Alamat :
2019
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
SEKRETARIAT KOMISI PENILAI AMDAL
Jl. Langlang Buana No. 02 (Pasir Ona) Telp/Fax. (0252) 5551777- 281429
e-mail : sekretariatkpa_lebak@yahoo.com
Rangkasbitung-42313
D NANDA (DLH)
1 Saran agar jaminan keselamatan kerja di Bab II hal 7 Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-8
perjelas jaminannya sesuai peraturan Ttg K3 II
presiden no 12 tahun 2013 ttg jaminan
kesehatan pasal 6 ayat 3
2 Saran agar jumlah tenagakerja lokal yang Bab II hal 12 ttg Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-14
di butuhkan di buatkan tabel nya supaya tenaga kerja II
bisa di ketahuii kriteria dan posisi apa
yang di butuhkan perusahaan
I WINDARTI (DINKES)
1 Sanitasi fasilitas penunjang untuk wc - Sudah dijelaskan pada bab. Hal. II- 9
berapa disesuaikan dengan jumlah II
karyawan
2 Kebutuhan air minum pegawai - Air minum menggunakan -
air gallon (beli)
3 Dalam dokumen ini ada gambaran awal - Sudah dicantumkan pada Hal. II-26
ex uji kebisingan, kualitas udara dan Bab. II s/d 31
kualitas air
4 Fasilitas penunjang untuk sanitasi /wc - Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-9
sudah di pisahkan antara L & P harus ada II
pembandingan nya
5 Untuk air minum → karyawan pada saat - Air minum menggunakan -
kerja memakai AM penyebaran atau apa? air gallon (beli)
Untuk karyawan pegawai pabrik sepatu
ini juga harus dijelaskan dalam dokumen
jangan hanya membahas air bersihnya.
J CECEP H (INSPEKTORAT)
1 Ini industri sepatu olahraga atau asesoris - Judul mengikuti izin yang Lampiran
dikeluarkan (IPR, SKTR)
2 Untuk tahap prakonstruksi sudah - Sedang dalam proses -
dilakukan. pengurusan
3 Konstruksi sudah berlangsung.? - Sudah dalam tahap -
konstruksi
4 Ini apakah ukl-upl atau DPLH - UKL-UPL -
5 Penggunaan air penyiraman diganti - Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. II-7,8
sanitasi lingkungan II
6 Kapasitas tonase ? - Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II- 5
II
7 Apar, penempatan dimana saja - Sudah dicantumkan pada -
gambar-gambar
8 Izin warga seperti apa - Izin warga sudah Lampiran
dilampirakan
9 Daftar tenaga kerja, diganti kebutuhan - Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. II- 22
tenaga kerja II
10 Proses produksi mulai bahan baku sampai - Sudah dibuatkan pada Bab. Hal. II- 23
jadi seperti apa dibuat diagram alir. II
11 Tabel matrik tolong konsistensinya lebih - Sudah diperbaiki pada Bab. -
urut, III
12 Tahap operasi juga tolong diurutkan, - Sudah dicantumkan pada Hal. III-7
penerima tenaga kerja tidak ada? Bab. II
13 Judul industri sepatu olahraga itu untuk JUDUL Judul mengikuti izin yang Cover
sepatu utuh. Tetapi di dokumen ada (IPR, SKTR, dll)
produknya adalah ascessoris sepatu
seperti logo, komponen sepatu, PU
casting (apakah
judulnya bisa diubah?!)
14 Apakah dokumen nya harus DPLH?! I-2 UKL-UPL -
15 Tambahkan terkait dengan dampak I-5 Sudah dicantumkan pada Hal. I-5
mengidentifikasi dampak Manfaat UKL- Bab. I
UPL
16 Kapasitas produksi sampai dengan 8 juta II-3 Sudah dijelaskan pada bab. Hal. II-5
TM, apakah yang dimaksud ton atau pcs Tabel 2-2 II
(piece)?!
17 - Penggunaan ... & lalat agar di II-5 Sudah dicantumkan pada Hal. II-7,8
jelaskan aplikasinya untuk apa? Bab. II
- I. penggunaan air→ tertulis kata
penyiraman → mungkin yang
dimaksud adalah untuk sanitasi
lingkungan
18 Jenis alat angkut belum disebutkan II-6 tabel 2.9Sudah dicantumkan pada Hal. II-8
kapasitas tonase ( angkutannya) Bab. II
19 Agar dijelaskan lokasi-lokasi APAR II-8 c. Sudah dicantumkan pada -
Penanggulangan gambar-gambar
bahaya
kebakaran
20 Proses produksi di flowdeat agar II-20 Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-23,24
dijelaskan tahapannya. II
K MUCHTAR (DISNAKERTRANS)
1 Penerimaan tenaga kerja sesuai perbup - Akan diperhatikan dan -
dilaksanakan
2 Tahap Operasional II-19 Untuk awal beroperasi akan Hal. II- 22
Dalam dokumen dicantumkan upah yang diperkerjakan
di terima pekerja /UMK
-program BPJS
Tenaga kerja 60 orang dengan kapasitas
produksi nya 8 juta ton?
3 Status Pekerja - Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-22
Kontrak atau borongan? II
4 Perekrutan pekerja - Akan diperhatikan dan -
Rekrutmen pekerja di laporkan ke dilaksanakan
Disnakertrans
L DEUDEUH T. (DLH)
1 Uraian komponen tidak sesuai dengan - Sudah diperbaiki pada Bab. Matrik
matrik III
2 Pada sistem K3, pada point (a) 3 ada II-7 & II-3 Sudah diperbaiki pada bab. Hal. II-9,10
penyediaan klinik dan tenaga medis tapi II
di tabel sebelumnya tidak ada
3 Point (b) 2 → dinas terkait bukan BPBD, II-8 Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. II-10
tapi satpol pp II
4 Kegiatan dibagi dalam 2 tahap → tidak II-11 Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. II- 13
sesuai dengan uraian dan tabel 2.11 II
jadwal kegiatan ada 3 tahap
5 Asal tenaga kerja tidak ada yang berasal II-12 Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. II-14
dari lokal II
6 Inkonsistensi Bab II dengan bab III - Sudah disesuaikan pada Bab. II dan
(matriks) sesuaikan Bab. II dan Bab. III Bab. III
M MASWI HARIS
1 Sktr masuk ke kawasan indutri - Sesuai dengan arahan SKTR -
2 Ketika penanaman modal asing, warga - Warga sekitar prioritas -
lokal sebagai kelas kalangan bawah untuk jadi tenaga kerja di
lokasi kegiatan
3 Proses produksi flowchart terlalu simpel, - Sudah diperbaiki pada bab. Hal. II-23,24
tolong dituangkan secara utuh II
4 Siteplan yang tertuang malah hasil lab. - Siteplan Terlampir Lampiran
5 Karena semua barang impor → apa yang -
tim ketahui tentang bahan ini apakah
perwakilan juga ?!
6 Pada tahap proses produksi flowchar - Sudah diperbaiki pada bab. Hal. II-23,24
utuh yang ditampilkan II
P YASIN (DISPERINDAG)
1 Udah ada IUP.itu IUP darimana? - IUI dari Badan Koordinasi -
Penanaman Modal
Hal
NOTULENSI DAN NOTULENSI PERBAIKAN
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Identitas Pemrakarsa ...................................................................................... I- 1
1.2. Latar Belakang ................................................................................................... I- 2
1.3. Dasar Hukum ...................................................................................................... I- 2
1.4. Tujuan UKL-UPL ................................................................................................ I- 4
1.5. Manfaat UKL-UPL .............................................................................................. I- 4
BAB V PELAPORAN
5.1. Materi pelaporan .............................................................................................. V- 1
5.2. Frekuensi Pelaporan ...................................................................................... V- 1
ii
DAFTAR TABEL
Hal
iii
DAFTAR GAMBAR
Hal
iv
DOKUMEN UKL-UPL
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. Identitas Pemrakarsa
1. Nama Perusahaan : PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY
2. Pimpinan Perusahaan : JEUNG SEUNG TAE
3. Alamat Kantor : Jl. Raya Prof. Dr. Ir. Soetami Km. 8, Desa
Citeras, Kecamatan Rangkasbitung –
Kabupaten Lebak
4. Penanggung Jawab UKL-UPL :
a. Nama : SISKA YULIANTI
b. Jabatan : HRD
5. Lokasi Kegiatan : Jl. Raya Prof. Dr. Ir. Soetami Km. 8, Desa
Citeras, Kecamatan Rangkasbitung –
Kabupaten Lebak
6. Nama Kegiatan : Industri Sepatu OLahraga
7. Luas Lahan : 18.000 m2
8. Identitas Penyusun :
a. Nama Perusahaan : PT. Mutiara Banten Selatan
b. Pimpinan : Henry Setiawan, SE,MM
c. Alamat : Komplek Perumahan Permata Pamulang
Jl. Garuda III Blok A6 No. 15 Tangerang
Selatan
d. Telp : 0821 7568 4774
e. Email : mutiarabansela88@gmail.com
B. Peraturan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
2) Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas
air dan Pengendalian Pencemaran Air.
3) Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai.
4) Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Ijin Lingkungan.
5) Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6) Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
7) Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
8) Peraturan Pemerintah RI Nomor 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan.
9) Peraturan Pemerintah RI Nomor 29 Tahun 2018 Tentang Pemberdayaan
Industri.
D. Peraturan Daerah
1) Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 8 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Lebak.
2) Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034.
3) Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 5 Tahun 2016 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
E. Peraturan Bupati
1) Peraturan Bupati Lebak Nomor 07 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Izin
Lingkungan.
2) Peraturan Bupati Lebak Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Jenis Rencana usaha
dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Upaya Pengelolaan lingkungan Hidup
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) serta Surat Pernyataan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL).
3) Peraturan Bupati Lebak Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Prosedur dan Tata
Cara Pemberian Perizinan Pemanfaatan Ruang.
4) Peraturan Bupati Lebak Nomor 40 Tahun 2017 tentang Pendelegasian
Kewenangan Penyelenggaraan Perizinan dan Non Perizinan Kepada Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
b. Bagi Masyarakat
1) Sebagai sumber informasi untuk dapat mengetahui dan memahami tentang
rencana kegiatan PT. Global Marketing Technology tersebut yang berwawasan
lingkungan pada tahap operasional, sehingga dapat dihindari adanya
kesalahpahaman (konflik), sekaligus dapat mewujudkan kerjasama yang
saling menguntungkan antara pihak perusahaan dengan masyarakat
disekitarnya.
c. Bagi Pemerintah
1) Sebagai sumber informasi dan pedoman dalam pelaksanaan pengendalian,
pengawasan dan pembinaan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan yang
terdapat disekitar areal lokasi kegiatan.
2) Sebagai bahan masukan bagi pengambilan keputusan apakah kegiatan PT.
Global Marketing Technology tersebut layak dari segi lingkungan.
BAB. II
RENCANA USAHA DAN/ ATAU KEGIATAN
Legenda
Jl. Lingkungan
Luas Area
Lahan Hijau
Bangunan
Lahan Milik
PT. Sezin
Lokasi Kegiatan
PT. Global Marketing Technology
Titik Koordinasi
06o19’37.8”LS dan 106o18’23”BT
Proyek :
Industri Sepatu Olahraga
Legenda
Luas Area
Lahan Hijau
Saluran Drainase
D. Jumlah Shift
PT. Global Marketing Technology mempekerjakan karyawannya dalam 2 (dua)
shift. Waktu kerja di lokasi kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.3. Jumlah Shift Industri PT. Global Marketing Technology.
Waktu Kerja
Hari Keterangan
Shift I Shift II
Senin – Sabtu 07.30 – 15.30 15.30 – 23.30 1 jam istrirahat
Sumber : PT. Global Marketing Technology, 2019
Tabel 2.4. Bahan Baku dan Bahan Penolong yang Digunakan Dalam Proses Produksi
PT. Global Marketing Technology
Neraca Bahan
Kapasitas Bentuk Sifat Asal Cara
Bahan Produk Produk
/ Bulan Fisik Bahan Bahan Penyimpanan
Jadi Sisa
Bahan Baku
Tidak Gudang
Polyurethane 4.000 Kg Cair Korea 99,9 0,1
Berbahaya tertutup
Poly Tidak Gudang
5.200Kg Cair Korea 99,9 0,1
Compound Berbahaya tertutup
Poly Tidak Gudang
500 Kg Cair Korea 99,9 0,1
Compound Berbahaya tertutup
Polyurethane Tidak Gudang
500 Kg Cair Korea 99,9 0,1
(water base) Berbahaya tertutup
Ks-66 Tidak Gudang
500 Kg Cair Korea 99,9 0,1
(Silicon) Berbahaya tertutup
Bahan Penolong
Pc #0000 Tidak Gudang
500 Kg Cair Korea 99,9 0,1
Toner Berbahaya tertutup
Sumber : PT. Global Marketing Technology, 2019
G. Penggunaan Energi
Energi yang tersedia di lokasi untuk kegiatan PT. Global Marketing Technology
disuplay dari PLN. Kebutuhan energi bisa dilihat pada tabel 2.6. berikut ini.
Tabel 2.6. Sumber Energi dan Kapasitas yang Digunakan PT. Global Marketing
Technology
Kapasitas Pemakaian/
Jenis Energi Keterangan
Terpasang Perbulan
PLN 400 KVA + 1.511 Kwh Energi Utama
Genset 350 Kva - Energi Cadangan
Sumber : PT. Global Marketing Technology, 2019
I. Penggunaan Air
Sumber air berasal dari air tanah. Kebutuhan air digunakan untuk kegiatan
kegiatan domestik karyawan saja seperti MCK dan penyiraman. Data kebutuhan air
dapat dilihat pada tabel 2.8.
Tabel 2.8. Kebutuhan Air dan Kapasitas yang Digunakan PT. Global Marketing
Technology
Total Jumlah
Penggunaan Jumlah Kebutuhan Air
Liter/hari M3/hari
Proses Produksi
- 2.000 lt 2.000 2,00
(Pencucian)
Karyawan (WC) 60 orang 50 lt/org/hr 3.000 3,00
Sanitasi Lingkungan 1 lt/M2/hr 2.297 2,29
2.297 m2
(Penyiraman)
Jumlah Total 7.297 7,29
Sumber : SNI 03-7065-2005
2 m3/hari 3 m3/hari
3 m3/hari
Proses Pencucian IPAL
Produksi
3 m3/hari 3 m3/hari
Kegiatan MCK Bio 3 m3/hari
Karyawan Karyawan Septik Tank
8,96 m3/hari
AIR TANAH
3,96 m3/hari
SALURAN DRAINASE
Sanitasi Habis Meresap
Lingkungan
BADAN AIR
PENERIMA
Keterangan :
Aliran air bersih
Aliran air kotor/ buangan
Gambar 2.3. Neraca Penggunaan Air di Industri PT. Global Marketing Technology
K. Fasilitas Penunjang
Sarana penunjang bagi karyawan di lokasi kegiatan terdapat seperti area makan,
tempat istirahat, parkir, WC/toilet (18 Unit) dan fasilitas penunjang lainnya seperti :
1) Telekomunikasi
Untuk membantu dalam operasional PT. Global Marketing Technology terdapat
fasilitas komunikasi/ line yang menggunakan jasa Telkom.
2) Jaringan Saluran Drainase
Jaringan saluran drainase air hujan yang berada di dalam PT. Global Marketing
Technology terbagi menjadi 2 yaitu saluran internal dan saluran eksternal.
Jaringan saluran air hujan dibuat dipinggir jalur jalan dan jalur hijau/ lahan
terbuka. Air hujan dari atap bangunan dialirkan melalui pipa vertikal ke bak-bak
kontrol yang ada yang terhubung ke saluran drainase internal. Dari saluran
internal yang ada akan dialirkan ke saluran ekternal yang berada di sebelah barat
dari lokasi kegiatan.
3) Pos Keamanan, Jalan dan Lahan Parkir
Pos keamanan berada pada pintu masuk dan keluar di depan Jalan raya. Untuk
lahan parkir tamu dan karyawan ditempatkan terpisah dengan kendaraan
operasional pabrik. Parkir yang diperuntukkan untuk para karyawan maupun
tamu berada di depan lokasi kegiatan. Untuk area bongkar muat berada di area
belakang sehingga tidak mengganggu kegiatan mobilisasi kendaraan di lokasi
kegiatan.
4) Ruang Terbuka Hijau/ Penghijauan
Terdapat Ruang Terbuka Hijau (RTH)/ penghijauan di sekitar lokasi kegiatan
seluas 2.297 m2. Pada Ruang Terbuka Hijau tersebut ditanam pohon-pohon
peneduh seperti pohon tanjung, pohon cemara lilin, pohon palem hias, pohon
tanjung dan tanaman anggrek, lidah buaya dan lain-lain.
No JENIS APD
1. Masker mulut
2. Sarung Tangan
3. Helm Pengaman
4. Safety shoes
5. Ear plug dan Ear Muff
Penentuan lokasi kegiatan ini telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Lebak dan mendapatkan Surat Keterangan Tata
Ruang (SKTR) Nomor 600/SKTR/627-DPUPR/2019, tanggal 20 Agustus 2019
menerangkan bahwa :
1) Rencana kegiatan industri tersebut dapat diperkenankan dengan mengikuti
tata bangunan dan lingkungan serta memperhatikan jarak GSB (Garis
Sempadan Bangunan).
2) Bahwa pertimbangan teknis untuk kegiatan industri ini terlampir pada risalah
pertimbangan teknis.
Perizinan
1) Nomor Induk Berusaha (NIB) Nomor 8120116222871 dari Pemerintah
Republik Indonesia.
2) Izin Usaha OSS Nomor 8120116222871 dari Pemerintah Republik Indonesia
3) Izin Usaha Industri (IUI) Nomor 787/1/IU/PMA/2014 dari Badan Koordinasi
Penanaman Modal.
4) Surat Keterangan Tata Ruang (SKTR) Nomor 600/SKTR/627-DPUPR/2019,
tanggal 29 April 2019 dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Lebak.
5) Izin Pemanfaatan Ruang (IPR) Nomor 503/115-DPMPTSP/2019, tanggal 22
Agustus 2019 dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kabupaten Lebak.
A. Tenaga Kerja
Perkiraan kebutuhan jumlah tenaga kerja pada saat konstruksi dapat dilihat pada
tabel 2.12. Kebutuhan tenaga kerja saat konstruksi seluruhnya + 50 orang, sebanyak
+ 25-30 orang dapat dipenuhi dari warga sekitar.
Tabel 2.12. Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja Pada Saat Konstruksi
pihak kontraktor pelaksana proyek dan selalu berkoordinasi agar tidak mengganggu
fungsi jalan umum dan berakibat pada kemacetan jalan disekitar lokasi kegiatan.
Pengangkutan peralatan dan material konstruksi melalui jalan raya Jl. Raya Prof. Dr.
Ir. Soetami pada jam-jam tertentu (Pukul 22.00 – 06.00 WIB).
plat lantai dan dinding. Bahan struktur kolom, balok, plat lantai, dinding ringan
dapat berupa pabrikasi. untuk pemasangan kolom yang di cor ditempat, kolom
diletakkan terpusat di atas pile cap dari pondasi. Kolom berfungsi untuk memikul
semua beban yang bekerja di konstruksi. Pekerjaan lantai menggunakan beton
ready mix. Setelah konstruksi kolom, balok dan lantai selesai, maka selanjutnya
dengan pekerjaan dinding, plafond, jendela dan lain-lain. Selama pelaksanaan
konstruksi atas ini akan dijumpai potongan – potongan kayu, besi, alumunium
kabel, dll. Selain itu terjadi kebisingan , getaran dan pencemaran udara lokasi
kegiatan.
E. Pembangunan Infrastruktur
Jaringan infrastruktur yang dibangun disekitar lokasi adalah :
a) Saluran Drainase
Saluran drainase terbagi menjadi 2 saluran drainase :
1) saluran drainase yang berada di dalam (sub mikro). Saluran ini yang
menyalurkan limbah cair yang berada didalam lokasi bangunan, saluran
drainase ini dibuat tertutup dan menggunakan pipa-pipa untuk menyalurkan
ke drainase yang berada diluar bangunan.
2) Saluran drainase yang berada di luar. (mikro). Saluran drainase ini berada di
depan lokasi kegiatan. Saluran drainase ini mempunyai ukuran 0,5 x 1 m.
MCK PENYEDOTAN
WC PORTABLE BERKALA
PEKERJA KONSTRUKSI
2,25 M3 MANDI
CUCI
DRAINASE BADAN AIR
SUMUR BOR UMUM PENERIMA
168,41 M3
KEGIATAN KONSTRUKSI 90 %
38 M3 HABIS TERPAKAI
A : Luas Lahan :
- Sebelum Terbangun = 18.000 m2
- Lahan terbangun = 10.800 m2
- Lahan Terbuka = 1.980 m2
- Jalan + parkir + saluran = 5.220 m2
Perhitungan :
Sebelum Terbangun Bangunan :
- 0,2 x 0,002 x 18.000 m2 = 7,20 m3/jam
= 43,20 m3/hari (hujan 6 jam/hari)
Terbangun Bangunan :
- 1,0 x 0,002 x 10.800 m2 = 21,60 m3/jam
= 129,60 m3/hari
Lahan Terbuka :
- 0,2 x 0,002 x 1.980 m2 = 0,79 m3/jam
= 4,75 m3/hari
Jalan :
- 0,7 x 0,002 x 5.220 m2 = 7,31 m3/jam
= 43,85 m3/hari
Total Keseluruhan
- 129,60 + 4,75 + 43,85 – 43,20 = 135 m3/hari
= 22,50 m3/Jam
membuat sumur resapan dalam atau kawasan berdasarkan Permen LH No. 12 Tahun
2009 tentang Pemanfaatan Air Hujan, dimana ;
1) “Setiap tutupan bangunan sebesar 50 m2 dibuatkan 1 unit sumur resapan
dangkal dengan volume resapan 1 m3”. atau
2) “Setiap tutupan bangunan sebesar 1.000 m2 dibuat 1 unit sumur resapan
dalam dengan volume resapan 40 m3/hari”.
3) “Setiap tutupan bangunan 20 m2 dibuat 3 Titik Lubang Resapan Biopori (LRB)
dengan volume resapan /unit 0,25 m3”.
Pada dasarnya pembuatan sumur resapan lebih menekankan berapa banyak/
volume air yang dapat ditampung didalam sumur resapan setelah lahan beralih
fungsi menjadi terbangun. dari ketentuan didalam Per Men LH No. 12 Tahun 2009
tentang Pemanfaatan Air Hujan dapat diperhitungkan jumlah sumur resapan di lokasi
kegiatan. perhitungan sumur resapan adalah sebagai berikut :
Keterangan :
1) Dari luas lahan yang terbangun dilokasi Kegiatan menghasilkan Run Off
sebesar 13,64 m3/hari.
2) Sumur resapan per unit : kedalaman 1,50 m dan diameter 0,80 m dengan
volume = 5,65 m3.
Perhitungan :
= 135 m3 = 23,89 = 24 titik sumur resapan
5,65 m3
Untuk menanggulangi genangan air khususnya pada musim hujan dan sebagai
cadangan air tanah pada musim kemarau dilokasi sekitar kegiatan, pemrakarsa
membuat 24 titik sumur resapan dengan kapasitas kedalaman 1,50 meter dengan
diameter 0,80 meter (vol 5,65 m3) yang terhubung ke saluran drainase serta
mempertahankan Ruang Terbuka Hijau (RTH) seluas 1.980 m2.
setiap 2 minggu sekali disedot keluar oleh mobil tinja yang disewa pemrakarsa
atau bekerjasama dengan instansi terkait.
Tabel 2.15. Kebutuhan tenaga Kerja yang Bekerja di PT. Global Marketing
Technology
Daerah Asal Pendidikan
Jenis Kelamin
Klasifikasi Akademi/
WNI
Pekerjaan WNA SD SLTP SLTA Perguruan
L P Jml Tinggi
Lokal Komuter
Manager
2 1 3 1 1 1 - - - 3
Keatas
Staff 4 8 12 12 - - - - - 12
Karyawan 19 26 45 45 - - - - 45 -
Total 25 35 60 58 1 1 - - - 15
Sumber : PT. Global Marketing Technology, 2019
Tenaga kerja yang diterima diprioritaskan untuk para pekerja kontruksi terutama
yang berasal dari warga sekitar umumnya Desa Citeras sesuai dengan bidang
keahlian yang dipersyaratkan. Proses penerimaan tenaga kerja akan dilakukan secara
terbuka atau langsung oleh pemrakarsa yang diinformasikan kepada masyarakat
sekitar bekerjasama dengan aparat pemerintah setempat (RT, Desa/ Kecamatan).
Sementara itu, tenaga kerja lokal akan direkrut sesuai kebutuhan dengan
mempertimbangkan ketersediaan tenaga kerja dan kualifikasi yang dibutuhkan pada
saat kontruksi. Sistem kerja akan menggunakan sistem kerja kontrak. Untuk upah
yang diterima para pekerja, akan disesuaikan dengan Upah Minimum Kabupaten
Lebak (UMK) yaitu Rp. 2.498.068,44. Kegiatan konstruksi direncanakan pada waktu
terbatas, yaitu antara jam 08.00 – 17.00 WIB.
B. Proses Produksi
Proses produksi di Industri di PT. Global Marketing Technology dapat dilihat pada
gambar Flow Chart proses produksi berikut ini. Pada prinsipnya proses produksi di
PT. Global Marketing Technology dari proses penerimaan bahan baku dan penolong,
proses pembuatan dan hasil produksi (produk). Pada proses produksi ini terdapat
limbah yang dihasilkan yaitu : limbah padat, debu dan bising.
BAHAN BAKU
PRESSING Panas
COOLING DOWN
STORAGE
PACKING
DELIVERY
Gambar 2.6. Flow Chart Proses Produksi PT. Global Marketing Technology
2) Polyurethane mixing
Mixing warna harus mengikuti dan sesuai dengan comfirm (standar warna dan
kualitas produksi).
3) Polyurethane Pouring
a) Pouring
Menyiapkan mould atau gauge dari meja sesuai dengan model dari item yang
akan produksi
b) Vaccum mould
Penyimpanan hasil pouring (produksi)
c) Perataan dengan rakel
Menyiapkan rakel untuk kebutuhan proses sablon berupa karet
d) Convayer heater 60oC – 80oC
Melakukan test heater dengan suhu + 60oC – 80oC
e) Scrap sisa material polyurethane
Sisa material polyurethane sisa produksi dikumpulkan dan disimpan
ditempat yang sudah disiapkan
f) Pembersihan material
Sebelum diproses embos material dibersihkan terlebih dahulu
g) Tempel material pada mould
Material ditempel sesuai dengan ukuran, model dan item.
4) Pressing
a) Press material dan mould di hot press 80oC
Material di proses embos
b) Lepas material
Material yang sduah di proses embos, diangkat dari meja dan dipisahkan per
ukuran.
5) Cooling down
a) Conditioning 50oC + 1 jam
Sebelum dipacking keringkan material selama 1 jam
6) Packing
Bahan yang sudah jadi siap untuk dikirim
b) Limbah Padat B3
Limbah pada B3 yang dihasilkan pada operasional PT. Global Marketing
Technology antara lain :
1) Limbah padat B3 :
a) Kain majun bekas
b) Sisa kemasan oli
c) Oli bekas
d) Lampu TL bekas
e) Kemasan tinta printer bekas
Pengelolaan lingkungan terhadap limbah padat B3 antara lain yaitu :
1) Adanya Tempat Penampungan Sementara (TPS) B3 di lokasi kegiatan.
2) Mempunyai izin Penampungan Sementara (TPS) B3 dari Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Lebak.
3) Bekas kemasan dempul, dikumpulkan pada TPS B3 kemudian di kirim ke
pihak ketiga yang berizin.
4) Menganti tinta printer kantor ke toko (supplier).
5) Melakukan penyimpanan sesuai jenis, karakteristiknya pada Tempat
Penampungan Sementara (TPS) B3 yang ada di lokasi kegiatan.
6) Menghindari tumpahan, ceceran dari jenis-jenis limbah B3 yang disimpan
khususnya yang mudah terbakar atau meledak.
7) Memberikan label pada setiap jenis limbah B3 berdasarkan karakteristiknya.
8) Mencatat keluar masuk limbah B3 sesuai jenis, jumlah serta volumenya.
9) Bekerjasama dengan pihak ketiga yang telah mempunyai ijin dari Kementrian
Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tabel 2.16. Hasil Pengukuran Kualitas Udara dan Kebisingan Di Lokasi kegiatan
PT. Global Marketing Technology.
Hasil Pengukuran
Parameter Baku Mutu
Area Depan Area Belakang
Sulfur Dioksida (SO2) 185.91 205.6 900 µg/Nm3
Nitrogen Dioksida (NO2) < 7,417 < 7.417 400 µg/Nm3
Oksidan (O3) 223.1 68.69 235 µg/Nm3
Debu (TSP) 116.95 241.6 230 µg/Nm3
Hidrogen Sulfida (H2S) 0,00249 0,00383 0,02 ppm
Amonia (NH3) 0.012 0,015 2 ppm
Kebisingan 59.5 61.5 55 dBA
Sumber : - Hasil Analisa Dinas Lingkungan Hidup Kab. Lebak, UPT Laboratorium Lingkungan, 2019
- Hasil Pengukuran Lapangan
Area Depan Area Belakang
Cuaca : Cerah Cuaca : Cerah
Suhu Lingkungan : 34.3 0C Suhu Lingkungan : 35.4 0C
Kelembaban : 48.7 % Kelembaban : 45.7 %
Kecepatan angin : 1,4 Km/jam Kecepatan angin : 0,8 Km/jam
Arah angin : Dominan Utara Arah angin : Dominan Barat
Baku Mutu :
1. = PP No. 41 Tahun 1999 Tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional (NO 2 , O3, SO2, TSP)
2. = KepMenLH No. 50 Tahun 1996 Tentang Baku Mutu Tingkat Kebauan (NH 3, H2S)
3. = KepMenLH No. 48 Tahun 1996 Tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan (Industri = 70 dBA)
a. Demografi
b. Ekonomi
Kajian terhadap kegiatan ekonomi di wilayah Kecamatan Rangkasbitung terlihat
melalui aspek kegiatan ekonomi penduduk. Dari berbagai jenis mata pencaharian
dilokasi studi, di Kecamatan Rangkasbitung umumnya mata pencaharian penduduk
adalah buruh tersebar di wilayah tersebut. Jumlah penduduk menurut jenis mata
pencaharian tahun 2018 dapat dlihat pada tabel 2.14.
Tabel 2.14. Mata Pencaharian Penduduk Desa Citeras, Kecamatan Rangkasbitung
Kabupaten Lebak.
c. Pendidikan
Sedangkan jumlah Sekolah dapat dilihat pada tabel 2.15.
Tabel 2.15. Jumlah Sekolah di Desa Citeras.
No Sekolah Jumlah
1 TK 4
2 SD/MI 4
3 SLTP/ MTS 3
4 SMA/ MA -
5 SMK -
6 Akademi/ PT. Negeri dan Swasta -
7 SLB 1
8 MD 8
9 Pondok Pesantren 15
Jumlah 35
Sumber : BPS, Kecamatan Rangkasbitung Dalam Angka 2018
d. Kondisi Kesehatan
Keadaan kesehatan masyarakat diwilayah studi mencakup Kecamatan
Rangkasbitung digambarkan melalui kajian terhadap pola penyakit, sanitasi
lingkungan, jumlah dan jenis fasilitas kesehatan.
e. Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan yang mencakup suatu lingkungan,
pembuangan kotoran dan penyediaan air bersih dan sebagainya. Berdasarkan hasil
pengamatan terhadap penduduk sekitar lokasi kegiatan terlihat bahwa :
1) Pengadaan air bersih dengan cara membuat sumur dangkal.
2) Sampah dibuang ke tempat sampah umum dan kemudian diangkut oleh truk
dari petugas kebersihan untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
3) Pembuangan limbah WC dengan cara dialirkan ke septic tank.
BAB III.
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak lingkungan yang ditimbulkan dan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan serta upaya pemantauan lingkungan hidup PT. Global Marketing
Technology dapat dilihat pada tabel 3.1.
Table 3.1. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
LOKASI PERIODE LOKASI PERIODE
SUMBER BENTUK UPAYA PENGELOLAAN DAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK UPAYA PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK PEMANTAUAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
Tahap Pra Konstruksi
1) Pembelian Persepsi masyarakat Diperkirakan akan Melakukan berbagai upaya dalam rangka Masyarakat Dilakukan pada Pengamatan langsung ke Masyarakat 1 (satu) kali 1) Pelaksana :
lahan terjadinya perubahan pendekatan dengan masyarakat serta sekitar yang saat tahap masyarakat sekitar lokasi sekitar yang selama tahap PT. Global
2) Sosialisasi sikap persepsi tokoh masyakarat sekitar berdekatan prakonstruksi kegiatan dan melakukan berdekatan prakonstruksi Marketing
masyarakat masyarakat antara langsung dengan berlangsung dialog/sosialisasi langsung langsung dengan Technology
3) Perijinan positif dan negatif . lokasi kegiatan kepada tokoh-tokoh lokasi kegiatan 2) Pengawas :
(Desa Citeras) masyarakat setempat (Desa Citeras) Kecamatan
Rangkasbitung
3) Pelaporan :
Kecamatan
Rangkasbitung
Tahap Konstruksi
1) Mobilisasi alat Penurunan kualitas Mengganggu 1) Memberi penutup plastik/terpal Dilokasi kegiatan Dilakukan pada Pengambilan sample dan Lokasi kegiatan 1 (satu) kali 1)Pelaksana :
berat dan udara, debu pernafasan dan untuk kendaraan truk pengangkut pembangunan saat tahap analisa di Laboratorium. Tolok dan jalan yang selama tahap PT. Global
material kenyamanan dilokasi material yang dapat menimbulkan dan jalan yang konstruksi ukur dampak yang digunakan : dilalui persiapan Marketing
konstruksi kegiatan dan jalur polusi udara dan penyiraman badan dilalui kendaraan berlangsung 1) Peraturan Pemerintah RI kendaraan Technology
2) Pematangan yang dilalui jalan dengan air guna mengurangi konstruksi No. 41 Tahun 1999 untuk konstruksi 2)Pengawas :
lahan kendaraan tahap debu yang timbul. SO2, NO2, CO dan Debu Dinas Lingkungan
(pekerjaan konstruksi 2) Menggunakan kendaraan yang layak 2) Keputusan Menteri Negara Hidup (DLH)
lahan) jalan. Lingkungan Hidup No. Kep- Kabupaten Lebak
3) Pekerjaan 3) Sebelum pekerjaan konstruksi dimulai 50/MENLH/ 11/1996 3)Pelaporan :
fisik dilakukan penyiraman terlebih dahulu untuk NH3 dan H2S Dinas Lingkungan
bangunan sehingga debu tidak berterbangan. Hidup (DLH)
4) Pembangunan 4) Membuat pagar pembatas di Kabupaten Lebak
infrastruktur sekeliling proyek.
5) Melakukan pembersihan kotoran/
Lumpur di jalan sekitar lokasi proyek
yang dilalui truk pengangkut alat dan
bahan material konstruksi
6) Kegiatan konstruksi dilakukan pada
BAB. IV
JUMLAH DAN IJIN PPLH YANG DIBUTUHKAN
Ijin (Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup) PPLH adalah Ijin yang
diterbitkan sebagai persyaratan ijin lingkungan dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Ijin PPLH diatur dalam Peraturan Pemerintah RI
Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Ijin Lingkungan. Berdasarkan Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang tercantum didalam Dokumen UKL-UPL pada Bab III. PT.
Global Marketing Technology diwajibkan memiliki Ijin –ijin meliputi :
1) Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3
2) Surat Ijin Pembuangan Limbah Cair
BAB. V
PELAPORAN
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan
Pasal 53 Ayat 1 Huruf 6 menyatakan “Pemegang izin lingkungan berkewajiban dan
menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap, persyaratan dan kewajiban dalam izin
lingkungan kepada Mentri, Gubernur, Bupati, Walikota” dan ketentuan Peraturan
Pemerintah No. 55 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Pemungutan
Pajak Daerah Pasal 3 ayat 3 tentang Pajak air tanah, Kami bersedia melaporkan
berbagai hasil pemantauan lingkungan seperti yang di cantum dalam Bab III. kepada
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak dengan tembuskan ke
Dinas/Instansi terkait lainnya.