BAB
2
KONDISI UMUM KABUPATEN BUTON
TENGAH
Pada bab 2 diuraikan kondisi umum, Lingkungan, Potensi Sumber Daya, Penggunaan Lahan, Kondisi
Kependudukan dan transportasi.
II- 1
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Buton Tengah
Dinas BAPPEDA
Kabupaten Buton Tengah
II- 2
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Buton Tengah
Dinas BAPPEDA
Kabupaten Buton Tengah
II- 3
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Buton Tengah
Dinas BAPPEDA
Kabupaten Buton Tengah
II- 4
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Buton Tengah
Dinas BAPPEDA
Kabupaten Buton Tengah
-32 ºc. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka iklim di Kabupaten Buton
Tengah dapat dikategorikan sebagai iklim tipe D dan E.
II- 5
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Buton Tengah
Dinas BAPPEDA
Kabupaten Buton Tengah
baru pada Kwarter Awal (±10 juta tahun lalu) terjadi proses pengangkatan
daratan Pulau Muna meghasilkan kondisi seperti sekarang ini.
3. Dasar cekungan sedimen dari kondisi laut sangat dalam sampai menjadi
dangkal saat ini membutuhkan ratusan tahun lamanya, yang sangat
berbeda dengan posisi sejarah geologi Pulau Buton dengan variasi
batuan yang sangat tinggi, sedangkan di Pulau Muna termasuk
keberadaan Buton Tengah hampir seluruh daratannya ditutupi oleh
endapan formasi WAPULAKA yang sebagian besar membentuk topografi
KARST yang meliputi seluruh daerah Kabupaten Buton Tengah,
Kabupaten Muna Barat di Kabupaten Muna.
II- 6
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Buton Tengah
Dinas BAPPEDA
Kabupaten Buton Tengah
II- 7
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Buton Tengah
Dinas BAPPEDA
Kabupaten Buton Tengah
Berikut data tabel penggunaan lahan pada daerah Kabupaten Buton Tengah
per kecamatan:
Tabel 2.3 Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan di
Kabupaten Buton Tengah 2015 (hektar)
Kecamatan Irigasi Non Irigasi Jumlah Total
(1) (2) (3) (4)
Gu 0 0 0
Sangia Wambulu 0 0 0
Lakudo 0 0 0
Mawasangka 0 0 0
Mawasangka Timur 0 0 0
Mawasangka Tengah 0 0 0
Talaga Raya 0 0 0
Buton Tengah 0 0 0
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Buton Tengah
Tabel 2.5 Luas Panen Padi Sawah dan Padi Ladang Menurut Kecamatan
di Kabupaten Buton Tengah, 2015
II- 8
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Buton Tengah
Dinas BAPPEDA
Kabupaten Buton Tengah
Tabel 2.6 Luas Panen Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi
Kayu, Ubi Jalar Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton Tengah,
2015
Kacang Kacang Ubi Ubi
Kecamatan Jagung
Kedelai
Tanah Hijau Kayu Jalar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Gu 302 - - 315 7
Sangia Wambulu 13 - - 31 -
Lakudo 468 - 4 - 62 13
Mawasangka 541 - 15 - 52 13
Mawasangka Timur 65 - - 93 -
Mawasangka Tengah 258 - - 192 3
Talaga Raya 31 - - 26 -
Buton Tengah 1678 - 19 771 36
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Buton Tengah
Tabel 2.7 Luas Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kabupaten Buton Tengah (hektar), 2015
Kelapa
Kecamatan Kelapa Kopi Lada Kakao Lainnya
Sawit
II- 9
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Buton Tengah
Dinas BAPPEDA
Kabupaten Buton Tengah
II- 10
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Buton Tengah
Dinas BAPPEDA
Kabupaten Buton Tengah
Berdasarkan data yang tertera pada tabel 2.11 tersebut diatas dapat
diterjemahkan hal-hal sebagai berikut:
II- 11
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Buton Tengah
Dinas BAPPEDA
Kabupaten Buton Tengah
II- 12
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Buton Tengah
Dinas BAPPEDA
Kabupaten Buton Tengah
Kemudian jika ditinjau berdasarkan pada Tabel 2.12 diatas maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwa jumlah proporsi laki-laki terhadap perempuan ratarata hanya
mencapai 89,29 % yang berarti jumlah penduduk wanita sudah
melampaui jumlah penduduk laki-laki, tetapi belum mencapai 1:2.
II- 13
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Buton Tengah
Dinas BAPPEDA
Kabupaten Buton Tengah
2.6 TRANSPORTASI
Bidang transportasi pada daerah Kabupaten Buton Tengah yang
ditangani oleh Dinas Perhubungan daerah Kabupaten Buton Tengah memiliki
infrastruktur yang meliputi:
1. Moda Transportasi Darat; Diketahui bahwa moda transportasi darat di
Kabupaten Buton Tengah adalah sangat memprihatinkan, karena semua
akses jalan yang ada di wilayah ini hanya dibangun rata-rata 10-15 tahun
lalu tanpa menjalani proses peningkatan dan pembangunan. Akses jalan
darat adalah Lombe sebagai pintu masuk dari Kabupaten Muna dan
Kabupaten Muna Barat, menuju Lakudo - Mawasangka Timur -
Mawasangka Tengah - dan Mawasangka. Kemudian dari arah Waara
(Lakudo) - Mawasangka Timur - Mawasangka Tengah - Mawasangka;
Lakudo – Gu – Muna - Muna Barat. Kondisi dari Tolandona (Sangia
Wambulu)-Gu – Lakudo – Mawasangka TimurMawasangka Tengah dan
Mawasangka. Dari data kondisi jalan di Kabupaten Buton Tengah secara
umum termasuk Kabupaten Buton Tengah didalamnya dapat dilihat pada
Tabel 2.13 dan Tabel 2.14 berikut ini:
Tabel 2.13 Panjang jalan menurut jenis permukaan, kondisi dan kelas jalan tahun
2011-2012 (km)
No Perincian 2011 2012
I JENIS PERMUKAAN
a. Di Aspal 878,822 910,689
II- 14
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Buton Tengah
Dinas BAPPEDA
Kabupaten Buton Tengah
Tabel 2.14 Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan Tahun 2011-
2012 (km)
No. Perincian Jalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kabupaten
2011 2012 2011 2012 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
JENIS
PERMUKAAN
a. Di Aspal 187,954 - 122,000 - 878,822 910,689
b. Kerikil 163,732 - 74,000 - 410,906 428,117
c. Tanah - - - - - -
d. Tidak terinci 24,222 - 48,000 - 343,195 353,064
e. Rabat beton - - - - 124,721 115,144
KONDISI JALAN -
a. Baik 187,954 - 122,000 - - 14,364
b. Sedang 75,544 - 11,000 - 878,822 910,689
c. Rusak 19,840 - 19,000 - 275,610 292,821
d. Rusak berat 51,361 - 44,000 - 228,284 218,415
e. Tidak terinci 41,209 - 48,000 - 74,427 51,350
KELAS JALAN
a. Kelas I 187,954 - 122,000 - 300,501 247,323
b. Kelas II 187,954 - 122,000 - - 100,780
c. Kelas III - - - - 910,689
d. Kelas III A - - - - 878,822 -
e. Kelas III B - - - -
f. Kelas III C - - - 910,689
II- 15
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Buton Tengah
Dinas BAPPEDA
Kabupaten Buton Tengah
Demikian juga kondisi jalan yang ada di Kabupaten Buton Tengah cukup
memprihatinkan sehingga produk/hasil-hasil pertanian dan perkebunan
menjadi terhambat karena urat nadi perekonomian tidak seperti yang
diharapkan. Sehingga biaya transportasi darat menjadi lebih mahal dan
sangat tidak menunjang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2. Moda Transportasi Laut; Diketahui bahwa pada saat ini terdapat
beberapa pintu masuk alur pelayaran laut di Kabupaten Buton Tengah
yakni:
1) Pelabuhan penyeberangan Ferry Tolandona (Kecamatan Sangia
Wambulu);
2) Pelabuhan penyeberangan Ferry Waara (Kecamatan Lakudo);
3) Pelabuhan Penyeberangan Ferry Mawasangka (Kecamatan
Mawasangka);
4) Pelabuhan penyeberangan Ferry Talaga Raya;
5) Pelabuhan pelayaran Rakyat di Lombe (Kecamatan Gu)
6) Pelabuhan Rakyat Lamena (Kecamatan Mawasangka Timur), dan
7) Pelabuhan Rakyat lain-lain.
Pelabuhan Ferry maupun pelabuhan Rakyat dapat menghubungkan
Kabupaten Buton Tengah dengan Kota Baubau, Kabupaten Buton,
Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Muna,
Kabupaten Muna Barat, Kabupaten Bombana, dan ke arah Maluku dan
Sulawesi lainnya yang dilakukan oleh masyarakat maritim/bahari
Kabupaten Buton Tengah.
II- 16
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Buton Tengah
Dinas BAPPEDA
Kabupaten Buton Tengah
II- 17