Keamanan
Jaringan
Telekomunikasi
Rangkaian Sistem Komunikasi
Serat Optik
01
Teknik Teknik Elektro P141700007 Freddy Artadima Silaban, SKom,. MT
Abstrak Kompetensi
Keamanan jaringan sangat diperlukan Setelah mahasiswa mempelajari modul
untuk membatasi proses masuk dan 1 ini dihimbau untuk memahami dan
keluar proses komunikasi. Sistem mengatahui rangkaian sistem
komunikasi serat optik memiliki komunikasi serat optik, keunggulan,
kapasitas lebih besar dan lebih cepat proses transmitter dan receiver, dan
serta jarak koneksi lebih jauh dan persamaan Maxwell dan gelombang
ekonomis. Serat optik mengirimkan datar.
mengirimkan komunikasi
menggunakan cahaya sebagai
gelombang elektromagnetik.
Pembahasan
1. Pendahuluan
Keamanan jaringan sangat penting dilakukan untuk memantau proses kinerja dari
jaringan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Keamanan jaringan diperlukan juga
untuk menghindari gangguan baik secara fisik maupun logik baik secara langsung mupun
tidak langsung. Beberapa cara dilakukan oleh hacker/penyadap untuk menyerang jaringan
yaitu Interception merupakan pihak yang tidak mempunyai wewenang untuk mengakses
berhasil memperoleh informasi, interruption merupakan dapat menguasai sistem tetapi tidak
secara keseluruhan, fabrication merupakan hacker/penyadap menyisipkan suatu objek
dalam suatu target, dan modification merupakan merusak system secara keseluruhan. Oleh
karena itu dibutuhkan metode keamanan jaringan yaitu pertama pembatasan akses jaringan
dengan cara internal password authentication, server based password authentication, server
based token authentication, firewall dan routing control. Kedua menggunakan metode dan
mekenisme seperti enkripsi, terminilogy kriptografi, terminology enkripsi-deskripsi, digital
signature, dan algoritman checksum/hash. Ada 2 (dua) elemen utama dalam pembentukan
keamanan jaringan:
a. Tembok pengaman (baik secara fisik atau maya), dimana suatu cara untuk
memberikan perlindungan baik secara fisik dan maya.
b. Rencana pengamanan, dimana suatu rancangan yang nantinya akan di
implementasikan untuk melindungi jaringan agar terhindar dari berbagai ancamana
dalam jaringan.
2. Fiber Optik
Fiber optik secara hararfiah memiliki arti serat optik atau bias disebut dengan
serat kaca. Serat kaca ini merupakan serat yang dibuat secara khusus dengan proses
yang cukup rumit kemudian dapat digunakan untuk melewati data ingin dikirim dan
2018 Keamanan Jaringan Telekomunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
diterima. Ada beberapa keunggulan serat optik dalam bidang komunikasi dibandingkan
dengan kawat logam sebagai alat transmisi. Fiber optik ukurannya yang kecil dan
bobotnya yang ringan amat cocok jika dugunakan di tempat seperti pesawat udara.
Kerugian selama transmisinya juga rendah karena ia terbuat dari silika (SiO 2), suatu
bahan dielektrik yang transparan terhadap sinar, apalagi jika dipakai untuk transmisi data
dengan frekuensi tinggi. Hal ini berdampak pada biaya yang lebih murah, karena
sepanjang saluran transmisinya serat optik dengan demikian memerlukan repeater yang
lebih sedikit. Repeater adalah suatu alat yang dipasang di beberapa tempat sepanjang
saluran transmisi, gunanya untuk mendeteksi, kemudian memperkuat sinyal lemah yang
datang dan meneruskannya kembali ke tujuan semula. Sinyal data selalu melemah dalam
perjalanannya karena berbagai efek seperti hamburan dan serapan bahan yang
dilaluinya. Keunggulan lainnya adalah daya tampungnya yang lebih besar, serat optik
mampu membawa informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan kawat tembaga.
Komunikasi dengan sinar melalui serat optik bahkan mengungguli komunikasi dengan
gelombang mikro. Frekuensi sinar yang digunakan relatif tinggi (berorde 1014 Hz),
bandingkan dengan gelombang radio (106 Hz) dan gelombang mikro (109Hz),
mengakibatkan komunikasi sinar melalui serat optik dapat membawa informasi yang lebih
banyak.
soliton hanya 10-12 detik dan dapat dibagi menjadi beberapa komponen yang
saling berdekatan, sehingga sinyal-sinyal yang berupa soliton merupakan
informasi yang terdiri dari beberapa saluran sekaligus (wavelength division
multiplexing). Eksperimen menunjukkan bahwa soliton minimal dapat
membawa 5 saluran yang masing-masing membawa informasi dengan laju
5 Gb/s. Cacah saluran dapat dibuat menjadi dua kali lipat lebih banyak jika
dibunakan multiplexing polarisasi, karena setiap saluran memiliki dua
polarisasi yang berbeda. Kapasitas transmisi yang telah diuji mencapai 35 ribu
2018 Keamanan Jaringan Telekomunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
Gb.km/s.
Cara kerja sistem soliton ini adalah efek Kerr, yaitu sinar-sinar yang panjang
gelombangnya sama akan merambat dengan laju yang berbeda di dalam suatu
bahan jika intensitasnya melebihi suatu harga batas. Efek ini kemudian
digunakan untuk menetralisir efek dispersi, sehingga soliton tidak akan
melebar pada waktu sampai di receiver. Hal ini sangat menguntungkan karena
tingkat kesalahan yang ditimbulkannya amat kecil bahkan dapat diabaikan.
Tampak bahwa penggabungan ciri beberapa generasi teknologi serat optik
akan mampu menghasilkan suatu sistem komunikasi yang mendekati ideal,
yaitu yang memiliki kapasitas transmisi yang sebesar-besarnya dengan tingkat
kesalahan yang sekecil-kecilnya. yang jelas, dunia komunikasi abad 21
mendatang tidak dapat dihindari lagi akan dirajai oleh teknologi serat optik.
Keterangan :
Ex0 : Amplitudo awal medan listrik
α : Konstanta redaman (neper/meter)
ω : kecepatan sudut medan listrik yang sebanding dengan 2πf
β : konstanta fasa dari medan listrik
z : arah propagasi atau rambat medan listrik
ax : arah polarisasi atau arah getar medan listrik
b) Persamaan Maxwell
Teori maxwell dikemukakan pada 1864, oleh fisikawan Inggris, James Clerk
Maxwell, yaitu teori yang menyebutkan bahwa cahaya adalah rambatan gelombang
yang dihasilkan oleh kombinasi medan listrik dan medan magnetik. Gelombang yang
dihasilkan oleh medan listrik dan medan magnetik ini disebut gelombang
elektromagnetik. Percobaan yang dilakukan oleh Hans Christian Oersted (1777 –
1851), menunjukkan bahwa arus listrik dapat membuat jarum kompas berubah arah.
Hal ini membuktikan bahwa di sekitar arus listrik terdapat medan magnet. Kemudian,
ilmuwan Prancis Andre Marie Ampere (1775 – 1836), menemukan bahwa dua kawat
yang bermuatan arus listrik dapat dibuat tarik-menarik atau tolak-menolak, persis
seperti magnet. Pada tahun 1865, ilmuwan Skotlandia, James Clerk Maxwell (1831 –
1879), menyatakan bahwa medan listrik dan medan magnet berhubungan erat.
Dengan Teori Maxwel tentang gelombang ekektromagnetik mempersatukan
teori Newton serta Huygesa tentang ilmu cahaya. Menurut teori maxwell tentang
Keterangan :