Anda di halaman 1dari 6

BAB 15 TATA KELOLA

PERUSAHAAN &
PERANAN AUDITOR

Handy Suryanta 201670002


Dhony Saputra 201670124
SIFAT DASAR DARI TATA KELOLA PERUSAHAAN
Definisi Terkait Tata Kelola Perusahaan

Tata kelola perusahaan merupakan proses & struktur yang digunakan untuk mengarahkan
dan mengelola bisnis dan urusan korporasi dengan tujuan untuk memperkuat nilai pemegang
saham yang mana diantaranya termasuk memastikan kelayakan pembiayaannya dalam bisnis.

Pemangku Kepentingan

Umumnya tata kelola perusahaan merupakan proses & struktur yang digunakan untuk mengelola
& mengarahkan bisnis dengan tujuan untuk memperkuat nilai pemegang saham. Namun harus diakui bahwa
direktur dari suatu bisnis juga perlu memperhitungkan dampak dari keputusannya pada para pemangku
kepentingan lainnya. Biasanya daftar para pemangku kepentingan juga dapat mencakup komunitas ,
masyarakat umum , kelompok pelanggan , dll.

Transparansi

Dalam lingkungan bisnis, transparansi memerlukan sistem akuntansi yang kompleks. Sistem akuntansi
tersebut harus :
 Mengizinkan para investor untuk menilai besaran & tempo dari arus kas di masa depan yang dihasilkan
dari bisnis.
 Mendorong adanya operasi yang efisien & memaksimalkan hasil.
 Memberikan peringatan dini terkait permasalahan dalam mencapai tujuan perusahaan.
 Mengarah pada tindakan perbaikan yang cepat ketika hal menjadi buruk.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
Dewan Tata Kelola

Perbedaan lainnya di antara struktur tata kelola perusahaan yang berorientasi pasar & struktur
tata kelola perusahaan yang berorientasi jaringan adalah adanya pemisahan dua tingkatan (two - tier) di
antara dewan manajemen & dewan pengawasan di dalam struktur jaringan.

Permintaan Atas Supervisi Versus Hak Pemegang Saham

Berdasarkan perkembangan tersebut di seluruh dunia , komite tata kelola perusahaan secara khusus di
beberapa negara telah dibentuk untuk menyiapkan panduan bagi tata kelola perusahaan yang baik.

KOMITE & LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Sarbanes Oxley Act Tahun 2002

Sarbanes Oxley Act terdiri dari 11 Bagian ( Sections ) yakni :


1. Publik Company Accounting Oversight Board. 9. Penyempurnaan Dari Sanksi Kejahatan
2. Independensi Auditor. Kerah - Putih.
3. Tanggung Jawab Perusahaan. 10. SPT Pajak Perusahaan.
4. Perbaikan Terkait Pengungkapan Keuangan. 11. Kecurangan & Akuntabilitas Perusahaan.
5. Konflik Kepentingan Analisis.
6. Sumber Daya & Otoritas Komisi.
7. Studi & Laporan.
8. Corporate & Criminal Fraud Accountability Act Tahun 2002.
Undang Undang Di Unit Eropa

Gagasan baik dalam tingkat legislatif maupun non legislatif mengikuti tiga alur utama berikut :
1. Meningkatkan transparansi di antara perusahaan dengan investor.
2. Mendorong keterlibatan pemegang saham dalam jangka panjang.
3. Memperbaiki kerangka kerja bagi operasi lintas batas perusahaan.

TATA KELOLA PERUSAHAAN & PERANAN AUDITOR


Auditor eksternal memainkan peranan utama di dalam tata kelola perusahaan yang baik. Walaupun terdapat
fakta bahwa auditor merupakan pemangku kepentingan secara tidak langsung, namun peranan utamanya
adalah untuk memberikan asurans mengenai :

 Informasi keuangan & non keuangan.


 Laporan pengendalian internal.
 Laporan tata kelola perusahaan.
PROFESI AUDIT & TATA KELOLA PERUSAHAAN

Tugas dari PCAOB adalah :


 Mendata KAP yang menyusun laporan audit bagi para emiten.
 Menetapkan atau mengadopsi peraturan terkait pengauditan, pengendalian kualitas, etika,
independensi, & hal lain yang terkait dengan penyusunan laporan audit.
 Menetapkan standar pengendalian kualitas.

Ukuran Yang Berlaku Untuk Seluruh Statutory Auditor & KAP terdiri dari :
o Kurikulum pendidikan bagi para auditor perlu menyertakan pengetahuan mengenai IAS & ISA.
o Kepemilikan & manajemen dari KAP akan dibuka bagi statutory auditor dari seluruh negara anggota.
o Auditor & KAP yang berada di seluruh negara anggota harus terdaftar di Uni Eropa.
o Prinsip dasar dari etika profesional & independensi auditor didefinisikan sangat erat dengan etika dari IFAC.
o Negara anggota mencegah KAP untuk menawarkan jasa audit dengan imbalan jasa yang rendah & memberikan
kompensasi atas hal ini dengan pendapatan imbalan jasa dari jasa non audit lainnya.
o Auditor perlu menggunakan IAS untuk seluruh statutory audit di Uni Eropa setelah standar tersebut
mendapatkan dukungan berdasarkan prosedur yang berlaku di Uni Eropa ; negara anggota hanya
membebankan syarat tambahan di situasi tertentu yang telah dijelaskan sebelumnya.
o Negara anggota diwajibkan mengenal sistem investigasi & tindakan mendisplinkan yang efektif.
o Peraturan umum terkait penunjukkan & pengunduran diri statutory auditor & KAP.
o Perusahaan harus mengungkapkan di dalam CaLKnya terkait imbalan jasa audit & imbalan jasa lainnya atas
jasa non audit yang dilakukan oleh auditor.

Anda mungkin juga menyukai