Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA PERTUSIS (A37)

No. Dokumen :
SOP/UKP.BPU.065-MKS/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 27 Juli 2016
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS
KECAMATAN drg.Herisianto. T
MAKASAR NIP.196209231994021001

1. Pengertian Pertusis adalah penyakit infeksi saluran pernafasan akut yang


sangat menular ditandai dengan suatu sindrom yang berupa batuk
yang bersifat spasmodik dan paroksismal disertai nada yang
meninggi karena penderita berupaya keras untuk menarik nafas
sehingga pada akhir batuk sering disertai bunyi yang khas (whoop)
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam melakukan
tatalaksana terhadap pertusis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 38/SK/MKS/07/2016 Tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/Menkes/514/2015
tentang Panduan Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
5. Langkah- 1. Dokter melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan
nama, tanggal lahir, nomor rekam medis (minimal dua data)
langkah
dan mencocokkan denga data di rekam medis
2. Dokter melakukan anamnesa dengan menanyakan:
a. Keluhan berupa : panas ringan, malas, batuk, muntah di
akhir batuk, tidak nafsu makan dan kongesti nasalis.
b. Riwayat penyakit yang lalu
c. Riwayat kontak dengan penderita pertusis
d. Riwayat imunisasi dasar tidak lengkap
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik lengkap untuk
menemukan tanda – tanda klinis seperti batuk berat yang
berlangsung lama, batuk disertai bunyi ‘whoop’ dan sianosis
4. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang meliputi
pemeriksaan apus darah tepi untuk menemukan
leukosistosis dan limfositosis relatif serta melakukan
pemeriksaan kultur
5. Dokter menegakkan diagnosa dan rencana layanan medis
berupa rawat jalan
6. Dokter menuliskan resep obat, diantaranya adalah :
a. Antibiotik
b. Antitusif
c. Salbutamol
7. Dokter memberikan edukasi dan konseling kepada pasien
antara lain tentang kondisi pasien, cara penularan,
pengobatan dan efek samping pengobatan
8. Dokter mencatat tanggal pemeriksaan, anamnesa,
pemeriksaan fisik, diagnose/kode ICD10, rencana layanan
medis, pengobatan dan edukasi pasien di rekam medis
9. Dokter mencegah terjadinya pengulangan yang tidak perlu
dengan memeriksa kembali catatan pelayanan yang telah
diberikan.
10.Dokter memasukkan kode tanda akhir pemeriksaan
6. Bagan Alir -

1
7. Unit Terkait BPU, Poli 24
8. Riwayat
Tanggal mulai
Perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
Dokumen

Anda mungkin juga menyukai