Persalinan adalah suatu proses alamiah yang ditandai dengan terjadinya
kontraksi uterus yang menyebabkan pendataran dan dilatasi serviks yang nyata serta diikuti dengan pengeluaran janin dan plasenta dari tubuh ibu (Sarwono, 2010). Proses persalinan terdiri dari empat kala yaitu kala I sampai kala IV. Kala I persalinan dimulai sejak adanya kontraksi uterus yang teratur hingga serviks membuka lengkap. Kala I terdiri dari dua fase yaitu fase laten dan fase aktif. Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi proses persalinan yaitu power, passage, pasanger, psikologis dan penolong, (Sarwono,2010). Tujuan dari pengelolaan proses persalinan adalah mendorong kelahiran yang aman bagi ibu dan bayi sehingga dibutuhkan peran dari petugas kesehatan untuk mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan bayi, sebab kematian ibu dan bayi sering terjadi terutama saat proses persalinan (Koblinsky et al, 2006). Persalinan Kala 1 merupakan sebagai permulaan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan serviks yang progresif dan diakhiri dengan pembukaan lengkap (10 sentimeter). Hal ini dikenal sebagai tahap pembukaan serviks (Varney,2007, Hlm.672). Persalinan Kala 1 merupakan pembukaan yang berlangsung antara satu sampai pembukaan lengkap. Lama Kala 1 untuk primigravida sekitar 12 jam sedangkan pada multigravida berlangsung selama 8 jam. Berdasarkan kurve friedman pembukaan primi 1 cm/ jam dan multi 2cm/jam (Manuaba, 2007, Hlm.165). Kala II dimulai ketika pembukaan serviks lengkap sampai lahirnya bayi. Setelah pembukaan lengkap ibu akan mulai mengajan dan seiring dengan turunnya kepala janin, timbul keinginan untuk berdefekasi. Kala II disebut juga kala pengeluaran. Banyak ibu yang mengatakan bahwa pada kala II adalah puncaknya rasa sakit, dan disisi lain merupakan kebahagiaan karena bayinya akan segera lahir. Meskipun cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan selalu meningkat dari tahun ke tahun, namun masih banyak permasalahan yang ditemukan terkait komplikasi saat persalinan antara lainkelainan letak/presentasi janin, partus macet/distosia, perdarahan pasca persalinan, infeksi berat/sepsis, placenta previa, Intra Uterine Fetal Death (IUFD). Timbulnya berbagai permasalahan yang terjadi saat persalinan, pemerintah selalu berupaya menurunkan angka kematian ibu dengan melakukan perluasan pelayanan kesehatan berkualitas melalui pelayanan obstetrik yang komprehensif seperti penyediaan fasilitas Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) dan Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Dasar (PONED) (Kemenkes RI, 2013). Sebagian besar wanita pada proses persalinan mengalami perubahan fisik dan psikologis sebagai respon dari apa yang dirasakan dalam proses persalinannya. Perubahan ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan persalinan pada pasien. Dukungan sosial dan emosional serta pelayanan selama persalinan adalah salah satu intervensi yang tepat digunakan untuk mencapai pengalaman melahirkan yang positif (Alexander et al, 2013). Petugas kesehatan harus memiliki sikap empati dan kesabaran untuk mendukung calon ibu yang melahirkan dan keluarga. Petugas kesehatan sebagai pemberi perawatan dalam persalinan juga harus mampu memenuhi tugas diantaranya mendukung wanita; pasangan dan keluarga selama proses persalinan, mengobservasi saat persalinan berlangsung; memantau kondisi janin dan kondisi bayi setelah lahir; mengkaji faktor resiko; mendeteksi masalah sedini mungkin, melakukan intervensi minor jika diperlukan seperti amniotomi dan episiotomi; perawatan bayi baru lahir, merujuk ke tingkat perawatan yang lebih tinggi jika terjadi komplikasi (Tasnim et al, 2011). B. Tujuan 1. Umum Diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan dan mempraktikan pada ibu bersalin dengan pendekatan 7 langkah Varney 2. Khusus Tujuan khusus pembuatan makalah ini adalah mampu: a. Mengkaji dan mengumpulkan data akurat dari berbagai sumber yang berhubungan dengan kondisi pasien. b. Mengidentifikasi dengan benar terhadap masalah atau diagnosa dan kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar atau data-data yang telah dikumpulkan. c. Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. d. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. e. Merencanakan asuhan yang menyeluruh untuk pasien berdasar masalah yang ada dan langkah-langkah sebelumnya. f. Melaksanakan asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada perencanaan dan dilaksanakan secara efisien dan aman. g. Mampu mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan diagnose. C. Manfaat 1. Penulis Menambah pengetahuan dan memberikan pengalaman nyata yang berkaitan dengan Asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal. 2. Rumah Bersalin Menambah referensi dalam upaya peningkatan pelayanan kebidanan khususnya asuhan kebidanan pada ibu bersalin 3. Institusi Pendidikan Menambah referensi dalam bidang pendidikan sehingga dapat menyiapkan calon-calon bidan yang berkompeten khususnya dalam memberikan asuhan kebudanan pada ibu bersalin secara komprehensif 4. Pembaca Memberikan tambahan pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada ibu bersalin.