Anda di halaman 1dari 33

PELATIHAN IPCN

KOMUNIKASI EFEKTIF
DALAM PPI

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali


Infeksi Indonesia (HIPPII )
TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran
peserta mampu melakukan
komunikasi efektif dalam
melaksanakan tugas sebagai IPCN

pelatihan ipcn.doc.file. diklat.2017


Tujuan Khusus
 Setelah selesai pembelajaran peserta mampu:

A. Menjelaskan arti komunikasi dan Proses komunikasi


B. Menjelaskan jenis komunikasi

C. Menjelaskan prinsip komunikasi

D. Menjelaskan tehknik komunikasi

E. Menjelaskan tahapan komunikasi


F. Menjelaskan faktor penghambat komunikasi

pelatihan ipcn.doc.file. diklat.2017


POKOK BAHASAN

Pengeritan Komuniksi dan proses komunikasi


Jenis komunikasi
Prinsip komunikasi
Tehnik komunikasi
Tahapan komunikasi
Faktor penghambat komunikasi

pelatihan ipcn.doc.file. diklat.2017


5

• Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk


mempengaruhi tingkah laku manusia.

Hubungan perawat – pasien, keluarga, maupun tim


kesehatan lainnya menempatkan komunikasi
menjadi sangat penting

Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus


& paling berarti dari perilaku setiap individu.
 Komunikasi tidak tepat  salah paham

setiap individu harus pahan konsep & proses
komunikasi
• Banyak masalah terselesaikan dengan komunikasi,
namun banyak pula masalah yang muncul karena
tidak adanya komunikasi.
Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)- Pusat
PENGERTIAN 6

KOMUNIKASI
Komunikasi Efektif
adalah komunikasi
yang mampu
menghasilkan
perubahan sikap
(attitude change)
pada orang yang
terlibat dalam
komunikasi
Komunikasi efektif adalah saling bertukar
informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap
antara dua orang atau kelompok yang hasilnya
sesuai yang diharapkan
Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)- Pusat
PELATIHAN IPCN
Ya, saya
O… dia mengerti Umpan balik mengerti

Pengetahuan
Pengetahuan
 Perasaan
 Perasaan
 Pengalaman Decoding  Pengalaman
 Posisi / Status
 Posisi / Status sosial/budaya Sosial/budaya
 Biologis (cadel, gagap, dll) Biologis

Encoding KOMUNIKAN
KOMUNIKATOR PESAN SALURAN

Gangguan
Jenis Komunikasi
• Komunikasi Verbal
Komunikasi yang mempergunakan lambang
bahasa dalam penyampaian pesan kepada
penerima ( tatap muka )

• Komunikasi Non Verbal


Komunikasi yang mempergunakan lambang
bukan bahasa, dapat berwujud gambar,
isyarat, dll
Komunikasi Verbal
 Jelas dan ringkas
 Perbendaharaan kata memadai
 Selaan dan kecepatan bicara tepat
 Waktu yang tepat & relevan
 Humor
Komunikasi Non Verbal

Teramati melalui :

• Penampilan personal
• Intonasi
• Ekspresi wajah
• Sikap tubuh & langkah
• Sentuhan
Prinsip Komunikasi
 Berhadapan
 Kontak mata
 Postur tubuh santai & terbuka
 Tidak menyilangkan tangan & kaki
 Menganggukkan kepala dengan tepat
 Gerakan tangan semestinya
 Rileks, tulus
 Empati
STRATEGI

Ketahui mitra bicara

Pelajari kultur

Ketahui tujuan
Pahami bahasa
Perhatikan konteks
Lima pondasi membangun 13
komunikasi efektif

 Berusaha benar-benar mengerti


orang lain (emphatetic
communication)
 Memenuhi komitmen atau janji
 Menjelaskan harapan
 Meminta maaf secara tulus ketika
Anda membuat kesalahan
 Memperlihatkan integritas pribadi.

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)- Pusat


14

RESPECT
 SIKAP
MEMBANGUN
KOMUNIKASI
EMPHATY
EFEKTIF
AUDIBLE
“REACH”
CLARITY
HUMBLE
Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)- Pusat
Keterampilan 15

Komunikasi
Mendengarkan
 Bertingkah laku asertif
 Menyelesaikan konflik
 Membaca situasi
 Melakukan persuasi

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)- Pusat


Waktu yang digunakan 16
untuk mendengarkan

Penelitian Rankin (1928) Penelitian Barker (1980)


45 % mendengarkan 53 % mendengarkan
30 % berbicara 17 % membaca
16 % membaca 16 % berbicara
9 % menulis 14 % menulis

Mendengarkan proses aktif menerima


rangsangan (stimulus) telinga. Mendengarkan
adalah ketrampilan yang sangat penting, tetapi
umumnya kita memiliki ketrampilan yang buruk.

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)- Pusat


17
Etika Berkomunikasi

Diam dan Menyimak


Tidak Memotong Pembicaraan
Tidak meninggalkan lawan bicara
Tidak menepis pembicaraan lawan
Tidak berusaha menunjukkan
bahwa kita lebih pandai

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)- Pusat


18
Lima Respon Empatik

Mengulangi kata demi kata


Mengatakan kembali isi
Merefleksikan perasaan
Mengatakan kembali isi serta
merefleksikan perasaan
Melihat kapan empati tidak
diperlukan

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)- Pusat


Tehnik Berkomunikasi yang Efektif
 Mendengar dengan aktif
 Trampil dalam berbicara
 Gaya bicara
 Penampilan yang menarik; pakaian, pandangan
mata, raut muka, sikap badan, suara, tulisan,
senyum, jabatan tangan, ingat nama, tulus.
20
Kiat Komunikasi Efektif
 Gunakan umpan balik
 Saluran komunikasi yang banyak
 Mengenali siapa penerima pesan
 Komunikasi tatap muka
 Menyadari dampak bahsa tubuh
 Menanggapi isi pembicaraan
 Sopan dan wajar
 Menghormati semua orang
 Mengendalikan emosi
Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)- Pusat
Tahapan Berkomunikasi

1. Fase pra interaksi


2. Fase perkenalan dan orientasi
3. Fase kerja
4. Fase terminasi
22
CONTOH KOMUNIKASI
EFEKTIF SAAT HAND OVER

TEKNIK SBAR 
Memperbaiki komunikasi dan
meningkatkan keselamatan
pasien
S = Situation
B = Backgraound
A = Assesment
R = Recomendation

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)- Pusat


Contoh : Atasan menegur anak buah.
artinya : Atasan sedang mempengaruhi anak buahnya agar
menjadi sadar (bersikap) dan bertekad atau berjanji untuk
memperbaiki kinerjanya (Bertindak).
Keuntungan Komunikasi Efektif
1. Memahami kita dalam membantu seseorang
2. Membantu kita dalam memecahkan masalah
3. Build trust dan respect
4. Membentuk lingkungan yang menyenangkan
5. Mendekatkan dan meningkatkan hubungan
kita dengan orang lain
Banyak tips diberikan para ahli
komunikasi untuk melakukan
komunikasi efektif
Gunakan bahasa yang mudah dimengerti,
bahasa tubuh yang sesuai, intonasi yang tepat,
kontak mata, dan ekspresi wajah yang pas,
termasuk menjadi pendengar yang aktif (active
listening).
Formula 7C
Komunikasi efektif mengandung tujuh C berikut ini:

1. Completeness, Lengkap!
Komunikasi harus lengkap. Menyampaikan semua fakta
yang diperlukan oleh penerima. Dalam dunia jurnalistik,
kelengkapan informasi dirumuskan dalam 5W+1H (What,
Who, When, Where, Why, How).

2. Conciseness, Ringkas!
Menggunakan sesedikit mungkin kata-kata. Menghindari
menggunakan kata-kata yang berlebihan dan tidak perlu.
Pesan singkat lebih menarik dan mudah dipahami.
Gunakan kalimat seefektif mungkin
formula 7 C
3. Consideration, Penuh Pertimbangan!
Memperhatikan sudut pandang orang lain, pola pikir,
tingkat pendidikan, minat, kebutuhan, kepentingan, dan
emosinya.

4. Clarity, Jelas!
Menggunakan kata-kata yang tepat, bermakna tunggal,
dan membingungkan atau menimbulkan persepsi lain.

5. Concreteness, Nyata!
Konkret memperkuat kepercayaan. Pesan konkret
didukung fakta-fakta spesifik dan angka. Pesan konkret
tidak disalahtafsirkan
formula 7 C
6. Courtesy, Tata Krama!
Ini soal cara penyampaian. Pesan disampaikan dengan
tulus, sopan, bijak, reflektif, dan antusias, serta
mempertimbangkan sudut pandang dan perasaan
penerima pesan, termasuk menjaga perasaan dan respek
terhadap penerima pesan.

7. Correctness, Benar!
Pesan yang disampaikan harus benar dari segi substansi
dan tata bahasa, juga tepat dari sisi waktu dan sasaran.
29
Hambatan Komunikasi

 Latar belakang
 Bahasa
 Sikap
 Waktu
 Lingkungan

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)- Pusat


Hambatan psikologis dalam
proses komunikasi:
Adanya perbedaan persepsi

Interpretasi seseorang atau


respondalamlingkungan.

2. Terlalu cepat menyimpulkan

3. Adanya pandangan stereotipe

4. Kurangnya pengetahuan

5. Kurangnya minat

6. Sulit mengekspresikan diri

7. Adanya emosi

8. Adanya tipe kepribadian tertentu

9. Kelebihan informasi
31
Contoh : SBAR

• Situation : Dr.Ririn , Saya Ani, dari Ruang Bedah . Bpk. Pohan hasil
BTA positif dari mikrobilogi ditemukan Tuberculosis paru
dengan infiltrat di apex paru

• Background: Bpk. Pohan, 45 tahun, dengan TB paru Riwayat


pengobatan TB terputus sebelumnya, saat ini pasien
mendapatkan obat TB lagi

• Assessment: Tanda2 vital ; suhu 385 C, N 120 x/mnt, TD 110/70


mmHg, RR 26 x/mnt, pasien batuk kering, nafas
dangkal Ronchi (+), bahu naik, pasien kurus BB 45 kg,
bahu

• Recommendation: Menurut saya, ia perlu di Isolasi ?


Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)- Pusat
The Joint Commission reports that investing to
improve communication within the healthcare
setting can lead to:
 Improved safety.
 Improved quality of care and patient outcomes.
 Decreased length of patient stay.
 Improved patient and family satisfaction.
 Enhanced staff morale and job satisfaction
pelatihan ipcn.doc.file. diklat.2017

Anda mungkin juga menyukai