METODE PENELITIAN
21
menentukan alur perancangan perangkat lunak hingga pada tahap yang de-
tail.
3. Selanjutnya tahap pengodean, yaitu tahapan dimana keseluruhan desain diu-
bah menjadi kode-kode program. kode program yang dihasilkan masih
berupa modul-modul yang selanjutnya akan di integrasikan menjadi sistem
yang lengkap untuk meyakinkan bahwa persyaratan perangkat lunak telah
dipenuhi.
4. Tahap keempatialah tahap pengujian, pada tahap ini sistem diuji dari segi
fungsionalitas dan usabilitas oleh ahli sistem dan ahli konten sistem serta
beberapa calon pengguna sistem.
22
dalam kegiatan administrasi dan cara pendistribusian informasi pada masjid Al
Ghozali, diantaranya yaitu:
Pemberian informasi seringkali dilakukan dengan menempelkan
kertas pada dinding dan papan penguuman, sesekali juga
menggunakan banner dan juga mengumumkannya setelah sholat
ashar berlangsung.
Seringkali terdapat perubahan jadwal kegiatan masjid yang me-
nyebabkan adanya kesalahan komunikasi antar pengurus masjid
dengan jamaah masjid.
Sistem pelaporan kepada 59 Donatur dan pendistribusian informasi
dilakukan dengan menggunakan kertas atau media cetak, hal ini
jelas tidak ramah lingkungan jika ditinjau dari issue paperless yang
sedang beredar di Indonesia.
Sistem informasi administrasi yang hendak dirancang ialah sistem yang
berbasis android, sehingga dapat digunakan pada perangkat telepon seluler. Ber-
dasarkan kekurangan dan beberapa masalah pada aktivitas administrasi dan cara
pendistribusian informasi pada masjid Al Ghozali, maka disusunlah sebuah sistem
dengan desain fungsionalitas sebagai berikut:
Sistem ini dikembangkan dengan sistem operasional terbuka, yaitu
android. Sehingga, sistem ini dapat digunakan pada ponsel degan
sistem operasional Android dan menggunakan emulator android
jika digunakan pada komputer dengan beberapa fitur spesifikasi
komputer tersebut.
Penginputan konten sistem ini melalui web yakni laman web host-
ing alghozalimalang.com.
Setiap pengguna memiliki hak akses yang berbeda.
Berdasarkan aksesnya pengguna sistem android memiliki 3
pengguna yaitu, Administrator (petugas Administrasi), Donatur
dan Jamaah/Umum. Setiap pengguna memiliki hak akses yang
akan dirancang sesuai fungsinya, seperti yang dijelaskan pada
Tabel 3.1
23
Mengelola laporan keuangan Masjid
Mengelola laporan kegiatan Masjid
Mengelola data Inventarisasi Masjid
Mengelola jadwal kegiatan
Mengelola pengumuman terbaru masjid
Mengelola konten dakwah Islami
Mengelola undangan acara yang disebar
melalui aplikasi
2. Donatur Melihat laporan keuangan detail
Melihat laporan kegiatan Masjid
Melihat data Inventarisasi Masjid
3. Jamaah Melihat jadwal kegiatan
Melihat pengumuman terbaru masjid
Melihat konten dakwah Islami
Melihat undangan acara yang disebar me-
lalui aplikasi
24
Adapun rancangan ERD sebagaimana dalam sebuah sistem dijelaskan be-
berapa fungsi dari masing masing entitas. ERD adalah sebuah konsep yang
mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (database) dan didasarkan pada
persepsi dari sebuah dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek yaitu disebut
sebagai entity dan hubungan atau relasi antar objek- objek
Tahapan yang ketiga yakni, desain produk, dalam desain produk penulis
25
Gambar 3.4 Halaman Utama SIAMAS Gambar 3.5 Tampilan Login SIAMAS
Gambar 3.6 Tampilan Menu Ja- Gambar 3.7 Tampilan Menu DONATUR
maah/Umum SIAMAS SIAMAS
26
3.2.3 Pengodean
Dalam pembuatan aplikasi SIAMAS Al Ghozali terdapat dua hal yang
perlu diperhatikan, yakni desain fungsionalitas dan desain tampilan saat pembuatan
dengan menggunakan proses scripsting (coding). Dalam pembuatan aplikasi ini
peneliti dibantu oleh developer android yang berasal dari komunitas Google Devel-
oper Group Malang. Tahap Pengodean ini menggunakan bahasa pemrograman
yaitu Java, PHP, dan MySQL. Setelah tahap pembuatan akan dilakukan pengujian
untuk mengetahui dari setiap fungsi sistem, apakah sudah berjalan dengan benar.
Sebelum diuji fungsionalitas dan usabilitas nya oleh validator, setiap desain fungsi
akan diperiksa oleh pengembang dan disesuaikan dengan tahap perencanaan desain.
27
dilakukan setelah sistem diimplementasikan secara baik dan benar sesuai desain
fungsionalitasnya. Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu :
a. Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, se-
hingga kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki.
b. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru
dari pemakai sistem.
c. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar
(perubahan bisnis).
d. Sistem perlu ditingkatkan.
Setelah sistem siap diuji, sistem akan didistribusikan kepada seluruh
subjek uji coba melalui tautan yang akan terhubung dengan google drive.
28
2. Subyek Uji Coba
Subyek uji coba (validator) terdiri dari ahli Sistem Informasi dan Admin-
istrasi, End User (Admin) dan beberapa calon Pengguna Sistem (Jamaaáh/Umum
dan Donatur). Mengenai kriteria dari subyek uji coba tersebut antara lain:
a. Ahli Sistem Informasi & Administrasi
Ahli sistem informasi adalah seseorang yang memiliki kemampuan tentang
komponen komponen sistem, begitupun dalam perancangannya. Sedangkan
ahli administrasi adalah sesorang yang mengerti hakikat dari sebuah kegiatan
administrasi. Dalam hal ini yang akan melakukan pengujian yaitu dosen
Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dan Dosen Fakultas Ekonomi Uni-
versitas Negeri Malang.
b. End User (Administrator)
End user adalah pengelola produk sistem informasi administrasi yang akan
dikembangkan. Pada penelitian kali ini yang menjadi administrator dari sistem
tersebut ialah pengurus harian masjid di bidang administrasi, yaitu Ahmad Ba-
soir.
c. Pengguna Sistem Informasi
Sebagian besar pengguna sistem informasi ini adalah jamaáh masjid Al Ghoz-
ali dan para donatur masjid. Menurut data pra penelitian, jumlah donatur pada
Desember 2017 terdapat 59 orang dan jumlah jamaáh yang terdaftar terdapat
300+ jamaáh setiap harinya. Namun tidak semuanya yang akan menjadi subjek
uji coba. Sample dari pengguna akan diambil sebanyak 50 orang. Melalui
pengguna sistem dapat diketahui kelayakan sistem. Untuk menggali kritik dan
saran, guna perbaikan sistem dan pengembangan nya disediakan kolom pen-
dapat pada angket yang disebar melalui google form.
3. Jenis data
Jenis data diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitaif. Jenis data kuali-
tatif berupa kritik, saran, dan pendapat secara umum tentang Sistem Informasi Ad-
ministrasi Masjid yang diperoleh dari ahli sistem informasi, administrator dan para
29
pengguna sistem baik itu jamaáh maupun donatur. Sedangkan data kuantitatif di-
peroleh dari pengisian angket yang dilakukan oleh subjek uji coba dan ahli sistem
informasi (validator) melalui perhitungan skor jawaban pada angket cheklist.
4. Instrumen Pengembangan
Instrumen pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah
angket/kuisioner yang di distribusikan menggunakan tautan yang terhubung
dengan google form. Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup, yakni
kuisioner yang telah disediakan pilihan jawabannya sehingga responden tinggal
memilih jawaban menurut skala likert yang telah dirancang.
a. Form Pengujian
Berisi semua menu dan sub menu juga berisi keterangan validasi
fungsi/non fungsi dari aplikasi. Form pengujian ini harus dijalan-
kan dengan tujuan evaluasi setiap fungsi fitur pada aplikasi. Hasil
dari form pengujian berguna untk tahap penyempurnaan aplikasi.
form ini menggunakan skala likert dalam kategori checklist nya,
dengan demikian form pengujian yang diberikan untuk tiap-tiap
ahli dan responden menggunakan skala likert dengan skor 1 sam-
pai 4. Tiap-tiap skor didefinisikan sebagai berikut:
Skor 4: Apabila validator menilai sangat baik/ sangat
jelas/ sangat sesuai/ sangat mudah.
Skor 3: Apabila validator menilai baik/ jelas/ menarik/
sesuai/ mudah.
Skor 2: Apabila validator menilai tidak baik/ tidak jelas/
tidak menarik/ tidak sesuai/ tidak menarik/ tidak mudah.
Skor 1: Apabila validator menilai sangat tidak baik/ sangat
tidak jelas/ sangat tidak menarik/ sangat tidak sesuai/ san-
gat tidak mudah.
b. Angket
Angket yang akan disebarkan berisis tentang pertanyaan seputar
kegunaan aplikasi yang dirancang dengan google form dan diisi
oleh calon pengguna aplikasi. Pertanyaan yang diajukan bertujuan
30
mengetahui tanggapan calon pengguna yang diambil sampel
secara acak dan memberikan evaluasi terhadap aplikasi. Angket
ini menggunakan skala likert dalam kategori checklist nya serta
menyediakan kolom kritik dan saran untuk menunjang pengem-
bangan sistem yang lebih baik.
31
dilakukan, akan disajikan dlam bentuk tabel. Sugiyono (2012, 176) menyebutkan
bahwa untuk menilai kelayakan/kualitas suatu produk dapat dilakukan dengan cara
membagi jumlah skor hasil penelitian dengan skor ideal.
skor hitung
Presentase kelayakan (%) = × 100%
skor ideal
Tabel 3.4 telah disebutkan persentase pencapaian, skala nilai, dan inter-
prestasi yang digunakan sebagai acuan penilaian data yang dihasilkan dari validasi
ahli media, ahli materi, dan uji kelompok eksperimen. Hasil akhir dari data yang
diperoleh akan berupa presentase. Untuk mendapatkan hasil tersebut digunakan ru-
mus presentase jawaban. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini mengacu
pada desain fungsionalitas dan usabilitas. Presentase hasil validitas SIAMAS Al
Ghozali dihitung dengan persamaan berikut:
∑𝑠
𝑃= × 100%
∑ 𝑠𝑖
Keterangan:
P : Besar Presentase
∑𝑆 : Jumlah Skor yang diperoleh
∑ 𝑺𝒊 : Skor Maksimal yang diharapkan
32
dengan 80%, maka item tersebut dinyatakan valid. Namun jika besar presen-
tasenya kurang dari 80% dinyatakan kurang valid, atau tidak valid, maka perlu
dilakukan perbaikan.
33