Nim : 150341606815
Offr : A-1
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria mengenai pendidikan prajabatan
dan kelayakan maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Pendidik harus memiliki kualifikasi
akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang
dimaksudkan adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang
dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi Kompetensi pedagogik, Kompetensi
kepribadian, Kompetensi profesional, dan Kompetensi sosial.
Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria mengenai ruang belajar, tempat berolahraga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,
termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Setiap satuan pendidikan wajib
memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber
belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya biaya operasi satuan
pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Pembiayaan pendidikan terdiri atas: Biaya investasi
satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya
manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di atas meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran
secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi: Gaji pendidik dan tenaga
kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, Bahan atau peralatan pendidikan habis
pakai, dan Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain
sebagainya.
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar Peserta Didik. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar terdiri
atas: Penilaian hasil belajar oleh pendidik, Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri
atas: Penilaian hasil belajar oleh pendidik, dan Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi.
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi diatur oleh masing-masing perguruan tinggi
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pertanyaan :
1. Untuk dapat memenuhi tuntutan pembelajaran dengan berpusat kepada peserta didik, guru dituntut
untuk dapat memilih strategi pembelajaran bervariasi sesuai tuntutan materi pembelajaran, namun
dalam pelaksanaannya guru belum bisa mengiplementasikannya dengan baik, mengapa hal tersebut
dapat terjadi ? jawab : Dalam beberapa hal guru kesulitan dalam mengimplementasikan pemenuhan
tuntutan standar proses ini dalam pembelajaran. Pembelajaran cendrung berjalan secara
konvensional. Faktor yang mempengaruhi antara lain disebab media dan peralatan pembelajaran
yang minim di sekolah, jumlah siswa yang terlalu besar dalam satu kelas, sehingga tidak mendukung
diterapkannya pembelajaran yang aktif dan kreatif yang berpusat kepada siswa. Sehingga
pendekatan pembelajaran yang terjadi lebih sering berpusat pada guru (teacher-centred approaches).
2. Dalam pembelajran, hal yang dibutuhkan adalah salah satunya guru, pada masa kini masih mengapa
banyak guru yang kurang memaksimalkan pembelajaran, guru cenderung memilih menggunakan
lks/ buku paket daripada membuatnya sendiri? Jawab : Kompetensi yang kurang dimiliki guru
adalah Kompetensi Profesional: kecakapan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran,
kecakapan guru menentukan dan menyajikan materi esensial masih mengandalkan LKS yang dijual
dipasaran belum membuat bahan ajar sendiri, guru kurang berpengalaman dalam pekerjaannya,
rendahnya komitmen profesional guru dan etos kerjanya, guru belum mempunyai minat baca yang
tinggi untuk sekedar mencarikan konsep ensensial dari buku paket siswa yang cenderung memiliki
materi yang berlebihan
3. Mengapa banyak sekolah yang masih mengutamakan pembelajaran sains secara teoritis daripada
dengan praktikum di laboratorium? Jawab : Rendahnya kinerja guru di bidang sains disebabkan
karena faktor : Laboratorium belum memadai, ada laboratorium dengan peralatan mahal tetapi
belum dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan kemampuan guru mengoperasikan alat, dan
karena kurikulum lebih mengutamakan sain secara teoritis. Rendahnya kemampuan/kinerja guru
dalam kegiatan laboratorium disebabkan oleh berbagai hal, rendahnya skill guru, karena memang
kurangnya kegiatan di laboratorium dari LPTK menghasil guru tersebut, penghargaan Kepala
Sekolah yang kurang kepada guru sains yang ditandai dengan kurangnya insentif bagi guru sains
yang mengadakan kegiatan praktikum dan penyamaan beban kerja antara guru IPA dengan IPS,
serta pemahaman guru sains yang rendah terhadap urgensi laboratorium dalam pembelajaran IPA.