Anda di halaman 1dari 49

KATA PENGANTAR

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) mempunyai peran dan tugas


yang sangat penting dalam melakukan perubahan di semua komponen sekolah,
khususnya menejemen kelas dalam reorientasi pembelajaran efektif. Dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan, guru dituntut untuk meningkatkan profesionalisme
kinerjanya.Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan diupayakan melalui
peningkatan mutu guru.
Forum MGMP diharapkan dapat menjadi wadah untuk menyelesaikan
berbagai permasalahan yang dihadapi dan dialami oleh guru di sekolah dalam
melaksanakan tugas pembelajarn dan manajemen proses belajar, sesuai dengan
kondisi sekolah dan lingkungannya secara profesional
Berkenaan dengan hal tersebut, MGMP IPA Rayon 2 Kabupaten Garut
bencana melaksanakan kegiatan program pelatihan peningkatan profesionalitas
guru mata pelajaran IPA sesuai dengan kondisi para guru mata pelajaran IPA dan
sekolah di rayon 2.
Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi guru yang tergabung dalam MGMP IPA
SMP Rayon 2 di kabupaten Garut untuk pengembangan profesionalisme dalam
rangka memajukan pendidikan di kabupaten Garut.

Garut, 03 November 2017


PESERTA PKB IPA SMP RAYON 2
Kabupaten Garut
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i


Daftar Isi ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1


A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Tujuan Kegiatan ................................................................. 2
C. Manfaat ............................................................................... 3

BAB II ON THE JOB LEARNING ................................................ 4


A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ....................................... 4
B. Gambaran Umum Pelaksanaan Kegiatan........................... 4
C. Produk yang Dihasilkan ...................................................... 7

BAB III PENUTUP ......................................................................... 11


A. Kesimpulan ........................................................................ 11
B. Rekomendasi ....................................................................... 11

LAPIRAN
1 LK
2 Mindmaple Late
3 Jurnal
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembinaan karier guru di Indonesia menjadi prioritas pemerintah yang dalam
pelaksanaannya dilandasi oleh beberapa perundang-undangan, diantaranya Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang- Undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Dalam pasal 40 ayat (1) huruf c Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidik dan
tenaga kependidikan berhak memperoleh pembinaan karier sesuai dengan tuntutan
pengembangan kualitas. Pasal 32 ayat (1) Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005
menyebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan
pengembangan profesi dan karier ditegaskan dalam ayat (4) meliputi penugasan, kenaikan
pangkat dan promosi.
Untuk merealisasikan amanah undang-undang sebagaimana dimaksud, kementrian
pendidikan dan kebudayaan melaksanakan peningkatan kompetensi bagi semua guru berupa
Uji Kompetensi Guru (UKG) dan Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Sesuai
dengan tugas dan fungsinya, untuk mencapai peningkatan kompetensi guru dimaksud
PPPPTKIPA menyelenggarakan program PKB dengan moda Tatap Muka In-On-In pola 20-
30-10. Kegiatan pembelajaran pada moda ini tediri dari kegiatan In Service Training (In)1,
kegiatan On The Job Learning (On), dan kegiatan In Service Training (In) 2.
Kegiatan In Service Training (In) adalah pembelajaran melalui kegiatan tatap muka
antara peserta dan fasilitator. Pada kegiatan In 1 peserta mengkaji materi modul secara
keseluruhan sebagai bekal pengetahuan dalam kegiatan On The Job Learning, dan melakukan
berbagai macam aktivitas pembelajaran seperti berpikir refleksi, diskusi, brainstrorming,
simulasi atau studi kasus. Fasilitator mendampingi peserta secara penuh pada In . Kegiatan
On The Job Learning (On) merupakan kelanjutan proses pembelajaran dari kegiatan In 1.
Kegiatan On dilakukan oleh peserta secara mandiri ditempat bertugas dan pertemuan dengan
peserta lain di komunitas masing-masing. Pada saat melakukan On peserta melakukan
pendalaman materi dan mengerjakan tugas-tugas yang akan dipresentasikan pada kegiatan In
2. Kegiatan In 2 peserta melaksanakan presentasi dan menyerahkan tagihan tugas-tugasnya
untuk dikonfirmasi dibawah bimbingan fasilitator.
Laporan kegiatan On The Job Learning merupakan bukti fisik bahwa para guru
melaksanakan kegiatan pembelajaran On juga dapat menjadi bahan untuk belajar sehingga
dapat meningkatkan performa dan kompetensinya sebagai pendidik.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan dari kegiatan On The Job Learning ini adalah membimbing dan
memfasilitasi peserta PKB sehingga dapat menjadi peserta yang aktif, belajar
secara individu dan kelompok secara kolaboratif, dan juga dapat saling berbagi
pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman dengan peserta lainnya sehingga
dapat meningkatkan kompetensinya.
b. Tujuan Khusus
Secara khusus kegiatan On The Job Learning ini bertujuan agar peserta PKB :
1) menunjukan kemampuan sebagai profesional dalam melaksanakan
tugasnya sebagai guru
2) memiliki performa sebagai pendidik dan pemimpin bagi peserta didiknya
3) menjadi contoh tentang ketangguhan, optimisme, keceriaan dan kemauan
untuk selalu belajar bagi peserta didiknya
4) memiliki kemauan untuk terus belajar mengembangkan potensi dirinya.

C. Manfaat
Melalui kegiatan On The Job Learning ini diharapkan kompetensi guru akan
meningkat juga terjalinnya silahturahmi dan rasa persatuan antar sesama guru IPA
akan semakin baik sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
BAB II
ON THE JOB LEARNING

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tempat pelaksanaan kegiatan On The Job Learning adalah di SMP Negeri 3
Tarogong Kidul dengan alamat Jalan RSU Nomor 4 kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut. Adapun waktu pelaksanaan kegiatan On The Job Learning adalah
setelah selesai pembelajaran dikelas yaitu pada pukul 14.00 – pukul 17.00 WIB.
B. Gambaran Umum Pelaksanaan Kegiatan
Adapun gambaran umum pelaksanaan kegiatan On The Job Learning dapat dilihat
pada tabel berikut :

No. Hari/Tanggal Materi Esensial Aktivitas Pembelajaran


dari Kegiatan
Pembelajaran

1. Selasa, 24 Modul DMelakukan kajian pustaka


Oktober 2017 Pedagogik Model- dari modul, buku guru, buku
Model referensi dan sumber-sumber
Pembelajaran IPA dari internet yang relevan
dan dengan analisis dan
Implementasinya. perancangan model-model
Pembelajaran.untuk
mengerjakan
LK.D.02 sampai LK.D.06
Modul D Melakukan kajian pustaka
Profesional, Gaya dari modul, buku siswa,
dan Gerak, Serta buku referensi dan sumber-
Pemisahan sumber dari internet yang
Campuran relevan dengan konsep untuk
mengerjakan LK. D1.02
sampai LK. D1.03

No. Hari/Tanggal Materi Esensial Aktivitas Pembelajaran


dari Kegiatan
Pembelajaran
2. Rabu, 25 Mendalami konsep Mengerjakan lembar kerja
Oktober 2017 Dinamika Gaya yaitu LK. D2.02 sampai LK
dan Gerak, serta D2.06
membuat soal
berbasis HOTS
sesuai denga
materi.

3. Kamis, 26 Mendalami konsep Mengerjakan lembar kerja


Oktober 2017 pemisahan yaitu LK. D3.02 sampai LK
campuran dan D3.07
membuat soal
berbasis HOTS
sesuai denga
materi.

4. Jumat, 27 Mendalami konsep Mengerjakan lembar kerja


Oktober 2017 pesawat sederhana yaitu LK. D4.02 sampai LK
dan membuat soal D4.07
berbasis HOTS
sesuai dengan
materi

5. Sabtu, 28 Mendalami konsep Mengerjakan lembar kerja


Oktober 2017 gerak dan sistem yaitu LK. D5.02 sampai LK
gerak pada D5.03
makhluk hidup,
serta membuat
soal berbasis HOTS
sesuai dengan
materi

Materi Esensial Aktivitas Pembelajaran


dari Kegiatan
Pembelajaran

6 Minggu, 29 Modul H Melakukan kajian pustaka


Oktober 2017 Pedagogik tentang dari modul, buku guru, buku
Komunikasi efektif referensi dan sumber-sumber
dalam dari internet yang relevan
pembelajaran IPA dengan metode dan
pendekatan dalam
pembelajaran IPA.

Mengerjakan lembar kerja


yaitu LK H1. 02 sampai
LK.H2.03

Modul H Melakukan kajian pustaka


Profesional, konsep dari modul, buku siswa,
cahaya, alat optik, buku referensi dan sumber-
getaran dan sumber dari internet yang
gelombang. relevan dengan konsep.
Mengerjakan lembar kerja
yaitu LK H1. 02

7 Senin, 30 Mendalami kosep Mengerjakan lembar kerja


Oktober 2017 getaran, yaitu LK. H1. 03 sampai LK.
gelombang dan H1. 04
bunyi serta
membuat soal
berbasis HOTS
sesuai dengan
materi

No. Hari/Tanggal Materi Esensial Aktivitas Pembelajaran


dari Kegiatan
Pembelajaran

8 Selasa, 31 Mendalami konsep Mengerjakan lembar kerja


Oktober 2017 cahaya dan sifat yaitu LK. H2. 02 sampai LK.
bayangan pada H2. 03
cermin cekung
serta membuat soal
berbasis HOTS
sesuai dengan
materi

9 Rabu. 01 Medalami konsep Mengerjakan lembar kerja


November pembentukan yaitu LK. H2. 04 sampai LK.
2017 bayangan pada H2. 05
lensa cembung dan
lensa cekung serta
membuat soal
berbasis HOTS
sesuai dengan
materi

10. Kamis. 02 Menyusun soal Mengerjakan lembar kerja


November berbasis HOTS yaitu LK. H2. 06
2017 pada topik cahaya
dan alat optik

C. Produk yang Dihasilkan


Produk yang dihasilkan berupa peta konsep, lembar kerja dan tayangan
mindmaple Late sesuai dengan materi yang dipelajari pada modul D dan H. Peta
konsep dan tayangan mindmaple Late dan lembar kerja lengkap dapat dilihat pada
lampiran. Adapun jenis lembar kerja yang diselesaikan dapat dilihat pada tabel
berikut :
Modul D pedagogik dan Profesional
Nomor Lembar
No. Materi yang Dipelajari
Kerja
1. LK.D.02. Analisis Model Pembelajaran
2. LK.D.03. Perancangan Model Discovery Learning
3. LK.D.04 Perancangan Model Problem Based Learning
4. LK.D.05 Perancangan Model Project Based Learning

5. LK.D.06 Perancangan Model Latihan Inquiri


6. LK.D1.02 Macam-macam Jaringan Tumbuhan
7. LK.D1.03 Penyusunan Soal Berbasis Penilaian Kelas Topik
Struktur Tumbuhan dan Fungsinya
8. LK.D2.02 Kecepatan dan Percepatan
9. LK.D2.03 Penyusunan Soal Penilaian Berbasis Kelas Topik
Kinematika GLB dan GLBB
10. LK.D2.05 Koefisien Gesekan Statis Antara Dua Permukaan
11. LK.D2.06 Penyusunan Soal Penilaian Berbasis Kelas Topik
Dinamika: Gaya dan Gerak
12 LK.D3.02 Pemurnian Garam Dapur
13. LK.D3.03 Sublimasi
14. LK.D3.04 Destilasi
15. LK.D3.05 Kromatografi Kertas
16. LK.D3.06 Merancang Alat Untuk Penjernihan Air
17. LK.D3.07 Penyusunan Soal Penilaian Berbasis Kelas Topik
Pemisahan Campuran
Nomor Lembar
No. Materi yang Dipelajari
Kerja
18. LK.D4.02 Tuas
19. LK.D4.03 Katrol Tetap
20 LK.D4.04 Aplikasi Pesawat Sederhana
21. LK.D4.05 Jenis-jenis Pengungkit
22. LK.D4.06 Sketsa Pesawat Sederhana
23. LK.D4.07 Penyusunan Soal Penilaian Berbasis Kelas Topik
Pesawat Sederhana
24. LK.D5.02 Penyebab Tulang Menjadi Keras
25. LK.D5.03 Penyusunan Soal Penilaian Berbasis Kelas Topik
Gerak dan Sistem Gerak pada Makhluk Hidup

Modul H Pedagogik dan Profesional

Nomor
No. Materi yang Dipelajari
Lembar Kerja

Pengembangan Langkah-langkah Pembelajaran IPA


1. LK.H1.03 Mengacu pada berkomunikasi secara efektif, empatik,
dan santun
2. LK.H2.02 Menentukan Jenis Pertanyaan Konvergen Atau
Divergen
3. LK.H2.03 Membuat Pertanyaan Berdasarkan Klasifikasi Bloom
dan Keterampilan Proses
4. LK.H1.02 Frekuensi dan Periode Getaran Pegas
5. Frekuensi dan Periode Getaran Ayunan Bandul
LK.H1.03 Sederhana
6. Penyusunan Soal Topik Getaran, Gelombang dan
LK.H1.04
Bunyi
7. LK.H2.02 Bagaimana cahaya merambat
Nomor
No. Materi yang Dipelajari
Lembar Kerja
8. LK.H2.03 Bagaimana Sifat Bayangan Cermin Cembung
9. LK.H2.04 Bagaimana Sifat Bayangan Lensa Cembung
10. LK.H2.05 Bagaimana Sifat Bayangan Lensa Cekung
11. LK.H2.06 Penyusunan Soal Topik Cahaya dan Alat Optik
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh selama kegiatan On The Job Learning
maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan kajian materi, pembuatan peta konsep baik materi pedagogik dan
profesional sangat menambah wawasan dan pengetahuan guru untuk
meningkatkan kualitas kompetensi dirinya.
2. Pengerjaan lembar kerja pedagogik dan profesional pada modul D dan H
meningkatkan performa dan pengetahauan guru sebagai pendidik dan
pemimpin bagi peserta didiknya. Juga berhasil memberikan suri tauladan yang
baik untuk selalu belajar dan bekerja keras kepada peserta didiknya. Kegiatan ini
juga meningkatkan tali silahturahmi yang semakin erat antar guru IPA di Rayon
2 Kabupaten Garut.
3. Pembuatan tayangan Mindmaple Late berhasil meningkatkan kemampuan guru
untuk “melek teknologi” dan memnfaatkan TIK sebagai media pembelajaran.

B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan yang kami peroleh selama kegiatan On The Job Learning
maka kami menyusun rekomendasi sebagai berikut :
1. Kepada MGMP IPA tingkat Rayon atau Kabupaten segera menindaklanjuti hasil-
hasil PKB sebagai bahan untuk diskusi dalam pertemuan rutin di MGMP.

2. Kepada Kepala Sekolah agar dapat memberikan akses dan support yang besar
bagi Bpak/Ibu guru IPA di sekolahnya untuk melaksanakan PKB.
Lampiran - Lampiran :

- LK
- Jurnal
- Mindmaple Late
JURNAL KEGIATAN MANDIRI PADA ON THE JOB LEARNING
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
MODA TATAP MUKA IN – ON – IN

Nama Peserta : Hj.Rina Gusminar,S.Pd


Sekolah : SMPN 4 Tarogong Kidul
Mapel : IPA
Kelompok Kompetensi : D
Judul Modul : Model-model Pembelajaran IPA dan Implementasinya
Gaya dan Gerak serta Pemisahan Campuran
Jenjang : SMP

No Hari/ Esensi Materi dari Kegiatan Pembelajaran Yang Aktifitas


. Tangga Dipelajari Pembelajaran
l Lembar Kerja
yang
Diselesaikan
1 Selasa, Menganalisis topik-topik berdasarkan kompetensi Dasar ( LK.D.0.2
24/10/ KD ) yang sesuai dengan model Discovery Learning ,
2017 Problem Based learning dan Latihan Inkuiri
1.Model Discovery Learning mengarahkan peserta didik
untuk memahami konsep,arti, dan hubungan,
melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai
Penemuan konsep tidak disajikan dalam bentuk
akhir, tetapi peserta didik didorong untuk
mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dan
dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri
kemudian mengorganisasi ataumengkonstruksi apa
yang mereka ketahui dan pahami dalam suatu
bentuk akhir kepada suatu kesimpulan.
Sintaks dalam kegiatan pembelajaran :

2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah


(Problem Based Learning)
Problem Based Learning (PBL) adalah model
pembelajaran yang dirancang agar peserta didik
mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka
mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki
model belajar sendiri serta memiliki kecakapan
berpartisipasi dalam tim
Sintaks Model Pembelajaran Berbasis
Masalah

Penilaian dalam PBL dilakukan dengan authentic


assesment. Penilaian
dapat dilakukan dengan portofolio yang merupakan
kumpulan yang
sistematis tentang pekerjaan-pekerjaan peserta didik
yang dianalisis untuk
melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu
dalam kerangka
pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian dalam PBL
dilakukan dengan
cara evaluasi diri (self-assessment) dan peer-
assessment.
3. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning)
model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
suatu kegiatan (proyek)
yang menghasilkan suatu produk.
Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Proyek

4. Model Latihan Inkuiri (Inquiry Training Model)


sebuah model pembelajaran dimana guru
berusaha mengarahkan siswa untuk mampu menyadari
apa yang sudah didapatkan selama belajar. Sehingga
siswa mampu berfikir dan terlibat dalam kegiatan
intelektual dan memproses pengalaman belajar itu
menjadi sesuatu yang bermakna dalam kehidupan
nyata.
Guru menunjukkan sesuatu benda/barang/buku yang
masih asing kepada siswa di kelas. Siswa ditugaskan
mengamati, kemudian guru memberikan
masalah/pertanyaan kepada semua siswa yang sudah
siap dengan jawaban/pendapat. Jawaban/pendapat
yang sudah dikemukakan oleh salah seorang siswa
tidak boleh diulang oleh siswa lainya. Jadi masalah itu
berkembang sesuai dengan rencana pembelajaran yang
telah disusun.

Sintaks/ Fase Model Latihan Inkuiri

2 Rabu, LK.D.03
25/10/ 1. Perancangan Model Discovery Learning
2017 Topik/Tem Tata Surya
a
Kompetens 3.11. Menganalisis sistem tata surya,
i Dasar rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan revolusi bulan, serta
dampaknya bagi kehidupan dibumi
4.11. Menyajikan karya tentang dampak
rotasi dan revolusi bumi dan bulan
bagi kehidupan di bumi, berdasarkan
hasil pengamatan atau penelusuran
berbagai sumber informasi
Indikator 3.11.1 Menyebutkan komponen Tata Surya
3.11.2 Mendeskripsikan Karakteristik
komponen Tata Surya
-Menjelaskan tentang planet-planet
penyusun tata surya.

-Mendeskripsikan gerak planet pada


tata surya
Alokasi 2 pertemuan (5 X 40 menit)
Waktu

Sintak Kegiatan Pembelajaran


Pembelajaran
Stimulation - Siswa mengamati tayangan video
(Stimulasi/Pem tentang tata surya
berian Siswa mengamati beberapa gambar
rangsangan) tentang tata surya

Problem Peserta didik mengajukan hipotesis


Statement(Pert menjawab nama-nama dari nomor
anyaan/Identifi gambar-gambar yang diamati,
kasi masalah kemudian jawaban sementara dituliskan
dipapan tulis, misalnya Apakah aku:
(1) Matahari ?
(2) Susunan Planet?
(3) Satelit?
(4) Meteor?
(5) Asteroid?
(6) Planet dalam?
(7) Planet luar?
Guru mengolompokan pembagian tugas :
Kelompok 1 : ( 1) , (2)
Kelompok 2 : ( 3) , (4), (7)
Kelompok 3 : ( 5)
Kelompok 4 : ( 6)

Data Collection kebenaran dari hipotesisnya Peserta didik


(Pengumpulan menggali informasi dari berbagai sumber
Data) untuk membuktikan
Data Processing - Peserta didik berdiskusi untuk
(Pengolahan Menemukan abstraksi atau gambaran
Data) secara umum,untuk menentukan ciri
khusus sebaga suatu kesimpulan,
sehingga ditemukan suatu konsep.
Setiap kelompok dipersilahkan
Menganalisis hasil pengamatan dan
melengkapi pertanyaan serta menarik

kesimpulan.
Verification Peserta didik membuktikan benar atau
(Pembuktian)
Tidaknya hipotesis yang telah dirumuskan
dengan cara:
- Memeriksa secara cermat rumusan
hipotesis; Mencocokkan rumusan
hipotesis tentang karakteristik
komponen tata surya dengan
informasi yang berhasil ditemukan;
apakah sesuai atau tidak.
Generalization - Peserta didik menempelkan hasil
(Menarik diskusinya di kertas plano yang sudah
kesimpulan) disediakan guru
- Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusinya.
- Peserta didik memperhatikan tayangan
multimedia presentasi, untuk
memperoleh gambaran tentang
Komponen tata surya
- Peserta didik bersama-sama
dengan guru menyimpulkan, bahwa
berdasarkan hasil pengamatan gambar
nomor :
(1) Susunan tata surya / anggota tata
surya
(2) Matahari
(3) Komet
(4) Asteroid
(5) Planet luar
(6) Planet dalam
(7) Meteoroid
2. Perancangan Model Problem Bassed Learning
Topik/Tema Dampak peningkatan jumlah
penduduk terhadap masalah
lingkungan

Kompetensi 3.3 Mendeskripsikan penyebab


Dasar perkembangan penduduk dan
dampaknya bagi lingkungan
4.3 Menyajikan hasil penelusuran
informasi tentang
perkembangan penduduk dan
dampaknya bagi lingkungan
Indikator  Menyebutkan dampak pening
katan jumlah penduduk terhadap
masalah lingkungan.
 Menjelaskan keterkaitan antara
jumlah penduduk dengan jumlah
sampah yang dihasilkan oleh
penduduk.
 Membuat laporan hasil penyelidikan
tentang permasalahan sampah yang
muncul di lingkungan sekitar siswa
yang terjadi akibat peningkatan
jumlah penduduk.

Alokasi Waktu 2 pertemuan (5 X 40 menit)

Sintak Kegiatan Pembelajaran


Pembelajaran
FASE 1  Guru menunjukkan kepada peserta
Orientasi peserta didik sebuah foto/gambar
didik pada yang menunjukkan menumpuknya
masalah sampah di tepi jalan di tengah-tengah
lingkungan padat penduduk.
 Peserta didik mengamati gambar
yang ditunjukkan oleh guru.
 Peserta didik diminta memberikan
tanggapan dan pendapat terhadap
gambar/foto yang diberikan.
 Peserta didik diberikan kesempatan
untuk menetapkan permasalahan
dalam bentuk pertanyaan yang
berhubungan dengan gambar yang
diamati. Contoh pertanyaannya
yaitu:
Mengapa sampah dapat
menumpuk?

FASE 2  Guru membantu peserta didik


Mengorganisasi mendefinisikan dan
peserta didik Mengorganisasikan
dalam belajar pertanyaan/masalah yang akan
dicari penyelesiaannya.
 Peserta didik diberi tugas untuk
menggali informasi dari buku IPA
kelas IX tentang “Pengaruh
Jumlah Penduduk terhadap Sampah
yang dihasilkan” secara
berkelompok.

FASE 3  Peserta didik mengumpulkan


Membimbing informasi untuk membangun ide
penyelidikan mereka sendiri dalam
peserta didik memecahkan masalah tentang
secara mandiri pengaruh jumlah penduduk
maupun terhadap sampah yang dihasilkan.
kelompok  Peserta didik berdiskusi dalam
kelompok mencari solusi terkait
dengan masalah yang telah
diidentifikasi.
 Guru membagikan Lembar Kerja
“Menghitung Volume Sampah
yang dihasilkan oleh Rumah
Tangga”.
 Peserta didik melakukan
penyelidikan melalui Lembar
Kerja dengan menugaskannya di
luar pembelajaran.
 Guru membimbing penyelidikan
yang dilakukan peserta didik.
FASE 4  Peserta didik mencatat data hasil
Mengembangkan penyelidikan kelompok
dan menyajikan dalam Lembar Kerja.
hasil karya  Peserta didik mengolah data
yang diperoleh dari kelompoknya.
 Peserta didik menjawab pertanyaan
pada Lembar Kerja.
 Peserta didik menyajikan hasil
pengolahan data dalam bentuk
laporan tertulis.
FASE 5  Peserta didik dan guru
Menganalisis mengevaluasi hasil penyelidikan
dan melalui
mengevaluasi diskusi kelas.
proses  Peserta didik dibimbing guru
pemecahan menganalisis hasil pemecahan
masalah masalah tentang jumlah
penduduk dan sampah di
lingkungan

sekitar. Peserta diharapkan


menggunakan buku sumber untuk
membantu mengevaluasi hasil
diskusi.
 Selanjutnya peserta didik diminta
mempresentasikan hasil
penyelidikan dan diskusi di depan
kelas; dilanjutkan dengan
penyamaan persepsi.
 Kelompok peserta didik yang
berhasil memecahkan
permasalahan diberi
pengahargaan.
 Guru melakukan evaluasi hasil
belajar mengenai materi yang
telah dipelajari peserta didik
(dapat menggunakan paper and
pencil test atau authentic
assessment).

3. Perancangan Model project based learning


Kompetensi Dasar : 3.7 Mendeskripsikan konsep medan
magnet, induksi
elektromagnetik, dan
penggunaannya dalam produk
teknologi, serta pemanfaatan
medan magnet dalam
pergerakan/navigasi hewan
untuk mencari makanan dan
migrasi
4.6 Membuat karya sederhana yang
memanfaatkan prinsip
elektromagnetik dan/atau induksi
elektromagnetik
Topik : KemagnetandanPemanfaatannya
dalam Produk Teknologi
Sub Topik : Kemagnetan dalam Produk
Teknologi
Indikator : - Menjelaskan prinsip
elektromagnetik
- Menyebutkan contoh-contoh
penerapanelektromagnetik dalam
kehidupan sehari-hari
- Membuat bel listrik
Alokasi Waktu : 2x pertemuan (5 x 40 menit)
4. Perancangan Model latihan inquiri

Topik/Tema Rangkaian Listrik

Kompetensi 4.5 Melakukan Penyelidikan untuk


Dasar menemukan karakteristik rangkaian
listrik, serta hubungan energi listrik
dengan tegangan, kuat arus dan
waktu pemakaian

Indikator

Alokasi 2 pertemuan (5 X 40 menit)


Waktu
Sintak Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Tahap 1  Guru menunjukkan rangkaian
Berhadapan sederhana yang terdiri dari 3 buah
dengan Masalah lampu yang dirangkai seri dengan
2 buah baterai.

Kemudian salah satu lampu


diputarsehingga satu lampunya
mati,
 Demontrasi berikutnya guru
mengubah rangkaian seri tadi
menjadi rangkaian parallel

(siswa ditugaskan untuk


mengamati perbedaan nyala lampu). Kemudian salah
satu lampunya juga diputar
sampai mati).
Siswa ditugaskan mengamati apa
yang terjadi
Tahap 2  Guru mengundang siswa untuk
Pengumpulan Mengajuka pertanyaan dan jawaban sementara nya
data untuk
Verifikasi kepada guru mengenai permasalah
yang disajikan oleh guru dan
pertanyaan siswa hanya akan
dijawab oleh guru ya atau tidak
Tahap 3 Guru mengundang siswa untuk melakukan
Pengumpulan eksperimen dengan menggunakan LKS
Data dalam tentang rangkaian seri dan paralel yang
Eksperimen telah disiapkan
Tahap 4  Siswa melakukan diskusi kelompok
Mengorganisir  Siswa menjawab pertanyaan dalam
Merumuskan Lembar kerja untuk dapat men
Penjelasan dapatkan kesimpulan

Tahap 5  Siswa merefleksikan pemahaman


Menganalisis Mereka tentang proses inkuiri yang
Proses Inkuiri sudah dilakukan dengan cara
melakukan diskusi kelas melalui
presentasi kelompok
 Guru melacak dengan cara
Mengajukan pertanyaan –
pertanyaan untuk memperoleh

penjelasan dan akurasi


3 Kamis, Struktur Tumbuhan dan Fungsinya
26/10/2
017
LK.D1.03

LK.D1.02

Penyusunansoal Berbasis Penilaian Kelas Topik


Struktur Tumbuhan dan Fungsinya

Macam Jaringan Tumbuhan

Gaya dan Gerak


LK.D2.02

LK.D2.03

LK.D2.05

Kecepatan dan percepatan

LK.D2.06
Penyusunan Soal Penilaian Berbasis Kelas Topik
Kinematika: GLB dan GLBB

Koefesian Gesekan Statis antara dua permukaan


Penyusunan Soal Penilaian Berbasis Kelas Topik
Dinamika: Gaya dan Gerak

4 Jum’at, Pemisahan Campuran


27/10/2
017

Pemurnian Garam Dapur


Kristalisasi melalui penguapan
Kristalisasi cara ini dilakukan dengan menguapkan pelarut LK.D3.02
dalam suatu larutan. Proses dilakukan dengan cara
memanaskan larutan sampai semua pelarut menguap dan
diperoleh bahan yang semula terlarut/ zat terlarut.
Metoda ini dimanfaatkan pada industri pembuatan garam.

Sublimasi LK.D3.03
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran yang
didasarkan pada campuran di mana salah satu komponen
dapat menyublim (perubahan wujud dari zat padat menjadi
gas) sedangkan komponen yang lain tidak dapat
menyublim. Bahan-bahan yang menggunakan metode ini
adalah bahan yang mudah menyublim. Contohnya iodium
atau kapur barus yang kotor dapat dipisahkan dan
dibersihkan dari kotorannya. Kapur barus yang bercampur
kotoran (pasir) akan menguap menjadi gas ketika
dipanaskan
Metode sublimasi pemisahan campuran iodium dengan
garam dapur dengan cara memanaskan campuran tersebut
dalam gelas kimia yang ditutup dengan labu alas bulat
yang di dalamnya diberi es batu, uap iodium yang
mengenai labu alas bulat akan berubah membentuk kristal
iodium, sedangkan garam dapurnya tertinggal di gelas
kimia. LK.D3.07
Penyusunan Soal Penilaian Berbasis Kelas Topik
Pemisahan Campuran
5 Sabtu, Pesawat Sederhana
28/10/2
017

1. Pengertian usaha
Usaha : perkalian antara Gaya yang menyebabkan benda
berubah posisinya terhadap titik acuan tertentu atau
mengalami perpindahan.
2. Hubungan usaha, gaya dan perpindahan
Besar usaha yang dilakukan oleh gaya yang bekerja pada
benda bergantung pada besar gaya yang bekerja, besar
perpindahan benda, dan arah gaya, serta arah perpindahan
benda secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Membentuk Sudut Tertentu Terhadap Arah
b. Tegak Lurus Perpindahan Benda
c. Berlawanan Arahnya Terhadap Arah Perpindahan
3 Pengertian pesawat sederhana
untuk memudahkan umat manusia dalam melakukan
aktivitas kehidupannya.
3. Berbagai jenis pesawat sederhana
a. Bidang Miring
b. Baji
c. Pengungkit
d. Puli (Katrol)
5 Keuntungan bidang miring
6. Keuntungan roda
7. Keuntungan pengungkit
8. Keuntungan katrol
9. Penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan
seharihari

Penyusunan Soal Penilaian Berbasis Kelas Topik


Pesawat Sederhana KK.D4.07
Gerak dan Sistem Gerak Pada Mahkluk Hidup
Gerak Pada Tumbuhan
Berdasarkan atas penyebab timbulnya gerak, dapat
dibedakan antara gerak tumbuh dan gerak turgor.
a) Gerak tumbuh adalah gerak yang ditimbulkan oleh
adanya pertumbuhan, sehingga menyebabkan terjadinya
gerak plastis atau irreversible.
b) Gerak turgor adalah gerak yang timbul karena terjadi
perubahan turgor pada sel tertentu, dan sifat geraknya
elastis atau reversible.
Berdasarkan macam rangsangnya, gerak tumbuhan dapat
dikelompokkan menjadi gerak endonom, gerak esionom,
dan gerak higroskopis
Gerak Pada Hewan
a. Hewan avertebrata
Protozoa,Porifera, Ctenophora, Annelida, Artropoda,
Mollusca, Coellenterata.
b. Hewan vertebrata.
Pada hewan vertebrata, gerak disebabkan oleh kontraksi
otot yang menggerakkan tulang. Rangka hewan vertebrata
pada dasarnya hampir sama dengan rangka manusia. Hanya
saja, bentuk rangka pada setiap hewan disesuaikan dengan
fungsi, tempat hidup, dan cara hidupnya.
Mekanisme gerak hewan vertebrata kelas pisces, amfibi,
reptil, pisces,dan mamalia juga berbeda-beda
Sistem Gerak Pada Manusia
Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menjadi tulang
pipa, tulang pendek, tulang pipih, tulang tidak beraturan,
tulang sesamoid, dan tulang sutura.
Menurut bahan penyusunnya, tulang dapat dikelompokkan
atas tulang keras atau biasa disebut tulang saja (osteon) dan
tulang rawan (kartilago).
Sistem rangka terdiri dari rangka badan (rangka aksial) dan
rangka anggota gerak (rangka apendikular). Hubungan
antara tulang yang satu dengan tulang yang lain disebut
persendian.
Berdasarkan sifat gerak, sendi dibedakan menjadi sendi
mati (sinartrosis), sendi gerak (diartrosis), dan sendi kaku
(amfiartrosis).
Berdasarkan bentuknya, persendian yang memungkinkan
terjadinya gerakan dibagi menjadi empat bentuk, yaitu
(1) sendi engsel;
(2) sendi putar;
(3) sendi luncur/pelana
(4) sendi peluru.
Otot dapat dibedakan menjadi otot lurik, otot polos, dan
otot jantung. Otot dalam tubuh akan berkontraksi jika
mendapatkan rangsangan. Berdasarkan cara kerjanya otot
dibedakan menjadi otot sinergis dan otot antagonis.
Gangguan yang umum terjadi pada tulang yaitu fisura
(retak tulang) dan fraktura (patah tulang). Gangguan pada
sendi meliputi memar sendi dan urai sendi.
Jenis-jenis gangguan pada otot meliputi kaku leher, kram,
nyeri otot, keseleo,kejang otot.
Sebagian dari zat makanan penting yang diperlukan untuk
tulang yang sehat adalah protein, magnesium, seng, fosfor LK.D5.03
dan vitamin C. Bahan makanan yang memainkan peranan
penting dalam mengoptimalkan kesehatan tulang : kalsium,
vitamin D, vitamin K. Olahraga dapat membantu
membangun tulang kuat.
Aktivitas yang melibatkan beban tubuh meningkatkan
kesehatan tulang.

Penyusunan soal Penilaian berbasis kelas Topik Gerak


dan Sistem Gerak pada Makhluk Hidup

Materi esensial yang sulit atau yang menjadi masalah bagi saya pada modul ini adalah:
Penyelesaian soal –soal tentang Gaya dan Gerak

Garut, 2 Nopember 2017


Mengetahui : Peserta,
Kepala SMPN 4 Tarogong
Kidul

Hj.Rina Gusminar,S.Pd
Ishak Rachman ,S.Pd,M.M.Pd NIP. 197108061994122001
NIP.195808281984031005
JURNAL KEGIATAN MANDIRI PADA ON THE JOB LEARNING
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
MODA TATAP MUKA IN – ON – IN

Nama Peserta : Hj. Rina Gusminar,S.Pd


Sekolah : SMPN 4 Tarogong Kidul
Mapel : IPA
Kelompok Kompetensi : H
Judul Modul : Koh Cahaya, Alat Optik, Getaran, dan Gelombang
Jenjang : SMP

No. Hari/Tanggal Esensi Materi dari Kegiatan Pembelajaran Yang Dipelajari Aktifitas
Pembelajaran
Lembar
Kerja yang
Diselesaikan
1 Minggu, Komunikasi Efektif, Empatik, dan Santun
29/10/2017 KK.H1.02

Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu


pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
Komunikasi memiliki fungsi antara lain:
- Pembentukan konsep diri,
- Menyatakan eksistensi diri,
- Melangsungkan kehidupan,
- Memupuk hubungan,
- Mengekspresikan perasaan,
- Fungsi instrumental.
Unsur-unsur komunikasi meliputi :
- Sumber (pengirim),
- Penerima,
- Pesan,
- Saluran,
- Efek,
- Umpan balik,
- Bidang pengalaman,
- Gangguan.

Faktor penunjang komunikasi efektif dapat dilihat dari


faktor guru, peserta didik,
dan muatan pelajaran.
Faktor penghambat komunikasi efektif secara umum
meliputi gangguan fisik, gangguan mekanik, gangguan
semantik, gangguan budaya, gangguan kepentingan, dan
gangguan motivasi.
Faktor penghambat komunikasi efektif dalam pembelajaran
terdiri atas hambatan pada guru, hambatan pada saluran atau
media, serta hambatan pada peserta didik.

Startegi komunikasi efektif, empatik dan santun dapat


meliputi kegiatan
(1) membangun etos guru melalui kesiapan, kesungguhan,
ketulusan, kepercayaan, ketenangan, keramahan dan
kesederhanaan;
(2) memilih materi yang sesuai, dengan memperhatikan:
- Materi sesuai dengan latar belakang pengetahuan
peserta didik,
- Menarik minat guru dan peserta didik,
- Sesuai dengan pengetahuan peserta didik.
(3) menggunakan bahasa yang tepat:
kata-kata harus jelas, kata-kata harus tepat, dan kata-
kata harus menarik,
(4) Membangun Iklim Komunikasi dengan Peserta Didik.
Iklim komunikasi yang positif dapat dilakukan melalui
sikap respect, emphaty, audible, clarity, dan humble.

2 Senin, Teknik Bertanya dalam Pembelajaran IPA


30/10/2017 Mengajukan pertanyaan merupakan salah satu kompetensi
komunikasi yang harus dikuasai sebagai seorang individu,
terlebih kita sebagai guru.
Keterampilan mengajukan pertanyaan, kita sebagai guru
dapat berfungsi antara lain:
(a) mendorong minat dan motivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran;
(b) Mengevaluasi persiapan siswa dan mengecek
pemahaman siswa terhadap suatu tugas;
(c) Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa;
(c) Mereviu apa yang telah diajarkan;
(d) Mengarahkan siswa untuk menemukan kemungkinan-
kemungkinan baru dalam menggali permasalahan;
(e) Merangsang siswa mencari bahan untuk data,
(f) Mengembangkan dan membangun konsep diri siswa
secara individu.
Pertanyaan dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa
kategori, di antaranya adalah
- kategori pertanyaan konvergen-divergen,
- kategori taksonomi Bloom,
- kategori keterampilan proses IPA,
- kategori sifatnya, yaitu pertanyaan faktual,
deskriptif, dan bersifat membimbing.
Dalam mengajukan pertanyaan, guru dapat menggunakan
teknik
- Pengarahan ulang (redirecting),
- Teknik membimbing (probing),
- Menuntun (prompting),
- Teknik pemusatan (focussing).
Pada saat Anda mengajukan pertanyaan, ada beberapa
faktor yang harus diperhatika
- Kejelasan pertanyaan,
- Pemberian waktu tunggu,
- Siswa yang dilibatkan,
- Jenis pertanyaan yang diajukan,
- Penyebaran pertanyaan,
- Pemberian tanggapan.

3 Selasa, Getaran, Gelombang dan Bunyi


31/10/2017
- konsep getaran,
Getaran merupakan bagian dari gerak periodik,
yaitu gerak yang terjadi secara berulang-ulang
(periodik) dan melewati lintasan yang sama.
- Gelombang dan bunyi;
Bunyi termasuk gelombang mekanik yang perambatannya
memerlukan medium.
Berdasarkan arah perambatannya, bunyi termasuk
gelombang longitudinal dimana arah perambatannya sejajar
dengan arah gerakan partikel mediumnya (arah usikannya).
Ketika bunyi merambat di udara, molekul-molekul udara
bergerak sejajar dengan arah perambatan bunyi sehingga
udara merapat dan meregang
- Getaran harmonik sederhana
Sebuah getaran yang hanya dipengaruhi gaya
pemulih dan besar gaya pemulih berbanding lurus
dengan besar simpangannya
- Besaran fisis pada getaran harmonik sederhana
- Periode getaran harmonik sederhana
- frekuensi getaran harmonik sederhana
- Hubungan antara frekuensi dan periode yang
mempengaruhi getaran
- konsep gelombang

- Gelombang transversal dan longitudinal


- Sifat-sifat gelombang
- Hubungan antar faktor-faktor yang mempengaruhi
gelombang
- konsep bunyi
- sifat-sifat bunyi
- hubungan antar faktor-faktor yang mempengaruhi
bunyi
- Proses terjadinya bunyi pada sistem pendengaran
manusia
Suara yang berasal dari sumbernya akan
dirambatkan melalui udara sebagai gelombang
longitudinal. Jika sampai pada sistem pendengaran
manusia,prosesnya cukup kompleks namun dapat
dipisahkan secara bertahap. Tahapan ini
merefleksikan pembagian anatomis alat pendengaran
yaitu telinga luar,telinga tengah dan telinga dalam

- Sistem sonar pada hewan


Sonar merupakan kependekkan dari sound navigation and
ranging. Sonar berarti penjarakan (penentuan jarak) dan
navigasi menggunakan gelombang suara.
Beberapa hewan memiliki sistem sonar diantaranya adalah
lumba-lumba,kelelawar, dan paus.
Proses sonar yang digunakan lumba-lumba, juga yang
digunakan oleh kelelawar dan paus, disebut echolocation.
Proses sonar yang dilakukan oleh lumba-lumba kurang lebih
adalah sebagai berikut.
1) Lumba-lumba menggunakan suara sengau yang
dikeluarkan dari kantung suara untuk membuat suara
klik dan mengirimkannya melalui melon yang berada di
dahi.
2) Ketika suara tersebut mengenai sebuah objek di dalam
air, maka suara tersebut akan memantul menjadi gema.
3) Lumba-lumba kemudian menangkap gema tadi dengan
rahang bawahnya.
4) Bagian dari rahang bawah tersebut kemudian
mengantarkan suara tadi ke telinga-dalam lumba-lumba
yang mengubahnya menjadi impuls dan kemudian otak
lumba-lumba menerjemahkan karakteristik objek tadi
seperti jarak, ukuran, bentuk, bahkan bahan (materi)
penyusunnya.
Untuk mengenal objek lebih detail, lumba-lumba akan
bergerak mengelilinginya dan membacanya dari berbagai
titik pandang.
Karena gelombang suara bergerak lebih cepat di dalam air
dibandingkan dengan di udara, cepat rambat suara di laut
sekitar 1500 m/s, maka proses sonar ini sangat efeltif
membantu lumba-lumba untuk mencari mangsa, mendeteksi
keberadaan musuh, serta membantu menghidari dari
tabrakan dengan benda lain sekalipun di dalam laut yang
tidak terdapat atau kurang cahaya
4 Rabu, Cahaya dan Alat Optik
01/11/2017

1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya


cahaya diartikan sebagai gelombang elektromagnetik yang
dapat dilihat dengan mata manusia. Cahaya memiliki
frekuensi antara 4x1014 hertz - 7,5 x 1014 hertz. Sementara
itu, panjang gelombang cahaya dituliskan dalam satuan
nanometer (nm) karena nilainya yang sangat kecil.
1 nm = 0,000000001 meter = 10-9 m
2. Membedakan peristiwa pemantulan cahaya pada
bidang rata dan bidang tidak rata
Hukum pemantulan cahaya digambarkan dengan seberkas
sinar

3. Menganalisi proses pembentukan bayangan pada


cermin
Bayangan yang terbentuk merupakan perpotongan dari sinar
pantul atau perpanjangan sinar pantul
4. Membedakan sifat bayangan pada cermin datar,
cermin cekung dan cermin cembung

Bayangan nyata adalah bayangan yang terbentuk dari


perpotongan sinar-sinar pantul.
Bayangan maya adalah bayangan yang terbentuk dari
perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantul.
5. Menjelaskan peristiwa pembiasan cahaya pada suatu
medium,
6. Menganalisis proses pembentukan bayangan pada lensa
7. Membedakan sifat bayangan pada lensa cekung dan lensa
cembung
Dalam menentukan sifat bayangan pada lensa cembung,
terdapat sinarsinar istimewa yang dapat kita gunakan. Sinar-
sinar istimewa pada lensa cembung:
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan
melalui titik fokus (F1) di belakang lensa.
2) Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa (F2) akan
dibiaskan sejajar sumbu utama.
3) Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O)
diteruskan, tidak dibiaskan.
8. Dalam menentukan sifat bayangan pada lensa cekung,
terdapat sinar-sinar istimewa yang dapat kita gunakan.
Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung:
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan
seolah-olah berasal dari titik fokus
2) Sinar yang datang seolah-olah menuju titik fokus lensa
pertama (F1) akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
3) Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) tidak
dibiaskan.
8. Menjelaskan proses penglihatan pada mata manusia
Cahaya yang datang dari
suatu sumber cahaya. Cahaya matahari mengenai rumput
dan bunga, kemudian
dipantulkan kembali cahaya itu oleh tumbuhan tersebut ke
mata kita. Mata
menyampaikan informasi tentang rumput dan bunga itu ke
otak, kemudian otak
mengolahnya, sehingga akhirnya kita dapat melihat rumput
dan bunga tersebut.
9. Menjelaskan proses penglihatan pada mata serangga
Cahaya yang datang dari suatu sumber cahaya. Cahaya
matahari mengenai rumput dan bunga, kemudian
dipantulkan kembali cahaya itu oleh tumbuhan tersebut ke
mata kita. Mata menyampaikan informasi tentang rumput
dan bunga itu ke otak, kemudian otak mengolahnya,
sehingga akhirnya kita dapat melihat rumput dan bunga
tersebut.

Mata manusia dengan bagian- bagiannya


Pembentukan bayangan pada mata

10. Prinsip kerja beberapa alat optik (kacamata, dll)


Kacamata dikatakan alat optik, karena menggunakan
prinsip pembiasan yang terjadi pada lensanya.
Lensa kacamata bervariasi ketebalannya. Beberapa di
antaranya yaitu lensa tunggal dan lensa bifokal.

5 Kamis, Penyusunan soal Penilaian topik getaran gelombang dan LK.H1.04


02/11/2017 Bunyi
Indikator Soal :
1. menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada
frekuensi getaran
2. Menentukan besaran-besaran dalam getaran
berdasarkan gambar
3. Menganalisis gambar gelombang tali untuk mengetahui
tingginya frekuensi getaran yang dihasilkan
4. menentukan besar panjang gelombang,periode dan
frekuensi jika kecepatan rambat gelombang dan jumlah
gelombang ditunjukan oleh gambar
5. Menganalisin perpaduan gelombang dan akibat yang
ditimbulkanya
6. Menentukan panjang gelombang elektromagnetik
berdasarkan besar frekuensinya
Penyusunan soal Penilaian topik Cahaya dan alat optik LK.H2.06
Indikator Soal :
1. Menjelaskan hubungan antara spektrum cahaya
tampak terhadap nilai frekuensi dan panjang
gelombang
2. Menentukan jarak bayangan dan perbesaranya
berdasarkan gambar cermin cekung
3. Menganalisis sifat lensa untuk mengetahui sinar bias
yang dihasilkan dan pemanfaatannya
4. menjelaskan fungsi bagian-bagian mata berdasarkan
gambar
5. Menentukan daya lensa yang dapat digunakan untuk
menolong penderita hipermetropi
6. Menentukan daya lensa yang dapat digunakan untuk
menolong penderita miopi

Materi esensial yang sulit atau yang menjadi masalah bagi saya pada modul ini adalah:
Cahaya, getaran dan gelombang terutama untuk penyelesaian soal- soal yang menggunakan
rumus dalam perhitungannya

Garut, 2 November 2017


Mengetahui : Peserta,
Kepala SMPN 4 Tarogong
Kidul

Hj.Rina Gusminar,S.Pd
Ishak Rachman ,S.Pd,M.M.Pd NIP. 197108061994122001
NIP.195808281984031005

Anda mungkin juga menyukai