FUSSION
Oleh :
M. Asro Abdih Y, dr
Pembimbing :
Prof. Dr. Sabilal Alif, dr, Sp.U (K)
DEPARTEMEN/SMF UROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA/RSU DR
SOETOMO SURABAYA
2013
CROSSED-ECTOPIC KIDNEY WITH FUSSION
Abstract
Crossed-ectopic kidney with fussion is very rare. Literature
mentioned the incidence is only 5,9 %. The main clinical manifestations is
urinary tract infection and stone due to urinary stasis in the kidney. Here
we report a crossed-ectopic kidney with fussion that has been diagnosed
and followed up before in our department.
Abstrak
Ginjal ektopik yang berfusi merupakan kelainan yang langka.
Literatur menyebutkan bahwa berdasarkan otopsi klinik, insiden tersebut
hanya 5,9 %. Manifestasi klinis yang muncul terutama adalah adanya
infeksi saluran kencing dan batu akibat stasis urine pada ginjal yang
ektopik. Kami melaporkan sebuah kasus ginjal ektopik yang berfusi, yang
telah terdiagnosis dan diikuti sebelumnya di rumah sakit kami.
Kata kunci : ginjal ektopik yang berfusi, infeksi saluran kencing, batu
Laporan Kasus
Seorang wanita, 49 tahun, dirawat di Departemen Urologi Rumah
Sakit Dr. Soetomo/Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, nomor
register 10.93.40.42 karena panas badan sejak 1 minggu. Terdapat
keluhan nyeri pinggang kanan, mual, dan muntah. Pasien tidak pernah
mengalami hematuria. Ada riwayat ekspulsi batu sebanyak 5 kali pada
tahun 2009. Pasien tidak pernah menjalani operasi. Pasien tidak memiliki
riwayat hipertensi dan diabetes mellitus. Saat diobservasi, produksi urine
mencapai 500 cc dalam 8 jam.
Pada pemeriksaan fisik didapati suhu rektal 38,50C; frekuensi nadi
108 kali per menit. Terdapat nyeri ketok pada sudut kostovertebrae kanan.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan leukositosis, 12.600/uL, dengan
fungsi ginjal yang masih baik (Blood Urea Nitrogen : 8 mg/dL, dan
kreatinin serum : 1,09 mg/dL). Urinalisis menunjukkan pH 6, dengan
eritrosit 0-2/lapang pandang, leukosit 20-25/lapang pandang. Analisis gas
darah ada dalam rentang yang normal.
Pemeriksaan pencitraan KUB (Kidney Ureter Bladder)
menampakkan adanya bayangan radioopak multipel di paravertebra
lumbal II-III kanan, dengan ukuran terbesar 3 x 2 cm (gambar 1).
Pemeriksaan ultrasonografi memberikan gambaran hidronefrosis berat
ginjal kanan, adanya gambaran internal echo dan echoic shadow (batu) di
sistem pelvikalises ginjal kanan, dengan kesan adanya ektopia ginjal kiri
yang berfusi (gambar 2). Pencitraan dengan pielografi intravena menit ke-
30 dan ke-60 menunjukkan gambaran dilatasi ureter proksimal kanan
dengan bagian distalnya yang menyilang dan bermuara di sisi kiri
kandung kemih, tidak tampak gambaran kedua sistem pelvikalises, dan
tampak gambaran batu multipel yang sesuai dengan pencitraan KUB
(gambar 3).
Gambar 3. Pielografi intravena menit ke-30 dan ke-60. Tampak dilatasi ureter
proksimal kanan dengan bagian distalnya yang menyilang dan bermuara di sisi
kiri kandung kemih, tidak tampak gambaran kedua sistem pelvikalises, dan
tampak gambaran batu multipel
Selanjutnya pemeriksaan computed tomography scan (CT Scan)
dengan bantuan media kontras dilakukan untuk mengetahui gambaran
anatomis dan fungional secara lebih informatif. Gambaran ginjal kiri yang
ektopik dan berfusi di inferior ginjal kanan, dengan gambaran batu
ureteropelvic junction (UPJ) ginjal kanan, batu sekunder di pole atas dan
pole tengah ginjal kanan, serta hidronefrosis berat tampak jelas pada
pemeriksaan CT scan tersebut (gambar 4).
Gambar 4. CT Scan abdomen dengan media kontras. Tampak ginjal kiri yang
ektopik dan berfusi di sisi inferior ginjal kanan, hidronefrosis berat ginjal kanan
dengan gambaran batu di pyelum kanan
Diskusi
Insiden
Ginjal ektopik yang berfusi (crossed renal ectopia with fusion)
merupakan anomali fusi ginjal terbanyak kedua setelah ginjal tapal kuda
(horseshoe kidney). Insiden kelainan tersebut diperkirakan terjadi pada 1
di antara 700—1000 kelahiran1,6,7. Para peneliti lain melaporkan insiden
yang lebih jarang, sekitar 1 di antara 2000 sampai 1 di antara 7000
kelahiran2,8.
Ginjal ektopik yang berfusi dua kali lebih banyak terjadi pada pria
dibandingkan pada wanita. Sisi ginjal kiri yang ektopik dan berfusi dengan
ginjal kanan 3 kali lebih banyak terjadi dibandingkan dengan yang
sebaliknya2.
Etiologi
Secara embriologis, terjadinya ginjal ektopik masih belum jelas.
Banyak peneliti menyebutkan bahwa gangguan migrasi dan rotasi ginjal
selama masa perkembangan dan pertumbuhan janin bertanggung jawab
terhadap kelainan kongenital ini. Ureteric bud, suatu kuncup atau bakal
ureter yang berasal dari duktus mesonefron juga diduga ikut berperan
dalam proses terjadinya ginjal ektopik2.
Klasifikasi
McDonald dan McClellan, pada tahun 1957, membagi ginjal ektopik
ke dalam 4 tipe : ginjal ektopik dengan fusi, ginjal ektopik tanpa fusi, ginjal
ektopik menyilang soliter, dan ginjal ektopik menyilang bilateral (gambar
5). Adapun ginjal ektopik yang berfusi masih dibedakan lagi menjadi 6
subtipe : ektopia inferior, ektopia superior, sigmoid (S-shaped), L-shaped,
disc-kidney, dan lump kidney (gambar 6)1.
Manifestasi klinis
Pasien dengan ginjal yang ektopik dan berfusi tidak menampakkan
gejala dan tanda penyakit sampai usia dekade 4 atau 5. Gejala dan tanda
yang bisa muncul adalah infeksi saluran kencing, adanya batu saluran
kencing, hematuria, disuria, massa di abdomen, ataupun adanya nyeri
pinggang. Seringnya batu ditemukan pada ginjal ektopik disebabkan oleh
stasis aliran urine karena geometri drainasenya yang terganggu. Pada 20
sampai 30 persen kasus, ginjal ektopik yang berfusi ditemukan secara
insidental4. Kondisi lain yang bisa ditemukan adalah hidronefrosis, refluks
vesikoureter, dan tumor4,9,10.
Diagnosis
Anomali ginjal ektopik dapat ditemukan melalui pemeriksaan
pielografi intravena, ultrasonogafi, CT scan abdomen, dan Magnetic
Resonance Imaging (MRI)1,5,9.