Email : hgbsebayang@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pengukuran manajemen laba yang lebih baik antara model
pengukuran modified Jones (Dechow et al., 1995); peformance matched (Kothari et al., 2005) dan revenue
(Stubben, 2010). Pengujian atas model pengukuran dilakukan berdasarkan persentase dari hasil regresi model
pengukuran tersebut berdasarkan nilai signifikansi serentak (F-Stat), koefisien determinasi (adjusted R2), nilai
signifikansi variabel independen, dan kesesuaian arah koefisien dari tiap variabel independen pengujian.
Penelitian ini menggunakan 2862 sampel perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia, yang terbagi
kedalam 8 kategori industri, dengan periode penelitian dimulai dari tahun 2002-2012. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa model revenue (Stubben, 2010) sebagai model pengukuran manajemen laba, mampu
mengungguli model pengukuran modified Jones (Dechow et al., 1995) dan model performance matched (Kothari
et al., 2005).
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Standar akuntansi yang dibentuk oleh regulator dan digunakan sebagai dasar
pelaporan keuangan tidak dapat menghilangkan fleksibilitas dari pelaporan yang dilakukan
pengelola perusahaan. Hal ini dipengaruhi perkembangan pada perusahaan, sehingga
mengakibatkan peningkatan kompleksitas pelaporan keuangan. Peningkatan kompleksitas
yang terjadi, mengakibatkan adanya tuntutan penggunaan subjektivitas dalam pengungkapan
informasi posisi keuangan perusahaan, melalui penerapan metode akuntansi pada laporan
keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Pengguna laporan keuangan pada umumnya, memerlukan informasi yang mampu
memberikan gambaran atas kinerja operasi perusahaan sebagai pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Hasil pelaporan manajemen atas kinerja keuangan perusahaan
diharapkan mampu memberikan gambaran dan prospek perusahaan di masa mendatang. Akan
tetapi, penerapan dari pilihan kebijakan perusahaan seringkali dipengaruhi motif dan insentif
ekonomi tertentu, yang didasari oleh kecenderungan pelaku ekonomi memaksimalkan utilitas
pribadi (Watts & Zimmerman, 1978; Godfrey et al., 2010). Hal ini mengakibatkan
peningkatan kemungkinan terjadinya manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen
Interpretasi
Pengumpulan Pengklasifikasian Uji
Hasil Uji
Data data Statistik
Statistik
• Uji – F
2
• Adjusted R
• Uji – t
• Kesesuaian
Arah
Tabel 4.1 menunjukkan keseluruhan hasil persentase pada pengujian yang digunakan
dalam penelitian. Hasil ini menunjukkan, keunggulan yang dimiliki oleh model revenue
sebagai dasar pengukuran dalam pengujian yang dilakukan. Ini dapat dilihat dari persentase
nilai average adjusted R2, nilai F-Stat, nilai kesesuaian arah coefficient dan probability α <
0,1 pada variabel yang digunakan dalam model revenue memiliki nilai persentase tertinggi
dibandingkan dengan persentase model pengujian yang dilakukan dengan menggunakan
model lainnya (modified Jones, dan performance matched).
Lebih lanjut, melalui perbandingan persentase dari pengujian yang dilakukan pada
model modified Jones dan performance matched diketahui, model pengukuran modified Jones
hanya mampu mengungguli nilai kesesuaian arah coefficient dan probability α < 0,1 dari
variabel independen model pengujian model performance matched. Sedangkan model
performance matched memiliki nilai signifikansi (F-Stat) dan nilai rata-rata koefisien
determinasi (average adjusted R2) yang lebih tinggi dibandingkan dengan model modified
Jones. Sehingga dapat diimplikasikan, model performance matched lebih mampu dalam
memberikan penjelasan yang lebih baik melalui variabel independennya melalui nilai
adjusted R2 yang dihasilkan oleh pengujian dan pengaruh yang terjadi pada variabel
independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama (F-Stat) model performance
Nilai dari uji signifikansi serentak (F-Stat), rata-rata adjusted R2, kesesuaian arah
koefisien dan nilai probability α < 0,1 variabel yang digunakan pada model pengukuran
mengalami kenaikan nilai. Kenaikan nilai yang terjadi pada persentase tiap model pengukuran
diakibatkan adanya penurunan nilai pembagi dari persentase. Penurunan ini terjadi dari
jumlah 87 hasil regresi yang sebelumnya digunakan menjadi 63 hasil regresi pada model
modified Jones, 72 hasil regresi pada model performance matched dan 70 hasil regresi pada
model revenue.
5. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan dalam tujuannya untuk mengetahui model yang lebih baik
dalam melakukan pengukuran manajemen laba di perusahaan indonesia dengan menggunakan
pendekatan persentase. Pendekatan penelitian ini disesuaikan dengan penelitian
Subramanyam (1996). Pendekatan persentase yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan
pada komponen-komponen pengujian statistik seperti, nilai signifikansi serentak (F-Stat α <
Bernard, V., & Skinner, D. 1996. What motivates managers’ choice of discretionary accruals?
Journal of Accounting and Economics 22: 313-325.
Burgstahler, D., & Dichev, I. 1997. Earnings Management to Avoid Earnings Decreases and
Losses. Journal of Accounting and Economics 24: 99-126.
Burgstahler, D., & Eames, M. 2006. Management of earnings and analysts’ forecasts to
achieve zero and small positive earnings surprises. Journal of Business Finance &
Accounting 33: 633–652.
Callen, J., S. Robb, and D. Segal. 2008. Revenue manipulation and restatements by loss firms.
Auditing: A Journal of Practice & Theory 27: 1–29
DeAngelo, L. 1981. Auditor size and audit quality. Journal of Accounting and Economics 3:
183– 199.
Dechow, P., Kothari, S.P., & Watts, R. 1997. The Relation Between Earnings and Cash
Flows. William E. Simon Graduate School of Business Administration. University of
Rochester. Working Paper.
Dechow, P., Kothari, S., Watts, R. 1998. The relation between earnings and cash flows.
Journal of Accounting and Economics 25: 133–168.
Dechow, P., Richardson, S., Tuna, I. 2003. Why are earnings kinky? An examination of the
earnings management explanation. Review of Accounting Studies 8: 355–384.
Dechow, P., & Skinner, D. 2000. Earnings Management: Reconciling the Views of
Accounting Academics, Practitioners, and Regulators. Accounting Horizons 14: 235-250.
Dechow, P., Sloan, R., Sweeney, A. 1996. Causes and consequences of earnings
manipulation: an analysis of firms subject to enforcement actions by the SEC.
Contemporary Accounting Research 13: 1–36.
Dechow, P., Sloan, R., Sweeney, A. 1995. Detecting Earnings Management. The Accounting
Review 70: 193-225.
DeFond, M., and J. Jiambalvo. 1994. Debt covenant violation and manipulation of accruals.
Journal of Accounting and Economics 17: 145–176.
Fama, E., and J. Macbeth. 1973. Risk, return and equilibrium: empirical tests. The Journal of
Political Economy 81: 607–636.
Frank, M., Rego, S. 2006. Do managers use the valuation allowance account to manage
earnings around certain earnings targets? Journal of the American Taxation Association
28: 43–65
Gumanti, T. 2000. Earnings Management: Suatu Telaah Pustaka. Jurnal Akuntansi &
Keuangan 2: 104-115.
Giroux, G. 2006. Earnings Magic and the Unbalance Sheet. John Wiley & Sons, Inc.,
Hoboken, New Jersey.
Godfrey, J., et al. 2010. Accounting Theory. John Wiley & Sons Australia, Ltd.
Healy, P., & Wahlen, J. 1999. A Review of the Earnings Management Literature and It’s
Implications for Standard Setting. Accounting Horizons 13: 365-383.
Laux, J. 2003. Earnings Management: Friend or Foe. Journal of Business & Economics
Research 1: 73-75.
Kang, S., and K. Sivaramakrishnan. 1995. Issues in testing earnings management and an
instrumental variable approach. Journal of Accounting Research 33: 353–367.
Kothari, S., Leone, A., & Wasley, C. 2005. Performance Matched Discretionary Accrual
Measures. Massachusetts Institute of Technology. University of Rochester. Working
Paper.
Marquardt, C., & Wiedman, C. 2004. How are Earnings Managed? An Examination of
Specific Accruals. Contemporary Accounting Research 21: pg. 461.
McNichols, M., Wilson, P. 1988. Evidence of earnings management from the provision for
bad debts. Journal of Accounting Research 26: 1–31.
McNichols, M. 2000. Discussion of the quality of accruals and earnings: The role of accrual
estimation errors. The Accounting Review 77 (Supplement): 61–69.
Moeller, T. 2000. Why do Firms Manage Earnings? Jesse H. Jones Graduate School of
Management, Rice University. Working Paper.
Nachrowi & Usman. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis
Ekonomi dan Keuangan: Jakarta. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia Jilid II. Edisi ke-2.
Nari, Z. 2013. Analisis Hubungan Manajemen Laba dengan Ukuran KAP dan Opini
Audit. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Peasnell, K., Pope, P., Young, S., 2000, Detecting earnings management using cross-sectional
discretionary accrual models. Lancaster University. working paper.
Plummer, E., & Mest, D. 2001. Evidence on the Management of Earnings Component.
Southern Methodist University. Working Paper.
Richardson, S., R. Sloan, M. Soliman, and I. Tuna. 2006. The implications of accounting
distortions and growth for accruals and profitability. The Accounting Review 81: 713–743.
Ronen, J., Tzur, J., Yaari, V. 2006. The effect of directors’ equity incentives on earnings
management. Journal of Accounting and Public Policy 25: 359–389.
Scott, W. R. 2012. Financial Accounting Theory 6th edition. Toronto : Prentice Hall.
Schothuis, A. 2010. Revenue Recognition: Determinants of the Account Receivable and the
Deffered Revenue Account. Department of Accountancy, Faculty of Economics and
Business Administration, Tilburg University. Working Paper.
Siregar, Sylvia V.N.P., & Utama, S. 2005. Pengaruh struktur kepemilikan, ukuran
perusahaan, dan praktek corporate governance terhadap pengelolaan laba (earnings
management). Simposium Nasional Akuntansi III, Solo.
Sloan, R. 1996. Do Stocks prices Fully Reflect Information in Accruals and Cash Flows about
Future Earnings? The Accounting Review 71: 289-315
Stubben, S. 2006. Do Firms Use Discretionary Revenues to Meet Earnings and Revenue
Targets? Graduate School of Business. Stanford University. Working Paper.
Teoh, S., Wong, T., Rao, G. 1998. Are accruals during initial public offerings opportunistic?
Review of Accounting Studies 3: 175– 208.