EVALUASI ANTHROPOMETRI DAN KONDISI FISIK ATLET FUTSAL BINTANG TIMUR SURABAYA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengevaluasi anthropometri dan kondisi fisik atlet Futsal bintang
Timur Surabaya .Anthropometri meliputi Tinggi Badan, Berat Badan, Kadar lemak, Leg Length, Waist Griths, Upper
Thigh, Lower Thigh, Calf. Kondisi Fisik Meliputi Kecepatan, Kelincahan, Kekuatan, Daya Tahan
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah anthropometri dan
kondisi fisik atlet Futsal bintang Timur Surabaya. Subyek dalam penelitian ini adalah atlet Futsal bintang Timur
Surabaya dengan jumlah 20 atlet. Metode yang digunakan adalah survei dan teknik pengumpulan datanya menggunakan
tes dan pengukuran.
Hasil penelitian menunjukkan atlet Bintang Timur Surabaya memiliki Indeks Massa Tubuh kategori
”overweight” sebanyak 4 atlet (20%), kategori “ideal” sebanyak 14 atlet (70%), kategori “underweight” sebanyak 2
atlet (10%). Kadar lemak dengan kategori “berlebih” sebanyak 5 atlet (25%) kategori “normal” sebanyak 15 atlet
(75%). Kecepatan dengan kategori “sangat bagus ” sebanyak 1 pemain (10%), kategori ‘bagus” 2 atlet (10%), kategori
“cukup” 4 atlet (20%), kategori “jelek” 2 atlet (10%), kategori sangat jelek 11 atlet (55%). Kekuatan dengan kategori
“sangat bagus” 2 atlet (10%), kategori “bagus” sebanyak 5 atlet (25%), kategori “cukup” sebanyak 7 atlet (35%),
kategori “jelek” sebanyak 6 atlet (30%).Kelincahan dengan kategori “sangat bagus” 13 atlet (65%), kategori “bagus”
sebanyak 5 atlet (25%), kategori “cukup” sebanyak 1 atlet (5%), kategori “sangat jelek” 1 atlet (5%). Daya Tahan
dengan kategori “sangat bagus” sebanyak 1 pemain, kategori “bagus” 5 atlet (25%), kategori “cukup” 4 pemain (20%),
kategori “jelek” sebanyak 10 atlet (50%)
Dari hasil penelitian dari pengambilan data kondisi fisik dan anthropometri atlet futsal Bintang Timur Surabaya
bahwa tingkat kondisi fisik atlet futsal Bintang Timur Surabaya secara keseluruhan bagus adapun ada aspek kondisi
fisik yang perlu ditingkatkan terutama di aspek daya tahan dan kecepatan.
ABSTRACT
EVALUATION OF ANTHROPOMETRY AND PHYSICAL CONDITION BINTANG TIMUR SURABAYA
ATLET FUTSAL
1
The aim of this research is to evaluate anthropometry and physical condition of Futsal athlete of East Surabaya.
Arthropometry includes Body height, Weight, Fat content, Leg Length, Waist Griths, Upper Thigh, Lower Thigh, Calf.
Physical Condition Includes Speed, Agility, Strength, Endurance
This research is a descriptive quantitative research. The variables in this research are anthropometry and physical
condition of Futsal athlete of East Surabaya star. The subjects in this study are athletes Futsal Bintang Timur Surabaya
with the number of 20 athletes. The method used is survey and data collection technique using test and measurement.
The results showed that athletes of Bintang Timur Surabaya had an overweight "4" (20%), "ideal" category of
14 athletes (70%), "underweight" category of 2 athletes (10%). Fat content with the category of "excess" as many as 5
athletes (25%) "normal" category as many as 15 athletes (75%). The speed of the category "very good" as much as 1
player (10%), the category of 'nice' 2 athletes (10%), the category "enough" 4 athletes (20%), category "ugly" 2 athletes
(10%), Ugly 11 athletes (55%). Strength with the category of "very good" 2 athletes (10%), the category of "good" as
many as 5 athletes (25%), "enough" category of 7 athletes (35%), category "ugly" as many as 6 athletes (30%). Agility
with the category of "very good" 13 athletes (65%), "good" category as many as 5 athletes (25%), "enough" category of
1 athlete (5%), "very bad" category 1 athlete (5%). Agility with the category of "very good" as much as 1 player, the
category of "good" 5 athletes (25%), "enough" category 4 players (20%), category "bad" as many as 10 athletes (50%)
From the research result from the data of physical condition and anthropometry of futsal athlete of Bintang
Timur Surabaya, that physical condition of futsal athlete of Bintang Timur Surabaya is good . There are aspect of
physical condition which need to be improved especially in aspect of endurance and speed.
2
Evaluasi Anthropometri dan Kondisi Fisik Atlet Futsal Bintang Timur Surabaya
yang baik berbeda dengan sepak bola, pada futsal dalam untuk penelitian.Metode ini disebut sebagai metode
permainan pemain cenderung di tuntun bisa beraktivitas positivistic karena berlandasan pada filsafat
intensitas tinggi hal ini tidak lepas dari karakteristik positivisme.Metode ini sebagai motode ilmiah atau
permainan futsal scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
KARAKTERISTIK FUTSAL yaitu konkrit atau empiris, obyektif, terukur, rasional, dan
(The FA Coaching Futsal Level 3 UEFA B Award sistematis. Metode ini disebut metode discovery, karena
Module 2016) dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan
berbagai iptek baru.Metode ini disebut juga kuantitatif
• Total durasi permainan: 87 menit karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
• Durasi permainan: 77 Menit ( paruh waktu tidak menggunakan statistik. (Sugiyono, 2012:7).
termasuk) Berikut ini adalah penjelasan Notoatmodjo mengenai
• Waktu Istirahat (37 Menit + 10 Menitparuh penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang
• Berarti : 48 % waktu istirahat dan 52 % waktu dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
bermain waktu) gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara
• Rasio kerja-istirahat 1:1 obyektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk
Interval bermain Interval istirahat memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang
dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan
dengan langkah-langkah pengumpulan data ,klasifikasi,
• 75% antara 1-18 detik • 83% antara 1-15 detik. pengelolaan atau analisis data,membuat simpulan dan
• 20% antara 19-30 s. • 8% antara 16-30 s. laporan (Notoatmodjo,2002 :138). Penelitian deskriptif
• 4% antara 31-60 s. • 6% antara 31-60 s. adalah penelitian yang melibatkan satu variable dalam
• 1% antara 61-90 s • 3% antara 3 s satu kelompok. (Purwanto, 2010:183).
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu : 07.00 – 11.00
% Game Time Tanggal : 7 Januari 2017
Tempat : Bhaskara Futsal Surabaya
1%
B. Populasi
16% Over 85 % Hr Dalam penelitian yang ini yang menjadi subyek
Max penelitian adalah keseluruhan atlet futsal Bintang
65-85 % Hr Max Timur Surabaya.
C. Subyek Penelitian
Dalam penelitian yang ini yang menjadi subyek
Less 65 % Hr penelitian adalah tidak keseluruhan atlet futsal
Max Bintang Timur Surabaya.
83%
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data di dalam penelitian ini
dilakukan tes dan
Dalam permainan futsal durasi antara tindakan dan pengukuran variabel. Adapun tes yang digunakan
istirahat mempunyai durasi waktu yang sama. Pemain untuk penelitian ini adalah :
bermain dan beristirahat menggunakan durasi waktu yang
sama. Sebagian besar tindakan baik bermain dan istirahat
sekitar 15 detik. Sehingga ketika ingin meningkatkan 1. Tinggi dan Berat Badan
kualitas fisik pemain futsal menggunakan rasio 1:1 Kegunaan
dengan durasi waktu 15 detik. Di harapkan dengan Pengukuran terhadap tinggi dan berat badan diperlukan
latihan ini pemain akan memilki kualitas fisik yang untuk mengetahui komposisi ideal tubuh atlet. Komposisi
bagus , selain latihan pemain juga memerlukan: yang ideal antara tinggi dan berat badan akan
1. Daya tahan aerobik bagus berpengaruh terhadap pencapaian prestasi.
2. Kapasitas pemulihan yang baik Prosedur Pelaksanaan Tes
3. Kekuatan Prosedur pelaksanaan tes adalah sebagai berikut:
4. Power a. berdiri tegak lurus;
5. Kecepatan b. pandangan lurus ke depan;
6. Kelincahan c. saat pengukuran berat badan, atlet menggunakan
pakaian seminim mungkin.
METODE
2. Pengukuran Ketebalan Lemak
Dari masalah-masalah yang telah dirumuskan, metode Kegunaan
penelitian pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan Pengukuran untuk mengetahui tingkat ketebalan
pendekatan deskriptif. Metode kuantitatif dinamakan lemak tubuh ditujukan untuk mengestimasi dan
metode tradisional, karenan metode ini sudah cukup lama memonitor, pertumbuhan, perkembangan,
digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode kematangan, dan perubahan komposisi tubuh.
3
Ketebalan dan konsentrasi penimbunan lemak juga 4. Waist Griths
berpengaruh terhadap keleluasaan gerak. Tujuan: tujuan menentukan pinggang ketebalan
Prosedur Pelaksanaan Tes adalah untuk mendapatkan ukuran jumlah lemak
Prosedur pelaksanaan tes adalah sebagai berikut: perut (lemak visceral).
a. Kulit di tempat yang diukur dicubit dengan Prosedur: Pengukuran pinggang diambil di tingkat
tangan kiri sehingga yang dicubit hanyalah lipatan pinggang sempit, atau jika ini tidak jelas, pada titik
kulit dan lemaknya, tanpa mengikutkan lapisan otot tengah antara tulang rusuk terendah dan bagian atas
di bawahnya. tulang pinggul (ILLIAC puncak) .Jika Anda tidak
b. Tangan kanan memegang skinfold caliper untuk yakin jika pengukuran ini diambil di tingkat sempit,
menjepit lapisan kulit yang telah dicubit dengan mengambil beberapa pengukuran pada tingkat yang
tangan kiri. Dengan telah terjepitnya lapisan kulit berbeda dan mengambil pengukuran terendah.
dan lemak bawah kulit, skala yang ada pada skinfold Beberapa prosedur mengukur lingkar perut pada
caliper dapat dibaca berapa milimeter tebal tingkat umbilikus (pusar), seperti untuk Angkatan
lemaknya. Laut PRT. Saat merekam, Anda perlu memastikan
c. Semua pengukuran dilakukan di tubuh bagian rekaman itu tidak terlalu ketat atau terlalu longgar
kanan dan pengukuran hendaknya dilakukan
sebelum atlet melakukan aktivitas fisik.
Alat yang digunakan adalah:
a. skinfold
4
Evaluasi Anthropometri dan Kondisi Fisik Atlet Futsal Bintang Timur Surabaya
5
g. Testee dinyatakan gagal apabila melewati
atau menyeberang lintasan lainnya.
(The FA Coaching Futsal Level 3 UEFA B
Award Fitness Module, 2016)
VO2max
Gambar 3.9 Pelaksanaan Test Kecepatan Kategori
9. Tes Kelincahan 505 Agility Test
(ml/kg/min)
Tujuan dari tes 505 kelincahan adalah untuk 53.1-59.5 Sangat Bagus
memonitor kecepatan atlet dan 46.6-53.0 Bagus
kelincahan dengan perubahan sudut badan 180
derajat. 40.1-46.5 Cukup
Prosedur pelaksanaan tes kelincahan 33.6-40.1 Jelek
Prosedur pelaksanaan tes kelincahan adalah sebagai
berikut 33.6> Sangat Jelek
a. Atlet berlari dari garis start menuju 10 meter
pertama
Teknik Analisis Data
b. Pada saat menginjak 10 meter pertama di catat
sebagai start menuju ujung garis 15 meter
Teknik analisis data pada penelitian ini
c. Berbalik menuju garis start kedua dan di catat
menggunakan rumus sebagai berikut
hasil lari tersebut yang dinyatakan sebagai
1. Mean
hasilnya
M
X
N
Keterangan :
M = rata-rata
ΣX = jumlah nilai X
Gambar 3.10 505 Agility Test N = jumlah sampel
(www.topensports.com) (Supardi, 2013 :58)
10. Multi Fitness Test
a. Buat dua buah garis batas sejarak 20 meter 2. Persentase Kategori =
b. Cek bahwa bunyi “ bleep” yang menjadi standart
n
untuk pengukuran lapangan x100%
c. Teste harus berlari dan menyentuhkan atau N
meninjakkan salah satu kaki
pada garis akhir dan berputar (pivot), untuk kembali Keterangan : n = Target yang dicapai
berlari setelah bunyi terdengar (tunggu sampai bunyi N = Jumlah Total
“bleep” terdengar). (Ali maksum, 2007 : 8)
d. Lari bolak balik terdiri dari beberapa tingkatan. Setiap
tingkatan terdiri dari HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
beberapa balikan. Setiap tingkatan ditandai dengan bunyi 1. Tes IMT ( Indeks Massa Tubuh)
“bleep”
e. Testee dianggap tidak mampu, apabila dua kali
Hasil Indeks Massa Tubuh yang didapat dari
berturut-turut tidak dapat menyentuhkan atau perhitungan tiap pemain adalah sebagai berikut:
menginjakkan kakinya pda garis.
f. Untuk memudahkan memantau testee, gunakan tabel
penilaian Vo2 max.
g. Tiap testee melakukan 1 kali
6
Evaluasi Anthropometri dan Kondisi Fisik Atlet Futsal Bintang Timur Surabaya
Tabel 4.2 Persentase Hasil Tes Indeks Massa Tubuh Tabel 4.6 Persentase Hasil Tes Kecepatan
(IMT) (Speed)
No Kategori Frekuensi Persentase
No Kategori Frekuensi Persentase
1 Sangat Bagus 1 5.00%
1 OVERWEIGHT 4 20.00%
2 Bagus 2 10.00%
2 IDEAL 14 70.00%
3 Cukup 4 20.00%
3 UNDERWEIGHT 2 10.00% 4 Jelek 2 10.00%
7
1. Test Daya Tahan (Endurance)
DIAGRAM TEST KEKUATAN (STRENGTH) Hasil tes daya tahan(Endurance) yang didapat dari
perhitungan adalah sebagai berikut :
35.00%
Tabel 4.12 Persentase Hasil Tes Daya Tahan
30.00% (Endurance)
Persentase
Tabel 4.10 Persentase Hasil Tes Kelincahan (Speed) DIAGRAM TEST DAYA TAHAN
(ENDURANCE)
No Kategori Frekuensi Persentase
40.00%
1 Sangat Bagus 13 65.00%
30.00%
2 Bagus 5 25.00%
20.00%
3 Cukup 1 5.00%
4 Sangat Jelek 1 5.00% 10.00%
50.00%
Haryono 2008:3). Berat badan merupakan hal mudah
40.00%
berubah hal ini akan berdampak pada Indeks Massa
30.00% Tubuh pemain itu sendiri. Dari 20 Pemain Bintang Tmur
20.00% Surabaya 14 pemain berkategori ideal. Hal ini sangat
10.00% bagus karena lebh dari 50 persen lebih pemain
0.00% mempunyai IMT dengan kategori ideal. Ada 4 pemain
SANGAT BAGUS CUKUP SANGAT dengan kategori Overweight atau kelebihan berat badan.
BAGUS JELEK 4 pemain tersebut Adi Dwi P, Andika Ricky, Anza Reza
dan Bayu Aditya. 2 Pemain yang berkategori overweight
Diagram4.3 Hasil Test Kelincahan (Agility) merupakan pemain senior atau dapat dikatakan sudah tua
di olahraga futsal sehingga pengaruh dari umur sangat
berdampak bagi berat badan perlu adanya menjaga pola
makan yang baik. Andika Ricky merupakan pemain
dengan posisi pivot sehingga memerlukan postur yang
8
Evaluasi Anthropometri dan Kondisi Fisik Atlet Futsal Bintang Timur Surabaya
besar namun tetap IMT yang ideal akan menunjang permainan futsal merupakan aspek kondisi fisik yang
kemampuan dalam menguasai bola. sangat diperukan. Perubahan perubahan arah dalam
2. Lemak ( Skinfold) permainan futsal sangat sering terjadi. Dari total 20
Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, pemain Bintang Timur Surabaya 13 pemain berkategori
air, mineral. Lemak sangat berpengaruh terhadap berat sangat bagus, 5 pemain berkategori bagus, 1 pemain
badan dimana berat badan merupakan bagian berkategori cukup dan 1 pemain berkategori sangat jelek.
anthropometri tubuh yang sangat mudah berubah. Semua pemain flank BTS berkategori sangat bagus
Kelebihan kadar lemak akan sangat berdampak buruk seperti Mohamad Fiqi Alqi ,Septian Dwi Candra, Gusti
bagi kemampuan fisik pemain khususnya komponen fisik Dian, Reza Arlian, Khaerul Kurniawan, Catur Satriawan,
kecepatan dan kelincahan. Tes skinfold pemain Bintang Reka Cahya. Hasil sangat jelek di dapat dari pemain
Timur Surabaya menunjukan 15 pemain berkategori penjaga gawang yaitu Rizky Prima. Hasil ini sangat
normal dan 5 pemain berlebih. 2 Pemain dengan kategori bagus karena dalam permainan futsal kelincahan pemain
berlebih sudah berumur tua di olahraga futsal yaitu Bayu akan sangat membantu taktik dan strategi berjalan dengan
Aditya dan Anza Reza, faktor umur merupakan hal yang baik dan di tim Bintang Timur Surabaya sudah memiliki
sangat mempengaruhi akan kadar lemak dari pemain pemain-pemain dengan tingkat kelincahan yang sangat
karena faktor umutr tidak dapat di hindari, perlu adanya bagus.
latihan khusus dan juga mengatur pola makan bagi6. Daya Tahan
pemain yang sudah berumur untuk menjaga kadar lemak Daya tahan kardiovaskular berhuhungan dengan
demi menunjang kemampuan fisik pemain. kemampuan sistem kerja jantung. Daya tahan
3. Kecepatan (Speed) kardiovaskular yang dalam sistem kerjanya menggunakan
Kecepatan identik dengan jarak dan waktu, kecepatan oksigen di namakan Kardiovaskular aerob sedangkan
merupakan faktor penting dalam setiap olahraga daya tahan yang dalam sistem kerjanya tidak
permainan. Dalam permainan futsal kecepatan sangat menggunakan oksigen di namakan kardivaskular
penting karena posisi flank sangat menuntun pemain anaerob. Sistem energi permainan futsal sebagian besar
memiliki kecepatan yang bagus selain itu kecepatan juga anaerob namun dengan daya tahan yang bagus akan
sangat mendukung keberhasilan dari strategi dan juga berdampak pada masa recovery pemain ketika diganti
taktik permainan. Nurhasan (2005: 3) mengatakan, dengan pemain lainya. Hasil tes menunjukan sebagian
”kecepatan adalah kemampuan seseorang dalam besar pemain Bintang Timur Surabaya mempunyai daya
menempuh jarak dalam waktu secepat mungkin.”, seperti yahan yang jelek hal ini didasarkan pada 10 pemain
yang diutarakan oleh Sumintarsih (2007: 30), kecepatan dengan kategori jelek dan hanya satu pemain dengan
adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam katergori sangat bagus dengan pemain Reza Arlian
waktu yang singkat. Dari 20 pemain Bintang Timur adapun sebagian besar pemain dengan kategori bagus
Surabaya hanya 1 pemain yang berkategori sangat bagus berposisi sebagai flank. Perlu adanya latihan khusus
2 pemain berkategori bagus, 4 pemain berkategori cukup, untuk memperbaiki daya tahan pemain, dengan daya
2 pemain berkategori jelek dan 11 pemain berkategori tahan masa recovery setiap pemain akan lebih cepat
sangat jelek.
4. Kekuatan ( Strength) SARAN dan KESIMPULAN
Test Kekuatan pada penilitian menggunakan test Counter A. SIMPULAN
Move Jump dengan alat jump df. Nurhasan (2005: 3) Kondisi fisik merupakan aspek penting
mengatakan, ”kekuatan adalah kemampuan sekelompok dalam olahraga prestasi, teknik dan taktik akan dapat
otot dalam menahan beban secara maksimal.” Jadi berjalan dengan maksimal apabila seorang atlet
kekuatan otot adalah kemampuan otot untuk sekali memiliki tingkat kondisi fisik yang sangat bagus.
bekerja melawan beban maksimal. Dari 20 pemain Kondisi fisik merupakan hal paling mendasar karena
dilakukan pengambilan data kekuatan dengan hasil. 2 dengan kondisi fisik yang bagus menunjang aspek-
pemain sangat bagus, 5 pemain bagus, 7 pemain cukup aspek lainya.
dan 6 pemain jelek. Kekuatan dipermainan futsal sangat Dalam peneilitian ini peneliti mengambil
posisi pivot karena posisi pivot harus kuat menjaga bola data kondisi fisik atlet futsal Bintang Timur
dan menguasai bola dalam tekanan lawan. Bayu Aditya Surabaya dimana Tim ini merupakan tim satu-
dan Andika Ricky pemain ditim Bintang Timur Surabaya satunya perwakilan Jawa Timur di Pro Futsal League
dengan posisi pivot, hasil kedua pemain ini tidak terlu 2017. Setelah melakukan pengambilan data pada
bagus untuk Andika Ricky dan cukup untuk Bayu Aditya atlet futsal Bintang Timur Surabaya maka dapat
diperlukan latihan kekuatan untuk kedua pemain ini disimpulkan yaitu:
5. Kelincahan Bahwa tingkat kondisi fisik atlet futsal
Berkaitan dengan tingkat kelentukan, tanpa kelentukan Bintang Timur Surabaya mempunyai kondisi fisik
yang baik seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah. dengan kategori bagus, dilihat dari hasil keseluruhan
Di samping itu, menurut Mappaompo (2011) kelincahan yaitu IMT ( indeks massa tubuh), lemak (skinfold) ,
adalah suatu bentuk gerakan yang mengharuskan seorang kecepatan (Speed), kelincahan (Agility) 40 meter,
atau pemain untuk bergerak dengan cepat dan mengubah kekuatan (Strengh) ( move jump dan counter move
arah serta tangkas. Pemain yang lincah adalah pemain jump), MFT, Leg Length, Waist Griths, Upper
yang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan Thigh, Lower Thigh, Calf namun perlu latihan
kesadaran akan posisi tubuhnya. Kelincahan dalam khusus di komponen fisik Daya Tahan (Endurance).
9
B. SARAN with Power Web 6th ed ; Pp: 78-74. New York: Mac
Dari simpulan yang diperoleh, peneliti Graw Hill
mengemukakan beberapa saran di antaranya: Giriwijoyo. 2004. Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK
– UPI
1. Dengan hasil penelitian yang sudah ada, maka Hoeger 2014. Lifetime Physical Fitness and Wellness: A
sebaiknya pemain Personalized Programe 13Th Edition. Paper
Bintang Timur Surabaya dapat diberikan latihan Back
penguatan kekuatan Cengage Learning
muscular dan kardiovaskular
Irianto, Djoko Pekik. 2004. Bugar dan Sehat dengan
2. Pelatih memprogram latihan fisik pemain didasarkan
Olahraga. Penerbit ANDI
pada penelitian-penelitian yang sudah ada
Kesavachandran et al. 2010. The normal range of body
3. Program latihan di buat tidak hanya untuk sekali 72
mass index with high body fat percentage
peak performance, terutama ketika Tim Bintang among male residents ofLucknow city in north
Timur Surabaya bermain di liga Pro Futsal League
India
karena membutuhkan peak yang berulang-ulang
4. Diperlukan test pengukuran yang berkala guna
Len Krevitz. 2001. Panduan Lengkap Bugar Total.
memantau kondisi fisik pemain Bintang Timur
Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Surabaya Lhaksana, Justinus. 2008. Inspirasi dan Spirit Futsal.
5. Agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik Jakarta : Raih Asa Sukses.
khususnya dalam hal kondisi fisik para atlet futsal
Lhaksana Justinus. (2012). Taktik & Strategi Futsal
Bintang Timur Surabaya diperlukan penelitian
Modern. Jakarta: Be Champion
dilanjutkan dengan menambah tes kondisi fisik
JOSE` CARLOS BARBERO A´ LVAREZ,1 STEFANO
secara keseluruhan
D’OTTAVIO,2 JUAN GRANDA VERA,1
AND CARLO CASTAGNA AEROBIC
DAFTAR PUSTAKA FITNESS IN FUTSAL PLAYERS OF
Agus Susworo Dwi Marhaendro, Saryono, Yudanto. DIFFERENT COMPETITIVE LEVEL
(2009). Tes Keterampilan Dasar Bermain Haryono Sri. 2008. Buku Pedoman Praktek Laboratorium
Futsal. Jurnal IPTEK Olahraga, Vol.11, No.2, Mata Kuliah Tes dan Pengukuran Olahraga.
Mei 2009: 144-156 Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas
Ahmadi, N 2007. Paduan olahraga bolavoli. Solo: Era Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Pustaka Utama Semarang.
Arikunto, Suharsimi ( 2004 ).Dasar-dasar evaluasi Nurhasan. (2005). Tes dan Pengukuran. Jakarta:
pendidikan.Bumi Aksara,Jakarta Karunika Jakarta Indonesia
Arikunto, S.Jabar,C (2010). Evaluasi Program Terbuka.
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Sajoto Mochamad, 1995. Peningkatan dan Pembinaan
Arikunto, Suharsimi, 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Kekuatan Kondisi Fisik
Pendidikan, Jakarta: PT Bumki dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize
Aksara, Sharkey, Brian J. (2003). Kebugaran dan Kesehatan.
Arjadino Tjokro. 1984. Kesehatan Olahraga. Jakarta: FK Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
UI Jakarta Sugiyanto. 1996. Belajar Gerak I. Surakarta: UNS Press
Barbero. 2007. Activity patterns in professional futsal Sumintarsih. 2007. Kebugaran jasmani. Majora Volume
players using global position tracking system. J 13 April 2007,TH. XIII No 1: Yogyakarta
Sports Sci Med 6: 208–209. Murhananto, 2008, Dasar-dasar Permainan Futsal,
Berdejo-del-Fresno, Daniel. 2012. Fitness Seasonal Kawan Pustaka, Jakarta.
Changes in a First Division English Futsal Nurmianto, 1991. Pendalaman Ergonomi, Grafindo
Team. England. Tersedia dari Notoatmodjo,S.2002, Metodologi Penelitian Kesehatan,
http://www.idosi.org/ajbas/ajbas4%282%2912/4 Rineka Cipta, Jakarta
.pdf . Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka
Bompa , 1994. Teori and Metodology of Training: Pelajar, 2009
Kendall Hunt Publishing Company. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,
Dwikusworo, Eri Pratiknyo. 2010. Tes Pengukuran dan Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009
Evaluasi Olahraga. Wida Karya, Semarang
FIFA, Futsal Laws Of The Game 2013/2014, Fédération Remmy Muchtar ( 1992 ) Olahraga Pilihan Sepak Bola.
Internationale de Football Association, Zurich. Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan
FIFA, Laws Of The Game 2013/2014, Fédération Tenaga Kependidikan
Internationale de Football Association, Zurich. R. Moore, S. Bullough, S. Goldsmith, L. Edmondson A
Gallahue DL., Ozmun JC. 2006. Selected Factor Systematic Review of Futsal Literature Sport
Affecting Motor Development In: Industry Research Centre, Sheffield Hallam
understanding Motor Development: Infants. University, Sheffield, South Yorkshire
Children, Aldolencents. Adult
10
Evaluasi Anthropometri dan Kondisi Fisik Atlet Futsal Bintang Timur Surabaya
11