Anda di halaman 1dari 63

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


(UKL-UPL)

RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI


SEPATU OLAHRAGA
PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY

Alamat :

Jl. Raya Prof. Dr. Ir. Soetami Km. 8


Desa Citeras, Kecamatan Rangkasbitung
Kabupaten Lebak - Provinsi Banten

2019
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
SEKRETARIAT KOMISI PENILAI AMDAL
Jl. Langlang Buana No. 02 (Pasir Ona) Telp/Fax. (0252) 5551777- 281429
e-mail : sekretariatkpa_lebak@yahoo.com
Rangkasbitung-42313

SARAN, MASUKAN DAN TANGAPAN/ NOTULENSI

Jenis Dokumen : UKL-UPL


Nama Perusahaan : PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY
Nama Rencana Usaha dan/atau : Industri sepatu olahraga
Kegiatan
Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan
Desa /Kelurahan : Citeras
Kecamatan : Rangkasbitung
Kabupaten : Lebak
Provinsi : Banten
Presentasi tanggal : 01 November 2019

No Saran dan/atau Masukan Hal Tanggapan Konsultan/ Hal


Awal Pemrakarsa Perbaikan

A AYUNDA PUTI ANDINI (DLH)


1 Limbah yang paling dominan domestik - Sudah dicantumkan pada Hal. III-5
digunakan septitank, pemantauan 1 Bab. III
bulan sekali
2 Belum ada peta pemantauan lingkungan -
agar dilengkapi!
3 Pada kolom bentuk upaya pengelolaan III-5 Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. III-5
lingkungan terhadap : III
- Melakukan pengukuran kualitas air
limbah → dipindahkan pada
upaya pemantauan.
- Kata septic tank direvisi menjadi
bb septictank

B YENI MULYANI (DISHUB)


1 Jenis kendraan dan jumlahnya sebutkan II-3 Sudah dicantumkan pada Hal. II-8
Bab. II
2 Jumlah pegawai belum disebutkan karena - Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-22
ini terkait dengan kendaraan. II
3 Pada tabel 2.1 - Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-3
Untuk luas parkir agar diperinci. II
Untuk SRP kendaraan 4 & 2 berapa
jumlah pegawai yang dibutuhkan?
4 Bahan baku dan bahan penolong berasal II-4 Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-6
dari luar untuk bongkar muatnya dan II
menggunakan kendaraan apa?
5 Agar dicantumkan jumlah kendaraan - Sudah dicantumkan pada Hal. II-8
untuk operasional dan kendaraan Bab. II
karyawan.
6 WAJIB ANDALALIN! - akan diperhatikan dan -
dilakukan pengurusan
ANDALALIN

C TAUFIK IMANUDIN (DLH)


1 Ada perumahan anggrek II-18 Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. II-19
II
2 Izin tinggal yang terbaru tolong - Sudah dilampirkan pada Lampiran
dimasukan lampiran
3 Jelaskan jenis vegetasi fungsi buffer dan - Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-9
keterangan perawatan pada pembahasan I
RTH
4 Tidak ada site plan - Siteplan terlampir lampiran

D NANDA (DLH)
1 Saran agar jaminan keselamatan kerja di Bab II hal 7 Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-8
perjelas jaminannya sesuai peraturan Ttg K3 II
presiden no 12 tahun 2013 ttg jaminan
kesehatan pasal 6 ayat 3
2 Saran agar jumlah tenagakerja lokal yang Bab II hal 12 ttg Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-14
di butuhkan di buatkan tabel nya supaya tenaga kerja II
bisa di ketahuii kriteria dan posisi apa
yang di butuhkan perusahaan

E RENI RACHMAWATI (DLH)


1 Batas area agar dicantumkan pemilik Bab II hal II-1 Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-1
lahan batas sebelah utara masih lahan II
kosong.
2 G. penggunaan energi Bab II hal II-5 Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-6
Agar dicantumkan cadangan sumber II
energi lain seperti genset

F RESTUTI FADILAWATI (DLH)


1 Dijelaskan sistem tiang pancangnya II-14 Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II- 16
menggunakan yang dipukul atau ditekan, II
harusnya yang ditekan untuk memasukan
kepala pancangnya karena untuk pancang
yang dipukul resiko lingkungan tinggi
dampaknya tembok tetangga retak atau
kaca bergetar sangat mengganggu
lingkungan
2 Safety boots dicantumkan II-19 Sudah dicantumkan pada Hal. II-10
Bab. II
3 Bangunan di dipecah luasannya. Jangan II-3 Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. II-3
disatukan langsung 10.800 diuraikan II
semua.
G DASEP NOVIAN (DLH) -
1 Tahapan konstruksi, dimasukankan - Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-21
setting alat. II
2 Tolong kewajiban pelaporan per 6 bulan - Akan diperhatikan dan -
tolong dilakukan dilaksanakan
3 Penggunaan solar ± 200 liter Hal II-5 Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. II-7
Dijelaskan untuk kendaraan operasional II
berapa unit? Atau untuk apa? Karena di
tabel jenis alat angkut ada kendaraan
dengan jelas BB solar
4 Perumahan pesona anggrek → tolong di Hal II-18 Sudah dihapus pada Bab. II Hal. II-19
rubah & di perbaiki!
5 Tahap kontruksi Hal II-12 Sudah dicantumkan pada Hal. II-21
Agar dimasukan tahapan setting alat Bab. II
pabrikasi sepatu sehingga pada bab III
bisa ditentukan dampak lingkungan yang
ditimbulkan.
6 Penanggungjawab UKL-UPL sebagai HRD Hal I-1 Sudah dicantumkan pada Hal. I-1
yang juga memahami menejemen Bab. I
lingkungan.

H DJUDJUN DJUANDA (DLH)


1 Kata pengantar pakai halaman dan I Sudah dilengkapi pada Kata Kata
tandatangan Pengantar Pengantar
2 Nomot telp pemrakarsa cantumkan Bab I Sudah cantumkan pada Hal. I-1
batas-batas area kegiatan sebaiknya lihat pendahuluan bab. I
di sertifikat tanah agar jelas
3 Gambar 2.2 neraca penggunaan air di II-6 Sudah dicantumkan pada Hal. II- 8
industri PT. Global marketing tecknology bab. II
sebutkan sumbernya
4 Tabel 2.11 jadwal kegiatan tahap II-11 Sudah dicantumkan pada Hal. II-13
prakontruksi, kontruksi dan tahap Bab. II
operasional agar jelas bulannya dari
bulan apa?
5 Gambar 2.5 flow chart proses produksi II-20 Sudah dicantumkan pada Hal. II- 23
sebutkan sumbernya. Bab. II

I WINDARTI (DINKES)
1 Sanitasi fasilitas penunjang untuk wc - Sudah dijelaskan pada bab. Hal. II- 9
berapa disesuaikan dengan jumlah II
karyawan
2 Kebutuhan air minum pegawai - Air minum menggunakan -
air gallon (beli)
3 Dalam dokumen ini ada gambaran awal - Sudah dicantumkan pada Hal. II-26
ex uji kebisingan, kualitas udara dan Bab. II s/d 31
kualitas air
4 Fasilitas penunjang untuk sanitasi /wc - Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-9
sudah di pisahkan antara L & P harus ada II
pembandingan nya
5 Untuk air minum → karyawan pada saat - Air minum menggunakan -
kerja memakai AM penyebaran atau apa? air gallon (beli)
Untuk karyawan pegawai pabrik sepatu
ini juga harus dijelaskan dalam dokumen
jangan hanya membahas air bersihnya.

J CECEP H (INSPEKTORAT)
1 Ini industri sepatu olahraga atau asesoris - Judul mengikuti izin yang Lampiran
dikeluarkan (IPR, SKTR)
2 Untuk tahap prakonstruksi sudah - Sedang dalam proses -
dilakukan. pengurusan
3 Konstruksi sudah berlangsung.? - Sudah dalam tahap -
konstruksi
4 Ini apakah ukl-upl atau DPLH - UKL-UPL -
5 Penggunaan air penyiraman diganti - Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. II-7,8
sanitasi lingkungan II
6 Kapasitas tonase ? - Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II- 5
II
7 Apar, penempatan dimana saja - Sudah dicantumkan pada -
gambar-gambar
8 Izin warga seperti apa - Izin warga sudah Lampiran
dilampirakan
9 Daftar tenaga kerja, diganti kebutuhan - Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. II- 22
tenaga kerja II
10 Proses produksi mulai bahan baku sampai - Sudah dibuatkan pada Bab. Hal. II- 23
jadi seperti apa dibuat diagram alir. II
11 Tabel matrik tolong konsistensinya lebih - Sudah diperbaiki pada Bab. -
urut, III
12 Tahap operasi juga tolong diurutkan, - Sudah dicantumkan pada Hal. III-7
penerima tenaga kerja tidak ada? Bab. II
13 Judul industri sepatu olahraga itu untuk JUDUL Judul mengikuti izin yang Cover
sepatu utuh. Tetapi di dokumen ada (IPR, SKTR, dll)
produknya adalah ascessoris sepatu
seperti logo, komponen sepatu, PU
casting (apakah
judulnya bisa diubah?!)
14 Apakah dokumen nya harus DPLH?! I-2 UKL-UPL -
15 Tambahkan terkait dengan dampak I-5 Sudah dicantumkan pada Hal. I-5
mengidentifikasi dampak Manfaat UKL- Bab. I
UPL
16 Kapasitas produksi sampai dengan 8 juta II-3 Sudah dijelaskan pada bab. Hal. II-5
TM, apakah yang dimaksud ton atau pcs Tabel 2-2 II
(piece)?!
17 - Penggunaan ... & lalat agar di II-5 Sudah dicantumkan pada Hal. II-7,8
jelaskan aplikasinya untuk apa? Bab. II
- I. penggunaan air→ tertulis kata
penyiraman → mungkin yang
dimaksud adalah untuk sanitasi
lingkungan
18 Jenis alat angkut belum disebutkan II-6 tabel 2.9Sudah dicantumkan pada Hal. II-8
kapasitas tonase ( angkutannya) Bab. II
19 Agar dijelaskan lokasi-lokasi APAR II-8 c. Sudah dicantumkan pada -
Penanggulangan gambar-gambar
bahaya
kebakaran
20 Proses produksi di flowdeat agar II-20 Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-23,24
dijelaskan tahapannya. II

K MUCHTAR (DISNAKERTRANS)
1 Penerimaan tenaga kerja sesuai perbup - Akan diperhatikan dan -
dilaksanakan
2 Tahap Operasional II-19 Untuk awal beroperasi akan Hal. II- 22
Dalam dokumen dicantumkan upah yang diperkerjakan
di terima pekerja /UMK
-program BPJS
Tenaga kerja 60 orang dengan kapasitas
produksi nya 8 juta ton?
3 Status Pekerja - Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-22
Kontrak atau borongan? II
4 Perekrutan pekerja - Akan diperhatikan dan -
Rekrutmen pekerja di laporkan ke dilaksanakan
Disnakertrans

L DEUDEUH T. (DLH)
1 Uraian komponen tidak sesuai dengan - Sudah diperbaiki pada Bab. Matrik
matrik III
2 Pada sistem K3, pada point (a) 3 ada II-7 & II-3 Sudah diperbaiki pada bab. Hal. II-9,10
penyediaan klinik dan tenaga medis tapi II
di tabel sebelumnya tidak ada
3 Point (b) 2 → dinas terkait bukan BPBD, II-8 Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. II-10
tapi satpol pp II
4 Kegiatan dibagi dalam 2 tahap → tidak II-11 Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. II- 13
sesuai dengan uraian dan tabel 2.11 II
jadwal kegiatan ada 3 tahap
5 Asal tenaga kerja tidak ada yang berasal II-12 Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. II-14
dari lokal II
6 Inkonsistensi Bab II dengan bab III - Sudah disesuaikan pada Bab. II dan
(matriks) sesuaikan Bab. II dan Bab. III Bab. III

M MASWI HARIS
1 Sktr masuk ke kawasan indutri - Sesuai dengan arahan SKTR -
2 Ketika penanaman modal asing, warga - Warga sekitar prioritas -
lokal sebagai kelas kalangan bawah untuk jadi tenaga kerja di
lokasi kegiatan
3 Proses produksi flowchart terlalu simpel, - Sudah diperbaiki pada bab. Hal. II-23,24
tolong dituangkan secara utuh II
4 Siteplan yang tertuang malah hasil lab. - Siteplan Terlampir Lampiran
5 Karena semua barang impor → apa yang -
tim ketahui tentang bahan ini apakah
perwakilan juga ?!
6 Pada tahap proses produksi flowchar - Sudah diperbaiki pada bab. Hal. II-23,24
utuh yang ditampilkan II

N IWAN SUTIKNO (DLH)


1 Dasar hukum terkait dengan - Sudah dicantumkan pada Hal. I-2 s/d
perindustrian belum ada Bab. I I-4
2 Ada pemanfaatan air hujan ??? -
3 Uu tentang k3 dan standar upah bisa - Sudah dicantumkan pada Hal. I-2 s/d
dimasukan bab. I I- 4
4 Bahan baku disesuaikan dengan limbah - Akan diperhatikan dan -
B3 dan sesuaikan dengan kemasannya. dilaksanakan

O SURYA GUNAWAN (SATPOL PP)


1 HURUF B. Menyediakan sarana dalam II-8 Sudah diperbaiki pada bab. Hal. II-10
menghadapi keadaan darurat, dl : II
2. selalu bekerja sama dengan pihak
kawasan dan dinas/istansi terkait dalam
bahaya kebakaran (BPBD Kab. Lebak) agar
di ganti dan OPD nya adalah satuan polisi
pamong praja kab. lebak
2 TABEL 3.1 III-8 Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. III-8
Sumber dampak terjadinya kebakaran III
akibat dan kegiatan operasional PT.
Global Marketing teknology.
Institusi diganti dengan dinas satuan
polisi pamong praja
3 - Lampirkan bukti kepemilikan Saran-Saran Sudah dilampirkan pada Lampiran
tanah lampiran
- Lampirkan pernyatuan tidak
keberatan dan tetangga
- Sebelum IMB terbit tidak
melakukan aktivitas kegiatan
pembangunan.

P YASIN (DISPERINDAG)
1 Udah ada IUP.itu IUP darimana? - IUI dari Badan Koordinasi -
Penanaman Modal

Q ERIK INDRA KUSUMA (DLH)


1 Mohon ditambahkan gambaran visual - Pabrik belum -
dari produk beroperasional
2 Kapasitas tolong diperjelas - Sudah dicantumkan pada Hal. II-5
Bab. II
3 Siteplan atau lay out belum ada - Sudah dicantumkan pada Dokumen
Peta pemantauan dan pengelolaan belum Dokumen UKL-UPL UKL-UPL
ada
4 - Penjelasan proses produksi lebih - Sudah dijelaskan hal. II- Hal. II-23,24
diperjelas!
Produksi sepatu siap pakai ?
- Siteplan dan peta Siteplan sudah dilampirkan Lampiran
pemantauan/pengelolaan
lingkungan tidak ada!
- Tambahkan visual produk yang Pabrik belum -
dihasilkan ! beroperasional (tahap
- Ada logo, komponen sepatu dan Konstruksi)
PU casting!
- Tambahkan kapasitas masing- Sudah dicantumkan pada Hal. II-5
masing! Satuannya apa? Bab. II
- Pemantauan kualitas lingkungan Akan diperhatikan dan -
agar dapat menggunakan dilaksanakan
laboratorium DLH!

R IIK HIKMATULLOH (DLH)


1 Bahan baku polyuretan, proses - MSDS terlampir Lampiran
produksinya seperti apa, karna
polyuretan masuk dalam limbah B3.
2 Siteplan dikeluarkan baru rapat - Siteplan sudah dilampirakan Lampiran
3 Rona awal lingkungan - Sudah dicantumkan pada Hal. II-
Bab. II 26,31
4 Uraikan secara lengkap tentang tahap II-12 Sudah dicantumkan pada Hal. II-28
pasca operasi. Bab. II
Lampirkan siteplan dari bappenda lebak Siteplan terlampir Lampiran
Lampirkan IUP 2014 IUI terlampir Lampiran
Rona awal lingkungan Sudah dicantumkan pada Hal. II- Hal.
Time schedule tahap lingkungan Bab. II II- 26,31
Jumlah tenaga kerja untuk pendidikan Sudah dicantumkan pada Hal. II-22
(sum/total) Bab. II
S CAMAT RANGKASBITUNG.
1 Bukti kepemilikan tanah - Sertifikat terlampir Lampiran
2 Gambar siteplan - Siteplan terlampir Lampiran
3 Konstruksi sudah dibuat. - Sedang dalam tahap -
konstruksi
4 Seijin belum ada tempat ibadah atau - Tempat ibadah disediakan -
kantin. dilokasi kegiatan
T KURNIAWAN (DLH)
1 Dicantumkan terkait dengan perinclustic - Sudah dicantumkan pada Hal. II-9,10
tidak ada untuk dicantumkan, k3 dan Bab. II
ketenagakerjaan
2 Batas wilayah dijelaskan secara detail - Sudah dijelaskan pada Bab. Hal. II-1
II
3 Bahan baku penolong jika nantinya - Akan diperhatikan dan -
menjadi potensi limbah untuk di cocokan dilaksanakan
dengan peraturan terkait limbah b3
4 Tahapan kegiatan ditambahkan menjadi - Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. II- 28
pasca operasi II
5 Kebutuhan tenaga kerja local agar - Sudah diperbaiki pada Bab. Hal. II- 28
dimasukkan. II

Rangkasbitung, 01 November 2019


Ketua Tim Teknis UKL-UPL
Dinas Lingkungan Hidup Kab.Lebak

Deddy Setyawan, ST., MA


NIP. 19730314 200604 1 004
KATA PENGANTAR

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup, dalam BAB X tentang Hak, Kewajiban dan Larangan
pada Pasal 68 menyatakan : setiap orang atau badan yang melakukan usaha dan/atau
kegiatan berkewajiban “memberikan informasi yang terkait dengan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup secara benar, akurat, terbuka dan tepat waktu” dan
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, maka rencana
usaha dan/atau kegiatan PT. Global Marketing Technology, Berkewajiban
menginformasikan kondisi seluruh kegiatannya dengan membuat Dokumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL).
Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UKL-UPL) ini mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan RI Nomor P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 Tentang Pedoman
Penyusunan dan Penilaian Serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Dalam
Pelaksanaan pelayanaan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik dan
berbagai Produk Hukum Lainnya Yang berlaku. Dalam UKL-UPL ini Memuat berbagai
Konsep Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan yang
akan dilakukan.
Demikian atas masukan dari berbagai pihak, kami haturkan terimakasih.

Rangkasbitung, Oktober 2019


PT. Global Marketing Technology

JEUNG SEUNG TAE


Direktur
DAFTAR ISI

Hal
NOTULENSI DAN NOTULENSI PERBAIKAN
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Identitas Pemrakarsa ...................................................................................... I- 1
1.2. Latar Belakang ................................................................................................... I- 2
1.3. Dasar Hukum ...................................................................................................... I- 2
1.4. Tujuan UKL-UPL ................................................................................................ I- 4
1.5. Manfaat UKL-UPL .............................................................................................. I- 4

BAB II RENCANA USAHA DAN/ ATAU KEGIATAN


2.1. Nama Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan ........................................... II- 1
2.2. Lokasi Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan ......................................... II- 1
2.3. Skala Besaran Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan ......................... II- 3
2.4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan / Atau Kegiatan ....... II- 8
2.4.1. Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan dengan Tata Ruang II- 8
2.4.2. Persetujuan Prinsip Atas Rencana Kegiatan ......................... II- 9
2.4.3. Uraian Mengenai Komponen Rencana Kegiatan Yang Dapat
Menimbulkan Dampak Lingkungan ......................................... II- 11
2.4.3.1. Tahap Prakonstruksi ..................................................... II- 11
2.4.3.2. Tahap Konstruksi ............................................................ II- 12
2.4.3.3. Tahap Operasional .......................................................... II- 19

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN


LINGKUNGAN HIDUP DAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP .................................................................................................................................. III- 1

BAB IV JUMLAH DAN IJIN PPLH YANG DIBUTUHKAN .................................................. IV- 1

BAB V PELAPORAN
5.1. Materi pelaporan .............................................................................................. V- 1
5.2. Frekuensi Pelaporan ...................................................................................... V- 1

BAB VI PERNYATAAN PELAKSANAAN ................................................................................. VI- 1


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1. Data Penggunaan Lahan untuk Kegiatan ................................................... II- 3


Tabel 2.2. Jenis dan Kapasitas Produksi PT. GLobal Marketing Technology .. II- 3
Tabel 2.3. Jumlah Shift Industri PT. GLobal Marketing Technology ................... II- 4
Tabel 2.4. Bahan Baku dan Bahan Penolong yang Digunakan .............................. II- 4
Tabel 2.5. Jenis Peralatan Produksi PT. GLobal Marketing Technology ........... II- 4
Tabel 2.6. Sumber Energi dan Kapasitas yang Digunakan ....................................... II- 5
Tabel 2.7. Kebutuhan Bahan Bakar dan Pelumas Untuk Kegiatan ...................... II- 5
Tabel 2.8. Kebutuhan Air dan Kapasitas yang Digunakan ....................................... II- 5
Tabel 2.9. Jenis Alat Angkut Dan Kendaraan Dalam Kegiatan Produksi .......... II- 6
Tabel 2.10. Jenis Alat Pelindung Diri .................................................................................... II- 8
Tabel 2.11. Jadwal Kegiatan Tahap Prakonstruksi, Konstruksi .............................. II- 11
Tabel 2.12. Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja Pada Saat Konstruksi ............... II- 12
Tabel 2.13. Jenis Peralatan Berat yang Digunakan Pada Tahap Konstruksi ..... II- 13
Tabel 2.14. Perkiraan Kebutuhan Air Bersih Tahap Konstruksi ............................ II- 14
Tabel 2.15. Daftar Tenaga Kerja yang Bekerja di ........................................................... II- 19
Tabel 2.16. Hasil Pengukuran Kualitas Udara dan Kebisingan ................................ II- 24
Tabel 2.17. Hasil Pengukuran Kualitas Air Bersih ......................................................... II- 24
Tabel 3.1. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup ..................................................................... III- 1

iii
DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1. Peta Lokasi Kegiatan ......................................................................................... II- 2


Gambar 2.2. Neraca Penggunaan Air di Industri ............................................................ II- 6
Gambar 2.3. RTRW ....................................................................................................................... II- 10
Gambar 2.4. Neraca Penggunaan Air Bersih Tahap Konstruksi .............................. II- 16
Gambar 2.5. Flow Chart Proses Produksi PT. Global Marketing Technology ... II- 20

iv
DOKUMEN UKL-UPL

BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. Identitas Pemrakarsa
1. Nama Perusahaan : PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY
2. Pimpinan Perusahaan : JEUNG SEUNG TAE
3. Alamat Kantor : Jl. Raya Prof. Dr. Ir. Soetami Km. 8, Desa
Citeras, Kecamatan Rangkasbitung –
Kabupaten Lebak
4. Penanggung Jawab UKL-UPL :
a. Nama : SISKA YULIANTI
b. Jabatan : HRD
5. Lokasi Kegiatan : Jl. Raya Prof. Dr. Ir. Soetami Km. 8, Desa
Citeras, Kecamatan Rangkasbitung –
Kabupaten Lebak
6. Nama Kegiatan : Industri Sepatu OLahraga
7. Luas Lahan : 18.000 m2
8. Identitas Penyusun :
a. Nama Perusahaan : PT. Mutiara Banten Selatan
b. Pimpinan : Henry Setiawan, SE,MM
c. Alamat : Komplek Perumahan Permata Pamulang
Jl. Garuda III Blok A6 No. 15 Tangerang
Selatan
d. Telp : 0821 7568 4774
e. Email : mutiarabansela88@gmail.com

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY I- 1


DOKUMEN UKL-UPL

1.2. Latar Belakang


PT. Global Marketing Technology berdiri pada tahun 2013 di Kabupaten
Tangerang dan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Industri
sepatu olahraga dalam hal ini pembuatan aksesoris sepatu seperti logo, komponen
sepatu, PU casting. Lokasi PT. Global Marketing Technology berdiri pada tahun 2013
di Tangerang. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan permintaan pasar yang semakin
meningkat, PT. Global Marketing Technology memindahkan usahanya di daerah
Kabupaten Lebak tepatnya di Jl. Raya Prof. Dr. Ir. Soetami Km. 8, Desa Citeras,
Kecamatan Rangkasbitung – Kabupaten Lebak.
Kegiatan tahap konstruksi dan operasi PT. Global Marketing Technology ini akan
menimbulkan dampak positif dan dampak negatif terhadap komponen lingkungan
disekitarnya, terutama dampak terhadap lingkungan fisik kimia, hayati, sosial
ekonomi dan budaya, sehingga PT. Global Marketing Technology sebagai pemrakarsa
membuat dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL-UPL).
Penyusunan Dokumen UKL-UPL mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/ 2018
Tentang Pedoman penyusunan dan Penilaian Serta pemeriksaan Dokumen
Lingkungan Hidup Dalam Pelaksanaan pelayanan perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik.

1.3. Dasar Hukum


Pelaksanaan Dokumen UKL-UPL kegiatan Industri sepatu olahraga PT. Global
Marketing Technology dilakukan berdasarkan peraturan perundang – undangan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah, Beberapa peraturan Perundang – undangan dalam
upaya pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang relepan adalah
sebagai berikut :
A. Undang – Undang
1) Undang –Undang RI Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
2) Undang –Undang RI Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
3) Undang –Undang RI Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.
4) Undang – Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY I- 2


DOKUMEN UKL-UPL

5) Undang – Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup.
6) Undang – Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
7) Undang –Undang RI Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian.

B. Peraturan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
2) Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas
air dan Pengendalian Pencemaran Air.
3) Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai.
4) Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Ijin Lingkungan.
5) Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6) Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
7) Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
8) Peraturan Pemerintah RI Nomor 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan.
9) Peraturan Pemerintah RI Nomor 29 Tahun 2018 Tentang Pemberdayaan
Industri.

C. Peraturan dan Keputusan Menteri


1) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 48 Tahun 1996
Tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
2) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 50 Tahun 1996
tentang Baku Mutu Tingkat Kebauan.
3) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2009 tentang
Pemanfaatan Air Hujan.
4) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tata
Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
5) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Baku Mutu Air Limbah.

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY I- 3


DOKUMEN UKL-UPL

6) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor Nomor 68 Tahun


2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
7) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 5 Tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
8) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor
P.26/MENLHK/SETJEN/ KUM.1/7/2018 Tentang Pedoman Penyusunan dan
Penilaian Serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Dalam Pelaksanaan
pelayanaan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik.

D. Peraturan Daerah
1) Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 8 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Lebak.
2) Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034.
3) Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 5 Tahun 2016 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

E. Peraturan Bupati
1) Peraturan Bupati Lebak Nomor 07 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Izin
Lingkungan.
2) Peraturan Bupati Lebak Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Jenis Rencana usaha
dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Upaya Pengelolaan lingkungan Hidup
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) serta Surat Pernyataan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL).
3) Peraturan Bupati Lebak Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Prosedur dan Tata
Cara Pemberian Perizinan Pemanfaatan Ruang.
4) Peraturan Bupati Lebak Nomor 40 Tahun 2017 tentang Pendelegasian
Kewenangan Penyelenggaraan Perizinan dan Non Perizinan Kepada Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

1.4. Tujuan UKL-UPL


Pada prinsipnya tujuan dari penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) adalah untuk merumuskan
berbagai upaya kebijakan dalam rangka pencegahan penanggulangan dan

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY I- 4


DOKUMEN UKL-UPL

pengendalian dampak lingkungan negatif serta meningkatkan/memaksimalkan


dampak positif yang ditimbulkan sekaligus merumuskan upaya pemantauan
(monitoring) terhadap perilaku dampak serta efektifitas dari upaya pengelolaan yang
telah dilakukan sebagai bagian yang terintergrasi dalam pelaksanaan kegiatan.

1.5. Manfaat UKL-UPL


a. Bagi Pemrakarsa
1) Sebagai pedoman atau acuan dalam pelaksanaan program pengelolaan
lingkungan, sehingga operasional kegiatan dapat dilaksanakan secara bijak,
ramah dan akrab lingkungan.
2) Sebagai masukan bagi pemrakarsa (PT. Global Marketing Technology) dalam
kegiatan Industri sepatu olahraga tersebut ditinjau dari aspek lingkungan.
3) Sebagai bukti ketaatan dan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan dan
hukum yang berlaku.
4) Mengidentifikasi komponen kegiatan usaha yang berpotensi menimbulkan
dampak terhadap lingkungan.
5) Mengidentifikasi komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak
kegiatan usaha.
6) Merumuskan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) untuk mengeliminir
timbulnya dampak negatif dan mengembangkan dampak positif.
7) Merumuskan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) yang digunakan
untuk memastikan bahwa dampak negatif sudah dieliminir dan dampak positif
sudah dikembangkan. Rumusan UPL ini nantinya diaplikasikan dalam
monitoring lingkungan yang akan dilaksanakan setiap 6 bulan sekali.
8) Memprakirakan besarnya dampak lingkungan yang dapat terjadi, baik dampak
negatif maupun positif.

b. Bagi Masyarakat
1) Sebagai sumber informasi untuk dapat mengetahui dan memahami tentang
rencana kegiatan PT. Global Marketing Technology tersebut yang berwawasan
lingkungan pada tahap operasional, sehingga dapat dihindari adanya
kesalahpahaman (konflik), sekaligus dapat mewujudkan kerjasama yang
saling menguntungkan antara pihak perusahaan dengan masyarakat
disekitarnya.

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY I- 5


DOKUMEN UKL-UPL

c. Bagi Pemerintah
1) Sebagai sumber informasi dan pedoman dalam pelaksanaan pengendalian,
pengawasan dan pembinaan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan yang
terdapat disekitar areal lokasi kegiatan.
2) Sebagai bahan masukan bagi pengambilan keputusan apakah kegiatan PT.
Global Marketing Technology tersebut layak dari segi lingkungan.

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY I- 6


DOKUMEN UKL-UPL

BAB. II
RENCANA USAHA DAN/ ATAU KEGIATAN

2.1. Nama Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan


Nama usaha dan/atau kegiatan adalah PT. Global Marketing Technology yang
bergerak di bidang Industri sepatu olahraga dalam hal ini pembuatan aksesoris
sepatu seperti logo, komponen sepatu, PU casting. PT. Global Marketing Technology
membeli lahan seluas 18.000 m2 di daerah adminisratif Kabupaten Lebak.

2.2. Lokasi Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan


PT. Global Marketing Technology diuraikan di atas terletak tepatnya Jl. Raya Prof.
Dr. Ir. Soetami Km. 8, Desa Citeras, Kecamatan Rangkasbitung – Kabupaten Lebak
dengan titik koordinat 06o19’37.8”LS dan 106o18’23”BT. Batas-batas area kegiatan
terhadap lingkungan sekitar adalah sebagai berikut :
• Sebelah Utara : Lahan Kosong PT. Seizin
• Sebelah Timur : Jl. Lingkungan
• Sebelah Barat : Jl. Industri
• Sebelah Selatan : Lahan milik PT. Seizin
Untuk lebih jelasnya letak lokasi digambarkan pada gambar 2.1.

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 1


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
DAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
(UKL-UPL)
Lahan Kosong
Proyek :
Jl. Industri Industri Sepatu Olahraga

Legenda
Jl. Lingkungan
Luas Area

Lahan Hijau

Bangunan
Lahan Milik
PT. Sezin

Lokasi Kegiatan
PT. Global Marketing Technology
Titik Koordinasi
06o19’37.8”LS dan 106o18’23”BT

Gambar 2.1. Skala


Peta Lokasi Kegiatan 1 : 100

Pemrakarsa Sumber Hal.


PT. Global Marketing Google
II- 2
Technology Maps, 2019
DOKUMEN UKL-UPL

2.3. Skala Besaran Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan


A. Penggunaan Lahan
Data penggunaan lahan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1. Data Penggunaan Lahan untuk Kegiatan PT. Global Marketing Technology
Luas Areal
No Uraian Unit %
Bangunan m2
Bangunan Utama
1 Pabrik A 1 3.078 3.078 45
2 Pabrik B 1 3.078 3.078 18,43
3 Pabrik C 1 1.430 1.430 18,43
Jumlah I 7.586 8,57
Sarana dan Prasarana
1 Mess 1 370 370 2,21
2 Kantin 1 352 352 2,11
3 Gudang 1 816 816 4,89
4 R. Sisa Bahan 1 99 99 0,44
5 R. Kimia 1 74 74 0,59
6 IPAL 1 20 20 0,44
7 Pos 1 61 61 0,36
8 Parkir Mobil 1 61 61 0,37
9 Parkir Motor 1 144 144 0,86
10 Gardu Listrik 1 20 20 0,12
11 TPS 1 20 20 0,12
12 Jalan 1 4.777 4.777 28,61
13 RTH 1 2.297 2.297 13,76
Jumlah II 9.111 55
Total Jumlah 16.698 100
Lahan Cadangan 1.302
Luas Lahan Yang Dikuasai 18.000
Sumber : Pengesahan Rencana Tapak (Siteplan) No. 660/22/IFWIL, tanggal 1 November 2019

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 3


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
DAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
(UKL-UPL)

Proyek :
Industri Sepatu Olahraga

Legenda
Luas Area

Lahan Hijau

Saluran Drainase

Saluran Drainase Badan Penerima

Gambar 2.2. Skala


Lay Out Kegiatan 1 : 100

Pemrakarsa Sumber Hal.


PT. Global
Marketing Siteplan II-4
Technology
DOKUMEN UKL-UPL

B. Jenis Kapasitas Produksi


Jenis dan kapasitas produksi PT. Global Marketing Technology dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 2.2. Jenis dan Kapasitas Produksi PT. Global Marketing Technology
Kapasitas Produksi Sifat Produk
Jenis Alat
Jenis Produksi Ijin Rill Bahan Barang
Angkut
/thn /thn Baku Jadi

Aksesoris sepatu olahraga


1.000.000 pcs 1.000.000 pcs - √ Mobil Box
berupa logo
Aksesoris sepatu olahraga 1.000.000 pcs 1.000.000 pcs
- √ Mobil Box
berupa komponen sepatu
Aksesoris sepatu olahraga 6.000.000 pcs 6.000.000 pcs
- √ Mobil Box
berupa PU casting
Sumber : PT. Global Marketing Technology, 2019

C. Waktu Operasional Pabrik


Waktu operasional Industri PT. Global Marketing Technology adalah :
1) Dalam 1 (satu) hari : 8 (delapan) jam kerja.
2) Dalam 1 (satu) minggu : 6 (enam) hari kerja.

D. Jumlah Shift
PT. Global Marketing Technology mempekerjakan karyawannya dalam 2 (dua)
shift. Waktu kerja di lokasi kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.3. Jumlah Shift Industri PT. Global Marketing Technology.
Waktu Kerja
Hari Keterangan
Shift I Shift II
Senin – Sabtu 07.30 – 15.30 15.30 – 23.30 1 jam istrirahat
Sumber : PT. Global Marketing Technology, 2019

E. Bahan Baku dan Bahan Penolong


Bahan baku dan bahan penolong yang digunakan oleh PT. Global Marketing
Technology adalah berasal dari luar negeri. Spesifikasi jumlah bahan baku dan
penolong yang digunakan dapat pada tabel berikut ini :

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 5


DOKUMEN UKL-UPL

Tabel 2.4. Bahan Baku dan Bahan Penolong yang Digunakan Dalam Proses Produksi
PT. Global Marketing Technology
Neraca Bahan
Kapasitas Bentuk Sifat Asal Cara
Bahan Produk Produk
/ Bulan Fisik Bahan Bahan Penyimpanan
Jadi Sisa
Bahan Baku
Tidak Gudang
Polyurethane 4.000 Kg Cair Korea 99,9 0,1
Berbahaya tertutup
Poly Tidak Gudang
5.200Kg Cair Korea 99,9 0,1
Compound Berbahaya tertutup
Poly Tidak Gudang
500 Kg Cair Korea 99,9 0,1
Compound Berbahaya tertutup
Polyurethane Tidak Gudang
500 Kg Cair Korea 99,9 0,1
(water base) Berbahaya tertutup
Ks-66 Tidak Gudang
500 Kg Cair Korea 99,9 0,1
(Silicon) Berbahaya tertutup
Bahan Penolong
Pc #0000 Tidak Gudang
500 Kg Cair Korea 99,9 0,1
Toner Berbahaya tertutup
Sumber : PT. Global Marketing Technology, 2019

F. Jenis Peralatan Produksi


Tabel 2.5. Jenis Peralatan Produksi PT. Global Marketing Technology
Jumlah Asal Energi Jenis Dampak
No. Jenis Alat
Unit pembuat Penggerak Cemaran
1 Welder with Cutting 11 korea Listrik Panas, limbah padat
Machine
2 Dispenser Machine 4 korea Listrik Panas bising
3 Heating Conveyor 1 korea Listrik Panas
4 Heating Press 1 korea Listrik Panas
5 Cooling Press 1 korea Listrik -
6 Vaccum Box 1 korea Listrik -
7 Vaccum Mold Box 1 korea Listrik -
Sumber : PT. Global Marketing Technology, 2019

G. Penggunaan Energi
Energi yang tersedia di lokasi untuk kegiatan PT. Global Marketing Technology
disuplay dari PLN. Kebutuhan energi bisa dilihat pada tabel 2.6. berikut ini.
Tabel 2.6. Sumber Energi dan Kapasitas yang Digunakan PT. Global Marketing
Technology
Kapasitas Pemakaian/
Jenis Energi Keterangan
Terpasang Perbulan
PLN 400 KVA + 1.511 Kwh Energi Utama
Genset 350 Kva - Energi Cadangan
Sumber : PT. Global Marketing Technology, 2019

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 6


DOKUMEN UKL-UPL

H. Penggunaan Bahan Bakar


Untuk Kebutuhan bahan bakar dan pelumas untuk kegiatan operasional PT. Global
Marketing Technology dapat dilihat pada tabel 2.7.
Tabel 2.7. Kebutuhan Bahan Bakar dan Pelumas Untuk Kegiatan di PT. Global
Marketing Technology
Kebutuhan/
Jenis Penanganan sisa
Bulan
Olie/ Pelumas + 5 liter Pihak ketiga
Habis terpakai (kendaraan
Solar + 1.326 liter
operasional)
Sumber : PT. Global Marketing Technology, 2019

I. Penggunaan Air
Sumber air berasal dari air tanah. Kebutuhan air digunakan untuk kegiatan
kegiatan domestik karyawan saja seperti MCK dan penyiraman. Data kebutuhan air
dapat dilihat pada tabel 2.8.
Tabel 2.8. Kebutuhan Air dan Kapasitas yang Digunakan PT. Global Marketing
Technology
Total Jumlah
Penggunaan Jumlah Kebutuhan Air
Liter/hari M3/hari
Proses Produksi
- 2.000 lt 2.000 2,00
(Pencucian)
Karyawan (WC) 60 orang 50 lt/org/hr 3.000 3,00
Sanitasi Lingkungan 1 lt/M2/hr 2.297 2,29
2.297 m2
(Penyiraman)
Jumlah Total 7.297 7,29
Sumber : SNI 03-7065-2005

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 7


DOKUMEN UKL-UPL

Bagan Neraca Penggunaan Air

2 m3/hari 3 m3/hari
3 m3/hari
Proses Pencucian IPAL
Produksi

3 m3/hari 3 m3/hari
Kegiatan MCK Bio 3 m3/hari
Karyawan Karyawan Septik Tank
8,96 m3/hari

AIR TANAH

3,96 m3/hari
SALURAN DRAINASE
Sanitasi Habis Meresap
Lingkungan

BADAN AIR
PENERIMA

Keterangan :
Aliran air bersih
Aliran air kotor/ buangan

Gambar 2.3. Neraca Penggunaan Air di Industri PT. Global Marketing Technology

J. Jenis Alat Angkut dan Kendaraan


Tabel 2.9. Jenis Alat Angkut Dan Kendaraan Dalam Kegiatan Produksi PT. Global
Marketing Technology
Jenis Bahan Volume Per Hari *
Penggunaan Jumlah
Kendaraan Bakar Per Waktu Periodik
Bahan Baku dan Truck / Mobil 1
Solar + 4 x /bln
Penolong Box
4 Solar,
Truck/ Mobil
Hasil Produksi Premium/ + 8 x /bln
box
pertalite
Karyawan / Buruh
a. Mobil Pribadi Minibus/ Sedan 4 Pertalite/ Setiap hari kerja
b. Mobil Karyawan - - Pertamax Setiap hari kerja
c. Lainnya Motor bebek & 56 Pertalite/ Setiap hari kerja
matic Pertamax
Sumber : PT. Global Marketing Technology, 2019

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 8


DOKUMEN UKL-UPL

K. Fasilitas Penunjang
Sarana penunjang bagi karyawan di lokasi kegiatan terdapat seperti area makan,
tempat istirahat, parkir, WC/toilet (18 Unit) dan fasilitas penunjang lainnya seperti :
1) Telekomunikasi
Untuk membantu dalam operasional PT. Global Marketing Technology terdapat
fasilitas komunikasi/ line yang menggunakan jasa Telkom.
2) Jaringan Saluran Drainase
Jaringan saluran drainase air hujan yang berada di dalam PT. Global Marketing
Technology terbagi menjadi 2 yaitu saluran internal dan saluran eksternal.
Jaringan saluran air hujan dibuat dipinggir jalur jalan dan jalur hijau/ lahan
terbuka. Air hujan dari atap bangunan dialirkan melalui pipa vertikal ke bak-bak
kontrol yang ada yang terhubung ke saluran drainase internal. Dari saluran
internal yang ada akan dialirkan ke saluran ekternal yang berada di sebelah barat
dari lokasi kegiatan.
3) Pos Keamanan, Jalan dan Lahan Parkir
Pos keamanan berada pada pintu masuk dan keluar di depan Jalan raya. Untuk
lahan parkir tamu dan karyawan ditempatkan terpisah dengan kendaraan
operasional pabrik. Parkir yang diperuntukkan untuk para karyawan maupun
tamu berada di depan lokasi kegiatan. Untuk area bongkar muat berada di area
belakang sehingga tidak mengganggu kegiatan mobilisasi kendaraan di lokasi
kegiatan.
4) Ruang Terbuka Hijau/ Penghijauan
Terdapat Ruang Terbuka Hijau (RTH)/ penghijauan di sekitar lokasi kegiatan
seluas 2.297 m2. Pada Ruang Terbuka Hijau tersebut ditanam pohon-pohon
peneduh seperti pohon tanjung, pohon cemara lilin, pohon palem hias, pohon
tanjung dan tanaman anggrek, lidah buaya dan lain-lain.

L. Sistem K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


Usaha-usaha dalam menjamin keselamatan dan kesehatan kerja karyawan pada
tahap operasional, meliputi :
a. Peningkatan kesejahteraan dan kesehatan karyawan, antara lain :
1) Memberikan jaminan kesehatan (BPJS) serta mengganti segala kerugian (jika
terjadi kecelakaan) yang dialami para karyawan.

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 9


DOKUMEN UKL-UPL

2) Membentuk tim/petugas K3.


3) Penyediaan klinik rujukan untuk para karyawan, tamu dan pekerja lepas di
lokasi kegiatan.
4) Pemberian penyuluhan dan pelatihan seputar kesehatan dan keselamatan
kerja serta keadaan darurat.
b. Menyediakan sarana dalam menghadapi keadaan darurat, antara lain :
1) Pengamanan Lingkungan
Untuk pengamanan lingkungan dari gangguan ”KAMTIBMAS”, maka
pemrakarsa selalu bekerja sama dengan pihak keamanan setempat (polsek
setempat).
2) Selalu bekerjasama dengan pihak kawasan dan dinas/instansi terkait dalam
penanganan bahaya kebakaran (Satpol PP Kabupaten Lebak)
3) Terdapat jalur evakuasi di lokasi kegiatan.
4) Tersedia alat dan obat-obatan P3K.

c. Penanggulangan Bahaya Kebakaran


Penanggulangan bahaya kebakaran maka pada bangunan pabrik ditempatkan
tabung pemadam kebakaran sebanyak 16 unit APAR Jenis Busa/ Foam (AFFF) Kap. 6
Kg yang berada di tempat-tempat strategis di lingkungan PT. Global Marketing
Technology.
d. Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD), sebagai berikut :
Tabel 2.10. Jenis Alat Pelindung Diri

No JENIS APD
1. Masker mulut
2. Sarung Tangan
3. Helm Pengaman
4. Safety shoes
5. Ear plug dan Ear Muff

2.4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan


2.4.1. Kesesuaian lokasi Rencana kegiatan dengan Tata Ruang
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak Tahun 2014 – 2034
menjelaskan arahan tata ruang di sekitar lokasi adalah Kawasan Industri.

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 10


DOKUMEN UKL-UPL

Penentuan lokasi kegiatan ini telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Lebak dan mendapatkan Surat Keterangan Tata
Ruang (SKTR) Nomor 600/SKTR/627-DPUPR/2019, tanggal 20 Agustus 2019
menerangkan bahwa :
1) Rencana kegiatan industri tersebut dapat diperkenankan dengan mengikuti
tata bangunan dan lingkungan serta memperhatikan jarak GSB (Garis
Sempadan Bangunan).
2) Bahwa pertimbangan teknis untuk kegiatan industri ini terlampir pada risalah
pertimbangan teknis.

2.4.2. Persetujuan Prinsip Atas Rencana Kegiatan


PT. Global Marketing Technology telah mendapatkan persetujuan Prinsip atas
rencana kegiatannya dengan adanya perizinan-perizinan antara lain :
1) Surat Keterangan Tata Ruang (SKTR) Nomor 600/SKTR/627-DPUPR/2019,
tanggal 29 April 2019 dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Lebak.
2) Izin Pemanfaatan Ruang (IPR) Nomor 503/115-DPMPTSP/2019, tanggal 22
Agustus 2019 dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kabupaten Lebak.

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 11


DOKUMEN UKL-UPL

2.4.3. Uraian Mengenai Komponen Rencana Kegiatan yang Dapat Menimbulkan


Dampak Lingkungan
Kegiatan Industri sepatu olahraga PT. Global Marketing Technology dibagi dalam 4
tahap yaitu tahap Prakonstruksi, Konstruksi, Operasional dan tahap pasca
operasional. Jadwal kegiatan PT. Global Marketing Technology dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 2.11. Jadwal Kegiatan Tahap Prakonstruksi, Konstruksi dan Operasional PT.
Global Marketing Technology, Kabupaten Lebak.

Jenis Kegiatan Jadwal Waktu


1. Tahap Pra Konstruksi Januari 2019
2. Tahap Konstruksi Agustus 2019
3. Tahap Operasional Januari 2020
4. Tahap Paca Operasional -
Sumber : PT. Global Marketing Technology, 2019

2.4.3.1. Tahap Pra Konstruksi


Pada tahap prakonstruksi kegiatan yang dilakukan, antara lain :
1) Pembelian lahan seluas 18.000 m2 dilakukan PT. Global Marketing Technology
dengan pihak terkait (akte jual beli /Sertifikat tanah terlampir).
2) Melakukan pemberitahuan kegiatan terhadap masyarakat sekitar (Kp. Binong,
Desa Citeras). pada prinsipnya masyarakat tidak keberatan dengan
pembangunan Industri sepatu olahraga PT. Global Marketing Technology
tersebut dengan syarat menjaga keamanan dan keindahan lingkungan serta
keharmonisan dengan masyarakat setempat, kesempatan tenaga kerja dan
menaati segala peraturan Pemerintah Daerah. (Ijin lingkungan warga sekitar
terlampir).
Dokumen – dokumen yang dilakukan dimiliki oleh pihak PT. Global Marketing
Technology antara lain:
Non Perizinan
1) Akte Pernyataan Keputusan Pemegang saham Diluar Rapat Umum Pemegang
Saham No. 4, Tanggal 18 Januari 2019 dan SK Persetujuan Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan Terbatas.
2) NPWP Nomor 16.982.897.7-401.000 dari Dirjen Pajak.

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 13


DOKUMEN UKL-UPL

Perizinan
1) Nomor Induk Berusaha (NIB) Nomor 8120116222871 dari Pemerintah
Republik Indonesia.
2) Izin Usaha OSS Nomor 8120116222871 dari Pemerintah Republik Indonesia
3) Izin Usaha Industri (IUI) Nomor 787/1/IU/PMA/2014 dari Badan Koordinasi
Penanaman Modal.
4) Surat Keterangan Tata Ruang (SKTR) Nomor 600/SKTR/627-DPUPR/2019,
tanggal 29 April 2019 dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Lebak.
5) Izin Pemanfaatan Ruang (IPR) Nomor 503/115-DPMPTSP/2019, tanggal 22
Agustus 2019 dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kabupaten Lebak.

2.4.3.2. Tahap Konstruksi


Bangunan terdiri pabrik, kantor dan gudang serta sarana penunjangnya, dengan
rincian pembangunan adalah sebagai berikut:
1) Tahap 1 (satu) adalah pembangunan bangunan utama dan bangunan penunjang
lainnya dengan luas 7.500 m2.
2) Tahap 2 (dua) adalah pembangunan sarana penunjang lainnya, seperti, Jalan,
Parkir, loading area dan Taman/Penghijauan dengan luas 7.200 m2.

A. Tenaga Kerja
Perkiraan kebutuhan jumlah tenaga kerja pada saat konstruksi dapat dilihat pada
tabel 2.12. Kebutuhan tenaga kerja saat konstruksi seluruhnya + 50 orang, sebanyak
+ 25-30 orang dapat dipenuhi dari warga sekitar.
Tabel 2.12. Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja Pada Saat Konstruksi

No Jabatan Jumlah Pedidikan Asal Tenaga Kerja


1 Manajer Proyek 2 S1 Jakarta
2 Administrasi 3 D3/SMA Lebak
3 Mandor 1 D3/SMA Lebak
4 Kepala Tukang 8 STM Lebak
5 Tukang 20 SMP/SMASTM Lebak
6 Buruh 14 SD/SMP/STM Lebak
SMA / Pensiunan
7 Satpam 2 Lebak
ABRI
Jumlah 50 -
Sumber : PT. Global Marketing Technology, 2019

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 14


DOKUMEN UKL-UPL

Untuk pekerja yang terlibat langsung, pekerja membuat bedeng (rumah


sementara) didalam lokasi kegiatan. Selama tahap konstruksi berbagai kegiatan yang
akan dilakukan diusahakan agar tidak menimbulkan gangguan bagi penduduk sekitar
dan tempat usaha lainnya. Pada kegiatan ini akan timbul dampak pada kualitas udara,
yaitu peningkatan kadar debu dan kebisingan. Demikian pula kegiatan pengangkutan
bahan bangunan, akan mencemari udara, kebisingan dan menambah kemacetan lalu
lintas. Oleh karena itu kegiatan konstruksi direncanakan pada waktu terbatas, yaitu
antara jam 09.00 – 18.00.

B. Mobilisasi Alat Berat dan Material Konstruksi


Dalam pelaksanaan konstruksi baik dalam persiapan lahan dan pembangunan fisik
diperlukan sejumlah alat berat dan kebutuhan material.
Tabel 2.13. Jenis Peralatan Berat yang Digunakan Pada Tahap Konstruksi
No Jenis Alat Berat Unit Bahan Bakar Asal Alat
1 Buldozer 1 Solar Tangerang
2 Excavator 1 Solar Tangerang
3 Dump Truck 4 Solar Tangerang
4 Truck Molen Readmix 10 Solar Tangerang
5 Tower Crane 1 Solar Tangerang
6 Drophammer 4 Solar Tangerang
7 Welding Machine 8 Listrik Tangerang
Sumber : PT. Global Marketing Technology, 2019

Material bahan bangunan untuk kegiatan pembangunan Industri PT. Global


Marketing Technology antara lain adalah :
1) Pasir, kerikil, semen dan air.
2) Struktur besi dan besi beton dengan berbagai ukuran untuk pekerjaan sipil dan
struktur besi dalam bentuk batangan dan ada yang harus diperbaiki ditempat.
3) Pipa – pita carbon steel, stainless steel maupun buis beton diperlukan untuk
plumbing air bersih dan air kotor. Pipa – pipa ini dilengkapi dengan alat-alat
sambungan seperti fitting. Material label listrik yang diperlukan cukup banyak,
panel-panel, trafo, saklar, dll.
Bahan-bahan tersebut akan didatangkan dari sekitar Lebak dan langsung dari
perusahaan industri penyedia bahan bangunan tersebut. Pengangkutan bahan
material konstruksi tersebut akan dilakukan oleh masing-masing perusahaan
rekanan dengan alat angkut kendaraan dari masing-masing perusahaan tersebut.
Jadwal mobilisasi peralatan berat dan material dilakukan dengan pengaturan dari

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 15


DOKUMEN UKL-UPL

pihak kontraktor pelaksana proyek dan selalu berkoordinasi agar tidak mengganggu
fungsi jalan umum dan berakibat pada kemacetan jalan disekitar lokasi kegiatan.
Pengangkutan peralatan dan material konstruksi melalui jalan raya Jl. Raya Prof. Dr.
Ir. Soetami pada jam-jam tertentu (Pukul 22.00 – 06.00 WIB).

C. Pematangan Lahan (Pekerjaan Tanah)


Kegiatan pematangan lahan meliputi pengupasan/ pembersihan lahan. Untuk
meratakan lahan yang ada menggunakan buldozer dalam pekerjaannya. Lokasi
kegiatan relatif rata, sehingga tidak diperlukan kegiatan cut and fill tanah dalan
persiapan lahan. Untuk mencegah keruntuhan tanah selama proses penggalian pile
cap, stabilitas tanah akan dijaga agar tidak runtuh. Kedalaman galian setinggi + 1,5
meter. Pada saat kegiatan tahap konstruksi ini akan menimbulkan dampak-dampak
pada kualitas udara seperti meningkatnya kadar debu dan kebisingan, bangkitan lalu
lintas serta menurunnya estetika lingkungan (penumpukkan bahan sisa konstruksi),
tetapi pengelolaan dilakukan semaksimal mungkin sehingga dampak negatif yang
dikelola menjadi berkurang seperti selama tahap konstruksi dilakukan penyiraman
air untuk menghindari debu.

D. Pekerjaan Fisik Bangunan


Pekerjaan fisik bangunan meliputi :
a. Pekerjaan Struktur Bawah
Pekerjaan konstruksi dimulai dengan melakukan pengeboran tanah untuk
rencana pondasi. Dimensi tiang pancang tekan dan kedalaman pondasi serta
posisi penempatan secara spesifik mengikuti ukuran desain yang telah disetujui.
Konstruksi pondasi direncanakan dengan pondasi tapak pada kedalaman 1,5
meter sebanyak 10 titik. Pada bagian atas tiang akan dibuatkan pile cap sebagai
tatakan kolom. Kedalaman pondasi langsung harus direncanakan sedemikian
rupa sehingga dasarnya terletak di atas lapisan tanah yang mantap dengan daya
dukung tanah yang cukup kuat dan selama berfungsinya bangunan tidak
mengalami penurunan yang melampaui batas.
b. Pekerjaan Struktur Atas
Pekerjaan struktur atas adalah semua struktur yang berada di permukaan tanah
dasar. Secara umum pekerjaan struktur atas meliputi pekerjaan kolom, balok,

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 16


DOKUMEN UKL-UPL

plat lantai dan dinding. Bahan struktur kolom, balok, plat lantai, dinding ringan
dapat berupa pabrikasi. untuk pemasangan kolom yang di cor ditempat, kolom
diletakkan terpusat di atas pile cap dari pondasi. Kolom berfungsi untuk memikul
semua beban yang bekerja di konstruksi. Pekerjaan lantai menggunakan beton
ready mix. Setelah konstruksi kolom, balok dan lantai selesai, maka selanjutnya
dengan pekerjaan dinding, plafond, jendela dan lain-lain. Selama pelaksanaan
konstruksi atas ini akan dijumpai potongan – potongan kayu, besi, alumunium
kabel, dll. Selain itu terjadi kebisingan , getaran dan pencemaran udara lokasi
kegiatan.

E. Pembangunan Infrastruktur
Jaringan infrastruktur yang dibangun disekitar lokasi adalah :

a) Saluran Drainase
Saluran drainase terbagi menjadi 2 saluran drainase :
1) saluran drainase yang berada di dalam (sub mikro). Saluran ini yang
menyalurkan limbah cair yang berada didalam lokasi bangunan, saluran
drainase ini dibuat tertutup dan menggunakan pipa-pipa untuk menyalurkan
ke drainase yang berada diluar bangunan.
2) Saluran drainase yang berada di luar. (mikro). Saluran drainase ini berada di
depan lokasi kegiatan. Saluran drainase ini mempunyai ukuran 0,5 x 1 m.

b) Sistem Air Bersih


1) Sumber air bersih pada tahap konstruksi masih menggunakan air tanah dan
kebutuhan air bersih untuk para buruh pekerja.
2) Sumber air bersih pada tahap operasi akan menggunakan air tanah (sumur
bor).
Tabel 2.14. Perkiraan Kebutuhan Air Bersih Tahap Konstruksi
Kebutuhan air Kebutuhan Air
Komponen Total Kebutuhan
(liter/org/hari) (liter/hari)
Air (Liter)
Menginap Pulang Menginap pulang Menginap Pulang
Pekerja Konstruksi
35 Orang 15 orang 60* 10 2.100 150 2.250
Kegiatan konstruksi
Luas Lahan 6.190 m2 0,02 m3/m2 123,80
2.373,80
Jumlah
2,37 m3/hari
Sumber : hasil perhitungan
Keterangan : * = Departemen Kimpraswil

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 17


DOKUMEN UKL-UPL

MCK PENYEDOTAN
WC PORTABLE BERKALA

PEKERJA KONSTRUKSI
2,25 M3 MANDI

CUCI
DRAINASE BADAN AIR
SUMUR BOR UMUM PENERIMA
168,41 M3
KEGIATAN KONSTRUKSI 90 %
38 M3 HABIS TERPAKAI

Gambar 2.5. Neraca Penggunaan Air Bersih Tahap Konstruksi Pembangunan


Industri PT. Global Marketing Technology - Kabupaten Lebak.

c) Jaringan Air Hujan dan Sistem Air Kotor (air buangan)

1) Jaringan Air Hujan


Jaringan air hujan dimaksudkan untuk pengamanan seluruh kawasan studi dari
kemungkinan genangan dan banjir dan untuk menampung serta mempercepat aliran
limpasan air permukaan ke badan air terdekat. Dengan adanya pembangunan
bangunan milik PT. Global Marketing Technology, pengelolaan terhadap lingkungan
terutama dalam pengelolaan terhadap air limpasan akan berubah. Dengan adanya
Permen LH No. 12 Tahun 2009 tentang Pemanfaatan Air Hujan, setiap jenis usaha/
kegiatan diwajibkan untuk membantu mengurangi peningkatan laju air permukaan di
lokasi kegiatan yang diakibatkan adanya perubahan fungsi dari lahan kosong menjadi
lahan terbangun. Untuk mengetahui laju aliran permukaan di lokasi kegiatan akibat
lahan terbangun dapat dilihat dari perhitungan sebagai berikut :
Peningkatan Laju Aliran Permukaan (Run Off). (Metode Rasional)
Q = C.I.A
Dimana ;
Q = Debit Limpasan Air (m3/jam)
C = Koefisien Limpasan
I = Intensitas Hujan
A = luas lahan

Intensitas Air Hujan (I) : 13,14 mm/hari


(Rasio Rata-Rata curah hujan tahun 2017, Sumber : Kabupaten
lebak Dalam Angka Tahun 2018)
Intensitas Air Hujan (I) : 2,24 mm/Jam (Asumsi deras hujan maks 6 jam/hari)
Intensitas Air Hujan (I) : 0,002 m/Jam

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 18


DOKUMEN UKL-UPL

Koefisien Limpasan (C):


1,0 adalah Koefisien Surface Run Off dari Bang.
0,2 adalah Koefisien Surface Run Off dari Daerah Hijau.
0,7 adalah Koefisien Surface Run Off dari Bangunan Jalan

A : Luas Lahan :
- Sebelum Terbangun = 18.000 m2
- Lahan terbangun = 10.800 m2
- Lahan Terbuka = 1.980 m2
- Jalan + parkir + saluran = 5.220 m2

Perhitungan :
Sebelum Terbangun Bangunan :
- 0,2 x 0,002 x 18.000 m2 = 7,20 m3/jam
= 43,20 m3/hari (hujan 6 jam/hari)
Terbangun Bangunan :
- 1,0 x 0,002 x 10.800 m2 = 21,60 m3/jam
= 129,60 m3/hari
Lahan Terbuka :
- 0,2 x 0,002 x 1.980 m2 = 0,79 m3/jam
= 4,75 m3/hari
Jalan :
- 0,7 x 0,002 x 5.220 m2 = 7,31 m3/jam
= 43,85 m3/hari

Total Keseluruhan
- 129,60 + 4,75 + 43,85 – 43,20 = 135 m3/hari
= 22,50 m3/Jam

Berdasarkan uraian tersebut diketahui besarnya peningkatan Air Larian Permukaan


(Run Off) dilokasi kegiatan setelah terbangun sebesar 135 m3/hari atau 22,50
m3/jam.
Pengelolaan terhadap air limpasan Dilokasi kegiatan antara lain :
1) Terdapat jaringan air hujan dimaksudkan untuk pengamanan seluruh lokasi
kegiatan dari kemungkinan genangan dan banjir serta untuk menampung serta
mempercepat aliran limpasan air permukaan ke badan air terdekat.
2) Perawatan terhadap saluran drainase.
3) Terdapatnya lahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dilokasi kegiatan.
4) Melakukan pembuatan Sumur resapan dan Lubang Resapan Biopori (LRB).

Untuk membantu keperluan konservasi air tanah serta membantu mengurangi


peningkatan laju air permukaan di lokasi kegiatan, disarankan pemrakarsa untuk

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 19


DOKUMEN UKL-UPL

membuat sumur resapan dalam atau kawasan berdasarkan Permen LH No. 12 Tahun
2009 tentang Pemanfaatan Air Hujan, dimana ;
1) “Setiap tutupan bangunan sebesar 50 m2 dibuatkan 1 unit sumur resapan
dangkal dengan volume resapan 1 m3”. atau
2) “Setiap tutupan bangunan sebesar 1.000 m2 dibuat 1 unit sumur resapan
dalam dengan volume resapan 40 m3/hari”.
3) “Setiap tutupan bangunan 20 m2 dibuat 3 Titik Lubang Resapan Biopori (LRB)
dengan volume resapan /unit 0,25 m3”.
Pada dasarnya pembuatan sumur resapan lebih menekankan berapa banyak/
volume air yang dapat ditampung didalam sumur resapan setelah lahan beralih
fungsi menjadi terbangun. dari ketentuan didalam Per Men LH No. 12 Tahun 2009
tentang Pemanfaatan Air Hujan dapat diperhitungkan jumlah sumur resapan di lokasi
kegiatan. perhitungan sumur resapan adalah sebagai berikut :
Keterangan :
1) Dari luas lahan yang terbangun dilokasi Kegiatan menghasilkan Run Off
sebesar 13,64 m3/hari.
2) Sumur resapan per unit : kedalaman 1,50 m dan diameter 0,80 m dengan
volume = 5,65 m3.
Perhitungan :
= 135 m3 = 23,89 = 24 titik sumur resapan
5,65 m3
Untuk menanggulangi genangan air khususnya pada musim hujan dan sebagai
cadangan air tanah pada musim kemarau dilokasi sekitar kegiatan, pemrakarsa
membuat 24 titik sumur resapan dengan kapasitas kedalaman 1,50 meter dengan
diameter 0,80 meter (vol 5,65 m3) yang terhubung ke saluran drainase serta
mempertahankan Ruang Terbuka Hijau (RTH) seluas 1.980 m2.

2) Sistem Air Kotor (air buangan)


Untuk jaringan air kotor juga disiapkan oleh pemrakarsa, saluran ini akan mengalir
didalam pipa-pipa tertutup dan mengalir ketempat yang ditentukan.
1) Sistem jaringan air limbah domestik yang akan diterapkan dilokasi kegiatan
adalah septiktank.
2) Untuk para pekerja tahap konstruksi dibuatkan bedeng dilokasi kegiatan
dilengkapi dengan fasilitas MCK non permanen (portable), yang secara rutin

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 20


DOKUMEN UKL-UPL

setiap 2 minggu sekali disedot keluar oleh mobil tinja yang disewa pemrakarsa
atau bekerjasama dengan instansi terkait.

F. Setting Mesin Fabrikasi


Setelah pabrik terbangun, mesin-mesin disiapkan dalam pabrik. Sebelum
beroperasi. Mesin-mesin dilakukan ujicoba/setting alat untuk mengetahui
kondisi alat, khususnya pasokan listrik pada mesin-mesin.

G. Alat Pencegah/ Pelindung terhadap Kesehatan dan Kecelakaan Kerja (K3)


Untuk kegiatan K3 pada tahap konstruksi, penyediaan K3 dilakukan oleh pihak
kontraktor sebagai pelaksana konstruksi. Alat Pelindung Diri yang disiapkan antara
lain :
a. Hedgear / Safety Head
Penyediaan alat untuk melindungi kepala pada waktu kerja untuk setiap pekerja
misalnya helm yang tidak mudah pecah.
b. Eye Protection
Penyediaan pelindung mata seperti kacamata khusus dan masker
c. Sarung Tangan
d. Tanda peringatan.

2.4.3.3. Tahap Operasional


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap operasi adalah kegiatan mobilisasi
tenaga kerja, proses produksi, dll yang dapat menimbulkan dampak lingkungan pada
saat beroperasi nantinya. Uraian dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut:
A. Tenaga Kerja
Kebutuhan tenaga kerja Industri PT. Global Marketing Technology dapat dilihat
pada tabel 2.15. berikut ini :

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 21


DOKUMEN UKL-UPL

Tabel 2.15. Kebutuhan tenaga Kerja yang Bekerja di PT. Global Marketing
Technology
Daerah Asal Pendidikan
Jenis Kelamin
Klasifikasi Akademi/
WNI
Pekerjaan WNA SD SLTP SLTA Perguruan
L P Jml Tinggi
Lokal Komuter
Manager
2 1 3 1 1 1 - - - 3
Keatas
Staff 4 8 12 12 - - - - - 12
Karyawan 19 26 45 45 - - - - 45 -
Total 25 35 60 58 1 1 - - - 15
Sumber : PT. Global Marketing Technology, 2019

Tenaga kerja yang diterima diprioritaskan untuk para pekerja kontruksi terutama
yang berasal dari warga sekitar umumnya Desa Citeras sesuai dengan bidang
keahlian yang dipersyaratkan. Proses penerimaan tenaga kerja akan dilakukan secara
terbuka atau langsung oleh pemrakarsa yang diinformasikan kepada masyarakat
sekitar bekerjasama dengan aparat pemerintah setempat (RT, Desa/ Kecamatan).
Sementara itu, tenaga kerja lokal akan direkrut sesuai kebutuhan dengan
mempertimbangkan ketersediaan tenaga kerja dan kualifikasi yang dibutuhkan pada
saat kontruksi. Sistem kerja akan menggunakan sistem kerja kontrak. Untuk upah
yang diterima para pekerja, akan disesuaikan dengan Upah Minimum Kabupaten
Lebak (UMK) yaitu Rp. 2.498.068,44. Kegiatan konstruksi direncanakan pada waktu
terbatas, yaitu antara jam 08.00 – 17.00 WIB.

B. Proses Produksi
Proses produksi di Industri di PT. Global Marketing Technology dapat dilihat pada
gambar Flow Chart proses produksi berikut ini. Pada prinsipnya proses produksi di
PT. Global Marketing Technology dari proses penerimaan bahan baku dan penolong,
proses pembuatan dan hasil produksi (produk). Pada proses produksi ini terdapat
limbah yang dihasilkan yaitu : limbah padat, debu dan bising.

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 22


DOKUMEN UKL-UPL

BAHAN BAKU

PU MIXING Bising & Panas

PU POURING Bising & Limbah Padat

PRESSING Panas

COOLING DOWN

STORAGE

PACKING

DELIVERY

Gambar 2.6. Flow Chart Proses Produksi PT. Global Marketing Technology

Uraian proses produksi Produksi secara garis besar sebagai berikut :


1) Bahan Baku
a) Siapkan material sesuaikan dengan size dan gauge (alat ukur).
b) Timbang polyurethane A + polyurethane B sesuai kebutuhan produksi.

2) Polyurethane mixing
Mixing warna harus mengikuti dan sesuai dengan comfirm (standar warna dan
kualitas produksi).

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 23


DOKUMEN UKL-UPL

3) Polyurethane Pouring
a) Pouring
Menyiapkan mould atau gauge dari meja sesuai dengan model dari item yang
akan produksi
b) Vaccum mould
Penyimpanan hasil pouring (produksi)
c) Perataan dengan rakel
Menyiapkan rakel untuk kebutuhan proses sablon berupa karet
d) Convayer heater 60oC – 80oC
Melakukan test heater dengan suhu + 60oC – 80oC
e) Scrap sisa material polyurethane
Sisa material polyurethane sisa produksi dikumpulkan dan disimpan
ditempat yang sudah disiapkan
f) Pembersihan material
Sebelum diproses embos material dibersihkan terlebih dahulu
g) Tempel material pada mould
Material ditempel sesuai dengan ukuran, model dan item.

4) Pressing
a) Press material dan mould di hot press 80oC
Material di proses embos
b) Lepas material
Material yang sduah di proses embos, diangkat dari meja dan dipisahkan per
ukuran.

5) Cooling down
a) Conditioning 50oC + 1 jam
Sebelum dipacking keringkan material selama 1 jam

6) Packing
Bahan yang sudah jadi siap untuk dikirim

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 24


DOKUMEN UKL-UPL

C. Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Serta Cemaran


Berdasarkan uraian di atas terdapat beberapa jenis limbah dan cemaran yang
dihasilkan dari kegiatan operasional PT. Global Marketing Technology (proses
produksi, lingkungan di sekitar PT. Global Marketing Technology). Kategori limbah–
limbah tersebut antara lain :
a) Limbah Padat
Limbah padat yang ditimbulkan oleh kegiatan PT. Global Marketing Technology
terbagi menjadi dua jenis, yaitu limbah padat proses produksi dan sampah domestik.
1) Limbah padat produksi (produk reject = + 60 kg/bln).
2) Sisa kemasan = + 25 kg/bln
3) Dan Sampah Domestik, dll : 60 orang x 2,92 L/org/Hr = 175,2 L/hari.
Pengelolaan lingkungan terhadap limbah padat antara lain yaitu :
1) Limbah padat produksi (produk reject) dikumpulkan dan kemudian didaur
ulang kembali untuk jadi bahan baku
2) Sisa kemasan dikumpulkan pada TPS kemudian di kirim/ dijual ke pihak
ketiga.
3) Menyediakan tempat limbah padat disetiap ruang/unit kegiatan.
4) Menyediakan petugas sampah khusus untuk mengumpulkan sampah
disetiap hari dari setiap ruangan.
5) Adanya pemilahan sampah organik dan anorganik dilokasi kegiatan.
6) Tempat Penampungan sementara dengan konstruksi permanen, terpilah
dan kedap air.
7) Secara periodik 2 (dua) hari sekali mengangkut sampah ke lokasi
Pembuangan Akhir (TPA) bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Lebak.

b) Limbah Padat B3
Limbah pada B3 yang dihasilkan pada operasional PT. Global Marketing
Technology antara lain :
1) Limbah padat B3 :
a) Kain majun bekas
b) Sisa kemasan oli
c) Oli bekas

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 25


DOKUMEN UKL-UPL

d) Lampu TL bekas
e) Kemasan tinta printer bekas
Pengelolaan lingkungan terhadap limbah padat B3 antara lain yaitu :
1) Adanya Tempat Penampungan Sementara (TPS) B3 di lokasi kegiatan.
2) Mempunyai izin Penampungan Sementara (TPS) B3 dari Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Lebak.
3) Bekas kemasan dempul, dikumpulkan pada TPS B3 kemudian di kirim ke
pihak ketiga yang berizin.
4) Menganti tinta printer kantor ke toko (supplier).
5) Melakukan penyimpanan sesuai jenis, karakteristiknya pada Tempat
Penampungan Sementara (TPS) B3 yang ada di lokasi kegiatan.
6) Menghindari tumpahan, ceceran dari jenis-jenis limbah B3 yang disimpan
khususnya yang mudah terbakar atau meledak.
7) Memberikan label pada setiap jenis limbah B3 berdasarkan karakteristiknya.
8) Mencatat keluar masuk limbah B3 sesuai jenis, jumlah serta volumenya.
9) Bekerjasama dengan pihak ketiga yang telah mempunyai ijin dari Kementrian
Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

c) Air Limbah Domestik.


Dari kegiatan operasional PT. Global Marketing Technology yang berjalan
menimbulkan limbah cair. Limbah cair berasal dari kegiatan domestik karyawan
(MCK) sebesar 3 m3/hari. Pengelolaan terhadap limbah cair antara lain :
1) Saluran air limbah terbuat tertutup dan terpisah dengan saluran air hujan.
2) Air limbah produksi di olah di IPAL.
3) Pengelolaan limbah air domestik adalah dengan dibuat septik tank biofil.

D. Pengujian Laboratorium Kualitas Udara Ambien, Kebisingan dan Air Bersih


Di Lokasi Kegiatan
Pada saat penyusunan dokumen UKL-UPL ini berlangsung dilakukan pengujian
kualitas udara ambient dan air bersih di lokasi kegiatan. Ini dilakukan untuk
mengetahui kualitas udara dan air bersih sebelum adanya kegiatan operasional PT.
Global Marketing Technology. Hasil pengukuran terhadap kualitas udara, debu dan
kebisingan serta air bersih dapat dilihat pada tabel berikut ini :

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 26


DOKUMEN UKL-UPL

Tabel 2.16. Hasil Pengukuran Kualitas Udara dan Kebisingan Di Lokasi kegiatan
PT. Global Marketing Technology.
Hasil Pengukuran
Parameter Baku Mutu
Area Depan Area Belakang
Sulfur Dioksida (SO2) 185.91 205.6 900 µg/Nm3
Nitrogen Dioksida (NO2) < 7,417 < 7.417 400 µg/Nm3
Oksidan (O3) 223.1 68.69 235 µg/Nm3
Debu (TSP) 116.95 241.6 230 µg/Nm3
Hidrogen Sulfida (H2S) 0,00249 0,00383 0,02 ppm
Amonia (NH3) 0.012 0,015 2 ppm
Kebisingan 59.5 61.5 55 dBA
Sumber : - Hasil Analisa Dinas Lingkungan Hidup Kab. Lebak, UPT Laboratorium Lingkungan, 2019
- Hasil Pengukuran Lapangan
Area Depan Area Belakang
Cuaca : Cerah Cuaca : Cerah
Suhu Lingkungan : 34.3 0C Suhu Lingkungan : 35.4 0C
Kelembaban : 48.7 % Kelembaban : 45.7 %
Kecepatan angin : 1,4 Km/jam Kecepatan angin : 0,8 Km/jam
Arah angin : Dominan Utara Arah angin : Dominan Barat
Baku Mutu :
1. = PP No. 41 Tahun 1999 Tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional (NO 2 , O3, SO2, TSP)
2. = KepMenLH No. 50 Tahun 1996 Tentang Baku Mutu Tingkat Kebauan (NH 3, H2S)
3. = KepMenLH No. 48 Tahun 1996 Tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan (Industri = 70 dBA)

Tabel 2.17. Hasil Pengukuran Kualitas Air Bersih Di Lokasi Kegiatan.


Hasil
No Parameter Baku Mutu
Pengukuran
FISIKA
1 Total Zat Terlarut ** 198 1.000 mg/L
2 Kekeruhan ** 0.8 25 NTU
3 Warna 1 50 TCU
4 Rasa Tidak Berasa Tidak Berasa
5 Suhu (Insitu)** 32.3 Suhu Udara + 3
6 Bau Tidak Berbau Tidak Berbau
KIMIA
1 pH** (Insitu) 5.82 6,5-8,5 -
2 Flourida 0,01 1,5 mg/L
3 Nitrat (sebagai N) 0,002 10 mg/L
4 Nitrit (sebagai N) 0,6 0,5 mg/L
5 Sianida 0,002 0,1 mg/L
6 Besi 0.520 1 mg/L
7 Mangan < 0,030 0,5 mg/L
8 Sulfat 2.43 400 mg/L
9 Kromium 0.02 0,05 mg/L
10 Seng** 0.076 15 mg/L
11 KMnO4 < 0,5 10 mg/L
Sumber : - Hasil Analisa Dinas Lingkungan Hidup Kab. Lebak, UPT Laboratorium Lingkungan, 2019
Temperatur Udara : 35,3oC
Kelembaban Udara : 46.3 % RH
Baku Mutu :
- PerMenKes RI No. 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan
Air
- * = Melebihi Baku Mutu
- < = Limit of detections
- ** = Parameter sudah terakreditasi

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 27


DOKUMEN UKL-UPL

2.4.3.4. Tahap Pasca Operasional

Dengan berakhirnya kegiatan pengoperasian PT. Global Marketing Technology


maka hilangnya peluang kerja dan usaha tidak dapat dihindari. Kegiatan Pemutusan
hubungan kerja (PHK) pihak perusahaan akan mengacu pada peraturan dan
ketentuan-ketentuan yang berlaku serta akan disesuaikan dengan kondisi
perusahaan.

2.5. Kehidupan Sosial Ekonomi dan Budaya

a. Demografi

Berdasarkan data statistik yang ada, Luas Wilayah Kecamatan Rangkasbitung


sebesar 4.951 Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak + 123.479 jiwa dengan
kepadatan penduduk sebesar 2.494 jiwa/Km2. Kecamatan Rangkasbitung terdiri atas
5 Kelurahan dan 16 Desa salah satunya Desa Citeras.
Secara rinci jumlah penduduk Desa Citeras, Kecamatan Rangkasbitung menurut
umur dan jenis kelamin dapat dilihat Pada Tabel 2.13.
Tabel 2.13. Jumlah Penduduk Desa Citeras, Kecamatan Rangkasbitung Menurut
Kelompok Umur.

No Usia Pria Wanita Jumlah Jiwa


1 0-4 351 328 679
2 5-9 331 314 645
3 10-14 340 311 651
4 15-19 334 314 648
5 20-24 314 293 607
6 25-29 303 280 583
7 30-34 285 263 548
8 35-39 255 247 502
9 40-44 248 238 486
10 45-49 226 216 442
11 50-54 180 165 345
12 55-59 138 124 262
13 60-64 86 84 170
14 65-69 64 62 126
15 70-74 34 40 74
16 75+ 32 45 77
Jumlah 3.521 3.324 6.845
Sumber : BPS, Kecamatan Rangkasbitung Dalam Angka 2018

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 28


DOKUMEN UKL-UPL

b. Ekonomi
Kajian terhadap kegiatan ekonomi di wilayah Kecamatan Rangkasbitung terlihat
melalui aspek kegiatan ekonomi penduduk. Dari berbagai jenis mata pencaharian
dilokasi studi, di Kecamatan Rangkasbitung umumnya mata pencaharian penduduk
adalah buruh tersebar di wilayah tersebut. Jumlah penduduk menurut jenis mata
pencaharian tahun 2018 dapat dlihat pada tabel 2.14.
Tabel 2.14. Mata Pencaharian Penduduk Desa Citeras, Kecamatan Rangkasbitung
Kabupaten Lebak.

No Jenis Pekerjaan Jumlah (Jiwa) %


1 Petani 521 25,86
2 Buruh Tani 500 24,81
3 PNS Sipil dan TNI/ Polri 60 2,98
4 Home Industri 162 8,04
5 Perdagangan 148 7,34
6 Lainnya 615 30,52
7 TKI 9 0,45
Jumlah 2015 100
Sumber : BPS, Kecamatan Rangkasbitung Dalam Angka 2018

c. Pendidikan
Sedangkan jumlah Sekolah dapat dilihat pada tabel 2.15.
Tabel 2.15. Jumlah Sekolah di Desa Citeras.

No Sekolah Jumlah
1 TK 4
2 SD/MI 4
3 SLTP/ MTS 3
4 SMA/ MA -
5 SMK -
6 Akademi/ PT. Negeri dan Swasta -
7 SLB 1
8 MD 8
9 Pondok Pesantren 15
Jumlah 35
Sumber : BPS, Kecamatan Rangkasbitung Dalam Angka 2018

d. Kondisi Kesehatan
Keadaan kesehatan masyarakat diwilayah studi mencakup Kecamatan
Rangkasbitung digambarkan melalui kajian terhadap pola penyakit, sanitasi
lingkungan, jumlah dan jenis fasilitas kesehatan.

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 29


DOKUMEN UKL-UPL

Adapun jenis-jenis penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Kecamatan


Rangkasbitung, maka dapat disimpulkan pada table sebagai berikut.
Tabel 2.17. 10 Jenis Penyakit Pasien yang Berobat ke Puskesmas dan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Kecamatan Rangkasbitung.

No. Nama Penyakit Jumlah


1 ISPA 94
2 DBD (demam berdarah) 22
3 Diare 14
4 Diare Disentri Basiler 3
5 TB Paru Klinis (suspek) 42
6 Demam Tifoid dan Paranoid 8
78 Campak 12
9 Bronchitis 10
10 Cacar air 24
11 Gangguan Lain Kulit dan Jamur 48
Sumber : Puskesmas, Data Survey, 2018

e. Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan yang mencakup suatu lingkungan,
pembuangan kotoran dan penyediaan air bersih dan sebagainya. Berdasarkan hasil
pengamatan terhadap penduduk sekitar lokasi kegiatan terlihat bahwa :
1) Pengadaan air bersih dengan cara membuat sumur dangkal.
2) Sampah dibuang ke tempat sampah umum dan kemudian diangkut oleh truk
dari petugas kebersihan untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
3) Pembuangan limbah WC dengan cara dialirkan ke septic tank.

f. Jenis dan Jumlah Fasilitas Kesehatan


Gambaran Jenis dan fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah Kecamatan
Rangkasbitung Dapat dilihat pada tabel 3.18.
Tabel 2.18. Fasilitas Pelayanan Kesehatan di wilayah Kecamatan Rangkasbitung,
Kabupaten Lebak.

NO Jenis dan Fasilitas Kesehatan Jumlah


1 Rumah Sakit 3
2 Rumah Bersalin 2
3 Poliklinik/ Balai Pengobatan 25
4 Apotik 15
5 Puskesmas 3
6 Puskermas Pembantu 3
7 Praktek Dokter 22

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 30


DOKUMEN UKL-UPL

NO Jenis dan Fasilitas Kesehatan Jumlah


8 Praktek Bidan 42
9 Posyandu 163
10 Tenaga Kesehatan Lainnya 58
11 Bidan 52
12 Paraji 67
Sumber : BPS, Kecamatan Rangkasbitung Dalam Angka 2018

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY II- 31


DOKUMEN UKL-UPL

BAB III.
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dampak lingkungan yang ditimbulkan dan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan serta upaya pemantauan lingkungan hidup PT. Global Marketing
Technology dapat dilihat pada tabel 3.1.

Table 3.1. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
LOKASI PERIODE LOKASI PERIODE
SUMBER BENTUK UPAYA PENGELOLAAN DAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK UPAYA PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK PEMANTAUAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
Tahap Pra Konstruksi
1) Pembelian Persepsi masyarakat Diperkirakan akan Melakukan berbagai upaya dalam rangka Masyarakat Dilakukan pada Pengamatan langsung ke Masyarakat 1 (satu) kali 1) Pelaksana :
lahan terjadinya perubahan pendekatan dengan masyarakat serta sekitar yang saat tahap masyarakat sekitar lokasi sekitar yang selama tahap PT. Global
2) Sosialisasi sikap persepsi tokoh masyakarat sekitar berdekatan prakonstruksi kegiatan dan melakukan berdekatan prakonstruksi Marketing
masyarakat masyarakat antara langsung dengan berlangsung dialog/sosialisasi langsung langsung dengan Technology
3) Perijinan positif dan negatif . lokasi kegiatan kepada tokoh-tokoh lokasi kegiatan 2) Pengawas :
(Desa Citeras) masyarakat setempat (Desa Citeras) Kecamatan
Rangkasbitung
3) Pelaporan :
Kecamatan
Rangkasbitung
Tahap Konstruksi
1) Mobilisasi alat Penurunan kualitas Mengganggu 1) Memberi penutup plastik/terpal Dilokasi kegiatan Dilakukan pada Pengambilan sample dan Lokasi kegiatan 1 (satu) kali 1)Pelaksana :
berat dan udara, debu pernafasan dan untuk kendaraan truk pengangkut pembangunan saat tahap analisa di Laboratorium. Tolok dan jalan yang selama tahap PT. Global
material kenyamanan dilokasi material yang dapat menimbulkan dan jalan yang konstruksi ukur dampak yang digunakan : dilalui persiapan Marketing
konstruksi kegiatan dan jalur polusi udara dan penyiraman badan dilalui kendaraan berlangsung 1) Peraturan Pemerintah RI kendaraan Technology
2) Pematangan yang dilalui jalan dengan air guna mengurangi konstruksi No. 41 Tahun 1999 untuk konstruksi 2)Pengawas :
lahan kendaraan tahap debu yang timbul. SO2, NO2, CO dan Debu Dinas Lingkungan
(pekerjaan konstruksi 2) Menggunakan kendaraan yang layak 2) Keputusan Menteri Negara Hidup (DLH)
lahan) jalan. Lingkungan Hidup No. Kep- Kabupaten Lebak
3) Pekerjaan 3) Sebelum pekerjaan konstruksi dimulai 50/MENLH/ 11/1996 3)Pelaporan :
fisik dilakukan penyiraman terlebih dahulu untuk NH3 dan H2S Dinas Lingkungan
bangunan sehingga debu tidak berterbangan. Hidup (DLH)
4) Pembangunan 4) Membuat pagar pembatas di Kabupaten Lebak
infrastruktur sekeliling proyek.
5) Melakukan pembersihan kotoran/
Lumpur di jalan sekitar lokasi proyek
yang dilalui truk pengangkut alat dan
bahan material konstruksi
6) Kegiatan konstruksi dilakukan pada

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY III- 1


DOKUMEN UKL-UPL

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


INSTITUSI
LOKASI PERIODE LOKASI PERIODE
SUMBER BENTUK UPAYA PENGELOLAAN DAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK UPAYA PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK PEMANTAUAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
pukul 09.00-18.00
1) Mobilisasi alat Peningkatan itensitas mengganggu 1) Pengaturan kecepatan dan Dilokasi kegiatan Dilakukan pada Mengadakan pengamatan Lokasi kegiatan 1 (satu) kali 1) Pelaksana :
berat dan kebisingan kenyamanan dilokasi pemeliharaan peralatan konstruksi. pembangunan saat tahap langsung di lapangan area yang dilalui selama PT. Global
material kegiatan dan jalur 2) Mengatur arus kendaraan pengangkut konstruksi menggunakan alat Sound Level kendaraan dan pelaksanaan Marketing
konstruksi yang dilalui material yang keluar masuk proyek. berlangsung Meter. Tolok ukur dampak kegiatan alat konstruksi Technology
2) Pematangan kendaraan tahap 3) Mengatur kendaraan hanya melalui yang digunakan adalah berat 2) Pengawas :
lahan konstruksi rute yang telah ditentukan. Keputusan Menteri Dinas Lingkungan
(pekerjaan 4) Kontraktor pelaksana harus lingkungan Hidup No. 48 Hidup (DLH)
lahan) menghentikan operasional peralatan Tahun 1996 tentang Baku Kabupaten Lebak
3) Pekerjaan konstruksi jika tingkat getaran telah Mutu Tingkat Kebisingan 3) Pelaporan :
fisik melebihi baku mutu yang ditentukan Dinas Lingkungan
bangunan 5) Pengangkutan peralatan dan material Hidup (DLH)
4) Pembangunan konstruksi pada jam-jam tertentu Kabupaten Lebak
infrastruktur (Pukul 22.00 -06.00 WIB)
1) Pekerjaan penurunan kuantitas dan kebutuhan air pada 1) Pemakaian air tanah sebagai air Dilokasi kegiatan Dilakukan pada Pengambilan sample dan Air sumur 1 (satu) kali 1) Pelaksana :
fisik kualitas aiar tanah saat tahap konstruksi bersih karyawan dan tahap konstruksi pembangunan saat tahap analisa laboratorium. Tolok dilokasi dan selama PT. Global
bangunan tidak berlebihan. konstruksi ukur dampak yang digunakan penduduk pelaksanaan Marketing
2) Pembangunan 2) Tersedianya fasilitas MCK untuk para berlangsung adalah mengacu pada konstruksi Technology
infrastruktur pekerja di lokasi kegiatan. Peraturan Menteri Kesehatan 2) Pengawas :
3) Aktifitas Nomor 32 Tahun 2017 Dinas Lingkungan
tenaga kerja tentang Standar Baku Mutu Hidup (DLH)
(MCK) Kesehatan Lingkungan dan Kabupaten Lebak
Persyaratan Kesehatan Air 3) Pelaporan :
Untuk Keperluan Higiene Dinas Lingkungan
Sanitasi, Kolam Renang, Solus Hidup (DLH)
Per Aqua, dan Pemandian Kabupaten Lebak
Umum
1) Pematangan Penurunan Kualitas Air Perubahan kualitas 1) Tidak melakukan kegiatan konstruksi Dilokasi kegiatan Dilakukan pada Pengambilan sample dan Lokasi badan 1 (satu) kali 1) Pelaksana :
lahan Permukaan air badan penerima pada musim hujan. pembangunan saat tahap analisa laboratorium. Tolok penerima selama PT. Global
(pekerjaan selama masa 2) Pembuatan kolam penampungan air konstruksi ukur dampak yang digunakan disekitar lokasi pelaksanaan Marketing
lahan) konstruksi sementara untuk mengurangi laju berlangsung adalah mengacu pada : kegiatan konstruksi Technology
2) Pekerjaan aliran dan mengendapkan sedimen 1) Peraturan Pemerintah 2) Pengawas :
fisik dan mengurangi kekeruhan sebelum Nomor 82 tahun 2001 Dinas Lingkungan
bangunan dibuang ke saluran drainase. tentang Pengelolaan Hidup (DLH)
3) Pembangunan 3) Pembuatan saluran instalasi Kualitas Air dan Kabupaten Lebak
infrastruktur pengolahan air limbah domestik Pengendalian Pencemaran 3) Pelaporan :
4) Aktifitas sebelum dibuang ke saluran umum. Air Dinas Lingkungan
tenaga kerja 4) Tersedianya fasilitas MCK portabel 2) Peraturan Menteri Negara Hidup (DLH)
untuk para pekerja di lokasi kegiatan. Lingkungan Hidup RI Kabupaten Lebak
5) Membuat saluran pembuangan air Nomor 68 Tahun 2016
limbah domestik tertutup dan kedap Tentang Baku Mutu Air
air. Limbah Domestik
6) Adanya sarana pengambilan sampel
pada outlet unit pengolahan air
limbah.
1) Pekerjaan Peningkatan timbulan Limbah padat yang 1) Menyediakan TPS dilokasi kegiatan TPS Domestik Dilakukan pada Pengamatan langsung di TPS domestik Setiap hari kerja 1) Pelaksana :
fisik sampah dihasilkan : selama tahap konstruksi saat tahap lapangan. Tolok ukur dampak PT. Global
bangunan 1) Sisa material 2) Mengumpulkan sisa-sisa material konstruksi yang digunakan adalah : Marketing
2) Pembangun- Sisa/bekas konstruksi pada satu titik (TPS) berlangsung 1) Undang-Undang RI Nomor Technology
an material sebelum diangkut oleh pihak ketiga. 18 Tahun 2008 tentang 2) Pengawas :
infrastruktur konstruksi yang 3) Melakukan pemilahan bekas kemasan Pengolahan Sampah. Dinas Lingkungan
3) Tenaga kerja tidak terpakai konstruksi. 2) Peraturan Pemerintah Hidup (DLH)

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY III- 2


DOKUMEN UKL-UPL

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


INSTITUSI
LOKASI PERIODE LOKASI PERIODE
SUMBER BENTUK UPAYA PENGELOLAAN DAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK UPAYA PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK PEMANTAUAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
konstruksi 2) Kardus & plastik 4) Kardus & plastik bekas kemasan Nomor 81 Tahun 2012 Kabupaten Lebak
bekas kemasan keramik, dll yang masih memiliki nilai tentang Pengelolaan 3) Pelaporan :
keramik, dll ekonomis, dikumpulkan dan dijual ke Sampah Rumah Tangga Dinas Lingkungan
3) Sampah domestik pihak ketiga. dan Sampah Sejenis Hidup (DLH)
dari pekerja 5) Melakukan kerjasama dengan pihak Sampah Rumah Tangga. Kabupaten Lebak
konstruksi ketiga yang mengangkut sampah
konstruksi.
6) Menyediakan bak-bak sampah di titik
– titik sumber sampah
7) Tidak melakukan pembakaran
sampah
8) Tidak membuang sampah kontruksi
ke TPA
9) Berkoordinasi dengan Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten
Lebak dalam pengangkutan sampah
domestik
1) Pekerjaan Peningkatan Timbulan Limbah padat yang 1) Menyediakan TPS limbah B3. TPB B3 Dilakukan pada Pemantauan dilakukan TPS B3 Setiap hari kerja 1) Pelaksana :
fisik limbah B3 dihasilkan : 2) Menempatkan semua limbah saat kegiatan dengan pencatatan jenis dan PT. Global
bangunan 1) Bekas kemasan cat dan/atau bahan yang terkontaminasi konstruksi volume limbah B3, Marketing
2) Pembangun- dan thinner limbah B3 ke TPS B3. berlangsung penyimpanan limbah B3 Technology
an 2) Bekas kemasan cat 3) Melakukan penyimpanan sesuai jenis, secara terpilah, dan terkontrol 2) Pengawas :
infrastruktur tembok karakteristiknya pada Tempat terhadap pengelola dan Dinas Lingkungan
3) Majun dan APD Penampungan Sementara (TPS) B3 pemanfaat limbah B3 Hidup (DLH)
bekas yang ada di lokasi kegiatan. mengacu pada Peraturan Kabupaten Lebak
terkontaminasi B3 4) Menghindari tumpahan, ceceran dari Pemerintah RI No. 101 Tahun 3) Pelaporan :
jenis-jenis limbah B3 yang disimpan 2014 tentang Pengelolaan Dinas Lingkungan
khususnya yang mudah terbakar atau Limbah B3 Hidup (DLH)
meledak. Kabupaten Lebak
5) Memberikan label pada setiap jenis
limbah B3 berdasarkan
karakteristiknya.
6) Mencatat keluar masuk limbah B3
sesuai jenis, jumlah serta volumenya
7) Bekerjasama dengan pihak ketiga
yang mempunyai ijin dari KLHK.
1) Kegiatan Kesempatan kerja dan Banyaknya pekerja 1) Mengutamakan pekerja local / Dilokasi kegiatan Dilakukan pada Pengamatan langsung di Lokasi kegiatan 1 (satu) kali 1) Pelaksana :
Konstruksi usaha baru pendatang di lokasi masyarakat sekitar untuk bekerja pembangunan saat tahap lapangan. Tolok ukur dampak dan pemukiman selama PT. Global
2) Penerimaan kegiatan yang dapat dilokasi pembangunan. konstruksi yang digunakan adalah adanya sekitar lokasi pelaksanaan Marketing
tenaga kerja menimbulkan 2) Memberikan kesempatan berusaha berlangsung tenaga kerja setempat/ kegiatan konstruksi Technology
pada tahap interaksi sosial bagi masyarakat sekitar seperti masyarakat sekitar yang 2) Pengawas :
konstruksi dengan masyarakat pembuatan warung, dll. diterima di lokasi a) Kecamatan
setempat sehingga pembangunan Rangkasbitung
dapat mempengaruhi b) Dinas Tenaga
kamtibmas Kerja
Kabupaten
Lebak
3) Pelaporan :
Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Lebak
1) Mobilisasi Peningkatan Lalu Lintas Besaran dampak 1) Mengatur jadwal pengangkutan bahan Dilokasi kegiatan Dilakukan pada Pengamatan langsung di Jalan Desa depan 1 (satu) kali 1) Pelaksana :
alat berat dan yang ditimbulkan material diluar jam sibuk pagi dan pembangunan saat tahap lapangan. Tolok ukur dampak Lokasi kegiatan selama PT. Global

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY III- 3


DOKUMEN UKL-UPL

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


INSTITUSI
LOKASI PERIODE LOKASI PERIODE
SUMBER BENTUK UPAYA PENGELOLAAN DAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK UPAYA PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK PEMANTAUAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
material adalah mobilisasi sore hari. konstruksi yang digunakan adalah pelaksanaan Marketing
konstruksi kendaraan pada 2) Instruksi kepada pengemudi alat berlangsung mengurangi peningkatan arus konstruksi Technology
2) Pematangan kegiatan tahap angkut bahan material dan kendaraan lalu lintas yang dapat 2) Pengawas :
lahan konstruksi proyek agar tidak melaju dengan menyebabkan kemacetan di Dinas Perhubungan
(pekerjaan kecepatan tinggi. depan jalan raya lokasi Kabupaten Lebak
lahan) 3) Adanya petugas yang mengatur keluar pembangunan 3) Pelaporan :
masuknya kendaraan proyek. Dinas Perhubungan
4) Pemasangan rambu-rambu lalu lintas Kabupaten Lebak
dan jalur kendaraan di lokasi proyek.
5) Kendaraan proyek dilarang parkir di
pinggir jalan serta menganggu akses
jalan desa di sekitar lokasi kegiatan.
6) Bekerjasama dengan Dinas
Perhubungan Kabupaten Lebak dalam
kelengkapan rambu-rambu lalu lintas
dan jalan
1) Pematangan Peningkatan Air Larian Besarnya 1) Membuat saluran drainase sesuai Dilokasi kegiatan Dilakukan pada Pengamatan langsung Dilingkungan PT. 1 (satu) kali 1) Pelaksana :
lahan (Run Off) peningkatan Air dengan debit air yang dikeluarkan/ pembangunan saat tahap dilapangan. Tolok ukur Global Marketing selama PT. Global
(pekerjaan Larian Permukaan dibuang. konstruksi dampak yang digunakan Technology pelaksanaan Marketing
lahan) (Run Off) dilokasi 2) Membuat sumur resapan dan Lubang berlangsung adalah tidak terjadi banjir dan konstruksi Technology
2) Pekerjaan kegiatan pada tahap Resapan Biopori (LRB) di lokasi genangan di Sekitar lokasi 2) Pengawas :
fisik konstruksi kegiatan. kegiatan dan sekitarnya pada Dinas Pekerjaan
bangunan 3) Ruang Terbuka Hijau (RTH) ditanami tahap konstruksi Umum dan Penataan
3) Pembangun- dengan pohon – pohon yang berfungsi Ruang Kabupaten
an untuk meresapkan air di Sekitar Lebak
infrastruktur lokasi kegiatan. 3) Pelaporan :
4) Apabila akan melakukan penataan Dinas Lingkungan
normalisasi dan atau merubah trase Hidup (DLH)
dimensinya harus dikoordinasikan Kabupaten Lebak
dengan persetujuan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Lebak
1) Penurunan K3 (Kesehatan dan Tingginya jumlah 1) Menyediakan dan mengawasi Dilingkungan PT. Dilakukan pada Pengamatan langsung Di lingkungan Selama tahap 1) Pelaksana :
kualitas udara Keselamatan Kerja) pekerja yang sakit pemakaian APD. Global Marketing saat tahap dilapangan. Tolok ukur PT. Global konstruksi PT. Global
lingkungan dan tingkat 2) Menjamin bahwa alat – alat produksi Technology konstruksi dampak yang digunakan Marketing berlangsung Marketing
kerja. kecelakaan kerja yang digunakan masih layak operasi. berlangsung adalah adanya sarana K3 Technology Technology
2) Peningkatan pada tahap 3) Memasang poster dan tanda-tanda dilokasi kegiatan pada tahap 2) Pengawas :
intensitas konstruksi peringatan untuk selalu konstruksi Satpol PP Kabupaten
kebisingan. meningkatkan kewaspadaan Lebak
3) Kualitas air karyawan. 3) Pelaporan :
bersih dan 4) Memberikan ansuransi BPJS kepada Dinas Lingkungan
cemaran air karyawan. Hidup (DLH)
limbah 5) Melaksanakan SOP K3. Kabupaten Lebak
domestik. 6) Berkoordinasi dengan Dinas
4) Prilaku Kesehatan dan Dinas Tenaga Kerja
pekerja di Kabupaten Tangerang yang berkaitan
lokasi kerja dengan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3).
Tahap Operasional
1) Proses Penurunan kualitas Besaran dampak 1) Terdapat sistem tata udara terpadu di Di lingkungan PT. Selama tahap Pengambilan simple dan Di lingkungan 6 (enam) bulan 1) Pelaksana :
Produksi udara, debu yang ditimbulkan area produksi sehingga aliran dan Global Marketing operasional analisa di Laboratorium. Tolak PT. Global sekali selama PT. Global
2) Mobilisasi adalah tingginya kebersihan udara tetap terjaga. Technology kegiatan ukur yang di acu adalah : Marketing tahap operasi Marketing

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY III- 4


DOKUMEN UKL-UPL

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


INSTITUSI
LOKASI PERIODE LOKASI PERIODE
SUMBER BENTUK UPAYA PENGELOLAAN DAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK UPAYA PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK PEMANTAUAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
kendaraan aktivitas kendaraan 2) Terdapat Ruang Terbuka Hijau (RTH) berlangsung 1) Peraturan Pemerintah RI Technology Technology
operasional, pada tahap yang ditumbuhi pohon/ tanaman di Nomor 41 Tahun 1999 (dalam ruangan 2) Pengawas :
karyawan operasional lokasi kegiatan yang berfungsi untuk tentang Pengendalian dan luar Dinas Lingkungan
dan tamu berlangsung memfilter polutan baik gas maupun Pencemaran Udara. (SO2, ruangan) Hidup (DLH)
yang keluar debu di udara. NO2, CO dan Debu). Kabupaten Lebak
masuk di 3) Melakukan uji kualitas udara ambien 2) Permenakertrans No. 13 3) Pelaporan :
lokasi PT. Tahun 2011 tentang Nilai Dinas Lingkungan
Global Ambang Batas Faktor Kimia Hidup (DLH)
Marketing di Lingkungan Kerja. Kabupaten Lebak
Technology 3) Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor
50 Tahun 1996 tentang
Tingkat Kebauan (NH3, H2S)
1) Proses Peningkatan intensitas Besaran dampak 1) Menyediakan Ruang Terbuka Hijau Di lingkungan PT. Selama tahap Pengamatan langsung di Di lingkungan 6 (enam) bulan 1) Pelaksana :
Produksi kebisingan yang ditimbulkan (RTH) yang ditumbuhi Global Marketing operasional lapangan menggunakan alat PT. Global sekali selama PT. Global
2) Mobilisasi adalah tingginya pohon/tanaman di lokasi kegiatan Technology kegiatan Sound Level Meter. Tolok ukur Marketing tahap operasi Marketing
kendaraan aktivitas Kendaraan yang berfungsi untuk memfilter berlangsung yang digunakan adalah Technology Technology
operasional, operasional polutan baik gas maupun debu di Keputusan Menteri (dalam ruangan 2) Pengawas :
karyawan karyawan dan tamu udara, serta dapat meredam lingkungan Hidup No. 48 dan luar Dinas Lingkungan
dan tamu yang keluar masuk di kebisingan. Tahun 1996 tentang Baku ruangan) Hidup (DLH)
yang keluar lokasi PT. Global 2) Menyediakan kendaraan operasional Mutu Tingkat Kebisingan Kabupaten Lebak
masuk di Marketing yang laik pakai 3) Pelaporan :
lokasi PT. Technology pada Dinas Lingkungan
Global tahap operasional Hidup (DLH)
Marketing berlangsung Kabupaten Lebak
Technology
1) Operasional Penurunan kuantitas dan Kebutuhan air pada 1) Pembuatan Bioseptiktank untuk Di lingkungan PT. Selama tahap Pengambilan sample dan 3 Titik di Sekitar 1 (satu) bulan 1) Pelaksana :
PT. Global kualitas air tanah/ bersih saat tahap mengolah limbah black water. Global Marketing operasional analisa laboratorium. Tolok lokasi kegiatan sekali selama PT. Global
Marketing operasional. 2) Perawatan sumur resapan dan LRB Technology kegiatan ukur dampak yang digunakan tahap operasi Marketing
Technology dilokasi kegiatan. berlangsung adalah mengacu pada Technology
2) Aktivitas 3) Pengelolaan sampah dengan tempat Peraturan Menteri Kesehatan 2) Pengawas :
tenaga kerja sampah kedap air. Nomor 32 Tahun 2017 Dinas Lingkungan
(MCK) 4) Pembuangan sampah ke TPA secara tentang Standar Baku Mutu Hidup (DLH)
3) Adanya rutin setiap 2 hari sekali sehingga Kesehatan Lingkungan dan Kabupaten Lebak
timbulan tidak akan menimbulkan air lindi Persyaratan Kesehatan Air 3) Pelaporan :
sampah yang Untuk Keperluan Higiene Dinas Lingkungan
mengakibat- Sanitasi, Kolam Renang, Solus Hidup (DLH)
kan Per Aqua, dan Pemandian Kabupaten Lebak
pencemaran Umum
air lindi akibat
timbulan
sampah
tersebut
1) Proses Penurunan kualitas air Besaran dampak 1) Pembuatan saluran terpisah antara IPAL, Badan air Selama tahap Pengambilan sample kualitas IPAL, Badan air 1 (satu) bulan 1) Pelaksana :
produksi badan penerima yang ditimbulkan saluran air limbah dan saluran air penerima/ operasional air limbah dan analisa penerima/ sekali selama PT. Global
2) Aktifitas para adalah adanya hujan. saluran kegiatan laboratorium. Tolok ukur saluran tahap operasi Marketing
karyawan dan limbah cair pada 2) Limbah dari proses pencucisn di olah pembuang berlangsung dampak yang digunakan pembuang Technology
tamu pabrik tahap operasional di IPAL adalah Tolok ukur dampak 2) Pengawas :
3) Limbah Black Water diolah di adalah Dinas Lingkungan
septiktank 1) Peraturan Menteri Hidup (DLH)
Lingkungan Hidup Nomor Kabupaten Lebak
Nomor 5 Tahun 2014

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY III- 5


DOKUMEN UKL-UPL

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


INSTITUSI
LOKASI PERIODE LOKASI PERIODE
SUMBER BENTUK UPAYA PENGELOLAAN DAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK UPAYA PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK PEMANTAUAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
tentang Baku Mutu Air 3) Pelaporan :
Limbah Dinas Lingkungan
2) Peraturan Menteri Hidup (DLH)
lingkungan Hidup dan Kabupaten Lebak
kehutanan No. 68 Tahun
2016 tentang Baku Mutu
Air Limbah Domestik
1) Kegiatan Peningkatan timbulan Limbah padat yang 1) Limbah padat produksi (produk Di lingkungan PT. Selama tahap Pengamatan langsung di Di lingkungan Setiap hari kerja 1) Pelaksana :
proses sampah dihasilkan : reject) dikumpulkan dan kemudian Global Marketing operasional lapangan. tolok ukur dampak PT. Global PT. Global
produksi 1) Limbah padat didaur ulang kembali untuk jadi Technology kegiatan yang digunakan adalah Marketing Marketing
2) Aktivitas produksi (produk bahan baku berlangsung Peraturan Pemerintah RI Technology Technology
tenaga kerja reject) 2) Sisa kemasan dikumpulkan pada TPS Nomor 81 Tahun 2012 2) Pengawas :
2) Sisa kemasan kemudian di kirim/ dijual ke pihak Tentang Pengelolaan sampah Dinas Lingkungan
bahan penolong ketiga. Tangga dan Sampah Sejenis Hidup (DLH)
3) Sampah domestik 3) Menyediakan tempat limbah padat Sampah Rumah Tangga Kabupaten Lebak
disetiap ruang/unit kegiatan. 3) Pelaporan :
4) Menyediakan petugas sampah khusus Dinas Lingkungan
untuk mengumpulkan sampah Hidup (DLH)
disetiap hari dari setiap ruangan. Kabupaten Lebak
5) Adanya pemilahan sampah organik
dan anorganik dilokasi kegiatan.
6) Tempat Penampungan sementara
dengan konstruksi permanen, terpilah
dan kedap air.
7) Secara periodik 2 (dua) hari sekali
mengangkut sampah ke lokasi
Pembuangan Akhir (TPA)
bekerjasama dengan Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak
Kegiatan proses Peningkatan timbulan B3 Limbah B3 yang 1) Adanya Tempat Penampungan TPB B3 Dilakukan pada Pemantauan dilakukan TPS B3 Setiap hari kerja 1) Pelaksana :
produksi dihasilkan : Sementara (TPS) B3 di lokasi saat kegiatan dengan pencatatan jenis dan PT. Global
1) Kain majun bekas kegiatan. konstruksi volume limbah B3, Marketing
2) Sisa kemasan oli 2) Mempunyai izin Penampungan berlangsung penyimpanan limbah B3 Technology
3) Oli bekas Sementara (TPS) B3 dari Dinas secara terpilah, dan terkontrol 2) Pengawas :
4) Lampu TL bekas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak. terhadap pengelola dan Dinas Lingkungan
5) Kemasan tinta 3) Bekas kemasan dempul, dikumpulkan pemanfaat limbah B3 Hidup (DLH)
printer bekas pada TPS B3 kemudian dikirim ke mengacu pada Peraturan Kabupaten Lebak
pihak ketiga yang berizin. Pemerintah RI No. 101 Tahun 3) Pelaporan :
4) Menganti tinta printer kantor ke toko 2014 tentang Pengelolaan Dinas Lingkungan
(supplier). Limbah B3 Hidup (DLH)
5) Melakukan penyimpanan sesuai jenis, Kabupaten Lebak
karakteristiknya pada Tempat
Penampungan Sementara (TPS) B3
yang ada di lokasi kegiatan.
6) Menghindari tumpahan, ceceran dari
jenis-jenis limbah B3 yang disimpan
khususnya yang mudah terbakar atau
meledak.
7) Memberikan label pada setiap jenis
limbah B3 berdasarkan
karakteristiknya.
8) Mencatat keluar masuk limbah B3

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY III- 6


DOKUMEN UKL-UPL

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


INSTITUSI
LOKASI PERIODE LOKASI PERIODE
SUMBER BENTUK UPAYA PENGELOLAAN DAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK UPAYA PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK PEMANTAUAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
sesuai jenis, jumlah serta volumenya.
9) Bekerjasama dengan pihak ketiga
yang telah mempunyai ijin dari
Kementrian Negara Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
1) Kegiatan Peluang kerja dan usaha Besaran dampak Mengikut sertakan masyarakat sekitar Masyarakat Selama tahap Pengamatan langsung Di lingkungan 1 (satu) tahun 1) Pelaksana :
Operasional baru yang ditimbulkan dalam operasional PT. Global Marketing sekitar dan operasional dilapangan. Tolok ukur PT. Global sekali selama PT. Global
PT. Global adalah peluang Technology dengan menjadi tenaga masyarakat kegiatan dampak yang digunakan Marketing pelaksanaan Marketing
Marketing kesempatan bekerja kerja/ karyawan di lokasi kegiatan umum lainnya berlangsung adalah adanya tenaga kerja Technology operasional Technology
Technology. dan usaha kerja setempat/masyarakat sekitar 2) Pengawas :
2) Kesempatan secara langsung bekerja di lokasi kegiatan a) Kecamatan
penerimaan maupun tidak Rangkasbitung
tenaga kerja langsung di sekitar b) Dinas Tenaga
di PT. Global lokasi kegiatan pada Kerja Kabupaten
Marketing tahap operasional Lebak
Technology 3) Pelaporan :
Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Lebak
1) Lahan Peningkatan air larian Q = 135 m3/hari 1) Merawat saluran drainase dari Saluran drainase, Selama tahap Pengamatan langsung Saluran 3 (tiga) bulan 1) Pelaksana :
tertutup kotoran yang tersumbat sehingga sumur resapan, operasional dilapangan. Tolok ukur drainase, sumur sekali atau pada PT. Global
bangunan mengakibatkan genangan/ banjir. RTH kegiatan dampak yang digunakan resapan, RTH musim hujan Marketing
2) Air hujan dan 2) Merawat sumur resapan dan Lubang berlangsung adalah tidak terjadi banjir dan Technology
air limpasan Resapan Biopori (LRB). genangan di Sekitar lokasi 2) Pengawas :
dari sekitar 3) Merawat Ruang Terbuka Hijau (RTH) kegiatan dan sekitarnya Dinas Lingkungan
pabrik di Sekitar lokasi kegiatan. Hidup (DLH)
sewaktu 4) Apabila akan melakukan penataan Kabupaten Lebak
musim hujan normalisasi dan atau merubah trase 3) Pelaporan :
3) Kurangnya dimensinya harus dikoordinasikan Dinas Lingkungan
RTH (Ruang dengan persetujuan Dinas Pekerjaan Hidup (DLH)
Terbuka Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lebak
Hijau) sekitar Kabupaten Lebak
di Sekitar
lokasi
kegiatan.
4) Tidak adanya
perawatan
saluran
drainase dan
tidak
berfungsi
maksimal
sumur
resapan di
Sekitar lokasi
kegiatan
Kurangnya Gangguan kesehatan dan Jumlah tenaga kerja 1) Memberi asuransi kesehatan BPJS Di lingkungan Selama tahap Memantau angka kecelakaan Di lingkungan 3 (tiga) bulan 1) Pelaksana :
tertibnya para keselamatan kerja (K3) sebanyak 60 orang kepada karyawan dan mengganti PT. Global operasional kerja dan gangguan kesehatan PT. Global sekali atau pada PT. Global
karyawan dalam segala kerugian yang dialami Marketing kegiatan karyawan di lokasi kegiatan. Marketing musim hujan Marketing
menerapkan karyawan jika terjadi kecelakaan. Technology berlangsung Tolok ukur dampak yang Technology Technology
ketentuan yang 2) Membentuk Tim K3. digunakan adalah jumlah data 2) Pengawas :
diatur dalam 3) Memberikan pelatihan sistem ada tidaknya kecelakaan kerja a) Dinas
pedoman K3, manajemen K3 dan gangguan kesehatan para Lingkungan

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY III- 7


DOKUMEN UKL-UPL

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


INSTITUSI
LOKASI PERIODE LOKASI PERIODE
SUMBER BENTUK UPAYA PENGELOLAAN DAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK UPAYA PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK PEMANTAUAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
serta adanya 4) Melaksanakan SOP K3 karyawan Hidup (DLH)
faktor kelelahan, 5) Menyediakan sarana K3 dan SOP b) Dinas
keletihan dan sesuai dengan ketentuan Kesehatan
kurang berhati- 6) Menerapkan disiplin pemakaian APD c) Dinas Tenaga
hati para 7) Melakukan koordinasi dengan Kerja
karyawan dalam Berkoordinasi dengan Dinas 3) Pelaporan :
bekerja Kesehatan dan Dinas Tenaga Kerja Dinas Lingkungan
Kabupaten Lebak yang berkaitan Hidup (DLH)
dengan Kesehatan dan Keselamatan Kabupaten Lebak
Kerja (K3).
Terjadinya Penanggulangan Jumlah terjadinya - Melaksanakan penanggulangan Dilingkungan PT. Selama tahap Memantau angka kecelakaan Di lingkungan Selama kegiatan 1) Pelaksana :
kebakaran Kebakaran kebakaran Nol keadaan darurat Global Marketing operasional kerja dan gangguan kesehatan PT. Global beroperasional PT. Global
akibat dari - Mengecek dan mengganti Alat Technology kegiatan karyawan di lokasi kegiatan. Marketing Marketing
kegiatan Pemadam Kebakaran secara berkala berlangsung Tolok ukur dampak yang Technology Technology
operasional PT. - Melarang merokok di dalam area digunakan adalah jumlah data 2) Pengawas :
Global gudang ada tidaknya kecelakaan kerja Satpol PP Kabupaten
Marketing - Menyediakan APAR sebanyak 16 unit dan gangguan kesehatan para Lebak
Technology kap. 6 Kg Jenis Busa/ Foam (AFFF) karyawan 3) Pelaporan :
- Menempatkan APAR di tempat strategis Dinas Lingkungan
dan mudah dijangkau oleh para Hidup (DLH)
karyawan. Kabupaten Lebak
- Membentuk tim/ organisasi
penanggulangan bahaya kebakaran
- Melakukan pelatihan kebakaran secara
rutin
- Menyediakan jalur evakuasi bila terjadi
bencana
- Menyediakan SOP kebakaran
- Melakukan koordinasi dengan Satpol PP
Kabupaten Lebak
Buangan limbah Menurunnya kualitas Buruknya sanitasi 1) Menjaga sanitasi lingkungan di lokasi Dilingkungan PT. Selama tahap Pengamatan langsung Dilingkungan PT. 1 (satu) tahun 1) Pelaksana :
padat dan estetika dan kesehatan lingkungan di lokasi kegiatan dan sekitarnya. Global Marketing operasional dilapangan. Tolok ukur Global sekali selama PT. Global
limbah cair lingkungan kegiatan dan 2) Pembuangan air limbah domestik Technology dan kegiatan dampak yang digunakan Marketing tahap operasi Marketing
sekitarnya dengan system tertutup masyarakat berlangsung adalah masyarakat yang Technology dan Technology
3) Membersihkan saluran drainase sekitar berobat ke tempat puskesmas masyarakat 2) Pengawas :
badan penerima secara rutin atau tempat kesehatan sekitar a) Dinas
4) Tidak adanya genangan air dilokasi lainnya. Lingkungan
kegiatan yang dapat menjadi tempat Hidup (DLH)
berkembangbiakan nyamuk. Kabupaten
5) Menjaga tampungan air selalu Lebak
tertutup. b) Dinas
6) Melakukan Penyemprotan/ fogging di Kesehatan
saluran drainase dan dilingkungan Kabupaten
masyarakat sekitar sebagai bentuk Lebak
CSR perusahaan. 3) Pelaporan :
Dinas Kesehatan
Kabupaten Lebak
Tahap Pasca Operasi
A. Hilangnya Peluang Kerja Dan Usaha
Kegiatan Hilangnya Peluang Kerja 1) Jumlah pekerja 1) Sosialisasikan kepada pekerja Pekerja dan Menjelang Pengumpulan data pekerja di Pekerja dan 6 (enam) bulan 1) Pelaksana :
pelepasan Dan Usaha yang mengenai rencana penutupan masyarakat tahapan pasca PT. Global Marketing masyarakat sekali selama PT. Global
pekerja di PT. dirumahkan kegiatan PT. Global Marketing sekitar (Desa operasi Technology. Tolok ukur sekitar (Desa tahap pasca Marketing

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY III- 8


DOKUMEN UKL-UPL

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


INSTITUSI
LOKASI PERIODE LOKASI PERIODE
SUMBER BENTUK UPAYA PENGELOLAAN DAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK BENTUK UPAYA PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK PEMANTAUAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
Global 2) Jumlah usaha Technology. Citeras) berlangsung dampak semua pekerja Citeras) operasi Technology
Marketing kecil 2) Mensosialisasikan rencana pelepasan mendapatkan haknya/ 2) Pengawas :
Technology masyarakat tenaga kerja. kompensasi Kecamatan
3) Memberikan kompensasi yang layak Rangkasbitung dan
kepada pekerja sesuai dengan Dinas Tenaga Kerja
peraturan yang berlaku. Kabupaten Lebak
4) Sosialisasi kepada masyarakat 3) Pelaporan :
mengenai berakhirnya kegiatan PT. Dinas Tenaga Kerja
Global Marketing Technology Kabupaten Lebak
Kegiatan Persepsi Masyarakat Timbulnya persepsi 1) Pelepasan pekerja mengikuti kaidah Masyarakat Menjelang Wawancara dan pengamatan Masyarakat 1 (satu) kali 1) Pelaksana :
pelepasan negatif masyarakat dan peraturan yang berlaku. sekitar (Desa tahapan pasca langsung ke masyarakat sekitar (Desa selama tahap PT. Global
pekerja di PT. terkait pelepasan 2) Sosialisasi kepada masyarakat Citeras) operasi sekitar lokasi kegiatan dan Citeras) pasca operasi Marketing
Global pekerja mengenai berakhirnya kegiatan PT. berlangsung melakukan dialog/sosialisasi Technology
Marketing Global Marketing Technology. langsung kepada tokoh-tokoh 2) Pengawas :
Technology masyarakat setempat a) Kecamatan
Rangkasbitung
b)Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten
Lebak
3) Pelaporan :
Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Lebak

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY III- 9


DOKUMEN UKL-UPL

BAB. IV
JUMLAH DAN IJIN PPLH YANG DIBUTUHKAN

Ijin (Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup) PPLH adalah Ijin yang
diterbitkan sebagai persyaratan ijin lingkungan dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Ijin PPLH diatur dalam Peraturan Pemerintah RI
Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Ijin Lingkungan. Berdasarkan Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang tercantum didalam Dokumen UKL-UPL pada Bab III. PT.
Global Marketing Technology diwajibkan memiliki Ijin –ijin meliputi :
1) Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3
2) Surat Ijin Pembuangan Limbah Cair

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY IV- 1


DOKUMEN UKL-UPL

BAB. V
PELAPORAN
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan
Pasal 53 Ayat 1 Huruf 6 menyatakan “Pemegang izin lingkungan berkewajiban dan
menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap, persyaratan dan kewajiban dalam izin
lingkungan kepada Mentri, Gubernur, Bupati, Walikota” dan ketentuan Peraturan
Pemerintah No. 55 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Pemungutan
Pajak Daerah Pasal 3 ayat 3 tentang Pajak air tanah, Kami bersedia melaporkan
berbagai hasil pemantauan lingkungan seperti yang di cantum dalam Bab III. kepada
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak dengan tembuskan ke
Dinas/Instansi terkait lainnya.

5.1. Materi Pelaporan


Untuk isi dari dokumen pelaporan disampaikan secara berkala sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan dengan
sistematika sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
A. Identitas perusahaan
B. Lokasi Usaha Dan Atau Kegiatan
C. Dekripsi Kegiatan
Bab II : Pelaksanaan dan Evaluasi
A. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan
B. Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan
C. Evaluasi
Bab III : Kesimpulan
Lampiran :
a. Peta Pengelolaan Lingkungan
b. Peta Pemantauan Lingkungan
c. Data Hasil Pemantauan Lingkungan
1) Hasil Uji Laboratorium
2) Photo-photo Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY V- 1


DOKUMEN UKL-UPL

5.2. Frekuensi Pelaporan


Frekuensi pelaporan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dilakukan secara
periodik yaitu 6 (enam) bulan sekali, meliputi laporan lengkap upaya pengelolaan
dan pemantauan lingkungan yang telah dilakukan terhadap kegiatan tahap operasi
PT. Global Marketing Technology.

PT. GLOBAL MARKETING TECHNOLOGY V- 2


PERNYATAAN PELAKSANAAN

Berdasarkan informasi dalamUpaya Pengelolaan Lingkungan terhadap limbah/


cemaran dari Industri Sepatu Olahraga PT. Global Marketing Technology seperti yang
tertuang dalam Bab I sampai dengan Bab V bersama ini Kami menyatakan sebagai
berikut :

1. Kami akan melaksanakan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya


Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) seperti yang tercantum dalam Bab III
serta bersedia secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali melaporkan hasil
analisa kepada instansi terkait seperti tercantum dalam Bab IV, pada bulan
Juni dan Desember tahun berjalan.

2. Kami bersedia dipantau dampak dari kegiatan usaha Kami sebagaimana


tercantum dalam Bab III oleh pihak yang memiliki surat tugas dari pejabat
yang berwenang.

3. Apabila Kami lalai untuk melaksanakan Upaya Pengelolaan Lingkungan


sebagaimana tercantum dalam dokumen UKL/UPL seperti yang pernah Kami
kemukakan dalam formulir isian ini, Kami bersedia menghentikan Industri
Sepatu Olahragadan apabila terjadi kasus pencemaran yang disebabkan
kegiatan Kami yang belum termasuk dalam formulir isian ini, Kami bersedia
untuk bertanggung jawab dan ditindak sesuai dengan Perundang-undangan
yang berlaku.

4. Kami bersedia memperbaharui Dokumen UKL/UPL ini apabila terjadi pada


setiap perubahan yang signifikan dalam kegiatan kami (penambahan luas
lahan, Kapasitas produksi dan sebagainya) sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.

Rangkasbitung, OKtober 2019


Mengetahui Yang Memberi Pernyataan

JEUNG SEUNG TAE SISKA YULIANTI


Direktur Penanggung Jawab UKL-UPL

Anda mungkin juga menyukai