275-Article Text-444-1-10-20230211
275-Article Text-444-1-10-20230211
Pariwisata
dan Bisnis
Vol 02 No 1, 2023: 40 - 54
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v2i1 EISSN: 2828-3325
sumaladeva@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian Kualitas Sirup Berbahan Dasar Daun Pandan Wangi(
Pandanus odoratissimus ) adalah untuk membuat sirup lain dari yang sudah ada
dan daun pandan mudah dicari di pemukiman masyarakat dan juga banyak
manfat dan kasiat dari daun pandan untuk manusia. Dan untuk mengetahui
kualitas dari sirup daun pandan wangi berbahan campuran seperti gula, cmc,
pewarna, vanili, ekstra pandan, dan air, dan memiliki kualitas rasa, aroma, tekstur
dan warna, kemudian untuk mengetahui daya tahan serta menganalisis seberapa
besar biaya yang diperlukan dalam pembuatan sirup daun pandan wangi
pandanus odoratissimus. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian
eksperimen, penelitian eksperimen ini dilakukan dengan membuat sirup daun
pandan pandanus odoratissimus, kemudian diuji oleh 20 orang panelis dengan tes
organoleptic, observasi dan analisi biaya. Hasil penelitian ini berupa kualitas sirup
daunpandan sebagai bahan dasar daun pandan wangi menjadi sirup pandanus
odoratissimus adalah enak dari segi rasa, beraroma wangi, testur lembut,serta
memiliki kasiat untuk manusi. Dari hasil uji daya tahan sirup daun pandan wangi
cepat basi ketika dibuka begitu saja, maka dari itu sirup diletakan ditempat yang
dingin. Dari asil analisi biaya dalam pembuatan sirup daun pandan wangi
pandanus odoratissimus membutuhkan biaya Rp.45.000
* How to Cite
Deva, I. G. S., & Juniarta, P. P. (2023). Kualitas sirup berbahan dasar daun pandan wangi . Jurnal
Ilmiah Pariwisata Dan Bisnis, 2(1), 40-54. https://doi.org/10.22334/paris.v2i1.275
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 40
Except where otherwise noted, content on this site is licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International license. (CC BY 4.0)
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 02 No 1, 2023: 40 - 54
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v2i1
ABSTRACT
The purpose of the research on the Quality of Syrup Based on Wangi Pandan Leaves
(Pandanus odoratissimus) is to make another syrup from the existing one and pandan
leaves are easy to find in community settlements and also many benefits and benefits of
pandan leaves for humans. And to determine the quality of the fragrant pandan leaf syrup
made from a mixture of sugar, cmc, dye, vanilla, extra pandan, and water, and have the
quality of taste, aroma, texture and color, then to determine the durability and analyze how
much cost is required in making pandanus odoratissimus pandanus leaf syrup. The
research approach used is experimental research, this experimental research was conducted
by making pandanus odoratissimus pandan leaf syrup, then tested by 20 panelists with
organoleptic tests, observation and cost analysis. The results of this study are the quality
of pandan leaf syrup as the basic ingredient of fragrant pandan leaves into pandanus
odoratissimus syrup, which is delicious in terms of taste, smells good, has a soft texture,
and has properties for humans. From the results of the durability test, the fragrant pandan
leaf syrup spoils quickly when opened, so the syrup is placed in a cool place. From the
results of the cost analysis in the manufacture of fragrant pandan leaf syrup, pandanus
odoratissimus costs Rp.45.000
PENDAHULUAN
Tujuan untuk penelitian pembuatan sirup daun pandan wangi
adalah untuk membuat produk yang lain dari sirup yang sudah ada, dan
daun pandan wangi mudah dicari disekitar pemukiman masyarakat, daun
pandan wangi juga banyak memiliki kasiat yang bagus untuk manusia.
Maka dari itu penelitian pembuatan sirup daun pandan wangi diproses
dengan cara melihat proses pembuatan sirup yang sudah ada, lalu
memproses daun pandan menjadi bahan dasar sirup.
Pengertian sirup
Sirup merupakan larutan pekat dari gula yang ditambah atau zat
pewangi dan merupakan larutran jernih merasa manis. Sirup adalah sedian
cair kental yang minimal mengandung 65% sakarosa (Ansel et al., 2005).
Kadar sukrosa dalam sirup tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%
kecuali dinyatakan lain (Anonim,1979). Kandungan sukrosa yang
tercantum dalam farmakope Indonesia terletak antara 50% sampai 65%
akan tetapi umumnya antara 60% sampai 65% (Voigt,1984). Bahan pemanis
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 41
Except where otherwise noted, content on this site is licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International license. (CC BY 4.0)
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 02 No 1, 2023: 40 - 54
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v2i1
berfungsi untuk memperbaiki rasa dari sediaan. Dilihat dari asil kalori yang
dihasilkan dibagi menjadi dua yaitu berkalori tinggi dan rendah. Adapun
pemanis tinggi misalnya sorbitol, sakarin, sukrosa. Sedangkan pemanis
berkalori rendah misalnya laktosa (lachman dkk., 1994). Bahan pengental
digunakan sebagai zat pembawa dalam dalam sediaan cair dan untuk
membetuk suatu cairan dengan kekentalan yang stabil dan homogen
(Ansel et al.,2005). Hampir semu sirup disediakan dengan pemberian rasa
buatan atau bahan-bahan yang berasal dari alam, untuk membuat sirup
sedap rasanya. Karena sirup adalah sedian cairan, pemberi rasa ini harus
mempunyai kelarutan dalam air yang cukup (Lachman dkk., 1994). Untuk
menambahkan daya tarik sirup, umumnya digunakan saat pewarna yang
berhubungan dengan pemberian rasa yang digunakan (misalnya hijau utuk
rasa permen, cokelat untuk rasa cokelat). Pewarna yang digunakan
umumnya larut dalam air, tidak bereaksi dengan komponen lain dari sirup,
dan warnananya stabil pada kisaran pH selama masa penyimpanan.
Penapilan keseluruhan dari produk cair terutama tergantung pada warna
dan kejernihan. Pemilihan warna biasanya dibuat konsisten dengan rasa
(Lachman dkk., 1994).
Keuntungan dan Kerugian Sirup.
1. Keuntungan sirup merupakan campuran yang alamai, bias menjadi
obat, serta untuk minum jamuan.
2. Kerugian sirup cepat basi ketika sirup di bukak begitusaja, maka dari itu
sirup arus diletakan di ruangan dingin.
Jenis-jenis sirup
1. Sirup simpleks
Mengandung 65% gula dalam larutan nipagin 0,25% b/v
2. Sirup obat
Mengandung satu jeni obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan
dan digunakan untuk pengobatan
3. Sirup pewangi
Tidak mengandung obat tetpi mengandung zat pewangi atau zat
penyedap lainnya. Tujuan pengembangan sirup ini adalah untuk
menutupi rasa tidak enak dan bau obat yang tidak enak
Fungsi sirup
1. Sebagi obat
Misalnya: chlorfeniramini maleatis sirup
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 42
Except where otherwise noted, content on this site is licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International license. (CC BY 4.0)
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 02 No 1, 2023: 40 - 54
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v2i1
Bahan Syarat/Karakteristik
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 43
Except where otherwise noted, content on this site is licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International license. (CC BY 4.0)
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 02 No 1, 2023: 40 - 54
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v2i1
Gula memegang peranan dan fugsi yang sengat besar dalam indutri
minuman. Gula berfungsi sebagai pemanis, menyempurnakan rasa yang
dikandungkan oleh sirup, citarasa lain, juga memberikan rasa berisi karena
memberikan kekentalan (Lutony, 1993).
Gula terdapat dalam berbagai bentuk yaitu sukrosa, glukosa,
fruktosa, dan dekstorosa. Jenis gula yang biasa dipakai dalam pembuatan
sirup adalah sukrosa, tetapi bias juga digunakan jenis gula yang lain
(tressler dan Woodroof, 1976).
Air
Air merupakan salah satu bahan yang penting dalam industri pangan
dan digunakan dalam berbagai kegiatan antara lain sanitiasi, boiler, dan
medium pengantar panas maupun proses pengolahan sendiri. Pada
umumnya, air yang memenuhi persyaratan air minum, cukup baik utuk
memenuhi persyaratan industry dan didukung dengan suatu analisis yang
memadai serta mekanisme pengendalian mutu air yang baik. Dalam
pembuatan produk makanan air dapat berperan penting. Adapun setandar
mutu air untuk industry makanan ditunjukan pada table.2.2
Table 2.2 Standar Mutu Air Untuk Industri Makanan Sumber:
purnama,1995
Sifat Air
Toleransi (ppm)
Kekeruhan 1-10
Warna 5-10
Rasa dan Bau -
Keberadaan Fe/Mn 0.2-0.3
Alkalinitas 30-250
Kesadahan 10-250
Jumlah padatan terlarut 850
Flour 1.7
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 44
Except where otherwise noted, content on this site is licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International license. (CC BY 4.0)
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 02 No 1, 2023: 40 - 54
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v2i1
CMC
Karboksimetilsolulosa (CMC-Na) merupakan garam sodium
daripolimer selulosa yang larut serta stabil pada pH antara 5-10. Sehingga
larutan ini mempunyai pH netral. CMC merupakan anionik yang
inkompaktibel dengan beberapa elektrolit, senyawa amonium kuartener,
senyawa kompleks, dan surfaktan tertentu CMC-Na merupakan garam
natrium dari polikarboksi metil eter dari selulosa Nama lain dari
karboksimetil solulosa adalah akucell, aquasorb dan celulosa gum. Sebagai
bahan pengental sediaan sirup digunakan konsentrasi 20-30% (Aulton,
2002).
Pembuatan Sirup
Proses produksi dalam pembuatan sirup adalah sebagai berikut :
1. Sortasi
Perlakuan persiapan dalam pembuatan sirup dilakukan dengan cara
sortasi buah untuk memisahkan yang bermutu jelek dan yang bermutu
bagus (layak untuk diproses). Selain sortasi buah juga dilakukan
pemilihan bahan-bahan tambahan yang bermutu baik. Sebelum
melakukan proses pengolahan terlebih dahulu melakukan penimbangan
berat belimbing dan bahan tambahan yang akan digunakan dalam
proses pengolahan.
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 45
Except where otherwise noted, content on this site is licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International license. (CC BY 4.0)
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 02 No 1, 2023: 40 - 54
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v2i1
2. Pengupasan buah
Proses pengupasan bertujuan untuk memisahkan bagian pucuk kulit
buah dengan daging buah sehingga mempermudah proses
penghancuran. Pengupasan bahan baku bertujuan untuk memisahkan
bahan yang layak diolah dengan bahan yang tidak layak untuk diolah.
Pengupasan bahan baku juga dilakukan untuk mendapatkan bahan
baku yang seragam
4. Pencucian
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang menempel,
residuf fungisida atau insektisida dan memperoleh penampakan yang
baik. Pencucian dapat dilakukan dengan menggunakan air yang
mengalir/langsung dari keran atau dengan sikat (Buckle dkk,1985).
5. Pengukusan buah
Proses pengukusan dilakukan selama 10 menit yang bertujuan
melayukan buah dengan tidak merusak karakteristik dari bahan tersebut
dan mencegah pencoklatan pada buah/blansing. Blansing bertujuan
untuk menginaktivasi enzim fenolase dalam bahan, sehingga
perubahan- perubahan selama pengolahan dan penyimpanan akibat
aktivitas enzim dapat dihindari serta melunakkan jaringan buah
sehingga proses penghancuran bahan dapat dilakukan dengan lebih
mudah (Harris dan Karmas 1989).
6. Pemotongan buah
Proses pemotongan ini dengan memotong-motong buah menjadi kecil-
kecil yang bertujuan untuk mempermudah proses penghancuran buah
supaya hasilnya lebih halus.
7. Penghancuran buah
Penghancuran buah belimbing menggunakan blender dengan
penambahan air 1 liter. Proses penghancuran ini dilakukan untuk
mendapatkan sari buah yang akan dijadikan bahan baku sirup..
Penghancuran dengan penambahan air bertujuan memudahkan proses
pemasakan. Proses penghancuran ini dilakukan sampai benar-benar
halus. Penghancuran ini dilakukan selama 5 menit.
8. Penyaringan sari buah
Penyaringan sari buah dilakukan dengan menggunakan saringan.
Penyaringan bertujuan untuk mengambil sari buah yang akan
digunakan dalam proses pemasakan. Buah disaring dengan alat
penyaring supaya sari buah dengan ampasnya dapat terpisah
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 46
Except where otherwise noted, content on this site is licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International license. (CC BY 4.0)
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 02 No 1, 2023: 40 - 54
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v2i1
Penyaringan sari buah ini dilakukan sebanyak dua kali supaya dapat
hasil sari buah yang baik dan mudah dalam pemanasan.
9. Pemanasan sari buah
Proses pemanasan dilakukan selama 20 menit. Dalam proses pemanasan
ini ditambahkan bahan tambahan sirup seperti asam sitrat, gula pasir,
pewarna makanan dan CMC yang bertujuan untuk memperbaiki
kualitas sirup.
10. Pendinginan
Pendinginan dilakukan untuk menurunkan suhu pada suhu ruang.
Pendinginan dilakukan supaya baik dalam penyaringan sirup ke dalam
botol. Pendinginan dilakukan selama 30 menit.
11. Penyaringan sirup
Penyaringan sirup dilakukan dengan menggunakan saringan yang
bertujuan untuk menyaring kembali sirup untuk meningkatkan kualitas
dan pengenceran yang lebih baik pada sirup. Penyaringan sirup ini
dilakukan sebanyak dua kali supaya mendapatkan hasil penyaringan
dengan baik.
12. Pengemasan sirup
Pengemasan pada sirup belimbing menggunakan botol kaca. Botol kaca
tersebut sebelumnya sudah disterilkan dengan cara pasteurisasi sirup
dimasukkan ke dalam botol dan dikemas dengan baik. Setelah itu sirup
diberi label dan siap dipasarkan.
13. Pengemasan bertujuan untuk memperpanjang umur simpan
produk, melindungi produk dan memudahkan penanganan dalam
penyimpanan transportasi dan pemasaran. Perlakuan-perlakuan ini
bertujuan supaya kotoran atau bagian yang tidak dikehendaki yang
dapat menjadi sumber kontaminasi akan hilang. Industri pangan
cenderung untuk membedakan antara proses pengalengan dan
pembotolan di suatu pihak lain. Sampai batas tertentu, ini merupakan
perbedaan nyata antara metode pengolahan pangan yang
mengikutsertakan sterilisasi dan/atau pasteurisasi terhadap metoda
pengawetan lainnya termasuk rehidrasi dan pembekuan cepat (Buckle
dkk, 1985).
Kualitas Sirup
1. Warna
Warna digunakan sebagai indicator dalam menentukan mutu, kesegaran
atau kematangan suatu produk. Selain itu, warna merupakan atribut
yang penting pada industry makanan dan minuman.
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 47
Except where otherwise noted, content on this site is licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International license. (CC BY 4.0)
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 02 No 1, 2023: 40 - 54
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v2i1
2. Rasa
Rasa suatu produk melibatkan indra pengecap yaitu lidah. Rasa
makanan dapat dikenali dan dibedakan oleh kuncup-kuncup cecepan
yang terletak pada papilla yaitu bagian noda merah jingga pada lidah
(Winarno, 1992). Rasa yang dihasilkan pada pembuatan sirup tersebut
menyerupai marjan, yaitu ada rasa manis dan asam. Gula berperan
sebagai pengikat komponen flavor, menyempurnakan rasa asam, dan
cita rasa lainnya (Tjokoroadikoesoemo, 1986). Rasa asam yang dihasilkan
karena didapat dari buah stroberi itu sendiri.
3. Aroma
Aroma merupakan salah satu faktor penting bagi konsumen untuk
memilih makanan dan minuman. Aroma minuman banyak menentukan
kelezatan suatu minuman. Aroma yang diterima hidung dan otak
merupakan campuran empat bau utama yaitu harum, asam, tengik,
hangus. Aroma buah-buahan diciptakanoleh berbagai ester yang
bersisfat volatile. Produksi aroma tersebut akan meningkat saat buah
mendekati masa klimaterik (Winarno, 1992). Pada hari ke-7 asroma
stroberi berubah menjadi caramel. Aroma ini dapat terjadi saat proses
pemasakan.
4. Tekstur
Berbeda dengan produk sirup pada umumnya atau yang biasa
dikonsumsi, tekstur yang dihasilkan sangat kental hamper mendekati
keras. Karena proses pemasakan gula yang terlalu lama, sehingga terjadi
proses karamelisasi mengakibatkan tekstur menjadi keras.
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 48
Except where otherwise noted, content on this site is licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International license. (CC BY 4.0)
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 02 No 1, 2023: 40 - 54
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v2i1
Tabel 2.3. Kandungan gisi dari Daun Pandan Wangi Sumber : dewi
2013
Karbohidrat 78 gram
Vitamin c 2 miligram
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 49
Except where otherwise noted, content on this site is licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International license. (CC BY 4.0)
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 02 No 1, 2023: 40 - 54
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v2i1
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 50
Except where otherwise noted, content on this site is licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International license. (CC BY 4.0)
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 02 No 1, 2023: 40 - 54
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v2i1
METODE PENELITIAN
Analis data dari uji organoleptic oleh panelis terhadap rasa, aroma,
warna, dan tekstur dari sirup yang menggunakan daun pandan dalam
pembuatannya, serta kesimpulan hasil uji organoleptik dengan analisa
skala likert. Analisis data yang pertama adalah dengan uji organoleptic
pada sirup yang menggunakan daun pandan wangi, dimana penilaian
dilakukan dari segi rasa, warna, aroma dan tekstur.
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 51
Except where otherwise noted, content on this site is licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International license. (CC BY 4.0)
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 02 No 1, 2023: 40 - 54
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v2i1
Biaya produksi
Biaya produksi sirup daun pandan sebesar Rp.45.000 utuk bahan baku
sirup daun pandan wangi.
CP=FC+VC
Keterangan :
CP = Cost produksi (biaya produksi)
FC =Fixed cost (biaya tetap meliputi bahaan)
VC = Variable cost (biaya meliputi listrik, air, tenaga dll)
UC = Unit cost ( biaya perunit)
Tabel 1 Biaya produksi sirup daun pandan wangi (Sumber : Data Diolah
2021)
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 52
Except where otherwise noted, content on this site is licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International license. (CC BY 4.0)
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 02 No 1, 2023: 40 - 54
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v2i1
SIMPULAN
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan dengan uji
organoleptik dengan cara mengetahui kualitas produk sirup daun pandan
wangi denga menguji dengan uji organoleptic dan uji skala liker,sirup
dengan bahan dasar daun pandan wangi mendapat kiteria interprestasinya
sangat baik, sehingga layak dan baik untuk dikonsumsi. Serta daun
pandan wangi dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan sirup.
Kelebihan dan kekurangan daun pandan sebagai bahan dasar pembuatan
sirup. Kelebihan daun pandan sebagai sirup banyaknya manfaat dan kasiat
yang ada pada daun pandan wangi untuk manusia. Kekurang daun
pandan dalam pembuatan sirup yaitu cepatnya basi ketika tutup botol
terbuka begitu saja maka sirup cepat basi. Biaya produksi sirup sekitar
Rp.45.000 untuk biaya pembuatan sirup daun pandan wangi.
DAFTAR PUSTAKA
Ardi, S. W. (2009). Manfaat Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus
Amaryllifolius Roxb.) Sebagai Repelen Terhadap Nyamuk Aedes
Aegypti.
Ariana, D. (2017). Uji Antibakteri Perasan Daun Pandan Wangi(Pandanus
Amaryllifolius. The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory
Technologist.
Ariana, D. (2017). Uji AntibakteriPerasanDaun Pandan Wangi (Pandanus
Amaryllifolius. The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory
Technologist.
Iskandar, H. I. (2013). Prospek Ekspor Kayu Manis Dan Faktor Yang
Melatarbelakangi Pengolahan Sirup Kayu Manis Di.
Muhyiddin, M. F. (2017). Analisis Organoleptik Dan Ph Terhadap Kualitas
Sirup Stevia.
Prameswari, O. M. (2014). Uji Efek Ekstrak Air Daun Pandan Wangi
Terhadap Penurunan. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 16-27.
Rachmani, E. P. (2020). Pengolahan Sirup Rempah Sebagai Minuman
Tradisional . ‘Pengabdian Masyarakat Dan Inovasi Pengembangan
Teknologi’ .
Yulidar Anggara Puri*, S. W. (2018). Analisis Kualitas Sirup Jeruk Baby Java
Pada Stasiun Proses. Analisis Kualitas Sirup Jeruk Baby Java [Yulidar
Dkk]. https://doi.org/10.21776/ub.jtp.2018.019.02.7
Saputra, E. P. (2014). Proses Pembuatan Sirup Daun Kelor (Moringa.
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 53
Except where otherwise noted, content on this site is licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International license. (CC BY 4.0)
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis EISSN: 2828-3325
Vol 02 No 1, 2023: 40 - 54
https://dx.doi.org/10.22334/paris.v2i1
https://paris.ipb-intl.ac.id/ 54
Except where otherwise noted, content on this site is licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International license. (CC BY 4.0)