c70ef0dfe3f16640de4a209044739cd8
c70ef0dfe3f16640de4a209044739cd8
Pelindung
Penasehat
Ni Wayan Mulati
Penanggungjawab
Ketua Penyunting
Sekretaris
Penyunting Pelaksana
34
Nyoman Sudarma, S.Si | Ida Ayu Manik Parta Sutema S.Farm, Apt
Asisten Penyunting
Sekretariat
Anak Agung Ayu Eka Cahyani, A.Md. AK | I Made Adi Surya Dananjaya, A.Md. AK
Desain
Shinta Devita Astiti, SKM., M.Epid
Alamat Redaksi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika PPNI Bali
Jl. Kecak No. 9A Gatot Subroto Timur Denpasar-Bali 80239
Tlp. /Fax. : (0361) 427-699
e-mail : info@stikeswiramedika.ac.id
website : www.stikeswiramedika.ac.id
DAFTAR ISI
1. ANALISIS KADAR RHODAMIN B PADA LIPSTIK YANG DIJUAL DI WILAYAH KOTA DENPASAR
DENGAN METODE KLT – DENSITOMETRI
Ni Kadek Erni Hendrayanti, M. Fairuz Abadi, Ida Ayu Manik Partha Sutema ................................. 1-4
5. APLIKASI MP-AES 400 UNTUK PEMERIKSAAN KADAR TIMBAL (PB) PADA POLISI LALU LINTAS
35
Ni Luh Putu Ekayani, M. Fairuz Abadi, Ida Ayu Manik Partha Sutema ........................................... 20-22
6. APLIKASI MOHR PADA PENENTUAN KLORIDA PADA AIR SUMUR BOR DAN AIR PDAM DI
TABANAN
Ni Wayan Opiari Damayanthi, I Made Oka Adi Parwata, M. Fairuz Abadi ...................................... 23-26
8. PENENTUAN KADAR SUKROSA PADA NIRA KELAPA DAN NIRA AREN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE LUFF SCHOORL
I Komang Diatmika Ari Pradnyana, I Made Oka Adi Parwata, Nyoman Sudarma .......................... 33-37
10. PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KADAR VITAMIN C PADA MINUMAN
PERASAN JERUK SIAM
Desak Made Ermayanti, Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri, Made Sudiari ........................................... 41-45
11. UJI JUMLAH FECAL COLIFORM PADA MINUMAN ES DALUMAN DI PASAR BADUNG
Ni Made Tami Astiti, M. Fairuz Abadi, Adreng Pamungkas............................................................. 46-49
14. IDENTIFIKASI KANDUNGAN PEMULIH KLORIN PADA BERAS NON LOKAL DI PASAR BADUNG
Ni Made Mirariani , I Made Oka Adi P, I.A.Manik Partha Sutema ................................................... 60-64
15. UJI KADAR ZAT ORGANIC DENGAN METODE PERMANGANOMETRI PADA AIR PELINDUNG DAN
TIDAK TERLINDUNG DI KECAMATAN ABIANSEMAL BADUNG BALI
I Putu Aditya Setiawan, M. Fairuz Abadi, Fathol Hadi ................................................................... 65-68
36
PENENTUAN KADAR SUKROSA PADA NIRA KELAPA DAN NIRA AREN DENGAN
MENGGUNAKAN METODE LUFF SCHOORL
Determination of Sucrose in The Coconut Sap and Sugar Palm Sap Using Luff Schoorl
Method
I Komang Diatmika Ari Pradnyana1, I Made Oka Adi Parwata2, Nyoman Sudarma1
1STIKes Wira Medika PPNI Bali
2Universitas Udayana
ABSTRAK
Sukrosa adalah karbohidrat yang merupakan disakarida dan terdiri dari 2 komponen monosakarida yaitu D-glukosa dan
D-fruktosa.Kandungan sukrosa yang tinggi pada nira menyebabkan kualitas gula lebih baik dibanding kandungan
sukrosa yang rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar sukrosa pada nira kelapa dan nira aren
yang dijual dipasaran. Penentuan kadar sukrosa dilakukan dengan metode Luff Schoorl. Metode Luff Schoorl merupakan
salah satu metode yang digunakan untuk pengukuran karbohidrat (sukrosa) dengan menggunakan prinsip iodometri,
yaitu proses titrasi terhadap iodium (I 2) bebas dalam larutan. Hasil penentuan kadar sukrosa pada nira kelapa sebesar
10.0702 % dan 8.1184 % pada nira aren. Hasil ini menunjukan bahwa kadar sukrosa pada nira aren dan nira kelapa
berada dibawah nilai kadar sukrosa yang ditetapkan oleh SNI, yaitu kadar sukrosa pada nira kelapa adalah sebesar
12,30 % - 17,40 % dan kadar sukrosa pada nira aren adalah sebesar 13,90 % - 14,90 %.
ABSTRACT
Sucrose is a disaccharide carbohydrate and consists two components of monosaccharide that is D-glucose and D-
fructose. High sucrose content in the sap causes better quality of the sugar than the low sucrose content. The purpose
of this research was to determine levels of sucrose in the coconut sap and sugar pal m sap which sold in the market.
Determination levels of sucrose used Luff Schoorl method. Luff Schoorl method is one of the methods used for
measurement of carbohydrate (sucrose) which using iodometric principle, that is the process of free solution in iodine
titration (I2). The results determination of sucrose in the coconut sap is 10.0702 % and 8.1184 % on sugar palm sap.
These results indicate that the levels sucrose in sugar palm sap and coconut sap concentration is below the value set by
the ISO, the sucrose content of the coconut sap is 12.30 % - 17.40 % and sucrose content in sugar palm sap is 13.90 %
- 14.90%.
37
Chemistry Laboratory Juli Vol.1 No.1 2014
38
I Komang Diatmika Ari Pradnyana, dkk : Penentuan Kadar Sukrosa Pada Nira ...
metode analisa yang digunakan adalah Iodometri thiosulfat 0,1 N sampai warna kuning pucat,
karena menganalisis I2 yang bebas untuk dimana saat penambahan KI 20% terjadi reaksi I
dijadikan dasar penetapan kadar. Dimana proses dengan Na-thiosulfat ( titrasi ). Dan penambahan
iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium (I2) H2SO4 berfungsi untuk melarutkan endapan Cu2O
bebas dalam larutan. Apabila terdapat zat pada sampel. Kemudian ditambahkan 3 tetes
oksidator kuat (misal H2SO4) dalam larutannya Amilum 1% dan titrasi dilanjutkan dengan Na-
yang bersifat netral atau sedikit asam thiosulfat 0,1 N sampai warna biru hilang.
penambahan ion iodida berlebih akan membuat Proses selanjutnya adalah analisa gula
zat oksidator tersebut tereduksi dan reduksi. Analisis gula reduksi sama dengan
membebaskan I2 yang setara jumlahnya dengan analisis total gula, tetapi yang membedakan
dengan banyaknya oksidator (Winarno 2007). I2 adalah tidak adanya penambahan larutan HCl,
bebas ini selanjutnya akan dititrasi dengan larutan NaOH, dan indikator PP. Pada proses titrasi
standar Na2S2O3sehinga I2 akan membentuk dibutuhkan blanko yang berfungsi sebagai kontrol.
kompleks iod-amilum yang tidak larut dalam air. Proses pembuatan blanko sama dengan proses
Oleh karena itu, jika dalam suatu titrasi analisis gula reduksi tetapi tanpa menggunakan
membutuhkan indikator amilum, maka sampel.Data yang diperoleh dihitung dengan
penambahan amilum sebelum titik ekivalen. rumus (3.1) dan dikonversikan dengan Tabel 3.1
Titrasi dihentikan bila telah terjadi perubahan dan perhitungan dilanjutkan dengan
warna dari biru tua menjadi bening. menggunakan rumus (3.2). Kemudian untuk
Reaksi yang terjadi dalam penentuan gula menentukan kadar sukrosa digunakan persamaan
cara Luff Schoorl dapat dituliskan sebagai berikut: (3.3).
R – COH + 2CuO Cu2O + R-COOH Berdasarkan hasil penelitian di atas bahwa
H2SO4 + CuO CuSO4 + H2O kadar sukrosa pada nira kelapa lebih tinggi
CuSO4 + 2 KI Cu2I2 dibandingkan dengan kadar sukrosa pada nira
I2 + Na2S2O3 Na2S4O6 + NaI aren yakni 10.0702 % kadar sukrosa pada nira
(Sudarmadji, 1989) kelapa dan 8.1184 % kadar sukrosa pada nira
Metode Luff Schoorl ini baik digunakan aren. Hasil ini menunjukan bahwa kadar sukrosa
untuk menentukan kadar karbohidratyang pada nira aren dan nira kelapa berada dibawah
berukuran sedang. Dalam penelitian M.Verhaart nilai kadar sukrosa yang ditetapkan oleh SNI,
dinyatakan bahwa metode Luff Schoorl yaitu kadar sukrosa pada nira kelapa adalah
merupakan metode terbaik untuk mengukur kadar sebesar 12,30 % - 17,40 % dan kadar sukrosa
karbohidrat dengan tingkat kesalahan sebesar pada nira aren adalah sebesar 13,90 % - 14,90 %.
10%. Penurunan kadar sukrosa pada nira kelapa
Penetapan kadar sukrosa dengan Metode dan nira aren yang dianalisis dapat dipengaruhi
Luff Schoorl diawali dengan menganalisa total oleh beberapa faktor yakni : Jenis pohon, Umur
gula pada sampel nira aren dan nira kelapa. Mula pohon, Iklim / cuaca, Lingkungan biotik dan
– mula 10 mL sampel ditambahkan dengan abiotik, Daerah tumbuhnya tanaman, dan
akuades dan HCl 4 N lalu dipanaskan dengan Penanganan sebelum pengolahan (penyadapan
waterbath pada suhu 70o C selama 10 menit. dan penyimpanan).
Penambahan HCl berfungsi untuk hidrolisis Pada pengambilan sampel nira baik nira
polisakarida menjadi monosakarida dengan kelapa maupun nira aren, jenis dan umur pohon
bantuan panas pada proses pemanasan. yang diambil sampelnya dipilih secara acak.
Kemudian sampel ditambahkan 3 tetes indikator Penyadapan dilakukan pada saat musim hujan
PP yang berfungsi sebagai indikator asam dan sehingga sampel nira yang diteliti memiliki kadar
basa serta penambahan NaOH 50 % untuk dibawah normal. Penyadapan dilakukan pada
menetralisasi larutan dari asam ke netral. Sampel waktu sore hari dan diambil keesokan harinya
diencerkan dan diambil filtratnya, kemudian pada waktu pagi hari. Dan untuk penyimpanan
ditambahkan larutan Luff schoorl. Dipanaskan sampel nira digunakan botol aqua 1,5 liter yang
diatas pemanas sampai muncul endapan merah tutup masing-masing botol diberi lubang kecil
bata, endapan merah ini muncul karena larutan guna menghindari letupan saat dibuka akibat
Luff schoorl mereduksi ion cupri Cu2+ menjadi fermentasi dari nira itu sendiri.
cupri Cu+.
Setelah itu ditambahkan 10 mL H2SO4 20%
dan 5 mL KI 20% lalu dititrasi dengan Na-
39
Chemistry Laboratory Juli Vol.1 No.1 2014
40
I Komang Diatmika Ari Pradnyana, dkk : Penentuan Kadar Sukrosa Pada Nira ...
41