Anda di halaman 1dari 3

Gelombang merupakan getaran yang merambatkan energi.

Di dalam perambatannya tidak


diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya, gelombang
merupakan rambatan energi (energi getaran). Usikan yang terjadi ketika sebuah batu
dijatuhkan ke permukaan air di sebuah kolam akan merambat menjauhi titik jatuh batu dan
akhirnya mencapai tepi klam. Gelombang atau usikan air ini memang bergerak dari satu tempat
ke tempat lain, akan tetapi air itu sendiri tidak berpindah bersama gelombang. Berdasarkan
ilustrasi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa gelombang adalah peristiwa perambatan
getaran atau peristiwa perambatan energi. Medium atau bagian- bagian gelombang itu sendiri
tidak ikut merambat, hanya bergetar.

Berdasarkan sifat fisisnya, gelombang dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut.


1. Berdasarkan arah getar, gelombang dikelompokkan menjadi :
a. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarnya tegak lurus
terhadap arah perambatannya; misalnya gelombang pada tali, gelombang
permukaan air, dan cahaya.
Satu gelombang ini terdiri dari satu lembah dan satu bukit.[1]

b. Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah getarnya sejajar dengan


arah perambatannya; misalnya gelombang bunyi dan gelombang pada pegas.
Satu gelombang longitudinal terdiri dari satu rapatan dan satu regangan.[2]

2. Berdasarkan amplitudo, gelombang dikelompokkan menjadi :


a. Gelombang berjalan, yaitu gelombang yang amplitudonya tetap di setiap titik
yang dilalui gelombang; misalnya gelombang yang merambat pada tali yang
sangat panjang.
b. Gelombang stasioner (diam), yaitu gelombang yang
amplitudonya berubah-ubah; misalnya gelombang pada senar gitar. Gelombang stasioner
biasa juga disebut gelombang tegak, gelombang berdiri atau gelombang diam, adalah
gelombang yang terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah gelombang yang
mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah rambatnya berlawanan. Amplitudo
pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya amplitudo pada setiap titik sepanjang
gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo nol, dan pada perut gelombang amplitudo
maksimum.

3. Berdasarkan medium perambatan, gelombang dikelompokkan menjadi :


a. Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlikan medium perambatan;
misalnya bunyi dapat sampai di telinga kita karena ada udara sebagai medium
(zat perantara).
b. Gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang tidak
memerlukan medium perambatan; misalnya cahaya matahari dapat sampai ke
bumi walaupun antara matahari dan bumi ada ruang hampa (tanpa medium).

Dalam gelombang terdapat beberapa komponen yang harus diketahui. Komponen-


komponen tersebut adalah amplitudo (A), panjang gelombang (λ), frekuensi (f), dan periode
(T). Amplitudo (A) merupakan titik-titik maksimum dari lembah atau bukit. Panjang gelombang
(λ) adalah panjang atau jarak antara satu gelombang, dalam gelombang transversal satu bukit
dan satu lembah atau jarak dari bukit atau lembah yang berurutan, satuan panjang gelombang
(λ) adalah meter. Frekuensi (f) adalah banyaknya gelombang persatuan waktu dengan satuan
Hertz. Sedangkan T adalah banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang
dengan satuan detik atau sekon. Dari komponen-komponen tersebut dapat diketahui rumus
cepat rambat gelombang. Dari persamaan GLB dapat diketahui bahwa :

Dimana :
v=
cepat rambat gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)

Karena satuan λ adalah meter dan T adalah s maka persamaan GLB dapat digunakan untuk
mencari cepat rambat gelombang.[2] Orang yang pertama kali melakukan percobaan mengukur
cepat rambat gelombang adalah Melde. Percobaan Melde adalah percobaan tentang
gelombang yang digunakan untuk menentukan kecepatan rambat gelombang pada tali
(dawai), yang pertama kali diselidiki oleh Melde. Pada percobaan yang dilakukan oleh Melde
tesebut, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. berbanding lurus dengan akar panjang dawai,
b. berbanding terbalik dengan akar massa dawai,
c. berbanding lurus dengan akar gaya tegangan dawai,
d. berbanding terbalik dengan akar massa per satuan panjang dawai,
e. berbanding terbalik dengan akar massa jenis dawai,
f. berbanding terbalik dengan akar luas penampang dawa

Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang mempengaruhi cepat rambat


gelombang transversal pada tali. Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara
terus menerus maka akan terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus
dengan arah rambat gelombang. Gelombang ini dinamakan gelombang transversal. Jika kedua
ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan
gelombang stasioner yang tampak berupa simpul dan perut gelombang. Melalui percobaan
yang dilakukannya, Melde menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada tali sebanding
dengan akar gaya tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar massa per satuan panjang
tali.[4]
Bila seutas tali dengan massa per satuan panjang μ diberi gaya tegangan F kemudian salah
satu ujungnya digerakkan ke atas dan ke bawah dengan kecepatan konstan u, maka tali akan
terlihat bergerak ke atas pada setiap bagian tali itu dan terus merambat sepanjang tali dengan
kecepatan konstan v.

Melalui perhitungan matematis akan diperoleh persamaan:

Dimana v adalah cepat rambat gelombang (m/s), F adalah gaya tegangan (N) dan µ
adalah rapat massa linear tali (massa tali/panjang tali)[4].
Senar atau dawai banyak digunakan sebagai sumber bunyi, seperti pada gitar dan biola. Cepat
rambat gelombang pada dawai dapat diukur dengan peralatan Melde (sonometer ) yang desain
alatnya seperti gambar berikut: Panjang dawai adalah jarak dari sumber getar (osilator) sampai
ke katrol licin, karena hanya pada bagian inilah dawai dirambati gelombang transversal.
Tegangan dawai setara dengan gaya berat beban, sedangkan frekuensi gelombang sama
dengan frekuensi getaran osilator. Ketika osilator digetarkan, terjadi rambatan gelombang dari
osilator menuju ke katrol. Sesampai di katrol, gelombang tadi dipantulkan sehingga di
sepanjang dawai terjadi interferensi antara gelombang datang yang berasal dari osilator dan
gelombang pantul yang berasal dari katrol. Interferensi gelombang ini menghasilkan
gelombang stasioner dalam bentuk simpul dan perut yang terjadi di sepanjang dawai.
Berdasarkan percobaan Melde, cepat rambat gelombang dalam dawai: (RUMUS) dengan: v :
cepat rambat gelombang pada dawai (ms-1) F : gaya tegang dawai (N) → pada percobaan
Melde F = w (berat beban) μ : massa per satuan panjang dawai (kgm-1) → μ = m/l l : panjang
dawai (m) m : massa dawai (kg) → pada percobaan Melde bukan massa beban ρ : massa jenis
dawai (kgm-3) A : luas penampang dawai (m2).

Anda mungkin juga menyukai