Materi Mesin Press
Materi Mesin Press
1
Jenis-jenis mesin Press:
22
b. Gap Frame Press
Bentuk huruf C, sehingga memiliki ruang yang luas untuk penempatan dies
serta benda kerja yang lebar
dan panjang. Termasuk dalam kelompok Gap Frame Press adalah jenis Bench
Press, Horn Press dan
Turret Press. Bench press adalah mesin press dengan rangka gap frame yang
berukuran relatif kecil
Terkadang rangkanya dapat dimiringkan (inclinable) sehingga benda kerja dan
scrap dapat tergelincir
turun ke belakang. Horn Press adalah gap frame press yang memiliki silinder atau
poros yang
menggantikan fungsi bed dan biasa digunakan untuk proses seaming, riveting dan
embossing. Turret
press adalah gap frame press yang dimodifikasi sehingga memiliki upper dan
lower turret yang dapat
membawa beberapa dies dan punch sekaligus.
c. Straight-Sided Press
Memiliki banyak variasi dalam jenis dan ukuran serta memiliki konstruksi
yang lebih kaku (rigid).
22
2. Ketinggian Dies.
Ketinggian dies adalah jarak antara dies bagian atas yang dipasang pada
slide/ram mesin press dengan
cetakan (dies) bagian bawah yang dipasang pada meja mesin press (bolster).
Secara umum ketinggian
cetakan ini harus lebih besar dari tinggi benda yang dihasilkannya dengan
mempertimbangkan ruang
untuk mengambil benda kerja yang dihasilkan.
3. Tekanan penjepit.
Penjepit yang digunakan baik dalam bentuk blank holder atau dalam bentuk
draw beads akan
mempengaruhi bentuk deformasi yang terjadi. Makin tinggi tekanan yang
digunakan maka makin
terhambat aliran material yang terjadi. Tekanan yang digunakan harus optimum
untuk menjamin
terjadinya aliran material yang tepat dan mencegah terjadinya kerutan atau robek.
22
Jenis-jenis mesin press
22
1, hal 1). Peralatan ini digunakan untuk membuat produk secara massal dengan
produk output yang sama dalam waktu yang relatif singkat.
A.Simple Tool
Simple Tool adalah jenis dari press tool yang paling sederhana, dimana hanya
terjadi satu proses pengerjaan dan satu station dalam satu alat. Pemakaian jenis
simple tool ini mempunyai keuntungan dan kerugian.
22
B.Compound Tool
Pada press tool jenis ini, dalam satu penekanan pada satu station terdapat lebih
dari satu pengerjaan, dimana proses pengerjaannya dilakukan secara serentak.
Pemakaian jenis compoundtool ini juga mempunyai keuntungan dan kerugian.
Keuntungan compoundtool
Kerugian compoundtool:
C. Progressive Tool
Keuntungan progressivetool :
22
· Dapat diperoleh waktu pengerjaan produksi yang relatif singkat dibandingkan
simpletool.
· Dapat melakukan pemotongan bentuk yang rumit pada langkah yang berbeda.
Kerugian progressivetool:
· Ukuran alat lebih besar bila dibandingkan simpletool dan compoundtool.· Biaya
perawatan besar.
1. CuttingTool
22
a. Pierching
b. Blanking
c. Notching
Notching adalah proses pemotongan oleh punch, dengan minimal dua sisi
yang terpotong, namun tidak seluruh sisi punch melakukan pemotongan.
Tujuan dalam pemotongan ini adalah untuk menghilangkan sebagian
material pada tempat-tempat tertentu yang diinginkan.
d. Parting
e. Shaving
22
Pierching guna mendapatkan ukuran teliti dari hasil pemotongan yang
dilakukan terlebih dahulu.
f. Trimming
g. Cropping
h. Lanzing
2. FormingTool
22
Yaitu proses pengerjaan material yang dilakukan tanpa pengurangan atau
penghilangan, akan tetapi hanya mengubah bentuk geometris benda kerja. Yang
tergolong dalam formingtool adalah bending, flanging, deepdrawing, curling dan
embossing.
a. Bending
b. Flanging
c. DeepDrawing
d. Curling
e. Embossing
22
Embossing merupakan proses pembentukkan contour material pada salah satu
sisi material tersebut.
Press Tool atau Perkakas Tekan atau suatu alat yang digunakan untuk
memotong logam dengan cara penekanan. Secara operasional Press Tool ini dapat
bekerja sebagai alat potong atau pun sebagai alat pembentuk plat atau lembaran
yang dikehendaki. Press Tool berfungsi memproduksi ratusan atau bahkan ribuan
dari komponen yang sama dalam waktu yang relatif singkat.
Bagian-BagianDariPressTool
22
Presstoolmerupakansatukesatuandaribeberapakomponen. Komponen -
komponentersebut antara lain:
a. TangkaiPemegang (Shank)
Tangkaipemegangmerupakansuatukomponenalatbantuproduksi yang
berfungsisebagaipenghubungalatmesinpenekandenganpelat atas (tooldesign 2,
hal16 ). Shankbiasanyaterletak pada titikberat yang
dihitungberdasarkanpenyebaran gaya-gaya potong dan gaya-gaya
pembentukkandengantujuanuntukmenghindaritekanan yang tidakmerata pada
pelat atas.
Pelat bawah merupakan dudukan dari dies dan tiang pengarah sehingga
mampu menahan gaya bending akibat dari reaksi yang di timbulkan oleh
punch.
d. Pelat Penetrasi
Pelat pemegang punch berfungsi untuk memegang punch agar posisi punch
kokoh dan mantap pada tempatnya.
22
f. Punch
Tiang pengarah berfungsi mengarahkan unit atas, sehingga punch berada tepat
pada dies ketika dilakukan penekanan.
Dies
Terikat pada pelat bawah dan berfungsi sebagai pemotong dan sekaligus
sebagai pembentuk.
i. PelatStripper
Pelat stripper adalah bagian yang bergerak bebas naik turun beserta pegas
yang terpasang pada baut pemegangnya. Pelat ini berfungsi sebagai pelat
penjepit material pada saat proses berlangsung, sehingga dapat menghindari
terjadinya cacat pembentukkan permukaan benda kerja seperti kerut dan
lipatan, juga sebagai pengarah punch.
j. Pegas Stripper
22
Pegas stripper berfungsiuntuk menjaga kedudukan striper, mengembalikan
posisi punch ke posisi awal, dan memberikan gaya tekan pada strip agar dapat
mantap (tidak bergeser) pada saat dikenai gaya potong dan gaya pembentukan.
k. Baut Pengikat
Baut pengikat berfungsi untuk mengikat dies kepelat bawah dan pelat
pemegang punch kepelat atas. Baut pengikat dipilih standard baut pengikatdan
ketebalan dies.
l. Pin Penepat
22
Pin penepat berfungsi untuk menepatkan dies pada pelat bawah dan pelat
pemegang punch(Punch holder) ke pelat atas, sehingga posisi dies kepelat
bawah dan posisi pelat pemegang punch kepelat atas dapat tearah dan kokoh.
22
Adapun gaya-gaya yang terjadi:
a. Gaya Pierching
Fp = 0,8 ´ U ´ t ´ s t (N)
Dimana :
0,8 merupakan konversi dari tegangan tarik ke tegangan geser untuk bahan
yang mempunyai tegangan tarik kurang dari 900 N/mm2 .
b. Gaya Notching
Ft = 0,8 ´ U ´ t ´ s t (N)
c. Gaya Blanking
Ft = 0,8 ´ U ´ t ´ s t (N)
22
F = p ´ d ´ t ´ Rm ( - K)
Dimana :
Pada perencanaan ini posisi stripper terletak pada unit bawah dan tebal
spesimen yang akan dibentuk adalah 1,2 mm, maka langkah untuk
menentukan gaya pegas stripper adalah sebagai berikut:
Dimana:
22
Untukmencari gaya pegas pelontarinidihitungterlebihdahuluvolume pena
pelontardenganrumus:
V=
Dimana:
Kemudiandicarijumlahmassatotalnyadenganrumus :
M = Vt .
Dimana :
= massajenisbahan (kg/m3)
F = m .g
Dimana :
22
Dalam mencari panjang Punch maksimum dipakai punch yang memiliki
diameter terkecil/yang paling kritis.
Dimana:
Rumus Empiris mencari tebal pelat untuk mencari tebal Die berdasarkan gaya
total yang di butuhkan untuk perencanaan press tool adalah :
Dimana :
22
Setiap operasi pemotongan yang dilakukan Punch dan Die selalu ada nilai
kelonggaran yang diambil.
Us = C.S.
Dimana :
S²
Dimana :
Fb = Gaya Buckling ( N )
22
E = ModulusElastisitas( N/mm² )
Imn = MomenInersia( mm )
S = Panjang Punch ( mm )
λ ≥ λ0 Digunakanuntukrumuseuler
λ<λo Digunakanuntukrumustetmejer
λ = S/i
i=
Dimana :
λ = kerampingan
I = Momen Inersia
22
k. Rumus titik berat gaya
Dimana :
Y = Titikberatterhadapsumbu y
xi = Titikberatke-i terhadapsumbu x
yi = Titikberatke-i terhadapsumbu y
22