0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan3 halaman
1. Booklet berisi tentang preparasi simplisia daun puring sebagai media pembelajaran karakter untuk siswa SMA di Malang.
2. Hasil validasi dan uji coba menunjukkan bahwa booklet layak digunakan dan efektif menanamkan karakter, meski perlu pengawasan berkelanjutan.
3. Nilai karakter religius paling tinggi di booklet sedangkan kreatif paling rendah karena kurang membangkitkan kreativitas siswa.
1. Booklet berisi tentang preparasi simplisia daun puring sebagai media pembelajaran karakter untuk siswa SMA di Malang.
2. Hasil validasi dan uji coba menunjukkan bahwa booklet layak digunakan dan efektif menanamkan karakter, meski perlu pengawasan berkelanjutan.
3. Nilai karakter religius paling tinggi di booklet sedangkan kreatif paling rendah karena kurang membangkitkan kreativitas siswa.
1. Booklet berisi tentang preparasi simplisia daun puring sebagai media pembelajaran karakter untuk siswa SMA di Malang.
2. Hasil validasi dan uji coba menunjukkan bahwa booklet layak digunakan dan efektif menanamkan karakter, meski perlu pengawasan berkelanjutan.
3. Nilai karakter religius paling tinggi di booklet sedangkan kreatif paling rendah karena kurang membangkitkan kreativitas siswa.
Nim : 150341606815 Offr :A Hari/Tanggal : selasa / 30 Januari 2018
Judul artikel : Pengembangan Booklet Bermuatan Pendidikan Karakter Melalui Preparasi
Simplisia Puring (Codiaeum Variegatum L. Blume) Sebagai Media Pembelajaran Bagi Siswa Ma Mambaul Ulum Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang Penulis : Rosita Ariyanti, Eko Sri Sulasmi, Agung Witjoro Introduction : Implementasi nilai karakter dapat diambil dalam kehidupan sehari-hari salah satunya dengan pemanfaatan tanaman obat sebagai sarana membentuk karakter hidup bersih dan sehat. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai obat dan banyak ditemukan di daerah Tumpng adalah Puring. Preparasi simplisia Puring masih belum banyak diketahui oleh masyarakat dan siswa oleh karena itu masih perlu adanya sosialisasi mengenai preparasi simplisia Puring. Berdasarkan hasil penelitian Ratnasari (2015), pendidikan karakter siswa di daerah Tumpang perlu ditingkatkan lagi. Penyampaian informasi kepada siswa akan lebih mudah apabila menggunakan media pembelajaran, salah satu media yang dapat digunakan adalah booklet. Method : Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri atas lima langkah yaitu analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi) Subjek penelitian adalah siswa kelas X IPA MA Mambaul Ulum sejumlah 14 siswa. Teknik pengumpulan data penelitian dengan cara pengamatan (observasi) dan pengisian angket. Instrumen pengambilan data menggunakan angket respon siswa dan lembar observasi. Validasi dilakukan terhadap 3 validator yakni ahli materi, ahli media dan praktisi lapangan dengan menggunakan instrument berupa lembar validasi. hasil validasi dan uji coba kemudian dianalisis. Result : 1. Data hasil validasi materi Rerata keseluruhan nila 95,21 % Sangat valid 2. Data hasil validasi media Rerata keseluruhan nilai 95,9375 % Sangat valid 3. Data hasil validasi praktisi lapangan Rerata keseluruhan nilai 86,25 % Valid 4. Data hasil uji coba Angket respon siswa terbagi atas angket sikap yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan booklet dalam menyajikan nilai-nilai karakter. Rata-rata hasil angket mengenai sikap siswa secara keseluruhan sebesar 84,07%, angket keterbacaan booklet yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap booklet yang telah dikembangkan. data hasil keterbacaan booklet mendapat rata-rata sebesar 87,5%. Data uji coba produk juga diperoleh dari lembar observasi yang digunakan observer untuk mengamati sikap siswa selama praktikum pembuatan simplisia. Data hasil observasi mendapat rata-rata sebesar 84,57%.
Analysis and Discussion :
Produk yang telah dikembangkan adalah booklet bermuatan pendidikan karakter yang berisi tahap preparasi simplisia tanaman Puring sebagai media pembelajaran bagi siswa MA Mambaul Ulum kelas X IPA. Booklet yang dikembangkan terdiri atas 24 halaman, Integrasi nilai karakter dijabarkan dalam tiap tahap preparasi simplisia. Hasil validasi dari validator ahli materi, ahli media dan praktisi lapangan menunjukkan bahwa booklet layak untuk digunakan dan disebarluaskan. Hasil uji coba menunjukkan bahwa booklet sudah efektif digunakan sebagi media pembelajaran. Secara keseluruhan nilai karakter sudah dpaat dibelajarkan dengan booklet, nilai yang paling tinggi presentasenya adalah karakter religius yakni sebesar 95,54% sedangkan nilai yang paling rendah adalah karakter kreatif yakni sebesar 71,43%. Booklet yang dikembangkan juga memuat karakter religius secara eksplisit pada halaman 10 yang membimbing siswa untuk senantiasa berdoa sebelum melakukan segala sesuatu, pada halaman 3-5 menyajikan berbagai jenis dan ciri Puring yang menunjukkan kekuasaaan Tuhan, selain itu secara keseluruhan nilai- nilai yang ditanamkan berkaitan dengan nilai religius. Karakter kreatif memperoleh presentase yang paling rendah dibanding karakter lain, karena pada booklet yang dikembangkan masih kurang membangkitkan kreativitas siswa, implementasi nilai karakter kreatif hanya mengarahkan siswa untuk menggunakan alat lain dalam proses perajangan dan menunjukkan alternatif pengeringan sehingga kurang bisa menggali potensi siswa untuk menunjukkan kreativitasnya Pengambilan data dilakukan pada siswa kelas X IPA MA Mambaul Ulum yang berjumlah 14 siswa. Subjek penelitian yang digunakan relatif sedikit karena pada MA Mambaul Ulum memang hanya terdapat satu kelas IPA, sehingga apabila ingin menggunakan subjek penelitian yang lebih banyak harus menggunakan kelas selain bidang IPA. Kegiatan pengambilan data hanya menggunakan kelas IPA karena terkait dengan kompetensi dasar (KD) yang dikaitkan dengan isi booklet. Implementasi produk dilakukan dengan cara menjelaskan isi booklet kepada siswa dengan didukung kegiatan praktikum preparasi simplisia. Kegiatan praktikum yang dilakukan hanya tahap pengambilan bahan, sortasi basah, pencucian, dan perajangan, sedangkan tahap pengeringan hingga pengemasan belum bisa dilaksanakan karena terkendala waktu. Siswa diharapkan dapat melanjutkan proses pembuatan simplisia dirumah masing-masing, oleh karena itu diperlukan suatu instrumen agar membantu siswa mengaplikasikan proses pembuatan simplisia. Kegiatan awal yang dilakukan dalam implementasi produk adalah pejabaran materi yang ada pada booklet, saat implementasi ditemukan beberapa kendala salah satunya adalah kurangnya pemahaman siswa mengenai istilah-istilah biologi dalam penjabaran materi morfologi Puring. Keterbatasan booklet yang dikembangkan adalah bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan preparasi simplisia hanya bagian daun. Pemilihan daun sebagai bagian yang diambil dalam pembuatan simplisia berdasarkan pada manfaat yang ada pada daun sebagai obat. Implementasi nilai karakter tidak dapat dilakukan satu kali dan berhenti tanpa ada tindak lanjut karena penanaman karakter memerlukan jangka waktu yang cukup lama dan perlu pembiasaan. Perubahan perilaku siswa tidak dapat terjadi secara spontan, perilaku siswa dikatakan benar-benar berubah apabila dilakukan dalam jangka waktu yang lama dan berkelanjutan. Monitoring perlu dilakukan untuk mengetahui keefektifan penanaman nilai karakter pada siswa, oleh karena itu perlu koordinasi dengan pihak sekolah untuk memberikan pengawasan kepada siswa. Kegiatan penanaman karakter juga perlu koordinasi dengan guru kelas, karena siswa cenderung belajar dari berbagai hal di sekitarnya oleh karena itu diharapkan guru juga mampu memberikan contoh karakter yang baik agar dapat ditiru oleh siswa.