Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

“PERANCANGAN JARINGAN SISTEM KOMUNIKASI

FIBER OPTIK”

Disusun Oleh :

Rani Mu’arifah (32221019)

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era digital seperti saat ini, pengiriman informasi yang cepat dan
efisien sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, dibutuhkan media transmisi yang
dapat mengirimkan informasi dengan bandwidth yang lebar dan kecepatan yang
tinggi, serta mampu mentransmisikan berbagai jenis informasi seperti suara, data,
dan multimedia dalam kapasitas yang besar. Media transmisi yang umum
digunakan adalah kabel UTP, LAN, dan E1, namun memiliki kelemahan seperti
bandwidth yang kecil dan membutuhkan repeater untuk jarak jauh, sehingga
memungkinkan terjadinya delay dan kesalahan saat pengiriman informasi.

Untuk mengatasi kelemahan tersebut, saat ini semakin banyak perusahaan yang
beralih ke penggunaan media transmisi fiber optic. Fiber optic adalah jenis kabel
yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan kecil, bahkan lebih kecil
dari sehelai rambut manusia. Fiber optic dapat mengirimkan sinyal cahaya dari
satu tempat ke tempat lain dengan kecepatan tinggi dan frekuensi hingga Tera
Hertz, sehingga mampu mentransmisikan informasi dengan kecepatan dan
kapasitas yang sangat tinggi. Oleh karena itu, fiber optic menjadi media transmisi
yang populer dan umum digunakan di berbagai sektor, terutama di bidang
telekomunikasi selular.
B. Rumusan Masalah

1. Komponen penting dalam perencanaan kabel serat optik.


2. Pemilihan jenis serat optik yang tepat.
3. Fungsi dan jenis pelindung serat yang efektif.
4. Pengaruh lapisan penutup pada kabel serat optik.
5. Pengamanan kabel serat optik terhadap faktor mekanis, fisik, suhu,
kelembaban, dan radiasi.
6. Faktor-faktor penting dalam perencanaan bahan kabel serat optik.
7. Teknik instalasi kabel serat optik yang efektif dan efisien.
8. Pengujian kabel serat optik untuk memastikan kualitas dan kehandalannya.
9. Langkah pemeliharaan penting dalam menjaga kinerja kabel serat optik.

C. Tujuan Penulisan

Tujuan makalah ini adalah memberikan pemahaman yang komprehensif tentang


bahan perencanaan kabel serat optik dan memberikan panduan praktis dalam
merencanakan, menginstal, menguji, dan memelihara kabel serat optik dalam
jaringan komunikasi modern.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan ini adalah meningkatkan pengetahuan, memberikan panduan


praktis, dan mendukung pengembangan jaringan komunikasi yang handal dan
efisien melalui penggunaan bahan perencanaan kabel serat optik.
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL ………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………. iii

BAB I Pendahuluan …………………………………….. 1


 A. Latar Belakang ………………………………………….. 2
 B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2
 C. Tujuan Penulisan ……………………………………….. 3
 D. Manfaat Penulisan ……………………………………… 3
BAB II Bahan Perencanaan Kabel Serat Optic……………………. 4
 A. Serat Optik …………………………………… 4
 B. Pelindung Serat…………………………………….. 6
 C. Lapisan Penutup………………………………………. 12
 D. Pengaman Kabel ………………………………. 16
 E. Faktor Faktor yang harus dipertimbangkan……………………………. 20

BAB III Teknik Instalasi Kabel Fiber Optic……………………………… 25


 A. Persiapan dan Perencanaan Instalasi ………………………………… 26
 B. Metode Instalasi ………………………………………………………… 30
 C. Pengelolaan Kabel Serat Optic……………………………………… 31
 D. Pengujian Kabel Serat Optic………………………………………… 30

BAB IV Penutup……………………………………………… 32

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………. 32


BAB II

BAHAN PERENCANAAN KABEL SERAT OPTIC

A. Serat Optic

Serat optik adalah suatu jenis kabel yang terbuat dari bahan kaca atau plastik yang
sangat halus dan kecil. Serat optik digunakan sebagai media transmisi untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari satu tempat ke tempat lain dengan kecepatan
tinggi dan kapasitas yang besar. Struktur serat optik terdiri dari inti (core) yang
merupakan bagian tengah kabel yang menghantarkan cahaya, dan kladding yang
merupakan lapisan sekitar inti yang memantulkan cahaya kembali ke dalam inti.
Kedua bagian ini dibungkus oleh lapisan penutup (buffer) yang melindungi serat
optik dari kerusakan mekanis dan lingkungan eksternal.

Keunggulan utama serat optik adalah kemampuannya untuk mentransmisikan


informasi dengan kecepatan tinggi dan kapasitas yang besar. Serat optik memiliki
bandwidth yang luas, sehingga mampu mengirimkan data, suara, dan multimedia
secara bersamaan dalam jarak yang jauh tanpa mengalami penurunan kualitas
sinyal. Serat optik juga tahan terhadap gangguan elektromagnetik, interferensi,
dan gangguan lainnya, sehingga memberikan transmisi yang lebih stabil dan
handal. Selain itu, serat optik juga memiliki keunggulan dalam hal keamanan.
Karena serat optik mengirimkan sinyal dalam bentuk cahaya, sulit untuk
diintersep atau dipatahkan secara tidak terdeteksi. Hal ini menjadikan serat optik
sebagai pilihan yang aman untuk mentransmisikan informasi sensitif.

Secara umum, serat optik telah menjadi media transmisi yang populer dalam
infrastruktur jaringan komunikasi modern karena kecepatan, kapasitas,
kehandalan, dan keamanannya yang superior dibandingkan dengan media
transmisi tradisional seperti kabel tembaga.

B. Pelindung Serat

Pelindung serat (fiber optic cable jacket) adalah lapisan yang melapisi serat optik
untuk memberikan perlindungan fisik dan mekanis. Pelindung serat berfungsi
untuk melindungi serat optik dari kerusakan yang disebabkan oleh tekanan,
kelembaban, panas, radiasi, dan kerusakan mekanis.

Ada beberapa jenis pelindung serat yang umum digunakan, antara lain:
1. Pelindung Berbahan PVC (Polyvinyl Chloride): Jenis pelindung ini terbuat dari
bahan plastik PVC yang fleksibel dan tahan terhadap kelembaban. Pelindung PVC
sering digunakan dalam instalasi dalam ruangan yang tidak terpapar kondisi
lingkungan yang keras.

2. Pelindung Berbahan LSZH (Low Smoke Zero Halogen): Jenis pelindung ini
memiliki sifat tahan terhadap suhu tinggi dan menghasilkan sedikit atau tidak ada
asap dan gas beracun saat terkena panas atau terbakar. Pelindung LSZH sering
digunakan di area dengan persyaratan keamanan yang tinggi, seperti gedung-
gedung publik dan pusat data.

3. Pelindung Berbahan Gel: Jenis pelindung ini mengandung gel di sekitar serat
optik untuk memberikan perlindungan terhadap kelembaban dan keausan.
Pelindung gel cocok digunakan dalam instalasi di luar ruangan yang terpapar
kondisi cuaca ekstrem.

4. Pelindung Berbahan Armour (Berlapis Logam): Jenis pelindung ini


menggunakan lapisan logam seperti baja atau aluminium untuk memberikan
perlindungan tambahan terhadap tekanan, tarikan, dan kerusakan mekanis.
Pelindung berlapis logam digunakan dalam instalasi yang membutuhkan
ketahanan ekstra, seperti jalur bawah tanah atau instalasi di daerah yang rawan
kerusakan.

Pelindung serat membantu menjaga integritas serat optik, mencegah kerusakan


fisik, dan memastikan kualitas transmisi yang stabil. Pemilihan jenis pelindung
yang tepat harus mempertimbangkan lingkungan instalasi, tingkat kekuatan
mekanis yang diperlukan, serta persyaratan keamanan dan keandalan jaringan.

C. Lapisan Penutup

Lapisan penutup (fiber optic cable sheath) adalah lapisan terluar pada kabel serat
optik yang berfungsi sebagai perlindungan tambahan dan penghalang terhadap
kerusakan fisik, kelembaban, panas, dan radiasi. Lapisan penutup memberikan
kekuatan struktural pada kabel serat optik dan melindungi serat optik serta
komponen internal lainnya dari kerusakan eksternal.

Ada beberapa jenis lapisan penutup yang umum digunakan dalam kabel serat
optik, di antaranya:

1. Lapisan Penutup PVC (Polyvinyl Chloride): Jenis lapisan penutup ini terbuat
dari bahan plastik PVC yang fleksibel dan tahan terhadap kelembaban. Lapisan
penutup PVC umumnya digunakan dalam instalasi dalam ruangan yang tidak
terpapar kondisi lingkungan yang keras.

2. Lapisan Penutup LSZH (Low Smoke Zero Halogen): Jenis lapisan penutup ini
memiliki sifat tahan terhadap suhu tinggi dan menghasilkan sedikit atau tidak ada
asap dan gas beracun saat terkena panas atau terbakar. Lapisan penutup LSZH
sering digunakan di area dengan persyaratan keamanan yang tinggi, seperti
gedung-gedung publik dan pusat data.

3. Lapisan Penutup Berbahan Gel: Jenis lapisan penutup ini menggunakan gel
khusus yang melapisi serat optik untuk memberikan perlindungan terhadap
kelembaban, debu, dan kerusakan mekanis. Lapisan penutup berbahan gel
umumnya digunakan dalam instalasi di luar ruangan yang terpapar kondisi cuaca
ekstrem.

Lapisan penutup pada kabel serat optik memiliki peran penting dalam menjaga
keandalan dan kualitas transmisi data. Pemilihan jenis lapisan penutup yang tepat
harus mempertimbangkan lingkungan instalasi, persyaratan kekuatan mekanis,
ketahanan terhadap suhu ekstrem, dan persyaratan keamanan yang diperlukan.

D. Pengaman Kabel

Pengaman kabel pada kabel serat optik merupakan komponen penting dalam
menjaga keandalan dan keamanan jaringan. Pengaman kabel bertujuan untuk
melindungi kabel serat optik dari kerusakan fisik, guncangan, tekanan, suhu
ekstrem, kelembaban, dan radiasi yang dapat mempengaruhi kinerja dan
keandalan transmisi data.

Beberapa aspek yang termasuk dalam pengaman kabel serat optik meliputi:

1. Perlindungan Mekanis: Pengaman kabel serat optik dirancang untuk


memberikan perlindungan fisik terhadap serat optik agar tidak mudah rusak akibat
tekanan, lenturan, atau benturan. Hal ini dapat melibatkan penggunaan bahan
pelindung tambahan seperti lapisan perlindungan eksternal atau selubung
berkekuatan tinggi.

2. Perlindungan Terhadap Suhu: Kabel serat optik harus mampu menahan suhu
ekstrem baik panas maupun dingin. Oleh karena itu, pengaman kabel serat optik
dapat dilengkapi dengan lapisan isolasi termal atau bahan penahan suhu tinggi
yang mampu menjaga stabilitas kinerja kabel dalam lingkungan dengan suhu yang
ekstrem.
3. Perlindungan Terhadap Kelembaban: Kelembaban yang tinggi dapat merusak
serat optik dan menyebabkan penurunan kualitas transmisi. Pengaman kabel serat
optik dapat dirancang dengan lapisan pelindung anti kelembaban atau dilengkapi
dengan bahan penyerap kelembaban untuk menjaga kekeringan dalam kabel.

4. Perlindungan Terhadap Radiasi: Radiasi elektromagnetik dapat mengganggu


transmisi sinyal dalam serat optik. Oleh karena itu, pengaman kabel serat optik
dapat menggunakan bahan penyerap radiasi atau lapisan pemantul radiasi untuk
melindungi serat optik dari gangguan radiasi.

Pengaman kabel serat optik sangat penting untuk menjaga keandalan jaringan dan
meminimalkan risiko kerusakan yang dapat mempengaruhi transmisi data. Dalam
merencanakan pengaman kabel, faktor-faktor lingkungan dan persyaratan aplikasi
harus dipertimbangkan dengan baik untuk memilih pengaman kabel yang sesuai
dengan kebutuhan jaringan.

E. Hal Hal Yang Harus Dipertimbangkan

Dalam merencanakan pengaman kabel serat optik, terdapat beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan, antara lain:

1. Lingkungan Fisik: Pertimbangkan lingkungan di mana kabel serat optik akan


dipasang. Apakah itu lingkungan dalam ruangan, luar ruangan, atau bawah tanah.
Setiap lingkungan memiliki tantangan dan persyaratan pengamanan yang berbeda.

2. Ketahanan Mekanis: Pastikan pengaman kabel serat optik dapat memberikan


perlindungan yang cukup terhadap tekanan, guncangan, dan benturan fisik yang
mungkin terjadi. Faktor-faktor seperti tahan lama, fleksibilitas, dan kekuatan
pengaman kabel harus diperhatikan.

3. Kelembaban dan Suhu: Jika kabel akan terpapar kelembaban tinggi atau suhu
ekstrem, pastikan pengaman kabel serat optik memiliki lapisan pelindung yang
sesuai. Bahan tahan air, anti kelembaban, atau isolasi termal dapat digunakan
untuk menjaga kinerja kabel dalam kondisi lingkungan yang keras.

4. Perlindungan Terhadap Radiasi: Jika kabel akan berada di area dengan radiasi
elektromagnetik yang tinggi, pertimbangkan penggunaan pengaman kabel yang
mampu menyerap atau memantulkan radiasi untuk menjaga sinyal optik tetap
terisolasi dan tidak terpengaruh oleh gangguan radiasi.
5. Kemudahan Instalasi dan Pemeliharaan: Pastikan pengaman kabel serat optik
mudah diinstal dan dipelihara. Desain pengaman kabel yang ergonomis,
pengaturan penguncian yang sederhana, dan aksesibilitas yang baik akan
memudahkan instalasi dan pemeliharaan kabel di masa mendatang.

6. Kompatibilitas: Pastikan pengaman kabel serat optik yang dipilih kompatibel


dengan jenis dan ukuran kabel serat optik yang digunakan. Pilih pengaman kabel
yang sesuai dengan konektor dan aksesori yang diperlukan untuk memastikan
kecocokan dan kinerja yang optimal.

7. Ketersediaan dan Biaya: Pertimbangkan ketersediaan dan biaya pengaman


kabel serat optik yang dipilih. Pastikan pengaman kabel dapat diperoleh dengan
mudah dan memiliki nilai yang sesuai dengan kebutuhan jaringan.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, Anda dapat memilih pengaman


kabel serat optik yang tepat untuk memastikan keandalan dan performa jaringan
serat optik yang optimal.
BAB III

TEKNIK INSTALASI KABEL FIBER OPTIC


A. Persiapan Dan Perencanaan Instalasi

Persiapan dan perencanaan instalasi fiber optic sangat penting untuk memastikan
bahwa instalasi dilakukan dengan baik dan benar. Berikut adalah beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan dalam persiapan dan perencanaan instalasi:

1. Desain jaringan: Perencanaan jaringan fiber optic harus mempertimbangkan


kebutuhan bandwidth, topologi jaringan, dan jarak antara titik-titik dalam
jaringan. Hal ini akan memastikan jaringan dapat berjalan dengan baik dan
memenuhi kebutuhan pengguna.

2. Persiapan lahan: Persiapan lahan meliputi pemilihan rute kabel, pemasangan


tiang penyangga, dan pengeboran lubang untuk menempatkan kabel. Semua hal
ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk meminimalkan kerusakan pada
lingkungan sekitar.

3. Bahan dan peralatan: Penggunaan bahan dan peralatan yang tepat sangat
penting dalam instalasi fiber optic. Pastikan bahan dan peralatan yang digunakan
berkualitas tinggi dan sesuai dengan standar industri.

4. Pemilihan teknisi: Instalasi fiber optic membutuhkan keahlian teknisi yang


terlatih dan berpengalaman. Pastikan teknisi yang dipilih memiliki sertifikasi dan
pengalaman yang cukup untuk melakukan instalasi dengan baik dan benar.

5. Pengujian: Setelah instalasi selesai, pengujian harus dilakukan untuk


memastikan jaringan berfungsi dengan baik dan memenuhi standar kualitas yang
ditetapkan. Pengujian yang dilakukan meliputi pengukuran daya sinyal,
pengukuran kebocoran cahaya, dan pengujian serat optic secara keseluruhan.

Dalam keseluruhan, persiapan dan perencanaan instalasi yang baik dan benar
sangat penting untuk memastikan jaringan fiber optic dapat berjalan dengan baik
dan memenuhi kebutuhan pengguna.
B. Metode Instalasi

Dalam instalasi kabel serat optik, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan
tergantung pada kondisi lingkungan dan kebutuhan jaringan. Berikut adalah
beberapa metode instalasi umum yang digunakan:

1. Instalasi Udara: Metode ini melibatkan pemasangan kabel serat optik di atas
tanah atau di atas tiang penyangga. Kabel serat optik diikat ke tiang penyangga
menggunakan klem atau tali pengikat khusus. Metode ini cocok untuk instalasi
jarak jauh atau di daerah yang sulit dijangkau.

2. Instalasi Bawah Tanah: Metode ini melibatkan pemasangan kabel serat optik di
saluran bawah tanah atau dalam pipa perlindungan khusus. Kabel serat optik dapat
ditanam langsung di dalam tanah atau diletakkan di dalam pipa perlindungan yang
terkubur di dalam tanah. Metode ini umum digunakan dalam instalasi perkotaan
atau di bawah jalan raya.

3. Instalasi Di Dalam Ruangan: Metode ini melibatkan pemasangan kabel serat


optik di dalam bangunan atau ruangan. Kabel serat optik dapat dipasang di
sepanjang dinding, langit-langit, atau melalui saluran kabel di dalam dinding atau
lantai. Metode ini cocok untuk instalasi di gedung perkantoran, pusat data, atau
rumah tangga.

Setiap metode instalasi memiliki persyaratan khusus terkait keamanan,


perlindungan, dan perlakuan khusus terhadap kabel serat optik. Penting untuk
mengikuti pedoman dan standar industri yang berlaku saat melakukan instalasi
untuk memastikan kualitas dan keandalan jaringan serat optik. Selain itu, perlu
juga diperhatikan faktor-faktor seperti keandalan, skala jaringan, dan biaya
instalasi dalam pemilihan metode yang sesuai.

C. Pengelolaan Kabel Fyber Optic

Pengelolaan kabel serat optik merupakan langkah penting dalam memastikan


kinerja dan keandalan jaringan serat optik. Berikut adalah beberapa aspek
pengelolaan kabel serat optik yang perlu diperhatikan:

1. Routing dan Proteksi Kabel: Kabel serat optik perlu diarahkan dan dirouting
dengan hati-hati agar tidak mengalami tekanan, penekukan berlebih, atau
kerusakan fisik lainnya. Penggunaan perlindungan tambahan seperti klip kabel,
penjepit kabel, atau saluran kabel khusus dapat membantu melindungi kabel dari
kerusakan mekanis.

2. Konsep Bend Radius: Kabel serat optik memiliki batasan pada radius lengkung
yang dapat diterapkan pada kabel tanpa menyebabkan kerusakan pada serat optik
di dalamnya. Oleh karena itu, penting untuk mematuhi batasan bend radius yang
ditentukan oleh produsen kabel serat optik. Hal ini dapat mencegah retakan atau
patahnya serat optik yang dapat mengganggu kualitas transmisi.

3. Pengelolaan Kabel di Titik-Titik Koneksi: Titik-titik koneksi antara kabel serat


optik dan peralatan jaringan lainnya perlu dikelola dengan baik. Penggunaan panel
pengelolaan kabel, rak kabel, dan tata letak yang teratur dapat membantu menjaga
kebersihan dan keteraturan kabel di titik-titik koneksi. Hal ini memudahkan
pemeliharaan, identifikasi, dan penanganan masalah jika terjadi.

Selain itu, pengelolaan kabel serat optik juga melibatkan tindakan pemeliharaan
rutin, seperti pemeriksaan visual untuk mendeteksi kerusakan atau cacat pada
kabel, membersihkan konektor dan sambungan serat optik secara teratur, serta
mengelola sambungan serat optik dengan benar untuk menghindari hilangnya
daya sinyal atau refleksi yang tidak diinginkan. Dengan melakukan pengelolaan
yang baik, jaringan serat optik dapat beroperasi dengan optimal dan
meminimalkan risiko gangguan atau kerusakan yang dapat mempengaruhi
kualitas transmisi dan kinerja jaringan secara keseluruhan.

C. Pengujan Kabel Fyber Optic

Pengujian kabel serat optik adalah proses penting untuk memastikan kualitas dan
kinerja jaringan serat optik. Berikut adalah beberapa teknik pengujian yang umum
digunakan:

1. Pengujian Visual: Pengujian visual dilakukan dengan menggunakan alat seperti


mikroskop serat optik untuk memeriksa visual kondisi serat optik, konektor, dan
sambungan. Tujuannya adalah untuk mendeteksi kerusakan fisik, cacat, atau
kontaminasi yang dapat mempengaruhi transmisi sinyal.

2. Pengujian Loss Serat Optik: Pengujian loss serat optik digunakan untuk
mengukur hilangnya daya sinyal saat melalui kabel serat optik. Alat yang umum
digunakan adalah power meter dan sumber cahaya (light source). Pengujian ini
membantu memastikan bahwa hilangnya daya dalam jaringan serat optik berada
dalam batas yang diizinkan.
3. Pengujian Panjang Serat Optik: Pengujian panjang serat optik digunakan untuk
mengukur panjang kabel serat optik yang terpasang. Hal ini penting untuk
dokumentasi dan pemetaan jaringan, serta memastikan kesesuaian panjang serat
optik dengan kebutuhan jaringan.

4. Pengujian Refleksi: Pengujian refleksi digunakan untuk mengukur seberapa


baik sambungan dan konektor serat optik merespons dan memantulkan kembali
sinyal cahaya. Pengujian ini membantu mendeteksi adanya refleksi yang
berlebihan yang dapat mengganggu kualitas transmisi.

5. Pengujian OTDR (Optical Time-Domain Reflectometer): OTDR adalah alat


pengujian yang menggunakan prinsip pantulan dan waktu tiba untuk menganalisis
panjang serat optik, mendeteksi kerusakan, dan mengukur loss serat optik dalam
jaringan. Pengujian OTDR membantu dalam mengidentifikasi lokasi kerusakan,
mengukur hilangnya daya, dan mengevaluasi kualitas serat optik secara
keseluruhan.

Pengujian kabel serat optik perlu dilakukan baik pada tahap instalasi baru maupun
pemeliharaan rutin. Hal ini membantu memastikan kualitas transmisi yang
optimal, mendeteksi masalah atau kerusakan yang mungkin terjadi, dan
memastikan jaringan serat optik beroperasi sesuai dengan standar yang ditetapkan.
BAB IV
PENUTUP

Makalah ini telah membahas tentang bahan perencanaan kabel serat optik dan
peran pentingnya dalam jaringan komunikasi modern. Kabel serat optik telah
menjadi pilihan utama sebagai media transmisi dalam infrastruktur jaringan,
karena kemampuannya dalam mengirimkan informasi dengan kecepatan tinggi
dan kapasitas yang besar.Makalah ini menjelaskan komponen penting dalam
perencanaan kabel serat optik, seperti serat optik, pelindung serat, lapisan
penutup, dan pengaman kabel. Serat optik menjadi inti dalam mentransmisikan
sinyal cahaya, sementara pelindung serat dan lapisan penutup memberikan
perlindungan terhadap kerusakan fisik dan lingkungan eksternal. Pengaman kabel
digunakan untuk melindungi kabel serat optik dari kerusakan mekanis dan fisik.

Selain itu, makalah ini juga membahas faktor-faktor perencanaan yang harus
dipertimbangkan, seperti kapasitas dan kecepatan transmisi, jarak dan topologi
jaringan, serta biaya dan efisiensi energi. Teknik instalasi kabel serat optik
meliputi persiapan dan perencanaan instalasi, metode instalasi udara, bawah
tanah, dan di dalam ruangan, serta pengelolaan kabel serat optik.Pengujian kabel
serat optik juga penting untuk memastikan kualitas dan kinerja jaringan. Berbagai
teknik pengujian, seperti pengujian visual, pengujian loss serat optik, pengujian
panjang serat optik, pengujian refleksi, dan pengujian OTDR, dapat digunakan
untuk memeriksa keadaan kabel serat optik dan mendeteksi masalah yang
mungkin terjadi.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang
bahan perencanaan kabel serat optik dan peran pentingnya dalam membangun
jaringan komunikasi yang handal dan efisien. Dengan menerapkan pengetahuan
ini, diharapkan pengguna dapat memilih, merencanakan, menginstal, dan
mengelola kabel serat optik dengan baik, sehingga dapat mengoptimalkan kinerja
jaringan komunikasi modern.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dataglobal.co.id/pengertian-fiber-optic/
https://www.tembolok.id/cara-membuat-jaringan-fiber-optic-htb/
https://socs.binus.ac.id/2018/12/06/kabel-fiber-optic/

Anda mungkin juga menyukai