Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT

SPESIFIK ASI
TEKNIS

P E K E RJ A A N KO N S U LTA N P E R E N C A N A
PEMBANGUNAN ASRAMA HA JI
PROVINSI JAWA BARAT
INDRAMAYU
TA H U N A N G GA R A N 2 0 2 1
SPESIFIKASI TEKNIS

DAFTAR ISI

A . PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN

1. U M U M. ........................................................................................................................... 2
2. LINGKUP PEKERJAAN .................................................................................................... 2
3. PERSYARATAN PERSONEL MANAGERIAL .................................................................. 5
4. PERSYARATAN PERALATAN UTAMA SARANA KERJA ............................................... 5
5. KESELAMATAN KERJA ................................................................................................... 6
6. GAMBAR DOKUMEN ....................................................................................................... 7
7. UKURAN ........................................................................................................................... 7
8. SHOP DRAWING.............................................................................................................. 8
9. STANDARD DAN ATURAN YANG DIPERGUNAKAN ..................................................... 8
10. SYARAT BAHAN / MATERIAL DAN KOMPONEN JADI .................................................. 9
11. CONTOH BAHAN / MATERIAL & KOMPONEN JADI ...................................................... 9
12. MERK PEMBUATAN BAHAN / MATERIAL .................................................................... 10
13. PENINJAUAN DAN PENGUJIAN BAHAN ...................................................................... 10
14. KOORDINASI PELAKSANAAN ...................................................................................... 10
15. PERSYARATAN PEKERJAAN ....................................................................................... 10
16. PELAKSANAAN PEKERJAAN ....................................................................................... 11
17. DASAR PENENTUAN UKURAN / POSISI PEKERJAAN. .............................................. 11
18. IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN ..................................................................................... 12

SPESIFIKASI TEKNIS - 1
A. PERSYARATAN UMUM
1. U M U M.
1.1. Pada dasarnya untuk dapat memahami dan menghayati dengan sebaik-baiknya seluruh
seluk beluk pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh
gambar pelaksanaan serta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis
seperti yang akan diuraikan dalam buku ini.
1.2. Didalam hal terdapat ketidak jelasan, perbedaan-perbedaan dan/ atau kesimpang-siuran
informasi dalam pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan mengadakan pertemuan dengan
Direksi/ MK untuk mendapat kejelasan tentang pelaksanaan pekerjaan.

2. LINGKUP PEKERJAAN
2.1 Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor meliputi
II. PEKERJAAN PERSIAPAN
III. PEKERJAAN STRUKTUR
A. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1
1 Pekerjaan pondasi
2 Pekerjaan Tie Beam
3 Pekerjaan Slab Lantai dasar
4 Pekerjaan Kolom Beton Lantai 1
5 Pekerjaan Struktur tangga ke lantai 2
B. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2
1 Pekerjaan Balok dan plat beton Lantai 2
2 Pekerjaan Kolom Beton lantai 2
3 Pekerjaan Struktur tangga ke lantai 3
C. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 3
1 Pekerjaan Balok dan plat beton Lantai 3
2 Pekerjaan Kolom Beton lantai 3
3 Pekerjaan Struktur tangga ke lantai Dak
D. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI DAK
1 Pekerjaan Balok dan plat beton Lantai Dak
2 Pekerjaan Kolom Beton lantai Dak
E. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI DAK TANGGA DARURAT DAN R PANEL
1 Pekerjaan Balok dan plat beton Lantai Dak Tangga Darurat
IV. PEKERJAAN ARSITEKTUR
A. PEKERJAAN ARSITEKTUR LANTAI 1
1 Pek. Beton Nonstruktur
2 Pek. Dinding dan pelapis dinding
3 Pek. Lantai
4 Pek. Finishing tangga ke lantai 2
5 Pek. Railing Tangga ke lantai 2

SPESIFIKASI TEKNIS - 2
6 Pek. Meja Beton pantry dan meja wastafel
7 Pek. Plafond
8 Pek. Pintu dan jendela (Lengkap Accessories)
9 Pek. Sanitaire
B. PEKERJAAN ARSITEKTUR LANTAI 2
1 Pek. Beton Nonstruktur
2 Pek. Dinding dan pelapis dinding
3 Pek. Lantai
4 Pek. Finishing tangga ke lantai 3
5 Pek. Railing Tangga ke lantai 3 dan Railing Void
6 Pek. Meja Beton pantry dan meja wastafel
7 Pek. Plafond
8 Pek. Pintu dan jendela (Lengkap Accessories)
9 Pek. Sanitaire
C. PEKERJAAN ARSITEKTUR LANTAI 3
1 Pek. Beton Nonstruktur
2 Pek. Dinding dan pelapis dinding
3 Pek. Lantai
4 Pek. Finishing tangga ke lantai Dak
5 Pek. Railing Tangga ke lantai dak dan Railing Void
6 Pek. Meja Beton pantry dan meja wastafel
7 Pek. Plafond
8 Pek. Pintu dan jendela (Lengkap Accessories)
9 Pek. Sanitaire
D. PEKERJAAN ARSITEKTUR LANTAI DAK
1 Pek. Beton Nonstruktur
2 Pek. Dinding dan pelapis dinding
3 Pek. Lantai
4 Pek. Plafond
5 Pek. Pintu dan jendela (Lengkap Accessories)
6 Pek. Atap dan Rangka atap
E. PEKERJAAN ARSITEKTUR FAÇADE
F. PEKERJAAN LAIN-LAIN
V. PEKERJAAN INTERIOR UNMOVABLE
VI. PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL DAN PLUMBING
A. PEKERJAAN STANDAR (MEKANIKAL ELEKTRIKAL)
B. PEKERJAAN NON STANDAR (MEKANIKAL ELEKTRIKAL)

SPESIFIKASI TEKNIS - 3
2.1 Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu lainnya
untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan ini secara lengkap.
2.2 Mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan-bahan, alat-
alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung, sehingga
seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna.
2.3 Pekerjaan pembongkaran, pembersihan dan pengamanan dalam Area kerja sebelum
pelaksanaan pekerjaan dan setelah pekerjaan pembangunan selesai. Dalam
melaksanakan pembongkaran, Kontraktor wajib melaporkan terlebih dahulu kepada
Direksi/MK tentang bagian bagian yang akan dibongkar untuk mendapatkan
persetujuannya.
2.4 Apabila dalam melaksanakan pembongkaran terjadi kerusakan yang diakibatkannya,
Kontraktor wajib merapikan kembali. Biaya yang ditimbulkan menjadi tanggungjawab
Kontraktor dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan tambah.
2.5 Pembuatan dan pemeliharaan saluran-saluran sementara yang dialirkan ke saluran-
saluran sekitarnya yang sudah ada agar area pekerjaan ini terbebas dari banjir pada saat
hujan.
2.6 Pekerjaan Jaringan Air Bersih dan Ruang Pompa sesuai dengan gambar pelaksanaan
dan Spesifikasi Teknis pelaksanaan pekerjaan yang diuraikan dalam buku ini.
2.7 Pekerjaan Pemeriksaan / Pengecekan, terdiri dari:
Pemeriksaan dan pemeliharaan tugu patok dasar yang digunakan sebagai referensi
ketinggian permukaan dan yang telah ada di lapangan.Pengecekan ketinggian
permukaan jalan existing, jalan baru dan kavling.
Pengecekan as-as konstruksi bangunan, bukaan atau lubang yang terdapat pada
bangunan, dan pengecekan lainnya yang dapat mempengaruhi penyelesaian
pekerjaan dikemudian hari.
Bila ada ketidak sesuaian antara ukuran di lapangan dengan yang terdapat pada
gambar pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan memberitahukan hal tersebut kepada
Direksi/ MK secara tertulis untuk mendapatkan cara penyelesaian yang terbaik.
2.8 Pekerjaan galian tanah dan pengurugan kembali.
A. Urutan galian harus mengikuti petunjuk Direksi/ Pengawas.
B. Jika pada galian terdapat kotoran dan bagian tanah yang tidak padat atau longgar,
maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya, kemudian lubang yang terjadi harus
ditutup urugan pasir dan dipadatkan.
C. Apabila Kontraktor melakukan penggalian melebihi kedalaman yang ditentukan, maka
Kontraktor harus menutup kelebihan tersebut dengan urugan pasir yang dipadatkan
dan disiram air setiap ketebalan 5 cm, lapis demi lapis sampai jenuh, serta mencapai
ketinggian yang diinginkan

SPESIFIKASI TEKNIS - 4
3. PERSYARATAN PERSONEL MANAGERIAL
3.1 Kontraktor Memiliki kemampuan menyediakan personel Manajerial untuk pelaksanaan
pekerjaan, yaitu

Jabatan dalam
Pengalaman Sertifikat
No. Pekerjaan yang akan
Kerja (Tahun) Kompetensi Kerja
Dilaksanakan
Manajer Pelaksanaan/ SKA Ahli Manajemen Proyek
1 4 Th
Proyek Ahli Muda (602)

SKA Madya Ahli Arsitektur


2 Manajer Teknik 4 Th
(101)
3 Manajer Keuangan 4 Th S1 Ekonomi

SKA Ahli K3
4 Ahli K3 Konstruksi 3 Th
Konstruksi Muda (603)

3.2 Kontraktor wajib memasukkan identitas, nama, jabatan, keahlian masing-masinganggota


kelompok kerja pelaksana pekerjaan ini.

4. PERSYARATAN PERALATAN UTAMA SARANA KERJA


4.1 Kontraktor mampu menyediakan peralatan diantaranya:

No Jenis Kapasitas Jumlah


3
1. Excavator 0,125 m 1 Unit

2. Mobil Crane 20 ton 1 unit


3
3. Scaffolding 4-6 m 4000 Set
3
4. Dump Truck 4-6 m 2 unit

5. Generator set 60 kVA 1 Unit


6. Lift Barang 1 ton 1 Unit

4.2 Kontraktor wajib memasukan identitas tempat kerja (workshop) dan peralatan yang
dimiliki, serta jadwal kerja.
4.3 Kontraktor wajib menyediakan Kantor dan Dereksi Keet, serta gudang penyimpanan
bahan/material di lapangan yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal
yang dapat mengganggu pekerjaan lain yang sedang berjalan serta memenuhi
persyaratan penyimpanan bahan tersebut.

5. PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKKAN


5.1 Paket Pekerjaan dengan nilai pagu anggaran di atas Rp 25.000.000.000,- (dua puluh
lima miliar rupiah) sampai dengan Rp 50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah).

SPESIFIKASI TEKNIS - 5
5.2 Jenis Pekerjaan yang wajib disubkontrakkan Pekerjaan Spesialis pada Pekerjaan Utama
seperti :
Jenis Pekerjaan yang wajib disubkontrakkan Pekerjaan
No. Spesialis pada Pekerjaan Utama (kepada Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi Spesialis)

1 Pekerjaan GRC Cetak dengan SBU KT 008 (Pekerjaan


Pemasangan Ornamen) dengan kualifikasi kecil (K)

2 Pekerjaan Tiang Pancang dengan SBU SP 007 (Pekerjaan


Pondasi, Termasuk Pemancangannya) kualifikasi menengah
(M)

3 Pekerjaan Air Conditioning dengan SBU MK 001 (Jasa


Pelaksanaan Konstruksi Pemasangan Pendingan Udara/ Air
Conditioner, Pemasangan dan Ventilasi) kualifikasi kecil (K)

6. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)


Peserta menyampaikan rencana keselamatan konstruksi sesuai tabel jenis pekerjaan
dan identifikasi bahayanya di bawah ini :
Uraian Identifikasi Bahaya
No.
Pekerjaan
1 PEKERJAAN • Gangguan pernafasan dan penglihatan saat melakukan
PERSIAPAN pekerjaan
• Tertimpa pohon, sisa-sisa material saat melakukan
pembersihan
• Tertusuk paku saat melakukan pembersihan
• Tergores sisa-sisa material yang telah terbongkar
• Kesetrum saat melakukan pemasangan listrik kerja
• Tangan terpukul palu saat pemasangan baliho papan
nama proyek
2 PEKERJAAN • Tertimpa dinding Hebel
ARSITEKTUR • Gangguan pernafasan dan penglihatan saat melakukan
pekerjaan
• Tertimpah/terlindas mobil crane
• Terbentur boom mobil crane
• Tersayat kabel sling mobil crane
3 PEKERJAAN • Tertimpa material bangunan
STRUKTUR • Tergencet, terbentur dan tergencet balok dan kolom beton
• Tertimpah besi
• Tangan Tergores paku dan logam runcing.
• Gangguan pernafasan dan penglihatan saat melakukan
pekerjaan
• Tertimpah/terlindas mobil crane
• Terbentur boom mobil crane
• Tersayat kabel sling mobil crane
4 PEKERJAAN • Tersengat listrik
MEKANIKAL • tertimpah besi
ELEKTRIKAL • Tangan Tergores paku dan logam runcing
• Gangguan pernafasan dan penglihatan saat melakukan
pekerjaan
5 PEKERJAAN • Tersengat listrik
PLUMBING • Tertimpah besi

SPESIFIKASI TEKNIS - 6
• Tangan Tergores paku dan logam runcing;
• Gangguan pernafasan dan penglihatan saat melakukan
pekerjaan
• Terjepit pipa dan tertipah pipa.
6 Protokol • Terpapar Covid-19 akibat bersinggungan dengan sesama
Pencegahan pekerja.
COVID-19 • Terpapar Covid-19 akibat bersinggungan dengan sesama
pengunjung/tamu.
• Terpapar Covid-19 yang menempel pada permukaan alat
bantu kerja, makanan, minuman, tempat tidur, dan material
bangunan.

7. GAMBAR DOKUMEN
7.1 Mengingat setiap kesalahan maupun ketidak telitian dalam pelaksanaan suatu bagian
pekerjaan selalu mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka dalam hal terdapat
ketidak jelasan, kesimpang siuran, perbedaan perbedaan dan/atau ketidak sesuaian
dan keragu-raguan diantara setiap gambar pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan
melaporkan kepada Direksi/MK secara tertulis dan mengadakan pertemuan dengan
Direksi/MK untuk mendapatkan keputusan gambar mana yang akan dijadikan pegangan.
7.2 Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan dan pengajuan tambahan biaya.

8. UKURAN
8.1 Semua ukuran yang tertera dalam gambar pelaksanaan adalah ukuran jadi dalam
keadaan selesai terpasang yang meliputi ukuran :
1 As – as.
2 Luar – luar.
3 Dalam – dalam.
4 Luar – dalam.

8.2 Ukuran-ukuran dalam gambar pelaksanaan pada dasarnya adalah ukuran jadi seperti
dalam keadaan selesai.
8.3 Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan meneliti terlebih dahulu ukuran-
ukuran yang tercantum didalam gambar pelaksanaan yang termuat didalam dokumen
Lelang / dokumen Kontrak.
8.4 Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum tercantum
dalam gambar pelaksanaan, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis
untuk dapat diputuskan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan
pelaksanaan.
8.5 Kontraktor tidak dibenarkan mengganti ukuran-ukuran yang tercantum di dalam gambar
pelaksanaan atau dokumen kontrak tanpa sepengetahuan Direksi/MK. Bila hal tersebut

SPESIFIKASI TEKNIS - 7
terjadi segala akibat yang ada menjadi tanggungjawab Kontraktor baik dari segi biaya
maupun waktu.

9. SHOP DRAWING
9.1 Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum tercakup
lengkap dalam gambar pelaksanaan / dokumen kontrak maupun yang diminta oleh
Direksi/ MK yang merupakan gambar detail pelaksanaan yang telah disesuaikan dengan
keadaan di Lapangan.
9.2 Shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang diperlukan
termasuk pengajuan contoh dari bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan/atau
persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik (produk bahan yang dipakai).
9.3 Dalam membuat shop drawing, Kontraktor jangan hanya mengacu kepada gambar
struktur saja akan tetapi juga harus melihat, mempelajari dan memahami gambar-gambar
disiplin lain yaitu Gambar Arsitektur dan Gambar Mekanikal & Elektrikal yang
berhubungan dengan shop drawing tersebut. Sehingga shop drawing yang diserahkan
kepada Direksi/MK untuk mendapatkan persetujuannya adalah shop drawing yang betul-
betul sudah terkoordinasi dengan baik.
9.4 Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, terlebih dulu shop drawing harus diajukan
kepada Direksi/MK untuk diperiksa dan mendapatkan persetujuannya. Shop drawing
harus diserahkan kepada Direksi/MK paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan
pekerjaan dimulai.

10. STANDARD DAN ATURAN YANG DIPERGUNAKAN


10.1 Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia,
Standard Industri Konstruksi dan peraturan nasional lainnya seperti tertulis dibawah ini
khusus yang ada hubungannya dengan paket pekerjaan dimaksud.
A. Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI-2847-2013)
B. Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI
1726 2012)
C. Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural (SNI-1729-2015)
D. Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain (SNI
1727_2013)
E. Semen Portland (SNI 15-2049-2004)
F. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI –1982).
G. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBB 1970), NI – 3.
H. Persyaratan Cat Indonesia, NI – 4.
I. American National Standard Organization (ANSI).
J. American Sociaty of Testing of Material (ASTM).
K. British Standard Institution (BSI).
L. Deutch Institute for Normalization (DIN).

SPESIFIKASI TEKNIS - 8
M. Factory Mutual Standard. (FM).
N. International Standarization Organization (ISO).
O. Japanese Industrial Standard (JIS).
P. National Fire Protection Association (NFPA).
Q. Underwriter’s Laboratories (UL).
R. Standar Industri Indonesia (SII).
S. Standar Konstruksi Bangunan Indonesia (SKBI).
T. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum.
U. Peraturan Depnaker tentang Keselamatan Kerja
V. Peraturan DPMB, Pemda setempat.
W. Peraturan lain yang berlaku.
10.2 Peraturan dan Pedoman-pedoman lainnya sesuai yang tercantum didalam spesifikasi ini.

11. SYARAT BAHAN / MATERIAL DAN KOMPONEN JADI


11.1 Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik dan tidak
cacat, sesuai dengan spesifikasi yang diminta dan bebas dari noda lainnya yang dapat
mengganggu kualitas maupun penampilan.
11.2 Bahan-bahan yang dipakai/dipasang harus sesuai dengan apa yang tercantum dalam
gambar pelaksanaan, memenuhi standard spesifikasi bahan yang telah dipilih
/ditunjuk/disetujui, mengikuti peraturan tertulis dalam Buku Uraian Pekerjaan ini dan
mengikuti petunjuk Direksi/MK.
11.3 Semua bahan sebelum dipasang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi/ MK.
11.4 Untuk pekerjaan khusus/tertentu, selain harus mengikuti standar yang dipergunakan juga
harus mengikuti persyaratan pabrik yang bersangkutan.
11.5 Apabila dianggap perlu, Direksi/ MK berhak untuk menunjuk Tenaga Ahli yang ditunjuk
oleh pabrik dan / atau supplier yang bersangkutan sebagai pelaksana. Dalam hal ini,
Kontraktor tidak berhak mengajukannya sebagai pekerjaan tambah.

12. CONTOH BAHAN / MATERIAL & KOMPONEN JADI


12.1 Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan jaminan dari
pabrik, kecuali bahan yang disediakan oleh proyek.
12.2 Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Direksi/MK sebanyak minimal 2
(dua) produk / merk yang setara dari berbagai merk pembuatan, kecuali ditentukan lain
oleh Direksi/MK. Waktu penyerahan contoh bahan paling lambat adalah 3 (tiga) minggu
sebelum jadual pelaksanaan.
12.3 Contoh bahan yang diserahkan kepada Direksi/ MK untuk satu produk/ merk sebanyak 3
(tiga) buah dari satu bahan yang ditentukan, untuk menetapkan standard appearence.
12.4 Keputusan bahan, jenis, dan merek yang memenuhi spesifikasi akan diambil oleh
Direksi/ MK dan akan diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh)
hari kalender setelah penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.

SPESIFIKASI TEKNIS - 9
12.5 Untuk detail-detail hubungan tertentu, Kontraktor diwajibkan membuat komponen jadi
(mock-up) yang harus diperlihatkan kepada Direksi/ MK untuk mendapat persetujuan.
12.6 Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji sesuai dengan standar yang
berlaku.

13. MERK PEMBUATAN BAHAN / MATERIAL


13.1 Semua merk pembuatan dan/atau merk dagang dalam Uraian Pekerjaan & Persyaratan
Teknis Pelaksaaaan Pekerjaan, dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan
tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat, kecuali bila ditentukan lain.
13.2 Bahan/ material dan komponen jadi yang dipasang / dipakai harus sesuai dengan yang
tercantum dalam gambar pelaksanaan dan memenuhi standar spesifikasi bahan
tersebut.
13.3 Direksi/ MK berhak menunjuk tenaga ahli yang ditunjuk pabrik dan / atau supplier yang
bersangkutan sebagai Pelaksana.
13.4 Disyaratkan bahwa untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini
hanya diperkenankan satu merk pembuatan atau merk dagang, kecuali ada ketentuan
lain yang disetujui Direksi/MK.
13.5 Dalam pelaksanaan pemasangannya, setiap bahan/material dan komponen jadi keluaran
pabrik, harus dibawah pengawasan/supervisi tenaga ahli yang ditunjuk.

14. PENINJAUAN DAN PENGUJIAN BAHAN


Semua bahan untuk pekerjaan ini, bila dianggap perlu, harus ditinjau dan diuji baik
pada pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan di Tapak oleh Direksi/MK.

15. KOORDINASI PELAKSANAAN


15.1 Kontraktor yang menunjuk Supplier dan / atau Sub Kontraktor dalam hal pengadaan
material dan pemasangannya, wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada Direksi/MK
untuk mendapatkan persetujuan.
15.2 Kontraktor wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas petunjuk Direksi/ MK dengan
Sub Kontraktor atau Supplier bahan.
15.3 Supplier wajib hadir mendampingi Direksi/ MK di Lapangan untuk pekerjaan khusus
dimana pelaksanaan dan pemasangan bahan tersebut perlu persyaratan khusus sesuai
instruksi pabrik.

16. PERSYARATAN PEKERJAAN


16.1 Kontraktor wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan syarat
pekerjaan, peraturan dan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan
sesuai dengan Uraian Pekerjaan & Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan dan/atau
petunjuk yang diberikan oleh Direksi/ MK.

SPESIFIKASI TEKNIS - 10
16.2 Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan, Kontraktor wajib memperhatikan dan
melakukan koordinasi kerja dengan Kontraktor atau pekerjaan lainnya yang sama-sama
berada dalam satu tapak dan harus mendapat ijin tertulis dari Direksi/MK.

17. PELAKSANAAN PEKERJAAN


17.1 Semua ukuran dan posisi termasuk pemasangan patok-patok di lapangan harus tepat
sesuai gambar Pelaksanaan.
17.2 Kemiringan yang dibuat harus cukup untuk mengalirkan air hujan menuju ke selokan
yang ada di sekitarnya serta mengikuti persyaratan-persyaratan yang tertera di dalam
gambar kerja.Tidak dibenarkan adanya genangan air.
17.3 Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib meneliti gambar
pelaksanaan dan melakukan pengukuran kondisi lapangan.
17.4 Setiap bagian dari pekerjaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi/MK
sebelum memulai pelaksanaan pekerjaaan tersebut.
17.5 Semua pekerjaan yang sudah selesai terpasang, apabila perlu harus dilindungi dari
kemungkinan cacat yang disebabkan oleh pekerjaan lain.
17.6 Bilamana pada sistem konstruksi yang tertera dalam gambar pelaksanaan dianggap
kurang kuat oleh Kontraktor, maka menjadi kewajiban dan tanggungan Kontraktor untuk
menambahkannya setelah sistem perkuatan yang diusulkan Kontraktor disetujui oleh
Direksi/MK. Dalam hal ini Kontraktor tidak dapat mengklaim sebagai pekerjaan tambah.
17.7 Kontraktor tidak boleh mengklaim sebagai pekerjaan tambah bila terjadi :
A. Kerusakan suatu pekerjaan akibat keteledoran Kontraktor, Kontraktor harus
memperbaikinya sesuai dengan keadaan semula.
B. Memperbaiki suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan yang berlaku,
gambar pelaksanaan atau dokumen kontrak.
C. Semua pengujian bahan, pembuatan atau pelaksanaan di lapangan, harus
dilaksanakan oleh Kontraktor.
D. Tebal finishing Arsitektur seluruh lantai adalah +5 cm dihitung dari permukaan pelat
lantai struktur kecuali ditentukan lain dalam gambar kerja.

18. DASAR PENENTUAN UKURAN / POSISI PEKERJAAN.


18.1 Semua ukuran dan posisi, termasuk pemasangan patok-patok di lapangan, harus tepat
sesuai dengan gambar pelaksanaan.
18.2 Kontraktor wajib memperhatikan dan mempelajari segala petunjuk yang tertera
dalam gambar pelaksanaan untuk mendapatkan posisi dan ketepatan di Lapangan bagi
setiap bagian pekerjaan.
18.3 Kontraktor harus memasang patok-patok yang terpenting di Tapak sebagai patokan titik
mulai setiap bagian dari pekerjaan dan harus sesuai dengan yang ditentukan pada
gambar pelaksanaan.

SPESIFIKASI TEKNIS - 11
18.4 Bila terjadi perbedaan antara gambar pelaksanaan dengan keadaan di Lapangan,
Kontraktor harus melaporkan perbedaan tersebut kepada Direksi/ MK untuk
mendapatkan pemecahannya. Tidak dibenarkan Kontraktor mengambil tindakan tanpa
sepengetahuan Direksi/ MK.

19. DUKUNGAN DARI PABRIKAN/ DISTRIBUTOR RESMI


Agar pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang
ditetapkan, perlu didukung oleh ketersediaan material yang akan digunakan sesuai
dengan Spek teknis dan BQ, yaitu sebagai berikut :

NO URAIAN SURAT BROSUR/ KETERANGAN


DUKUNGAN SERTIFIKAT
1 PEKERJAAN STRUKTUR
A. Dukungan Beton Ready Mix √ Sesuai dengan Spek

Fc. 25 Mpa Teknis dan BQ
B. Dukungan Produsen besi √ Sesuai dengan Spek

tulangan BJTD 420 b Teknis dan BQ
C. Struktur Baja Ringan √ Sesuai dengan Spek

Teknis dan BQ
2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
A. Kusen Alumunium √ Sesuai dengan Spek

Teknis dan BQ
3 PEKERJAAN MEKANIKAL,
ELEKTRIKAL, PLUMBING
A. Lift √ √ Sesuai dengan Spek
Teknis dan BQ
4 PEKERJAAN INTERIOR
A. HPL (bahan pelapis dinding) √ Sesuai dengan Spek

Teknis dan BQ

*) Catatan
Surat dukungan material disampaikan pada saat pelaksanaan rapat persiapan
penandatangan kontrak (RPPK)

20. IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN


18.1 Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Ijin bangunan secara administrasi diurus oleh Pemberi
Tugas dan dibantu pengurusanya oleh Kontraktor.
18.2 Biaya Administrasi Pengurusan Ijin Mendirikan Bangunan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

SPESIFIKASI TEKNIS - 12
SPESIFIKASI TEKNIS - 13

Anda mungkin juga menyukai