Anda di halaman 1dari 5

JURNAL FARMASI FISIKA

“PELEPASAN OBAT ”

Disusun oleh : kelompok genap (B)

MUH. THUNOV RIVAL P

SELPIANA

SRIDAYANTI

MUHAEMIN AZIZ

NURSAFITRA

NUR ULFI AMALIAH

ABRIGIANTI JEKLINA KINAWAN

ANISA

YENNI YUL DAEN MADIKA

SITTI RAHAYU

HARDIANTI KADIR

HANDAYANI
PELEPASAN OBAT

\Materi dimulai dengan adanya suatu sistem pelepasan obat yang mana
dibagi menjadi dua, yaitu sistem pelepasan obat menggunakan matriks atau
menggunakan reservoir.

Sistem pelepasan obat menggunakan matriks, artinya zat aktif bersama


bahan eksipien lainnya dicampur membentuk tablet sehigga zat aktif
terdistribusi merata. Sementara pada reservoir, zat aktif terdapat di dalam
core yang mana terdapat suatu lapisan di luarnya yang akan mengatur
pelepasannya. Jadi, pada sistem reservoir ada semacam lapisan coating
yang tidak mengandung zat aktif.

Pelepasan zat aktif untuk pemberian oral ada 3 macam, yaitu:

1. Immediate release
2. Conventional release
3. Modified release (terdiri dari sustained, enteric, prolonged release)

Adanya jenis modified release ini diupayakan untuk memperlambat


lepasnya zat aktif, misalnya suatu obat perlu untuk diminum 3 kali sehari,
agar lebih efisien dan meningkatkan kenyamanaan penggunaan oleh pasien,
diupayakanlah suatu sistem pelepasan obat yang menyebabkan pasien
hanya perlu mengkonsumsi 1 kali sehari. Tentunya dalam hal ini ada
kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihannya antara lain:

1. Menurunkan frekuensi dari pemberian atau penggunaan obat.


2. Toksisitas dari oabt dapat diminimalisasi.
3. Menstabilkan kondisi medis, dalam waktu berkala.
4. Meningkatkan bioavailabilitas obat.
5. Menurunkan akumulasi obat pada sistem konvensional.
6. Ekonomis dalam pelayanan keeshatan.

Sistem pelepasan obat menggunakan sistem matriks merupakan suatu


sistem di mana terdapat dispersi yang homogen dari bahan obat yang
berbetnuk padat dalam campuran polimer. Keuntungannya menggunakan
sistem ini adalah lebih mudah dalam pembuatnnya daripada sistem
reservoir dan dapat membawa bahan obat dengan BM tinggi. Ada juga
kerugiannya, yaitu sistem pelepasan zero order tidak dapat diperoleh, serta
sistem ini memerlukan adanya penghilangan sisa matriks ketika bahan obat
sudah dilepaskan, hal ini sangat perlu diperhatikan terutama untuk yang
berupa implan, akan lebih baik jika jenisnya adalah biodegradable,
sementara untuk yang diberikan secara oral, sisa matriks dapat keluar
bersama feces.

Berikut merupakan faktor kritis dalam pelepasan obat:

1. Obat dengan BM rendah lebih mudah berdifusi di lapisan gel


dibandingkan obat dengan BM tinggi.
2. Obat yang larut air cenderung mengikuti pelepasan yang didasarkan
pada difusi melalui lapisan gel, sementara obat yang sukar larut air,
pelepasannya didasarkan pada mekanisme erosi. Jadi, obat yang larut
air memiliki kecepatan pelepasan lebih tinggi dibandingkan yang
sukar larut air.
3. Ukuran partikel, jika tortuosity (sifat liku-likunya) meningkat, difusi
obat yang akan melewati lapisan gel akan menurun disertai dengan
penurunan pelepasan obat.
4. Dosis.
5. Polimer. Salah satu jenis polimer adalah polimer yang dapat
mengembang, polimer tersebut tidak dapat larut air, contohnya
hidrogel. Prinsipnya mirip seperti bola bekel yang direndam dalam
minyak tanah, yang jika didiamkan akan mengembang menjadi besar
tetapi komponennya tetap tidak larut. Dengan adanya pengembangan
tersebut menimbulkan adanya pori sehingga obat dapat keluar
sehingga tinggal polimernya saja.
6. Polimer dengan BM besar memiliki derajat pengembangan yang
besar sehingga menyebabkan kemampuan erosi menurun juga.
Meskipun demikian, jika cepat mengembang maka tidak bisa
digunakan sebagai sediaan sustained release, melainkan dapat
digunakan sebagai immediate release yaitu yang lepas dengan
segera. Terkait dengan hal ini terdapat suatu parameter yang disebut
dengan indeks mengembang.
7. Substitusi dan rantai samping polimer. Polimer bervariasi, ada yang
lurus ada yang bercabang. Ada juga beberapa yang bisa disubstitusi.
Polimer yang dapat disubstitusi adalah polimer yang memiliki gugus
fungsi tertentu sehingga membentuk suatu polimer baru yang
nantinya dapat meningkatkan atau justru menghambat lepasnya obat.
8. Viskositas. Semakin tinggi viskositas suatu gel, semakin besar
tekanan erosinya sehingga semakin susah obat untuk dilepas.
Kekuatan hidrogel dari polimer berbanding lurus dengan viskositas.
Semakin tinggi kekuatan hidrogel semakin tinggi viskositasnya.
9. Persentase dari polimer. Kaitannya dengan viskositas.
10. Kekuatan ionik dari medium. Adanya ion dapat mencegah hidrasi
dari polimer.
11. Suhu. Suhu dapat meningkatkan pembentukkan gel. Adanya
peningkatan suhu, menyebabkan peningkatan kekuatan gel sehingga
pelepasan obat menjadi semakin lambat. Contohnya dalam
pembuatan agar-agar, dimulai dari bentuk serbuk, jika dipanaskan
lama-kelamaan akan mengembang. Tentu saja hal ini tergantung
dengan konsentrasinya, jika konsentrasi sesuai maka agar-agar dapat
terbentuk, tetapi jika kandugnan air terlalu banyak tidak akan
terbentuk.
12. Jumlah air yang berpenetrasi.
13. Karakteristik dari obat, terkait dengan bentuk dan ketebalan,
porositas, adanya obat dan eksipien lain, serta pH lingkungan.

Terkait dengan pelepasan obat dari matriks sudah secara jelas diterangkan,
yaitu dengan cara difusi dan pengembangan polimer. Difusi merupakan
kemampuan obat melalui matriks, tentunya melalui adanya pengembangan,
jika tidak ada pengembangan, maka obat tidak dapat berdifusi.

Terdapat beberapa macam tipe matriks, di antaranya matriks lipid,


biodegradable, mineral, hidrofilik, hidrofobik, dan lainnya.

Pada matriks lipid, obat keluar dari matriks perlahan-lahan ketika air
masuk. Tentunya pada matriks ini tablet berpori-pori. Berbicara mengenai
lipid tentu akan ingat lilin, lilin sangat sukar larut air, lalu bagaimana air
dapat masuk? Dosen menjelaskan bahwa obat tidak hanya berada di dalam,
tetapi tersebar merata juga di luar tablet. Obat di luar yang terlarut air akan
merembes dan menyebabkan obat yang di dalam ikut terlarut sehingga
dapat keluar.

Matriks biodegradable merupakan matriks yang terdiri dari monomer-


monomer yang tidak stabil pada backbone sehingga mudah terdegradasi dan
tererosi oleh enzim.
Matriks mineral merupakan matriks yang terdiri dari polimer yang berasal
dari spesies rumput laut.

Matriks hidrofobik merupakan jenis matriks yang lebih umum digunakan.


Bahan polimer yang tidak larut dalam air membantu untuk mempertahakan
dimensi fisik dari matriks tersebut. Persamaan Higuchi merupakan
persamaan yang menerangkan sistem ini.

Matriks hidrofilik merupakan jenis matriks yang banyak digunakan untuk


penelitian. Matriks ini dapat mengembang di air. Prinsipnya adalah ketika
kontak dengan air maka akan menjadi suatu cairan yang viskos, sementara
sudah diketahui bahwa viskositas dapat menghambat pelepasan obat yang
mana memang hal tersebut yang diinginkan. Dalam sistem ini, obat lepas
dengan cara difusi dan erosi. Untuk obat yang tidak larut air, pelepasannya
hanya dengan cara erosi. Persamaan Korsmeyer merupakan persamaan
terkait dengan hal ini.
Salah satu contoh obat yang menggunakan sistem matriks ini adalah obat
saluran cerna, obat yang ditujukan untuk memberikan efek terapi lokal,
misalnya floating tablet. Tablet jenis ini tidak tersedia dalam bentuk
reservoir.

Sistem reservoir tidak banyak dibahas di kelas. Sementara pelajaran


berlanjut membahas suatu sistem pelepasan obat yang lain, yaitu sistem
pelepasan obat pH dependent. Sistem ini mengusahakan obat dapat sampai
ke situs target dengan mengandalkan perbedaan pH. Obat tersebut akan
melepas apabila pH-nya sesuai. Di dalam saluran pencernaan ini, pH-nya
bervariasi. pH lambung berkisar antara 1-3, usus duodenum 6-8, usus besar
6-7, dan yang lainnya. Pengetahuan ini menjadi penting ketika mengetahui
bahwa sel tumor memiliki pH lebih rendah dari pada pH fisiologis tubuh.
Obat kanker diharapkan dapat sampai sesuai target yaitu di sel tumor.
Ketika obat tersebut belum sampai pada pH yang sesuai, obat tidak akan
lepas. Keuntungannya sistem ini adalah efek samping yang ditimbulkan
minimal, efek tertarget, dosis obat terkontrol, dan efisiensi penggunaan
obat. Meskipun demikian, kelemahannya adalah pembersihannya dari tubuh
akan sulit, hal ini akan bahaya untuk obat yang dapat menginduksi alergi,
jika tidak dapat lepas dengan segera, gejala alergi tidak akan segera hilang.

Anda mungkin juga menyukai