PERAN KOMITE AUDIT

Langkah signifik yang tidak memiliki penggandaan fungsi audit internal yang efektif
adalah memperoleh otorisasi dan persetujuan oleh Komite Audit Perusahaan Direksi. Komite
Audit memberikan otorisasi luas untuk fungsi audit internal melalui dokumen piagam audit
formal yang dibahas di Bab 14. Komite Audit Perusahaan Enteriteme juga menyetujui
rencana keseluruhan internal audit untuk melanjutkan kegiatan melalui periode
berjalan dan seterusnya. Sebagai salah satu dari beberapa komite operasi yang ditetapkan
oleh Dewan, Komite Audit memiliki peran unik dibandingkan komite dewan lainnya. Ini
terdiri dari hanya direksi di luar-memberikannya kemerdekaan dari manajemen - dan harus
terdiri dari qualifi edisi khusus di luar direksi yang mengerti, memantau, mengkoordinasikan,
dan menafsirkan pengendalian internal dan kegiatan keuangan terkait bagi seluruh papan.
Seperti yang dibahas dalam Bab 5, salah satu anggota komite audit harus ditunjuk sebagai
ahli keuangan per perilaku SOX. Untuk memenuhi tanggung jawabnya kepada keseluruhan
Direksi, kepada pemegang saham, dan kepada masyarakat, sebuah komite audit perlu
meluncurkan dan mengelola fungsi audit internal yang seharusnya menjadi set mata dan
telinga yang independen di dalam perusahaan, memberikan penilaian terhadap pengendalian
internal dan hal-hal lain.
Komentar dalam bab ini didasarkan pada struktur perusahaan seperti satu dengan
SEC. Perusahaan non-publik lainnya akan mendapatkan keuntungan dari sebuah struktur
komite audit juga. Sebagai contoh, banyak yang non-profit atau perusahaan swasta yang
cukup besar untuk memiliki papan formal direksi dan fungsi audit internal. Meskipun tidak
diamanatkan untuk melakukannya oleh SOx dan aturan-aturan SEC, organisasi tersebut akan
mendapatkan keuntungandari komite audit hanya dewan direktur independen. Auditor
internal di perusahaan iini akan menguntungkan kedua fungsi audit internal dan manajemen
perusahaan secara keseluruhan dengan menyarankan jenis pendekatan.
Sedangkan auditor eksternal memiliki tangggung jawab untuk dewan suatu
perusahaan direktur untuk membuktikan keakuratan dan kewajaran laporan keuangan, audit
internal memiliki peran lebih besar dalam menilai pengendalian internal atas keandalan
pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan perusahaan itu kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan yang berlaku. Dewan direksi perusahaan memiliki komite audit formal
untuk beberapa waktu, dan audit internal selalu memiliki hubungan pelaporan jangka panjang
kepada dewan komite audit direksi. Namun, banyak yang telah berubah sejak SOx pada
pertengahan 2002.
 Pada tahun pertama abad, ini masalah utama yang berevolusi dari runtuhnya Enron
dan skandal keuangan yang terkait adalah fakta bahwa komite audit tidak melakukan evaluasi
yang cukup pada tata kelola perusahaan independen. Sebagai contoh, pada tahun 1999 Blue
Ribbon Komite meningkatkan efektivitas komite audit perusahaan dibentuk oleh NYSE,
SEC, American Institut Akuntan Publik (AICPA), dan lain-lain. Ia mengeluarkan serangkaian
rekomendasi pada peningkatan kemandirian, operasi dan efektivitas komite audit. Bursa efek
kemudian diadopsi standar baru direkur komite audit independen sebagai daftar persyaratan
untuk dilakukan secara bertahap selama 18 bulan berikutnya, dan Audit Dewan Standar
AICPA menaikkan standar untuk auditor eksternal sehubungan dengan komite audit.
Kegagalan keuangan berikutnya Enron dan lain-lain menunjukan inisiatif ini tidak cukup.
Hasilnya adalah kerja legislatif yang menyebabkan SOx.
Saat ini, komite audit telah memperluas tanggung jawab sejak berlangsung SOX, dan
audit internal memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk melayani komite audit terbaik.
Meskipun sebuah komite audit biasanya memiliki kontak reguler terutama dengan CAE,
semua auditor internal harus memiliki pemahaman tentang hubungan yang sangat penting ini.
Kami akan membahas tanggung jawab komite audit yang tinggi dan bagaimana audit internal
dapat bekerja dengan lebih baik dengan komite audit di bawah peraturan SOX.