pasal 8 PEKERJAAN PENGECATAN ............................................................................. 11

Pasal 9 PEKERJAAN KAYU .......................................................................................... 12

Pasal 10 PEKERJAAN PLAFOND.................................................................................... 13

Pasal 11 PEKERJAAN PENUTUP ATAP, LISTPLANG DAN TALANG ................................ 14

Pasal 12 PEKERJAAN PLUMBING ................................................................................. 15

Pasal 13 PEKERJAAN ELEKTRIKAL ................................................................................ 16

CV. Roller Perkasa Mandiri


RKS - RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHABILITASI RUANG PRAKTIK KEJURUAN TINGKAT KERUSAKAN SEDANG
SMKS SANTO ANTONIUS MERAUKE (A)
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

PASAL 1. PEKERJAAN PERSIAPAN


1.1. Pembersihan Lokasi
1. Secara umum Kontraktor Pelaksana menerima lahan terbangun dalam keadaan rata,
padat, tanpa sampah, tanpa reruntuhan.
2. Meliputi semua pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-peralatan,
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan : stripping,
grubbing, penggalian, pengurugan, pemadatan dan lain-lain sesuai dengan RKS dan
gambar-gambar.
3. Pekerjaan pada seksi-seksi lain yang berhubungan dengan hal ini antara lain pekerjaan
untuk konstruksi.
1.2. Laporan Akhir
1. Kontraktor diwajibkan membuat Laporan Akhir pekerjaan, berupa progres
pekerjaan, bobot pekerjaan dan dokumentasi pekerjaan.
1.3. Penyediaan K3
1. Kontraktor wajib menyediakan kelengkpan K3.
2. Penerapan prinsip K3 di proyek sangat perlu diperhatikan dalam pekerjaan konstruksi.
Pelaksana konstruksi harus mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip kerja sesuai
ketentuan K3 di lingkungan proyek.
3.
PASAL 2. PEKERJAAN TANAH
2.1. Umum
Semua pekerjaan penggalian tanah harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Pengawas Lapangan terutama tentang ukuran galian. Bahan-bahan galian yang akan
dipakai untuk penimbunan harus diperiksa lebih dahulu oleh Pengawas Lapangan.
2.2. Pengurugan Kembali
1. Jika ditemukan lubang pada dasar galian pondasi, maka lubang tersebut harus diurug
dengan pasir pasangan dan harus dipadatkan dengan vibro stamper.
2. Tanah yang digunakan untuk pengurugan bekas galian harus mendapat persetujuan dari
Pengawas Lapangan.
3. Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekisting, sampah-sampah harus
disingkirkan.
4. Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecah menjadi komponen-komponen yang lebih
kecil lebih dahulu.
5. Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (max. 30 cm/lapis) dengan vibro stamper
dengan memperhatikan kadar air tanah.

PASAL 3. PEKERJAAN PEMBONGKARAN


1. Pembongkaran Plafond dan rangka
2. Pembongkaran Atap
3. Pembongkaran Lantai
4. Penmbongkaran jalur pipa

1
RKS - RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHABILITASI RUANG PRAKTIK KEJURUAN TINGKAT KERUSAKAN SEDANG
SMKS SANTO ANTONIUS MERAUKE (A)
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

PASAL 4. PEKERJAAN DINDING


4.1. Lingkup Pekerjaan dan Ketentuan Umum
1. Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
2. Meliputi pekerjaan pasangan dengan bahan yang disebut dalam persyaratan ini.
4.2. Bahan/ Material dan Campuran
4.2.1. Bahan/Material
a. Semen : Semen seperti untuk pekerjaan dinding harus sama
kualitasnya seperti semen yang ditentukan untuk
pekerjaan beton.
b. Pasir : Pasir untuk pekerjaan dinding adalah pasir pasangan
dengan kualitas yang baik dan sesuai untuk pekerjaan
tersebut.
c. Air : Air yang dipakai untuk pekerjaan dinding harus memenuhi
syarat-syarat sama dengan pekerjaan beton.
4.2.2. Campuran/Adukan
Komposisi :
Jenis adukan berikut harus dipakai sesuai dengan yang diinstruksikan dalam
gambar atau dalam spesifikasi teknis.
Ketinggian pemasangan dinding dan komposisi campurannya harus sesuai dengan
gambar kerja.
4.2.3. Mengatur Adukan
Adukan harus dicampur dalam alat tempat pencampuran yang telah disetujui oleh
Pengawas Lapangan, diatas permukaan yang keras. Jangan memakai adukan yang
sudah mulai mengeras atau membubuhkannya untuk dipakai lagi.
4.3. Dinding Pasangan Bata
4.3.1. Batu Bata
a. Batu bata biasa (tangan) dari tanah liat, hasil produksi lokal yang
dibakar dengan baik dan bersudut tajam serta rata, tanpa cacat atau
mengandung kotoran.
b. Sesuai dengan pasal 82 dari A.V. 1941, minimum daya tekan ultimate harus
100 Kg/Cm2. Bata yang dipakai harus memenuhi syarat sebagai berikut:
- Kualitas baik
- Pembakaran matang
- Sisi dengan permukaan rata tegak lurus dan tajam
- Keras dan tidak mudah patah
- Harus satu ukuran dan satu kualitas (kalau ada perbedaan tidak boleh
lebih dari3 mm).
- Penyerahan ditempat hanya diizinkan maksimum 5% yang patah.
4.3.2. Campuran
a. Semua dinding mulai dari ujung atas sloof pondasi beton sampai 30 cm diatas
lantai jadi (trasraam) harus dibuat dari campuran 1 PC : 3 pasir. Selanjutnya
diatasnya dipakai campuran 1 Pc : 4 Pasir, kecuali ditentukan lain dalam
gambar kerja.

2
RKS - RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHABILITASI RUANG PRAKTIK KEJURUAN TINGKAT KERUSAKAN SEDANG
SMKS SANTO ANTONIUS MERAUKE (A)
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

4.3.3. Pelaksanaan
a. Dinding harus dipasang dan didirikan untuk masing-masing ukuran ketebalan
dan ketinggian yang disyaratkan seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan
Sub-Kontraktor harus memasang piket (uitzet) lubang-lubang dan sebagainya
dengan alat uitzet yang disetujui. Blok-blok atau bata dipasang dengan adukan
pengikat sambungan (spesi) 10 mm didasari dengan baik dan
sambungan-sambungan yang terus lurus dan rata.
b. Dalam pemasangan tembok tidak boleh meneruskan disuatu bagian lebih dari
satu meter tingginya.
4.3.4. Perlindungan dan Perawatan
a. Dalam mendirikan dinding yang terkena udara terbuka, selama waktu-waktu
hujan lebat, harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari
tembok bahan penutup yang sesuai.
b. Dinding tembok harus dibasahi terus menerus selama paling sedikit 7 hari
setelah didirikan/pemasangan.
4.3.5. Angker dan Pengikat lainnya
Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan lain-lain harus dipasang
angker-angker dan pengikat lainnya pada sambungan-sambungan dinding tersebut
setelah dibersihkan dari kulit ozid besi, karat atau debu bangunan diameternya
minimal 10 mm. Beton harus dikasarkan dengan alat yang sesuai pada sambungan
vertikal dengan dinding agar adukan spesi dapat merekat.
4.4. Penyelesaian Dinding Dengan Plasteran
Dinding bangunan yang terbuat dari pasangan ½ bata dilapisi dengan plester semen setebal
1,5 cm dan dihaluskan permukaannya dengan acian.
4.4.1. Lingkup Pekerjaan dan Ketentuan Umum
a. Pekerjaan meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga kerja untuk keperluan
pekerjaan ini.
b. Pekerjaan meliputi penyelesaian permukaan dinding dengan bahan yang
disebut dalam persyaratan ini atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.
c. Plesteran harus dibuat pada semua tembok, kolom, bidang vertikal lainnya
yang dikerjakan dengan pasangan bata kecuali bagian dalam tombak layar
yang tertutup atap, balok beton yang tidak dinyatakan dalam gambar sebagai
penyelesaian dengan bahan lain, tembok tersebut diselesaikan dengan
plesteran yang kemudian dihaluskan (acian) dicat emulsi vinyl kecuali disebut
lain dalam gambar kerja atau syarat-syarat bagian dinding lainnya.
4.4.2. Bahan
Bahan/material seperti portland cement (PC) type 1, pasir dan air harus sesuai
dengan pekerjaan beton.
4.4.3. Komposisi Adukan
Untuk semua penembokan dinding yang dilaksanakan dengabn campuran 1 pc : 3
pasir, plesteran harus dilaksanakan dengan campuran 1 pc : 3 pasir. Semua
plesteran lainnya harus dilaksanakan dengan adukan jenis 1 pc : 4 pasir.

3
RKS - RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHABILITASI RUANG PRAKTIK KEJURUAN TINGKAT KERUSAKAN SEDANG
SMKS SANTO ANTONIUS MERAUKE (A)
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

4.4.4. Pengolahan Permukaan Plesteran


a. Untuk mengeringkan dinding bata dan permukaan beton harus diberikan
cukup waktu. Tidak boleh memulai pekerjaan, sampai tembok dinding
benar-benar kering.
b. Sebelum pemlasteran permukaan-permukaan beton harus dikasarkan. Lemak
atau minyak yang melekat harus dibersihkan dengan sikat dengan memakai
sikat yang kaku atau sikat kawat.
c. Untuk mencegah plesteran menjadi kering sebelum waktunya,
permukaan-permukaannya harus dibasahi dengan air sehingga tetap lembab.
4.4.5. Pelaksanaan
a. Sebagai penyelesaian permukaan beton, diharuskan diberi dua lapisan
adukan, tapi satu lapisan juga bisa diterima asalkan tebal lapisannya tidak
lebih dari 1,5 cm dan diberi lapisan finish yang distujui oleh Pengawas
Lapangan.
b. Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga rata. Hasil permukaan
plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata dan halus.
c. Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelah
dipasang. Mulailah membasahinya, begitu plesteran telah mengeras, untuk
menghindari kerusakan (retakan). Sewaktu kondisi udara lingkungan kering
dan panas, plesteran harus dibasahi agar tidak terjadi penguapan terlalu
banyak dan menjadi tidak rata.
d. Bagian-bagian dinding yang tertutup antara atap dengan plafond yang tidak
terlihat, tidak diplaster.
4.4.6. Memperbaiki dan Membersihkan
Memperbaiki semua pekerjaan yang cacat, harus dilaksanakan dengan
membongkar bagian tersebut sampai berbentuk bujur sangkar. Pekerjaan yang
sudah selesai, tidak boleh ada yang retak, bernoda serta cacat lainnya.
Sewaktu-waktu dengan secara teratur, selama pelaksanaan dan penyelesaian
pekerjaan, semua pekerjaan-pekerjaan yang menjadi kotor dalam pelaksanaan
pekerjaan, harus dibersihkan.

4
RKS - RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHABILITASI RUANG PRAKTIK KEJURUAN TINGKAT KERUSAKAN SEDANG
SMKS SANTO ANTONIUS MERAUKE (A)
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

PASAL 5. PEKERJAAN STRUKTUR


5.1. Lingkup pekerjaan
Melengkapi semua tenaga, peralatan (equipment) dan bahan-bahan untuk menyelesaikan
semua pekerjaan beton sesuai dengan gambar-gambar konstruksi, dan dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam RKS, Gambar Kerja dan
Kontrak Kerja, serta tambahan penjelasan dari Pimpinan Proyek dan Pengawas Lapangan.
5.2. Pedoman Pelaksanaan
Kecuali ditentukan lain berikut ini, maka Sebagai dasar code PBI 1971 dan SKSNI Tahun
1991 tetap digunakan.
5.3. Bahan-bahan
5.3.1. Portland Cement
Digunakan Portland semen yang memenuhi No. SII (Standard Industri Indonesia) S.400
menurut Standard Semen Indonesia (NI 8 – 1972). Tidak boleh mencampur merek semen
yang berbeda untuk 1 tahap proses pengecoran.
5.3.2. Portland Cement
Digunakan Portland semen yang memenuhi No. SII (Standard Industri Indonesia) S.400
menurut Standard Semen Indonesia (NI 8 – 1972). Tidak boleh mencampur merek semen
yang berbeda untuk 1 tahap proses pengecoran
5.3.3. Agregat
 Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak melebihi seperempat ukuran yang telah
ditetapkan
 Pasir yang digunakan harus bersih dari lumpur, bahan organik atau kotoran lainnya,
serta tidak mengandung garam asam.
 Batu kerikil yang digunakan rata-rata berukuran Ø 20 sampai 30 mm dengan kualitas
jenis batu tidak rapuh dan harus mendapat persetujuan untuk dipakai dari Pengawas
Lapangan terlebih dahulu.
 Untuk pekerjaan dengan pasangan batu kali digunakan batu kali berukuran rata-rata Ø
10 - 20 cm.
 Besi Beton
 Kecuali ditentukan lain dalam gambar kerja, digunakan dari jenis U 24 besi polos, untuk
diameter <13 mm dan U 32 (deformed) untuk diameter >13 mm.
 Ukuran yang digunakan adalah ukuran pas sesuai dengan gambar kerja.
 Besi yang digunakan tidak kotor, tidak berminyak dan tidak berkarat.
5.3.4. Kawat Pengikat
Kawat pengikat besi beton ditentukan dari jenis kawat beton pengikat No. 16 SWG (Ø 1
mm) dan tidak bersepuh seng.
5.3.5. Air
Air untuk adukan beton dan perawatan beton harus bersih, bebas dari bahan-bahan yang
merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen, seperti asam dan
garam.

5
RKS - RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHABILITASI RUANG PRAKTIK KEJURUAN TINGKAT KERUSAKAN SEDANG
SMKS SANTO ANTONIUS MERAUKE (A)
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

5.3.6. Bahan Tambahan


Tidak diperkenankan menambah bahan-bahan tambahan kedalam campuran beton, kecuali
telah ada ketentuan atau keputusan tertulis sebelumnya dari Pengawas Lapangan.
5.3.7. Pengiriman dan Penyimpanan
 Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus sesuai dengan waktu
dan urutan pelaksanaan pekerjaan, sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan (time
schedule & network plan).
 Semen harus didatangkan dalam kantongan/kemasan standard (zak). Semen harus
masih dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras), jika ada bagian yang mulai
mengeras, bagian tersebut masih harus dapat ditekan hancur dengan melebihi dari beras
5% berat dan kepada campuran diberi tambahan semen yang baik dalam jumlah yang
sama.
 Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-bantalan
kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya, misalnya ; minyak dan lain-lain.
 Agregat harus ditempatkan secara terpisah antara satu dengan yang lain menurut jenis
dan gradasinya.
5.4. Bekisting
5.4.1. Material
Bekisting harus dipakai kayu yang cukup kering dan kuat sesuai dengan finishing
yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan dimensi dari beton, seperti pada gambar
kerja. Papan-papan untuk cetakan harus bermutu baik, lurus dan rata atau menggunakan
triplex dengan ketebalan yang sesuai.
5.4.2. Perencanaan
Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk
yang nyata dan cukup dapat menampung beban-beban sementara sesuai dengan jalannya
kecepatan pembetonan. Semua bekisting harus diberi penguat datar dan silang sehingga
kemungkinan bergeraknya bekisting dalam pelaksanaan dapat ditiadakan. Juga harus dapat
untuk menghindarkan keluarnya bagian adukan (mortar leakage). Susunan bekisting
dengan penunjang-penunjang harus teratur sehingga kontrol atas kekurangannya dapat
mudah dilakukan. Penyusunan bekisting harus sedemikian rupa hingga pada waktu
pembongkarannya tidak akan merusak dinding balok atau kolom beton yang bersangkutan.
 Bahan penyangga atau silangan-silangan adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Sub-Kontraktor, demikian juga kedudukan dan dimensinya.
 Kayu bekisting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran.
Adakan tindakan untuk menghindarkan pengumpulan air pembasahan tersebut pada
sisi bawah.
5.4.3. Pembongkaran Cetakan
 Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai suatu kekuatan khusus untuk
memikul 2 x beban sendiri atau melalui waktu pengerasaan selama 21 (dua puluh satu)
hari, kecuali campuran beton menggunakan bahan tambahan untuk mempercepat
pengerasan beton.
 Bilamana akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan bekerja
beban-beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana, maka cetakan tidak boleh

6
RKS - RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHABILITASI RUANG PRAKTIK KEJURUAN TINGKAT KERUSAKAN SEDANG
SMKS SANTO ANTONIUS MERAUKE (A)
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

dibongkar selama keadaan tersebut tetap berlangsung. Perlu ditentukan bahwa


tanggung jawab atas keamanan konstruksi beton seluruhnya terletak pada
Sub-Kontraktor.
 Sub-Kontraktor harus memberitahu Pengawas Lapangan bilamana ia bermaksud akan
membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi utama dan minta persetujuannya,
tapi dengan adanya persetujuan ini tidak berarti Sub-Kontraktor lepas dari tanggung
jawab atas hasil pekerjaan tersebut.
5.5. Kualitas Beton
1. Kecuali yang ditentukan dalam gambar, kualitas beton untuk bagian sloof, pondasi
tapak, kolom selain kolom dan ring balok adalah Campuran 1:2:3.
2. Untuk bagian kolom praktis menggunakan beton cor campuran 1 PC : 2 pasir : 5 kerikil
dalam perbandingan volume.
3. Pelaksana harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton ini
dengan memperhatikan data-data pelaksanaan.
4. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung setelah
seluruh komponen adukan masuk dalam mixer.
5. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus dilakukan dengan
cara tidak mengakibatkan terjadinya separasi komponen-komponen beton.
5.6. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian utama dari
pekerjaan, Sub-Kontraktor harus memberitahu Pengawas Lapangan untuk mendapat
persetujuan. Jika tidak ada pemberitahuan sebagaimana mestinya atau persiapan
pengecoran tidak disetujui oleh Pengawas Lapangan, maka Sub-Kontraktor dapat
diperintahkan untuk menyingkirkan beton yang telah dicor atas perongkosan
Sub-Kontraktor sendiri.
2. Adukan beton harus sedemikian rupa, sehingga dapatdihindarkan adanya pemisahan
dari bagian-bagian bahan.
3. Sebelum beton dicor, semua kotoran-kotoran dan benda-benda lepas harus dibuang dari
cetakan. Permukaan cetakan dan pasangan-pasangan dinding yang akan berhubungan
dengan beton harus dibasahi dengan air sebelum dicor.
4. Pengecoran kedalam cetakan harus selesai sebelum adukan mulai mengental, yang
dalam keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit. Pengecoran suatu unit atau
bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti dan tidak boleh terputus tanpa
adanya persetujuan Pengawas Lapangan. Tidak boleh mengecor beton pada waktu
hujan, kecuali jika Sub-Kontraktor mengambil tindakan-tindakan mencegah kerusakan
yang telah disetujui Pengawas Lapangan.
5. Ukuran minimal selimut beton sesuai dengan penggunaannya (tidak termasuk
plesteran).
6. Meskipun hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan, Pengawas Lapangan
mempunyai wewenang untuk menolak hasil konstruksi beton yang cacat, sebagai
berikut :
 Konstruksi beton yang sangat keropos.
 Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk yang direncanakan atau
posisinya tidak seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
 Konstruksi beton tidak tegak lurus, atau rata seperti yang direncanakan.
 Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya.

7
RKS - RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHABILITASI RUANG PRAKTIK KEJURUAN TINGKAT KERUSAKAN SEDANG
SMKS SANTO ANTONIUS MERAUKE (A)
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

PASAL 6. PEKERJAAN LANTAI


6.1. Lingkup Pekerjaan
1. Meliputi pengadaan material/bahan dan pemasangan semua jenis penutup lantai seperti
tertera dalam gambar atau disebutkan dalam persyaratan.
2. Mengerjakan timbunan dan pemadatan dasar lantai.
3. Mengadakan koordinasi kerja yang berkaitan dengan pekerjaan pemasangan penutup
lantai, seperti instalasi air, listrik dan lain-lain.
6.2. Persyaratan dan Bahan
1. Ukuran lantai keramik ruangan 30 x 30 , warna yang disetujui oleh Pengawas Lapangan
maupun Direksi.
2. Ukuran, lantai keramik 20x20 dan warna harus sama, mekanis kuat dan mengikat
sedikit saja air.
3. Bahan dan contoh harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.
4. Keramik yang telah diterima Sub-Kontraktor di lapangan, sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Sub-Kontraktor.
6.3. Pelaksanaan
6.3.1. Dasar Lantai :
a. Sebelum pemasangan keramik, tanah dasar lantai harus dipadatkan kemudian
dilapisi pasir urug dan dipadatkan.
b. Dasar lantai harus rata dan pada kemiringan yang tepat kearah pembuangan
air (floor drain).
6.3.2. Pemasangan
a. Pemasangan keramik untuk pola, tipe dan ukurannya harus sesuai dengan
gambar kerja dan petunjuk Pengawas Lapangan..
b. Setelah dasar lantai siap, maka keramik yang akan dipasang diseleksi sesuai
dengan warna-warna yang sama. Apabila diperlukan pemotongan
dilaksanakan dengan rapi dengan memakai mesin pemotong dan
pinggirannya diasah dengan batu pengasah.
c. Sebelum pemasangan, keramik harus direndam air hingga tercapai kondisi
jenuh air untuk menghindari pengeringan adukan mortar/spesi yang terlalu
cepat.
d. Keramik dipasang dengan menggunakan adukan mortar 1 Pc : 4 Ps dalam
perbandingan volume. Pemasangan dengan jalur-jalur (joints) yang lurus dan
apabila terjadi ketidakteraturan jalur diisi dengan pasta semen. Sesudah cukup
kering keramik dicuci dengan lap basah sampai bersih, dan apabila ada
bagian-bagian yang lepas harus cepat diperbaiki.
e. Selama pemasangan dan sebelum kering yang cukup, lantai harus dihindari
dari injakan dan gangguan lain. Kotoran-kotoran dan lainnya yang menempel
pada permukaan lantai harus segera dibersihkan sebelum menjadi kering.
f. Pemasangan keramik lantai yang tidak lurus atau tidak rata atau cacat atau
tidak sesuai gambar kerja dapat dilakukan perintah pembongkaran oleh
Pengawas Lapangan, dan biaya yang timbul akibat pembongkaran tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung Sub-Kontraktor.

8
RKS - RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHABILITASI RUANG PRAKTIK KEJURUAN TINGKAT KERUSAKAN SEDANG
SMKS SANTO ANTONIUS MERAUKE (A)
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

PASAL 7. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


7.1. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan kusen, daun pintu dan jendela, alat dan tenaga kerja baik untuk pekerjaan
pembuatan maupun pemasangan kusen, daun pintu dan jendela, kaca, kunci-kunci dan
pemasangan sesuai dengan gambar dan syarat-syarat spesifikasi ini.
7.2. Jenis dan Tipe
1. Pemasangan jenis pintu dan jendela disesuaikan dengan denah gambar kerja, jika
terdapat keraguan terhadap jenis pintu dan jendela pada gambar kerja, maka segera
laporkan kepada Pengawas Lapangan.
2. Setiap pintu dan jendela mempunyai nomor sesuai dengan tipe rumah dan jenisnya.
7.3. Bahan/Material
1. Kaca yang digunakan untuk jendela kaca adalah jenis kaca bening tebal 4mm.
2. Kunci-kunci, handle dan penggantung digunakan jenis dan merek sesuai dengan
ketentuan spesifikasi material (bagian I)
7.4. Persiapan Pemasangan
1. Sub-Kontraktor yang bersangkutan wajib memasang pengangkeran dan pemasangan
semua komponen lengkap dengan ukuran-ukurannya. Sub-Kontraktor harus memeriksa
kualitas bahan yang dipakai, apakah dimensi yang ditunjukkan dalam gambar rencana
dan spesifikasi teknis memenuhi ketentuan struktur dan ketahanan.
2. Sub-Kontraktor harus mengukur setempat semua dimensi yang mempengaruhi
pekerjaannya. Ukuran lapangan yang berbeda dengan gambar kerja, harus di-
koreksi/diselesaikan bersama Pengawas Lapangan, untuk mendapatkan kepastian.
3. Sub-Kontraktor harus memperhitungkan kekuatan atas syarat-syarat teknis yang
ditentukan.
7.5. Pemasangan
1. Bahan-bahan yang diserahkan ke lapangan untuk dipasang harus sesuai dengan
contoh-contoh yang disetujui dan dalam keadaan terpelihara baik. Bahan-bahan ini
harus dijaga dan dilindungi sebaik-baiknya sewaktu penyimpanan, pemasangan sampai
diserahkan dengan baik.
2. Pemasangan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga terlatih/berpengalaman untuk
pekerjaan yang serupa dan dipimpin oleh tenaga ahli.
3. Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus dan harus distel tengah-tengah dengan
hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.
4. Kaca diidentifisir dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara lain yang
tidak membekas pada kaca ketika dibersihkan.
5. Menjelang penyerahan pekerjaan, dilakukan pembersihan semua alat-alat pelindung,
tanda-tanda label dibersihkan dan kaca-kaca dicuci.
6. Pekerjaan yang selesai, harus bebas dari noda/cacat dan kerusakan, baik pada bahan
maupun cara pengerjaannya, water tight serta jaminan pemeliharaannya.
7. Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak berfungsinya komponen pintu dan jendela,
tidak lurus dan tidak berfungsinya pintu dan jendela dengan baik, yang apabila menurut
Pengawas Lapangan atau Developer harus diperbaiki atau harus diganti, maka seluruh
biaya akibat kesalahan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Sub-Kontraktor.

9
RKS - RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHABILITASI RUANG PRAKTIK KEJURUAN TINGKAT KERUSAKAN SEDANG
SMKS SANTO ANTONIUS MERAUKE (A)
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

7.6. Pekerjaan Kunci-Kunci dan Penggantung


7.6.1. Lingkup pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan ini. Pekerjaan
meliputi kunci, engsel, dan kelengkapan pintu serta jendela lainnya.
7.6.2. Kunci-kunci
a. Pintu depan utama mengunakan kunci type cylinder lock heavy duty 2 slag
dengan sistem instalasi masterkey untuk tiap shop.
b. Tiap kunci harus mempunyai tiga buah anak kunci. Sebelum pemasangan
Sub-Kontraktor harus memperlihatkan contohnya terlebih dahulu untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengawas Lapangan.
7.6.3. Engsel-engsel, Pegangan (handle) dan grendel.
a. Engsel-engsel harus dari kuningan (brass) yang dengan memakai 2 buah ring
nylon. Engsel dengan ukuran 4 inch dipakai dua buah untuk satu daun pintu.
Engsel dengan ukuran 3 atau 2,5 inch dipakai dua buah untuk satu daun jendela.
b. Pegangan pintu depan utama dan samping dari bahan besi tuang lapis kuningan.
c. Pegangan pintu belakang dan kamar dari bahan besi tuang lapis nickel.
d. Pegangan pintu kamar mandi dari bahan besi tuang lapis nickel, bukan engkol.
e. Pegangan jendela dari bahan besi tuang lapis perunggu.
f. Grendel jendela dari dari bahan mild steel lapis perunggu dipasang 2 buah untuk
setiap daun.
g. Hak angin kait dari dari bahan mild steel lapis perunggu dipasang 1 buah untuk
setiap daun.
Sebelum pemasangan Sub-Kontraktor harus memperlihatkan
material/bahan tersebut di atas terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan
dari Pengawas Lapangan.
7.6.4. Pemasangan barang-barang dari besi
a. Sekrup-sekrup dalam pemasangannya harus cocok dengan barang besi yang
dipasang. Tidak diperbolehkan memukul sekrup pada barang-barang besi,
pengokohan sekrup harus dengan memutar. Sekrup yang rusak pada waktu
dipasang harus dicabut kembali dan diganti.
b. Semua kunci-kunci, pegangangan engsel dan lain-lain harus terpasang dengan
baik, dan tidak cacat. Semua bagian yang cacat, rusak harus segera diganti.
c. Semua pekerjaan kunci dan alat gantungan harus diminyaki sehingga bekerja
dengan baik.
7.6.5. Perlindungan terhadap barang-barang dari besi
Semua barang-barang dari besi harus disingkirkan dan dibungkus dengan plastik
atau tempat aslinya setelah dicoba. Pemasangannya dilakukan setelah bangunan
selesai dan dicat.

10
RKS - RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHABILITASI RUANG PRAKTIK KEJURUAN TINGKAT KERUSAKAN SEDANG
SMKS SANTO ANTONIUS MERAUKE (A)
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

PASAL 8. PEKERJAAN PENGECATAN


8.1. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
2. Meliputi pengecatan untuk semua permukaan kayu, plesteran, besi dan lain-lain sesuai
dengan gambar kerja dan persyaratan ini.
8.2. Ketentuan Umum
1. Semua bahan-bahan cat yang telah disetujui harus diperoleh dari supplier beserta
keterangan lengkap mengenai barang tersebut dan prosesnya.
2. Semua cat harus digunakan dan dipulaskan betul-betul sesuai dengan instruksi
pabriknya.
3. Plamir dan cat dasar harus dikeluarkan oleh pabrik yang sama untuk masing-masing
lapisan pemakaian.
4. Kaleng yang diisi cat harus diaduk benar-benar sebelum dituangkan dan dipulaskan
menurut aturan dari pabriknya.
5. Jangan sekali-kali mencampurkan bahan pengering atau bahan-bahan lain kedalam cat,
jika tidak disarankan atau dikehendaki oleh pabriknya.
6. Untuk pengecatan dinding/palsteran, plesteran harus dibiarkan sampai mengering
dalam waktu yang cukup dan jangan dipulas (dicat) sampai benar-benar mengering.
Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat harus dipotong dan diperbaiki dengan
plesteran dari jenis yang sama. Retak-retak kecil harus ditambal dengan penambal
keras. Retak-retak yang lebar harus dipotong dengan pinggir-pinggirnya bersambungan
menjadi rata dengan plesteran sekelilingnya. Sebelum permukaan diplester lebih dahulu
dilapis cat dasar yang tahan alkali, debu-debu yang menempel pada permukaan harus
dibersihkan dengan kain lap kering lalu dilanjutkan dengan menyekanya memakai lap
yang dibasahi.
7. Lapisan cat yang terluka harus diulang/diperbaiki.
8. Semua konstruksi baja sebelum dipasang harus dicat dasar terlebih dahulu dan diulang
lagi sebelum dilaksanakan pengecatan akhir sebanyak 1 (satu) kali.
8.3. Bahan dan Ketentuan-Ketentuan Khusus
8.3.1. Kayu
Pelapis yang dipakai untuk pekerjaan kayu adalah :
a. Lapisan dasar menggunakan cat minyak.
8.3.2. Dinding/Plasteran
Pelapis yang dipakai untuk pekerjaan dinding/plasteran adalah :
a. Lapisan dasar menggunakan jenis alkali resin dengan merek yang setara Paragon.
c. Lapisan finishing untuk plafond digunakan jenis dan merek yang sama dengan
warna Putih, kecuali ditentukan lain oleh Pengawas Lapangan dan Direksi.
8.4. Pengajuan Bahan-Bahan
Setelah kontrak ditandatangani, Sub-Kontraktor harus secepatnya, tidak kurang dari dua
bulan sebelum memulai pekerjaan pengecatan, mengajukan daftar dari semua bahan-bahan
yang akan dipakai untuk pekerjaan pengecatan, kepada Pengawas Lapangan. Semua
bahan-bahan harus disetujui oleh Pengawas Lapangan dan Direksi.
8.5. Pemilihan Warna
Semua warna harus dipilih oleh Pengawas Lapangan dan Direksi, Sub-Kontraktor harus
bawa contoh-contoh warna yang akan disetujui.

11
RKS - RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHABILITASI RUANG PRAKTIK KEJURUAN TINGKAT KERUSAKAN SEDANG
SMKS SANTO ANTONIUS MERAUKE (A)
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

PASAL 9. PEKERJAAN KAYU


9.1. Lingkup Pekerjaan
1. Meliputi penyediaan secara lengkap akan tenaga, alat-alat dan bahan-bahan yang
berhubungan dengan pekerjaan kayu (kasar dan halus) dalam hubungan dengan
gambar dan spesifikasi.
2. Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan kayu adalah :
- Pekerjaan pemasangan pintu dan jendela.
- Pekerjaan lesplank
- Pekerjaan Rangka plafon.
9.2. Kualitas, Kelembaban dan Jenis Kayu
9.2.1. Kualitas
a. Kayu yang dipakai harus dari kayu klas kuat I dan klas kuat II, mutu yang sesuai
NI - 5 PPKI 1961 Lampiran I.
b. Kayu berkualitas terbaik, lurus, tua, kering dan tidak cacat, tidak pecah-pecah,
tidak terdapat kayu muda.
c. Kayu yang dipakai harus sesuai dengan pasal III PPKI 1965 mutu A.
9.2.2. Jenis Kayu :
Jenis kayu yang dipergunakan pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Lesplank menggunakan papan Kayu kelas 2.
- Kusen menggunakan kayu Kelas 1
- Daun pintu dan jendela menggunakan papan kayu kelas 2.
- Rangka plafond menggunakan kayu kelas 2.
9.2.3. Ukuran
a. Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish), yaitu ukuran kayu
setelah selesai dikerjakan dan terpasang. Kayu dasar diketam, dibor atau jika
tidak, dikerjakan dengan mesin menurut ukuran-ukuran dan bentuk yang tertera
dalam gambar.
b. Ukuran-ukuran nominal telah disebutkan untuk kayu yang sudah dikerjakan,
maka potongan pengurangan (kekurangan) sebanyak 3 mm diperbolehkan untuk
tiap permukaan yang sudah dikerjakan.
c. Jika terdapat perbedaan yang menyolok antara ukuran dilapangan dengan ukuran
dalam gambar kerja, hendaknya segera dilaporkan pada Pengawas Lapangan
untuk disetujui cara-cara pemecahannya.
9.3. Permukaan Luar
Semua permukaan kayu yang akan kelihatan permukaannya bila sudah jadi (finish),
harus dikerjakan dengan baik kecuali jika ada penentuan lain. Semua kayu untuk pekerjaan
kayu kasar dibiarkan bekas gergajiannya kecuali jika ditentukan untuk dihaluskan. Jika
terdapat mata kayu yang mulus (keras) pada salah satu permukaan kayu yang akan di cat,
dan mata kayu itu diameternya tidak lebih dari 4 cm dan tidak memenuhi lebih dari
setengah permukaan kayu tersebut, maka kayu tersebut dapat diterima.
9.4. Pengawetan/Perlindungan Kayu
Penyimpanan kayu ditempatkan pada tempat yang kering, tidak terkena hujan.
9.5. Susut (Mengkerut)
Persiapan, Penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu harus sedemikian
rupa, hingga susut dibagian mana saja dan kearah manapun tidak akan mengurangi

12
RKS - RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHABILITASI RUANG PRAKTIK KEJURUAN TINGKAT KERUSAKAN SEDANG
SMKS SANTO ANTONIUS MERAUKE (A)
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

(mempengaruhi) kekuatan dan bentuk dari pekerjaan kayu yang sudah jadi, juga tidak
menyebabkan rusaknya bahan-bahan yang bersentuhan.
9.6. Pembuatan
1. Kotraktor harus melaksanakan semua pekerjaan seperti; mempasak, memahat,
menyetel (memasang), membuat lidah-lidah, lubang pasak, sponing dan lain-lain
pekerjaan yang diperlukan untuk penyambungan kayu dengan baik. Sub-Kontraktor
juga harus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan untuk konstruksi semua
rangka-rangka, lapis-lapis dan sebagainya dan pasangan serta penyangga pada
bangunan.
2. Selama pelaksanaan, mutu dan kekeringan kayu, harus dijaga dengan menyimpannya
ditempat yang kering, terlindung dari hujan dan panas.

PASAL 10. PEKERJAAN PLAFOND


10.1. Lingkup Pekerjaan
9. Penyediaan bahan, alat dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini.
10. Pekerjaan meliputi pemasangan rangka dan dan penutup plafond dengan bahan dan
ketentuan dalam persyaratan ini dan gambar kerja.
10.2. Bahan
1. Jenis kayu untuk rangka plafond dan lesplafond yang digunakan sesuai dengan
spesifikasi material.
2. Bahan penutup plafond sesuai dengan spesifikasi material.
3. Penggantung rangka plafond menggunakan kayu Kelas 2.
4. Pengecatan plafond sesuai dengan persyaratan pengecatan.
10.3. Persiapan Pemasangan
1. Pola pemasangan plafond dilakukan sesuai dengan gambar kerja
2. Sebelum pemasangan rangka plafond, Sub-Kontraktor harus menyajikan metoda
sambungan dan sistim penggantungan rangka plafond untuk disetujui Pengawas
Lapangan.
3. Bahan/material yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telah disetujui oleh
Pengawas Lapangan.
10.4. Pemasangan
1. Penetapan pengukuran yang tepat untuk pemasangan dengan memperhatikan rencana
peletakan, rangka batang-batang pengantung harus terpasang dengan menjamin
kekakuan kebidangan (level), kelurusan dan kerataan (flush) seluruh bidang
langit-langit setelah terpasang.
2. Setelah beberapa waktu sistem langit-langit sudah pada bidang yang lurus dan rata.
Dimana diperlukan lubang masuk keruangan langit-langit kepada bagian instalasi
tertentu. Bagian langit-langit yang dapat dibuka harus dipasang.
3. Perlu dilakukan koordinasi kerja dalam pemasangan langit-langit terhadap pekerjaan
lain yang berkaitan, seperti pekerjaan listrik dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja.
4. Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak lurus atau tidak rata seluruh atau sebagian
bidang plafond, adanya bagian plafond yang cacat, sehingga menurut Pengawas
Lapangan atau Developer harus diperbaiki atau harus diganti, maka seluruh biaya akibat
kesalahan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Sub-Kontraktor.

13
RKS - RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHABILITASI RUANG PRAKTIK KEJURUAN TINGKAT KERUSAKAN SEDANG
SMKS SANTO ANTONIUS MERAUKE (A)
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

10.5. Pemeliharaan
Setelah plafond diselesaikan, bersihkan bagian-bagian yang kotor dan terpelihara
dari kerusakan-kerusakan yang dapat ditimbulkan hingga masa penyerahan pekerjaan
secara keseluruhan.

PASAL 11. PEKERJAAN PENUTUP ATAP, LESPLANK DAN TALANG


11.1. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini, serta peralatan
keselamatan pekerja
2. Pekerjaan meliputi pemasangan penutup atap dan talang, serta pemasangan dan
pembuatan lesplank, dan pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan ini seperti
disebut dalam persyaratan ini.
11.2. Bahan/Material dan Ketentuan Umum
11.2.1. Penutup Atap
Penutup atap adalah genteng metal dengan warna yan disetujui Pengawas Lapangan
dan Direksi.
11.2.2. Rangka Atap
Rangka atap menggunakan rangka kayu kelas 1 disetujui Pengawas Lapangan dan
Direksi
11.2.3. Lesplank
Lesplank bagian depan terbuat dari Beton sesuai pada gambar kerja dan Lesplank
bagian belakang terbuat dari kayu Kelas I pemasangan sesuai dengan gambar kerja.
Lesplank dilapisi cat dengan warna finishing yang ditentukan oleh Pengawas
Lapangan dan Direksi.
Sub-Kontraktor harus memberikan contoh bahan/material atap selambat-lambatnya 30 hari
sebelum pemasangan untuk disetujui oleh Pengawas Lapangan.
11.3. Pedoman Pelaksanaan
1. Sebelum melaksankan pekerjaan Sub-Kontraktor diharuskan membuat shop drawing
yang menyajikan sistim konstruksi, penyambungan dan pembautan atap,
penyambungan nok, pemasangan lesplank, sesuai gambar kerja untuk disetujui oleh
Pengawas Lapangan.
2. Overlap pemasangan penutup atap minimal 100 cm sesuai engan gambar kerja.
3. Penyambungan penutup atap dilakukan sesuai dengan petunjukPengawas Lapangan.

14
RKS - RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHABILITASI RUANG PRAKTIK KEJURUAN TINGKAT KERUSAKAN SEDANG
SMKS SANTO ANTONIUS MERAUKE (A)
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

PASAL 12. PEKERJAAN PLUMBING


12.1. Lingkup Pekerjaan
1. Penyediaan bahan/material, tenaga kerja, peralatan dan pengujian saluran drainase
di dalam dan di luar Bangunan
2. Meliputi pekerjaan pembuatan dan pemasangan saluran drainase di dalam dan di
luar bangunan sesuai dengan gambar kerja.
12.2. Penggalian Saluran
1. Sub-Kontraktor diharuskan membuat shop drawing sesuai dengan gambar kerja
sebelum melaksanakan pekerjaan saluran drainase yang menyajikan dimensi,
gradasi peil, penyambungan dan posisi bak kontrol untuk disetujui oleh Pengawas
Lapangan.
2. Penggalian saluran dan pengarahannya harus benar-benar lurus dan dalam,
kemiringannya seperti yang diminta, pipa-pipa dan alasnya harus sesuai dengan
yang ditunjukkan gambar kerja.
3. Tanah galian tidak boleh ditaruh dalam jarak 50 cm dari pinggir-pinggir galian
yang digali dan sisa-sisa galian harus disangga dengan papan-papan dan jika
dikehendaki memakai penopang agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik
dan cepat.
4. Dasar parit, jika perlu dipadatkan dengan alat pemadat mekanis atau cara lain yang
efesien untuk mencapai pemadatan yang kukuh.
5. Jika diperintahkan lapisan tanah paling atas harus ditaruh dipinggir untuk dipakai
lagi, maka tanah tersebut harus dibersihkan dari humus-humus dan kotoran
lainnya, seperti potongan kayu plastik dan lain-lain.
6. Galian diusahakan agar tidak digenangi air, dengan jalan memompa, menimba atau
cara lain.
7. Parit-parit tidak boleh diurug sebelum saluran drainage diuji dan dinyatakan baik.
12.3. Saluran Pembuangan
1. Saluran-saluran pembuangan air terbuat dari pipa PVC diameter 4”
2. Pemasangan dan kemiringan saluran disesuaikan dengan gambar kerja.
3. Sebelum saluran ditutup/ditimbun, Sub Kontraktor harus meminta persetujuan
Pengawas Lapangan.
4. Saluran-saluran pembuangan harus dibuat dalam garis lurus dan gradasi
ditunjukkan pada gambar.
5. Memasang dan menentukan level harus dilaksanakan dengan seksama dan
Sub-Kontraktor harus menyediakan alat-alat yang sesuai seperti papan bidik,
mistar T, titik tetap duga dan sebagainya yang diperlukan untuk itu.
6. Semua saluran harus bebas dari tanah, puing-puing kelebihan semen dan lain-lain
rintangan pada waktu pembuatan sampai penyelesaian kontrak, dimana pekerjaan
akan diserahkan dalam keadaan bersih.
12.4. Pengujian Saluran
Seluruh pekerjaan drainage dan seluruh pembuangan harus diuji. Pengujian tersebut harus
dilakukan dari titik masuk air tersebut ada ditunjukkan di dalam gambar kerja. Saluran
cabang yang pendek harus diuji disatukan dengan saluran induk. Cabang-cabang saluran
yang panjang harus diuji secara terpisah. Pengujian dilaksanakan dengan jalan menyumbat
ujung saluran yang rendah, mengisi bagian saluran tersebut dengan air dari hulu air pada
titik yang tertinggi dari bagian yang diuji. Jika dikehendaki untuk mengadakan pengujian
test head, suatu ruas bengkok (knukkle bend) yang cukup panjang vertikal harus
disambungkan sementara ke ujung bagian atas. Setelah ditumbuhkan cukup air leluasa
untuk diserap, pengujian ditunggu sampai tidak kurang dari 10 menit. Bagian pekerjaan

15
RKS - RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHABILITASI RUANG PRAKTIK KEJURUAN TINGKAT KERUSAKAN SEDANG
SMKS SANTO ANTONIUS MERAUKE (A)
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

yang terbukti tidak bocor atau terlalu banyak rembesan dari sambungan, harus dipotong
dan diperbaiki.

PASAL 13. PEKERJAAN ELEKTRIKAL


1. Pemasangan Instalasi Listrik didalam rumah yang mencakup jumlah titik lampu,
penempatannya serta pemasangan (tidak termasuk penyambungan daya) disesuaikan
dengan gambar. Pemasangan saklar dan stop kontak (merek Broco Standard warna
putih) setinggi 1.50 m dari lantai, kabel memakai jenis LMK Prima NYA 2,5 dan 1,5
(untuk nol)
2. Untuk bahan pekerjaan instalasi tersebut harus memenuhi peraturan dan persyaratan
dari AKLI atau PLN.
3. Pemasangan pipa instalasi listrik harus dikerjakan sebelum pekerjaan plesteran
dimulai.Pemasangan kabel listrik dikerjakan sebelum pekerjaan penutup plafond.

16

Anda mungkin juga menyukai