Anda di halaman 1dari 17

More Next Blog» Create Blog Sign In

Mengenal Lebih Dalam Teknik Kimia


"Penyederhanaan Penyampaian Sesuatu yang Rumit"

Home Profil Industri Teknik Kimia Lain-Lain

Tuesday, April 4, 2017


DAFTAR LABEL ARTIKEL
Pengunjung Vibrasi Pada Rotating Equipment dan Analisanya
ALAT INDUSTRI KIMIA
Kata Kunci : Predictive maintenance, PdM, Continuous Based Maintenance, CBM, Vibrasi, (21)
Rotating Equipment, Getaran, Frekuensi, Analyzer
BUKU LEVENSPIEL (9)
Vibrasi artinya getaran dan alat ukurnya ada 2 yaitu Vibrasimeter adalah alat untuk mengukur CHEMICAL (12)
getaran spektrum tanpa menunjukkan frekuensi (hanya trending) dan Vibrasi Analyzer adalah
alat ukur getaran yang menampilkan amplitudo (A) dan frekuensi (f) . Pada peralatan rotating CONTOH SOAL BUKU
equipment (turbine, pump, motor, fan, gearbox) vibrasi bisa untuk mendeteksi gejala awal GEANKOPLIS (9)
kerusakan yang lebih serius misalnya gejala kerusakan pada bearing, poros atau
GRAMMAR INGGRIS
pelumasannya. Vibrasi dibagi menjadi 2 seperti dibawah ini : (28)

Lain - Lain (25)

MANAJEMEN INDUSTRI
(15)

MINYAK ATSIRI (12)

Forced Vibration Mechanism diselesaikan dengan cara menghilangkan / mengurangi exciting MY RESEARCH (10)
atau driving force
POWER PLANT (39)
Vibrasi bisa diukur dengan berbagai cara baik secara visual (melihat dan mendengar) maupun
secara teknis (menggunakan peralatan Vibrasi Analyzer). PROSES
Pengukuran vibrasi masuk dalam lingkup predictive maintenance yang diukur secara periodik MANUFACTURING (18)
untuk melihat peta kesehatan unit. Maintenance dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Breakdown Maintenance ---> membiarkan mesin beroperasi sampai terjadi kerusakan TEKNIK KIMIA (31)

TERMODINAMIKA
SMITH VAN NESS (2)

Caesar Very

Caesar Very
Keuntungan :
Caesar Very
Murah

Mesin dak dirawat secara berlebihan

Kerugian :

Tidak ada persiapan terhadap kerusakan mesin

Kerusakan akan menyebar ke komponen lain sehingga biaya perbaikan akan


semakin mahal
Kerugian produksi besar

2. Preventive Maintenance (PM) ---> perawatan sebelum mesin mengalami kegagalan

Keuntungan :

Perawatan dilakukan pada waktu yang sudah ditentukan dan dipersiapkan

Kegagalan mesin yang dak terduga dapat dikurangi

Kerusakan fatal dapat dikurangi

Terganggunya jalan produksi bisa dikurangi

Ada pengaturan yang jelas terhadap penyimpanan komponen cadangan dan biaya

Kerugian :

Mesin terlalu sering diperbaiki walau sebenarnya dak mengalami masalah sama
sekali

Tindakan perawatan seringkali menambah masalah daripada menguranginya

Masih terjadi unscheduled breakdown

3. Predictive Maintenance (PdM) ---> membuat keputusan kapan perawatan mesin dilakukan

Keuntungan :

Kerusakan mesin yang terduga dapat dikurangi

Komponen hanya dipesan saat dibutuhkan, jadi penumpukan stok komponen bisa
lebih dikurangi

Tindakan perawatan bisa lebih direncanakan

Kerugian :

Biaya yang nggi dalam mempersiapkan peralatan instrumen dan tenaga ahli

Tidak ada kepas an apakah umur mesin bisa lebih panjang

4. Proactive Maintenance (PaM) ---> identifikasi akar permasalahan & memperbaikinya


untuk mengurangi kerusakan mesin

Keuntungan :
* Umur operasi mesin bisa lebih diperpanjang
* Keandalan mesin meningkat
* Kegagalan mesin dapat dikurangi
* Biaya perawatan keseluruhan bisa dikurangi

Kerugian :
* Investasi dengan biaya nggi untuk peralatan instrumen dan keahlian personel
* Diperlukan keahlian khusus dari para personelnya
* Dibutuhkan investasi waktu untuk menerapkan metode ini
* Butuh perubahan cara berfikir dari mulai level manajemen sampai level paling bawah
Ada 3 parameter yang diukur di vibrasi yaitu :

1. SUDUT PHASE ---> suatu bagian mesin yang bergetar dibandingkan dengan k tetapnya
(harus ada k tetap / pusat sebagai 0o). In Phase yaitu jika suatu kejadian terjadi pada waktu
yang sama sedangkan Out of Phase terjadi pada waktu yang berbeda

Gelombang hitam mencapai puncaknya 180o setelah gelombang biru, maka gelombang hitam
180o Out of Phase
2. FREKUENSI (f) ---> jumlah gerakan bolak balik suatu getaran per satuan waktu

Dari grafik diatas bisa diar kan bahwa 1x frekuensi (1 gelombang dalam satuan waktu), 12 x
frekuensi (12 gelombang dalam satuan waktu)
3. AMPLITUDO (A) ---> k maksimum (gunung) atau k minimum (lembah) dari k
tetapnya

ORDER adalah frekuensi / RPM ar nya frekuensi getaran yang terjadi per putaran penuh
mesin, misalnya 2 order (2x frekuensi terjadi di 1 putaran penuh mesin)
Dalam pembacaan frekuensi di vibrasi analyzer ada 3 is lah yaitu :

Sub synchronous ---> untuk nilai order < 1 misalnya 0,1 ; 0,2 ; 0,3 order .......dst

Synchronous ---> untuk nilai order bilangan bulat misalnya 1, 2, 3 order .......dst

Non Synchronous ---> untuk nilai order bilangan pecahan misalnya 1,2 ; 2,4 ; 3,5
order .......dst
PERIODE (T) ---> waktu yang diperlukan untuk gerakan bolak balik (1 gunung & 1 lembah)
Hubungan antara frekuensi dan amplitudo dalam pembacaan di vibrasi analyzer untuk
menganalisa kerusakan peralatan sebagai berikut :

Sesuai gambar diatas bisa dilihat bahwa :

Frekuensi (f) ---> semakin besar "f" menunjukkan ke semakin berbeda sumber
permasalahan (source of problem) misalnya frekuensi 1xRPM, 2xRPM dst akan
merujuk ke identik permasalahan masing - masing

Amplitudo (A) ---> semakin besar "A" menunjukkan ke semakin tinggi tingkat
keparahan (severity of the problem) dari permasalahan yaitu semakin tinggi A
maka semakin parah gejala kerusakan peralatan

BACA JUGA : Asset Wellness "Thermography" Rotating Equipment PLTU

Vibrasi analyzer mengukur Amlitudo (A) vibrasi dengan 3 cara yaitu :

1. DISPLACEMENT (Simpangan Getar) ---> Y = A Sin (wt)

Sejauh mana benda bergerak maju mundur (bukan naik turun) pada saat vibrasi

Perubahan posisi objek dari titik pusatnya

Displacement terkecil pada sudut (0 & 180) sedangkan terbesar pada (90 & 270)

Cocok digunakan untuk f < 600 CPM (< 10 Hz)


Umumnya displacement probe terdiri dari 3 kabel yaitu output signal (pu h), grounding
(hitam), power input (merah)
Diatas adalah grafik hubungan dari 3 parameter pengukuran, sebagai contoh mesin dengan
frekuensi 10 Hz maka :

Getarannya kecil yang berarti amplitudo kecil ---> sensor acceleration


keakuratannya kecil

Velocity sedang

Sensor displacement keakuratannya lebih besar dibanding yang lain

Sehingga pengukuran yang cocok untuk frekuensi 10 hz adalah sensor displacement


Mengapa harus dipilih salah satu ? karena di alat ukur vibrasi hanya akan membaca satu
parameter dan setiap parameter memiliki sensor (probe) yang berbeda. Probe acceleration
memiliki range yang paling besar, harga lebih terjangkau dan cocok untuk putaran mesin
(RPM) tinggi.
Telah disepakati bahwa utk frekuensi 60 sd 1000 Hz digunakan parameter velocity

- Kemungkinan terpasang sebagai OEM equipment


- Untuk permanently installed
- Range frekuensi antara 0 sd 1000 Hz
Kelebihan Proximity / Displacement Probe :

Bisa digunakan untuk mengukur sha (baik sta k maupun dinamik untuk
pergerakan sha )

Dapat merespon frekuensi yang sangat rendah

Pembacaan sangat akurat karena permanently installed

Kekurangan Proximity / Displacement Probe :

Sensi f untuk permukaan yang dak rata (karena akan menghasilkan sinyal yang
salah)

Sensisi f terhadap material tertentu

Sha harus bersifat konduktor atau bersifat magnet

Membutuhkan eksternal power

Sensis f untuk temperatur rendah

Sulit dan mahal untuk di instalasi

Tidak dapat digunakan untuk pengukuran frekuensi nggi > 1000 Hz

Kalibrasi (penentuan rasio antara output voltage dengan perpindahan aktual)


ditentukan oleh material sha (berbeda material akan berbeda pula laju
penyerapan energinya)

2. VELOCITY (Kecepatan Getaran) ---> V = wA Cos (wt)

Kecepatan benda saat bergetar selama berisolasi

- Untuk mengukur level getaran pada casing / bearing house


- Range pengukuran antara 10 sd 2000 Hz
Kelebihan Velocity Probe :

Baik digunakan untuk frekuensi antara 10 Hz sd 2000 Hz

Tidak membutuhkan power supply

Kekurangan Velocity Probe :

Sulit dalam kalibrasi cek

Probe dak sensi f terhadap moun ng problem karena casing vibra on yang
berat

Cenderung berukuran besar, berat dan mahal

3. ACCELERATION (Percepatan Getaran) ---> a = -w2A Sin (wt)

- Biasanya digunakan untuk equipment yang sha nya ditopang oleh rolling element bearing
Kelebihan Acceleration Probe :

Baik digunakan untuk frekuensi antara 15 Hz sd 10.000 Hz (range sangat luas)

Bisa digunakan untuk temperatur nggi

Size transducer kecil

Harga reala f murah dibandingkan dengan probe lain

Sangat sederhana dalam instalasi

Kekurangan Acceleration Probe :

Sulit dalam kalibrasi cek

Membutuhkan eksternal power

Ada 3 cara perhitungan dari sensor vibrasi yaitu :


- Root Mean Square (RMS)
- Peak
- Peak to Peak

PEMBACAAN VIBRASI ANALYZER


Dalam menggunakan vibrasi analyzer, probe diletakkan di titik yang sebisa mungkin mewakili
getaran dari mesin yaitu :

- AXIAL (sumbu Z) ---> searah dengan poros (letak titik yaitu searah dengan poros / as)
- RADIAL, ada 2 yaitu VERTIKAL (sumbu Y) ---> (letak titik yaitu atas casing / cap mesin
dari arah atas) dan HORIZONTAL (sumbu X) ---> (letak titik yaitu casing / cap mesin dari
arah samping)
Ada 2 jenis bearing yaitu :
1. Anti Friction Bearing ---> ball bearing & roll bearing
2. Sleeve Bearing (sistem luncur) ---> journal bearing
Ada 4 bagian bearing yaitu :
BPFO (Ball Pass Frequency Outer) ---> sisi luar race (casing luar / landasan atas
gotri)

BPFI (Ball Pass Frequency Inner) ---> sisi dalam race (casing dalam / landasan
bawah gotri)

BSF (Ball Spin Frequency) ---> elemen putar

FTF (Fundamental Train Frequency) ---> sangkar bearing

Pelumasan bearing yang umum ada 2 yaitu :


- OLI
Keuntungan :

Mengurangi panas

Clearance kecil

Dapat digunakan secara sirkulasi

Kekurangan :

Timbul gesekan pada putaran rendah

Membutuhkan seal yang baik

Memerlukan monitoring rutin

- GREASE
Keuntungan :

Proses penggantiannya lebih lama

Gesekan pada putaran rendah tidak ada

Konsumsi pelumas rendah

Kekurangan :

Tidak dapat mengurangi panas

Tidak semua grease cocok untuk peralatan

Penempatan yang sentral kurang menguntungkan

Macam - macam gejala kerusakan pada rotating equipment :


1. UNBALANCE & RESONANSI

adalah pergeseran titik pusat massa dari titik pusat putarnya

Frekuensi 1xRPM (putaran poros)

Unbalance selalu di order 1xRPM tapi 1xRPM belum tentu unbalance

Ada 2 unbalance yaitu : 1 x radial (V atau H saja) ---> shaft tidak lurus dan 1 x
radial + 1 x axial ---> overhung machine

Kemungkinan penyebab : misalignment atau bent shaft (bila axial vibration


terjadi), kerusakan belt, resonansi atau masalah keelektrikan

Unbalance & resonansi selalu di 1xRPM yang membedakan adalah sudut fase dari
H ke V, untuk unbalance sudut fase 90o ± 30o sedangkan resonansi sudut fase 0o
atau 180o ± 30o

Resonansi tidak menyebabkan vibrasi namun hanya menambah Amplitudo

Amplitudo (A) radial = 2 x Aaxial

Rasio A horizontal : A vertikal kecil (H/V <3)

Penyebabnya adalah kesalahan saat assembly, adanya kotoran saat pengecoran,


korosi & keausan, beban thermal & mekanik, penumpukan material, komponen
bengkok / patah
2. MECHANICAL LOOSENESS (kelonggaran)

Frekuensi 2xRPM

Rasio A horizontal : A vertikal sangat besar (H/V besar)

3. MISALIGNMENT

adalah sambungan poros tidak simetris


Frekuensi (2 sd 3) x RPM

Getaran arah axial yang disebabkan bent shaft, bantalan tidak pas, sumbu poros
dan kopling tidak segaris

Nilai A axial > 50 % dari A radial

Terjadi perubahan fase axial disekitar bantalan

Ada 2 misalignment yaitu ANGULAR (A axial tinggi di 1xRPM, beda fase 180o
arah axial) dan PARALLEL (A radial tinggi di 2xRPM, beda fase 180o arah radial)

4. OIL WHIRL (Pusaran Oli)

Frekuensi < 1xRPM

Kerusakan belt

Terjadi pada journal bearing (mesin dengan pelumasan bertekanan & RPM
tinggi)

5. BENT SHAFT (Poros Bengkok)

Getaran sepintas mirip misalignment namun fase axial sekitar poros nilainya 180o

A axial nggi di 1xRPM

f dominan di 1xRPM (bengkok dekat tengah poros), 2xRPM (bengkok dekat


kopling)

6. CACAT BEARING

Getarannya berupa beberapa puncak frekuensi tinggi

7. CACAT BELT TRANSMISSION

Frekuensi sama dengan putaran sabuk, bisa juga 2x atau 3x putaran sabuk
RANGKUMAN HASIL SPEKTRUM
- GEAR MESH FREQUENCY : potensi vibrasi pada gear, didapatkan dari : Ʃteeth x freq
gear
- SKI SLOPE : level nggi pada 0 Hz (dalam spectrum vibrasi, 0 Hz dak boleh langsung nggi
dan jika langsung nggi maka bisa dipas kan ada yang salah dalam pengukuran dan kurang
akurat harus diulang kembali)
- SENSOR = PROBE = TRANSDUCER adalah alat dari vibrasi analyzer untuk mendeteksi getaran
dan disalurkan ke analyzer

Vibrasi analyzer bekerja sangat komplek yaitu tahap pertama vibrasi meter mengukur me
waveform kemudian tahap kedua yaitu analyzer dengan fast fourier transform (FFT)
mengubah menjadi bentuk spektrum sehingga lebih mudah dibaca.

BACA JUGA : Sel Elektrokimia : SEl VOLTA / SEL GALVANI (1 of 2)

Vibrasi analyzer akan membaca semua gelombang vibrasi yang diterima, sehingga akan
terlihat spektrum sangat komplek dan saling tumpang ndih, sesuai ilustrasi dibawah ini :

Gambar diatas adalah contoh mesin unbalance, sehingga frekuensi hanya di 1xRPM
Gambar diatas adalah contoh vibrasi dengan 1 putaran penuh dibagi oleh 4 beban yang sama,
sehingga se ap berputar 90o terjadi frekuensi dan jika ditotal maka ada 4xRPM

Gambar diatas adalah contoh vibrasi di gigi roda sejumlah 12 buah dan jika terjadi beban yang
sama dise ap gigi roda maka akan terjadi frekuensi 12xRPM

Jika ke ga kasus diatas terjadi di satu peralatan yang sedang diukur, maka di vibrasi analyzer
akan tergambar waveform saling tumpah ndih seper gambar di bawah ini

ALARM LIMIT UNTUK MEMBACA HASIL VIBRASI


Dalam menentukan alarm limit dari peralatan, maka pembacaan "status" mengacu ke kriteria
dibawah ini :

Referensi :
[1] Eisenman, Robert. Machinery Malfunction Diagnosis and Correction.1997
[2] www.mobiusinstitute.org
[3] Vibration Training Course Book by Mobius Institute
[4] Vibration Diagnostic Guide by SKF Reliability System
[5] Tiara Vibration Training

ARTIKEL TERKAIT :
1. Macam - Macam Pompa (Pump)
2. Macam - Macam Kompresor (Compressor)
3. Analisa Oli Pelumas (Tribology) dan Referensi Report

at Tuesday, April 04, 2017


Labels: POWER PLANT

No comments:

Post a Comment

Enter your comment...

Comment as: Select profile...

Publish Preview

Newer Post Home Older Post

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Popular Posts

Macam - Macam Reaktor (Reactor)


Kata Kunci : Reaktor, Reaktor Batch, Reaktor Kon nyu, Mixed Flow Reactor (MFR), Plug Flow Reactor (PFR), Fixed Bed Reactor, Fluidized...

Is lah Mirip tapi Tidak Sama Ar nya di Teknik Kimia (1 of 2)


1. Perbedaan antara PENGERINGAN dan PENGUAPAN Pengeringan ( drying ) : mengurangi kadar air dalam bahan padat / semi padat Yg memp...

Anti COPAS

Sertakan link untuk referensi demi perkembangan ilmu pengetahuan. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai