Jadi dalam hal ini adalah kewajiban bagi setiap orang untuk melaporkan kepada polisi, jika
mengetahui terjadinya suatu tindak kejahatan, walaupun dalam Pasal 165 KUHP tersebut hanya
disebutkan beberapa pasal tindak kejahatan. Hal ini merupakan suatu upaya untuk mencegah
terjadinya suatu tindak kejahatan, karena jika tidak diberitahukan segera maka orang tersebut dapat
dikatakan memberi kesempatan pada seseorang untuk melakukan kejahatan.
1) jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh
sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut;
10. Apakah ada perbedaan derajat luka pada korban orang biasa, pegawai,
bintang film dari aspek medik sesuai pasal – pasal tsb diatas.
Tidak ada perbedaan karena korban berdasarkan hukum dinilai sama sebagai
manusia bukan profesi.
II. THANATOLOGI
8. Cepat mana penurunan suhu tubuh antara mayat yg berada di dalam air dgn
mayat yg ada di pemukaan tanah pada darah tropis.
- Pada udara yang lembab, tingkat penurunan suhu menjadi lebih besar. Hal ini
disebabkan karena udara yang lembab merupakan konduktor yang baik.
Selain itu, Aliran udara juga makin mempercepat penurunan suhu tubuh mayat
- Pada medium air, tingkat penurunan suhu menjadi lebih cepat sebab air
merupakan konduktor panas yang baik sehingga mampu menyerap banyak
panas dari tubuh mayat
III. TRAUMATOLGI
IV. ASPIKSIA
1. Apa ciri orang yang mati karena aspiksia ( Sembab, pelebaran pembuluh darah
,tardiev spot ( ok kadar CO tinggi ), lebam mayat luas, sianosis pada bibir dan
ujng jari, busa pada mulut dan hidung.
2. Sebutkan penyebab aspiksia ( O2 sedikit, O2 tidak dapat masuk, O2 tak dapat
diserap ).
3. Mekanisme kematian ok tergantung ( Hipoksia, Ischemia otak, vagal reflek,
frak tlg leher 2-3 ).
4. Mengapa sperma dan lidah kadang2 keluar, kadang tidak.
Lidah terjulur apabila letak jeratan gantungan tepat berada
pada kartilago tiroidea. Lidah tidak terjulur apabila letaknya
berada diatas kartilago tiroidea.
Sperma keluar : akibat relaksasi sfingter otot polos
5. Sebutkan tahapan kematian ok mati tergantung
(Stad I dispneu: pernafasan dalam cepat, tekanan darah dan nadi cepat.
Stad II KOnvulsi : pernafasan mulai sulit, muka kongestitif(kebiruan), vena2
leher terbendung, tekanan darah naik, tachy cardi.
Stad III Apneu: hilang kesadaran, kejang2, pernafasan irregular, tekanan darah
turun, pernafasan berhenti).
Akhir : pernapasan berhenti
7. Sebutkan ciri – ciri orang mati gantung diri.
Perbedaan Penggantungan Bunuh Diri Penggantungan Pembunuhan
1. Usia Lebih sering terjadi pada remaja Tidak mengenal batasan usia
dan dewasa
2. Jejas Jerat Bentuk miring berupa lingkaran Lingkaran tidak terputus,
terputus mendatar, letak di tengah leher
3. Simpul Tali Biasanya satu simpul pada bagian Simpul tali lebih dari satu dan
samping leher. Simpul biasanya terikat kuat
simpul hidup
4. Riwayat Korban mempunyai riwayat Korban tidak mempunyai riwayat
Korban bunuh diri dengan cara lain upaya bunuh diri
5. Cedera Tidak terdapat luka yang Terdapat luka-luka yang
menyebabkan kematian dan tidak mengarah ke pembunuhan
terdapat tanda-tanda perlawanan
Dapat ditemukan racun dalam
6. Racun lambung korban, seperti arsen, Dapat terdapat racun berupa
sublimat, korosif. Rasa nyeri opium, kalium sianida. Racun ini
mendorong korban melakukan tidak menyebabkan efek kemauan
gantung diri bunuh diri
7. Tangan Tidak dalam keadaan terikat Tangan terikat mengarah k kasus
pembunuhan
8. Kemudahan Tempat kejadian mudah Korban biasa digantung di tempat
ditemukan yang sulit ditemukan
9. Tempat Jika tempat kejadian merupakan Bila sebaliknya ditemukan
kejadian tempat yang tertutup, atau terkunci dari luar maka
didapatkan ruangan dengan pintu penggantungan biasanya kasus
terkunci makan dugaan bunih diri pembunuhan
adalah kuat
10. Lingkar tali Jika lingkar tali dapat keluar Jika lingkar tali tidak dapat keluar
melewati kepala, maka dicurigain melewati kepala, maka dicurigai
bunuh diri peristiwa pembunuhan
8. Faktor apa yang penting dari orang mati gantung diri dibandingkan dgn
penjeratan.
Pada gantung diri, semua arteri di leher mungkin tertekan,
sedangkan pada penjeratan, arteri vertebralis biasanya tetap
paten. Hal ini disebabkan karena kekuatan atau beban yang
menekan pada penjeratan biasanya tidak besar.
9. Ciri khas orang mati tenggelam :
Fine froth, cutis anserina, washer woman hand.
Petechia (dalam hal tenggelam bercak paltauf )
Perbendungan pada paru dan alat dalam.
Ditemukan aspirat pada saluran nafas dan paru berupa : diatome, ganggang2,
pat kristal2 sesuai dengan tempat tenggelam, lumpur pada trachea & lambung
10. Mekanisme kematian tengelam :
- Gg kimia darah – air tawar (cepat mati) air dari paru terserap
darah haemodilusi Eletrolit drh kurang K dari sel terserap
jantung fibrilasi.
- Air laut – cairan drh terserap ke paru-paru odem parugg
pernafasan aspiksia.
- Laryngospasme – akibat suhu dingin.
- Vagal reflek – Rangsang air dari osephagus dan trachea.
- Hypotermi.
V. KEJAHATAN SEKSUAL
INFANTISIDA
5. Sebutkan unsur – unsur pembunhan anak sendiri dari KUHP psl 341 :
- seoarng ibu, membunuh anaknya,krn takut ketahuan melahirkan, tidak lama
atau sesaat melahirkan.
6. Cara pembunuhan yg sering dilakukan ( pembekapan, cekik & pemukulan ).
7. Pemeriksaan : Luar apa saja. - pemeriksaan dalam apa saja.
8. Bagaimana memeriksan bekas putusan pada tali pusat.
9. Apa bedanya tali pusat putus spontan dan diputus paksa oleh ibunya.
10. Tanda – tanda bayi cukup bulan : Lingkar kepala >33 , rawan telinga , kuku,
putting susu, testis/labia major, garis kaki.
11. Pemeriksaan paru : visual, tes apung dan PA.
12. Seorang ibu yang hamil diketahui anaknya cacat langsung dibunuh.
13. Apakah ibu membunuh karena takut ketahuan cacat masuk infantisida.
14. Beda antara anak dibunuh & akibat lahir lama.
Lahir lama : - APGAR Score <7, kaput suksedaneum, sefalohematoma,
perdarahan sub aponeurotik, trauma muskulus sternokleido-mastoideus,
perdarahan sub konjungtiva, perlikaan kulit serta jaringan lemak dan eritema
ptekie dan ekimosis.
Perlukaan yang terjadi pada susunan syaraf, antara lain : paralysis pleksus
brakhialis, paralysis nervus fasialis, paralysis nervus frenikus, kerusakan
medulla spinalis dan paralysis pita suara. Trauma lain yang dapat terjadi
misalnya : fraktur (patah tulang), perdarahan intracranial dan perdarahan intra-
abdomina
15. beda perdarahan pada trauma jln lahir dan pembunuhan. ( perdarahan intra
falx cerebri – partus praesipitatus )
16. Mendiamkan anak setelah lahir infnatisida / bukan.
17. Dalam perkawinan apakah masuk infantisida ( ibu selingkuh ).
18. Beda tempat putusan tali pusat antara putus sendiri dgn putus ditarik.
19. Periksa bag. Blk kepala dan bibir.
20. Beda antara antara letak memar pada pencekikan dan resusitasi.
21. Beda antara pengembangan paru akibat pernafasan buatan dgn pernafasan spontan..