Anda di halaman 1dari 15

Mol

Hubungan antara jumlah mol dan jumlah partikel adalah :


Jumlah mol (M) = jumlah partikel / L

Jumlah Partikel (molekul) = jumlah mol x L

Dengan L = bilangan avogadro


= 6,02 x 10 23 partikel/mol
Contoh soal:
 Berapa jumlah mol amonia (NH3) yang terdapat dalam 3,01 x 1026 molekul
NH3 ?
Jawaban:
Jumlah mol = 3,01 x 1026 / 6,02 x 1023
= 500 mol
 Hitung jumlah molekul asam sulfida (H2S) jika diketahui mol H2S = 0,4.
Jawaban:
jumlah molekul = jumlah mol x L
= 0,4 x 6,02 x 1023
= 2,4 x 6,02 x 1023 molekul

Massa Molar
Massa molar adalah massa 1 mol zat, satuannya gram/mol. Untuk senyawa, massa
molarnya sama dengan massa molekul relatif (Mr).
Contoh soal:
 Tentukan massa molar Al jika diketahui Ar Al = 27.

Jawaban: massa molar Al = Ar = 27 gr/mol


 Hitunglah massa molar asam sulfat (H2SO4) jika diketahui Ar H =1, S =32, O
=16)

Jawaban:
Massa molar H2SO4 = (2 x 1) + ( 1 x 32 ) + ( 4 x 16)
= 2 + 32 + 64
= 98 gr/mol
Untuk menghitung jumlah mol zat yang diketahui jumlah massanya, dapat
menggunakan rumus berikut :

Jumlah mol = massa zat (gram) / massa molar


n = gram / Mr
massa (gram) = n x Mr
Contoh soal:
 Bila terdapat 5 gr CaCO3, maka jumlah mol zat tersebut adalah… (Ar Ca = 40,
C =12, O =16)

Jawaban:
Mr CaCO3 = ( 1 x 40) + ( 1 x 12) + ( 3 x 16)
= 40 + 12 + 48 = 100

n = 5 / 100
= 0,05 mol
 Berapa gramkah massa 1,204 x 1024 molekul NaOH ? Diketahui Ar Na = 23, H
= 1, O =16
Jawaban:
Mr NaOH = ( 1 x 23) + (1 x 16) + (1 x 1)
= 23 + 16 + 1
= 40n = jumlah partikel / L
n = 1,204 x 1024 / 6,02 x 1023
n = 2 mol

Massa (gram) = n x Mr
= 2 mol x 40 = 80 gram NaOH

Rumus Empiris dan Rumus Molekul

Rumus Empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom- atom
yang meyusun senyawa. Sedangkan rumus molekul adalah rumus yang menyatakan
jumlah dan jenis atom- atom unsur yang menyusun satu molekul senyawa.
Contohnya sebagai berikut:
Rumus Molekul Rumus Empiris
C2H6 CH3

C6H12O6 CH2O

C6H6 CH

H2SO4 H2SO4

NH3 NH3

Untuk mendapatkan rumus empiris, dapat digunakan perhitungan dalam mol unsur
menghasilkan perbandingan jumlah atom dalam molekul.
Contoh soal:
a. Suatu senyawa organik tersusun dari 40 % karbon, 6,6 % hidrogen, dan sisanya
oksigen. (Ar C= 12, H=1, O= 16). Jika mr = 90. Tentukan rumus empiris dan rumus
molekul senyawa tersebut!
Jawab:
C= 40 %, H= 6,6 %, O = 100 – (40+6,6) = 53,4 %
Mol C : mol H : mol O = 40 / 12 : 6,6 / 1 : 53,4 / 16
= 3,3 : 6,6 : 3,3
=1:2:1
jadi, rumus empirisnya adalah CH2O
(CH2O)n = 90
( 1 .Ar C + 2. Ar H + 1. Ar O)n = 90
( 1. 12 + 2. 1 + 1. 16)n = 90
30 n = 90
n=3
Jadi rumus molekulnya = C3H6O3
c. Sebanyak 92 gram senyawa karbon dibakar sempurna menghasilkan 132 gram
karbon dioksida dan 72 gram air. Tentukan rumus empiris senyawa tersebut (Ar C =
12, H = 1, dan O = 16).
Jawab:
Massa C = (1. Ar C / Mr CO2 ) x massa CO2 = (12/ 44 ) x 132 gram = 36 gram
Massa H = (2. Ar H / Mr H2O) x massa H2O = (2/ 18 ) x 72 gram = 8 gram
Massa O = 92 – (36 + 8) = 48 gram
Mol C : mol H : mol O = 36/ 12 : 8/ 1 : 48/16 = 3 : 8 : 3
Jadi, rumus empirisnya adalah C3H8O3
Perhitungan Berdasarkan Persamaan Reaksi

Persamaan reaksi dapat diartikan bermacam-macam. Sebagai contoh kita ambil


pembakaran etanol, C2H5OH.

Pada tingkat molekul yang submikroskopik, kita dapat memandang sebagai reaksi
antara molekul-molekul individu.

1 molekul C2H5OH + 3 molekul O2 → 2 molekul CO2 + 3 molekul H2O.

Kita bisa menuliskan persamaan reaksi di atas sbb:

2 molekul C2H5OH + 6 molekul O2 → 4 molekul CO2 + 6 molekul H2O.

Asalkan perbandingan koefisiennya tetap yaitu 1:3:2:3.

Seperti yang sudah pernah dibahas sebelumnya bahwa 1 mol terdiri atas 6,022 x
1023 molekul. Sehingga kita dapat juga menuliskan persamaan reaksi tersebut dalam
satuan mol sbb:

1 mol C2H5OH + 3 mol O2 → 2 mol CO2 + 3 mol H2O.

1 mol C2H5OH = 3 mol O2

1 mol C2H5OH = 2 mol O2

1 mol C2H5OH = 3 mol O2

3 mol O2 = 2 mol CO2


3 mol O2 = 3 mol H2O

2 mol CO2 = 3 mol H2O

Contoh soal:

Berapa jumlah molekul oksigen yang dibutuhkan untuk pembakaran 1,80 mol
C2H5OH. Persamaan reaksi yang terjadi adalah sbb:

Solusi

Koefisien dari persamaan reaksi ini memperlihatkan hubungan:

Mol O2 = 3 x mol C2H5OH = 3 x 1,80 = 5,40 mol.

Contoh soal

Reaksi aluminium dengan oksigen sbb:

Berapa jumlah gram O2 yang dibutuhkan untuk dapat bereaksi dengan 0,300 mol
Al?

Solusi

Mol O2 = 3/4 mol Al

Mol O2 = 3/2 0,3 mol = 0,225

Massa O2 = mol O2 x Mr O2 = 0,225 x 32 =7,2 gram.

Jenis-jenis Reaksi Kimia

Pada dasarnya reaksi kimia yang terjadi itu bermacam-macam jenisnya, maka untuk memudahkan
dalam mempelajarinya kita dapat mengelompokkan berdasarkan bagaimana cara atom tersusun
kembali pada hasil reaksi kimia. Beberapa jenis-jenis reaksi kimia tersebut adalah:
a. Reaksi pembakaran
b. Reaksi kombinasi
c. Reaksi penguraian
d. Reaksi penggantian
e. Reaksi metatesis

A. Reaksi Pembakaran

Merupakan reaksi antara suatu zat dengan oksigen menghasilkan zat yang jenisnya baru dan panas.
Reaksi pembakaran juga dapat menimbulkan api, ledakan, atau hanya menimbulkan pendar.
Pembakaran bahan bakar pada umumnya menghasilkan gas karbon dioksida, uap air dan sejumlah
energi.
Contoh misalnya pembakaran bahan bakar di mesin kendaraan bermotor.

Pentana dibakar menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air

B. Reaksi Kombinasi
Reaksi kombinasi sering disebut juga dengan reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks yang
merupakan unsur bebas.
Dalam reaksi oksidasi dapat dijumpai ketika dua atau lebih reaktan menjadi zat baru.

Contoh reaksi penggabungan misalnya pada reaksi antara besi dengan belerang (sulfur)
yang menghasilkan senyawa besi sulfida dan seng dengan belerang dipanaskan menjadi seng sulfida.

Reaksi Oksidasi juga berlangsung pada proses respirasi yaitu proses oksidasi glukosa dalam tubuh
makhluk hidup.

Reaksi Reduksi terjadi ketika suatu zat kehilangan oksigen. Reaksi ini biasanya digunakan untuk
mengekstrak logam dari bijihnya.

C. Reaksi Penguraian

Dalam reaksi penguraian yang terjadi adalah kebalikan dari reaksi penggabungan. Dimana suatu zat
terurai menjadi dua atau lebih zat baru.
Contoh reaksi penguraian misalnya pada proses elektrolisis air menjadi gas hidrogen dan gas oksigen
dengan menggunakan listrik, reaksinya sebagai berikut:

D. Reaksi Penggantian

Reaksi penggantian dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu reaksi penggantian
tunggal dan reaksi penggantian rangkap.
1. Reaksi penggantian tunggal terjadi apabila sebuah unsur menggantikan kedudukan unsur lain dalam
suatu reaksi kimia, contoh

Misalnya pada reaksi antara kawat tembaga yang dicelupkan ke dalam larutan perak nitrat. Karena
tembaga lebih aktif dari pada perak, maka tembaga mengganti kedudukan perak membentuk larutan
tembaga (II) nitrat yang berwarna biru.

2. Reaksi penggantian rangkap dapat terjadi pada penggantian ion antar atom atau senyawa misalnya
pada proses reaksi antara asam klorida (HCl) dengan natrium hidroksida (NaOH) akan menghasilkan
garam dapur (NaCl) dan air (H2O).

E. Reaksi Metatesis, terdiri dari:

 reaksi pengendapan; suatu proses reaksi yang membentuk endapan, seperti pada reaksi
antara timbal (II) nitrat dan kalium iodida menghasilkan endapan berwarna kuning timbal (II)
iodida dan larutan kalium nitrat
 reaksi netralisasi; adalah merupakan reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan
garam dan air

 reaksi pembentukan gas; adalah reaksi kimia yang pada produknya dihasilkan gas
misalnya :
o pada proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme, yaitu ragi. Pada
pembuatan roti, ragi yang ditambahkan pada adonan akan menyebabkan adonan roti
mengembang. Karena terbentuknya gas karbon dioksida ketika soda kue (NaHCO 3)
ditambahkan ke adonan dan proses pemanggangan mengakibatkan sel ragi mati,
maka proses fermentasi berhenti.
o logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk besi (II)
klorida (FeCl2) dan gas hidrogen (H2)

Larutan Penyangga
Soal No. 1
Tentukan pH dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H+ sebesar 10− 4 M
dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

Pembahasan
Menghitung pH larutan atau pOH larutan.
Diketahui data:
[H+] = 10−4, dengan rumus yang pertama untuk mencari pH

Sehingga:

Ingat kembali rumus logaritma:

pH larutan adalah 4.

Soal No. 3
Dicampurkan dua larutan yaitu 50 mL NaOH 0,1 M dan 50 mL CH3COOH 0,2 M.
Tentukan apakah campuran tersebut membentuk larutan penyangga atau tidak!

Pembahasan
-Tentukan dulu jumlah mol masing-masing dengan mengalikan volume dan
molaritasnya:
50 mL NaOH 0,1 M
Jumlah mol = 50 x 0,1 = 5 mmol

50 mL CH3COOH 0,2 M
Jumlah mol = 50 x 0,2 = 10 mmol

-Setelah tahu molnya, cek reaksinya apakah ada sisa asam lemahnya atau sisa
CH3COOH

Terdapat sisa CH3COOH sebanyak 5 mmol, berarti campuran tersebut membentuk


suatu larutan penyangga.

Soal No. 5
0,15 mol asam asetat (CH3COOH, Ka = 2 × 10 − 5) dan 0,10 mol NaOH dilarutkan
dalam air sehingga diperoleh larutan penyangga dengan volume 1 liter. Tentukan pH
larutan penyangga tersebut!

Pembahasan
Data:
0,15 mol CH3COOH direaksikan dengan 0,10 mol NaOH

Reaksi yang terjadi:

Tersisa 0,05 mol CH3COOH (asam lemah) dan 0,10 mol CH3COONa (garam). Dari
sini dapat ditentukan [H+] dengan rumus berikut:

Sehingga [H+] nya

Terakhir, pH larutan adalah:


pH = − log [H+]
= − log 10 −5
=5

Soal No. 8
100 mL NH4OH 0,1 M (Kb = 10−5) dicampurkan dengan 50 mL HCl 0,1 M. Tentukan
pH larutan!

Pembahasan
Data:
100 mL NH4OH 0,1 M → 10 mmol
50 mL HCl 0,1 M → 5 mmol

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

Tersisa 5 mmol NH4OH (basa lemah) dan 5 mmol NH4Cl.

Menentukan [OH−] dari rumus:

sehingga [OH−]

pOH larutan = − log [OH−]


= −log 10−5
=5

Jadi pH = 14 − 5 = 9

Hidrolisis

Jika diketahui larutan CH3COONa 0,1 M dan Ka CH3COOH = 10−5.

Tentukan :
a. reaksi hidrolisis garam tersebut
b. pH larutan garam tersebut

Pembahasan
Data soal:
CH3COONa 0,1 M
Ka CH3COOH = 10−5

CH3COONa termasuk garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah.

 Mengalami hidrolisis anion


 Larutan bersifat basa

a. reaksi hidrolisis garam


reaksi hidrolisis yang terjadi seperti berikut

b. pH larutan garam tersebut


Menentukan konsentrasi anion yang terhidrolisis terlebih dahulu

Konsentrasi OH− nya gunakan

dimana
Kw = tetapan kesetimbangan air
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
M = konsentrasi anion yang terhidrolisis

Sehingga

Soal No. 5
Jika dua larutan masing-masing mengandung 25 mL NaOH 0,2 M dan 25 mL
CH3COOH 0,2 M dengan Ka CH3COOH = 10−5 dicampurkan, maka pH nya adalah...
A. 3
B. 4
C. 5
D. 9
E. 10

Pembahasan
Data:
mol NaOH = 25 mL × 0,2 M = 5 mmol
mol CH3COOH = 25 mL × 0,2 M = 5 mmol

Reaksi yang terjadi dan mol yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Tentukan konsentrasi anion yang terhidrolisis terlebih dahulu melalui konsentrasi


CH3COONa yang terbentuk:

[CH3COO−]

[OH−] dan pH dengan demikian adalah

Soal No. 6
Sebanyak 250 mL CH3COOH 0,256 M dicampur dengan 250 mL NaOH 0,256 M. Jika
Ka CH3COOH = 1 × 10−5, maka pH larutan setelah dicampur adalah....
A. 6 + log 8√2
B. 6 − log 8√2
C. 7
D. 8 + log 8√2
E. 8 − log 8√2

Pembahasan
Data:
250 mL CH3COOH 0,256 M (asam lemah) → 64 mmol
250 mL NaOH 0,256 M (basa kuat) → 64 mmol

Reaksi yang terjadi:

Terbentuk CH3COONa yang asalnya tadi dari basa kuat dan asam lemah hingga
terhidrolisis sebagian dengan [OH-]
dan [CH3COONa]

diperoleh

pOH dan pH larutan dengan demikian adalah

Ksp

Soal No. 1
Diketahui:
Kelarutan PbSO4 dalam air pada suhu tertentu adalah 1,4 × 10−4 mol/L. Tentukan
massa PbSO4 yang dapat larut dalam 500 mL air, nyatakan jawaban dalam satuan
milligram (mg).
(Ar Pb = 206; S = 32; O = 14)

Pembahasan
Data
V = 500 mL = 0,5 L
s = 1,4 × 10−4 mol/L

Hubungan kelarutan, volume dan jumlah mol dan massa (gram)adalah

dimana
s = kelarutan (mol/L)
v = volume (L)
n = jumlah mol
Sehingga jumlah mol PbSO4

= 0,7 × 10−4 mol


dan massanya adalah

Soal No. 2
Sebanyak 0,7 gram BaF2 (Mr = 175) melarut dalam air murni membentuk 2 L
larutan jenuh. tentukan Ksp dari BaF2.

Pembahasan
Jumlah mol dari BaF2 adalah:
n = 0,7 / 175 = 4 × 10−3 mol

Kelarutannya adalah
S = 4 × 10−3 mol / 2 L = 2 × 10−3 mol/L

BaF2 ↔ Ba2+ + 2F−


2 × 10−3 2 × 10−3 4 × 10−3

Ksp BaF2 = [Ba2+][F−]2


Ksp BaF2 = (2 × 10−3)(4 × 10−3)2 = 3,2 × 10−8

Soal No. 3
Hasil kali kelarutan Ca(OH)2 dalam air adalah 4 × 10−6. Tentukan kelarutan Ca(OH)2.

Pembahasan
Menentukan kelarutan diketahui Ksp

Soal No. 4
Dalam 100 cm3 air dapat larut 1,16 mg Mg(OH)2 (Mr = 58). Harga Ksp dari
Mg(OH)2 adalah....
A. 16,0 × 10−12
B. 3,2× 10−11
C. 8,0× 10−10
D. 4,0× 10−10
E. 8,0× 10−8
Ebtanas 2001

Pembahasan
Data:
V = 100 cm3 = 0,1 L
massa = 1,16 mg = 1,16 × 10−3 gram
Mr = 58
Ksp = ....

mol Mg(OH)2 = gram / Mr


mol Mg(OH)2 = 1,16 × 10−3 / 58 = 0,02 × 10−3 mol

s = mol / liter
s = 0,02 × 10−3 / 0,1 = 0,2 × 10−3 mol/L

Mg(OH)2 ↔ Mg2+ + 2OH−


s s 2s

Ksp = (s)(2s)2 = 4s3


Ksp = 4(0,2 × 10−3)3 = 3,2 × 10−11

Soal No. 5
Harga hasil kali kelarutan (Ksp) Ag2SO4 = 3,2 x 10−5, maka kelarutannya dalam 1
liter air adalah...
(Ebtanas 97)

Data:
Volume V = 1 liter
Ksp Ag2SO4 = 3,2 x 10−5
s =.....

Pembahasan
Ag2SO4 ↔ 2Ag+ + SO4 2−

s 2s s

Ksp Ag2SO4 = [Ag+]2[SO4 2−]

Ksp Ag2SO4 = (2s)2(s)


3,2 x 10−5 = 4s3
s3 = 0,8 x 10−5
s3 = 8 x 10−6
s = 2 x 10−2 mol /L

Anda mungkin juga menyukai