No.5 - Panduan-Closing PDF
No.5 - Panduan-Closing PDF
By
Arfah Husaifah
www.coacharfah.com
Pendahuluan
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Bagaimana kabar Anda hari ini? Semoga dalam keadaan sehat dan mendapatkan limpahan
rezeki yang berkah.
Dalam e-book ini, saya akan membagikan pengetahuan saya tentang selling, dan formula
SMIT (situasi, masalah, implikasi, tuntaskan) serta teknik closing. Pengetahuan ini saya
dapatkan dari mengikuti berbagai pelatihan selling serta bimbingan dari mentor selling saya.
Besar harapan saya, dengan membaca dan mempraktekan pengetahuan yang ada di ebook
ini, akan membantu dalam melejitkan penjualan produk anda.
Ebook ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama, akan membuka wawasan kita tentang
selling. Dengan membacanya, semoga pikiran kita menjadi terbuka, dan mampu memahami
hakikat selling. Bagian kedua, saya akan berbagi tentang teknik jitu closing sales. Semoga
dengan membacanya, anda semakin termotivasi untuk berinovasi dalam selling di jalan
yang lurus dan benar (he he ). Bagian ketiga, adalah bagian inti dari ebook ini, yaitu
formula SMIT. Dengan formula ini, saya harap, anda tidak lagi kebingungan untuk
melakukan closing sales, dan bisa melejitkan omset penjualan anda.
Ebook ini berisi teknik-teknik dan teori tentang sales dan closing sales. Artinya, ebook ini
hanya akan menjadi pengetahuan jika dibaca dan dipahami. Namun ebook ini akan menjadi
sangat praktis dan bermanfaat dalam menjalankan bisnis anda, jika DIPRAKTEKAN, alias
diterapkan. So, jangan ragu-ragu untuk mmencobanya, terus praktekan, insya Allah hasilnya
akan terasa dibanding tidak mempraktekkan sama sekali.
Wassalam
BAGIAN I
What is Selling?
Untuk mengetahui makna penjualan/sales, saya ingin anda menjawab beberapa pertanyaan
berikut.
1. Apakah anda pernah menjual sesuatu (melakukan selling)?
2. Kendala apa yang biasanya anda hadapi pada saat berjualan?
Pernahkah anda mengalami hal-hal berikut?
1. Promosi dimana-mana, tapi tidak ada yang menghubungi anda.
2. Cerita detil tentang produk anda, tapi orang tidak tertarik dengan produk anda.
3. Costumer memiliki banyak alasan untuk tidak membeli.
4. Sudah bicara panjang lebar dalam menawarkan produk, tapi tetap saja tidak bisa
closing.
5. Bahkan calon costumer anda mungkin mengatakan begini;
Maaf gak tertarik
Produknya jelek
Kemahalan
Apa untungnya buat saya?
Saya sudah punya langganan
Lain kali saja
Saya tanya suami/istri dulu
Jika anda pernah mengalami kejadian-kejadian di atas (sama seperti saya), artinya ada hal
yang belum kita ketahui tentang sales dan hakikat penjualan. Rata-rata orang memahami
penjualan, hanyalah melulu tentang menjual barang, sehingga aspek-aspek kedekatan tidak
terbangun. Bahasa gaulnya, no chemistry antara penjual dengan costumer. Jadi, jangan
heran. Jangankan membeli, calon costumer malah lari karena kesal dijadikan target
penjualan. Inilah yang akan saya gali di bagian pertama ini, yaitu HAKIKAT PENJUALAN
No Chemistry = No Selling
Sebenarnya, selling bukanlah sekedar menjual sesuatu, tapi lebih dari itu. Bahkan selling
adalah aktivitas yang mulia karena bisa membantu orang untuk memenuhi kebutuhannya.
Jika selling dianggap hanya sekedar menjual, maka wajar jika kegagalan closing akan terjadi.
Survey membuktikan:
Banyak orang tidak suka dijualin (dijadikan target operasional penjualan, apalagi
penjualnya maksa. Be-Te deh)
Sehingga, pada saat selling jangan melulu menawarkan produk (tidak ada
pendekatan, tidak ada empati, tidak mengapresiasi orang, gak mau tau urusan
orang, yang penting dagangannya laku, titik, gak pake koma).
Oleh karenanya, selling adalah suatu aktivitas yang lebih mengacu pada proses
membantu calon costumer atau klien mendapatkan barang yang mereka perlukan
dan inginkan. Di dalam aktivitas tersebut, ada interaksi aktif, seperti menanyakan
apa kebutuhan mereka dan memberi solusi.
Coba anda tuliskan beberapa pengalaman anda berbelanja karena tertarik dengan
penawaran yang diajukan.
1. Saya membeli produk ini karena ada hadiahnya
2. ...
3. ...
Resapi kata-kata ini
1. Supaya produk yang kita jual laris, kita tidak hanya membutuhkan sikap optimis,
namun harus paham, bahwa ini adalah bisnis. Oleh karenanya harus tahu dan
mempraktekan teknik closing.
2. Ilmu tentang closing sales ini tidak dipelajari di sekolah ataupun di kuliah, namun
didapatkan di lapangan, pada saat praktik yaitu berjualan.
3. Sukses ada polanya, sukses jualan juga ada polanya. Ebook ini akan membagikannya
pada anda. Semoga berhasil .
Berjualan memerlukan persiapan yang matang. Apa saja persiapan itu? Yuk jawab
pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Kenapa orang lain harus membeli produk anda?
2. Kenapa mereka harus percaya pada Anda?
3. Kenapa mereka harus beli sekarang?
Lalu pertanyaan sebaliknya yang bisa jadi persiapan
1. Kenapa orang tidak membeli produk anda?
2. Bagaimana caranya agar mereka langsung merespon penawaran anda?
3.
Lalu, tuliskan 7 alasan, kenapa mereka harus membeli produk anda sekarang?
1. ....
2. ....
3. ....
4. ....
5. ....
6. ....
7. ....
Sekarang, tulisakan 7 alasan, kenapa orang lain tidak membeli produk anda?
1. ....
2. ....
3. ....
4. ....
5. ....
6. ....
7. ....
Lalu tuliskan bagaimana caranya agar orang lain mau merespon penawaran anda secara
langsung ! (yang ini tidak mesti 7, tapi juga jangan 1 ya).
Survey membuktikan bahwa 80% keberatan yang diajukan oleh calon costumer adalah
sama:
1. Tidak butuh
2. Tidak tertarik
3. Tidak ada waktu
4. Tidak ada uang
5. Harganya mahal
6. Produknya jelek
7. Produk kompetitor lebih bagus
8. Saya sudah punya langganan
9. Saya tanya Suami/istri dulu (alias ngeles)
10. Pikir-pikir dulu
11. Dll
Jadikan jawaban-jawabban tersebut sebagai amunisi untuk mengatasi calon costumer
seperti itu.
DREAMS
PROBLEMS
NEEDS
Untuk bisa mengetahui hot button, maka pertanyaan-pertanyaan ini bisa membantu anda.
A. Apa yang paling DIINGINKAN Customer?
B. Apa yang paling DITAKUTKAN Customer?
C. Apa MIMPI Customer yang Ingin Anda bantu?
D. Apa KEBUTUHAN Customer yang ingin Anda penuhi
E. Apa MASALAH Customer yang ingin Anda selesaikan?
Bangun kedekatan
Membangun kedekatan dengan calon costumer adalah hal yang mutlak harus dilakukan
untuk bisa menarik perhatiannya. INGAT, manusia punya perasaan, jangan diabaikan. Jika
kita melakukan penjualan tanpa memberikan empati pada calon costumer, maka dia akan
merasa bahwa anda seperti robot, tidak berperasaan.
Bayangkan jika anda sedang membawa anak kecil (anak, adik, keponakan, atau saudara
anda jalan-jalan. Lalu ada penjual mainan yang menawarkan mainannya)
Skenario pertama, penjual mainan itu menawarkan mainan nya pada anda dengan
ungkapan ‘sayang anak, sayang anak’. Lalu anak yang anda bawa, memintanya. Penjual
tersebut mengatakan “ayo pak/bu, masak gak sayang sama anaknya, daripada nanti nangis”
(sambil memperagakan mainan yang membuat si anak tambah ngotot untuk membeli).
Skenario kedua, penjual mainan itu menyapa anda, lalu mengatakan, ‘anak bapak terlihat
cerdas dan aktif, pasti bapak sangat sayang pada anak tersebut.’ Ketika anak tersebut
meminta barang mainan yang dijualnya, si penjual berkata; “adik pintar, jangan menangis
ya!”. Lalu dia menjelaskan barang mainan yang diminta si anak dan memberi pilihan
alternatif yang sesuai dengan isi kantong anda. Bahkan dia menawarkan kartu nama jika
anda tidak bisa membelinya karena tidak bawa uang.
Penjual mana, yang bisa menarik perhatian anda untuk membeli barangnya? Bahkan
mungkin membuat anda jadi tidak tega untuk tidak membeli produknya?
Penjual di skenario satu, hanya peduli terhadap penjualannya. Dia hanya berfikir “yang
penting, barangnya laku”.
Sedangkan penjual di skenario kedua, tidak bersikap memaksa, dan mau mengerti keadaan
anda, bahkan merebut hati anda dengan memuji anak anda. Sudah pasti anda akan memilih
membeli produk jualannya dan menjadi langganannya.
BANYAK NANYA. Tanya spesifikasi produk, berupa warna, rasa, varian, jenis, harga, cara
pembayaran, nomor rekening.
MENGHUBUNGI ANDA BERKALI-KALI. Jika calon costumer mulai menghubungi anda berkali-
kali melalui berbagai sarana komunikasi (sms, bbm, telepon, ngajak ketemuan), artinya
sudah 90% dia membeli produk anda.
Sesudah tiga tahapan tersebut, saat nya anda melakukan CLOSING SALE.
Bagian II
Bagian kedua dari ebook ini adalah kupas tuntas mengenai teknik closing, untuk mengatasi
problem-problem penolakan. Penguasaan teknik closing ini sangat penting, karena akan
memperbesar konversi (% closing) anda. Jika tingkat konversi anda besar, maka costumer
pun akan banyak. Sebaliknya, jika tingkat konversi anda kecil, maka costumer anda pun akan
sedikit.
Misalnya, jika dulu anda presentasi atau melakukan penawaran produk pada 100 orang, lalu
yang menjadi costumer hanya 10, maka setelah tahu teknik closing dari SekolahAfiliasi.com,
diharapkan dari 100 penawaran, anda bisa melakukan 80% closing, alias mendapatkan
buyer, atau pelanggan sebanyak 80. Amiin
Teknik closing yang akan saya ajarkan, bisa dilakukan untuk penjualan di bisnis offline
ataupun online. Karena internet hanyalah media, sedangkan materi ini bersifat umum bagi
setiap penjual. Khususnya adalah penjual yang punya cita-cita tinggi seperti anda. Jadi, anda
bisa melakukan penawaran yang berakhir closing sale bukan penawaran yang bikin pusing.
Anda dapat memberi manfaat pada pelanggan/costumer, dan costumer pun memberi
manfaat pada anda dengan membeli produk anda. Win-win solution. Keren kan?
Teknik 1. Ya ya ya
Misalnya
“Bu, sebelumnya ibu memang sering kesini, ya?” | “Iya….”
“Mudah kan bu, menemukan alamat kami?” | “Iya…”
“Produk ini cantik sekali bu, ya?” | “Iya…”
“Ibu mau ambil produk yang ini?” | “Iya…”
Atau
“Bapak sebelumnya mohon maaf, bapak rencana mau beli mobilnya untuk keperluan
pribadi atau keluarga?” |”Keluarga…”
“Oh begitu ya pak… Bapak lebih suka yang warna hitam atau putih?” | ”Hitam…”
“Bapak pilih yang manual atau matic? | “Manual…”
“Oh ya, ngomong-ngomong, rencana bapak maubayar cash atau kredit? | “Kredit…”
Kuncinya
Jangan biarkan Calon Customer berkata: “NGGAK!”, “TIDAK!”, dan hal-hal yang serupa
Contoh pertanyaan SALAH: “Ibu jadi beli apa nggak? | “NGGAK!!!”
Pertanyaan tersebut secara tidak langsung mengarahkan pikiransi ibu untuk berkata:
“NGGAK!
Arahkan pikiran mereka untuk menyetujui pernyataan Anda. Gunakan pertanyaan terbuka.
Contohnya: “Ibu pilih yang ini atau yang ini?, “Suka yang ini atau yang ini?”, dll
Atau gunakan pertanyaan yang jawabannya “YA... YA… YA…” (seperti contoh sebelumnya)
Misalnya
“Wah Harganya MAHAL!” | “Iya bu, dari sananya emang mahal” (GAGAL CLOSING!),
Pasrah….
Coba Anda perhatikan contoh tadi, setiap kali calon customer mengungkapkan
keberatannya, ketika Anda jawab, selalu Anda akhiri dengan pertanyaan… Disinilah
maksudnya…
Teknik 3. 1 2 3
Misalnya
“Kalau ibu pakai produk ini, ibu akan Lebih Sehat, Lebih Cantik, dan terlihat 10 tahun Lebih
Muda. Coba saja bu…”
“Ikut Seminar ini, akan membuat Anda Lebih Kaya, Lebih Sukses, dan memiliki Lebih Banyak
Jaringan”
“Produk ini Lebih Murah, Lebih Cepat, dan Lebih Dapat diandalkan untuk berinternet
daripada produk lainnya”
“Jika Anda membeli mobil hari ini, kami akan Memberikan Asuransi, Bebas Pajak, dan Tangki
Penuh Bahan Bakar”
“Kalau ibu beli hari ini, ibu bisa dapat BONUS ekstra bed, bantal, dan GRATIS diantar sampai
rumah”
Intinya
Anda berikan 3 Keuntungan secara ringkas dalam satu penawaran. Orang biasanya suka
dengan produk yang manfaatnya banyak, terlepas apakah produknya barang atau jasa.
Mereka harus memutuskan saat itu juga, kalau tidak, mereka akan MENYESAL
Misalnya
“Stok kami untuk barang ini sangat terbatas. Jika tidak diambil sekarang, Anda akan
kehabisan.”
“Sudah ada calon pembeli yang menawarnya. Saya khawatir barangnya habis. Lebih baik
ambil sekarang”
“Jika Anda mendaftar hari ini, aku akan berikan tambahan diskon 2%. Tetapi khusus hari ini
saja.”
“Hari ini harga hanya Rp150.000. Besok harga naik 10x lipat”
“Voucher DISKON ini hanya berlaku sampai malam ini. Besok vouchernya hangus!”
Bisa dipahami contohnya?
Yang harus Anda ingat, calon customer itu SUKA MENUNDA!
Misal:
“Nanti saja ya…”
“Besok aja deh…”
“Pikir-pikir dulu ya…”
“Aku harus tanya suami dulu nih….”, dll
Intinya,
Teknik “NOW OR NEVER” ini akan memaksa calon customer untuk tidak menunda. Kenapa?
Karena jika dia menunda, akan ada kerugian besar. Entah masa promo nya (DISKON,
HADIAH, BONUS, dll) yang habis, atau produknya yang tidak ada lagi, atau bahkan harganya
yang akan naik.
Teknik ini cocok untuk Anda yang sedang mengadakan promo-promo kreatif. Atau
memang momen khusus yang memiliki keterbatasan jumlah produk, jumlah waktu, atau
jumlah pembeli.
Teknik 5. Surprise
Misalnya,
“Khusus untuk Anda, Saya akan memberikan Powerbank secara GRATIS! Tolong jangan
cerita ke pelanggan lain ya…”
“Saya akan menambahkan ekstra baterai untuk setiap pembelian Blackberry tipe xxxx”
“Karena mba sudah jadi customer kami, untuk pembelian berikutnya FREE Ongkos kirim…”
“Karena ibu sering belanja di sini, kami akan berikan Sesuatu Khusus untuk ibu…”
“Akang ini orang spesial bagi perusahaan kami. Saya akan berikan BONUS Spesial khusus
untuk akang…”
Intinya,
Orang itu suka dengan Kejutan. Lebih baik Anda tidak menjanjikan lebih tapi pada akhirnya
akan memberikan sesuatu yang lebih, daripada menjanjikan lebih tapi pada kenyataannya
Anda tidak menepatinya.
Teknik ini akan sangat berguna terutama untuk memancing pembelian berikutnya. Orang
kalau sudah puas dan bahagia, biasanya akan terus-terusan beli ke kita. Bahkan bisa jadi dia
akan menyebarkan virus WOMM ke teman-temannya karena kebahagiaan tersebut.
Gak ada ruginya kan, berbagi kebahagiaan?
Teknik 6. PERBANDINGAN
Anda ingin menjual produk “X”, harganya Rp 185.000. Produk ini awalnya nggak laku. Kalau
Anda menggunakan teknik Perbandingan, Anda akan buat produk A dan B yang notabene
produk A lebih mahal dan produk B lebih murah. Sedangkan produk X harganya di tengah-
tengah, kualitasnya pun demikian.
Misal:
“Ibu, produk A harganya Lebih Mahal. Kualitasnya pun memang sangat bagus. Kalau produk
X ini harganya lumayan terjangkau. Kualitasnya juga bagus. Cocok untuk Ibu. Kalau produk B
harganya murah banget. Tapi ya itu, kualitasnya pun biasa-biasa saja.
Jika Anda HARUS memilih, Anda mau beli produk yang mana?
Berdasarkan survei Saya ke beberapa orang di beberapa tempat, ternyata orang cenderung
memilih produk yang pertengahan, yaitu produk X. Apalagi kalau yang A dan B sudah kita
setting lebih mahal dan lebih murah.
Akan terasa berbeda jika Anda hanya menjual produk X saja. Tidak ada yang dibandingkan.
Orang justru cenderung tidak beli.
Alhasil, teknik Perbandingan sangat efektif jika dibandingkan dengan tanpa adanya
perbandingan.
Tunjukan Harga Asli dan Harga Penawaran terbaru. Biarkan dia menghitung sendiri…
Teknik ini mirip-mirip dengan teknik Perbandingan. Perbedaannya terletak pada
kesederhanaannya, karena lebih simpel. Anda tinggal cantumkan harga terdahulu (harga
aslinya) terus dicoret dan tampilkan harga Penawaran Anda saat ini.
Rp 95.000
A. Rp 95.000
B. Rp 309.000
Rp 95.000
Lebih emosional mana? A, atau B?
Orang cenderung ingin MENGHEMAT. Sadar nggak sadar, kalau pakai Teknik Harga Coret,
orang akan menghitung sendiri berapa uang yang akan mereka hemat ketika dia
memutuskan untuk membeli.
Teknik 8. MENJILAT
Semakin Anda jago dalam memujinya dan membuat ‘hidungnya melayang’, semakin besar
potensi Anda CLOSING… Hehehe
Misal
Wiih mantep! Cantik sekali mba… Baju ini memang cocok banget dipake sama mba”
“Wow kereeen…!! Mas terlihat lebih muda pake kemeja itu. Pas banget…”
“Wah sepertinya bapak ini ahli komputer. Pasti bapak dapat melihat betapa bagusnya
komputer ini untuk bapak gunakan.”
“Gaun ini terlihat sangat bagus ibu kenakan. Teman-teman ibu pasti juga akan terkesan jika
ibu memakai gaun merah ini.”
“Bapak ini LUAR BIASA! Istri bapak pasti akan senang jika bapak membelikan kalung ini
untuknya. ”
Misal
“Memang benar bu. Kalau ibu ambil produk di tempat lain, harganya memang lebih murah.
Tapi ya itu bu, coba ibu hitung sendiri, kalau di kita ambil mahal tapi bisa dipakai untuk 2
tahun. Di tempat lain memang murah, tapi setiap 3 bulan ibu harus mengganti karena
mungkin rusak. Ibu bisa hitung sendiri berapa uang yang harus ibu keluarkan dalam
duatahun…”
“Suplemen ini harganya memang mahal. Tapi kalau bapak coba minum suplemen ini selama
1 bulan, rasa sakit yang bapak rasakan selama ini Insya Allah bisa sembuh. Kalau suplemen
merek lain memang harganya murah, tapi bapak akan ketergantungan dan setiap bulan
harus menganggarkan uang untuk beli suplemen tersebut. Silakan bapak pilih sendiri…”
Teknik 10. TAMPAK MURAH
Anda bisa pecah menjadi bulanan, mingguan, harian atau sesuai paket yang Anda tawarkan.
Misal
“Hanya dengan Rp 5.000/hari, kini Anda bisa menikmati siaran langsung Serie-A di TV
kesayangan Anda.”
“Cukup Rp 3.000.000/bulan, Anda bisa memiliki rumah impian Anda selama ini…”
Bandingkan dengan
“Hanya dengan Rp 150.000/bln, kini Anda bisa menikmati siaran langsung Serie-A di TV
kesayangan Anda”
“Sekarang cukup Rp 140.000/bln, Anda bisa menikmati makanan spesial kami SEPUASNYA”
“Cukup sediakan Rp 300.000.000, Anda bisa memiliki rumah impian Anda selama ini…”
Rasakan bedanya
CARANYA?
Anda bisa berikan makanan spesial untuknya jika Anda bertemu dengannya.
Atau
Anda ajak makan calon customer Anda, traktir dia..
Pokoknya, semakin banyak yang Anda berikan untuknya, bahkan itu spesial, semakin tinggi
rasa ‘nggak enakan’ itumuncul<--ini namanya NODONG!
Teknik ini cocok jika Anda punya produk yang nilai harganya besar. Kalau harganya murah,
pakai teknik lain saja. Karena teknik ini mengeluarkan biaya, Anda harus ingat itu.
Teknik ini tidak akan mempan untuk orang-orang yang nggak tahu diri! Udah dikasih
banyak, eeh nggak CLOSING…
Misal,
“Sebelumnya Saya juga memiliki masalah yang sama, tetapi setelah memakai produk ini,
semua masalah yang mengganggu hilang dalam sekejap!”
“Dulu Saya pun berpikir sama seperti Anda. Semua MLM itu sama. Dan Saya benar-benar
bisa merasa kan apa yang Anda rasakan sekarang. Tapi setelah Saya menemukan MLM ini,
perasaan tersebut berubah. Jika tidak percaya, Anda bisa luangkan waktu 15 menit untuk
Saya jelaskan lebih dalam?”
Sekali lagi, NO RAPPORT, NO SALE! Teknik ini adalah teknik Paling Ampuh dalam
membangun kedekatan. Semakin Anda dekat, semakin besar potensi CLOSING
Ketika Anda bisa merasa bagaimana rasanya menjadi mereka, CLOSING akan tejadi dengan
sendirinya.
dll…
Yang perlu Anda catat, Anda tidak boleh berbohong. Kalau memang tidak terbatas, ya
jangan katakan terbatas. Gunakan sesuai porsinya.
Yang termasuk terbatas itu, TIDAK sampai puluhan jumlahnya. Kalau sudah sampai puluhan,
ratusan, bahkan ribuan, itu sudah tidak terbatas lagi.
Hati-hati, jangan sampai blunder…
Tunjukkan ke calon customer produknya apa saja. Pastikan mereka memilih apa yang ingin
mereka pilih. Anda hanya memastikannya itu cocok untuknya.
Anda hanya berfungsi sebagai jembatan di antara pilihan-pilihan yang mungkin mereka pilih.
Teknik ini cocok untuk Bisnis yang basic Jualannya menggunakan Toko, seperti Butik,
Fashion, Retail, dll.
Orang kalau sudah berpikir senang, ketawa-ketiwi, jarang berpikir negatif. Termasuk berpikir
bahwa Anda tuh sedang Jualan.
Ceritakan cerita-cerita lucu atau lelucon yang sekiranya bisa buat calon customer Anda
tersenyum bahkan tertawa lepas.
Teknik 16. JIKA…MAKA..
Demikianlah, 17 Teknik Closing yang bisa anda praktekan dalam berjualan, termasuk dalam
berbisnis Affiliasi.
Anda TIDAK HARUS Hafal ke 17 teknik tersebut, Yang Paling Penting Anda PAHAM… Banyak
Praktik, Banyak Latihan… Hasilnya menyusul…
Perhatian!
KUASAI TEKNIK-TEKNIKNYA LATIH TERUS MENERUS!
No
Dying
Selling
No
Nothing
Closing
Anda bisa mencoba 17 teknik closing tersebut dengan mengerjakan Tugas berikut:
Buatlah penawaran produk dengan mengikuti 17 teknik closing dalam bentuk
tulisan/iklan yang berpengaruh.
Bagian III
2. Masalah
Mengidentifikasi masalah, adalah tahapan selanjutnya setelah Anda mengkondisikan
calon pelanggan Anda. Identifikasi masalah ini sangat penting, karena akan bisa
mengarahkan pada solusi dan closing. Selain itu, identifikasi masalah akan
mengarahkan arah pembicaraaan pada solusi, sehingga obrolan tidak menjadi ngalor
ngidul , tidak jelas ujung pangkalnya.
Contoh identifikasi masalah pada saat berbincang-bincang.
Saya: selamat siang, senang sekali bisa punya teman di perjalanan
Target: Siang
Saya: Sepertinya bapak, seorang pengusaha sukses.
Target: “wah, tahu dari mana?”
Saya: dari penampilan bapak, aura yang terpancar adalah aura kebahagiaan
Target: sok tahu, saya Cuma PNS koq.
Saya: kalau begitu bapak seorang PNS yang bahagia (jangan lupa, buat target
tersenyum dan tersanjung)
Target: bisa aja kamu.
Saya: oya, bapak kerja dimana?
Target: di dinas kehutanan
Saya: wah, banyak keluar-masuk hutan dong, pernah ketemu tarzan?
Target: ngaco kamu, ya, nggak lah
Saya: hehe bercanda pak, teman saya juga ada yang kerja di dinas kehutanan, dia
sering dinas keluar daerah, termasuk ke ambon malah, padahal katanya di sana
daerah konflik.
Target: ya, itu kan resiko pekerjaan
Saya: berarti, bapak orang hebat, karena sanggup menanggung resiko berat
Target: ya, begitulah, namanya juga cari makan, harus kerja keras, gak boleh malas.
Saya: keluarga gak pernah protes pak, kalau ditinggal dinas, atau khawatir akan
keselamatan bapak?
Target: istri dan anak saya sudah biasa ditinggal.
Saya: keluarga bapak berarti hebat juga yah. Sepertinya menjalani hidup seperti
bapak, nyaman ya? Karir aman, penghasilan aman, keluarga juga nyaman. Rasanya
nggak ada yang kurang.
Target: ya, alhamdulillah. Tapi namanya manusia ada saja yang kurang.
Saya: Misalnya apa pak?
Target: ya, seperti saya misalnya. Sebenarnya saya sudah lelah bekerja dinas seperti
ini, saya juga ingin bekerja tanpa harus meninggalkan keluarga. Tapi mau gimana
lagi.
Saya: nggak coba bisnis pak? Siapa tahu ada yang cocok.
Target: bisnis apa? Saya nggak pandai bisnis, lagipula beresiko. Kalau gagal bisnis,
gimana? Anak saya mau makan apa?
Sampai sini, masalah sudah teridentifikasi yaitu ingin dekat dengan keluarga, tapi
bingung cara mencari uang untuk nafkah anak-istri jika tidak bekerja sebagai PNS.
saya bisa langsung closing dengan menawarkan produk jasa saya.
Saya: saya punya cara bisnis yang resiko nya kecil, penghasilannya cukup besar.
Sudah banyak orang yang mencoba, dan berhasil. Hanya saja perlu ketekunan dan
kemauan besar untuk belajar.
Target: bisnis apaan? Jangan-jangan penipuan.
Saya: ganteng begini, masak menipu pak?
Target: justru yang ganteng banyak jadi penipu
Saya: (pasti tertawa bersama). Nggak lah pak, dosa. Saya juga punya keluarga, dan
tidak mau menyusahkan mereka. Bapak mau tahu bisnisnya?
Target: boleh deh, siapa tahu menarik.
Saya: saya buka bisnis affiliasi di internet.
Target: apa itu bisnis affiliasi?
Saya: affiliasi itu semacam reseller produk, tapi online.
Target: gimana cara kerjanya?
Terangkan cara kerjanya dengan detil dan menyenangkan. Selipi dengan gurauan,
supaya obrolan menjadi hangat.
Saya: gimana pak, tertarik untuk mencoba? Siapa tahu bisa jadi solusi bapak untuk
menambah penghasilan, bahkan bapak bisa ambil pensiun dini secepatnya. Jadi
impian bapak untuk selalu dekat dengan keluarga sekaligus tetap menghasilkan
uang, bisa tercapai.
Intinya :
1. Ketika pertama kali bertemu dengan orang, jangan sekali-kali langsung
bertanya apa masalahnya, tapi perlu pengkondisian terlebih dahulu. Setelah
terbentuk chemistry, Anda dan target sudah terbangun obrolan yang lancar,
target sudah ceplas ceplos, baru Anda mulai bertanya tentang masalah-
masalah mereka, impian yang belum terwujud, dan kebutuhan-kebutuhan
mereka. Beri solusi, maka Anda pasti bisa closing.
2. Gunakan teknik Ya ya ya, teknik yang nanya yang menang, teknik 1 2 3, teknik
now or never, teknik surprise, dll.
3. Pada tahap ini sebetulnya Anda sudah bisa closing. Tapi jika belum terjadi
closing, jangan dipaksakan. Lanjutkan proses tahap ketiga, yaitu Impikasi.
3. Implikasi
Maksud dari implikasi adalah menyadarkan calon costumer tentang dampak yang
akan menimpanya jika tidak segera menyelesaikan masalah, ataupun meraih
mimpinya. Misalnya, kita bisa menyampaikan begini; “jika bapak tidak segera belajar
tentang internet marketing, bisnis bapak bisa jalan di tempat. Apalagi di tengah iklim
persaingan bisinis yang ketat, perusahaan kita bisa tersingkir. Bukankah saat ini
banyak perusahaan yang di merger karena mengalami tanda-tanda kebangkrutan?
Atau jika kita meneruskan contoh dialog di atas:
Saya: belajar bisnis afiliasi ini minim resiko pak. Namun perkembanganya pesat,
semakin banyak orang yang tahu, makin banyak juga pemainnya, sehingga
saingannya nanti akan sangat ketat. Jika bapak tidak memulai dari sekarang, nanti
keburu ketat persaingannya. Lagipula program ini bisa jadi jalan tol untuk
menambah penghasilan bapak.
Jika tidak mulai sekarang, bisa menghambat pencapaian cita-cita bapak lho?
Target: ok. Saya coba deh
Closing.
Intinya :
1. Buat kondisi keterdesakan bagi target. Terus bertanya implikasi yang akan
menimpa target jika tidak segera action. Misal, masalahnya akan bertambah
berat, impiannya akan semakin sulit terwujud, dll.
2. Kembali gunakan teknik ya ya ya, teknik surprise, teknik bertanya, teknik now or
never, Teknik Exlusive, Teknik Tampak Murah, dll.
4. Tuntaskan
Arahkan pertanyaan menuju closing. Tawarkan produk dengan berbagai
keunggulannya. Pengaruhi fikiran calon costumer, bahwa dia harus segera membeli
produk yang kita tawarkan, dengan menggunakan teknik-teknik closing yang sudah
saya ajarkan.
Lalu akhiri dengan pertanyaan: kapan bapak akan mulai bergabung dengan
sekolahafiliasi.com? hehe. Atau, kapan bapak akan transfer untuk mendapatkan
produk kami. Kami memiliki layanan ekspress. Begitu uang ditransfer dan konfirmasi,
barang langsung dikirim.
Intinya :
1. Pada tahap ini harus betul-betul terjadi closing. Jika target market Anda benar-
benar target potensial, pasti terjadi closing. Jika tidak terjadi closing, berarti
target Anda bukan target potensial. Jangan menyerah, cari lagi target potensial
yang lain
2. Target potensial adalah target yang butuh produk/jasa Anda, dan mampu
membayar sesuai dengan harga yang Anda tetapkan.
3. Gunakan teknik perbandingan harga, teknik tampak murah, teknik harga coret,
dll.
Formula SMIT ini merupakan formula praktis untuk menggunakan 17 teknik closing yang
sudah dibahas sebelumnya. Formula ini adalah panduan bagi Anda, sehingga Anda tidak
perlu lagi bingung, teknik mana yang perlu Anda gunakan terlebih dahulu.
Itulah kenapa saya menamakannya sebagai The Killer Closing Sales Technique. Untuk
mendapatkan teknik ini, saya harus mengikuti workshop Selling On The Stage selama 3 hari,
dan harus merogoh kocek sebesar 6jt rupiah Saya harap Anda betul-betul
mempraktekkan teknik ini, hingga Anda menguasainya. Jika Anda sudah menguasainya, saya
yakin akan terjadi peningkatan pada omzet penjualan Anda. Kemampuan selling Anda pun
akan meningkat secara drastis. Anda pun akan selalu merasa enjoy untuk selling. Bahkan
target Anda pun akan senantiasa senang jika Anda selling pada mereka, karena mereka tidak
merasa Anda seorang penjual. Target akan selalu menganggap Anda sebagai problem solver
bagi masalah, impian dan kebutuhan mereka.
Apa jadinya, jika Anda enjoy selling? dan target market Anda selalu merasa senang dengan
kehadiran Anda? senang jika Anda menawarkan produk/jasa pada mereka? Pada saat itu
Anda akan menjadi money magnet, dan dikejar-kejar uang dalam arti yang sesungguhnya
Asyik bukan?
Untuk mengetahui sejauh mana formula SMIT ini berhasil dengan baik, maka kita perlu tolok
ukur yang jelas. sambil belajar, mari kita sambil latihan yuk!
Tugas 2
1. Buatlah daftar 10 calon costumer yang akan kita tawari produk atau jasa kita
2. Hitunglah berapa orang dari mereka yang membeli produk barang atau jasa kita.
3. Hitung juga rasio (prosentase) pembeliannya dari 10 calon tersebut. Misal, dari
10 calon costumer, yang membeli ada 6 orang, berarti rasionya 60%.
Semakin besar rasionya, berarti kemampuan kita dalam menerapkan formula
SMIT ini makin piawai/baik.
Penutup
Ebook ini adalah hanya sebagian dari praktek selling yang dilakukan oleh para pakar bisnis. Teori-
teori yang dibahas di dalamnya hanya akan menjadi wacana, dan pengetahuan jika tidak diprakekan.
Semoga anda berhasil dan diberi limpahan rezeki yang berkah. Amiin
Semoga bermanfaat
Jangan lupa add akun fb saya ya : fb.com/juraganarfah
Salam.