Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah suatu proses alamiah yang ditandai dengan terjadinya


kontraksi uterus yang menyebabkan pendataran dan dilatasi serviks yang nyata serta
diikuti dengan pengeluaran janin dan plasenta dari tubuh ibu (Sarwono, 2010). Proses
persalinan terdiri dari empat kala yaitu kala I sampai kala IV. Kala I persalinan
dimulai sejak adanya kontraksi uterus yang teratur hingga serviks membuka lengkap.
Kala I terdiri dari dua fase yaitu fase laten dan fase aktif. Ada tiga faktor utama yang
mempengaruhi proses persalinan yaitu power, passage, pasanger, psikologis dan
penolong, (Sarwono,2010).
Tujuan dari pengelolaan proses persalinan adalah mendorong kelahiran yang
aman bagi ibu dan bayi sehingga dibutuhkan peran dari petugas kesehatan untuk
mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan bayi,
sebab kematian ibu dan bayi sering terjadi terutama saat proses persalinan (Koblinsky
et al, 2006).
Persalinan Kala 1 merupakan sebagai permulaan kontraksi persalinan sejati,
yang ditandai oleh perubahan serviks yang progresif dan diakhiri dengan pembukaan
lengkap (10 sentimeter). Hal ini dikenal sebagai tahap pembukaan serviks
(Varney,2007, Hlm.672). Persalinan Kala 1 merupakan pembukaan yang berlangsung
antara satu sampai pembukaan lengkap. Lama Kala 1 untuk primigravida sekitar 12
jam sedangkan pada multigravida berlangsung selama 8 jam. Berdasarkan kurve
friedman pembukaan primi 1 cm/ jam dan multi 2cm/jam (Manuaba, 2007, Hlm.165).
Kala II dimulai ketika pembukaan serviks lengkap sampai lahirnya bayi.
Setelah pembukaan lengkap ibu akan mulai mengajan dan seiring dengan turunnya
kepala janin, timbul keinginan untuk berdefekasi. Kala II disebut juga kala
pengeluaran. Banyak ibu yang mengatakan bahwa pada kala II adalah puncaknya rasa
sakit, dan disisi lain merupakan kebahagiaan karena bayinya akan segera lahir.
Meskipun cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan selalu
meningkat dari tahun ke tahun, namun masih banyak permasalahan yang ditemukan
terkait komplikasi saat persalinan antara lainkelainan letak/presentasi janin, partus
macet/distosia, perdarahan pasca persalinan, infeksi berat/sepsis, placenta previa,
Intra Uterine Fetal Death (IUFD). Timbulnya berbagai permasalahan yang terjadi saat
persalinan, pemerintah selalu berupaya menurunkan angka kematian ibu dengan
melakukan perluasan pelayanan kesehatan berkualitas melalui pelayanan obstetrik
yang komprehensif seperti penyediaan fasilitas Pelayanan Obstetrik Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK) dan Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi
Dasar (PONED) (Kemenkes RI, 2013).
Sebagian besar wanita pada proses persalinan mengalami perubahan fisik dan
psikologis sebagai respon dari apa yang dirasakan dalam proses persalinannya.
Perubahan ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan persalinan pada pasien.
Dukungan sosial dan emosional serta pelayanan selama persalinan adalah salah satu
intervensi yang tepat digunakan untuk mencapai pengalaman melahirkan yang positif
(Alexander et al, 2013).
Petugas kesehatan harus memiliki sikap empati dan kesabaran untuk
mendukung calon ibu yang melahirkan dan keluarga. Petugas kesehatan sebagai
pemberi perawatan dalam persalinan juga harus mampu memenuhi tugas diantaranya
mendukung wanita; pasangan dan keluarga selama proses persalinan, mengobservasi
saat persalinan berlangsung; memantau kondisi janin dan kondisi bayi setelah lahir;
mengkaji faktor resiko; mendeteksi masalah sedini mungkin, melakukan intervensi
minor jika diperlukan seperti amniotomi dan episiotomi; perawatan bayi baru lahir,
merujuk ke tingkat perawatan yang lebih tinggi jika terjadi komplikasi (Tasnim et al,
2011).
B. Tujuan
1. Umum
Diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan dan mempraktikan pada ibu bersalin
dengan pendekatan 7 langkah Varney
2. Khusus
Tujuan khusus pembuatan makalah ini adalah mampu:
a. Mengkaji dan mengumpulkan data akurat dari berbagai sumber yang
berhubungan dengan kondisi pasien.
b. Mengidentifikasi dengan benar terhadap masalah atau diagnosa dan
kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar atau data-data yang
telah dikumpulkan.
c. Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan
rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi.
d. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan
yang lain sesuai dengan kondisi klien.
e. Merencanakan asuhan yang menyeluruh untuk pasien berdasar masalah yang
ada dan langkah-langkah sebelumnya.
f. Melaksanakan asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
perencanaan dan dilaksanakan secara efisien dan aman.
g. Mampu mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi
pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi
sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah
dan diagnose.
C. Manfaat
1. Penulis
Menambah pengetahuan dan memberikan pengalaman nyata yang berkaitan
dengan Asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal.
2. Rumah Bersalin
Menambah referensi dalam upaya peningkatan pelayanan kebidanan khususnya
asuhan kebidanan pada ibu bersalin
3. Institusi Pendidikan
Menambah referensi dalam bidang pendidikan sehingga dapat menyiapkan
calon-calon bidan yang berkompeten khususnya dalam memberikan asuhan
kebudanan pada ibu bersalin secara komprehensif
4. Pembaca
Memberikan tambahan pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada ibu bersalin.

Anda mungkin juga menyukai