Anda di halaman 1dari 87

HASIL KERJA

BAB V HASIL KERJA


A. PENCAPAIAN TARGET KINERJA
1. Pencapaian Target Kegiatan dan Pendapatan
Hasil kerja yang merupakan pencapaian target kegiatan dan pendapatan
yang dilaksanakan dengan suatu pengukuran pencapaian kinerja sebagai
berikut:
a. Pencapaian Target Kegiatan
TABEL 5.1
CAPAIAN KINERJA PELAYANAN MENURUT JENIS PEMBIAYAAN PENJAMIN
TARGET CAPAIAN TAHUN 2017
PELAYANAN
2017 CAPAIAN %

RAWAT JALAN (Pengunjung)

Total 152.353 130.752 85,82%

BPJS 36.181 35.542 27,18%


Non BPJS 116.172 95.210 72,81%

RAWAT INAP (Hari Perawatan)

Total 73.929 77.615 105,66%

BPJS 48.247 51.822 66,34%

Non BPJS 25.682 25.793 33,65%

Jumlah pengunjung BPJS rawat jalan sebesar 27,18% dari total pengunjung
rawat jalan disebabkan karena pasien yang bisa menggunakan jaminan BPJS
untuk rawat jalan hanya yang membawa rujukan dari Pemberi Pelayanan
Kesehatan (PPK) tingkat 1, dan atau PPK tingkat 2 dengan kasus tersier
sehingga untuk pasien-pasien jaminan BPJS dengan kasus level 1 yang
merupakan pelanggan RSAB Harapan Kita lebih memilih untuk membayar
umum/tunai atau jaminan lain agar dapat dilayani di RSAB Harapan Kita.
Sebaliknya pada rawat inap terjadi peningkatan hari perawatan untuk pasien
jaminan BPJS karena untuk kasus dengan indikasi rawat inap dan
kegawatdaruratan masih dapat dijamin oleh BPJS walaupun kategori adalah
level I.

LAPORAN TAHUNAN 2016 1


HASIL KERJA

-
1) Kinerja Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

TABEL 5.2
KINERJA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT INAP TAHUN 2017
CAPAIAN TINGKAT
TARGET 2017 CAPAIAN
NO URAIAN SATUAN
2017
N %

1 Akomodasi/Pengunjung Jumlah Hari Perawatan 73.929 77.615 105%


Akomodasi/Pengunjung BPJS 48.247 51.822 107%
Akomodasi/Pengunjung Non BPJS 25.682 25.793 100%

2 Visite Kunjungan 67.983 74.811 110%


Visite BPJS 44.911 51.954 116%
Visite Non BPJS 23.072 22.857 99%

3 Konsultasi Kunjungan 7.444 9.112 122%


Konsultasi BPJS 5.124 7.081 138%
Konsultasi Non BPJS 2.320 2.031 88%

4 - Tindakan Perawatan Jumlah Tindakan 171.173 198.492 116%


- Tindakan BPJS 133.603 161.940 121%
- Tindakan Non BPJS 37.570 36.552 97%

- Tindakan Rehabilitasi Medik Rawat Inap Jumlah Tindakan 8.232 8.467 103%
- Pelayanan Rehabilitasi Medik Rawat Inap BPJS 5.763 7.251 126%
- Pelayanan Rehabilitasi Medik Rawat Inap Non BPJS 2.469 1.216 49%

- Tindakan Medis Operasi Jumlah Tindakan 3.419 3.419 100%

5 Persalinan Jumlah Persalinan


- Persalinan Normal 243 257 106%
- Persalinan Normal BPJS 170 52 31%
- Persalinan Normal Non BPJS 73 205 281%
- Persalinan dengan tindakan 161 165 102%
- Persalinan dengan tindakan BPJS 79 17 22%
- Persalinan dengan tindakan Non BPJS 82 148 180%
- Sectio Caesaria 905
- Sectio Caesaria BPJS 370
- Sectio Caesaria Non BPJS 535

6 Penunjang
- Pelayanan Laboratorium Rawat Inap (Item) Item Pemeriksaan 241.015 250.753 104%

- Pelayanan Laboratorium Rawat Inap (Paket)


- Pelayanan Laboratorium Rawat Inap BPJS Paket Pemeriksaan 96.181
- Pelayanan Laboratorium Rawat Inap Non BPJS Paket Pemeriksaan 41.595

- Pelayanan Radiologi Rawat Inap Jumlah Pemeriksaan 6.208 6.474 104%


- Pelayanan Radiologi Rawat Inap BPJS Jumlah Pemeriksaan 2.131 5.024 236%
- Pelayanan Radiologi Rawat Inap Non BPJS Jumlah Pemeriksaan 4.077 1.450 36%

- Pelayanan Farmasi Rawat Inap Jumlah item R/ 528.000 561.957 106%


- Pelayanan Farmasi Rawat Inap BPJS Jumlah item R/ 350.000 393.488 112%
- Pelayanan Farmasi Rawat Inap NON BPJS Jumlah item R/ 178.000 168.469 95%

Sumber data: Bidang Medik

Tingkat capaian pelayanan kesehatan rawat inap dengan uraian sebagai berikut:

a) Akomodasi rawat inap, direncanakan pada tahun 2017 sebesar 73.929 jumlah
hari perawatan terealisasi sebesar 77.615 jumlah hari perawatan, atau dengan
capaian kinerja sebesar 105%.

LAPORAN TAHUNAN 2016 2


HASIL KERJA

-
Akomodasi rawat inap BPJS, direncanakan pada tahun 2016 sebesar
48.247 jumlah hari perawatan terealisasi sebesar 51.822 jumlah hari
perawatan, atau dengan capaian kinerja sebesar 107%.
- Akomodasi rawat inap Non BPJS, direncanakan pada tahun 2016 sebesar
25.682 jumlah hari perawatan terealisasi sebesar 25.793 jumlah hari
perawatan, atau dengan capaian kinerja sebesar 100%.

b) Visite, direncanakan pada tahun 2017 sebesar 67.983 kunjungan terealisasi


sebesar 74.811 kunjungan, atau dengan capaian kinerja sebesar 110%.
- Visite BPJS, direncanakan pada tahun 2016 sebesar 44.911 kunjungan
terealisasi sebesar 51.954 kunjungan, atau dengan capaian kinerja sebesar
116%.
- Visite Non BPJS, direncanakan pada tahun 2016 sebesar 23.072
kunjungan terealisasi sebesar 22.857 kunjungan, atau dengan capaian
kinerja sebesar 99%.

c) Konsultasi, direncanakan pada tahun 2017 sebesar 7.444 kunjungan terealisasi


sebesar 9.112 kunjungan, atau dengan capaian kinerja sebesar 122%.
- Konsultasi BPJS, direncanakan pada tahun 2016 sebesar 5.124 kunjungan
terealisasi sebesar 7.081 kunjungan, atau dengan capaian kinerja sebesar
138%.
- Konsultasi Non BPJS, direncanakan pada tahun 2016 sebesar 2.320
kunjungan terealisasi sebesar 2.031 kunjungan, atau dengan capaian
kinerja sebesar 88%.

d) Tindakan :
- Tindakan perawatan, direncanakan pada tahun 2017 sebesar 171.173
jumlah tindakan terealisasi sebesar 198.492 jumlah tindakan, atau dengan
capaian kinerja sebesar 116%.

LAPORAN TAHUNAN 2016 3


HASIL KERJA

-
Tindakan rehabilitasi medik, direncanakan pada tahun 2017 sebesar 8.232
jumlah tindakan terealisasi sebesar 8.467 jumlah tindakan, atau dengan
capaian kinerja sebesar 103%.
- Tindakan medis operasi, direncanakan pada tahun 2017 sebesar 3.419
jumlah operasi terealisasi sebesar 3.419 jumlah operasi, atau dengan
capaian kinerja sebesar 100%.

e) Jumlah persalinan dibagi tiga yaitu :


- Persalinan normal, direncanakan pada tahun 2017 sebesar 243 kali
terealisasi sebesar 257 kali atau dengan capaian kinerja sebesar 106%.
- Persalinan dengan tindakan direncanakan pada tahun 2017 sebesar 161
kali terealisasi sebesar 165 kali atau dengan capaian kinerja sebesar 102%.
- Sectio Caesaria teralisasi pada tahun 2017 sebesar 905 kali.

f) Penunjang :
- Pelayanan Laboratorium Rawat Inap mengunakan satuan item
pemeriksaan, direncanakan pada tahun 2017 sebesar 241.015 item
pemeriksaan terealisasi sebesar 250.753 item pemeriksaan, atau dengan
capaian kinerja sebesar 104%.
- Pelayanan Laboratorium Rawat Inap BPJS mengunakan satuan paket
pemeriksaan, terealisasi sebesar 96.181 paket pemeriksaan.
- Pelayanan Laboratorium Rawat Inap Non BPJS mengunakan satuan paket
pemeriksaan, terealisasi sebesar 41.595 paket pemeriksaan.

- Pelayanan Radiologi Rawat Inap, direncanakan pada tahun 2017 sebesar


6.208 jumlah pemeriksaan terealisasi sebesar 6.474 jumlah pemeriksaan,
atau dengan capaian kinerja sebesar 104%.
- Pelayanan Radiologi Rawat Inap BPJS, direncanakan pada tahun 2017
sebesar 2.131 jumlah pemeriksaan terealisasi sebesar 5.024 jumlah
pemeriksaan, atau dengan capaian kinerja sebesar 236%.

LAPORAN TAHUNAN 2016 4


HASIL KERJA

-
Pelayanan Radiologi Rawat Inap Non BPJS, direncanakan pada tahun
2016 sebesar 4.077 jumlah pemeriksaan terealisasi sebesar 1.450 jumlah
pemeriksaan, atau dengan capaian kinerja sebesar 36%.

- Pelayanan Farmasi Rawat Inap, bila menggunakan satuan item R/,


direncanakan pada tahun 2017 sebesar 528.000 item R/ terealisasi sebesar
561.957 item R/, atau dengan capaian kinerja sebesar 106%.
- Pelayanan Farmasi Rawat Inap BPJS, bila menggunakan satuan item R/,
direncanakan pada tahun 2017 sebesar 350.000 item R/ terealisasi sebesar
393.488 item R/, atau dengan capaian kinerja sebesar 112%.
- Pelayanan Farmasi Rawat Inap Non BPJS, bila menggunakan satuan item
R/, direncanakan pada tahun 2017 sebesar 178.000 item R/ terealisasi
sebesar 168.469 item R/, atau dengan capaian kinerja sebesar 95%.

LAPORAN TAHUNAN 2016 5


HASIL KERJA

-
2) Kinerja Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan

TABEL 5.3
KINERJA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN & IGD TAHUN 2017
TARGET CAPAIAN
NO URAIAN SATUAN 2016 2016 %

1 Registrasi Pengunjung 152.353 130.752 86%


Administrasi BPJS 36.181 35.542 98%

Administrasi Non BPJS 116.172 95.210 82%

Konsultasi Kunjungan 122.538 117.419 96%


Konsultasi BPJS 35.548

Konsultasi Non BPJS 81.871

Tindakan 49.535 20.628 42%


Jumlah Tindakan
Tindakan BPJS 12.121

Tindakan Non BPJS 8.507

Jumlah Pemeriksaan 16.395 15.823 97%


USG Kebidanan
USG BPJS
USG Non BPJS

2
Pelayanan RRS -
Tindakan Medik Jumlah Tindakan 332 393 118%
Tindakan Medik BPJS 61 61 100%

Tindakan Medik Non BPJS 271 332 123%

96%
3 - Pelayanan Rehabilitasi Medik Jumlah Tindakan 30.059 28.895
- Rehabilitasi Medik BPJS 21.042 18.053 86%

- Rehabilitasi Medik Non BPJS 9.017 10.842 120%

4
Penunjang
- Laboratorium Rawat Jalan (Item)
Item Pemeriksaan 126.512 148.498 117%

- Laboratorium Rawat Jalan


(Paket) - Laboratorium BPJS Paket Pemeriksaan 21.630
- Laboratorium Non BPJS Paket Pemeriksaan 56.922

104%
- Radiologi Rawat Jalan Jumlah Pemeriksaan 5.919 6.177
- Radiologi BPJS 4.428 3.906 88%

- Radiologi Non BPJS 1.491 2.271 152%

- Farmasi Rawat Jalan Jumlah item R/ 264.000 118.324 45%


- Pelayanan Farmasi Rawat Jalan dan IGD BPJS 49.000 45.656 93%

LAPORAN TAHUNAN 2016 6


HASIL KERJA

-
- Pelayanan Farmasi Rawat Jalan dan IGD NON BPJS 215.000 72.668 34%

Sumber data: Bidang Medik

Tingkat capaian pelayanan kesehatan rawat jalan dan gawat darurat dengan uraian
sebagai berikut:

a) Pengunjung rawat jalan dan gawat darurat, direncanakan pada tahun 2017
sebesar 152.353 pengunjung terealisasi sebesar 130.752 pengunjung, atau
dengan capaian kinerja sebesar 86%.

LAPORAN TAHUNAN 2016 7


HASIL KERJA

- Pengunjung rawat jalan dan gawat darurat BPJS, direncanakan pada tahun
2017 sebesar 36.181 pengunjung terealisasi sebesar 35.542 pengunjung,
atau dengan capaian kinerja sebesar 98%.
- Pengunjung rawat jalan dan gawat darurat Non BPJS, direncanakan pada
tahun 2017 sebesar 116.172 pengunjung terealisasi sebesar 95.210
pengunjung, atau dengan capaian kinerja sebesar 82%.

b) Konsultasi rawat jalan dan gawat darurat, direncanakan pada tahun 2017
sebesar 122.538 kunjungan terealisasi sebesar 117.419 kunjungan, atau
dengan capaian kinerja sebesar 96%.
- Konsultasi rawat jalan dan gawat darurat BPJS terealisasi sebesar 35.548
kunjungan.
- Konsultasi rawat jalan dan gawat darurat Non BPJS terealisasi sebesar
81.871 kunjungan.

c) Tindakan rawat jalan dan gawat darurat, direncanakan pada tahun 2017
sebesar 49.535 kali terealisasi sebesar 20.628 kali, atau dengan capaian kinerja
sebesar 42%.
- Tindakan rawat jalan dan gawat darurat BPJS, terealisasi sebesar 12.121
kali.
- Tindakan rawat jalan dan gawat darurat Non BPJS, terealisasi sebesar
8.507 kali.

d) USG, direncanakan pada tahun 2017 sebesar 16.395 pemeriksaan terealisasi


sebesar 15.823 pemeriksaan, atau dengan capaian kinerja sebesar 97%.
e) Pelayanan Kesehatan Ruang Rawat Sehari:
Tindakan ruang rawat sehari, direncanakan pada tahun 2017 sebesar 332
jumlah tindakan terealisasi sebesar 393 jumlah tindakan, atau dengan capaian
kinerja sebesar 118%.

LAPORAN TAHUNAN 2017 8


HASIL KERJA

f) Tindakan Rehabilitasi Medik, direncanakan pada tahun 2017 sebesar 30.059


tindakan terealisasi sebesar 28.895 tindakan, atau dengan capaian kinerja
sebesar 96%.
g) Penunjang:
- Pelayanan Laboratorium Rawat Jalan dengan satuan item pemeriksaan,
direncanakan pada tahun 2017 sebesar 126.512 item pemeriksaan
terealisasi sebesar 148.498 item pemeriksaan, atau dengan capaian kinerja
sebesar 117%.
- Pelayanan Laboratorium Rawat Jalan BPJS dengan satuan paket
pemeriksaan, terealisasi sebesar 21.630 paket pemeriksaan.
- Pelayanan Laboratorium Rawat Jalan Non BPJS terealisasi sebesar 56.922
paket pemeriksaan.

- Pelayanan Radiologi Rawat Jalan, direncanakan pada tahun 2017 sebesar


5.919 pemeriksaan terealisasi sebesar 6.177 pemeriksaan, atau dengan
capaian kinerja sebesar 104%.
- Pelayanan Radiologi Rawat Jalan BPJS, direncanakan pada tahun 2017
sebesar 4.428 pemeriksaan terealisasi sebesar 3.906 pemeriksaan, atau
dengan capaian kinerja sebesar 88%.
- Pelayanan Radiologi Rawat Jalan Non BPJS, direncanakan pada tahun
2017 sebesar 1.491 pemeriksaan terealisasi sebesar 2.271 pemeriksaan,
atau dengan capaian kinerja sebesar 152%.

- Pelayanan Farmasi Rawat Jalan dan IGD, bila menggunakan satuan item
R/, direncanakan pada tahun 2017 sebesar 264.000 item R/ terealisasi
sebesar 118.324 item R/, atau dengan capaian kinerja sebesar 45%.
- Pelayanan Farmasi Rawat Jalan BPJS, bila menggunakan satuan item R/,
direncanakan pada tahun 2016 sebesar 49.000 item R/ terealisasi sebesar
45.656 item R/, atau dengan capaian kinerja sebesar 93%.

LAPORAN TAHUNAN 2017 9


HASIL KERJA

- Pelayanan Farmasi Rawat Jalan Non BPJS, bila menggunakan satuan item
R/, direncanakan pada tahun 2017 sebesar 264.000 item R/ terealisasi
sebesar 118.324 item R/, atau dengan capaian kinerja sebesar 45%.
b. Pencapaian Target Pendapatan
TABEL 5.4
PENCAPAIAN TARGET PENDAPATAN
TAHUN 2017
NO URAIAN TAHUN 2017 TAHUN 2015 KENAIKAN (PENURUNAN)
JUMLAH %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
PENDAPATAN USAHA JASA
PELAYANAN
204.160.136.997 18.270.119.943 8,95
A 222.430.256.940
PENDAPATAN RAWAT JALAN
57.057.967.614 1.439.198.795 2,52
I 58.497.166.409
Administrasi
3. 453.043.181 (513.377.578) (14,87)
1 Konsultasi 2.939.665.603
18.392.689.869 2.498.732.237 13,59
2 Tindakan 20.891.422.106
23.732.290.344 (1.681.971.213) (7,09)
3 Obat/Alkes 22.050.319.131
11.479.944.220 1.135.815.349 9,89
4 Akomodasi 12.615.759.569
5
PENDAPATAN RAWAT INAP
147.102.169.383 16.830.921.148 11,44
II 163.933.090.531
Akomodasi
14.289.853.142 12.457.476.858 87,18
1 Visite 26.747.330.000
14.263.965.281 (1.605.649.997) (11,26)
2 Konsultasi 12.658.315.284
1.721.380.150 (172.676.150) (10,03)
3 Tindakan 1.548.704.000
63.931.856.468 2.675.122.210 4,18
4 Pemakaian Alat 66.606.978.678
3.356.585.018 1.521.444.125 45,33
5 Canggih Obat/Alkes 4.878.029.143
31.764.808.667 (1.944.946.345) (6,12)
6 Administrasi 29.819.862.322
17.773.720.657 3.900.150.447 21,94
7 21.673.871.104
HIBAH/ DINASI/ SUMBANGAN NON
379.470.620 (379.470.620) (100,00)
B PEMERINTAH -
379.470.620 (379.470.620) (100,00)
1 Bantuan berupa Barang -
123.497.016.291 92.474.985.630 74,88
C PENDAPATAN DARI PEMERINTAH 215.972.001.921
123.497.016.291 92.474.985.630 74,88
1 DIPA 215.972.001.921
12.203.162.457 (417.069.930) (3,42)
D PENDAPATAN USAHA LAINYA 11.848.522.527
255.798.041 95.931.959 37,50
1 Pemulasaraan Jenazah 351.730.000
226.382.142 (84.300.142) (37,24)
2 Embosing 142.082.000
73.206.000 1.779.000 2,43
3 Materai 74.985.000
- -
4 Folding Bed -
2. 842.000 3. 520.000 123,86
5 Laundry 6.362.000
3. 991.000 4. 419.000 110,72
6 CSSD 8.410.000
- -
7 Dana Sehat -
14.323.000 (9.679.500) (67,58)
8 Ambulance 4.643.500
4.000.000 (2.160.000) (54,00)
9 Buku Bayi 1. 840.000
3.004.626.719 (656.605.808) (21,85)
10 Pendapatan Sewa ruangan 2. 348.020.911
1.200.000.000 - -
11 Pendapatan Sewa parkir 1. 200.000.000
508.082.522 124.968.584 24,60
12 Pendapatan Penggantian listrik&air 633.051.106
2.742.418.802 1.263.101.303 46,06
13 Jasalembagakeuangan/bungabank 4.005.520.105
173.852.218 (77.740.129) (44,72)
14 PendapatanDenda 96.112.089
2.626.377.078 (1.162.952.078) (44,28)
15 Pendapatan Pendidikan & PKL 1.463.425.000
1.528.749 332.283 21,74
16 PendapatanTelepon 1.861.032
1.365.734.186 82.315.598 6,03
17 Pendapatan Lain - lain 1.448.049.784
18 Sumbangan 62.430.000

LAPORAN TAHUNAN 2017 10


HASIL KERJA

TOTAL 450.250.781.388 340.239.786.365 109.948.565.023 32,32

2. Pencapaian Indikator Kinerja Badan Layanan Umum (BLU)


a. Pencapaian Indikator Kinerja Aspek Keuangan
TABEL 5.5
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEUANGAN
TAHUN 2017
NO. INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI
NILAI RIIL
1 Rasio Keuangan 19,00 16,00
a. Rasio Kas (Cash Ratio) 2,00 254% 2
b. Rasio Lancar (Current Ratio) 2,50 749% 2,5
c. Periode Penagihan Piutang (Collection 2,00 17 hari 2
Period)
2,00 15,12% 1,5
d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset
Turnover) 8,93%
2,00 2
e. Imbalan Atas Aset Tetap (Return on
Fixed Asset) 2,00 10,35% 2
f. Imbalan Ekuitas (Return on Equity) 2,00 11 kali 0,5
g. Perputaran Persediaan (Inventory
Turnover) 2,50 75,10% 2,5
h. Rasio Pendapatan PNBP terhadap
Biaya Operasional 2 4,67% 1
i. Rasio Subsidi Biaya Pasien
2 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 11,00 11,00

a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) 2,00 Ada 2


Definitif
b. Laporan Keuangan Berdasarkan 2,00 Ada 2
Standar Akuntansi Keuangan
2,00 Ada 2
c. Surat Perintah Pengesahan
Pendapatan Belanja BLU
1,00 Ada 1
d. Tarif Layanan 1,00 Ada 1
e. Sistem Akuntansi 0,50 Ada 0,50
f. Persetujuan Rekening 0,50 Ada 0,50
g. SOP Pengelolaan Kas 0,50 Ada 0,50
h. SOP Pengelolaan Piutang 0,50 Ada 0,50
i. SOP Pengelolaan Utang 0,50 Ada 0,50
j. SOP Pengadaaan Barang dan Jasa 0,50 Ada 0,50
k. SOP Pengelolaan Barang Inventaris
TOTAL 30 27,00
b. Pencapaian Indikator Kinerja Operasional Pelayanan

LAPORAN TAHUNAN 2017 11


HASIL KERJA

TABEL 5.6
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA PELAYANAN
TAHUN 2017
BOBOT NILAI
NO. INDIKATOR NILAI HASIL PERHITUNGAN RIIL
1. LAYANAN 35 30,25

a. Pertumbuhan Produktivitas 18 15,75

1. Pertumbuhan Kunjungan Rawat Jalan 2,0 0,99 1,25

2. Pertumbuhan Kunjungan Rawat 2,0 1,1 2


Darurat
3. Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat 2,0 1,01 1,5
Inap
4. Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi 2,0 1,04 1,5

5. Pertumbuhan Pemeriksaan 2,0 1,13 2


Laboratorium
6. Pertumbuhan Tindakan Operasi 2,0 1,12 2

7. Pertumbuhan Rehabilitasi Medik 2,0 1,06 1,5

8. Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan 2,0 Peserta didik thn 2016 : 2


Kedokteran 457
Peserta didik thn 2015 :
327
( 457/327 = 1,40 )
9. Pertumbuhan Penelitian yang 2,0 Penelitian thn 2016 : 44 2
Dipublikasikan Penelitian thn 2015 : 12
( 44/12 = 3,67 )
b. Efektivitas Pelayanan 14 12

1. Kelengkapan Rekam Medik 24 Jam 2,0 80% 1,5


Selesai Pelayanan
2. Pengembalian Rekam Medik 2,0 97% 2

3. Angka Pembatalan Operasi 2,0 0% 2

4. Angka Kegagalan Hasil Radiologi 2,0 0,26% 2

5. Penulisan Resep Sesuai Formularium 2,0 84,40% 1,5

6. Angka Pengulangan Pemeriksaan 2,0 0% 2


Laboratorium
7. BOR 2,0 50,48% 1

c. Pertumbuhan Pembelajaran 3 2,5

1. Rata-rata Jam Pelatihan/Karyawan 1,0 11.808 jam/1.210 pegawai 0,5


x 20jam = 0,49

LAPORAN TAHUNAN 2017 12


HASIL KERJA

2. Persentase Dokter Pendidik Klinis 1,0 21 dokter pendidik klinis 1


Yang Mendapat TOT yang mengikuti TOT / 22
dokter pendidik klinis
(21/22 x 100% = 91,3% )
3. Program Reward dan Punishment 1,0 Ada program, dilaksanakan 1
sepenuhnya

BOBOT NILAI
NO. INDIKATOR HASIL PERHITUNGAN
NILAI RIIL

2. MUTU DAN MANFAAT 35 31,91


KEPADA MASYARAKAT
a. Mutu Pelayanan 14 12

1. Emergency Response Time Rate 2,0 3,85 menit 2

2. Waktu Tunggu Rawat Jalan 2,0 55,57 menit 1,5

3. Length of Stay 2,0 5 hari 1,5

4. Kecepatan Pelayanan Resep Obat 2,0 22 menit 1


Jadi
5. Waktu Tunggu Sebelum Operasi 2,0 19 jam 53 menit 2

6. Waktu Tunggu Hasil Laboratorium 2,0 56,75 menit 2

7. Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2,0 66,45 menit 2

b. Mutu Klinik 12 12

1. Angka Kematian di Gawat Darurat 2,0 0,14% 2

2. Angka Kematian ≥ 48 Jam 2,0 1,84% 2

3. Post Operative Death Rate 2,0 0,005% 2

4. Angka Infeksi Nosokomial 4,0 4

a. Dekubitus 0, 085 ‰ = 0,0085% 1

b. Phlebitis 0,94 % 1

c. Infeksi Saluran Kemih (ISK) 0,6 ‰ = 0,06% 1

d. Infeksi Luka Operasi (ILO) 0,52 %

5. Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit 2,0 0,18%

c. Kepedulian Kepada Masyarakat 4,0

1. Pembinaan Kepada Pusat Kesehatan 1,0 Ada program


Masyarakat dan Sarana Kesehatan dilaksanakan
Lain sepenuhnya

LAPORAN TAHUNAN 2017 13


HASIL KERJA

2. Penyuluhan Kesehatan 1,0 Ada program, sebagian 0,5


dilaksanakan
3. Rasio Tempat Tidur Kelas III 2,0 35,60% 2

d. Kepuasan Pelanggan 2,0 1,81

1. Penanganan Pengaduan/Komplain 1,0 100% 1

2. Kepuasan Pelanggan 1,0 80,57% 0,81

e. Kepedulian Terhadap Lingkungan 3,0 2,6

1. Kebersihan Lingkungan (Program 2,0 8.605 2


Rumah Sakit berseri)
2. Proper Lingkungan 1,0 Biru 0,6

JUMLAH SKOR ASPEK PELAYANAN (1+2)

70 62,16

Hasil penilaian kinerja BLU RSAB Harapan Kita Tahun 2016 digambarkan dari hasil
nilai riil masing-masing indikator dari 3 (tiga) aspek sebagai berikut:

1. Nilai riil indikator kinerja keuangan : 27


2. Nilai riil indikator kinerja operasional pelayanan : 30,25
3. Nilai riil indikator kinerja mutu pelayanan : 31,91
Jumlah : 89,16

Hasil penilaian kinerja sebesar 89,16 termasuk dalam kategori AA (Baik).

Berdasarkan jumlah nilai riil sebesar 82,39 maka tingkat kinerja atau

LAPORAN TAHUNAN 2017 14


HASIL KERJA

3. Pencapaian Indikator Kinerja Individu (IKI) Direktur Utama


TABEL 5.7
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) DIREKTUR UTAMA
NO INDIKATOR STANDAR CAPAIAN IKI TAHUN 2016

JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOV DES
1 Kepatuhan terhadap Clinical Pathway 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 82% 88% 87% 90% 81%
2 Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional ≥ 80% 100% 100% 84,4% 68% 100 100 74% 71% 67% 79% 75% 80%
(Fornas)
3 Persentase kejadian pasien jatuh ≤ 3% 0% 0% 0% 0% 0,02% 0% 0% 0,04% 0% 0,04% 0% 0,1%
4 Infeksi Daerah Operasi (IDO) ≤ 2% 0% 0% 1,6% 0% 0% 0,5% 0,5% 0,4% 1,42% 0% 0,43% 1,72%
5 Ventilator Associated Pneumonia (VAP) ≤ 5,8 ‰ 0‰ 0‰ 0‰ 3,89‰ 0‰ 0‰ 0‰ 0‰ 0‰ 0% 0% 0‰
6 Kejadian kematian ibu saat persalinan k/ ≤ 1% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
perdarahan
7 Kejadian kematian ibu saat persalinan k/ Sepsis ≤ 0,2% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

8 Kemampuan menangani BBLSR < 1500 gr ≥ 60% 100% 67% 92% 81% 75% 83% 94,11% 85% 67% 75% 86% 69%
9 Tindakan operasi di ruang NICU > 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
10 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) > 75% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

12 Emergency Response Time 2 (ERT) ≤ 120 menit 67 menit 78 menit 57 menit 65 menit 95 Menit 56,9 84 menit 68,1 56,2 68.6 74 menit 64 menit
menit menit menit menit
13 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤ 60 menit 50,81 51,9 48,6 48,82 47,85 43,7 59,79 56,21 54,43 62.72 72,41 69,55
menit menit menit menit Menit menit menit menit menit menit menit menit
14 Waktu Tunggu Operasi Elektif (WTE) ≤ 48 jam 21 Jam 18 jam 20 jam 19 jam 19,2 17,3 jam 18,4 jam 19,8 jam 19,8 22 jam 21 jam 18,8 jam
Jam Jam
15 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR) ≤ 3 jam 59,4 64,6 65,7 75,4 64 Menit 66,5 64,4 67 menit 64,2 72.6 68,7 64,9
menit menit menit menit menit menit menit menit menit menit
16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) ≤ 2 jam 67 menit 57,22 60,48 49,01 54,23 52,49 51 menit 56,08 68 menit 51 menit 63,32 51,18
menit menit menit menit menit menit menit menit
17 Pengembalian Rekam Medik Lengkap dlm > 80% 89,13% 86% 84% 80% 77% 85% 84% 80% 78% 79% 67% 68%
waktu 24 jam (PRM)
18 Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya 65% 223,28% 134,96% 116,34% 106,9% 103,61% 87,47% 87,34% 86,43 86,11% 85,68% 84,67% 75,10%
Operasional (PB)

LAPORAN TAHUNAN
HASIL KERJA

4. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) / Key Performance Indicators


(KPI)
TABEL 5.8
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) /
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI)
TAHUN 2017
INDIKATOR TARGET REALISAS
N SASARAN
KINERJA TAHUN I TAHUN
O STRATEGIS
UTAMA 2016 2016
1 Terpenuhinya 1 Persentase 75% 75%
SDM yang karyawan
kompeten yang
memiliki
kompetensi
sesuai
jabatan
2 Terpenuhinya 2 Level IT Integrated 83%
SIMRS yang terintegrasi Enterprise
terintegrasi s
3 Terpenuhinya 3 Tingkat 80% 82,92%
SPA kehandalan
berteknologi sarana
sesuai best prasarana
practice (OEE)
4 Terwujudnya 4 Persentase Baseline 8%
budaya kerja kepatuhan
berorientasi pegawai
pada terhadap
pelayanan Budaya
pelanggan RSAB
(Budaya
CANTIK)

LAPORAN TAHUNAN 2017 16


HASIL KERJA

5 Tersedianya 5 Peningkata 10% 58,49%


layanan n cakupan
subspesialisti deteksi
k kesehatan kelainan
perempuan, prenatal
perinatal, dan pada
anak kehamilan
berisiko
kelainan
kongenital
6 Angka 22% 25%
keberhasila
n kehamilan
7 Peningkata 10 siklus 0
n jumlah
siklus bayi
tabung yang
ditangani
8 Kemampua ≥ 60 80%
n
menangani
BBLSR
<1500 gr
9 Peningkatan 10% 43,18%
penegakkan
diagnostik
melalui
bronkoskopi
pada kasus
anak
1 Angka 90% 98%
0 keberhasila
n tindakan
endoskopi

LAPORAN TAHUNAN 2017 17


HASIL KERJA

terapeutik
pada anak

TARGET
INDIKATOR KINERJA REALISASI TAHUN
NO SASARAN STRATEGIS TAHUN
UTAMA 2016
2016
6 Tercapainya 11 Pertumbuhan penelitian 1,1 tahun 2016 : 44
pertumbuhan yang dipublikasikan tahun 2015 : 12
penelitian yang (44/12 = 3,67 )
implementatif untuk
inovasi pelayanan
kesehatan
perempuan, perinatal,
dan anak
7 Terselenggaranya 12 Pertumbuhan Peserta 1,1 Peserta didik thn 2016 :
pendidikan dalam Didik Pendidikan 457
bidang kesehatan Kedokteran Peserta didik thn
perempuan, perinatal, 2015 : 327 (
dan anak 457/327 = 1,40 )
13 Pertumbuhan jumlah 11 14 Program studi
program studi yang Program
diselenggarakan di RSAB studi
Harapan Kita
14 Persentase dokter 96,18% 21 dokter pendidik klinis
pendidik klinis yang yang mengikuti TOT /
mendapat TOT 22 dokter pendidik klinis
(21/22 = 95,45 )
8 Terbinanya jejaring 15 Pertumbuhan jumlah 1 unit 1 unit
sistem rujukan jejaring dalam negeri
primer dan
sekunder kesehatan
perempuan,
perinatal, dan anak
16 Pertumbuhan jumlah 1 unit 1 unit
binaan layanan primer
dan sekunder
9 Terwujudnya tata kelola 17 Kepatuhan terhadap 100 87%
klinis sesuai best clinical pathway
practice
10 Terwujudnya tata kelola 18 Pembangunan WBK WBK Memperoleh Predikat
manajemen sesuai Good WBBM WBK
Governance Kementerian
Kesehatan RI
Nomer : HK
02.02/Menkes/588/2016

LAPORAN TAHUNAN 2017 18


HASIL KERJA

11 Terwujudnya kepuasan 19 Kepuasan pelanggan 86% 80,57%


pemangku kepentingan
internal dan eksternal
20 Kecepatan Respon 100% 100%
terhadap Komplain
(KRK)
21 Kepuasan Peserta Didik 82% 98,90%

12 Terwujudnya 22 Tingkat pertumbuhan 5% 8,09%


peningkatan pendapatan
pengelolaan keuangan
13 Terwujudnya efisiensi 23 Rasio pendapatan BLU 72% 75,10%
dan efektivitas biaya terhadap biaya
operasional (POBO)
5. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal RSAB Harapan Kita yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
TABEL 5.9
PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
TAHUN 2016
JENIS REALISASI
NO INDIKATOR STANDAR
PELAYANAN TAHUN 2016
1 2 3 4 5
1 Gawat Kemampuan menangani 100% 100%
Darurat Life saving anak dan
dewasa
Jam buka pelayanan 24 jam 24 Jam
gawat darurat
Pemberian pelayanan 100% 100%
kegawatdaruratan yang
bersertifikat yang masih
berlaku
Waktu tanggap pelayanan ≤ 5 Menit 3,85 Menit
dokter di gawat darurat (
Emergency Respon Time
1
Kepuasan Pelanggan ( ≥ 70 % 75%
Gawat Darurat )
Tidak adanya pasien yang 100% 100%
harus membayar uang
mukaKematian pasien ≤ ≤ dua per seribu 0,14 % ( 1,4
24 jam (pindah ke perseribu)

LAPORAN TAHUNAN 2017 19


HASIL KERJA

pelayanan rawat
inap setelah 8 jam)
2 Rawat Jalan Dokter pemberi pelayanan 100% dokter 100% dokter
di poliklinik spesialis spesialis spesialis
Ketersediaan pelayanan 1. Klinik Anak 1. Klinik
2. Klinik Anak
Penyakit Dalam 2. Klinik
3. Klinik Penyakit
Kebidanan Dalam
4. Klinik 3. Klinik
Bedah Kebidanan
4. Klinik
Bedah
Jam buka pelayanan 08.00 s/d 13.00 08.00 s/d 13.00
setiap hari kerja setiap hari
kecuali Jumat kerja kecuali
08.00 - 11.00 Jumat 08.00
11.00
Waktu tunggu di rawat ≤ 20 menit 55,37 menit
jalan
Kepuasan pelanggan ≥ 90%
(rawat jalan)
a. Rawat Jalan Anak 72,5%

b. Rawat Jalan Kebidanan 76,40%

TB DOTs:

a. Penegakkan diagnosis ≥ 60% Di RSAB


TB melalui pemeriksaan Harapan Kita
mikroskopis TB (rawat pasien anak
jalan) tidak dilakukan
pemeriksaan
mikroskopis
b.Terlaksananya kegiatan ≥ 60%
pencatatan dan pelaporan
Ya
TB di rumah sakit (rawat
jalan)
Pertumbuhan kunjungan ≥ 1,25% 1,01
rawat jalan

JENIS REALISASI
NO INDIKATOR STANDAR
PELAYANAN TAHUN 2016
1 2 3 4 5

LAPORAN TAHUNAN 2017 20


HASIL KERJA

3 Rawat Inap Pemberi pelayanan di 1. Dokter 1. Dokter


rawat inap spesialis spesialis 2.
2. Perawat Perawat
minimal minimal
pendidikan D3 pendidikan
D3
Dokter penanggung 100% 100%
jawab pasien rawat
inap
Ketersediaan 1. Anak 1. Anak
pelayanan rawat inap 2. Penyakit 2. Penyakit
Dalam Dalam
3. Kebidanan 3. Kebidanan
4. Bedah 4. Bedah
Jam visite dokter 08.00 s/d 11.00 08.00 s/d 11.00
spesialis setiap hari kerja setiap hari kerja
Kejadian infeksi pasca ≤ 1,5% 0,325%
operasi
Kejadian infeksi ≤ 1,5% 0,321%
nosokomial
Tidak adanya kejadian 100% 99,6%
pasien jatuh yang
berakhir
kecacatan/kematian
Kematian pasien ≥ 48 ≤ 0,24% 18,46‰
jam
Kejadian pulang atas ≤ 5% 0,11%
permintaan pasien
Kepuasan pelanggan ≥ 90% 76,27%
rawat inap
Angka pasien yang ≤ 5% 0%
dirujuk
4 Bedah Waktu tunggu operasi ≤ 2 hari 1 Hari
Sentral elektif
(Bedah saja) Kejadian kematian di ≤ 1% 0%
meja operasi (Death
On Table)
Tidak adanya kejadian 100% 100%
operasi salah sisi
Tidak adanya kejadian 100% 100%
operasi salah orang

LAPORAN TAHUNAN 2017 21


HASIL KERJA

Tidak adanya kejadian 100% 100%


salah tindakan pada
operasi
Tidak adanya kejadian 100% 100%
tertinggalnya benda
asing/lain pada tubuh
pasien setelah operasi
Komplikasi anestesi ≤ 6% 0,010%
karena overdosis,
reaksi anestesi, dan
salah penempangan
endotracheal tube
Post Operative Death ≤ 2% 0,001%
Rate
Angka pembatalan ≤ 2% 0,050%
operasi
Emergency Response ≤ 180 menit 64 menit
Time II setelah pasien
diputuskan
operasi
Pertumbuhan ≥ 1% ≥ 1%
tindakan operasi

REALISASI
N JENIS
INDIKATOR STANDAR TAHUN
O PELAYANAN
2016
1 2 3 4 5
5 Persalinan Kejadian a. Pendarahan ≤ 1% a. Pend
dan kematian ibu arahan 0%
Perinatologi karena
(Kecuali persalinan
rumah sakit b. Bidan
khusus diluar b. Bidan
rumah sakit
Pemberi Tim PONEK yang terlatih Tim PONEK
ibu dan anak)
pelayanan yang terlatih
dengan
persalinan
penyulit
Pemberi a. Dokter Sp.OG a. Dokte
pelayanan b. Dokter Sp.A r Sp.OG
persalinan c. Dokter Sp.An b. Dokte
dengan r Sp.A
tindakan c. Dokte
operasi r Sp.An
Kemampuan 100% 100%
menangani

LAPORAN TAHUNAN 2017 22


HASIL KERJA

BBLR 1500
gr - 2500 gr
Pertolongan ≤ 20% 68,00%
persalinan
melalui
seksio
casaria
Keluarga
berencana:
a. 100% 100%
Persentase
KB
(vasektomi
& tubektomi)
yang
dilakukan
oleh tenaga
kompeten
dr. Sp.OG,
dr. SP.B,
dr. SP.U)b. 100% 100%
Persentase
peserta KB
mantap
yang
mendapatka
n konseling
KB mantap
oleh dokter
spesialis
Kepuasan ≥ 80% 72%
pelanggan
(persalinan
dan
perinatologi)
Angka ≤ 1%
kematian ibu
di rumah
sakit
6 Intensif Rata-rata ≤ 3% ≤ 3%
pasien yang
kembali ke
perawatan
intensif
dengan
kasus yang
sama < 72
jam

LAPORAN TAHUNAN 2017 23


HASIL KERJA

Pemberi a. Dokter Sp. Anestesi dan a. Dokter Sp.


pelayanan dokterspesialis sesuai dengan kasus yang Anestesi dan
unit intensif ditangani dokter
b. 100% perawat minimal D3 spesialis
dengansertifikat perawat mahir ICU/setara sesuai
(D4) dengan kasus
yang
ditangani b.
100%
perawat
minimal D3
dengan
sertifikat
perawat
mahir
ICU/setara
(D4)
7 Radiologi Waktu ≤ 3 jam 50,54 menit
tunggu hasil
pelayanan
thorax foto
Pelaksana Dokter spesialis Radiologi Dokter
ekspertisi ( spesialis
Radiolog ) Radiologi
Kejadian
kegagalan
pelayanan
rontgen (
angka
kegagalan
hasil
radiologi) 0,004
Kepuasan 76%
Pelanggan (
radiologi )
Pertumbuha ≥ 1,1% 1,11
n
pemeriksaa
n radiologi
Vol jan-Desember 2015 = 11.430 vol realisasi
2016 =12.651
Pertumbuha ≥ 1,1% 1,05
n
pendapatan
radiologi
Realisasi th
2016 = Rp.
4.916.131.34
Realisasi 2015 =Rp. 4.662.650.323 0
8 Laboratorium Waktu ≤ 140 menit < 140 menit
tunggu hasil

LAPORAN TAHUNAN 2017 24


HASIL KERJA

pelayanan
laboratorium
Pelaksana Dokter spesialis laboratorium klinik 100%
ekspertisi
(laboratoriu
m)
Tidak 100% 100%
adanya
kesalahan
pemberian
hasil
pemeriksaa
n
laboratorium
Kepuasan ≥ 80% 73,40%
pelanggan
(laboratoriu
m)
Pertumbuha ≥ 1,1% 1,12%
n
pemeriksaa
n
laboratorium
Angka ≤ 1% 0%
pengulanga
n
pemeriksaa
n
laboratorium

REALISA
JENIS
N SI
PELAY INDIKATOR STANDAR
O TAHUN
ANAN
2016
1 2 3 4 5
9 Rehabilit Kejadian drop out pasien terhadap ≤ 50%
asi pelayanan rehabilitasi medik yang 0%
Medik direncanakan
Tidak adanya kejadian kesalahan 100% 100%
tindakan rehabilitasi medik
Kepuasan pelanggan (rehabilitasi medik) ≥ 80% 77%
≥ 1,25% 0,92%
1 ≤ 15 menit 22 menit
0
Waktu tunggu pelayanan obat racikan ≤ 45 menit 54 menit
Tidak adanya kejadian kesalahan 100% 99,98%
pemberian obat

LAPORAN TAHUNAN 2017 25


HASIL KERJA

Kepuasan pelanggan (farmasi) ≥ 80% 75%


Penulisan resep sesuai 100% 84,4% /
formularium/standarisasi obat 96,4%
1 Gizi Ketepatan waktu pemberian makanan ≥ 90% 98,5%
1 kepada pasien
Sisa makanan yang tidak termakan oleh ≤ 20% 98%
pasien
Tidak adanya kejadian kesalahan 100% 99,99%
pemberian diet
Jumlah keluhan tentang cita rasa di ruang a. Kebi a. Kebi
inap danan < danan <
5% 5%
b. Ana b. Ana
k < 10% k < 10%
1 Transfus Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan 100% 100%
2 i Darah transfusi terpenuhi terpenuhi
Kejadian reaksi transfusi ≤ 0,01%
1 Pelayana Pelayanan terhadap pasien JKN yang 100% 100%
3 n JKN datang ke RS pada setiap unit pelayanan terpenuhi terpenuhi
1 Rekam Kelengkapan pengisian rekam medik 24 100% 77%
4 Medis jam setelah selesai pelayanan
Kelengkapan informed concent setelah 100% 100%
mendapatkan informasi yang jelas
Waktu penyediaan dokumen rekam medik ≤ 10 menit ≤ 21 menit
pelayanan rawat jalan
Waktu penyediaan dokumen rekam medik ≤ 15 menit ≤ 28 menit
rawat inap
Pengembalian rekam medik rawat inap 1x > 80% 74%
24 jam
Persentase temuan rekam medis yang > 80% 90%
ditindaklanjuti
1 Pengelol Baku mutu limbah cair a. BOD a. BOD
5 aan < 30 mg/l < 15 mg/l
Limbah b. CO b. CO
D < 80 D < 50
mg/l mg/l
c. TSS c. TSS
< 30 mg/l < 30 mg/l
d. PH d. PH
6-9 7
Pengelolaan limbah padat infeksius 100% 100%
sesuai dengan aturan

LAPORAN TAHUNAN 2017 26


HASIL KERJA

6. Promotif Preventif
Upaya promotif merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui kegiatan penyuluhan dan seminar seperti
kegiatan seminar yang disajikan pada gambar berikut ini: a. Seminar Awam
“Hari Anak Nasional 2016”
Seminar ini bertema “Kenali Kelainan Bawaan Pada Tahun Pertama
Kehidupan dan Kenali Kelainan Tumbuh Kembang Pada Anak. Acara ini
dilaksanakan dua kali yaitu pada hari Sabtu tanggal 23 dan 30 Juli 2016 pukul
08.30 s.d 12.45 WIB bertempat di Ruang Sidang Lantai IV Gd. Utama RSAB
Harapan Kita, peserta seminar sebanyak 37 orang yang terdiri dari tenaga
kesehatan meliputi para dokter, paramedis dan masyarakat lain. Selain
seminar adapula lomba foto dengan tema “Aku dan Rumah sakitku” diikuti
oleh 15 peserta.
Apresiasi para dokter dalam menyemarakan Hari Anak Nasional 2016
dengan pemakaian bando karakter selama 1 minggu dan ada pula Stand
Photo Booth untuk pasien rawat jalan yang berkunjung ke RSAB Harapan
Kita. Seminar ini dibuka oleh dr. Widiarti, MPH dan Dr. dr. Didi Danukusumo,
Sp.OG(K). Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan kepada para
dokter, paramedis dan masyarakat lain dalam mengenali kemungkinan
adanya kelainan bawaan pada tahun pertama kehidupan dan menilai tumbuh
kembang anak sedini mungkin, serta menyalurkan kreativitas anak melalui
kegiatan seminar dan lomba.

LAPORAN TAHUNAN 2017 27


HASIL KERJA

b. Kegiatan Lomba Mewarnai Dalam Rangka Memperingati Hari Kesehatan


Nasional (HKN)
Kegiatan ini bertema “Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia Hebat”
dilaksanakan hari Minggu tanggal 20 November 2016 pukul 07.00 s.d 09.00
WIB bertempat di Hall C Jakarta International Expo Kemayoran dan dengan
disertai lomba mewarnai ini. Jumlah peserta yang mengikuti lomba mewarnai
sejumlah 312 peserta yang diikuti oleh unit utama (eselon I) Kementerian
Kesehatan, rumah sakit vertical, rumah sakit dan masyarakat lain di
Jabodetabek yang terdiri dari dua kategori sebagai berikut:
1) Kategori A : Anak usia 4 s.d 6 tahun sebanyak 179 peserta
2) Kategori B : Anak usia 7 s.d 9 tahun sebanyak 133 peserta

Ibu Menteri Kesehatan R.I Prof. dr. Nila F. Moelok, Sp.M didampingi
pejabat eselon I lainnya serta jajaran Direksi RSAB Harapan Kita mengunjungi
pelaksanaan kegiatan lomba mewarnai setelah mengikuti kegiatan jalan
sehat. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan kepada masyarakat tentang
pentingnya hidup sehat untuk mencapai Indonesia Hebat melalui kegiatan
mewarnai anak-anak yang dibagi menjadi dua tema kesehatan yaitu:
1) Cuci tangan pakai sabun awal hidup sehatku
2) Anak sehat generasi penerus Indonesia

c. Seminar Awam “Seminar Kesehatan Remaja Pelayanan Kesehatan


Peduli Remaja (PKPR)
Kegiatan seminar awam ini dilaksanakan selama 2 kali yaitu Rabu
tanggal 12 dan 19 Oktober 2016 pukul 12.00 s.d 15.00 WIB bertempat di

LAPORAN TAHUNAN 2017 28


HASIL KERJA

Ruang Sidang Lantai IV Gd. Utama RSAB Harapan Kita, peserta seminar
diikuti sebanyak 37 orang yang terdiri dari tenaga kesehatan meliputi para
dokter, paramedis puskesmas wilayah DKI Jakarta. Acara tersebut di buka
oleh Direktur Medik dan Keperawatan yaitu Bapak Dr.dr. Didi Danukusumo,
Sp.OG(K). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan pelayanan Klinik
Remaja pada pengelola PKPR di Puskesmas wilayah DKI Jakarta serta untuk
meningkatkan pelayanan subspesialistik di RSAB Harapan Kita.
Dengan topik dan narasumber :
- Pubertas dan Permasalahannya
Narasumber : dr. Aditya Suryansyah, Sp.A(K)
- Gangguan Kulit dan Penyakit Menular Seksual pada Remaja
Narasumber : dr. Nanny Soraya, Sp.KK
- Obesitas dan Gangguan Makan pada Remaja
Narasumber : dr. Laila Hayati, Sp.GK
- Sex Education dan Penanganan Kehamilan Remaja Narasumber : dr.
Muhammad Ilhamy, Sp.OG(K)
- Masalah Psikososial pada Remaja
Narasumber : Ade Dian Komalasari, Psi, M.Psi
- Alur Rujukan Penanganan Masalah Kesehatan Remaja Narasumber : dr.
Eva Devita, Sp.A(K)

d. Pameran “Program Pembangunan Kesehatan Dalam Rangka Hari


Kesehatan Nasional Ke-52”
Pameran ini dilaksanakan hari Jum’at s.d Minggu, tanggal 18 s.d 20
November 2016 pukul 09.00 s.d 17.00 WIB dan bertempat di Hall C Jakarta
International Expo Kemayoran. Pameran ini meliputi kegiatan talkshow

LAPORAN TAHUNAN 2017 29


HASIL KERJA

kesehatan, seminar, pameran, senam, lomba mewarnai, lomba jalan sehat dll.
Pameran ini diikuti oleh Kementerian Kesehatan RI, Kementerian
Perindustrian, Kementerian Riset Teknologi dan pendidikan Tinggi,
Kementerian Komunikasi dan Informatika, BKKBN, BPPT, LIPI, TNI/POLRI,
Dinas Kesehatan seluruh Indonesia, PDGI, IAI, IBI, PPNI, GP Farmasi,
ASPAKI, GAPOPIN, PEKERTI, GAKESLAB dll. Acara ini bertema
“Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia Kuat” yang bertujuan mempromosikan
produk-produk yang ada di RSAB Harapan Kita, menjalin kerjasama dengan
institusi kesehatan lainnya serta meningkatkan network/jejaring melalui
komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan kepada stakeholder.

7. Program Unggulan a.Pelayanan Unggulan


RSAB Harapan Kita memiliki 7 jenis pelayanan khusus sebagai “Pelayanan
Unggulan”, antara lain adalah sebagai berikut :
1) Perinatal Risiko Tinggi (PERISTI), merupakan pelayanan yang bertujuan
untuk menciptakan kondisi ibu dan janin serta bayi sampai usia 1 bulan
agar dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal,
sehingga terhindar dari penyakit, kecacatan dan kematian.

LAPORAN TAHUNAN 2017 30


HASIL KERJA

2) Klinik Infertilitas dan Teknologi Reproduksi Berbantu / Bayi Tabung / Klinik


Melahirkan Anak Tabung Indonesia (MELATI).
Teknologi IVF sudah hadir di Indonesia sejak 1 April 1987 di RSAB
Harapan Kita. Niat mengembangkan bayi tabung mulai dirintis oleh Prof.
Sudraji Sumapraja yang ketika itu menjabat sebagai wakil direktur medis
Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Harapan Kita. Upaya merintis bayi
tabung di Indonesia terinspirasi dari naskah pidato Prof. Dr. Ing BJ Habibie
tentang alih teknologi dari negara maju ke negara berkembang, yang
selanjutnya dikembangkan menjadi Program Melati atau Melahirkan Anak
Tabung Indonesia. Program Melati yang telah berdiri sejak tahun 1987
memiliki tujuan khusus yaitu membantu pasangan suami istri untuk
mendapatkan keturunan kandung. Selama lebih dari 29 tahun Klinik Melati
telah terlibat aktif dalam pengembangan Program Teknologi Reproduksi
Berbantu (TRB) di Indonesia. Saat ini Klinik Melati sudah banyak
mengalami perkembangan dengan bertambahnya jenis pelayanan bayi
tabung serta memiliki berbagai fasilitas lengkap dengan teknologi terkini
diantaranya simpan beku sperma dan embrio, Intra Cytoplasmic Sperm
Injection (ICSI), Asissted Hatching (AH), Preimplantation Genetic
Screening (PGS).

LAPORAN TAHUNAN 2017 31


HASIL KERJA

3) Klinik Senyum Sehat Anak Indonesia (SEHATI) merupakan klinik khusus


kasus celah bibir dan langit langit. Merupakan layanan sejak prenatal
hingga akhir masa tumbuh kembang anak. Meliputi edukasi asupan minum,
konseling psikologis, tindakan pembedahan, terapi wicara, perawatan
orthodontik, dan yang terbaru adalah konseling genetika. Dengan
dukungan interdisiplin ilmu terdiri dari dokter spesialis anak, dokter bedah,
dokter gigi orthodontik, psikolog, terapi wicara, dan dokter ahli genetika
memberikan perawatan yang terpadu dan menyeluruh dan berfokus pada
pasien. sehingga anak dapat memberikan senyum sehat dan memiliki
quality of life yang baik.

4) Klinik Khusus Tumbuh Kembang (KKTK), merupakan layanan yang


bertujuan untuk pemantauan dan deteksi secara dini terhadap gangguan
tumbuh kembang bayi dan anak yang diduga akan mengalami atau telah
memiliki gangguan tumbuh kembang, untuk kemudian diberikan

LAPORAN TAHUNAN 2017 32


HASIL KERJA

penanganan secara terpadu oleh tim profesional yang melibatkan berbagai


profesi yaitu dokter spesialis, keterapian fisik dan psikolog.

5) Poliklinik Terpadu Anak Sehat (POTAS) adalah pelayanan oleh dokter


spesialis anak yang mengevaluasi aspek pertumbuhan dan perkembangan
anak secara menyeluruh pada setiap tahapan usia. Tujuan pelayanan di
POTAS adalah untuk melakukan pelayanan yang mengevaluasi kondisi
anak secara keseluruhan mulai dari deteksi, pencegahan, dan intervensi
dini kelainan atau gangguan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Semua aspek yang mempengaruhi tumbuh
kembang, seperti adanya gangguan fungsi penglihatan, pendengaran,
malnutrisi, gangguan perilaku dan kognitif akan dipantau sehingga dapat
dideteksi dan ditangani sedinin mungkin. Pencegahan penyakit infeksi juga
dilakukan dengan memberikan imunisasi sesuai rekomendasi Ikatan
Dokter Anak Indonesia.

6) Klinik Pendidikan Orang Tua (Parent Education), merupakan pelayanan


terpadu yang melibatkan berbagai profesi dan spesialis yang diperuntukkan

LAPORAN TAHUNAN 2017 33


HASIL KERJA

bagi calon orang tua, baik ayah maupun ibu, dalam mempersiapkan diri
untuk menjadi orang tua yang baik secara fisik maupun psikis. Kesiapan
orangtua dalam merawat bayi dan anak akan menunjang tercapainya
tumbuh kembang bayi dan anak secara optimal.
Pelayanan yang diberikan berupa : a.
Pelatihan/senam hamil
b. Persiapan dan cara menyusui bayi
c. Perawatan bayi dan anak
d. Relaksasi dengan terapi musik

7) Pelayanan Birth Defect Integrated Center (BIDIC)


BIDIC adalah pelayanan kelainan bawaan lahir yang dilakukan secara
terpadu meliputi berbagai bidang subspesialis sesuai dengan kelainan
yang ditemukan pada janin dan bayi, meliputi diagnostik, terapi obatobatan
dan tindakan bedah selama masih dalam kandungan dan juga setelah bayi
lahir.Kelainan bawaan lahir adalah kelainan struktur,fungsi dan
metabolisme yang ditemukan pada saat lahir yang dapat menyebabkan
kelainan fisik dan mental sampai kematian.
Pelayanan terpadu yang diberikan oleh BIDIC yaitu :
a) Konseling genetik dan analisa kromosom (sebelum menikah, pada saat
kehamilan maupun sebelum merencanakan kehamilan berikutnya).
b) Pelayanan oleh Tim Kebidanan dan Kandungan serta Tim
Perinatologi/Neonatologi yang siap 24 jam.

LAPORAN TAHUNAN 2017 34


HASIL KERJA

c) Pelayanan tim terpadu oleh Dokter Spesialis terkait (Spesialis Mata.


Spesialis THT, Spesialis Rehabilitasi Medik dan lain-lain).
d) Didukung oleh Tim Bedah penunjang kelainan bawaan (Bedah Anak,
Bedah Saraf, Bedah Mulut/Tim Cleft Lip Palate, Bedah Urologi).
e) Long Term Follow Up di Klinik Khusus Tumbuh Kembang (KKTK).

b.Gerakan Indonesia Berseri


Dalam rangka menghindari risiko pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan maka penyelenggaraan kesehatan lingkungan Rumah
Sakit harus sesuai dengan persyaratan kesehatan dan kebersihan.
Kebersihan Rumah Sakit adalah suatu keadaan atau kondisi yang bebas
dari bahaya dan risiko minimal untuk terjadinya infeksi silang.

Rumah Sakit menurut UU Nomor 44 Tahun 2009 adalah institusi


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif. Oleh karena itu Rumah Sakit bukan hanya melayani pasien
dengan cara pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) tetapi juga harus melayani
masyarakat dengan cara menjaga lingkungan tempat Rumah Sakit itu
berada supaya bersih dan bebas dari sumber penyakit (promotif dan
preventif).
Berdasarkan Kepmenkes Nomor 1204 Tahun 2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, Sebagai sarana

LAPORAN TAHUNAN 2017 35


HASIL KERJA

pelayanan kesehatan rumah sakit merupakan tempat berkumpulnya orang


sakit maupun orang sehat, sehingga dapat menjadi tempat penularan
penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan.
Untuk menciptakan kondisi fasilitas pelayanan publik yang sehat maka
Presiden RI telah menginstruksikan melalui Surat Sekretaris Wakil Presiden
Nomor B.1082/Seswapres/KK.04.10/2011 tanggal 17 Oktober 2011 untuk
melaksanakan Gerakan Indonesia Berseri, Kementerian Kesehatan RI
memprioritaskan Gerakan Indonesia Berseri ini pada fasilitas pelayanan
kesehatan disamping fungsi utamanya melaksanakan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat meliputi pelayanan ke gawat daruratan, rawat jalan dan
rawat inap baik secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. RSAB
Harapan Kita melaksanakan “Gerakan
Indonesia Berseri” melalui program Rumah Sakit Berseri (Bersih, Sehat,
Rapih dan Asri) sebagai bagian dari program kegiatan rutin rumah sakit yang
telah dilakukan selama ini dan meliputi:
1. Kebersihan area gedung perawatan dan pelayanan.
2. Kebersihan area gedung administrasi dan gedung penunjang.
3. Kebersihan taman dan halaman.
4. Promosi kesehatan di lingkungan rumah sakit dan jejaringnya. 5.
Program kerja keamanan, ketertiban dan kenyamanan
6. Program sanitasi dan kondisi higienis.

Program kegiatan tersebut diatas dilaksanakan melalui:


1. Kontrol kendali pengawasan kebersihan terhadap pihak ketiga
pelaksana kebersihan (Outsourcing Cleaning Service).
2. Kontrol kendali pengawasan keamanan dan ketertiban terhadap pihak
ketiga pelaksana keamanan (Outsourcing Security).
3. Kontrol kendali pengawasan area parkir terhadap pihak ketiga
pelaksana operasional parkir (Outsourcing Parking Service).

LAPORAN TAHUNAN 2017 36


HASIL KERJA

4. Tersedianya tanaman dalam bentuk area-area taman penghijauan


dilingkungan rumah sakit.
5. Penataan taman pada seluruh area rumah sakit.
6. Tersedianya taman terapetik disamping KKTK sebagai sarana
penghijauan dan sarana rehabilitasi bagi pasien.
7. Tersedianya titik-titik kran air untuk penyemprotan taman-taman di
rumah sakit.
8. Penataan, perbaikan dan penyempurnaan area parkir menuju suatu
area yang rapih dan asri.
9. Kegiatan Penanggulangan Hewan Pengganggu (Pest Control
Activity)/Vektor Penyakit bagi hewan pengganggu Tikus dan Kucing.
10. Kegiatan Pengasapan (Foging) untuk pencegahan dan pembasmian
serangga (Kecoa dan Nyamuk).
11. Kegiatan Pencegahan Genangan Air mulai penambalan permukaan
area parkir dan jalan sampai dengan menutup dan mengubur
tempattempat yang memungkinkan air tergenang atau tertampung.
12. Kegiatan pengelolaan limbah padat dimulai dari pemisahan sampah
infeksius dan sampah rumah tangga sampai kepada Tempat
Pembuangan Sementara (TPS) dengan saluran lisid yang disalurkan
langsung ke Instalasi Pengolahaan Air Limbah (IPAL) Rumah Sakit
sebelum sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan
Insenerator yang dikelola pihak ketiga serta berada diluar area rumah
sakit.
13. Kegiatan pengelolaan limbah cair dimulai dari pemeliharaan saluran
buangan IPAL sampai dengan pemeliharaan rutin IPAL RSAB
Harapan Kita.
14. Pemeliharaan kesegaran dan kesuburan tanaman yang ada di rumah
sakit baik melalui kegiatan penyiraman, penggemburan, pemupukan
maupun penggantian tanaman.
Upaya yang juga telah dilaksanakan dalam rangka mendukung program
kegiatan antara lain:

LAPORAN TAHUNAN 2017 37


HASIL KERJA

1. Menyediakan bibit dan area pemeliharaan tanaman pengganti bila ada


tanaman yang rusak ataupun mati.
2. Menyediakan air dalam jumlah yang mencukupi untuk pasokan titiktitik
kran penyiram taman.
3. Pendangiran tanah pada pohon-pohon taman di RS.
4. Pemangkasan pada pohon-pohon pelindung yang telah melampaui
batas ketinggian.
5. Penambahan jumlah tempat sampah diluar dan di dalam bangunan
rumah sakit.
6. Pengunaan CCTV pada beberapa area yang dianggap potensial
menimbulkan ganguan ketertiban dan keamanan.
7. Melakukan kegiatan perawatan dan penataan jalur pejalan kaki
(Pedestrian) yang melaui taman-taman rumah sakit.
8. Penataan kembali area pagar pembatas maupun identitas rumah sakit.

c.Layanan Pelanggan (Customer Service)


Customer Service merupakan suatu bagian dari unit organisasi yang
berada di front office dan sudah menjadi bagian terpenting dalam setiap
bisnis saat ini dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan sebelum,
selama, dan setelah pembelian jasa. Ini adalah faktor utama yang menjadi
penentu kepuasan pelanggan dan value yang diberikan, selain mutu produk
itu sendiri, serta berfungsi sebagai sumber informasi dan perantara bagi
rumah sakit dan pelanggan yang ingin mendapatkan jasa-jasa pelayanan
maupun produk-produk pelayanan kesehatan.
Sesuai dengan fungsinya, Customer Service diharapkan dapat
melakukan “One Stop Service”, artinya pelanggan cukup menghubungi
bagian Customer Service saja dalam berhubungan dengan rumah sakit.
Selanjutnya Customer Service akan menjelaskan ataupun mengerjakan
kebutuhan pelanggan dengan menghubungi bagian yang terkait. Hal ini akan
meningkatkan kepuasan pelanggan karena merasa akan kepentingannya
dilaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab dan tidak perlu
berhubungan dengan banyak orang untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam

LAPORAN TAHUNAN 2017 38


HASIL KERJA

kedudukannya sebagai centre & contact point antara rumah sakit dengan
pelanggan. Customer Service harus mengetahui secara umum dan luas
bentuk-bentuk pelayanan yang ada dengan baik.
Customer service diperlukan untuk menampung keluhan, pertanyaan
maupun permintaan informasi akan produk, jasa, penerapan, dan masalah
teknis yang berhubungan dengan layanan perusahaan. Customer service
dalam arti umum berarti orang atau bagian yang berhadapan langsung
dengan pelanggan.
Layanan pelanggan pada laporan tahunan semester I tahun 2016
jumlah layanan informasi pelanggan di RSAB Harapan Kita pada bulan
Januari sampai dengan Juni Tahun 2016 sebanyak 27.015 kali, keluhan
pelanggan yang ditindaklanjuti oleh unit terkait bulan Januari – Juli Tahun
2016 ada 56 pelanggan, pelayanan hallo pasien di RSAB Harapan Kita
bulan Januari – Juni Tahun 2016 sebanyak 1.401 pasien, dan hasil survei
kepuasan pelanggan semester I tahun 2016 dilaksanakan pada bulan Juni
Tahun 2016 dengan hasil 90,01%. Adapun pada semester II tahun 2016
dilaksanakan program kegiatan customer service adalah sebagai berikut :
1. Layanan Informasi Customer Service.
Pelayanan pelanggan adalah bentuk pemberian layanan atau
servis yang diberikan kepada pelanggan atau konsumen. Persaingan
yang semakin ketat sekarang ini, dimana semakin banyak produsen
yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan
menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi
kepada pemenuhan kepuasan pelanggan sebagai tugas utama.
Salah satu unsur penting bagi perusahaan dalam menjaga dan
membina pelanggan yaitu adanya kegiatan pelayanan pelanggan,
dimana kegiatan ini harus berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Komunikasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan, dengan tujuan membina
dan memelihara hubungan psikologis antara customer service dengan
pelanggan, sehingga pelayanan yang diberikan sesuai dengan
harapan pelanggan. Pelayanan pelanggan yang diberikan di RSAB

LAPORAN TAHUNAN 2017 39


HASIL KERJA

Harapan Kita pada umumnya terkait dengan informasi jenis pelayanan,


tarif pelayanan, jadwal praktek dokter, fasilitas pelayanan, asuransi
kesehatan swasta dan pemerintah, serta informasi keberadaan pasien
rawat inap, dan lain-lain.
Pelayanan pelanggan dapat menggunakan media Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang terkoneksi seluruh unit pelayanan,
website (www.rsabhk.co.id), dan leaflet. Jumlah layanan informasi
yang disampaikan di customer service kepada pelanggan baik secara
langsung dengan tatap muka maupun melalui telepon pada bulan Juli
sampai dengan Desember tahun 2016 sebanyak 18.196 kali dengan
jumlah kunjungan pasien sebanyak 12.659 pasien.

TABEL 5.10
PENYAMPAIAN INFORMASI DI CUSTOMER SERVICE PERIODE
JULI - DESEMBER 2016
JADWAL TARIF FASILIT LAIN- JUMLAH
N DOKTER AS LAIN
BULAN
O L T L T L T L T Informa Pasie
si n
1 Juli 453 823 194 207 314 55 386 12 2,559 1,71
7 8
2 Agustus 649 1,30 328 361 327 78 388 14 3,580 2,51
7 2 8
3 Septemb 655 1,27 404 365 506 82 345 13 3,767 2,53
er 3 7 1
4 Oktober 640 1,44 365 371 508 11 276 12 3,074 2,71
7 0 2 7
5 Novemb 372 1,44 250 379 161 10 162 11 2,575 1,75
er 0 9 9 9
6 Desemb 339 1,15 239 383 89 15 178 10 2,641 1,41
er 5 3 5 6
3,1 7,44 1,78 2,06 1,905 58 1,73 75
Jumlah 08 5 0 6 7 5 2 18,196 12,65
10,553 3,846 2,492 2,487 9

Tabel 5.10 diatas memperlihatkan tingginya layanan informasi


terkait jadwal dokter praktik dibandingkan layanan informasi lainnya.
Keadaan tersebut dapat diartikan bahwa masyarakat/pelanggan
sangat membutuhkan kepastian jam pelayanan dokter di RSAB

LAPORAN TAHUNAN 2017 40


HASIL KERJA

Harapan Kita. Informasi tarif pelayanan selanjutnya menjadi prioritas


pelanggan untuk dapat menjadi persiapan pelanggan jika
menggunakan layanan di RSAB Harapan Kita.

2. Keluhan Pelanggan
Keluhan adalah suatu pernyataan atau ungkapan rasa kurang
puas terhadap satu produk ataua laayanan, baik secara lisan naouon
tertulis, dari pelanggan internal maupun eksternal. Suatu perusahaan
hal yang akan ditinjau secara langsung adalah keluhan pelanggan,
karena keluhan pelanggan sangat berguna untuk perusahaan yang
sedang berkembang.
Keluhan pelanggan harus segera direspon dengan cepat, tepat
dan santun dalam 24 jam sesuai dengan petunjuk teknis yang berlaku.
Pada umumnya keluhan pelanggan yang ada di RSAB Harapan Kita
adalah terkait dengan waktu tunggu pelayanan yang lama, perubahan
jadwal praktik dokter, namun demikian setelah diberi penjelasan
pelanggan dapat memakluminya. Selain itu, mengenai keramahan
petugas, komunikasi, koordinasi internal yang belum berjalan dengan
baik, dan kerapihan petugas, hal ini merupakan masukan dan akan
ditindaklanjuti untuk diadakan perbaikan sistem pelayanan, pelatihan
pelayanan prima, frontliner uniform. dan komunikasi efektif.
Keluhan pelanggan dapat disampaikan melalui lisan, tulisan, sms
pelanggan dan media sosial seperti facebook dan twitter. Keluhan lisan
dapat disampaikan langsung melalui petugas Customer Service,
sedangkan untuk tulisan dapat ditulis pada fomulir yang tersedia pada
kotak saran. Untuk sms pelanggan dapat disampaikan melalui nomor
081904179999.
Hasil keluhan pelanggan disampaikan kepada unit terkait untuk
dapat ditindak lanjuti dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.
Penanganan keluhan pelanggan bulan Juli sampai dengan Desember
2016 sebanyak 56 pelanggan.
TABEL 5.11

LAPORAN TAHUNAN 2017 41


HASIL KERJA

KELUHAN PELANGGAN BERDASARKAN FASILITAS


PERIODE JULI – DESEMBER 2016
FASILITAS KELUHAN PELANGGAN
NO BULAN JUMLAH %
Langsung SMS Email facebook Twitter Qlue
8 8 14,3
1 Juli 0 0 0 0 0
4 4 7,15
2 Agustus 0 0 0 0 0
7 12,5
3 September 7 0 0 0 0 0
4 20 35,7
4 Oktober 10 1 4 0 1
1 13 23,2
5 November 7 1 4 0 0
0 4 7,15
6 Desember 2 0 2 0 0
JUMLAH 5
38 2 10 0 1
56 100
% 67,85 3,6 17,85 0 1,8 8,9

Berdasarkan tabel 5.11 diatas, menunjukan bahwa pelanggan


menyampaikan keluhan dan saran tentang pelayanan di RSAB
Harapan Kita lebih banyak secara langsung dibandingkan dengan
menggunakan fasilitas lainnya. Selanjutnya fasilitas melalui email
dipilih oleh pelanggan sebagai penyaluran keluhan yang disampaikan
selain melalui Qlue, SMS Pelanggan maupun melalui twitter.

TABEL 5.12
PENANGANAN KELUHAN PELANGGAN
PERIODE JULI – DESEMBER 2016
GRADING RESIKO
No Bulan JUMLAH
MERAH KUNING HIJAU

1 Juli 0 1 7 8
2 Agustus 0 0 4 4
3 September 0 0 7 7
4 Oktober 0 0 20 20
5 November 0 0 13 13
6 Desember 0 0 4 4
Jumlah 0 1 55 56
Berdasarkan tingkat risiko dan dampak risiko yang ditimbulkan
dari keluhan pelanggan tersebut diatas, terdapat satu bergrading tinggi
(kuning) dari 56 keluhan yang disampaikan pelanggan, dimana

LAPORAN TAHUNAN 2017 42


HASIL KERJA

cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi kerugian


inmaterial dll, dan harus ditanggapi dan ditindaklanjuti dalam waktu
maksimal 3 hari. Sedangkan 55 pelanggan menyampaikan keluhannya
dengan kriteria grading hijau (rendah), yaitu tidak menimbulkan
kerugian berarti baik material maupun immaterial, dimana harus
ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 7 hari.
Penanganan keluhan pelanggan di RSAB Harapan Kita,
ditanggapi dan ditindaklanjuti oleh unit terkait, dan dari 56 keluhan yang
disampaikan, 55 diantaranya dapat diselesaikan langsung dengan
pelanggan dan unit terkait, sedangkan 1 keluhan pelanggan yang
bergrading tinggi (kuning) tentang pemberian vaksinasi di Poliklinik
Terpadu Anak Sehat (Potas) RSAB Harapan Kita terhadap pasien a/n
Azzahra Amirah Nurzelita, ditanggapi dan diselesaikan oleh pihak
Direksi dan unit terkait pada tanggal 27 Juli tahun 2016 pukul 12.30 -
13.00 WIB dengan pihak keluarga/orang tua pasien, yang bertempat
diruang komite Medik RSAB Harapan Kita, sehingga keluhan tersebut
dapat diselesaikan 100%.

3. Hospital Tour
Strategi pelayanan prima bahwa setiap rumah sakit harus
melakukan pendekatan mutu paripurna yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan, agar rumah sakit tetap eksis, ditengah
pertumbuhan industri pelayanan kesehatan yang semakin kuat. Upaya
rumah sakit untuk tetap bertahan dan berkembang adalah dengan
meningkatkan pelayanan kepada pasien. Hal tersebut karena pasien

LAPORAN TAHUNAN 2017 43


HASIL KERJA

merupakan sumber pendapatan yang ditunggu oleh rumah sakit, baik


secara langsung (out of pocket) maupun secara tidak langsungmelalui
asuransi kesehatan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, RSAB Harapan Kita
menyiapkan fasilitas Hospital Tour yang merupakan salah satu
kegiatan yang dilaksanakan oleh Customer Service. Kegiatan ini
memfasilitasi pelanggan yang membutuhkan informasi tentang fasilitas
pelayanan ruang rawat inap dengan mengantar calon pasien untuk
melihat ruang rawat inap beserta tarif pelayanan berdasarkan kelas
perawatan yang diinginkan pelanggan.
Informasi fasilitas ruang perawatan dan tarif pelayanan terlebih
dahulu disampaikan di Customer Service dengan memperlihatkan
gambar/foto ruang perawatan dan fasilitas yang terdapat diruang rawat
inap. Kegiatan ini dapat dilaksanakan bila ruang perawatan yang
diingin dilihat calon pasien dalam kondisi tidak terisi oleh pasien yang
sedang dirawat.
TABEL 5.13
KEGIATAN HOSPITAL TOUR
PERIODE JULI – DESEMBER 2016
No Bulan Jumlah
1 Juli 0
2 Agustus 0
3 September 2
4 Oktober 5
5 November 2
6 Desember 8
Jumlah 17
4. Hallo Pasien
Hallo Pasien merupakan salah satu bentuk layanan yang
dilakukan oleh petugas dari Instalasi Humas dan pemasaran (Sub.
Instalasi Humas) sebagai perwakilan manajemen RSAB Harapan Kita
dengan melakukan kunjungan pasien pada hari ketiga perawatan
diruang rawat inap dalam bentuk menyapa pelanggan, menanyakan

LAPORAN TAHUNAN 2017 44


HASIL KERJA

kondisi, kenyamanan, yang dirasakan serta masukan yang akan


diberikan dari pelanggan demi perbaikan pelayanan RSAB Harapan
Kita.
Tujuan diadakan layanan Hallo Pasien adalah sebagai sarana
pelayanan terhadap pelanggan guna mengantisipasi adanya keluhan,
menerima informasi, pengaduan dan masukan atau saran, serta
merespon pengaduan dari pelanggan dalam rangka memelihara
kepercayaan pelanggan RSAB Harapan Kita.
Pelayanan Hallo Pasien di RSAB Harapan kita pada bulan Juli
sampai dengan Desember 2016 sebanyak 758 pasien.
TABEL 5.14
KEGIATAN HALLO PASIEN
PERIODE JULI – DESEMBER 2016
NO BULAN JUMLAH %
1 Juli 167 22
2 Agustus 124 16,35

3 September 52 6,86
4 Oktober 125 16,49
5 November 71 9,36
6 Desember 219 28,89
JUMLAH 758 100

5. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan didefinisikan oleh para ahli pemasaran
merupakan suatu tanggapan perilaku pelanggan berupa evaluasi
purna beli terhadap suatu barang atau jasa yang dirasakannya (kinerja
produk) dibandingkan dengan harapan pelanggan.
Kepuasan pelanggan ini sangat tergantung pada persepsi dan
harapan pelanggan itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi dan harapan pelanggan ketika melakukan pembelian suatu
jasa pelayanan adalah kebutuhan dan keinginan yang dirasakan oleh
pelanggan tersebut pada saat melakukan pembelian suatu barang atau
jasa, pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi barang atau jasa

LAPORAN TAHUNAN 2017 45


HASIL KERJA

tersebut, serta pengalaman pelanggan yang telah menggunakan jasa


tersebut.
Di dalam lingkungan yang kompetitif, indikator yang dapat
menunjukkan kepuasan pelanggan adalah apakah pelanggan tersebut
akan membeli kembali dan menggunakan jasa pelayanan tersebut
diwaktu yang akan datang.
Menurut kotler Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau
kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan
harapanharapannya. Jadi, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi
atau kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah
harapan maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan
maka pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi harapan maka
pelanggan akan amat puas atau senang. Kunci untuk menghasikan
kesetian pelanggan adalah memberikan nilai pelanggan yang tinggi.

Badan usaha dapat mengetahui kepuasan dari para


konsumennya melalui umpan balik yang diberikan oleh konsumen
kepada badan usaha tersebut sehingga dapat menjadi masukan bagi
keperluan pengembangan dan implementasi serta peningkatan
kepuasan pelanggan.
Berdasarkan hal tersebut diatas RSAB Harapan Kita melakukan
survei kepuasan pelanggan 2 (dua) kali pertahun. Survei kepuasan
pelanggan semester dua tahun 2016 dilaksanakan pada bulan
Desember 2016 yang dikelola oleh pihak eksternal.
Survei kepuasan pelanggan semester dua Tahun 2016, dari 269
responden didapatkan hasil kepuasan secara keseluruhan sebesar

LAPORAN TAHUNAN 2017 46


HASIL KERJA

80,57%, diantaranya terdiri dari 14 unsur pelayanan yang terdapat


dalam standar Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yaitu : Prosedur
pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan petugas pelayanan,
kedisiplinan petugas pelayanan, tanggung jawab petugas pelayanan,
kemampuan petugas pelayanan, kecepatan pelayanan, keadilan
mendapatkan pelayanan, kesopanan dan keramah tamahan petugas,
kewajaran biaya pelayanan, kepastian biaya pelayanan, kenyamanan
lingkungan, keamanan pelayanan, dan ditambahkan dengan unsur
kualitas produk yang ada di RSAB Harapan Kita.
TABEL 5.15
PERHITUNGAN STANDAR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
PERIODE JULI – DESEMBER 2016
RSAB HARAPAN KITA
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM)
Total dari nilai persepsi per unsur x
NO UNSUR PELAYANAN
0.071
Total unsur yang terisi

1 Prosedur pelayanan 0.2125


2 Persyaratan pelayanan 0.2188
3 Kejelasan petugas pelayanan 0.2183
4 Kedisiplinan petugas pelayanan 0.2175
5 Tanggung jawab petugas pelayanan 0.2185
6 Kemampuan petugas pelayanan 0.2255
7 Kecepatan pelayanan 0.2118
8 Keadilan mendapatkan pelayanan 0.2216
Kesopanan dan keramahtamahan
9 0.2259
petugas
10 Kewajaran biaya pelayanan 0.2067
11 Kepastian biaya pelayanan 0.2159
12 Kepastian jadwal pelayanan 0.2026
13 Kenyamanan lingkungan 0.1996
14 Keamanan pelayanan 0.2104
15 Kualitas produk 0.2172
TOTAL 3.223
Nilai Indeks (Total IKM) = 3.223

LAPORAN TAHUNAN 2017 47


HASIL KERJA

Nilai Interval (Konversi) = 80.57


TABEL 5.16
STANDAR INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE
JULI – DESEMBER 2016
Nilai Interval Mutu Kinerja Unit
No Nilai Interval IKM
Konvesi IKM Pelayanan Pelayanan
1 1,00 - 1,75 25 - 43,75 D Tidak Baik
2 1,76 - 2,50 43,76 - 62,50 C Kurang Baik
3 2,51 - 3,25 62,51 - B Baik
81,25
4 3,26 - 4,00 81,26 - 100,00 A Sangat Baik
6. Pelayanan Kerohanian
Kegiatan pelayanan keohanian merupakan siraman rohani dalam
upaya pemenuhan hak pasien atas beribadat menurut agama dan
kepercayaan pasien selama dalam perawatan di rumah sakit tanpa
mengganggu pelayanan.
Pelayanan kerohanian di RSAB Harapan Kita dilaksanakan
secara rutin atau atas permintaan pasien dan keluarga. Kegiatan ini
difasilitasi di Instalasi Humas dan Pemasaran yang berada di Sub.
Humas dan berkoordinasi dengan petugas kerohanian yang telah
ditunjuk sesuai dengan agama dan kepercayaan pasien.
Pasien dan keluarga yang tidak bersedia untuk diberikan
pelayanan siraman rohani, dapat menolak yang tidak sesuai dengan
keyakinan dan kepercayaannya. Pelayanan kerohanian dilaksanakan
dengan tidak mengganggu ketertiban dan ketenangan di unit
pelayanan. Adapun siraman rohani yang dilaksanakan periode Juli
sampai Desember 2016 hanya 1 (satu) pasien.

7. Promosi Kesehatan Rumah sakit


Promosi Kesehatan Rumah sakit di RSAB Harapan Kita
dilaksanakan dalam kegiatan Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK).
Kegiatan ini merupakan pemberian informasi tentang bagaimana cara
hidup sehat bagi pengunjung rumah sakit, baik pengunjung internal
maupun eksternal.

LAPORAN TAHUNAN 2017 48


HASIL KERJA

Kegiatan pendidikan pasien dan keluarga periode Juli sampai


Desember 2016 dilaksanakan secara kelompok maupun perorangan
atau dalam bentuk seminar mini. Lokasi pelaksanaan pendidikan
pasien dan keluarga dilaksanakan di Layanan Informasi Rumah sakit
(LIRI), ruang rawat inap, dan rawat jalan, dan ruang/ kelas seminar.
Informasi kesehatan yang disampaikan petugas dimulai sejak
pasien mendaftar untuk rawat inap dan rawat jalan hingga masuk
dalam dalam ruang poliklinik maupun ruang perawatan rawat inap.
Informasi dapat disampaikan oleh petugas non medis
(pendafratan/administrasi) maupun oleh petugas medis.
Dokter, perawat, bidan maupun tenaga kesehatan lain dapat
melaksanakan pendidikan pasien dan keluarga sesuai dengan
kebutuhan pasien. Adapun peserta edukasi dapat berasal dari pasien
rawat jalan, rawat inap dan tenaga kesehatan lain dari puskesmas
maupun rumah sakit jejaring wilayah jakarta.

TABEL 5.17
KEGIATAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA
SECARA BERKELOMPOK
SEMESTER II TAHUN 2016

NO BULAN JUMLAH

1 Juli 0
2 Agustus 0
3 September 0
4 Oktober 2
5 November 0
6 Desember 1
JUMLAH
3
8. Operator Telepon
a. Penyambungan Telepon Internal dan Eksternal

LAPORAN TAHUNAN 2017 49


HASIL KERJA

Pada umumnya operator telepon adalah salah satu bagian


penting yang memberikan image kepada customer pertama kali
dalam menilai/melihat layanan yang diberikan perusahaan.
Penilaian itu akan langsung diberikan tamu/customer saat kita
menyampaikan greeting dan kecepatan mengangkat telepon
Operator telepon di RSAB Harapan Kita merupakan salah satu
kegiatan yang dilakukan dalam Instalasi Humas dan Pemasaran
dibawah Sub Humas.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah tata cara menjawab dan
menerima telepon dari pelanggan eksternal dan internal rumah
sakit oleh petugas operator telepon sesuai dengan standar
pelayanan sikap meliputi salam, menyebut nama RSAB Harapan
Kita, bagian/unit kerja, nama penerima telepon dan menawarkan
bantuan.
Pelayanan operator telepon dilaksanakan dalam tiga shift yaitu
pagi, siang, dan malam. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi
menerima dan menyambungkan telepon yang masuk baik internal
maupun eksternal.

TABEL 5.18
KEGIATAN PENERIMAAN DAN PENYAMBUNGAN TELEPON
PERIODE JULI – DESEMBER 2016
Kegiatan
NO Bulan Penerimaan Penyambungan Jumlah
Telepon Masuk Telepon keluar
1 Juli 6,703 7,826 14,529
2 Agustus 7,455 9,513 16,968
Septembe
3 7,491 9,205 16,696
r
4 Oktober 7,386 9,172 16,558
5 Nopember 7,732 9,362 17,094
6 Desember 7,225 8,660 15,885
Total 43,992 53,738 97,730

LAPORAN TAHUNAN 2017 50


HASIL KERJA

b. Distribusi Media Cetak


Media cetak merupakan salah satu media informasi yang dapat
dibaca oleh pelanggan baik rawat inap maupun rawat jalan. RSAB
Harapan Kita menyediakan/memfasilitasi media cetak (Media
Indonesia) untuk pasien rawat inap kelas VIP yang didistribusikan
setiap hari. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan informasi/berita
pada pasien yang sedang dirawat guna meningkatkan pelayanan
dan kepuasan pelanggan.
Media cetak lain yang didistribusikan sebagai salah satu
kegiatan dari petugas operator telepon adalah Kompas yang
diperuntukan kebutuhan informasi bagi Manajemen/direksi di
RSAB Harapan Kita.

TABEL 5.19
DISTRIBUSI MEDIA CETAK
PERIODE JULI – DESEMBER 2016

Media Cetak
Jumlah
No Bulan
Media Kompas Eksemplar
Indonesia
1 Juli 675 124 799
2 Agustus 750 123 873
3 September 725 155 880
4 Oktober 750 156 906
5 November 750 162 912
6 Desember 725 155 880
Total 4,375 875 5,250
9. Kehumasan
a. Corporate Social Responsibility (CSR)
Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan
investasi jangka panjang yang berguna untuk meminimalisasi risiko
sosial, serta berfungsi sebagai sarana meningkatkan citra
perusahaan di mata publik. Salah satu implementasi program CSR
adalah dengan pengembangan/pemberdayaan masyarakat

LAPORAN TAHUNAN 2017 51


HASIL KERJA

(Community Development). Program CSR merupakan investasi


bagiperusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan

(sustainability) perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana


biaya (cost centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan
(profit centre). Program CSR merupakan komitmen perusahaan
untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan
(sustainable development). Disisi lain masyarakat
mempertanyakan apakah perusahaan yang berorientasi pada
usaha memaksimalisasi keuntungan-keuntungan ekonomis
memiliki komitmen moral untuk mendistribusi
keuntungankeuntungannya membangun masyarakat lokal, karena
seiring waktu masyarakat tak sekedar menuntut perusahaan untuk
menyediakan barang dan jasa yang diperlukan, melainkan juga
menuntut untuk bertanggung jawab social.
RSAB Harapan Kita merupakan salah satu rumah sakit yang
melakukan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility). Tujuan
dilakukannya program ini adalah meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan di
rumah sakit. Wujud CSR RSAB Harapan Kita dalam bentuk
KegiatanPeduliSosial yang diantaranya meliputi :
1) Pembagian Bingkisan Part 1 ( Yayasan Sentuhan kasih), 04
Januari 2016.
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menunjukan
kepedulian serta berbagi terhadap sesama. Bingkisan ini
dibagikan ke semua pasien rawat inap. Tetapi yang
diutamakana adalah pasien thalassemia yang di rawat di ruang
Anggrek.

2) Pembagian Bingkisan Part 2 ( Yayasan Sentuhan kasih ),18


Januari 2016.
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menunjukan
kepedulian serta berbagi terhadap sesama. Bingkisan ini

LAPORAN TAHUNAN 2017 52


HASIL KERJA

dibagikan ke semua pasien rawat inap. Tetapi yang


diutamakana adalah pasien thalassemia yang di rawat di ruang
Anggrek.

3) Kegiatan Kerajinan Tangan (Yayasan Sentuhan Kasih), April


2016.
Pelatihan kerajinan tangan ini diperuntukkan bagi orang tua
pasien anak yang sedang menjalani perawatan di RSAB
Harapan Kita, khusunya pasien anak di ruang Anggrek.
Adapun kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan
untuk meningkatkan penghasilan mereka guna memenuhi
kebutuhan hidup sehari – hari, sehingga dapat meringkan
beban yang dihadapi orang tua dalam menjalani perawatan
dan pengobatan mereka.

4) Pembagian sembako & bingkisan dalam rangka menyambut


bulan Ramdhan di Ruang Anggrek ( Yayasan Sentuhan
Kasih ), 23 Juni 2016.
Kegiatan pembagian sembako & bingkisan dilakukan oleh
Yayasan Sentuhan kasih yang bekerja sama dengan Instalasi
Humas dan Pemasaran, khususnya Sub. Instalasi Humas,
sebagai bentuk kegiatan CSR di RSAB Harapan Kita. Tujuan
dari kegiatan ini adalah berbagi kepada sesama dan
menjadikannya sebagai ajang silaturahmi antar pasien dan
petugas rumah sakit. Sembako yang diberikan berisi ; minyak,
indomie, gula dan sayur.
Sedangkan untuk bingkisannya berisi alat – alat sekolah,
karena pasien yang ada di Ruang Anggrek adalah pasien anak.
Kegiatan tersebut di mulai dari jam 11.00 – 17.00.

5) Pembagian Bingkisan dan Hiburan Badut Berkarakter Part 1


(Komunitas Taufan ), 25 Juni 2016

Kegiatan ini berlangsung dari pukul 10.00 – 12.00 dengan


membagikan bingkisan kepada seluruh pasien anak rawat inap

LAPORAN TAHUNAN 2017 53


HASIL KERJA

yang ada di RSAB Harapan Kita. Jumlah pasien yang


mendapatkan bingkisan saat itu berjumlah 60 orang. Tujuan
dari kegiatan ini adalah untuk berbagi kepada sesama dan
berusaha menghibur pasien untuk tetap semangat dengan
menghadirkan badut karakter, yang langsung datang
mengunjungi pasien ke ruangan rawat inap.
6) Pembagian Bingkisan dan Story Telling Part 2 (Komunitas
Taufan), 30 Juli 2016
Kegiatan ini berlangsung dari pukul 10.00 – 12.00 dengan
membagikan bingkisan kepada seluruh pasien anak rawat inap
yang ada di RSAB Harapan Kita. Jumlah pasien yang
mendapatkan bingkisan saat itu berjumlah 75 orang. Tujuan
dari kegiatan ini adalah untuk berbagi kepada sesama dan
berusaha menghibur pasien untuk tetap semangat dengan
menghadirkan pembaca dongeng ( story telling ). Untuk story
telling, pasien dikumpulkan di satu ruangan yang berada di R.
Anggrek ( khusus pasien Thalassemia ).

7) Sunatan Massal (dalam rangka ulang tahun RSAB Harapan


Kita), 10 Desember 2016.
Kegiatan CSR lain, yang rutin diadakan setiap perayaan ulang
tahun RSAB Harapan Kita adalahSunat massal. Tahun ini,
peserta yang mendaftar untuk Sunat missal sebanyak 110
anak, umur 6 sampai dengan 12 tahun.Namun, pada saat
pelaksanaan acara, 10 Desember 2016, hanya 82 anak yang
hadir untuk mengikuti sunat massal. Setelah pemeriksaan
awal, hanya 68 anak yang akhirnya dilakukan tindakan sunat
oleh tim dokter ahli RSAB Harapan Kita. Sementara 14 anak
dibatalka nuntuk dilakukan tindakan karena adanya kelainan
secara fisik yang baru diketahui pada saat pemeriksaan awal
dan sebagian lagi karena rasa takut dari diri sendiri.

LAPORAN TAHUNAN 2017 54


HASIL KERJA

Tim dokter spesialis bedah anak yang terlibat dalam salah satu
kegiatan bakti sosial Hut ke-37 RSAB Harapan Kita tersebut
diantaranya dr. Cathline Freya, SpBA, dr. Alexandra, Sp. BA,
dr. Ariono Arianto, Sp. BA, dan tim dokter spesialis Urologi

8) Donor Darah (Palang Merah Indonesia), 14 Desember 2016


Donor darah juga merupakan wujud dari kegiatan CSR di
RSAB Harapan Kita yang rutin dilakukan. Kegiatan ini
bekerjasama denganPalang Merah Indonesia (PMI). Tujuan
dari acara donor darah ini adalah sebagai rangkaian acara
bakti social. Bertempat di ruang tunggu anggrek, acara yang
dimulai pukul 09.00 sampai dengan 12.00 WIB tersebut
berhasil menerima 121 pendonor. Rangkaian acara tidak
hanya diperuntukkan untuk pelanggan saja, namun seluruh
karyawan pun ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

TABEL 5.20
KEGIATAN CSR DI RSAB HARAPAN KITA PERIODE
TAHUN 2016
No Waktu Nama Kegiatan Nama Institusi
1 04/01/2016 Pembagian Bingkisan Part 1 Yayasan Sentuhan
Kasih
2 18/01/2016 Pembagian Bingkisan Part 2 Yayasan Sentuhan
Kasih
3 04/04/2016 Kegiatan Kerajinan Tangan Yayasan Sentuhan
Kasih
Pembagian sembako dan Yayasan Sentuhan
4 23/06/2016 bingkisan menyambut Kasih
Ramadhan
Pembagian Bingkisan dan Komunitas Taufan
5 25/06/2016 Menampilkan
badut berkarakter part 1
Pembagian Bingkisan dan story Komunitas Taufan
6 30/07/2016
telling part 2
Sunat Massal Dalam RSAB Harkit
7 10/12/2016
Rangka HUT RSAB
8 14/12/2016 Donor Darah RSAB dan PMI

LAPORAN TAHUNAN 2017 55


HASIL KERJA

LAPORAN TAHUNAN 2017 56


HASIL KERJA

10. Pelayanan Informasi melalui Media sosial


Kegiatan pelayanan informasi lain di RSAB Harapan Kita
disampaikan melalui media sosial, diantaranya melalui Website, FB
FanPage, FB Komunitas dan Twitter.
Informasi yang disampaikan dapat berupa pengumuman,
artikel, ucapan selamat, ulasan foto kegiatan, dan ajakan mengikuti
acara-acara baik bersifat medis maupun kegiatan diluar pelayanan
rumah sakit. Jumlah informasi yang disampaikan melalui media sosial
di RSAB Harapan Kita periode Juli sampai Desember 2016 berjumlah
300 informasi.
TABEL 5.21
PENYAMPAIAN INFORMASI MELALUI MEDIA SOSIAL PERIODE
JULI – DESEMBER 2016
Media Sosial
No Bulan FB ∑
FB FanPage Website Twitter
Komunitas
1 Juli 27 10 5 19 61
2 Agustus 16 6 7 5 34

3 September 1 1 0 0 2

4 Oktober 19 10 4 7 40

5 November 36 18 8 5 57

6 Desember 30 48 3 15 96

Jumlah 129 93 27 51 300

LAPORAN TAHUNAN 2017 57


HASIL KERJA

d.Pengembangan Pelayanan Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu


(SPGDT)
Pelayanan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
RSAB Harapan Kita telah dilaksanakan sejak tanggal 1 Maret 2013 sejalan
dengan diresmikannya SPGDT DKI Jakarta oleh Gubernur DKI Jakarta. Pada
tanggal tersebut telah dilakukan uji coba melalui call center SPGDT RSAB
Harapan Kita yang online dengan Call Center Dinkes DKI Jakarta dan Call
Center di 8 RS di DKI Jakarta yang tergabung dalam SPGDT ini di antaranya
RSJPD Harapan Kita, RSCM, RS Persahabatan, RS Fatmawati, RSUD
Tarakan, RSUD Cengkareng, RSPAD Gatot Subroto dan RSUD Koja. Tim
SPGDT terdiri dari seorang Dokter sebagai koordinator dan 5 perawat sebagai
petugas Call Center yang bertugas secara shift (3 shift/hari). Prasarana yang
ada saat ini adalah satu line telepon Call Center dan satu line telepon
eksternal. Lokasinya berada di dekat Layanan Informasi Rawat Inap (LIRI).

LAPORAN TAHUNAN 2017 58


HASIL KERJA

GRAFIK 5.1 JUMLAH TELEPON MASUK

Tren jumlah telepon yang masuk ke SPGDT RSAB Harapan kita


cenderung meningkat. Hal ini disebabkan karena makin tingginya
permintaan rujukan dari puskesmas, klinik, maupun rumah sakit.
Permintaan yang paling tinggi adalah ruang intensif PICU maupun NICU.
Namun dikarenakan keterbatasan tempat tidur, permintaan rujukan untuk
ruang intensif juga dibatasi. Banyaknya permintaan rujukan yang tidak
dapat tertangani mendasari pengembangan pelayanan intensif bayi,
anak, dan dewasa di RSAB Harapan Kita.

GRAFIK 5.2
JUMLAH RUJUKAN MELALUI SPGDT CALL CENTER

PICU NICU/SERUNI RUANG ANAK/IBU

30

25

20

15

10

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
PICU 7 3 10 4 3 10 4 2 3 5 6 4
NICU/SERUNI 4 11 19 14 24 19 19 8 8 8 10 10
RUANG ANAK/IBU 19 24 25 13 15 22 20 18 21 6 21 11

LAPORAN TAHUNAN 2017 59


HASIL KERJA

8. Kegiatan Lainnya a. Soft Launching Webinar RSAB Harapan Kita


RSAB Harapan Kita melakukan soft launching Webinar, pada hari Kamis
tanggal 24 November tahun 2016 di ruang sidang lantai IV di Gedung Utama.
Webinar sebenarnya merupakan singkatan dari dua kata yakni Web dan
Seminar, disingkat menjadi webinar. Webinar adalah salah satu jenis
aktivitas presentasi dengan memanfaatkan teknologi broadcasting online
yang melibatkan presenter dengan peserta webinarnya. Webinar sebagai
sarana dalam peningkatan sistem jejaring RSAB Harapan Kita sebagai
pengampu dengan rumah sakit lainnya. Sistem ini akan didukung oleh
sistem E-referral baik berupa telekonferensi maupun melalui E-refferal di
website RSAB Harapan Kita.
Soft Launching Webinar merupakan salah satu rangkaian kegiatan HUT
RSAB Harapan Kita ke-37. Dimana momentum ulang tahun merupakan
moment yang tepat dan sangat baik bagi RSAB Harapan Kita dapat
membagikan kepada masyarakat kota Jakarta dan Nasional, informasi
layanan unggulan dan prestasi RSAB Harapan Kita selama ini serta rencana
pengembangan ke depan.
Acara ini diawali oleh laporan Ketua Panitia HUT RSAB Harapan Kita
ke-37, dr. Widiyarti, MPH. Dalam laporannya disampaikan tiga layanan
unggulan RSAB Harapan Kita yaitu Perinatologi Terpadu, BIDIC (Birth
Defect Integrated Center) dan Melati (pelayanan kehamilan berbantu dan
infertilitas).
Komunitas praktisi medis dan awam akan dapat melihat dan terlibat
dalam kegiatan-kegiatan ilmiah yang akan dilaksanakan menjelang HUT
RSAB Harapan Kita ke-37. Dengan kegiatan-kegiatan ilmiah ini, bukan
hanya informasi dan prestasi ilmiah saja yang dapat dinikmati masyarakat,
namun bagi RSAB Harapan Kita hal ini merupakan media promosi yang
sangat strategis dan berdampak nasional.
Dalam kegiatan soft launching webinar ini, Direktur Utama RSAB
Harapan Kita menyampaikan tujuan dari kegiatan ini yaitu pertama, sebagai
promosi pelayanan unggulan RSAB Harapan Kita tentang komitmen,
kualitas dan capaian keberhasilan RSAB Harapan Kita dalam mendukung

LAPORAN TAHUNAN 2017 60


HASIL KERJA

MDG4, mulai dari DKI Jakarta sampai tingkat Nasional. Kedua,


meningkatkan dan menghadirkan peluang jejaring/networking untuk layanan
unggulan dengan fasilitas kesehatan yang ada. Ketiga, sebagai laporan
kemajuan kegiatan layanan unggulan di RSAB Harapan Kita dari capaian
serta program-program unggulannya di masa mendatang, baik bagi internal
RSAB Harapan Kita, maupun bagi Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dilanjutkan dengan soft launching dan telekonferensi dengan jejaring
(video fetal treatment) yang dipandu oleh dr.Rifan Fauzie, Sp.A. Materi
Webinar yang disampaikan pada soft launching antara lain fetal therapy: how
far we have come oleh DR. dr. Didi Danukusumo, Sp.OG (K), Twin to Twin
Transfusion Syndrome oleh dr. Gatot Abdurrazak, Sp.OG, Fetoscopy: how
far we have come oleh dr. Irvan Adenin,Sp. OG, Skrining Kelainan Genetik
pada Diagnosis Prenatal oleh DR. dr. Lydia Pratanu, MS, dan diakhiri
dengan diskusi oleh tim Fetomaternal.
Soft Launching Webinar ini dilaksanakan telekonferensi dengan enam
rumah sakit di luar RSAB Harapan Kita yaitu RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta,
RSUP Sanglah Bali, RSUD Soetomo Surabaya, RSUP Dr. M. Jamil Padang,
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar dan RSUD Mataram. Acara ini
dihadiri oleh para undangan dari rumah sakit pelanggan dan perujuk antara
lain RS Jantung Pembuluh Darah Harapan Kita, Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Barat, RSUD Cengkareng, RSU Kecamatan Kalideres,
RSU Kecamatan Kembangan, RS Grha Kedoya, RS Ciputra Hospital, dan
RS Anggrek Mas. Selan itu, acara ini dihadiri oleh Dewan Pengawas RSAB
Harapan Kita, jajaran direksi RSAB Harapan Kita, para ketua/kepala
komite/bidang/bagian/instalasi/SMF (staf medik fungsional) serta para
dokter.
Diharapkan dengan adanya Webinar, pusat-pusat layanan kesehatan –
mulai dari PPK1, 2 dan 3 lainnya mengetahui kualitas dan keunggulan
layanan unggulan di RSAB Harapan Kita dan bagaimana layanan yang
diberikan. Selain itu untuk menghasilkan sistem jejaring yang semakin luas
melalui E-refferal baik berupa telekonferensi maupun data yang lain melalui

LAPORAN TAHUNAN 2017 61


HASIL KERJA

website RSAB Harapan Kita dan untuk meningkatkan citra dan reputasi
layanan unggulan RSAB Harapan Kita sebagai pusat layanan tersier ibu dan
anak risiko tinggi.

b. RSAB Harapan Kita Ditetapkan Kemenkes Sebagai Unit Kerja Yang Telah
Menerapkan Indikator Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
Tahun 2016.
RSAB Harapan Kita mendapatkan Pengakuan dan Penghargaan
sebagai satuan kerja yang mampu menjaga integritas dalam pelayanan,
terutama antikorupsi. Penghargaan yang diberikan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia dalam puncak acara Hari Kesehatan Nasional (20/11) di
Expo Kemayoran Jakarta.
RSAB Harapan Kita mendapat predikat sebagai unit kerja yang telah
menerapkan indikator menuju Wilayah Bebas dari Koruspsi (WBK). Piagam
Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, Prof. DR. dr. Nila Farid Moeloek,Sp.M (K).
Setelah membangun zona integritas dan bulan Oktober 2016 lalu sudah
dilaksanakan self assessment oleh Tim penilai internal dari
Inspektorat Jenderal Kemenkes RI, ini merupakan sebuah peningkatan
pencapaian dan kebanggaan bagi insan kesehatan, khususnya RSAB
Harapan Kita.

LAPORAN TAHUNAN 2017 62


HASIL KERJA

Penetapan unit kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan sebagai unit


kerja yang telah menerapkan indikator menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) tahun 2016 ini sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/588/2016.
Penetapan sebuah unit kerja menjadi zona integritas dengan Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) bukanlah hanya sekedar predikat tetapi
merupakan sebuah proses dan pembuktian bahwa layanan publik serta
proses di RSAB Harapan Kita telah memenuhi standar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) tidak hanya berhenti pada
seremonial penyerahan piagam penghargaan semata. Tantangan serta
konsekuensi kedepannya menunggu RSAB Harapan Kita yang berpredikat
WBK untuk mengemban beberapa tugas antara lain : pertama, Internalisasi
budaya integritas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi agar benar benar
menjadi budaya yang melekat dalam setiap individu pegawai. Kedua,
Membangun budaya kinerja dengan menyeluruh antara lain melalui kegiatan
mempertajam indikator kinerja utama agar lebih relevan dengan tugas fungsi
dan peran yang diemban oleh unit bersangkutan serta mengintegrasikan ke
dalam sistem pengukuran kinerja yang ada. Ketiga, Menjaga keberlanjutan
pelaksanaan tugas dan fungsi yang semakin hari semakin menuntut kinerja
yang lebih baik melalui pengembangan SDM, pengembangan pengetahuan
dan pemeliharaan SDM sebagai aset yang paling berharga. Keempat,
Melakukan inovasi pada area tata laksana, manajemen SDM dan
pengawasan yang mencerminkan karakteristik unit kerja serta menjadi
stimulan bagi unit lain untuk menjadi Wilayah Bebas dari Korupsi bahkan
menjadi Wilayah Birokrasi Bersih Melayani secara berkelanjutan.

LAPORAN TAHUNAN 2017 63


HASIL KERJA

c. Konsultasi dan Pendampingan Persiapan Akreditasi JCI RSAB Harapan


Kita.
Salah satu kualitas sebuah rumah sakit terlihat dari pelayanan
kesehatan terbaik dan terbuka yang diberikan kepada masyarakat. RSAB
Harapan Kita senantiasa mengutamakan kualitas pelayanan dengan
berfokus pada keselamatan pasien. Penilaian kualitas tersebut
dipertahankan dengan pemantauan dan evaluasi melalui Sertifikasi
Akreditasi Rumah Sakit 16 layanan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Tahun 2005, Sertifikasi ISO 9001:2000 untuk seluruh aspek pelayanan
Tahun 2005, Sertifikasi Akreditasi Nasional KARS tingkat Paripurna Tahun
2015 hingga 2018, dan tantangan selanjutnya, yaitu Akreditasi JCI.
Pada tanggal 14 sampai 19 November 2016 menjadi salah satu momen
berharga bagi keluarga besar RSAB Harapan Kita. Pasalnya, pada Senin
sampai Sabtu kemarin telah dilaksanakan Mock Survey JCI sebagai tahapan
menuju akreditasi JCI. Tim JCI yaitu Francine Westergaard RN, MSN, MBA,
Shwetha Akshaya MHA, CPHQ, dan Suhail Kady MD, MPH, CPE, CPHQ.
Mock survey dapat dianggap sebagai initial survey yang akan membantu
meneliti seberapa banyak kesenjangan antara standar JCI dengan kondisi
yang ada di RSAB Harapan Kita. Kemudian hasilnya akan menentukan
kapan saat yang tepat bagi RSAB Harapan Kita untuk mengikuti survei JCI
yang sesungguhnya.

LAPORAN TAHUNAN 2017 64


HASIL KERJA

Kegiatan diawali dengan pembukaan yang bertempat di ruang sidang


lantai 4 RSAB Harapan Kita yang dihadiri oleh Tim JCI, Dewan Pengawas,
Direktur Utama dan jajaran Direksi RSAB Harapan Kita, dan keseluruhan
Ketua dan anggota kelompok kerja (Pokja). Acara dimulai dengan
penyampaian kata sambutan dan pengenalan Tim JCI yang diketuai oleh
Francine Westergaard RN, MSN, MBA. Selanjutnya, pengenalan sekaligus
pemaparan profil rumah sakit dan indikator mutu oleh Direktur Utama RSAB
Harapan Kita, dr. Omo Abdul Majid, Sp.OG (K), MPH. Pendampingan diawali
dengan review record dan dokumen oleh Tim JCI mengenai aktivitas standar
kepatuhan pada laporan tertulis dan atau data, perhitungan performances,
wawancara dengan staf dan level pimpinan, termasuk didalamnya kebijakan
dan prosedur yang telah terdaftar dalam standar manual, serta telusur
lapangan yang dilakukan dihari-hari berikutnya.
Konsultasi dan pendampingan persiapan oleh Tim JCI tersebut
bertujuan untuk mengevaluasi terkait kepatuhan terhadap JCI Patient
Centered, Standar Manajemen Organisasi, memberikan pelatihan dan
pendidikan mengenai standar JCI dan topik-topik yang dipilih, dan
memberikan dukungan melalui proses perencanaan tindakan untuk area
kepatuhan yang dipilih. Misi JCI sendiri dalam situs resmi
http://www.jointcommissioninternational.org (diakses 19/11/2016) adalah
meningkatkan keamanan dan kualitas pelayanan di masyarakat lingkup
internasional melalui penyediaan pendidikan, publikasi, konsultasi, dan
layanan evaluasi.
Joint Commission International (JCI) adalah divisi di bawah The Joint
Commission, sebuah lembaga internasional selama lebih dari 50 tahun telah
meninjau dan mengakreditasi rumah sakit lebih dari 90 negara serta
mendedikasikan diri dalam peningkatan kualitas dan keselamatan
kesehatan. Mereka memiliki standar-standar yang harus dipenuhi dalam
checklist pengakreditasian, mulai dari Sasaran Internasional Keselamatan
Pasien, yaitu identifikasi pasien dengan benar, komunikasi efektif,
pengobatan secara tepat, prosedur operasi yang aman, pencegahan infeksi,
dan pencegahan pasien jatuh, Akses Perawatan dan Kesinambungan

LAPORAN TAHUNAN 2017 65


HASIL KERJA

Perawatan, Hak Keluarga Pasien, Asesmen pasien, Perawatan Pasien,


Anestesi dan Bedah Pasien, Manajemen Obat dan Penggunaannya,
Pendidikan Pasien dan Keluarga, Peningkatan kualitas dan Keselamatan
Pasien, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Kepemimpinan dan Tata
Kelola Manajemen, Manajemen fasilitas dan Keselamatan, Kualifikasi dan
Pendidikan Staf, serta Pengelolaan Informasi.
Undang-undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 40 ayat
1 disebutkan bahwa rumah sakit wajib melakukan akreditasi dalam
upayanya meningkatkan mutu pelayanan secara berkala. Akreditasi rumah
sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah pada
manajemen rumah sakit dan wajib dilakukan setiap 3 (tiga) tahun sekali.
Akreditasi wajib bagi semua rumah sakit baik rumah sakit publik/pemerintah
maupun rumah sakit privat/swasta/BUMN.
Data dari KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) pada tahun 2014
dalam situs berita online http://www.kompasiana.com(diakses 19/11/2016)
tercatat baru 535 rumah sakit yang terakreditasi secara nasional dari 2.424
rumah sakit yang terdaftar di indonesia dan dari 535 rumah sakit yang
terakreditasi nasional tersebut baru 18 rumah sakit yang terakreditasi secara
internasional atau akreditasi JCI. Jumlah rumah sakit yang belum
terakreditasi yaitu 1.889 rumah sakit, secara proporsi baru 22 % rumah sakit
yang terakreditasi di Indonesia.
Pendampingan ini menjadi upaya RSAB Harapan Kita dalam memenuhi
syarat-syarat JCI untuk mengikuti survei JCI mendatang. Banyak manfaat
yang didapatkan dengan upaya tersebut diantaranya pelayanan dokter dan
seluruh staf menjadi lebih komunikatif, dokumentasi dan ketepatan pasien
sejak masuk dan berobat hingga keluar terdata dengan lebih baik, sarana
prasarana rumah sakit yang semakin baik dan terawat, serta manfaat lainnya
yang berujung pada pelayanan terbaik untuk pasien sebagai outcome. Hal
tersebut menunjukkan kredibilitas sebagai rumah sakit yang berorientasi
pada kualitas dan keselamatan pasien secara internasional.
Acara ditutup dengan penyampaian hasil konsultasi dan pendampingan
oleh Tim JCI terkait apa saja yang perlu diperbaiki guna memenuhi standar

LAPORAN TAHUNAN 2017 66


HASIL KERJA

dan apa saja yang harus dipertahankan karena sudah memenuhi standar
survey JCI. Tim JCI juga menyampaikan selama pendampingan kekuatan
organisasi yang dimiliki RSAB Harapan Kita dalam menghadapi persiapan
survey JCI yang harus dipertahankan diantaranya partisipasi aktif, antusias,
motivasi dan kegembiraan yang terpancar dari seluruh karyawan, komitmen
pimpinan untuk peningkatan kualitas, manajemen organisasi dan koordinasi
pendidikan pasien dan keluarga yang telah berjalan dengan sangat baik.
Tentunya, seluruh karyawan RSAB Harapan Kita akan senantiasa bekerja
keras bersama dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan bertaraf
internasional. Ini tentu saja bukan akhir dari perjalanan menuju pelayanan
berkualitas tetapi sebagai langkah awal dari upaya peningkatan kualitas
yang berkesinambungan

B.Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran di RSAB Harapan Kita yang bersumber dari dana Rupiah Murni
(RM) dan dari penerimaan Rumah Sakit yang merupakan pendapatan dari
pelayanan dan non pelayanan. Sumber Anggaran dituangkan dalam DIPA (RM dan
BLU) yang kemudian direalisasikan dalam belanja pegawai, belanja barang,
belanja modal yang secara keseluruhan untuk kegiatan operasional RSAB Harapan
Kita dengan rincian sebagai berikut:
TABEL 5.22
RINCIAN REALISASI ANGGARAN
TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN 2017 67


HASIL KERJA

PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUB OUTPUT
KODE REALISASI
KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETIL

024.04.07 Program Pembinaan upaya Kesehatan 409.816.244.838,00


2094 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas Tehnis

Lainnya pada Pembinaan Pelayanan Kesehatan

DIPA RUPIAH MURNI

2094 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas Tehnis 215.907.188.302,00


Lainnya pada Pembinaan Pelayanan Kesehatan

Layanan Perkantoran 59.349.570.869,00

51111 Belanja Pegawai 59.349.570.869,00


Belanja Barang

5211 Belanja Barang operasional 8.369.473.053,00


521111 Belanja Keperluan Perkantoran 6.197.556.306,00
521112 Belanja pengadaan Bahan Makanan 839.114.022,00
521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 843.682.725,00
521115 Belanja Honor Operasional Satuan kerja 489.120.000,00
521115 Belanja Honor Operasional satuan kerja -
5212 Belanja Barang Non operasional -
521211 Belanja honor autput kegiatan -
5218 Belanja Barang Persediaan 15.065.321.710,00
521811 Belanja Barang Persediaan Barang konsumsi 15.065.321.710,00
5221 Belanja Jasa 11.547.547.003,00
522111 Belanja Langganan Listrik 11.032.802.436,00
522112 Belanja Langganan Telepon 214.515.090,00
522113 Belanja Langganan Air 300.229.477,00
523129 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya -
5231 Belanja Pemeliharaan 7.185.117.815,00
523111 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 2.891.938.305,00
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 323.636.000,00
523123 Belanja brg persediaan pemel peralatan dan mesin 2.169.402.129,00
523129 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya 1.790.021.381,00
523199 Belanja Pemeliharaan lainnya 10.120.000,00
5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.092.502.280,00
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.092.502.280,00
5331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 26.314.692.250,00
533113 Belanja modal upah tenaga kerja dan honor pengelola -
Tehnik gedung dan bangunan

533115 Belanja Modal Perencanaan dan pengawasan gedung 1.250.499.250,00

LAPORAN TAHUNAN 2017 68


HASIL KERJA

dan bangunan

533121 Belanja penambah nilai gedung dan bangunan 25.064.193.000,00


5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 86.982.963.322,00
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 86.982.963.322,00
BADAN LAYANAN UMUM 193.909.056.536,00

5251 Belanja Barang B L U 184.142.347.788,00


525111 Belanja Gaji dan Tunjangan 88.199.761.476,00
525112 Belanja Barang 56.609.668.145,00
525113 Belanja Jasa 28.450.255.605,00
525114 Belanja Pemeliharaan 9.232.685.306,00
525115 Belanja Perjalanan 1.649.977.256,00
5371 Belanja Modal BLU 9.766.708.748,00
537115 Belanja Modal Lainnya BLU 4.913.758.620,00
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLU 4.852.950.128,00
Masalah Dan Hambatan Dalam Realisasi Anggaran
a. Sebagian alat belum terealisasi karena adanya perubahan spesifikasi dari user.
b. Pengembangan clean room farmasi sudah dilaksanakan tahap I pada tahun
2016 yang meliputi ruang produksi steril untuk pencampuran obat kemoterapi,
ruang untuk nutrisi parenteral, ruang untuk penyiapan obat suntik dan ruang
untuk repacking sediaan farmasi. Untuk alat medik yang menunjang
operasional kegiatan produksi steril pada tahun 2016, tidak dapat terealisasi
karena stok barang kosong dan indent. Sedangkan untuk pengembangan clean
room tahap II direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2017 meliputi ruang
produksi non steril sediaan dalam dan luar, ruang uji mutu dan ruang karantina,
termasuk alat medik yang dibutuhkan diusulkan dapat direalisasikan di tahun
2017.

C.Upaya Untuk Meraih Reformasi Birokrasi WTP, Dan Wilayah Bebas Korupsi
Upaya mempertahankan WTP
Pada Tahun 2016, RSAB Harapan Kita sudah memperoleh predikat Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) dari Kementerian Kesehatan RI Nomer : HK
02.02/Menkes/588/2016 dengan upaya yang dilakukan melalui :
1. Manajemen Perubahan dengan Membangun Komitmen dan Integritas
Pimpinan, Para Pengelola dan Para Pelaksana Kegiatan :
NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI

LAPORAN TAHUNAN 2017 69


HASIL KERJA

1 Pembentukan tim untuk 1. Membuat SK Tim Pembangunan


melakukan pembangunan ZI
Zona Integritas . 2. Membuat laporan kegiatan ZI
3. Membuat laporan monitoring &
evaluasi kegiatan ZI
4. Membuat laporan tindak lanjut
perbaikan atas saran hasil
monitoring evaluasi
2 Penyusunan dokumen rencana 1. Membuat dokumen rencana
kerja pembangunan Zona pembangunan Zona Integritas.
Integritas menuju WBK/WBBM 2. Membuat laporan kegiatan Tim
WBK/WBBM.
3. Membuat laporan monitoring dan
evaluasi tim WBK/WBBM.
4. Membuat laporan tindak lanjut

NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI


evaluasi tim WBK/WBBM
3 Penyusunan mekanisme atau 1. Menyusun mekanisme sosialisasi
media untuk mensosialisasikan WBK/WBBM
pembangunan WBK/WBBM 2. Membuat media sosialisasi
berupa:
a) Cetakan (leaflet, standing
banner, booklet, poster)
b) Elektronik (website, group WA)
3. Membuat laporan monitoring &
evaluasi atas sosialisasi
WBK/WBBM
4. Membuat laporan / tindak lanjut
perbaikan atas saran hasil monev
sosialisasi WBK/WBBM
4 Membuat Pemantauan dan 1. Menyusun dokumen rencana kerja
Evaluasi Pembangunan pembangunan Zona Integritas
WBK/WBBM menuju WBK/WBBM
2. Membuat laporan kegiatan (sesuai
dengan dokumen perencanaan
Pembangunan ZI)
3. Membuat laporan hasil monitoring
dan evaluasi Tim WBK/WBBM
4. Membuat laporan tindak lanjut
evaluasi Tim WBK/WBBM

LAPORAN TAHUNAN 2017 70


HASIL KERJA

5 Membuat perubahan pola pikir 1. Menjadikan pimpinan sebagai role


dan budaya kerja . model/teladan
2. Membuat SK tentang Penetapan
Agent of Change.
3. Membuat Laporan Kegiatan Agent
of Change.
4. Membuat Laporan Monitoring &
Evaluasi Kegiatan Agent of
Change
5. Membuat Laporan / Tindak lanjut
perbaikan atas saran hasil Monev
Kegiatan Agent of Change
6 Membangun budaya kerja dan 1. Menetapan Budaya Kerja & Pola
pola pikir di lingkungan Pikir Organisasi
organisasi 2. Membuat SK Pimpinan tentang
penetapan Tim Penggerak Budaya
Kerja Organisasi
3. Membuat Laporan kegiatan:
- Sosialisasi,
-Internalisasi tentang budaya kerja
- Peningatan pelayanan prima dan

NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI


peningkatan akuntabilitas kinerja
4. Membuat Laporan hasil monitoring
dan evaluasi kegiatan
pembangunan budaya kerja dan
pola pikir organisasi
5. Membuat laporan / tindak lanjut
perbaikan atas saran hasil
monitoring & evaluasi kegiatan
pembangunan budaya kerja dan
pola pikir organisasi

LAPORAN TAHUNAN 2017 71


HASIL KERJA

7 Meningkatkan komitmen 1. Penandatanganan Pakta


seluruh jajaran pimpinan dan Integritas seluruh jajaran
pegawai unit kerja dalam Pimpinan pegawai RSAB
membangun Zona Integritas Harapan Kita tanggal 16 Januari
menuju WBK/WBBM. 2016.
2. Sosialisasi WBK/WBBM (Budaya
CANTIK, Bersih dan Melayani , 5
S, 5 R) secara periodik.
3. Mengimplementasikan WBK dan
service excellent (Budaya
CANTIK, , 5 S, 5 R) disetiap
aktivitas
4. Melakukan inventarisasi /
mapping unsur-unsur penilaian
dalam pembangunan WBK dari
setiap pokja dan satuan kerja.
5. Melakukan deseminasi kepada
pokja dan satuan kerja terkait
unsur-unsur yang harus dipenuhi.
6. Melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap implementasi
pembangunan WBK/WBBM
7. Membuat laporan hasil monitoring
dan evaluasi implementasi
pembangunan WBK/WBBM
8. Melakukan tindak lanjut hasil
monitoring dan evaluasi
implentasi WBK/WBBM).
9. Membuat Plan of action untuk
WBK/WBBM
10. Self assesment dari Tim
Inspektorat Jenderal
Kementerian Kesehatan RI untuk
RSAB Harapan Kita menuju WBK
dan WBBM.
NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI
11. Penilaian menuju WBK/WBBM
dari Tim Inspektorat Jenderal
Kementerian Kesehatan RI untuk
RSAB Harapan Kita.
12. Memperoleh predikat WBK dan
Mempersiapkan untuk penilaian
WBK/WBBM dari Kementerian
Pendayagunaan Aparatur
Negara.
2. Penataan Tata Laksana.

LAPORAN TAHUNAN 2017 72


HASIL KERJA

Penyusunan Standart Prosedur dan E-Government dengan langkah-langkah dan


realisasi sebagai berikut.
NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI
1. Standar Operasional Prosedur 1. Membuat Daftar Semua SOP
(SOP) kegiatan utama yang 2. Membuat Laporan
mengacu pada peta proses Pelaksanaan
bisnis instansi Inovasi SOP
3. Membuat Laporan monitoring &
evaluasi atas seluruh SOP (telah
sesuai peta proses bisnis). Berapa
SOP yang sesuai dan berapa SOP
yang tidak sesuai proses bisnis
(perlu diperbaiki)
4. Membuat Laporan / Tindak lanjut
perbaikan atas saran Hasil Monev
untuk Perbaikan SOP yang tidak
sesuai proses bisnis Memfasilitasi
dan melaporkan gratifikasi ke Tim
UPG Kementerian Kesehatan.
2. Penerapan sistem pengukuran 1. Membuat Aplikasi IT untuk
kinerja unit sudah mengukur kinerja dan operasional
menggunakan teknologi manajemen:
informasi  Print Screen Sistem Informasi
(SIMKA,SILK, SIMPEG, SAPK)
 Manual Prosedur Sistem
Informasi terkait
 Hasil cetak output Sistem
Informasi terkait
2. Membuat Laporan inovasi
pengukuran kinerja dan operasional
manajemen.
3. Membuat Laporan hasil pengukuran
kinerja tingkat Organisasi (IKU) &
Personal (IKI)

NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI

LAPORAN TAHUNAN 2017 73


HASIL KERJA

4. Membuat Laporan hasil monitoring &


evaluasi atas operasional
manajemen (Telah dilakukan
penelaahan atas data untuk
integrasi)
5. Membuat Laporan / Tindak lanjut
perbaikan atas hasil monev kinerja.
6. Membuat Laporan / tindak lanjut
perbaikan atas hasil monitoring &
evaluasi IT Operasional Manjemen
(kelanjutannya membuat data digital
SIM)

3 Pemberian pelayanan kepada 1. Pelayanan melalui IT dengan website


publik sudah menggunakan : www.rsabhk. go.id
teknologi informasi 2. Membuat Laporan pelayanan yang
melalui IT (bulanan) dan inovasi
3. Membuat Laporan Monitoring &
Evaluasi atas pelayanan melalui IT
4. Laporan / tindak lanjut perbaikan atas
hasil monitoring & evaluasi
Pelayanan melalui IT
4 Melakukan monitoring dan 1. Membuat Laporan monitoring dan
evaluasi terhadap evaluasi atas pengukuran kinerja unit
pemanfaatan teknologi dan layanan publik
informasi dalam pengukuran 2. Membuat Laporan tindak lanjut atas
kinerja unit, operasionalisasi hasil monitoring dan evaluasi
SDM, dan pemberian layanan pengukuran kinerja unit & layanan
kepada publik publik.
5 Membuat Kebijakan tentang 1. Media publikasi yang sudah dibuat
keterbukaan informasi publik satker (website, leaflet, majalah,
buletin, e-book, dll)
2. Membuat SK tim pengelola media
publikasi, Undang-undang
Keterbukaan Informasi Publik (KIP),
SK Tim KIP
3. Memberlakukan Peraturan menteri
terkait pengklasifikasian informasi
4. Mengumpulkan Dokumen bukti
pelaksanaan Peraturan Menteri
tersebut
6 Melakukan monitoring dan 1. Membuat Laporan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan evaluasi tentang keterbukaan
kebijakan keterbukaan informasi publik
informasi publik 2. Membuat Laporan / tindak lanjut atas
hasil monitoring/evaluasi
keterbukaan informasi publik

LAPORAN TAHUNAN 2017 74


HASIL KERJA

3. Penataan Sistem Manajemen SDM


Penataan Sistem Manajemen Sdm dengan langkah-langkah dan realisasi sebagai
berikut.
NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI
1. Membuat Perencanaan 1. Membuat kebijakan pimpinan
kebutuhan pegawai sesuai bahwa kebutuhan pegawai telah
dengan kebutuhan organisasi disusun mengacu peta jabatan dan
ABK masing-masing jabatan.
2. Membuat pelaksanaan kegiatan
atas penyusunan pegawai
berdasarkan peta jabatan dan hasil
analisis beban kerja untuk
masingmasing jabatan
3. Laporan hasil monitoring dan
evaluasi kegiatan kebutuhan
pegawai (sesuai peta jabatan &
ABK)
4. Laporan / Tindak lanjut atas hasil
evaluasi rencana kebutuhan
pegawai yang sesuai peta jabatan
dan ABK
2. Penempatan pegawai hasil 1. Membuat Rencana penempatan
rekrutmen murni mengacu pegawai hasil rekrutmen murni
kepada kebutuhan pegawai mengacu kepada kebutuhan
yang telah disusun per pegawai yang telah disusun per
jabatan jabatan
2. Membuat Laporan penempatan
pegawai hasil rekrutmen

3 Melakukan monitoring dan dan 1. Membuat rencana monitoring dan


evaluasi terhadap penempatan evaluasi terhadap penempatan
pegawai rekrutmen untuk rekrutmen pegawai
memenuhi kebutuhan jabatan 2. Membuat Laporan pelaksanaan
dalam organisasi telah monitoring dan evaluasi terhadap
memberikan perbaikan penempatan rekrutmen pegawai
3. Membuat Laporan monitoring dan
terhadap kinerja unit kerja?
evaluasi penempatan pegawai hasil
rekrutmen (sesuai kebutuhan
pegawai yang telah disusun per
jabatan)
4. Membuat Laporan / Tindak lanjut
atas hasil evaluasi penempatan
pegawai hasil rekrutment
4 Dalam melakukan 1. Membuat rencana pengembangan
pengembangan karier karier pegawai (dilakukan mutasi
pegawai, dilakukan mutasi pegawai antar jabatan) berupa Nota

LAPORAN TAHUNAN 2017 75


HASIL KERJA

NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI


pegawai antar jabatan Dinas rotasi pegawai/SK Mutasi
Pegawai
2. Membuat Laporan pelaksanaan
mutasi antar jabatan. (SKP,
Penilaian Prestasi Kinerja Pegawai)
3. Membuat Laporan monitoring dan
evaluasi atas pelaksanaan mutasi
antar jabatan
4. Membuat Laporan / tindak lanjut
atas hasil monitoring dan evaluasi
pelaksanaan mutasi antar jabatan
5 Melakukan mutasi pegawai 1. Membuat Pola mutasi yang telah
antar jabatan dengan ditetapkan organisasi
memperhatikan kompetensi 2. Membuat Laporan pelaksanaan
jabatan dan mengikuti pola mutasi pegawai antar jabatan
mutasi yang telah ditetapkan 3. Membuat Laporan monitoring dan
evaluasi mutasi pegawai antar
jabatan
4. Membuat Tindak lanjut mutasi
pegawai antar jabatan
6 Melakukan Pengembangan 1. Membuat Training Need Analysis
pegawai berbasis kompetensi Untuk pengembangan kompetensi
(Dokumen Rencana
Pengembangan Kompetensi
Pegawai)
2. Membuat Laporan Training Need
Analysis Pengembangan
kompetensi (Dokumen hasil
pelatihan pengembangan
kompetensi.
3. Membuat Laporan monitoring dan
evaluasi atas training need analysis
4. Membuat Laporan / tindak lanjut
atas laporan monitoring dan
evaluasi training need analysis

LAPORAN TAHUNAN 2017 76


HASIL KERJA

7 Menyusun rencana 1. Membuat Rencana pengembangan


pengembangan kompetensi kompetensi pegawai
pegawai, sesuai hasil mempertimbangkan hasil
pengelolaan kinerja pegawa pengelolaan kinerja pegawai sesuai
 Dokumen SKP dan daftar
Hadir pegawai
 Standar kompetensi jabatan
Dokumen P2KP.
2. Membuat Laporan monitoring dan
evaluasi atas pengembangan
kompetensi pegawai
3. Membuat Laporan / tindak lanjut

NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI


atas laporan monitoring dan evaluasi
pengembangan
kompetensi pegawai

8 Pegawai di Unit 1. Kesempatan pegawai di Unit Kerja


Kerja
memperoleh kesempatan/hak memperoleh kesempatan / hak
untuk mengikuti diklat maupun untuk mengikuti diklat maupun
pengembangan kompetensi pengembangan kompetensi lainnya
lainnya. 2. Membuat Laporan data diklat
seluruh pegawai RSAB Harapan
Kita Jakarta
3. Membuat Laporan monitoring dan
evaluasi atas pegawai RSAB
Harapan Kita Jakarta yang
telah/belum diklat.
4. Membuat Laporan / tindak lanjut
atas hasil monitoring evaluasi Diklat
Pegawai RSAB Harapan Kita
Jakarta
9 Melakukan monitoring dan 1. Membuat Laporan monitoring dan
evaluasi terhadap hasil evaluasi atas hasil pengembangan
pengembangan kompetensi kompetensi terkait perbaikan kinerja
dalam kaitannya dengan yang dilakukan bulana
perbaikan kinerja 2. Membuat Laporan / tindak lanjut
atas perbaikan hasil monitoring dan
evaluasi pengembangan
kompetensi terkait kinerja

LAPORAN TAHUNAN 2017 77


HASIL KERJA

10 Penegakan aturan 1. Membuat Pedoman pemberian


disiplin/kode etik/kode perilaku reward di lingkungan RSAB
pegawai Aturan disiplin/kode Harapan Kita Jakarta
etik/kode perilaku 2. Membuat Laporan pelaksanaan
penegakan disiplin / kode etik / kode
perilaku
3. Membuat Laporan evaluasi
penegakan disiplin / kode etik / kode
perilaku sebagai dasar pemberian
reward dan punishment

4. Membuat Laporan / tindak lanjut


perbaikan atas evaluasi penegakan
disiplin / kode etik / kode perilaku
sebagai dasar pemberian reward
dan punishment
NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI
11 Pemutakhiran Data informasi 1. Membuat Laporan up dating data
kepegawaian unit kerja secara kepegawaian
berkala. 2. Membuat Laporan hasil monitoring
dan evaluasi kepegawaian
3. Membuat Laporan hasil monitoring
dan evaluasi kepegawaian
4. Penguatan Akuntabilitas
NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI
1. Keterlibatan pimpinan secara 1. Penyusunan Laporan perencanaan
langsung pada saat (Berita acara & notulen
penyusunan Perencanaan penyusunan perencanaan) dan
absensi kegiatannya
2. Menyusun Laporan penetapan
kinerja (Berita acara & notulen
penyusunan penetapan kinerja)
dan absensi kegiatannya
3. Membuat Laporan monitoring dan
evaluasi pencapaian kinerja
(bulanan, triwulanan, dan
semesteran)

4. Membuat Laporan / tindak lanjut


perbaikan atas hasil monitoring
dan evaluasi pencapaian kinerja

LAPORAN TAHUNAN 2017 78


HASIL KERJA

2. Pengelolaan Akuntabilitas 1. Membuat Rencana Strategis


Kinerja (unit kerja memiliki Businis
dokumen perencanaan) 2. Membuat Rencana Kerja Tahunan
3. Membuat Penetapan Kinerja.
4. Membuat Dokumen Indikator
Kinerja Utama (LAKIP)
5. Membuat Rencana Strategis
Businis (RSB)
6. Membuat Laporan Kinerja
disampaikan tepat waktu.
7. Penguatan Pengawasan
NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI
1. Pengendalian Gratifikasi 1. Membuat Keputusan Direktur
Utama RSAB Harapan Kita
Jakarta tentang Anti Gratifikasi
2. Melaksanakan Public Campaign
berupa standing banner / poster
/ leaflet / booklet

NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI


3. Membuat Laporan sosialisasi
pegawai mengenai
Antigratifikasi & WBK
4. Membuat Laporan monitoring &
evaluasi atas pelaporan
gratifikasi di lingkungan RSAB
Harapan Kita Jakarta
5. Membuat Laporan / tindak lanjut
perbaikan atas hasil monitoring
dan evaluasi
pelaporan gratifikasi
6. Membuat SK Direktur Utama
RSAB tentang Pengelola UPG
(Unit Pengendali Gratifikasi)
7. Membuat Laporan kegiatan Unit
Pengendali Gratifikasi
8. Membuat Laporan Monitoring &
Evaluasi Pelaporan Gratifikasi
oleh UPG RSAB Harapan Kita
Jakarta
9. Membuat Laporan / tindak lanjut
perbaikan atas hasil monitoring
dan evaluasi Pelaporan
Gratifikasi

LAPORAN TAHUNAN 2017 79


HASIL KERJA

2. Melakukan Penerapan SPIP 1. Membuat SOP Pelayanan


Kesehatan & Administrasi
2. Seluruh Pegawai
Menandatangani Pakta
Integritas
3. Membuat Roadmap
Pengembangan Pegawai
4. Membuat Tugas & fungsi tiap
pegawai
5. Membuat Laporan Monitoring
dan evaluasi atas pelaksanaan
SOP Pelayanan Kesehatan &
Administrasi, Kinerja Pegawai,
Pengembangan Pegawai &
inovasinya
- Membuat Laporan / tindak
lanjut perbaikan atas hasil
monitoring dan evaluasi
Lingkungan pengendalian:
penataan parkir pegawai di
dalam gedung,
- Penertiban jumlah
pintu masuk

NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI


- Melakukan monitoring dan
evaluasi hasil tindak lanjut
audit.

LAPORAN TAHUNAN 2017 80


HASIL KERJA

3. 1. Melakukan Sistem Pengendalian


Melakukan kegiatan pengendalian
untuk meminimalisir risiko yang Intern atas risiko yang telah
telah diidentifikasi diidentifikasi dan ditetapkan oleh
Direktur Utama RSAB Harapan
Kita Jakarta
2. Melakukan Laporan atas
pelaksanaan sistem
pengendalian intern terkait
dengan resiko yang telah
diidentifikasiMemantau hasil
penyampaian Penyelesaian TL
3. Membuat Laporan monitoring
dan evaluasi atas pelaksanaan
sistem pengendalian intern
terhadap resiko yang telah
diidentifikasi
4. Membuat Laporan / tindak lanjut
perbaikan atas sistem
pengendalian risiko yang telah
diidentifikasi
4 Menginformasikan dan 1. Media komunikasi/informasi atas
mengkomunikasikan SPI kepada pengendalian risiko yang telah
seluruh pihak terkait diidentifikasi dengan:
- Poster
- Leaflet
- Booklet
- Sosialisasi dengan
bukti
laporan /
notulen rapat
- Seminar/Workshop SPIP
2. Membuat Laporan monitoring
dan evaluasi atas pelaksanaan
kegiatan informasi/komunikasi
SPI atas reisiko yang
teridentifikasi
3. Membuat Laporan monitoring
dan evaluasi atas pelaksanaan
kegiatan informasi/komunikasi
SPI atas reisiko yang
teridentifikasi

NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI

LAPORAN TAHUNAN 2017 81


HASIL KERJA

5 Percepatan Penyelesaian Tindak 1. Melakukan koordinasi dengan


lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan BUK, Itjen dan BPK utk
(TL-LHP) penyelesaian TL LHP
2. Melakukan koordinasi dengan
unit kerja terkait utk
penyelesaian TL LHP
3. Memantau hasil penyampaian
Penyelesaian TL
4. Mendapatkan hasil
pemutakhiran data penyelesaian
TL secara berkala
6 Melakukan implementasi 1. Membuat SOP Tatakelola
Kebijakan Pengaduan Pengaduan Masyarakat di
masyarakat Lingkungan RSAB Harapan Kita
Jakarta
2. Membuat Laporan atas
pelaksanaan tatakelola
pengaduan masyarakat
3. Membuat Laporan monitoring
dan evaluasi atas progres tindak
lanjut pengaduan masyarakat
4. Membuat Laporan hasil tindak
lanjut atas monitoring evaluasi
pengaduan masyarakat
7 Melakukan internalisasi Whistle 1. Menerapkan kebijakan Whystle
Blowing System Blowing System di Lingkungan
Kementerian Kesehatan dengan
2. Surat Keputusan Direktur Utama
RSAB Harapan Kita Jakarta
terkait dengan Pengelola WBS di
Lingkungan RSAB Harapan Kita
Jakarta
3. Membuat Laporan Pelaksanaan
Kegiatan WBS.
4. Membuat Laporan Monitoring
dan Evaluasi Pelaksanaan
Kegiatan WBS
5. Membuat Laporan / Tindak
Lanjut perbaikan atas hasil
laporan monitoring dan evaluasi
WBS
8 Melakukan identifikasi/pemetaan 1. Membuat Pedoman / Surat
benturan kepentingan dalam Keputusan / Dokumen
tugas fungsi utama mekanisme yang mengatur
tentang hubungan keluarga
dalam kaitan pekerjaan di kantor

LAPORAN TAHUNAN 2017 82


HASIL KERJA

NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI


2. Membuat Laporan
Kegiatan
Sosialisasi / inetrnalisasi atas
Benturan Kepentingan
3. Membuat Laporan Bulanan
Penanganan Benturan
Kepentingan di RSAB Harapan
Kita Jakarta
4. Membuat Laporan Monitoring
dan Evaluasi atas Kegiatan
Tatakelola Benturan
Kepentingan Bulanan
5. Membuat Laporan / Tindak lanjut
perbaikan atas Hasil Monitoring
dan Evaluasi atas Kegiatan
Tatakelola Benturan
Kepentingan
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI
1. Membuat kebijakan standar 1. Membuat Pedoman / SOP
pelayanan tentang Standar Pelayanan yang
telah ditetapkan oleh Dirut
RSAB Harapan Kita Jakarta
2. Membuat Maklumat standar
pelayanan dalam bentuk: - Nota
dinas kepala satker
- Leaflet
- Standing banner
- Booklet
- Buku saku pelayanan
- Flowchart

2. Melakukan reviu dan perbaikan 1. Membuat SK Tim Review SOP


atas standar pelayanan dan SOP Standar Pelayanan
2. Membuat Laporan Hasil Reviu
SOP Pelayanan
3. Membuat Tugas & fungsi tiap
pegawai
4. Membuat Laporan Monitoring &
Evaluasi terhadap Reviu SOP
Standar Pelayanan
5. Membuat laporan / Tindak lanjut
perbaikan atas Laporan
Monitoring Evaluasi Reviu SOP
Standar Pelayanan
3. Melakukan sosialisasi/pelatihan 1. Melakukan Penetapan

LAPORAN TAHUNAN 2017 83


HASIL KERJA

NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI


dalam upaya penerapan Budaya sosialisasi / pelatihan Budaya
Pelayanan Prima Pelayanan Prima oleh Direktur
Utama RSAB Harapan Kita
Jakarta
2. Membuat Laporan Pelatihan /
Sosialisasi Upaya Penerapan
Budaya Pelayanan Prima
3. Membuat Laporan Monitoring &
Evaluasi atas Pelaksanaan
Pelatihan / Sosialisasi Upaya
Penerapan Budaya Pelayanan
Prima
4. Membuat Laporan / Tindak lanjut
perbaikan atas hasil monitoring
dan evaluasi Penerapan Budaya
Pelayanan
Prima
4 Membangun informasi tentang 1. Membangun Informasi
pelayanan mudah diakses melalui pelayanan dapat diakses melalui
berbagai media . papan pengumuman / website /
media cetak / media televisi /
radio
2. Membuat Laporan kegiatan
informasi akses pelayanan
RSAB Harapan Kita Jakarta
3. Membuat Laporan kegiatan
Monitoring dan Evaluasi atas
Informasi akses pelayanan
RSAB Harapan Kita Jakarta
4. Membuat Laporan / Tindak lanjut
perbaikan atas kegiatan
informasi akses pelayanan
RSAB Harapan Kita Jakarta.

LAPORAN TAHUNAN 2017 84


HASIL KERJA

5 Membangun sistem punishment 1. Menetapkan Pedoman Sistem


(sanksi) / reward bagi pelaksana sanksi / reward bagi pelaksana
layanan serta pemberian layanan
kompensasi kepada penerima 2. Menetapkan Pedoman Sistem
layanan bila layanan tidak sesuai sanksi / reward bagi penerima
standar layanan tidak sesuai standar
3. Menetapkan Tim Penilai Sistem
reward dan punisment/SOP
prosedur penilaian pemberian
reward dan punishment
4. Membuat Laporan atas
pelaksanaan tatakelola
pengaduan masyarakat
Laporan implementasi sanksi /

NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI


reward bagi pelaksana layanan
dan penerima layanan tidak
sesuai standar
5. Membuat Laporan Monitoring
dan evaluasi atas pelaksanaan
Sistem sanksi/reward bagi
pelaksana layanan serta
pemberian kompensasi kepada
penerima layanan bila layanan
tidak sesuai standar
6. Membuat Laporan/ Tindak lanjut
perbaikan atas hasil monitoring
dan evaluasi penerapan Sistem
reward/punishment kepada
pemberi / penerima layanan
6 Menyediakan sarana layanan 1. Menetapkan SOP Standar
terpadu/terintegrasi Pelayanan Terpadu/Terintegrasi
(BIDIC)
2. Membuat Laporan Implementasi
Pelayanan Terpadu
3. Membuat Laporan Monitoring
dan Evaluasi atas Implementasi
Pelayanan Terpadu.
4. Membuat Laporan / Tindak lanjut
Perbaikan atas Hasil Monitoring
dan Evaluasi atas Implementasi
Pelayanan
Terpadu

LAPORAN TAHUNAN 2017 85


HASIL KERJA

7 Melakukan Penilaian kepuasan 1. Membuat Laporan Survey


terhadap pelayanan Kepuasan Pelanggan RSAB
Harapan Kita Jakarta berkala
2. Melakukan penayangan Hasil
Survey Kepuasan Pelanggan
yang dapat diakses melalui
papan pengumuman, website,
media sosial, media cetak,
media televisi, radio dsb
3. Membuat Laporan Monitoring
dan Evaluasi atas feedback hasil
Survey Kepuasan Pelanggan
4. Membuat Laporan / Tindak lanjut
perbaikan atas Hasil Monitoring
Evaluasi Survey Kepuasan
Pelanggan oleh
Pihak-pihak terkait di lingkungan
RSAB Harapan Kita Jakarta

NO. LANGKAH-LANGKAH REALISASI


8 Sertifikasi Akreditasi KARS Penilaian Akreditasi KARS tahun
2016
9 Sertifikasi JCI Persiapan sertifikasi JCI

LAPORAN TAHUNAN 2017 86


HASIL KERJA

LAPORAN TAHUNAN 2017 87

Anda mungkin juga menyukai