Fungsi dengan Beberapa Variabel

Luas L suatu lingkaran berjari-

jari r adalah :

L =π r2 L : variabel tak bebas

dL = 2 π r r : variabel bebas
dr

y = f(x) dy = 40 x + 45
y = 20x2 + 45x + 100 dx

3/29/2009
r Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 1
 Fungsi dengan Bebarapa Variabel
Volume V suatu tabung berjari-jari r dengan ketinggian h
adalah :
V =π r2h
V yakni V tergantung dari dua besaran
yaitu r dan h, V=V(r,h)
Jika r dijaga tetap dan ketinggian h
h ditambah, maka volume V akan
bertambah. Hal ini dapat dicari
kofisien diferensial V terhadap h
dengan syarat r dijaga konstan
r
3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 2
 Fungsi dengan Beberapa Variabel
⎡ dV ⎤ ∂V
yaitu ⎢ ⎥ dan dituliskan sebagai
⎣ dh ⎦ r konstan ∂h
∂V
disebut koefisien turunan Parsial V terhadap h.
∂h

∂V ∂V = 2π rh
=π r 2

∂h ∂r
r = konstan h = konstan

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 3

Turunan Parsial z = f ( x, y )
Jika x berubah − ubah sedangkan y tetap,
z adalah fungsi dari x dan turunannya terhadap x adalah
∂z f ( x + Δx, y ) − f ( x, y )
f x ( x, y ) = = lim
∂x Δx→0 Δx
disebut turunan parsial pertama dari z = f ( x, y ) terhadap x

Jika y berubah − ubah sedangkan x tetap,

z adalah fungsi dari y dan turunannya terhadap y adalah
∂z f ( x, y + Δy ) − f ( x, y )
f y ( x, y ) = = lim
∂y Δy→0 Δx
disebut turunan parsial pertama dari z = f ( x, y ) terhadap y

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 4

Contoh :
z = x3 + y 3 − 2 x 2 y
∂z ∂z
Tentukan ,
∂x ∂x
Penyelesaian :

∂z ∂z
= 3 x 2 + 0 − 4 xy = 3 x 2 − 4 xy
∂x ∂x
∂z ∂z
= 0 + 3y2 − 2x2 = 3 y2 − 2x2
∂y ∂y

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 5

Fungsi dengan lebih dari dua
variabel Bebas
f ( x, y, z ) = xy + 2 yz + 3zx
∂f
= y + 3z y dan z = konstan
∂x
∂f
= x + 2z x dan z = konstan
∂y
∂f
= 2 y + 3x x dan y = konstan
∂z
3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 6
Turunan Parsial Tingkat Dua
• Suatu fungsi z = z(x,y) ∂z ∂z
,
• Turunan Tingkat Pertama dari z : ∂x ∂y
Turunan Tingkat Dua dari z :

∂ ⎛ ∂z ⎞ ∂ z
2 ∂ ⎛ ∂z ⎞ ∂ 2 z
⎜ ⎟= 2 ⎜⎜ ⎟⎟ =
∂z ∂x ⎝ ∂x ⎠ ∂x ∂z ∂x ⎝ ∂y ⎠ ∂x∂y

∂x ∂ ⎛ ∂z ⎞ ∂ 2 z ∂y ∂ ⎛ ∂z ⎞ ∂ 2 z
⎜⎜ ⎟⎟ = 2
⎜ ⎟=
∂y ⎝ ∂x ⎠ ∂y∂x ∂y ⎝ ∂y ⎠ ∂y
∂2 z ∂2z
=
∂x∂y ∂y∂x
3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 7
 Contoh : z = 3 x + 4 xy − 5 y
2 2

Carilah turunan tingkat dua dari z

Penyelesaian :
∂z ∂ 2 z ∂ ⎛ ∂z ⎞ ∂ ⎛ ∂z ⎞
= 6 x + 4 y, = ⎜ ⎟ = 6, ⎜ ⎟=4
∂x ∂x 2
∂x ⎝ ∂x ⎠ ∂y ⎝ ∂x ⎠
∂z ∂ ⎛ ∂z ⎞ ∂ 2 z ∂ ⎛ ∂z ⎞
= 4 x − 10 y, ⎜⎜ ⎟⎟ = 4, = ⎜⎜ ⎟⎟ = −10
∂y ∂x ⎝ ∂y ⎠ ∂y 2
∂y ⎝ ∂y ⎠

∂2 z ∂2 z
= =4
∂x∂y ∂y∂x
3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 8
 Diferensial Total
Diferensial dx dan dy dari fungsi y = f ( x)
mengandung satu variabel bebas x.
dy
Jika dx = Δx, dan dy = f ' ( x) maka dx = dx
dx
Fungsi z = f(x, y), mengandung dua variabel bebas,
yaitu x dan y.
Jika dx = Δx dan dy = Δy dengan nilai x berubah − ubah
sedangkan y tetap, maka z adalah hanya merupakan fungsi x
dari turunan parsial z terhadap x yaitu :
∂z
d x z = f x ( x, y ) = dx
∂x
3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 9
Diferensial Total
Apabila y yang berubah − ubah sedangkan x tetap,
maka z hanya merupakan fungsi dari y dan turunan
parsial z terhadap y adalah :
∂z
d y z = f y ( x, y ) = dy
∂y
Jadi diferensial total dari z adalah jumlah dari masing-
masing diferensial tersebut yaitu :

∂z ∂z
dz = dx + dy
∂x ∂y
3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 10
Diferensial Total
Untuk fungsi w = w(x,y,z,…,t) diferensial
totalnya adalah :

∂w ∂w ∂w ∂w
dw = dx + dy + dz + L dt
∂x ∂y ∂z ∂t

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 11

 Contoh:

z = x y + x y + xy
3 2 2 3

Penyelesaian :
∂z
= 3 x 2 y + 2 xy 2 + y 3
∂x
∂z
= x 3 + 2 x 2 y + 3 xy 2
∂y
∂z ∂z
dz =
∂x
( ) ( )
dx + dy = 3 x 2 y + 2 xy 2 + y 3 dx + x 3 + 2 x 2 y + 3xy 2 dy
∂y
(Diferensial total dari z)

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 12

Contoh : Suatu permukaan mempunyai panjang (x) = 35 cm
dan lebar (y) = 25 cm. Tentukan harga pendekatan
luasnya, jika x bertambah 0,02 cm dan y berkurang
0,03 cm.

L = pl = xy
∂L ∂L
dL = dx + dy = ydx + xdy
∂x ∂y
x = 35, dx = 0,02, y = 25, dy = -0,03
L = 35 x 25 = 875
dL = 25(0,02) + 35(-0,03) = - 0,55
Luas pendekatannya adalah = L + dL = 874,45

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 13

Contoh : Jika I=V/R dengan V= 250 volt dan R = 50 ohm.
Tentukanlah perubahan I, jika V bertambah
sebesar 1 volt dan R bertambah sebesar 0,5 ohm
Penyelesaian :
I = f (V , R )
∂I 1 ∂I V
= , =− 2
∂V R ∂R R
∂I ∂I 1 V
dI = dV + dR = dV − 2 dR
∂V ∂R R R
dV = 1, dR = 0,5
1 250 1 125
dI = (1) + (0,5) = − = 0,02 − 0,05 = −0,03
50 2500 50 2500
Jadi I turun sebesar 0,03 amper
3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 14
Aturan Rantai
Bila :
z = f(x,y), sedangkan
x = x(t)
y = y(t)
z = f(x(t),y(t)), berarti z fungsi dari t

dz ∂z dx ∂z dy
= +
dt ∂x dt ∂y dt

(Total derivatif z terhadap t )

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 15

 Aturan Rantai

Demikian juga w = f(x,y,z, . . .) sedangkan x,y,z . . . merupakan

fungsi dari t, maka w adalah fungsi dari t :

dw ∂w dx ∂w dy ∂w dz
= + + +L
dt ∂x dt ∂y dt ∂y dt

Jika z = f(x,y) sedangkan x = g(r,s) dan y = h(r,s) maka z

merupakan fungsi dari r dan s :

dz ∂z dx ∂z dy dz ∂z dx ∂z dy
= + dan = +
dr ∂x dr ∂y dr ds ∂x ds ∂y ds

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 16

Contoh : z = x + 3 xy + 5 y
2 2

x = sin t , y = cos t
Penyelesaian :

∂z ∂z
= 2 x + 3 y, = 3x + 10 y
∂x ∂y
dx dy
= cos t , = − sin t
dt dt
dz ∂z dx ∂z dy
= + = (2 x + 3 y )cos t − (3 x + 10 y )sin t
dt ∂x dt ∂y dt

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 17

 Fungsi Implisit f ( x, y ) = 0
Untuk mendapatkan
dy
dx
Fungsi f dideferensialkan terhadap x dan menerapkan
Aturan Rantai

∂f dx ∂f dy ∂f ∂f dy
0= + atau + =0
∂x dx ∂y dx ∂x ∂y dx
∂f
= − ∂x
dy
dx ∂f
∂y
3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 18
 Contoh : x + x y − 10 y = 0
3 2 4

Tentukan dy
dx
Penyelesaian :
∂f
= 3x 2 + 2 xy
∂x
∂f
= x 2 − 40 y 3
∂y
∂f
dy ∂x 3 x 2
+ 2 xy
=− =− 2
dx ∂f x − 40 y 3
∂y

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 19

 Fungsi Implisit

• Bila z sebagai fungsi dari x dan y diberikan dalam

bentuk implisit :
F(x,y,z)=0
Untuk mendapatkan ∂z
∂x
Fungsi F diturunkan terhadap x dan menerapkan
Aturan Rantai
∂F ∂F ∂z ∂F ∂F ∂z
+ =0 + =0
∂x ∂z ∂x ∂y ∂z ∂y
∂F ∂F
∂z ∂z ∂y
= − ∂x =−
∂x ∂F ∂x ∂F
∂z ∂z
3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 20
 Contoh : F ( x, y, z ) = x 2 + 3 xy − 2 y 2 + 3xz + z 2 = 0
∂z ∂z
Carilah dan
∂x ∂y
Penyelesaian :

∂F ∂F ∂z ∂z
(i ) + = (2 x + 3 y + 3 z ) + (3 x + 2 z ) = 0
∂x ∂z ∂x ∂x
∂F ∂F ∂z ∂z
(ii ) + = (3 x − 4 y ) + (3 x + 2 z ) = 0
∂y ∂z ∂y ∂y
∂F ∂F
∂z ∂x 2 x + 3 y + 3z ∂z ∂y 3x − 4 y
=− =− dan =− =−
∂x ∂F 3x + 2 z ∂y ∂F 3x + 2 z
∂z ∂z

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 21

 Jacobian

Bila f(x,y,u,v) dan g(x,y,u,v)

⎡ ∂f ∂f ⎤
⎛ f , g ⎞ ⎢ ∂u ∂v ⎥
Matrik Jacobian J ⎜ ⎟=⎢
⎝ u, v ⎠ ⎢ ∂g ∂g ⎥
⎥
⎣ ∂u ∂v ⎦
∂f ∂f
⎛ f , g ⎞ ∂u ∂v
Determinan Jacobian J ⎜ ⎟=
⎝ u, v ⎠ ∂g ∂g
∂u ∂v

Bentuk umum matrik Jacobian

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 22

Contoh : x = r cos θ , y = r sin θ
Tentukan determinan Jacobian.
∂x ∂x
Penyelesaian : = cosθ , = − r sin θ
∂r ∂θ
∂y ∂y
= sin θ , = r cosθ
∂r ∂θ
⎡ ∂x ∂x ⎤
⎛ x, y ⎞ ⎢ ∂r
Matrik Jacobian J ⎜ ⎟=⎢ ∂θ ⎥ = ⎡cosθ − r sin θ ⎤
⎝ r ,θ ⎠ ⎢ ∂y ∂y ⎥ ⎢⎣ sin θ r cosθ ⎥⎦
⎥
⎣ ∂r ∂θ ⎦
∂x ∂x
⎛ x, y ⎞ ∂r
Determinan Jacobian J ⎜ ⎟= ∂θ = cosθ − r sin θ
=r
⎝ r ,θ ⎠ ∂y ∂y sin θ r cosθ
∂r ∂θ
3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 23
Garis Singgung dan Bidang Singgung
• Kurva bidang didefinisikan dengan persamaan
x = f(t), y = g(t), z = h(t)

Pada titik P0(x0,y0,z0), untuk t = t0

Persamaan garis singgung :

x − x0 y − y0 z − z0
= =
dx dy dz
dt dt dt

Persamaan bidang normal :

dx
(x − x0 ) + ( y − y0 ) + (z − z0 ) = 0
dy dz
dt dt dt
3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 24
Contoh : Carilah persamaan garis singgung dan bidang
normal pada kurve
x = t, y = t2, z = t3 di titik t = 1
Penyelesaian :
Persamaan garis singgung
dx dy dz
Pada titk t = 1 atau (1, 1, 1) = 1, = 2t = 2, = 3t 2 = 3
dt dt dt
x − x0 y − y0 z − z0 x − 1 y − 1 z − 1
= = = = =
dx dy dz 1 2 3
dt dt dt
Persamaan bidang normal
dx
(x − x0 ) + ( y − y0 ) + (z − z0 ) =
dy dz
dt dt dt
(x − 1) + 2( y − 1) + 3(z − 1) = x + 2 y + 3z − 6 = 0
3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 25
Bidang Singgung dan Garis Normal

Persamaan bidang singgung pada

permukaan F(x,y,z) = 0 pada titik P0(x0,y0,z0),
∂F ∂F ∂F
(x − x0 ) + ( y − y0 ) + (z − z0 ) = 0
∂x ∂y ∂z

Persamaan Garis Normal

x − x0 y − y0 z − z0
= =
∂F ∂F ∂F
∂x ∂y ∂z

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 26

 Contoh : z = 3x 2 + 2 y 2 − 11, (2, 1, 3)
F ( x, y, z ) = 3x 2 + 2 y 2 − z − 11 = 0
Carilah persamaan bidang singgung dan garis normal
Penyelesaian : Pada titik (2, 1, 3)
∂F ∂F ∂F
= 6 x = 12, = 4 y = 4, = −1
∂x ∂y ∂z
Persamaan bidang ∂F (x − x ) + ∂F ( y − y ) + ∂F ( z − z ) = 0
∂x ∂y ∂z
0 0 0
singgung :
12(x − 2 ) + 4( y − 1) − 1(z − 3) = 12 x + 4 y − z = 25

Persamaan x − x0 y − y0 z − z0 x − 2 y − 1 z − 3
garis normal : = = = = =
∂F ∂F ∂F 12 4 −1
∂x ∂y ∂z
3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 27
Turunan Arah dan Harga Ekstrim

Turunan Berarah f(x,y) di titik P atau P’

dengan arah θ diberikan oleh :

dz ∂z ∂z
= cos θ + sin θ
ds ∂x ∂y
Turunan Berarah untuk fungsi f(x,y)
di titik P(x,y,z) dengan arah (α, β, γ)
diberikan oleh :

dF ∂F ∂F ∂F
= cos α + cos β + cos γ
ds ∂x ∂y ∂z

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 28

 Contoh : Carilah turunan z = x 2 − 6 y 2
pada titik P' (7,2) dengan arah 450

Penyelesaian :

dz ∂z ∂z
= cosθ + sin θ = 2 x cosθ − 12 y sin θ
ds ∂x ∂y
Pada titik P ' (7,2) dengan arah θ = 45o
dz 1 1
= 2 • 7( 2 ) − 12 • 2( 2 ) = −5 2
ds 2 2

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 29

 Gradien dari Fungsi

Turunan Berarah f(x,y) dalam arah s yang membentuk

sudut θ diberikan oleh :

dz ∂z ∂z
= cos θ + sin θ
ds ∂x ∂y
dz
adalah fungsi dari arah θ . Arah θ yang
ds
∂z
memberikan maksimum dinamakan gradien dari f ( x, y )
∂x

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 30

Gradien dari Fungsi

• Untuk mendapatkan gradien dari f(x,y) dicari turunan

terhadap θ dan menyamakan dengan nol. dz
ds
∂ ⎛ dz ⎞ ∂z ∂z
⎜ ⎟ = − sin θ + cosθ = 0
∂θ ⎝ ds ⎠ ∂x ∂y
∂z ∂z
∂y ∂y
tan θ = θ = arc tan
∂z ∂z
∂x ∂x

Arah θ adalah gradien dari f(x,y)

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 31

 Titik maksimum atau minimum

Mencari titik maksimum atau minimum relatif

dari fungsi f(x,y) :
∂f ∂f
= 0 dan =0
∂x ∂y
Δ<0 Titik Pelana (saddle point)
Δ=0 tidak dapat disimpulkan
∂2 f
2
⎛ ∂2 f ⎞⎛ ∂ 2 f ⎞ ⎛ ∂2 f ⎞
Δ = ⎜⎜ 2 ⎟⎟⎜⎜ 2 ⎟⎟ − ⎜⎜ ⎟⎟ Δ > 0 dan >0 Titik minimum
⎝ ∂x ⎠⎝ ∂y ⎠ ⎝ ∂x∂y ⎠ ∂x 2

∂2 f
Δ > 0 dan <0 Titik maksimum
∂x 2

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 32

 Contoh : f ( x, y ) = x 2 + y 2 − 4 x + 6 y + 25
Carilah titik maksimum atau minimum

Penyelesaian :
∂f ∂f
= 2x − 4 = 0 = 2y − 6 = 0
∂x ∂y
x = 2, y=3
∂2 f ∂2 f ∂2 f
= 2, =2 =0
∂x 2
∂y 2
∂x∂y
2
⎛ ∂ f ⎞⎛ ∂ 2 f ⎞ ⎛ ∂ 2 f ⎞
2
Δ = ⎜⎜ 2 ⎟⎟⎜⎜ 2 ⎟⎟ − ⎜⎜ ⎟⎟ = (2)(2) − 0 = 4
⎝ ∂x ⎠⎝ ∂y ⎠ ⎝ ∂x∂y ⎠
∂2 f
Δ > 0, >0
∂x 2

Jadi titik (2,3) merupakan titik minimum

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 33
 Pada titik (−1,−2)
2
⎛ ∂ f ⎞⎛ ∂ f ⎞ ⎛ ∂ f ⎞
2 2 2
Δ = ⎜⎜ 2 ⎟⎟⎜⎜ 2 ⎟⎟ − ⎜⎜ ⎟⎟ = (2 x)(1) − 0 = 2 x = −2, Δ < 0,
⎝ ∂x ⎠⎝ ∂y ⎠ ⎝ ∂x∂y ⎠
Jadi titik (-1,-2) merupakan titik pelana (sadle point)

Fungsi
x3 y2
f ( x, y ) = − x + + 2y
3 2
mempunyai titik minimum
di (1,−2) dan titik pelana
(sadle point) di (−1,−2)

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 34

 x3 y2
Contoh : f ( x, y ) = −x+ + 2y
3 2
Carilah titik stasioner (maksimum atau minimum)

Penyelesaian : ∂f = x 2 − 1 = 0 ∂f
= y+2=0
∂x ∂y
x = 1, y = −2, dan x = −1, y = −2
∂2 f ∂2 f ∂2 f
= 2 x, =1 =0
∂x 2
∂y 2
∂x∂y
Pada titik (1,−2)
2
⎛∂ f 2
⎞⎛ ∂ f ⎞ ⎛ ∂ f ⎞
2 2
Δ = ⎜⎜ 2 ⎟⎟⎜⎜ 2 ⎟⎟ − ⎜⎜ ⎟⎟ = (2 x)(1) − 0 = 2 x = 2
⎝ ∂x ⎠⎝ ∂y ⎠ ⎝ ∂x∂y ⎠
∂2 f
Δ > 0, = 2x = 2 > 0
∂x 2

Jadi titik (1,-2) merupakan titik minimum

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 35
 Metode Lagrange

• Untuk menentukan harga ekstrim dari fungsi :

– f(x,y)
– dengan syarat g(x,y,z)=0

F ( x, y , z ) = f ( x , y , z ) + λ g ( x, y , z )
∂f ∂g ∂f ∂g ∂f ∂g
+λ = 0, +λ = 0, +λ =0
∂x ∂x ∂y ∂y ∂z ∂z
λ = pengali Lagrange

3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 36

Contoh : f ( x, y , z ) = x 2 + y 2 + z 2
Tentukan minimum f(x,y) dengan syarat :
2 x-y + 2 z-16 = 0
Penyelesaian : F ( x, y, z ) = x 2 + y 2 + z 2 + λ (2 x − y + 2 z − 16)
∂F
= 0, 2 x + 2λ = 0, x = −λ
∂x
∂F 1
= 0, 2 y − λ = 0, y= λ
∂y 2
∂F
= 0, 2 z + 2λ = 0, z = −λ
∂z
1 32
Substitusi : 2(−λ ) − λ + 2(−λ ) − 16 = 0, λ = −
2 9
32 16 32
x= , y=− , z=
9 9 9
2 2 2
⎛ 32 ⎞ ⎛ 16 ⎞ ⎛ 32 ⎞ 2304
f ( x, y, z ) minimum ⎜ ⎟ + ⎜− ⎟ + ⎜ ⎟ =
⎝ 9 ⎠ ⎝ 9⎠ ⎝ 9 ⎠ 81
3/29/2009 Kalkulus II ( Differensial Parsial ) 37