Seorang pasien berusia 65 tahun datang ke Rumah Sakit W. Z. Yohanes dengan
keluhan sakit dan kram pada betis dan daerah glutea pada saat beraktivitas dan hilang dengan sendirinya bila beristirahat kurang lebih 10 menit. Hal ini sudah dialami sejak kurang lebih sebulan yang lalu dengan frekuensi munculnya gejala semakin parah 2 minggu terakhir ini. Pada saat diperiksa, ternyata pasien merupakan seorang perokok aktif dengan riwayat DM dan mengalami obesitas (tinggi : 166 cm, berat badan : 70 kg). Pada pemeriksaan fisik, didapati kaki pasien menjadi pucat setelah diangkat elevasi setinggi 60 derajat selama 1 menit (warna kembali normal dalam 10-15 detik) dan terdapat bruit arterial femoralis.
1. Berdasarkan skenario di atas, pasien tersebut dicurigai mengalami penyakit…
A. Vaskulitis B. Tromboangitis abliterans C. Fibromuskular dysplasia D. PAP (Claudicatio) E. Bukan salah satu diatas 2. Penyebab tersering kondisi di atas adalah… A. Vaskulitis B. Emboli C. Trauma D. Plak Aterosklerosis E. Infeksi bakteri 3. Pilihan terapi farmakologi yang dapat diberikan pada pasien dengan gejala di atas adalah… A. Aspirin 1000 mg/hari B. Clopidoprel 75 mg/hari po C. Pentoxyfiline 75 mg/hari po D. Ticlopidine 2 gr/hari E. Cilostazol 500 mg/hari
Daftar Pustaka
Antono, D., & Ismail, D. (2009). Penyakit Arteri Perifer. In A. W. Sudoyo, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI (V ed., Vol. III, p. 381). Jakarta: Interna Publishing.