Anda di halaman 1dari 7

Audit Internal pada Abad 21 : Sarbanes-Oxley and Beyond

A. Latar Belakang : Perubahan dalam Standar Pengauditan Keuangan


Dulu auditor internal hanya berfokus pada audit operasional dan menghidari isu
terkait keuangan dan menyerahkan masalah tersebut kepada auditor eksternal, padahal
auditor eksternal merewiew pengendalian keuangan berdasarkan isu laporan keuangan
tahunan beserta laporan audit mengenai kewajarannya. Untuk itu demi mendukung kerja
auditor eksternal tersebut, maka perusahaan akuntan publik besar mulai mengambil
tanggung jawab terhdap fungsi audit internal organisasi yang disebut outsourching. Yang
berarti auditor internal adalah pegawai dari perusahaan audit eksternal mereka dan
bekerja di bawah manajemen auditor eksternal. Perusahaan tersebut mengelola auditor
internal untuk lebih berfokus dalam mendukung pengendalian keuangan dari pada isu
operasional.
Berbagai kasus mengenai ketidakmampuan auditor dalam mengelola
pengendalian perusahaan(seperti pada kasus Enron) / kegagalan keuangan ini membantu
dalam memperkenalkan perubahan besar dalam menetapkan standar dan praktik
pengauditan keuangan.

B. “Dimana para Auditor?” Kegagalan Standar


Berbagai skandal akuntansi perusahaan dan kebangkrutan muncul pada awal
abad ke-21. Hal ini menimbulkan pertanyaan kepada eksternal auditor mengenai peran
mereka dalam mengaudit laporan keuangan. Seperti pada kasus artur andersen, dimana
auditor internal oursoutching lebih tertarik menyediakan jasa konsultasi dari pada
pengauditan laporan keuagan. Dan juga mereka akan mendapat penghargaan menjadi
manajemen senior setelah beberapa periode menjadi staf audit di tempat perusahaan
mereka bekerja.
Berdasarkan hal di atas, itu menyebabkan audit laporan keuangan menjadi tidak
jujur. Banyak situasi dimana auditor eksternal beberapa kesalahan dan kecurangan dalam
rewiew laporan keuangan mereka. Sering terjadi perusahaan akuntan publik besar
menjual jasa auditnya sebagai motif dalam mendapatkan area yang lebih
menguntungkan, yaitu sebagai konsultan. Keberadaan auditor pada dua sisi yang berbeda
ini akan membuan keindependenan dan pengambilan keputusan auditor menjadi sulit.
Dengan adanya gagasan auditor internal outsourching ini menyebabkan banyak
masalah terkain keindependenan, maka sebagai organisasi profesional untuk akuntan
publik, AICPA bertanggungjawab dalam menetapkan standar pengauditan keuangan
untuk merewiew pengukuran kedisiplinan auditor eksternal terkait proses rewiew.
Hasil akhirnya SEC sekarang mendefinisikan peraturan akuntan publik yang
terdapat dalam Sarbanes-Oxley Act (SOA). Komponen utama SOA adalah Public
Company Accounting Oversight Board, sebuah entitas independen yang mengurus dan
mengatur industri akuntan publik dan menetapkan standar pengauditan keuangan.

C. Gambaran Umum Sarbanes-Oxley : Kunci Mengenai Audit Internal


1. Ringkasan Ketentuan Kunci SOA
2. SOA Title I: Public Company Accounting Oversight Board
a. Administrasi PCAOB dan registrasi perusahaan akuntan publik
Berikut tanggungjawab dari PCAOB:
 Registrasi perusahaan akuntan publik yang melakukan audit perusahaan.
 Menetapkan standar pengauditan.
 Melakukan inspeksi perusahaan akuntan publik yang telah terdaftar.
 Melakukan prosedur investigasi dan pendisiplinan.
 Melaksanakan fungsi standar dan kualitas lain sebagai papan perbandingan.
 Menyelenggarakan pemenuhan SOA.

b. Pengauditan, pengendalian kualitas, dan standar independen.


Berikut mandat SOA yang PCAOB bangun standar dengan persyaratan
minimum :
 Penyimpanan kertas kerja audit.
 Menyetujui izin partner.
 Lingkup pengujian pengendalian internal.
 Evaluasi struktur dan prosedur pengendalian internal.
 Standar pengendalian kualitas audit.
 Standar profesi IIA.
 Implikasi audit internal dari standar PCAOB.

c. Prosedur inspeksi, investigasi, dan kedisiplinan PCAOB.


PCAOB berkuasa melaksanakan program berkelanjutan dari inspeksi
perusahaan akuntansi terdaftar untuk menilai pemenuhan mereka dengan peraturan
SOA, SEC, dan standar profesi. Inspeksi PCAOB berfokus pada kinerja
perusahaan akuntan publik dalam seleksi audit untuk mereview dan pada masalah
asosiasi laporan audit.

d. Standar Akuntansi.
Akan selalu ada perbedaan antara standar akuntansi dengan standar audit.
Standar akuntansi dibuat sangat tepat, contohnya seperti penentuan penyusutan
aset. Standar audit jauh lebih konspetual, menyorot area yang harus
dipertimbangkan oleh eksternal auditor ketika mengevaluasi pengendalian dalam
suatu area.

3. SOA Title II: Auditor Independence


Title ini berisi seperangkat peraturan yang sangat banyak merubah industri
auditor eksternal dan akuntansi publik. Title ini berisi serangkaian peraturan yang
sangat banyak melarang berbagai aktifitas perusahaan audit eksternal. Dengan
pengecualian larangan fungsi audit internal outsourching perusahaan eksternal dari
klien mereka, tidak terlalu banyak pada title ini yang secara langsung mempengaruhi
audit internal. Berikut kesimpulan peraturan baru pada title ini :
a. Keterbatasan pada jasa auditor eksternal
Maksudnya, perusahaan akuntan publik tidak boleh memberikan jasa audit
dan non audit secara bersama-sama pada klien. Sebagai tambahan untuk
penyediaan jasa audit internal outsourching, SOA melarang perusahaan akuntan
publik dari penyediaan jasa lainnya, seperti :
 Perancangan dan implementasi sistem informasi keuangan.
 Jasa tata buku dan laporan keuangan.
 Fungsi manajemen dan sumber daya manusia.
 Jasa-jasa lainnya yang dilarang.

b. Preapproval jasa komite audit


c. Rotasi partner audit internal
d. Laporan auditor eksternal ke komite audit
e. Konflik kepentingan dan rotasi mandat dari perusahaan audit eksternal

4. SOA Title III: Corporate Responsibility


Title ini menentukan standar kinerja komite audit dan seperangkat besar
peraturan baru dan beberapa perubahan peraturan utama untuk komite audit yang
tidak diatur sampai sekarang. Berikut peraturannya :
a. Perturan penguasaan komite audit akuntan publik
b. Tanggung jawab perusahaan terhadap laporan keuangan
c. Pengaruh tidak layak pada tindakan audit
d. Penyitaan, pengadilan, dan hukuman
5. SOA Title IV: Enhanced Financial Disclosures
Ttile ini dirancang untuk memperbaiki beberapa masalah penyingkapan
pelaporan keuangan, untuk memperketat peraturan konflik kepentingan untuk
pegawai dan direktur perusahaan, untuk mengamanatkan penilaian internal kontrol
manajemen, untuk mewajibkan pegawai senior mengartikan tingkah laku dan
persoalan lain. Ada banyak materi disini dan auditor internal harus memberikan
sebagian perhatiannya pada peraturan review pengendalian internal yang diuraikan di
bawah :
a. Penyingkapan dalam laporan periodik
b. Memperluas ketentuan dan penyingkapan konflik kepentingan
c. Penilaian internal kontrol manajemen
d. Kode etik pegawai keuangan
e. Penyingkapan lain yang dibutuhkan
Title IV terkait dengan 3 bab lain yang tidak lakan langsung mempengaruhi
audit internal tapi memiliki dampak berkelanjutan pada penguasaan perusahaan. Bab-
bab tersebut adalah :
 Bab 407 pada penyingkapan keahlian keuangan komite audit
 Bab 408 pada SEC meningkatkan rewiew penyingkapan
 Bab 409 pada penyingkapan laporan keuangan real-time

6. SOA Title V: Analyst Conflicts of Interest


Title ini dan subbabnya tidak secara langsung mencakup laporan keuangan,
kekuasaan perusahaan, komite audit, dan isu audit eksternal dan internal. Mereka
dirancang untuk memperbaiki beberapa penyalahgunaan yang bertemu selama
kongres SOA. Title V dirancang untuk mengoreksi penyalahgunaan analis surat
berharga.
7. SOA Titles VI and VII: Commission Authority, Studies, and Reports
Dua title ini mencangkup serangkaian isu berkisar dari otorisasi dana yang
SEC berikan untuk perencanaan pelajaran masa depan. Bab ini terdiri dari peraturan
baru yang mengikat pada apa yang dilihat sebagai regulatory loopholes pada masa
lalu.
Title VII memberi kuasa SEC untuk terlibat dalam serangkaian studi dan
laporan dengan tanggal yang spesifik untuk mengirimkan laporan tersebut untuk
disetujui komite kongres atau agen federal. SOA mengotorisasi lima studi dan
laporan, yaitu :
a. Konsolidasi dari perusahaan akuntan publik
b. Agensi peringkat kredit
c. Keamanan pelanggaran dan pelanggar profesi
d. Analisis tindakan pelaksanaan SEC
e. Mempelajari bank investasi

8. SOA Titles VIII, IX, and X: Fraud Accountability and White-Collar Crime
Title VIII menetapkan peraturan spesifik dan hukuman untuk memusnahkan
catatan audit perusahaan. Undang undang ini lebih luas dari pada masalah Andersen
dan diterapkan pada semua auditor dan akuntan, termasuk auditor internal.
Title IX berisikan serangkaian peningkatan hukuman kejahatan kerah putih,
melalui penalti hukum kriminal yang ada dan meningkatkan hukuman maksimum.
Title X adalah pikiran senat yang mengatakan bahwa pengembalian pajak
pendapatan harus ditandatangani CEO.

9. SOA Title XI: Corporate Fraud Accountability


Title ini mendefinisikan keseluruhan tanggungjawab perusahaan terhadap
kecurangan pelaporan keuangan. Berbagai bab berfokus pada undang-undang yang
tersedia lainnya, seperti panduan menghukum organisasi dan menegaskan kembali
peraturan untuk perusahaan & meningkatkan hukuman. SEC juga memberikan
kewenangan untuk memaksa pembekuan sementara pada transfer dana perusahaan
kepada pegawai perusahaan yang menjadi subjek investigasi SEC.

D. Dampak Sarbanes-Oxley Act pada Internal Auditor Modern


Dengan adanya perubahan ini, hubungan antara internal auditor dan eksternal
auditor pun berubah. Profesional audit internal bukan lagi dilihat sebagai konsultan
perusahaan akuntan publik dalam menerapkan sistem akuntansi baru, atau takut
departemen audit internal akan “outsorching”.
Dibawah ini adalah gambar dari daftar untuk membantu internal audit
mengimplementasikan beberapa peraturan SOA baru. Peraturan baru dan tanggungjawab
telah ditetapkan untuk komite audit, dan ketua eksekutif audit dengan pengetahuan
umum yang baik dari ketentuan SOA yang dapat menjadi advisor yang bernilai untuk
komite audit dan manajemen perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Robert R. Moeller. 2005. Brink’s Modern Internal Auditing Sixth Edition. John Wiley &
Sons, Inc

Anda mungkin juga menyukai