Anda di halaman 1dari 28

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

DINAS PENDIDIKAN

PETUNJUK TEKNIS
BOSDA
(BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH)

SMA/SMK/SLB

PROVINSI RIAU
TAHUN ANGGARAN 2018

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI RIAU


TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


mengamanatkan bahwa Sistem Pendidikan Nasional harus mampu menjamin
pemerataan kesempatan pendidikan dan peningkatan mutu serta relevansi
pendidikan untuk menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional,
dan global.

Pada tahun 2012, pemerintah telah mencanangkan kebijakan Pendidikan


Menengah Universal yang pada hakekatnya merupakan kebijakan penyediaan
layanan pendidikan menengah yang merata, terjangkau, bermutu dan
memberikan kepastian terhadap layanan pendidikan menengah di semua
wilayah. Untuk mendukung kebijakan Pendidikan Menengah Universal,
Pemerintah Daerah Provinsi Riau memberikan Bantuan Operasional Sekolah
Daerah Provinsi (BOSDA). BOSDA adalah program bantuan untuk operasional
sekolah yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Riau kepada satuan
pendidikan formal jenjang pendidikan menengah dan PKLK yang digunakan
untuk melengkapi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat.

B. TUJUAN
Secara umum program BOSDA bertujuan untuk membantu pembiayaan
pendidikan dalam rangka Program pendidikan bermutu bebas pungutan. Secara
khusus program BOSDA bertujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di SMA/SMK/SLB Negeri dan ;
2. Meringankan/membebaskan beban biaya operasional terutama bagi siswa
miskin/tidak mampu pada SMA/SMK/SLB Negeri.

C. LANDASAN
1. Undang-Undang 61 Tahun 1958 tentang penetapan Undang-undang Nomor
19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swantantra Tingkat I Sumatera
Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957
Nomor 75, sebagai Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3495);

-1-
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4586)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
8. Permendagri No 62 tahun 2011, tentang Pedoman Penggunaan Bantuan
Operasional Sekolah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80 Tahun 2013
tentang Pendidikan Menengah Universal;
10. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 12 tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
26 Tahun 2017 Tentang Perubahan 11 Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 8 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Sekolah.
12. Surat Edaran Menteri dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 903/1043/SJ/
Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
Satuan Pendidikan Menengah Negeri dan Satuan Pendidikan Khusus Negeri
yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah

D.SASARAN
Sasaran bantuan BOSDA meliputi:
1. SMA Negeri
2. SMK Negeri
3. SLB Negeri

-2-
Data penerima BOSDA diambil dari DAPODIK berdasarkan cut off data Dapodik
yang diambil mendekati Proses Perubahan APBD anggaran berkenaan (Cut off
tanggal 30 Januari atau 30 April) Tahun Aggaran Sebelumnya.

E. SYARAT PENERIMA

1. Sekolah yang dapat menerima dana BOSDA adalah sekolah yang telah
mempunyai ijin operasional/pendirian dan menyampaikan permohonan
BOSDA kepada Gubernur Riau melalui Kepala Dinas Pendidikan dengan
melampirkan :
a. Data jumlah siswa per sekolah;
b. Fotocopy RKAS Sekolah sesuai dengan RKJM yang telah berbasiskan
EDS sesuai dengan Visi Misi Sekolah;
c. Surat Pernyataan tidak menahan ijazah/dokumen hasil belajar siswa
lainnya;
2. Surat pernyataan sanggup membebaskan/meringankan pungutan biaya
pendidikan dari siswa/orang tua siswa bagi sekolah di wilayah BENGKALIS,
KAMPAR, KUANTAN SINGINGI, PELALAWAN , SIAK;
3. Surat pernyataan sanggup membebaskan/meringankan pungutan biaya
pendidikan dari siswa/orang tua siswa miskin/tidak mampu bagi sekolah di
wilayah INDRAGIRI HILIR, INDRAGIRI HULU, KEP. MERANTI, ROKAN HILIR, ROKAN
HULU, DUMAI, PEKANBARU;

Catatan : Penyampaian surat permohonan beserta lampirannya disampaikan ke


Tim Manajemen BOS Provinsi Riau.

F. SYARAT PENCAIRAN
Syarat pencairan BOSDA adalah:
a. Sekolah telah menyusun Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS)
Dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).
b. Kepala Sekolah memiliki SK definitif (Bupati/Wali kota/Gubernur) atau
pelaksana tugas Kepala Sekolah yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Riau.
c. Sekolah memiliki bendahara BOSDA Tahun Aggaran 2018.
d. Sekolah memiliki Rekening BOSDA untuk Tahun Aggaran 2018

-3-
G. HASIL YANG DIHARAPKAN

1) Meningkatkan Akses dan kualitas pendidikan di SMA/SMK/SLB Negeri;


2) SMA/SMK/SLB Negeri tidak lagi memungut SPP dari siswa.

H. NILAI BANTUAN
Dana BOSDA secara rinci sebagai berikut:

No Kabupaten SMA SMK SLB


1 BENGKALIS Rp 1,200,000 Rp 1,200,000 Rp 1,200,000
2 KAMPAR Rp 1,200,000 Rp 1,200,000 Rp 1,200,000
3 KUANTAN SINGINGI Rp 1,200,000 Rp 1,200,000 Rp 1,200,000
4 PELALAWAN Rp 1,200,000 Rp 1,200,000 Rp 1,200,000
5 SIAK Rp 1,200,000 Rp 1,200,000 Rp 1,200,000
6 INDRAGIRI HILIR Rp 450,000 Rp 450,000 Rp 550,000
7 INDRAGIRI HULU Rp 450,000 Rp 450,000 Rp 550,000
8 KEP. MERANTI Rp 450,000 Rp 450,000 Rp 550,000
9 ROKAN HILIR Rp 450,000 Rp 450,000 Rp 550,000
10 ROKAN HULU Rp 450,000 Rp 450,000 Rp 550,000
11 DUMAI Rp 450,000 Rp 450,000 Rp 550,000
12 PEKANBARU Rp 450,000 Rp 450,000 Rp 550,000

I. PRINSIP PEMBERIAN BOSDA


1. Dana BOSDA diberikan untuk memenuhi kekurangan dan/atau melengkapi
keperuntukan BOS yang dialokasikan oleh pemerintah pusat maupun dana
operasional lainnya.
2. Dana BOSDA diberikan secara utuh dan tidak diperkenankan melakukan
pemotongan dengan alasan apapun serta oleh pihak manapun.
3. Dana BOSDA harus dikelola secara transparan, efisien, dan efektif, serta
dapat dipertanggungjawabkan secara formal dan materil.
4. Standar pembelanjaan mengacu kepada kewajaran harga setempat atau
batas yang telah ditetapkan pemerintah Provinsi Riau.
5. Standar perpajakan BOSDA mengacu sistem perpajakan yang berlaku.
6. Dana BOSDA digunakan sesuai dengan kebutuhan sekolah.
7. Jika terdapat sisa dana BOSDA Tahun Aggaran 2018, maka dapat dana
tersebut bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan sekolah dan waktu

-4-
penggunaannya hanya sampai akhir Tahun Aggaran 2018, dan sekolah
berkewajiban merubah RKAS BOSDA sesuai dengan kebutuhan sekolah
dengan membuat Justifikasi Perubahan dan melaporkannya kepada Dinas
Pendidikan Provinsi Riau melalui Tim BOS Provinsi Riau.
8. Penerimaan bunga Bank oleh sekolah dan Sisa Dana BOSDA yang tidak
digunakan sampai akhir Tahun Aggaran 2018, harus dikembalikan ke
Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) paling lambat akhir Desember 2018,
melalui Rekening 101 – 01 – 00043 atas nama Rekening BUD QQ Selisih
Lebih Perhitungan Anggaran, melalui Surat Tanda Setoran (STS) dan
selanjutnya dilaporkan kepada Tim Manajemen Bosda Provinsi.
9. Penggunaan Dana BOSDA tidak boleh dipergunakan lagi apabila telah
dibiayai oleh Sumber dana Lainnya (BOS Pusat atau dana lainnya).

J. TATA CARA PENCAIRAN DANA


1. Dana BOSDA diberikan selama 12 bulan, mulai bulan Januari 2018 sampai
Desember 2018;
2. Dana BOSDA disalurkan 2 (dua) kali dalam satu tahun, untuk semester I dan
II; dengan rincian sebagai berikut :
a. Semester I untuk kegiatan bulan Januari s/d Juni
b. Semester II untuk kegiatan bulan Juli s/d Desember
3. Penyaluran BOSDA kepada satuan pendidikan penerima BOSDA dilakukan
melalui rekening sekolah, atas nama sekolah dan bukan atas nama pribadi.
4. Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) semester
kedua dapat dilakukan setelah penyerahan laporan penggunaan dana
Bantuan semester I (satu).

-5-
BAB II
PENGGUNAAN DANA BOSDA

Dana BOSDA Tahun Aggaran 2018 dapat digunakan untuk:


1. Pembayaran honorarium guru honorer yang diangkat oleh sekolah (berdasarkan
Standar / Range jumlah siswa) dan honor bulanan tenaga kependidikan honorer
sekolah dengan mempertimbangkan jumlah peserta didik.
a. Guru honorer
(1). Guru Mata Pelajaran
(2). Guru Muatan Lokal
(3). Guru BK
b. Pegawai administrasi;
c. Pegawai perpustakaan;
d. Pegawai Labor

Penjelasan: Penggunaan dana BOSDA untuk honorarium untuk guru honorer,


Pegawai administrasi, Pegawai perpustakaan dan Pegawai Labor
disesuaikan dengan besaran jumlah dana BOSDA yang diterima
sekolah dan kemampuan keuangan sekolah yang bersangkutan.

Standar besaran presentase honor bulanan Guru dan bulanan tenaga


kependidikan honorer sekolah sebagai berikut :

1 Untuk jumlah peserta didik lebih kecil dari 200 orang = Presentase
honornya 60% dari Total Anggaran BOSDA
2 Untuk jumlah peserta didik 201 orang sampai 400 orang = Presentase
honornya 50% dari Total Anggaran BOSDA
3 Untuk jumlah peserta didik 401 orang sampai 600 orang = Presentase
honornya 40% dari Total Anggaran BOSDA
4 Untuk jumlah peserta didik 601 orang sampai 800 orang = Presentase
honornya 35% dari Total Anggaran BOSDA
5 Untuk jumlah peserta didik 801 orang sampai 1000 orang = Presentase
honornya 30% dari Total Anggaran BOSDA
6 Untuk jumlah peserta didik lebih besar 1000 orang = Presentase
honornya 25% dari Total Anggaran BOSDA
Catatan ; Bagi sekolah yang tidak memenuhi ketentuan ini akan diatur dalam
Surat Edaran Kepala Dinas.

2. Satpam, Pegawai Kebersihan dan Penjaga Sekolah pembayarannya


berdasarkan hari Kerja.
3. Tugas – tugas tambahan yang tidak di tanggung biaya sertifikasi seperti: Wali
Kelas, Pembina Osis, Pembina Pramuka, PMR, KIR, Rohis, Sanggar seni,
Pelatih olahraga dan lainnya.
4. Tugas-tugas tambahan guru muatan lokal terkait pembinaan mata pelajaran
diluar jam sekolah.
5. Membeli barang habis pakai dan jasa yang sangat dibutuhkan sekolah.

-6-
6. Pembayaran biaya langganan/ jasa (listrik, air, dan telepon) yang tidak terpenuhi
oleh dana BOS Pusat.
7. Pengembangan Perpustakaan
a. Pembelian bahan pustaka yang menunjang pendidikan dan gerakan literasi
sekolah;
b. Pembelian buku muatan lokal dan kelengkapan pembelajarannya;
c. Langganan koran, majalah pendidikan, majalah ilmiah, majalah sastra;
8. Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler siswa
a. Pembelajaran remedial digunakan untuk honor pembimbing
b. Ekstrakurikuler digunakan untuk honor pemateri/pembimbing;
c. Persiapan lomba digunakan untuk honor pembimbing;
d. Biaya pendampingan lomba yang tidak ada sumber dari pendanaan lain;
e. Biaya pelatihan kompetensi advance/lanjutan bagi siswa SMK di lembaga
pelatihan milik pemerintah.
9. Kegiatan penumbuhan budi pekerti dan kompetensi keagamaan siswa
10. Kegiatan persiapan perlombaan:
a. di tingkat kabupaten kota
b. di Tingkat Provinsi
c. tingkat Nasional
11. Pengembangan kreativitas unggulan mutu pendidikan :
a. Honor pemateri/narasumber;
b. Bahan praktik/pendukung (habis pakai).
c. Alat praktik yang tidak bersifat aset (maksimal 10% dari dana BOSDA yang
diterima dalam satu tahun)
12. Kegiatan dalam rangka update data pokok pendidikan (dapodik): Honorarium
Petugas Operator Dapodik dengan penjelasan sebagai berikut :

a Untuk jumlah siswa sampai dengan 50 siswa : maksimal


Rp125.000,00/bulan;
b Untuk jumlah siswa lebih dari 50 siswa sampai dengan 100 siswa :
maksimal Rp200.000,00/bulan;
c Untuk jumlah siswa lebih dari 100 siswa sampai dengan 200 siswa :
maksimal Rp250.000,00/bulan;
d Untuk jumlah siswa lebih dari 200 siswa sampai dengan 300 siswa
:maksimal Rp300.000,00/bulan;
e Untuk jumlah siswa lebih dari 300 siswa sampai dengan 400 siswa :
maksimal Rp350.000,00/bulan;
f Untuk jumlah siswa lebih dari 400 siswa sampai dengan 500 siswa
:maksimal Rp400.000,00/bulan;
g Untuk jumlah siswa lebih dari 500 siswa sampai dengan 600 siswa :
maksimal Rp450.000,00/bulan;

-7-
h Untuk jumlah siswa lebih dari 600 siswa sampai dengan 700 siswa
:maksimal Rp500.000,00/bulan;
i Untuk jumlah siswa lebih dari 700 siswa sampai dengan 800 siswa :
maksimal Rp550.000,00/bulan;
J Untuk jumlah siswa lebih dari 800 siswa sampai dengan 900 siswa :
maksimal Rp600.000,00/bulan;
k Untuk jumlah siswa lebih dari 900 siswa sampai dengan 1.000 siswa :
maksimal Rp650.000,00/bulan;
l Untuk jumlah siswa lebih dari 1.000 siswa : maksimal Rp700.000,00/bulan;

13. Kegiatan Ujian


a. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) digunakan untuk honor sosial
atau teknisi yang belum dibiayai dari sumber dana lain
b. Instalasi jaringan untuk mendukung UNBK;
c. Ujian Sekolah teori atau praktik (khusus pelaksanaan ujian
praktik/sekolah peserta didik kelas akhir) digunakan untuk honor
penguji/pengawas;

14. Perawatan sekolah yang belum/ atau tidak dibiayai BOS Pusat dan sumber
lainya
a. Pengecatan, perbaikan atap bocor, plafon rusak, perbaikan pintu dan
jendela;
b. Perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi sekolah (kamar mandi dan WC),
perbaikan ubin/keramik;
c. Servis komputer/laptop, LCD proyektor dan printer
d. Pembelian alat-alat listrik yang bukan termasuk aset
e. Pelayanan jasa perbaikan peralatan alat-alat kantor.
f. Fasilitas lainnya.

Penjelasan: Penggunaan dana BOSDA untuk perawatan sekolah maksimal


40% dari jumlah dana yang diterima dalam satu tahun.

15. Pengembangan profesi guru: MGMP/MKKS


a. Biaya transportasi
b. Pengembangan kompetensi guru (pelatihan/seminar yang
diselenggarakan di dalam daerah): Biaya pendaftaran dan Biaya
transportasi
c. Biaya pelatihan/peningkatan kompetensi guru produktif SMK yang
diselenggarakan oleh lembaga pelatihan pemerintah.

-8-
16. Pengembangan pemenuhan hak dan perlindungan anak di Sekolah,
Pengembangan Sekolah Ramah Anak (Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi/
Sekolah Aman bencana/ Sekolah Adiwiyata/ sekolah sehat).
a. Honor pemateri/narasumber;
b. Bahan praktik/pendukung (habis pakai).
c. Peralatan kebencanaan (maksimal 10% dari dana BOSDA yang diterima
dalam satu tahun).

17. Pembelian bahan habis pakai dan penggandaan


a. Alat tulis kantor;
b. Alat-alat kebersihan;
c. Penggandaan
 Kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam penggunaan dana BOSDA
Tahun Aggaran 2018.
 Administrasi sekolah (RPP, Silabus, RAPBS, daftar hadir siswa/guru)
Ulangan Tengah Semester/ Ulangan Akhir Semester/
UlanganKenaikkan Kelas.
 Laporan BOSDA
18. Transportasi : koordinasi dan konsultasi pelaksanaan BOSDA ke Ibukota
Provinsi Riau
19. Penyediaan konsumsi kegiatan yang bersumber dari BOSDA dengan
perincian sebagai berikut :

a Jumlah dana BOSDA sampai dengan Rp100.000.000,00 : maksimal


5% dari jumlah dana yang diterima dalam satu tahun

b Jumlah dana BOSDA lebih dari Rp100.000.000,00 sampai dengan


Rp200.000.000,00 : maksimal 4% dari jumlah dana yang diterima
dalam satu tahun

c Jumlah dana BOSDA lebih dari Rp200.000.000,00 sampai dengan


Rp500.000.000,00 : maksimal 3% dari jumlah dana yang diterima
dalam satu tahun

d Jumlah dana BOSDA lebih dari Rp500.000.000,00 : maksimal 2% dari


jumlah dana yang diterima dalam satu tahun

-9-
20. Pembiayaan pengelolaan BOSDA
a. Materai;
b. Honor bagi bendahara dalam rangka pengelolaan BOSDA maksimal
Rp.600.000,00/semester;
Catatan : Secara keseluruhan dana BOSDA digunakan untuk
peningkatan mutu dan hasil pembelajaran minimal 60% dari jumlah dana
yang diterima oleh sekolah.
21. Pembelian mebeuler dan Peralatan lainnya sebagai penunjang
pembelajaran maksimal boleh digunakan 10 % dari Total Dana BOS
22. Pembiayaan yang telah di biayai oleh BOS Pusat atau sumberdana lainnya
tidak boleh lagi dibayarkan dari dana BOSDA kecuali untuk melengkapi
kekurangan yang tidak tertutupi oleh BOS Pusat.

- 10 -
BAB III
LARANGAN PENGGUNAAN DANA BOSDA

Dana BOSDA penggunaanya dilarang untuk :


a) Disimpan dengan maksud dibungakan;
b) Dipinjamkan kepada pihak lain;
c) Membeli software/perangkat lunak untuk pelaporan keuangan BOSDA
atau software sejenis;
d) Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan
memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, karya wisata (study
tour), kegiatan peringatan hari besar/keagamaan, dan kemah/camping;
e) Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan
/Kabupaten/ Kota/ Pemerintah Daerah/ Pusat, atau pihak lainnya
f) Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru;
g) Membeli pakaian/seragam/sepatu/alat tulis bagi guru/peserta didik
kecuali siswa miskin;
h) Digunakan untuk rehabilitasi berat;
i) Membangun gedung/ruangan baru;
j) Membeli Lembar Kerja Siswa (LKS), serta bahan/peralatan yang tidak
mendukung proses pembelajaran;
k) Menanamkan saham;
l) Komsumsi harian
m) Belanja modal kecuali buku dan item yang telah ditentukan
n) Bimbingan belajar/les yang bersifat rutin;
o) Pembayaran keperluan yang sudah dibiayai dengan sumber lain (double
accounting).

- 11 -
BAB IV

SANKSI

A. SANKSI
Apabila berdasarkan hasil evaluasi institusi pemeriksa (Inspektorat, BPK/BPKP),
penerima bantuan terbukti secara sah melakukan kekeliruan, kesalahan secara
sengaja dalam melaksanakan program dan pengelolaan keuangan yang
merugikan keuangan negara, Dinas Pendidikan Provinsi memberi
peringatan/teguran secara lisan dan tertulis kepada Kepala Sekolah dengan
tembusan Badan Kepegawaian Daerah, Inspektorat dan Gubernur.

Sanksi kepada oknum yang melakukan pelanggaran dapat diberikan dalam


berbagai bentuk:
1. Sanksi Adminitratif.
a. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, seperti penurunan pangkat, mutasi
kerja dan pemberhentian.
b. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi.
c. Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan pada
tahun berikutnya kepada sekolah, bilamana terbukti melakukan
pelanggaran yang dilakukan secara sengaja dan sistematik untuk
memperoleh keuntungan pribadi, kelompok atau golongan.
d. Masuk dalam daftar hitam (black list) sekolah yang tidak akan mendapat
bantuan dari dana APBD Provinsi Riau.
2. Sanksi Hukum
Segala bentuk pelanggaran yang terkait dengan hukum pidana dan perdata
maka akan diserahkan kepada proses hukum yang berlaku diwilayah
Negara Indonesia.

- 12 -
BAB V

PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

A. PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA


Pertanggungjawaban penggunaan dana BOSDA tahun 2018 harus
memperhatikan antara lain:
1. Setiap pengeluaran uang harus didukung dengan bukti yang sah, disertai
tanda tangan persetujuan dari pihak-pihak yang menerima dan berwenang
mengeluarkan uang;
2. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus diberi materai yang
cukup sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
3. Dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai barang/jasa yang
dibayar, tanggal dan nomor bukti. Tidak boleh ada coretan pada kuitansi
(ketikan ditindas);
4. Setiap terjadi transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran uang
dibukukan sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi;
5. Pemungutan dan/atau pemotongan dan penyetoran pajak atas
pembayaran/pembelian/ pengadaan/penggandaan barang dalam jumlah
tertentu dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku;
6. Apabila terjadi penyimpangan terhadap penggunaan dana sebagaimana
diatur dalam petunjuk teknis dan lampirannya, maka penyimpangan tersebut
menjadi tanggungjawab Kepala Sekolah penerima BOSDA.
7. Kepala SMA/SMK/SLB Negeri bertanggungjawab secara formal dan materil
atas belanja BOSDA yang dikelola oleh masing-masing Satuan Pendidikan.

B. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

1. Penerima Dana BOSDA 2018 wajib menyampaikan laporan


pertanggungjawaban penggunaan dana paling lambat 10 hari setelah semester
berakhir ;
2. Laporan dibuat sekali dalam satu semester.
3. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana memuat :
a. Uraian singkat kegiatan yang dilaksanakan dan dibiayai melalui dana
BOSDA yang diterima;
b. Rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran/penggunaan dana BOSDA;

- 13 -
c. Pembukuan/administrasi, serta bukti dan dokumen pendukung bukti
pengeluaran
d. Lampiran : Fotocopy RAPBS atau RKAS
e. Hambatan/kendala yang dihadapi dan cara mengatasi hambatan/kendala
jika memang ada.
4. Laporan Pertanggungjawaban fungsional Bendahara BOSDA persemester
disampaikan ke Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
5. Laporan Realisasi Penggunaan dana dan disampaikan kepada Kepala Dinas
Pendidikan Riau melalui Tim Manajemen BOSDA
6. Laporan barang milik daerah baik berupa aset atau tidak (Alat tulis kantor)
disampaikan persemester.
7. Laporan Persedian Akhir tahun disampaikan paling lambat 10 hari setelah
Tahun Anggaran berakhir.
8. Bagi sekolah yang tidak menyerahkan laporannya sesuai dengan batas waktu
yang telah ditentukan, akan diberikan teguran tertulis. Apabila teguran tersebut
tidak dipatuhi, maka akan dilakukan pemblokiran dana.
9. Format laporan dan perumpamaannya mengaju pada laporan SE mendagri

Penjelasan: Laporan kuitansi/bukti pengeluaran yang asli untuk disimpan di


sekolah

C. PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Dinas Pendidikan Provinsi Riau berhak melaksanakan pemantauan dan


evaluasi atas pelaksanaan penggunaan dana BOSDA Tahun Aggaran 2018.
Pemantauan dan evaluasi ini dilakukan sejauh mana efektivitas penggunaan
dana. Sekaligus sebagai masukan (input) dalam perbaikan program BOSDA
tahun berikutnya. Kegiatan monitoring yang dilakukan oleh Tim yang ditunjuk
berdasarkan Surat Tugas yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Riau, dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. monitoring ditujukan untuk memantau penyaluran dana, penyerapan dana,
dan penggunaan dana di tingkat sekolah;
2. responden terdiri dari sekolah dan peserta didik dan/atau orangtua/wali
peserta didik/Komite sekolah dan peserta didik;
3. monitoring dilaksanakan pada saat penyaluran dana dan pasca penyaluran
dana;

- 14 -
4. bila terjadi permasalahan biaya monitoring, disarankan agar monitoring
dilakukan secara terpadu dengan program lain selain program BOSDA;
5. monitoring dapat melibatkan pengawas sekolah secara terintegrasi dengan
kegiatan pengawasan lainnya oleh pengawas sekolah sebagai pembinaan
tata kelola BOSDA;
6. monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan;
7. Tim manajemen BOSDA Provinsi Riau agar memanfaatkan pengawas
sekolah yang kredibel dan bertanggungjawab untuk membantu melakukan
monitoring sekolah binaan.

- 15 -
BAB VI
PENUTUP

Petunjuk teknis pemberian dana BOSDA ini merupakan acuan bagi pihak-
pihak terkait untuk mengimplementasikan dana bantuan biaya operasional sekolah
daerah. Ketentuan-ketentuan yang diatur di dalamnya sifatnya mengikat, namun
strategi untuk menjalankan ketentuan tersebut disesuaikan dengan kondisi sekolah
masing-masing. Dengan demikian diharapkan program bantuan dana BOSDA
Provinsi Riau ini dapat mendukung proses belajar mengajar disekolah dan
mendukung peningkatan mutu Sekolah SMA, SMK dan SLB Negeri di Provinsi Riau.

Melalui pedoman ini pula diharapkan pemanfaatan dana BOSDA dapat


meminimalkan kendala-kendala yang mungkin akan ditemui di lapangan.

- 16 -
LAMPIRAN :
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : PETUNJUK TEKNIS BOSDA (BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
DAERAH) SMA/SMK/SLB

A. CONTOH FORMAT RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH

Satuan Pendidikan :
Organisasi :
Program :
Kegiatan :
Waktu Pelaksanaan :
Sumber Dana :

Kode Rincian Perhitungan


Kode Program
No Uraian Harga Semester Semester
Rekening dan Volume Satuan Jumlah
Satuan I II
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Pendapatan

5.2.2 Belanja
Barang dan
Jasa
5.2.2.34 Belanja
Barang dan
Jasa
5.2.2.34.01 Belanja
Barang dan
Jasa (Nama
Sekolah)

5.2.3 Belanja
Modal
5.2.3.39 Belanja
Modal
5.2.3.39.01 Belanja
Modal
(Nama
Sekolah)

Total

Menyetujui, .................,
Kepala sekolah ....................
Bendahara BOSDA

........................... ..........................
NIP. .................. NIP. .................
Keterangan:
Tata Cara Pengisian Format RKAS.
1. Kolom 1, diisi dengan nomor urut;
2. Kolom 2, diisi Kode Rekening antara lain kode rekening belanja
barang dan jasa BOSDA dan belanja modal BOSDA;
3. Kolom 3, diisi Kode Program Kegiatan
4. Kolom 4, diisi Uraian belanja barang dan jasa BOSDA dan belanja
modal BOSDA;
5. Kolom 5, diisi Volume dari belanja barang dan jasa BOSDA dan
belanja modal BOSDA;
6. Kolom 6, diisi Harga Satuan dari belanja barang dan jasa BOSDA dan
belanja modal BOSDA;
7. Kolom 7, diisi Satuan dari belanja barang dan jasa BOSDA dan
belanja modal BOSDA;
8. Kolom 8, diisi Jumlah rencana belanja barang dan jasa BOSDA dan
belanja modal BOSDA;
9. Kolom 9 dan 10 diisi Jumlah rencana belanja barang dan jasa BOSDA
dan belanja modal BOSDA pada tiap semester.
B. CONTOH FORMAT BUKU KAS UMUM

Bulan: .......................

Nama Sekolah : ........................................


Desa/Kecamatan : ........................................
KabupatenlKota : ........................................
Provinsi : ........................................
Kode
No.
No. Tanggal Rekening Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
bukti
*)
1 2 3 4 5 6 7 8

Saldo BKU Bulan ..... Sebesar..................


Terdiri dari :
Saldo Tunai : ......................
Saldo Bank : ......................
Mengetahui, .............................., ........................
Kepala sekolah.................... Bendahara BOSDA

................................. ......................................
NIP. ........................ NIP. ..............................

Keterangan:
Tata Cara Pengisian Format Buku Kas Umum.
1. Kolom 1, diisi dengan nomor urut;
2. Kolom 2, diisi dengan tanggal transaksi BOSDA;
3. Kolom 3, diisi dengan kode rekening penerimaan atau belanja BOSDA
bila transaksi merupakan realisasi penerimaan atau belanja bila
bukan cukup dikosongkan;
4. Kolom 4, diisi dengan Nomor Bukti Dokumen/Surat
Pertanggungjawaban Yang Sah (Bukti SPJ);
5. Kolom 5, diisi dengan uraian transaksi BOSDA;
6. Kolom 6, diisi dengan jumlah rupiah BOSDA yang diterima bendahara
BOSDA;
7. Kolom 7, diisi dengan jumlah rupiah BOSDA yang dikeluarkan
BOSDA;
8. Kolom 8, diisi dengan jumlah saldo dari saldo sebelumnya ditambah
penerimaan atau pengeluaran pada saat transaksi.

*) Kode Rekening Penerimaan, diisi Kode Rekening yang tercantum pada


Kas di Bendahara BOSDA.
C. CONTOH FORMAT BUKU PEMBANTU KAS

Bulan: .......................

Nama Sekolah : ........................................


Desa/Kecamatan : ........................................
KabupatenlKota : ........................................
Provinsi : ........................................

Kode No.
No. Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
BKU Bukti
1 2 3 4 5 6 7 8

Mengetahui, .............................., ........................


Kepala sekolah.................... Bendahara BOSDA

................................. ......................................
NIP. ........................ NIP. ..............................

Keterangan:
Tata Cara Pengisian Format Buku Pembantu Kas.
1. Kolom 1, diisi dengan nomor urut;
2. Kolom 2, diisi dengan tanggal transaksi BOSDA;
3. Kolom 3, diisi dengan kode BKU
4. Kolom 4, diisi dengan Nomor Bukti Dokumen/Surat
Pertanggungjawaban Yang Sah (Bukti SPJ);
5. Kolom 5, diisi dengan uraian transaksi BOSDA;
6. Kolom 6, diisi dengan jumlah rupiah BOSDA yang diterima bendahara
BOSDA;
7. Kolom 7, diisi dengan jumlah rupiah BOSDA yang dikeluarkan
BOSDA;
8. Kolom 8, diisi dengan jumlah saldo dari saldo sebelumnya ditambah
penerimaan atau pengeluaran pada saat transaksi.
D. CONTOH FORMAT BUKU PEMBANTU BANK

Bulan: .......................

Nama Sekolah : ........................................


Desa/Kecamatan : ........................................
KabupatenlKota : ........................................
Provinsi : ........................................
Kode No.
No. Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
BKU Bukti
1 2 3 4 5 6 7 8

Mengetahui, .............................., ........................


Kepala sekolah.................... Bendahara BOS

................................. ......................................
NIP. ........................ NIP. ..............................

Keterangan:
Tata Cara Pengisian Format Buku Pembantu Bank.
1. Kolom 1, diisi dengan nomor urut;
2. Kolom 2, diisi dengan tanggal transaksi BOSDA;
3. Kolom 3, diisi dengan kode BKU
4. Kolom 4, diisi dengan Nomor Bukti Dokumen/Surat
Pertanggungjawaban Yang Sah (Bukti SPJ);
5. Kolom 5, diisi dengan uraian transaksi BOSDA;
6. Kolom 6, diisi dengan jumlah rupiah BOSDA yang diterima bendahara
BOSDA;
7. Kolom 7, diisi dengan jumlah rupiah BOSDA yang dikeluarkan
BOSDA;
8. Kolom 8, diisi dengan jumlah saldo dari saldo sebelumnya ditambah
penerimaan atau pengeluaran pada saat transaksi.
E. CONTOH FORMAT BUKU PEMBANTU PAJAK

Bulan: .......................

Nama Sekolah : ........................................


Desa/Kecamatan : ........................................
KabupatenlKota : ........................................
Provinsi : ........................................

Kode No.
No. Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
BKU Bukti
1 2 3 4 5 6 7 8

Mengetahui, .............................., ........................


Kepala sekolah.................... Bendahara BOSDA

................................. ......................................
NIP. ........................ NIP. ..............................

Keterangan:
Tata Cara Pengisian Format Buku Pembantu Pajak.
1. Kolom 1, diisi dengan nomor urut;
2. Kolom 2, diisi dengan tanggal transaksi BOSDA;
3. Kolom 3, diisi dengan kode BKU
4. Kolom 4, diisi dengan Nomor Bukti pemotongan atau penyetoran
pajak
5. Kolom 5, diisi dengan uraian transaksi BOSDA;
6. Kolom 6, diisi dengan jumlah rupiah pemotongan pajak;
7. Kolom 7, diisi dengan jumlah rupiah penyetor pajak;
8. Kolom 8, diisi dengan jumlah saldo dari saldo sebelumnya ditambah
penerimaan atau pengeluaran pada saat transaksi.
F. CONTOH FORMAT BUKU PEMBANTU RINCIAN OBJEK BELANJA

Bulan: .......................

Nama Sekolah : ........................................


Desa/Kecamatan : ........................................
Kabupaten/Kota : ........................................
Provinsi : ........................................
Tanggal Kode BKU Uraian Realisasi Jumlah Sisa anggaran
1 2 3 4 5 6

Mengetahui, .............................., ........................


Kepala sekolah.................... Bendahara BOSDA

................................. ......................................
NIP. ........................ NIP. ..............................

Keterangan:
Tata Cara Pengisian Format Buku Pembantu Rincian Objek Belanja.
1. Kolom 1, diisi dengan tanggal transaksi;
2. Kolom 2, diisi dengan kode BKU;
3. Kolom 3, diisi dengan uraian transaksi;
4. Kolom 4, diisi dengan realisasi belanja berdasarkan nilai transaksi;
5. Kolom 5, diisi dengan jumlah rupiah sebelumnya ditambah realisasi
transaksi;
6. Kolom 6, diisi dengan anggaran dikurang jumlah.
G. FORMAT SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Nomor : ………………………………. (1)

1. Nama Satuan Pendidikan ……………………………………… (2)

2. Kode Organisasi ……………………………………… (3)

3. Nomor/tanggal DPA-SKPD ……………………………………… (4)

4. Kegiatan Dana BOSDA ……………………………………… (5)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa bertanggung jawab secara
formal dan material atas kebenaran realisasi penerimaan dan pengeluaran Dana BOSDA serta
kebenaran perhitungan dan setoran pajak yang telah dipungut atas penggunaan Dana BOSDA pada
semester ……… (6) tahun anggaran ………. (7) dengan rincian sebagai berikut:

A. Penerimaan Dana BOSDA (8)

1. Semester I Rp. ……………………


2. Semester II Rp. ……………………
Jumlah Rp.

B. Pengeluaran Dana BOSDA


1. Jenis Belanja Barang dan Jasa Rp. ……………………
Jumlah Rp.

C. Sisa Dana BOSDA (A-B)


Terdiri atas
1. Sisa Kas Tunai Rp. ……………………
2. Sisa di Bank Rp. ……………………

Bukti-bukti atas belanja tersebut pada huruf B disimpan pada Satdikmen Negeri/Satdiksus Negeri
untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan sesuai peraturan perundang-undangan.
Apabila bukti-bukti tersebut tidak benar yang mengakibatkan kerugian daerah, saya bertanggung
jawab sepenuhnya atas kerugian daerah dimaksud sesuai kewenangan saya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Demikian surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

……… , …………………….. (9)


Kepala Satuan Pendidikan ………. (10)

………………………………………………..
NIP. …………………………………………
Keterangan:
Tata Cara Pengisian Surat Pernyataan Tanggung Jawab.
(1) Diisi dengan nomor SPTJ Satdikmen Negeri/Satdiksus Negeri;
(2) Diisi nama Satdikmen Negeri/Satdiksus Negeri;
(3) Diisi kode Satdikmen Negeri/Satdiksus Negeri;
(4) Diisi nomor dan tanggal DPA-SKPD yang bersangkutan;
(5) Diisi kode kegiatan Dana BOSDA;
(6) Diisi dengan semester berkenaan;
(7) Diisi dengan tahun anggaran berkenaan;
(8) Diisi penerimaan dana BOSDA per triwulan atau semester;
(9) Diisi tempat dan tanggal diterbitkannya SPTJ;
(10) Diisi Nama dan NIP Kepala Satdikmen Negeri/Satdiksus Negeri;
H. CONTOH FORMAT LAPORAN REALISASI DANA BANTUAN OPERASIONAL
DAERAH (BOSDA)

Bersama ini kami laporkan realisasi atas penerimaan dan pengeluaran Dana BOSDA untuk
semester …… sebagai berikut :

Realisasi Jumlah
Jumlah s/d Realisasi Semester
Selisih
No. Uraian Anggaran Semester Semester s/d
(Rp.)
(Rp.) Lalu ini (Rp.) Triwulan
(Rp.) ini (Rp.)
1 3 4 5 6 7 8

Penerimaan …… *)

Jumlah

Pengeluaran:
a) Belanja Barang dan Jasa …… **)
b) Belanja Modal …… **)

Jumlah

Demikian laporan realisasi ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

……… , tanggal ………..


Kepala Satuan Pendidikan ……….

………………………………………………..
NIP. …………………………………………

Ketetangan:
Tata Cara Pengisian Format Laporan Realisasi Dana BOSDA Satdikmen Negeri dan Satdiksus
Negeri.
*) Diisi berdasarkan alokasi Dana BOSDA sesuai dengan SK Gubernur tentang daftar
penerima dan jumlah dana BOSDA pada setiap Satdikmen Negeri dan Satdiksus Negeri.
**) Diisi berdasarkan alokasi belanja yang tercantum dalam RKAS

Anda mungkin juga menyukai