Referat Forensik
Referat Forensik
Disusun Oleh :
Susi (112015205)
Fanly (112016079)
Setiap tahunnya penggunaan narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya)
semakin meningkat, sementara fenomena narkoba itu sendiri seperti gunung es (ice berg) yang
artinya tampak di permukaan lebih kecil di bandingkan dengan yang tidak tampak. Penyebaran
narkoba sudah hampir tak bisa dicegah, mengingat hampir seluruh penduduk dunia dengan mudah
mendapatkan narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.1
Indonesia ternyata telah merupakan salah satu negara di kawasan Asia Selatan dan Asia
Tenggara dengan jumlah pengguna narkoba suntikan yang cukup tinggi melampaui 100.000 orang
selain Bangladesh, India, Iran, Pakistan, Malaysia, Myanmar, dan Vietnam. Pengguna narkoba
suntikan di Indonesia pada mulanya tidak banyak hal ini karena kebanyakan dari pengguna
narkoba suntik hanya terdapat di kota-kota besar saja, tetapi saat ini sudah didapati pengguna
narkoba suntikan di kota-kota kecil di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini lebih dari 50% pengidap
HIV adalah juga pengguna narkoba. Setiap bulannya ada 30-50 pengidap HIV baru datang untuk
konsultasi atau mengecek kesehatan mereka dan sebagian besar dari mereka adalah pengguna
narkoba dan berusia remaja 12-25 tahun baik laki- laki maupun perempuan, dari 1.200 orang yang
menggunakan narkoba terdapat 200 orang yang menjalani test HIV didapatkan hasil test yang
mengejutkan, sebanyak 93% atau 163 orang positif terkena HIV.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 3: Kokain
b. Narkotika sintetis
Narkotika sintetis adalah narkotika sebagai hasil produksi laboratorium yang
sepenuhnya dari bahan kimia.Narkotika sintetis yang paling banyak tersebar luas
adalah meperidin dan methodone.
2.1.2 Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah ataupun sintetis, bukan
narkotika, yang bersifat atau berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku. Psikotropika dibagi dalam tiga golongan yaitu : depresan, stimulan dan
halusinogen
a. Depresan
Depresan adalah obat yang bekerja mempengaruhi otak dan SSP, dapat
menyebabkan timbulnya depresi pada si pemakai, yaitu bekerja mengendorkan
atau mengurangi aktivitas SSP. Obat ini terkenal dengan sebutan sebagai obat
penenang atau obat tidur. Yang termasuk golongan depresan adalah barbiturat
dan turunannya, benzodiazepin, metakualon, alhohol dan zat-zat pelarut
(solvent). Secara medis obat-obatan tersebut dapat berguna untuk membantu
mengurangi rasa cemas dan gelisah, meredakan ketegangan jiwa, pengobatan
darah tinggi dan epilepsi, serta merangsang untuk segera tidur.3
b. Stimulant
Yang digolongkan stimulan adalah obat-obat yang mengandung zat-zat
yang merangsang terhadap otak dan saraf. Obat-obat tersebut digunakan untuk
meningkatkan daya konsentrasi dan aktivitas mental serta fisik. Obat-obat yang
dimasukkan dalam golongan stimulan adalah amphetamine, ekstasi dan shabu.
Stimulan dalam kerjanya meningkatkan kegiatan SSP sehingga merangsang
dan meningkatkan kemampuan fisik orang yang menggunakan,
mengkonsentrasikan diri untuk membuat prestasi yang lebih baik, sanggup
bekerja lebih kuat dan lebih lama tanpa istirahat. Akan tetapi, karena dipaksa,
walaupun kemampuan fisik masih ada, daya mentalnya tidak dapat
mengikutinya sehingga akan mengakibatkan efek yang tidak baik. Stimulan
sering digunakan secara sembunyi-sembunyi di kalangan olahragawan, disebut
dengan dopping. Jenis stimulan yang sering digunakan di masyarakat adalah
shabu (berbentuk kristal berisi zat menthaphetamin). Cara menggunakan shabu
adalah dengan diuapkan atau dihisap. Pemakaian yang unik yaitu dengan
membakarnya di atas kertas timah dan dihisap melalui alat yang disebut dengan
bong.3
c. Halusinogen
Halusinogen adalah obat-obatan yang dapat menimbulkan daya khayal
(halusinasi) yang kuat, yang menyebabkan salah persepsi tentang lingkungan
dan dirinya, baik yang berkaitan dengan pendengaran, penglihatan maupun
perasaan. Dengan kata lain obat-obatan jenis halusinogen memutarbalikkan
daya tangkap kenyataan objektif. Diperkirakan ada sekitar 100 jenis zat
halusinogen yang biasanya digunakan oleh manusia dan tiga jenis halusinogen
yang paling sering disalahgunakan, yaitu LSD (d. Lysergic Acid Diethylamide),
Psilosibin dan Meskalin. Efek-efek yang ditimbulkan setelah penggunaan
halusinogen adalah rasa khawatir yang akut, gelisah dan tidak bisa tidur, biji
mata yang membesar, suhu badan meningkat, tekanan darah meningkat,
gangguan jiwa berat.3
PENUTUP
Kesimpulan
Narkoba adalah suatu zat yang dapat memberikan dampak buruk kepada penggunanya
antara adalah menurunkan kesadaran, sebagai perangsang, membantu menimbulkan daya khayal,
perasan ketergantngan karena sudah ketagih, selain dapat menekan atau menurunkan fungsi-fungsi
tubuh yang bersifat menenangkan.
Saran
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah maupun menangani penggunaan narkoba
adalah dengan pandai memilih teman dalam bergaul, memperbanyak ibadah, terbuka dengan
keluarga maupun teman tentang masalah yang dihadapi. Bagi yang sudah terlanjur terjerumus
dalam dunia narkoba, dapat ditangani, salah satunya dengan memasukkannya ke panti rehabilitasi
khusus pecandu narkoba. Di tempat tersebut nantinya para pecandu dapat di obati agar pulih
kembali. Dan dengan adanya panti rehabilitasi tersebut diharapkan para pecandu yang nantinya
pulih dapat tetap berkreasi dan bekerja di lingkungan sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA