Anda di halaman 1dari 31

Dampak Keahlian Dewan, Rapat Dewan, Gender Dewan, Komite

Audit dan Volatilitas Penjualan terhadap Kualitas Laporan

Keuangan pada Perusahaan LQ-45 Periode 2018-2022

Disusun untuk Memenuhi Tugas Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu: Dr. Akhmad Samsul Ulum, S.E., M.Si

Disusun Oleh :

WIWIT RISQI AGISA (0521028001)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEKALONGAN
2023

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I.1 Landasan Teori


I.1.1 Teori keagenan
(Jensen & Meckling, 1976) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah
kontrak antara manajer (agen) dan pemegang saham (prinsipal). Para pihak terkait
oleh kontrak yang menjelaskan hak dan kewajiban masing-masing. Sementara
prinsipal menyediakan fasilitas dan sarana untuk mengelola perusahaan, sedangkan
agen berkewajiban untuk mengelola tugas-tugas yang diberikan oleh para
pemegang saham kepadanya. Untuk tuuan ini, prinsipal akan menerima hasil
berupa bagi hasil, sedangkan agen memperoleh gaji, bonus, dan berbagai
kompensansi lainnya.
(Manossoh, 2016) menjelaskan bahwa konsep teori keagenan
menggambarkan hubungann kontraktual antara agent dan prinsipal, dimana agent
berkewajiban melakukan tugas untuk kepentingan prinsipal. Dalam hubungan
keagenan, masing-masing pihak didorong oleh motivasi yang berbeda sesuai
dengan kepentingannya masing-masing. Konflik kepentingan kemudian dapat
timbul dalam hubungan antara manajemen sebagai agen dan pemilik Perusahaan
sebagai principal karena masing-masing pihak berupaya mencapai atau
memepertahankan tingkat kemakmuran yang diinginkan. Dalam hal ini, agent
termotivasi untuk memaksimalkan biaya kontraktual yang diterima dan principal
berupaya untuk memaksimalkan keuntungan mereka dari penggunaan sumber
daya.
Menurut (Alamsyah, 2006) Teori keagenan memberikan dua kontribusi
spesifik pada pemikiran organisasi. Pertama, penanganan informasi. Kedua,
dampak resiko informasi. Perlakuan terhadap informasi diperlakukan sebagai
komoditas mahal dan dapat dibeli. Informasi ini berperan penting di dalam
memberikan informasi kepada manajemen untuk fungsi perencanaan, alokasi
sumber daya, dan pengukuran atau pengendalian. Dalam hal ini, memberikan peran
yang penting pada sistem informasi yang formal seperti anggaran, dan dewan
direksi, sedangkan informal seperti pemantauan manajerial, sehingga hal tersebut
dikatakan unik dalam penelitian organisasi.
I.1.2 Upper Echelons Theory
(Hambrick & Mason, 1984) menciptakan landasan teoritis untuk apa yang
disebut teori eselon atas, yang mendefinisikan bahwa "suaru organisasi adalah
cerminan dari manajer puncaknya". (Hambrick, 2007) Inti dari teori eselon atas
adalah premis bahwa interpretasi yang dibuat eksekutif tentang situasi yang mereka
hadapi, dan serta pilihan dan keputusan yang dihasilkan, sangat bergantung pada
pengalaman, nilai-nilai, dan kepribadian pribadi mereka.
Menurut (Anizar et al., 2023) penelitian kesetaraan gender dapat dijelaskan
salah satunya melalui upper echelons theory. Penelitian upper echelons theory
(UET) menyatakan bahwa konsep manajemen puncak merupakan kunci pengambil
keputusan strategis dalam suatu organisasi. Keputusan strategis yang dibuat
pemimpin memiliki dampak langsung pada kinerja perusahaan. Pihak manajemen
bertanggung jawab pada perusahaan atau organisasi secara keseluruhan. Dengan
kata lain, karakteristik dari apa yang dilakukan manajemen dan cara mereka
melakukannya mempengaruhi kinerja dan hasil perusahaan.
Sebagai bagian dari kekhasan dan karakteristik pribadi yang menjadi ciri
tim manajemen puncak, gender merupakan katakteristik penting yang harus
diperhitungkan, menurut premis teori eselon atas, yang mempengaruhi kinerja
organisasi (Moreno-Gómez et al., 2018). Komposisi gender adalah jenis
keberagaman non-fungsional yang berkonribusi pada tim manajemen kinerja
tinggi, konsisten dengan teori eselon atas (Herman & Smith, 2015). Perspektif
sosial dari teori manajemen kelompok feminis seperti menurut (Carter & Williams,
2003) menunjukkan bahwa perempuan cenderung menganalisis situasi dan
memilih strategi yang berbeda dengan strategi laki-laki. Oleh karena itu, hubungan
antara komposisi gender dalam tim manajemen puncak suatu organisasi dan
kinerjanya tidak hanya bergantung pada apakah perusahaan tersebut dipimpin oleh
laki-laki atau perempuan, melainkan lebih didasarkan pada keragaman gender para
eksekutif atau dewannya.
I.1.3 Teori Surplus Bersih
Teori surplus bersih menyatakan bahwa nilai pasar suatu perusahaan dapat
dinyatakan dengan variable-vriabel pada laporan laba rugi dan neraca. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai perusahaan dipengaruhi oleh variabel fundamental
akuntansi dan konsisten dengan perspektif penilaian. Teori surplus bersih
menekankan pada kegunaan dari informasi pelaporan keuangan saat ini untuk
memprediksi keuntungan di masa depan (Suhartono, 2018). Lebih lanjut, teori ini
telah mempengaruhi perkembangan teori akuntansi keuangan, terutama karena
dapat menunjukkan bahwa nilai perusahaan memiliki nilai yang sama dengan
variabel akuntansi keuangan seperti dividen dan arus kas. Hal ini diikuti oleh lebih
banyak penelitian dalam memprediksi keuntungan (Schroeder et al., 2020).
Informasi keuangan mempunyai kemampuan prediktif dan analitis yang
menggambarkan status perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa laporan keuangan
tidak hanya digunakan sebagai sumber informasi bagi penggunanya saja, tetapi juga
memiliki keuanggulan dalam mengevaluasi penggunaan laporan keuangan
(Djaballah, 2019). (Ohlson, 1995) menunjukkan perspektif relevansi nilai dengan
menganalisis kegunaan angka akuntansi dalam menilai perusahaan. Teori surplus
bersih memberikan kerangka kerja yang konsisten dengan pengukuran yang
menunjukkan bahwa nilai pasar tercermin dalam komponen laporan keuangan yaitu
neraca dan laporan laba rugi.
Model penelitian surplus bersih mengasumsikan bahwa investor memiliki
keyakinan dan preferensi yang seragam. Asumsi atau persyaratan adanya hubungan
surplus bersih antara ekuitas dan laba. Hubungan surplus bersih berarti segala
perubahan modal yang tidak dapat distribusikan pada trensaksi modal, berupa
pembagian dividen atau penambahan modal, berasal dari keuntungan perusahaan
(Yuliarini, 2010).
I.1.4 Kualitas Laporan Keuangan
Kualitas pelaporan keuangan merupakan pelaporan terstruktur atas laporan
keuangan dan transaksi yang dilakukan dan dicatat oleh perusahaan pelapor
(Chandrapala, 2013). Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 71 Tahun 2010,
laporan keuangan dianggap berkualitas jika informasi yang dihasilkan dapat
mendukung proses pengambilan keputusan dan mudah dipahami oleh pemiliknya
(Abadi & Janani, 2013). Menurut (Talpur et al., 2018), dikatakan berkualitas
apabila mengacu pada pemenuhan standar, diukur dengan derajat kesesuaian, dan
dicapai melalui inspeksi. Oleh karena itu, keandalan dan relevansi informasi
keuangan Ketika menyusun laporan keuangan merupakan faktor penting yang
menentukan kualitas laporan keuangan. Perusahaan yang sehat dapat dilihat dari
besar kecilnya kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Dalam analisis rasio keuangan, terdapat dua jenis perbandingan yaitu
perbandingan rasio masa lalu, sekarang, dan masa depan dari perusahaan yang
sama dan perbandingan rasio suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang
sejenis (Zhou et al., 2020). Dalam analisis rasio komparatif, return on assets dapat
digunakan sebagai ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dimasa depan. Semakin tinggi laba atas investasi, semakin tinggi pula
keuntungannya. Semakin banyak keuntungan yang dihasilkan suatu perusahaan,
maka semakin banyak pula minat investor terhadap suatu saham, aset dan investasi
tertentu yang dilakukan oleh pemilik perusahaan, sehingga dapat menyebabkan
harga saham menjadi lebih tinggi dan juga mempengaruhi keuntungan yang
diperoleh investor (Asikin et al., 2022).
Kualitas laporan keuangan dapat diukur menggunakan beberapa
pengukukuran antara lain:
1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 Kualitas
Laporan Keuangan dapat diukur dengan indikator a) Relevan, b)
Andal, c) dapat dipahami, dan d) dapat dibandingkan. Kuesioner
pengukur variabel kualitas LKPD pada penelitian ini
mengembangkan dari penelitian (Dewi & Mimba, 2014).
2. Ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi
akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya, Variabel kualitas
laporan keuangan diukur dengan indikator relevan, andal, dapat
dibandingkan dan dapat dipahami (Defitri, 2018)
3. Kualitas laporan keuangan diukur menggunakan (McNichols, 2002)
model. Persamaan modelnya adalah sebagai berikut:

Dimana; TCAj, t

perusahaan j adalah akrual agregat saat ini pada tahun t, CFit


menunjukkan arus kas operasi periode saat ini, CFit-1, dan CFit + 1
mengacu pada arus kas operasi periode sebelumnya dan berikutnya,
masing-masing, ∆ REVit adalah perubahan pendapatan, dan PPEit
menandakan properti, pabrik, dan peralatan suatu Perusahaan
(McNichols, 2002).
4. Kualitas laporan keuangan diukur dengan menggunakan kualitas
akrual yang mana adalah pendapatan yang diakui pada saat
keberadaan perusahaan. Karena adanya penyerahan barang kepada
pihak luar dan beberapa beban atau kewajiban dari pembelian
barang tersebut. Kualitas aporan keuangan diukur dengan
menggunakan kualitas akrual yang mana adalah pendapatan yang
diakui pada saat keberadaan Perusahaan. Keterangan: TAit=laba
bersih perusahaan – arus kas perusahaan i tahun t, CFO it-1 = arus kas
operasi perusahaan i tahun t, Total Aset it=total aset perusahaan i
tahun t, Penjualanit = penjualan perusahaan i tahun t, Ekuitas Nilai
Buku = harga saham * jumlah saham perusahaan i tahun t, Ekuitas
Nilai Pasar = ekuitas total jumlah saham perusahaan i tahun t (Asyik
et al., 2023).
5. Rasio Pada Rasio Aset = (Pendapatan Bersih)/(Total Aset) x 100%
(Roszkowska, 2021).
I.1.5 Keahlian Dewan
Sebagai pemegang otoritas tertinggi atas system pengendalian internal
perrusahaan, dewan komisaris memegang peranan penting dalam kegiatan
pengawasan. Dewan komisaris umumnya, diberi tanggung jawab untuk memantau
kualitas informasi yang terkandung dalam laporan (Chtourou et al., 2001). Oleh
karena itu, tanggung jawab terhadap kualitas pelaporan keuanga tidak hanya
terletak pada peran komite audit tetapi juga peran dari dewan komisaris (Prastiti &
Meiranto, 2013).
Secara konseptual, dewan komisaris mempunyai peran eksternal dan
internal dalam menjalakan tugasnya. Masing-masing fungsi tersebut terkait dengan
kepemimpinan strategis (Cannella et al., 2008). Kondisi ini menunjukkan bahwa
dewan komisaris harus memiliki kapasitas pengawasan dalam menjalankan
tugasnya. Oleh karena itu, efektivitas peran dewan komisaris sebagai badan
pengatur ditentukan terutama oleh keahlian masing-masing anggota dewan
komisaris dalam menjalankan tugasnya secara bersama-sama (Bosch, 1995).
Dengan demikian, secara intuisi, untuk melakukan monitoring dalam
rangka mengurangi tindakan manajemen laba, dibutuhkan komisaris yang memiliki
keahlian akuntansi karena secara spesifik berkaitan langsung dengan siklus
pelaporan keuangan. Disisi lain, keahlian keuangan secara spesifik berkaitan
dengan pengelolaan keuangan, bukan proses atau siklus pelaporan keuangan,
sehingga diduga hanya anggota komisaris yang memiliki kemampuan keuangan
yang mampu mendeteksi tindakan manajemen laba. Semakin baik kemampuan
dewan maka semakin tinggi kualitas pelaporan keuangannya, dan perusahaan
dengan jumlah aggota dewan yang lebih banyak yang mempunyai ahli dibidang
akuntansi dan keuangan mempunyai kualitas pelaporan keuangan yang semakin
tinggi (Ikbal Tawfik et al., 2023). Kompetensi dewan dapat diukur menggunakan
proporsi anggota dewan yang memiliki keahlian keuangan dan manajerial dari total
jumlah anggota dewan (McNichols, 2002).
I.1.6 Rapat Dewan
Jumlah rapat dewan direksi mengacu pada jumlah rapat formal yang
diadakan oleh anggota dewan direksi suatu perusahaan (Muchtar & Darari, 2017).
Pertemuan rutin memungkinkan Dewan direksi mempunya waktu yang banyak
untuk melakukan perundingan dan pengaturan strategi dengan pertemuan rutin.
Sangat berguna bagi dewan direksi untuk menerima informasi mengenai
perkembangan perusahaan sehingga mendapat informasi pasa tempat dan waktu
yang tepat ketika timbul permasalahan penting atau kritis. Rutinitas rapat
merupakan ciri khas dari direksi yang diteliti. Kekuatan dan kekompakan antar
direksi tercipta melalui interaksi informal selama rapat dan berdampak positif
terhadap kinerja perusahaan (Ntim & Osei, 2011).
Aktivitas dewan direksi diukur dengan jumlah rapat yang diadakan dewan
direksi sepanjang tahun, seperti yang dilaporkan dalam laporan tahunan (Jao et al.,
2021). Banyaknya waktu untuk berdiskusi dan pengaturan strategi melalui
pertemuan rutin yang diadakan. Direksi berada dalam posisi dan waktu yang tepat
ketika muncul masalah yang penting untuk diselesaikan ketika memiliki informasi
dan pengetahuan mengenai perkembangan yang terjadi di perusahaan. Rapat yang
mencerminkan aktivitas yang dilakukan dewan direksi merupakan faktor yang
tepat dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Ketika direksi suatu
perusahaan mengadakan kegiatan rutin, dalam hal ini rapat, mereka membahas hal-
hal untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu, aktivitas dewan direksi
sehari-hari dapat mendatangkan sumber daya berharga ke dalam perusahaan
melalui koneksi eksternal dan pembangunan jaringan (Jao et al., 2021). Rapat
dewan dapat diukur melalui total jumlah rapat yang dihadiri seluruh anggota dewan
dibagi total Jumlah pertemuan yang diadakan sepanjang tahun (McNichols, 2002).
I.1.7 Gender Dewan
Keberagaman gender dewan (board diversity) merupakan suatu kondisi
keberagaman yang terjadi di antara anggota dewan (Rahma & Aldi, 2020).
Keberagaman tersebut menunjukan adanya perbedaan karakteristik antara anggota
dewan yang satu dengan anggota dewan yang lain (Rahma et al., 2021). Secara
umum, keberagaman dewan mengacu pada situasi dimana Dewan Direksi atau
Komisaris memiliki anggota dari latar belakang yang berbeda-beda (tidak
homogen), seperti perbedaan umur, ras/etnis, gender, latar belakang pendidikan,
maupun pengalaman kerja. Tujuan dai keberaggaman dewan adalah untuk
mendorong beragam demografi dan karakteristik dewan direksi. Langkah
sederhana dan umum untuk mendorong heterogenitas dewan (umumnya dikenal
sebagai keragaman gender) adalah dengan memasukan keterwakilan perempuan di
dalam dewan (Anizar et al., 2023).
Karena berbagai alasan, keberagaman gender di dewan diyakini dapat
meningkatkan kualitas pelaporan keuangan. Pertama, keberagaman gender dapat
menghasilkan wawasan dewan yang lebih luas (Carter et al., 2003), (Adams &
Ferreira, 2009) Sehingga penyajian informasi pelaporan keuangan menjadi lebih
berkualitas, tetapi ada berbagai pertimbangan yang perlu dilakukan ketika
melakukan hal tersebut. Kedua, perempuan lebih baik dalam kerja tim
dibandingkan laki-laki. Perempuan juga memiliki gaya komunikasi yang lebih
partisipatif, sehingga membuat sistem pengambilan keputusan mereka lebih
objektif. Perempuan cenderung dapat membantu dan berkolaborasi dengan orang
lain, sedangkan laki-laki fokus pada memaksimalkan keuntungan dan menaiki
tangga karier, sehingga mereka cenderung mengontrol pendapatannya sehingga
berdampak pada kualitas laporan keuangannya (Harakeh et al., 2019). Ketiga,
perempuan cenderung lebih etis dibandingkan laki-laki. Selain itu, perempuan juga
lebih sensitif terhadap isu-isu sosial (Al-Shaer & Zaman, 2016). Perempuan lebih
cenderung mendukung proyek dengan tanggung jawab sosial yang lebih tinggi.
Dalam penelitian sebelumnya, perempuan lebih kecil kemungkinannya untuk
terlibat dalam penipuan pelaporan keuangan dibandingkan laki-laki (Harakeh et al.,
2019). Gender dewan dapat diukur dengan nilai 1 jika ada Perempuan di dewan
dan 0 jika tidak (McNichols, 2002).
I.1.8 Komite Audit
Peran komite audit seringkali dikaitkan dengan kualitas pelaporan keuangan
karena dapat membantu dewan komisaris dalam memantau proses pelaporan
keuangan oleh manajemen untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan
(Suryana, 2005). Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) meyakini keberadaan
komite audit diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengawasan internal
Perusahaan dan mengoptimalkan mekanisme checks and balances, yang pada
akhirnya ditujukan untuk memberikan perlindungan yang optimum kepada para
pemegang saham dan stakeholder lainnya (Dwiharyadi, 2017). (Alzoubi &
Selamat, 2012) berpendapat bahwa ukuran komite audit dengan jumlah anggota
yang lebih banyak, independensi, memiliki keahlian akuntansi, dan aktivitas
pertemuan yang lebih aktif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap earnings
manajemen.
Menurut (Hermalin & Weisbach, 2012) buku “Auditing Handbook”
menyatakan bahwa komite audit “berarti suatu komite yang mayoritas anggotanya
adalah independen/non-eksekutif dari badan pengatur Perusahaan, departemen
bertanggung jawab untuk mengawasi pelaporan keuangan dan proses audit. ;
"Badan Pengurus" berarti dewan direksi entitas, direktur, wali amanat atau wali,
atau badan atau individu lain yang setara. Kemudian (Dwiharyadi, 2017)
mengemukakan bahwa peran komite audit adalah melakukan pengawasan terhadap
manajemen (agen) agar tidak melakukan tindakan yang menguntungkan diri sendiri
sehingga dapat merugikan pemilik Perusahaan. Salah satu ciri komite audit yang
dapat memperkuat fungsi pengawasan adalah independensi. Anggota komite audit
yang independen memastikan pelaporan keuangan yang lebih berkualitas. (Ibrahim,
2007) menyatakan terdapat hubungan negatif antara manajemen laba dengan
komite audit yang beranggotakan independen. Karena semakin independen
anggotanya, maka kualitas pelaporan keuangan suatu perusahaan akan semakin
dapat diandalkan. Komite audit dapat diukur dengan dari jumlah anggota
perusahaan yang dimasukkan dalam sampel penelitian (Oktari et al., 2018)
I.1.9 Volalitas Penjualan
Penjualan merupakan bagian terpenting dalam siklus operasi bisnis suatu
Perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Volatilitas yang tinggi mencerminkan
karakteristik penawaran dan pemintaan yang tidak normal. Penjualan merupakan
pendistribusian produk yang ditujukan para pedagang dengan lebih mengandalkan
harga dan distribusi serta dampak pada jangka pendek dan menengah (1 sampai 6
bulan). Volatilitas penjualan merupakan ukuran tingkat penyebaran penjualan atau
penyebaran distribusi penjualan suatu perusahaan (Dichev & Dechow, 2001).
Volatilitas penjualan menujukan lingkungan operasi yang lebih tidak stabil
dan penyimpangan yang lebih besar dari perkiraan dan estimasi, sesuai dengan
kesalahan estimasi yang lebih besar dan kualitas akrual yang rendah (Dichev &
Dechow, 2001). Volatilitas yang rendah dari penjualan akan dapat menunjukkan
kemampuan laba dalam memprediksi arus kas dimasa depan. Namun, jika tingkat
volatilitas penjualan yang tinggi, maka kualitas dari laba tersebut akan rendah,
karena laba yang dihasilkan mengandung banyak gangguan persepsian (perceived
noisee) (Dichev & Dechow, 2001). Volatilitas penjualan dipilih sebagai variabel
independen karena memengaruhi kualitas pelaporan keuangan dan penting untuk
asimetri informasi (Fanani, 2009). Volalitas penjualan dapat diukur menggunakan
derajat penyebaran penjualan atau distribusi indeks penyebaran penjualan dengan
deskripsi Penjualan 5 tahunit = perusahaan Penjualan I sejak tahun 2016-2020, total
asset tahunit = total asset perusahaan i sejak tahun t (Dechow & Dichev, 2002).

I.2 Hasil Penelitian Terdahulu


Penelitian ini megacu pada beberapa referensi penelitian terdahulu diataranya:

1. Penelitian (Trisnawati et al., 2020) menguji tentang pengaruh kompetensi SDM,


komitmen manajemen puncak, pelatihan pengguna sistem, dan kualitas data terhadap
kualitas laporan keuangan. Penelitian ini di lakukan terhadap seluruh pengguna
sistem SISKUDes di desa-desa se kabupaten tegal. Dengan menggunakan teknik
analisis SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi SDM, komitmen
manajemen puncak, dan pelatihan pengguna sistem berpengaruh positif terhadap
kualitas laporan keuangan, kualitas data tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan, penerapan SISKUDes berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan
keuangan, implementasi SISKUDes tidak memediasi kompetensi SDM, komitmen
manajemen puncak, kualitas data terhadap Kualitas Laporan Keuangan,
Implementasi SISKUDes memediasi Pelatihan Pengguna Sistem terhadap Kualitas
Laporan Keuangan.
2. Penelitian (Ristiyana & Erwindiawan, 2021) menguji tentang pengaruh siklus
operasi, volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan terhadap
kualitas laporan keuangan dengan profitabilitas sebagai variabel intervening.
Penelitian di lakukan terhadap 28 perusahaan LQ-45 periode 2015-2018. Dengan
menggunakan teknik analisis regresi data panel dan analisis jalur. Hasil penelitian
menunjukan bahwa siklus operasi berpengaruh negatif pada kualitas laporan
keuangan, volalitas penjualan, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan tidak
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, profitabilitas berpengaruh positif
terhadap kualitas laporan keuangan, profitabilitas memedediasi siklus operasi,
volalitas pejualan, ukuran perusahaan terhadap kualitas laporan keuangan,
profitabilitas tidak memediasi pengaruh umur perusahaan terhadap kualitas laporan
keuangan.
3. Penelitian (Rahmawati et al., 2022) menguji tentang pengaruh kompetensi SDM
terhadap Kualitas laporan keuangan dengan sistem pengendalian internal sebagai
variabel intervening. Penelitian di lakukan terhadap organisasi pemerintah daerah
yang berada di kota yogyakarta. Dengan menggunakan teknik analisis SEM-PLS.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi SDM dan sistem pengendalian
internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan, sistem pengendalian
internal memediasi kompetensi SDM terhadap kualitas laporan keuangan.
4. Penelitian (Wicaksono & Nasih, 2021) menguji tentang Pengaruh CEO dan CFO
yang memiliki pengalaman sebagai auditor terhadap kualitas laporan keuangan.
Penelitian di lakukan terhadap perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI
periode 2014-2018 dengan sampel sebanyak 1993 perusahaan. Dengan menggunakan
teknik analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa CEO yang
berpengalaman sebagai auditor berpengaruh pengaruh positif terhadap kualitas
laporan keuangan dan CFO yang berpengalaman sebagai auditor tidak berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan.
5. Penelitian (Irafah et al., 2020) menguji tentang pengaruh kompetensi sumber daya
manusia, peran internal audit, dan kesuksesan penerapan sistem informasi keuangan
daerah terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian di lakukan terhadap seluruh
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-sumatera utara. Dengan menggunakan
teknik analisis path analysis. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi SDM
dan peran internal audit berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan,
sedangkan kesuksesan penerapan sistem informasi keuangan tidak berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan.
6. Penelitian (Leunupun et al., 2022) menguji tentang pengaruh pengelolaan keuangan
dan sistem akuntansi keuangan terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian di
lakukan terhadap pagawai badan pengelola keuangan dan aset daerah (BPKAD)
sebanyak 36 orang. Dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil
penelitian menunjukan bahwa pengelolaan keuangan tidak berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan dan sistem akuntansi kuangan berpengaruh positif
terhadap kualitas laporan keuangan.
7. Penelitian (Anizar et al., 2023) Menguji tentang pengaruh gender pada komite audit
dan dewan direksi terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian di lakukan terhadap
seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2018 –2020.
Dengan menggunakan teknik analisis regresi logistic. Hasil penelitian menunjukan
bahwa kesetaraan gender pada komite audit dan dewan direksi tidak berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan.
8. Penelitian (Aziyah & Yanto, 2022) menguji tentang pengaruh sistem pengendalian
intern dan komitmen organisasi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah dengan kompetensi sumber daya manusia sebagai variabel moderating.
Penelitian di lakukan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berjumlah 6.254
orang yang bekerja pada OPD Kabupaten Batang. Dengan menggunakan teknik
analisis statistik deskriptif, regresi liniear berganda, dan regresi moderasi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa sistem pengendalian intern dan kompetensi SDM
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan, komitmen organisasi tidak
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, kompetensi sdm tidak memoderasi
hubungan sistem pengendalian intern dan komitmen organisasi terhadap kualitas
laporan keuangan.
9. Penelitian (Safitri et al., 2022) menguji tentang pengaruh kompetensi SDM,
pemahaman akuntansi dan pemanfaatan teknologi informsi terhadap kualitas laporan
keuangan dengan kualitas informasi sebagai variable intervening. Penelitian di
lakukan kepada orang - orang yang bekerja di industri kerupuk kulit, baik sebagai
produsen maupun sebagai reseller sehingga didapat sampel sebanyak 31 responden.
Dengan menggunakan teknik analisis jalur. Hasil penelitian menunjukan bahwa
kompetensi SDM, pemahaman akuntansi, dan kualitas infoemasi tidak berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan, pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh
positif terhadap kualitas laporan keuangan, kualitas informasi memediasi kompetensi
SDM dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan,
kualitas informasi tidak memediasi pemahaman akuntansi terhadap kualitas laporan
keuangan.
10. Penelitian (Wijayanti & Ariyani, 2022) menguji tentang pengaruh pengetahuan
akuntansi dan kinerja karyawan terhadap kualitas laporan keuangan di moderasi
sistem informasi akuntansi. Penelitian di lakukan terhadap karyawan yang bekerja
diperusahaan jasa di wilayah Jabodetabek. Dengan menggunakan teknik analisis
regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan akuntansi,
kinerja karyawan, pemanfaatan sisntem informasi berpengaruh positif terhadap
kualitas laporan keuangan, sistem informasi akuntansi tidak memoderasi
pengetahuan akuntansi dan kinerja keryawan terhadap kualitas laporan keuangan.
11. Penelitian (Pham et al., 2023) menguji tentang pengaruh penegakan pajak dan audit
independen terhadap kualitas laporan keuanagn dengan evektifitas pengendalian
internal sebagai variabel intervening. Penelitian di lakukan terhadap 341 perusahaan
yang berkantor pusat terutama di tiga kota terbesar di Vietnam. Dengan
menggunakan teknik analisis PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukan bahwa
penegakan pajak berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan, audit
independen dan evektivitas pengendalian internal berpengaruh positif terhadap
kualitas laporan keuangan, efektifitas pengendalian internal tidak memediasi
hubungan antara kualiatas penegakan pajak terhadap kualitas laporan keuangan,
efektifitas pengendalian internal memediasi audit independen terhadap kualitas
laporan keuangan.
12. Penelitian (Ikbal Tawfik et al., 2023) menguji tentang pengaruh keahlian dewan,
usia, ukuran dewan, rapat dewan, gender dewan, independensi dewan, direktur asing,
direktur perusahaan, ceo perusahaan, kursi perusahaan, keluarga pendiri, dan pendiri
institusi. Penelitian di lakukan terhadap Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di
GCC. Dengan menggunakan teknik analisis data panel dengan model fixed effect dan
random effect. hasil penelitian menunjukan bahwa keahlian dewan, independensi
dewan, CEO perusahaan, dan pendiri institusi berpengaruh positif terhadap kualitas
laoran keuangan, usia, ukuran, rapat dewan, kursi perusahaan, dan keluarga pendiri
berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan, gender dewan, direktur
asing dan direktur perusahaan tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
13. Penelitian (Asyik et al., 2023) menguji tentang pengaruh siklus operasi,volalitas
penjualan,ukuran perusahaan,umur perusahaan,dan leverage terhadap kualitas
laporan keuangan. Penelitian ini dilakukan terhadap 85 perusahaan go public yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan periode observasi 5 tahun dari tahun 2016
hingga 2020. Dengan menggunakan teknik analisis jalur. Hasil penelitian menujukan
bahwa siklus operasi, umur perusahaan, dan leverage tidak berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan, volalitas penjualan berpengaruh negatif terhadap kulalitas
laporan keuangan, ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
keuangan.
14. Penelitian (Asikin et al., 2022) menguji tentang pengaruh kualitas audit, laporan
manajerial, dan komite audit. Penelitian di lakukan terhadap perusahaan yang
terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2018-2020. Dengan menggunakan
teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas
audit berpengaruh positif terhadap kualitas pelaporan keuangan, laporan manajerial
berpengaruh negatif terhadap kualitas pelaporan keuangan, komite audit tidak
berpengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan.
Hasil hasil pada penelitian terdahulu dirangkum pada table berikut ini

Tabel Penelitian Terdahulu

No Nama (Tahun) Judul / Jurnal / Sumber Objek / Variabel / Teknik Analisis Hasil
1 (Trisnawati et al., Determinants of The Quality of Objek: Seluruh Pengguna Sistem 15. Kompetensi SDM berpengaruh
2020) Village Financial Statements and SISKUDes di Desa-Desa se positif terhadap Kualitas Laporan
The Implementation of Kabupaten Tegal. Keuangan
SISKEUDES as A Mediation Variabel: 16. Komitmen Manajemen Puncak
1. Dependen (y) berpengaruh positif terhadap Kualitas
Variables
Kualitas Laporan Laporan Keuangan.
Keuangan 17. Pelatihan Pengguna Sistem
Riset Akuntansi dan Keuangan
2. Independen (x) Berpengaruh positif terhadap
Indonesia, Vol 5, No 3
Kompetensi Kualitas Laporan Keuangan.
(2020):262-277
SDM,Komitmen 18. Kualitas Data tidak berpengaruh
Manajemen terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Terindeks SINTA 2
Puncak,pelatihan 19. Penerapan SISKUDes
pengguna sistem, dan berpengaruh negatif terhadap
https://journals.ums.ac.id/
Kualitas Data Kualitas Laporan Keuangan.
index.php/reaksi/article/view/
20. Implementasi SISKUDes tidak
12814
3. Mediasi (intervening) memediasi Kompetensi SDM
SISKUDes terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
21. Implementasi SISKUDes tidak
Teknik Analisis: memediasi Komitmen Manajemen
SEM-PLS Puncak terhadap Kualitas Laporan
Keuangan.
22. Implementasi SISKUDes tidak
memediasi Kualitas Data terhadap
Kualitas Laporan Keuangan.
23.Implementasi SISKUDes memediasi
Pelatihan Pengguna Sistem terhadap
Kualitas Laporan Keuangan.

2 (Ristiyana & Peran Profitabilitas sebagai vaktor Objek: 28 perusahaan LQ-45 periode 1. Siklus Operasi berpengaruh negatif
Erwindiawan, 2021) penentu kualitas laporan keuangan 2015-2018. pada Kualitas Laporan Keuangan.
Variabel : 2. Volalitas Penjualan tidak
Jurnal Akuntansi 1. Dependen (y) berpengaruh terhadap Kualitas
Multiparadigma, Vol 12, No 1 Kualitas Laporan Laporan Keuangan.
(2021):221-232 Keuangan 3. Ukuran Perusahaan tidak
2. Independen (x) berpengaruh terhadap Kualitas
Terindeks SINTA 2 Siklus Laporan Keuangan.
Operasi,Volatilitas 4. Umur Perusahaan tidak berpengaruh
Penjualan,Ukuran terhadap Kualitas Laporan
Perusahaan, dan Umur Keuangan.
Perusahaan 5. Profitabilitas berpengaruh positif
https://jamal.ub.ac.id/index.php/ 3. Mediasi (intervening) terhadap Kualitas Laporan
jamal/article/view/1434 Profitabilitas Keuangan.
Teknik Analisis: 6. Profitabilitas memedediasi Siklus
Regresi data panel dan analisis Opeasi terhadap Kualitas Laporan
jalur Keuangan.
7. Profitabilitas memedediasi
Volatilitas Penjualan terhadap
Kualitas Laporan Keuangan.
8. Profitabilitas memedediasi Ukuran
Perusahaan terhadap Kualitas
Laporan Keuangan.
9. Profitabilitas tidak memediasi
pengaruh umur perusahaan terhadap
kualitas laporan keuangan.
3 (Rahmawati et al., Kompetensi Sumber Daya Objek: Organisasi Pemerintah Daerah 1. Kompetensi SDM berpengaruh
2022) Manusia Dan Kualitas Laporan yang berada di Kota positif terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah: Yogyakarta. Keuangan.
Peran Sistem Pengendalian 2. Sistem Pengendalian Internal
Internal Sebagai Pemediasi berpengaruh positif terhadap
Kualitas Laporan Keuangan.
Jurnal Reviuv Akuntansi dan 3. Sistem Pengendalian Internal
Keuangan, vol 12no 2 (2022), p. Variabel: memediasi Kompetensi SDM
346-359 1. Dependen (y) terhadap Kualitas Laporan
Kualitas Laporan Keuangan.
Terindeks SINTA 2 Keuangan
2. Independen (x)
https://ejournal.umm.ac.id/ Kompetensi SDM
index.php/jrak/article/view/21791 3. Mediasi (intervening)
Sistem Pengendalian
Internal

Teknik Analisis
SEM-PLS
4 (Wicaksono & Pengaruh CEO Dan CFO yang Objek: Perusahaan non-keuangan yang 1. CEO yang berpengalaman sebagai
Nasih, 2021) Memiliki Pengalaman Sebagai terdaftar di BEI periode 2014- auditor berpengaruh pengaruh
Auditor Terhadap Kualitas 2018 dengan sampel sebanyak positif terhadap kualitas laporan
Laporan Keuangan 1993 perusahaan. keuangan.
Variabel : 2. CFO yang berpengalaman sebagai
Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol 1. Dependen (y) auditor tidak berpengaruh terhadap
21, No 1 (2021): 116-125 Kualitas Laporan kualitas laporan keuangan.
Keuangan
Terindeks SINTA 2 2. Independen (x)
Pengalaman Auditor
https://jab.fe.uns.ac.id/index.php/ CEO & CFO
jab/article/view/635 Teknik Analisis :
linier berganda
5 (Irafah et al., 2020) Pengaruh Kompetensi Sumber Objek : Seluruh pemerintah provinsi 1. Kompetensi SDM berpengaruh
Daya Manusia, Peran Internal dan kabupaten/kota se-sumatera positif terhadap Kualitas Laporan
Audit, dan Kesuksesan utara. Keuangan.
Penerapan Sistem Informasi 2. Peran Internal Audit berpengaruh
Keuangan Daerah terhadap positif terhadap Kualitas Laporan
Kualitas Laporan Keuangan Keuangan.
3. Kesuksesan Penerapan Sistem
Informasi Keuangan tidak
Jurnal Riset Akuntansi dan
Variabel : berpengaruh terhadap Kualitas
Keuangan, Vol 8, No 2 (2020):
1. Dependen (y) Laporan Keuangan.
337-348
Kualitas Laporan
Keuangan
Terindeks SINTA 3 2. Independen (x)
Kompetensi
https://ejournal.upi.edu/ SDM,Peran Internal
index.php/JRAK/article/view/ Audit & Kesusksesan
21775 Penerapan Sistem
Informasi Keuangan

Teknik Analisis
Path analysis
6 (Leunupun et al., Pengelolaan Keuangan, Sistem Objek : Pagawai Badan Pengelola 1. Pengelolaan Keuangan tidak
2022) Akuntansi Keuangan Terhadap Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) berpengaruh terhadap Kualitas
Kualitas Laporan Keuangan sebanyak 36 orang. Laporan Keuangan.
2. Sistem Akuntansi Kuangan
berpengaruh positif terhadap
Owner Riset dan Jurnal Kualitas Laporan Keuangan.
Akukntansi, Vol. 6 No. 3 (2022): Variabel :
2364-2476 1. Dependen (y)
Kualitas Laporan
Terindeks SINTA 3 Keuangan
2. Independen (x)
Pengelolaan Keuangan &
Sistem Akuntansi
https://owner.polgan.ac.id/ Keuangan
index.php/owner/article/view/
884 Teknik Analisis
Regresi Berganda
7 (Anizar et al., 2023) Pengaruh Gender Terhadap Objek : Seluruh perusahaan yang 1. Kesetaraan Gender pada Komite
Kualitas Laporan Keuangan Pada listing di Bursa Efek Indonesia Audit tidak berpengaruh terhadap
Perusahaan Manufaktur Terdaftar periode 2018 –2020. Kualitas Laporan Keuangan.
Variabel : 2. Kesetaraan Gender pada Dewan
Di Bursa Efek Indonesia
1. Dependen (y) Direksi tidak berpengaruh terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Kualitas Laporan Keuangan.
Owner Riset dan Jurnal 2. Independen (x)
Akukntansi, Vol. 7 No. 1 (2023):
156-163 Kesetaraan Gender pada
Komite Audit & pada
Terindeks SINTA 3 Dewan Direksi

Teknik Analisis
https://owner.polgan.ac.id/ Regresi Logistic
index.php/owner/article/view/
1366
8 (Aziyah & Yanto, Pengaruh Sistem Pengendalian Objek : Aparatur Sipil Negara 1. Sistem Pengendalian Intern
2022) Intern dan Komitmen Organisasi (ASN) yang berjumlah 6.254 orang berpengaruh positif terhadap
terhadap Kualitas Laporan yang bekerja pada OPD Kabupaten Kualitas Laporan Keuangan.
Keuangan Batang. 2. Komitmen Organisasi Tidak
Pemerintah Daerah dengan berpengaruh terhadap Kualitas
Kompetensi Sumber Daya Laporan Keuangan.
Manusia sebagai Variabel 3. Kompetensi SDM berpengaruh
Moderating Variabel : positsif terhadap Kualitas Laporan
1. Dependen (y) Keuangan.
Owner Riset dan Jurnal Kualitas Laporan Keuangan 4. Kompetensi SDM tidak memoderasi
Akukntansi, Vol. 6 No. 1 (2022): 2. Independen (x) Hubungan Sistem Pengendalian
977-989 Sistem Pengendalian Intern Intern terhadap Kualitas Laporan
& Komitmen Organisasi Keuangan.
Terindeks SINTA 3 3. Moderasi 5. Kompetensi SDM tidak memoderasi
Kompetensi SDM Komitmen Organisasi terhadap
Kualitas Laporan Keuangan.
https://owner.polgan.ac.id/ Teknik Analisis
index.php/owner/article/view/686 Statistik Deskriptif, Regresi
Liniear Berganda, dan Regresi
Moderasi

9 (Safitri et al., 2022) Pengaruh Variabel Internal Objek : orang - orang yang bekerja di
UMKM terhadap Kualitas industri kerupuk kulit, baik sebagai 1. Kompetensi SDM tidak
Laporan Keuangan produsen maupun sebagai reseller berpengaruh terhadap Kualitas
sehingga didapat sampel sebanyak Laporan Keuangan.
Owner Riset dan Jurnal 31 responden 2. Pemahaman Akuntansi tidak
Akukntansi, Vol. 6 No. 2 (2022): berpengaruh terhadap Kualitas
1450-1463 Laporan Keuangan
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Terindeks SINTA 3 Variabel : berpengaruh positif terhadap
1. Dependen (y) Kualitas Laporan Keuangan.
Kualitas Laporan 4. Kualitas Informasi tidak
Keuangan berpengaruh terhadap Kualitas
https://owner.polgan.ac.id/ 2. Independen (x) Laporan Keuangan.
index.php/owner/article/view/813 Kompetensi SDM, 5. Kualitas Informasi memediasi
Pemahaman Akuntansi & Kompetensi SDM terhadap Kualitas
Pemanfaatan Teknologi Laporan Keuangan.
Informsi 6. Kualitas Informasi tidak memediasi
3. Mediasi (Intervening) Pemahaman Akuntansi terhadap
Kualitas Informasi Kualitas Laporan Keuangan.
7. Kualitas Informasi memediasi
Teknik Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi
Analisis Jalur terhadap Kualitas Laporan
Keuangan.
10 (Wijayanti & Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Objek : karyawan yang bekerja
Ariyani, 2022) Dan Kinerja Karyawan Terhadap diperusahaan jasa di wilayah 1. Pengetahuan Akuntansi berpengaruh
Kualitas Laporan Keuangan Jabodetabek positif terhadap Kualitas Laporan
Dimoderasi Sistem Informasi Keuangan.
Akuntansi 2. Kinerja Karyawan berpengaruh
Variabel : positif terhadap Kualitas Laporan
1. Dependen (y) Keuangan.
Owner Riset dan Jurnal Kualitas Laporan 3. Pemanfaatan Sistem Informasi
Akukntansi, Vol. 6 No. 3 (2022): Keuangan berpengaruh positif terhadap
2534-2542 2. Independent (x) Kualitas Laporan Keuangan.
Pengetahuan 4. Sistem Informasi Akuntansi tidak
Akuntansi, dan memoderasi Pengetahuan Akuntansi
Terindeks SINTA 3 Kinerja Karyawan terhadap Kualitas Laporan
3. Moderasi Keuangan.
Sistem Informasi 5. Sistem Informasi Akuntansi tidak
https://owner.polgan.ac.id/ Akuntansi memoderasi Kinerja Karyawan
index.php/owner/article/view/966 terhadap Kualitas Laporan
Teknik Analisis : Keuangan.
Regresi Linier Berganda
.

11 (Pham et al., 2023) Impacts of tax enforcement and Objek: 341 Perusahaan yang berkantor
independent audit on financial pusat terutama di tiga kota terbesar di 1. Penegakan Pajak berpengaruh
reporting quality through the Vietnam. negatif terhadap Kualitas Laporan
internal control effectiveness: Keuangan.
Evidence from Vietnam Variabel : 2. Audit Independen berpengaruh
enterprises 1. Dependen (y) positif terhadap Kualitas Laporan
Cogent Social Sciences, Volume Kualitas Laporan Keuangan.
9, Keuangan 3. Evektivitas Pengendalian Internal
Issue 1 (2023) 2. Independen (x) berpengaruh positif terhadap
Penegakan Pajak,dan Kualitas Laporan Keuangan.
Audit Independen 4. Efektifitas Pengendalian Internal
tidak memediasi hubungan antara
Terindeks Scopus Q2 3. Mediasi (Intervening) Kualiatas Penegakan Pajak terhadap
Evektifitas Kualitas Laporan Keuangan.
Pengendalian Internal
5. Efektifitas Pengendalian Internal
https://www.tandfonline.com/ Teknik Analisis : memediasi Audit Independen
doi/full/ PLS-SEM terhadap Kualitas Laporan
10.1080/23311886.2023.2175486 Keuangan.
12 (Ikbal Tawfik et al., The impact of board diversity on Objek : Perusahaan-perusahaan yang 1. Keahlian Dewan berpengaruh
2023) financial reporting quality in the terdaftar di GCC positif terhadap Kualitas Laoran
GCC listed firms: the role of Keuangan.
family and royal directors 2. Usia berpengaruh negatif terhadap
Variabel : Kualitas Laporan Keuangan.
1. Dependen (y) 3. Ukuran Dewan berpengaruh negatif
Economic Research-Ekonomska Kualitas Laporan Keuangan terhadap Kualitas Laporan
Istraživanja, Volume 36,Issue 1 2. Independent (x) Keuangan.
(2023) Keahlian Dewan,Usia,Ukuran 4. Rapat Dewan berpengaruh negatif
Dewan,Rapat Dewan,Gender terhadap Kualitas Laporan
Dewan,Independensi Keuangan.
Dewan,Direktur 5. Independensi Dewan berpengaruh
Terindeks Scopus Q2 Asing,Direktur positif terhadap Kualitas Laporan
Perusahaan,CEO Keuangan.
Perusahaan,Kursi 6. Gender Dewan tidak berpengaruh
Perusahaan,Keluarga terhadap Kualitas Laporan
https://www.tandfonline.com/ Pendiri,dan Pendiri Institusi Keuangan.
doi/full/ 7. Direktur asing Tidak berpengaruh
10.1080/1331677X.2022.2120042 Teknik Analisis : terhadap Kualitas Lapran Keuangan.
Data Panel dengan model fixed 8. Direktur Perusahaan tidak
effect dan random effect berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan.
9. CEO Perusahaan berpengaruh
positif terhadap kualitas laporan
keuangan.
10. Kursi Perusahaan berpengaruh
negatif terhadap Kualiats laporan
Keuangan.
11. Keluarga Pendiri berpengaruh
negatif terhadap kualitas laporan
keuangan.
12. Pendiri Institusi berpengaruh positif
terhadap kualitas laporan keuangan
13 (Asyik et al., 2023) Valuation of financial reporting Objek : Sampel penelitian ini adalah 1. Siklus Operasi tidak berpengaruh
quality: is it an issue in the firm’s 85 perusahaan go public yang terdaftar terhadap Kualitas Laporan
valuation? di Bursa Efek Indonesia, dengan Keuangan
periode observasi 5 tahun dari tahun 2. Volalitas Penjualan berpengaruh
2016 hingga 2020. negatif terhadap Kulalitas Laporan
Asian Journal of Accounting Keuangan
Research, Volume 8 (2023) Variabel : 3. Ukuran Perusahaan berpengaruh
1. Dependen (y) positif terhadap Kualitas Laporan
Kualitas Laporan Keuangan Keuangan
Terindeks Scopus Q3 2. Independen (x) 4. Umur Perusahaan tidak berpengaruh
Siklus Operasi,Volalitas terhadap Kualitas Laporan
Penjualan,Ukuran Keuangan
https://www.emerald.com/ Perusahaan,Umur 5. Leverage tidak berpengaruh
insight/content/doi/10.1108/ Perusahaan,dan Leverage terhadap Kualitas Laporan
AJAR-08-2022-0251/full/html Teknik Analisis Keuangan
Analisis Jalur
14 (Asikin et al., 2022) Does audit quality,managerial Objek : perusahaan yang terdaftar di 1. Kualitas Audit berpengaruh positif
reports,audit committee affect Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2018- terhadap Kualitas Pelaporan
financial reportquality? Case of 2020 Keuangan
companies listed on Jakarta 2. Laporan Manajerial berpengaruh
Islamic Index (JII) 2018-2020 negatif terhadap Kualitas Pelaporan
Variabel : Keuangan
1. Dependen (y) 3. Komite Audit tidak berpengaruh
Kualitas Laporan Keuangan terhadap Kualitas Pelaporan
Asian Management and Busuness 2. Independen (x) Keuangan
Review, Volume 2 Issue 2 (2022) : Kualitas Audit, Laporan
207-219 Manajerial, dan Komite Audit

https://journal.uii.ac.id/AMBR/
article/view/24786 Teknik Analisis
Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan jurnal rujukan utama dari (Ikbal Tawfik et al.,
2023) dengan judul “The impact of board diversity on financial reporting quality
in the GCC listed firms: the role of family and royal directors”. Pada penelitian
(Ikbal Tawfik et al., 2023) menguji tentang pengaruh keahlian dewan, usia, ukuran
dewan, rapat dewan, gender dewan, independensi dewan, direktur asing, direktur
perusahaan, ceo perusahaan, kursi perusahaan, keluarga pendiri, dan pendiri
institusi. Penelitian di lakukan terhadap Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di
GCC. Dengan menggunakan teknik analisis data panel dengan model fixed effect
dan random effect. hasil penelitian menunjukan bahwa keahlian dewan,
independensi dewan, CEO perusahaan, dan pendiri institusi berpengaruh positif
terhadap kualitas laoran keuangan, usia, ukuran, rapat dewan, kursi perusahaan,
dan keluarga pendiri berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan,
gender dewan, direktur asing dan direktur perusahaan tidak berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan.

I.3 Model Penelitian Empiris


Penelitian ini menguji pengaruh variable independen yaitu keahlian dewan, rapat
dewan, gender dewan, komite audit dan volatilitas penjualan terhadap variable
dependen kualitas laporan keuangan. Model penelitian empiris pada penelitian ini
dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Keahlian Dewan (X1)


H1

Rapat Dewan (X2) H2

Gender Dewan (X3) H3 Kualitas laporan keuangan

(Y)
Komite Audit (X4) H4

H5

Volalitas Penjualan

(X5)

I.4 Pengembangan Hipotesesis


I.4.1 Keahlian Dewan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
(Park & Shin, 2004) berpendapat bahwa hanya mereka yang memiliki
keahlian keuangan atau akuntansi yang dapat memantau aktivitas manajemen laba
suatu perusahaan. (Ikbal Tawfik et al., 2023) mengungkapkan bahwa semakin baik
kemampuan dewan, semakin tinggi kualitas pelaporan keuagan, dan semakin tinggi
jumlah dewan yang memeiliki ahli akuntansi dan keuangan maka semakin tinggi
pula kualitas pelaporan keuangan. (Lestari & Murtanto, 2018) menekankan bawa
keahlian dewan komisaris berperan dalam integritas dan kualitas pelaporan
keuangan.
Menurut teori keagenan, Peningkatan konsentrasi kepemilikan
meningkatkan pengawasan principal terhadap aktivitas agen, menyebabkan agen
bertindak untuk memaksimalkan kepentingan terbaik prinsipal dan menghindari
kemungkinan keputusan egois (Buallay & Hamdan, 2019). Penelitian ini
didasarkan pada argument, berdasarkan teori keagenan bahwa dewan direksi dapat
menyediakan mekanisme dan meningkatkan kualitas informasi. Lebih khusus lagi,
Pengetahuan tentang keahlian, keragaman, dan proporsi menambah sumber daya
yang berharga bagi fungsi dewan direksi, sehingga mengarah pada peningkatan
pemantauan dan efektivitas dewan (Khan et al., 2021).
Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ikbal Tawfik et
al., 2023), (Aifuwa & Embele, 2019), (Onourah & Imene, 2016) yang menyatakan
bahwa keahlian dewan berpengaruh positif terhadap kualitas lapotan keuangan.
Berdasarkan pemaparan penelitian terdahulu, maka dapat ditarik hipotesis sebagai
berikut.
H1: Keahlian dewan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
keuangan.
I.4.2 Rapat Dewan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Penelitian (Syafiqurrahman et al., 2014) dan (Mardiyati, 2018) menunjukan
bahwa jumlah rapat dewan direksi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Pertemuan yang sering dilakukan mendorong direksi untuk mencari solusi dan
mendiskusikan masalah kinerja dan terkait kinerja. (Jao et al., 2021) menunjukan
bahwa rapat dewan memiliki dampak positif terhadap kualitas laporan keuangan.
Selain itu, penelitian (Rotich, 2017) juga menunjukan bahwa frekuensi rapat dewan
meningkatkan tingkat kualitas pelaporan keuangan.

(Buachoom, 2018) menyatakan bahwa jumlah rapat dewan direksi yang


memadai diyakini dapat berkontribusi pada peningkatan kinerja perusahaan
dibandingkan dengan rapat dewan yang tidak mencukupi. Lebih lanjut, (Cai et al.,
2009) menemukan bahwa menjaga catatan kehadiran dewan yang baik
membantudewan melaksanakan tugas dan tanggung jawab fidusianya dengan lebih
baik demi kepentingan terbaik seluruh pemegang saham. Berdasarkan teori
keagenan, penelitian ini didasarkan pada argumen bahwa dewan direksi dapat
mewakili mekanisme untuk meningkatkan tingkat pengendalian dalam aktivitas
manajemen, dan meningkatkan kualitas informasi. Beberapa karakteristik dewan,
seperti ukuran, independensi, tingkat aktivitas, dan ketekunan dapat menjadi
penting bagi kinerja perusahaan (Ali, 2021).

Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rotich, 2017),
(Jao et al., 2021), (Cai et al., 2009) yang menyatakan bahwa rapat dewan
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan pemaparan
penelitian terdahuku maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut.

H2: Rapat dewan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan.

I.4.3 Gender Dewan terhadap Kualitas Laporan Keuangan


(Anizar et al., 2023) berpendapat bahwa keberadaan dewan umumnya
mengacu pada situasi dimana dewan atau komite memiliki anggota dari latar
belakang yang berbeda (tidak homogen), seperti perbedaan umur, ras/etnis, gender,
latar belakang pendidikan, maupun pengalaman kerja. Tujuan dari keberagaman
dewan adalah untuk mendorong beragam demografis dan karakteristik dewan.
Langkah sederhana dan umum untuk mendorong heterogenitas dewan umumnya
dikenal sebagai keberagaman gender adalah dengan melibatkan representasi
perempuan di dewan. Lebih lanjut, (Rahma et al., 2021) mengemukakan bahwa
keberagaman ini menunjukan adanya perbedaan karakteristik di antara anggota
dewan yang satu dengan anggota dewan yang lain. (Israini, 2020) menyelidiki
bahwa preferensi risiko dapat memoderasi pengaruh CEO perempuan terhadap
kualitas pelaporan keuangan. (Gavious et al., 2012) Analisis tambahan
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara proporsi direktur perempuan
dan nilai perusahaan.
Penelitian kesetaraan gender dapat dijelaskan salah satunya melalui upper
echelons theory (Anizar et al., 2023). Hal ini diperkuat dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Gavious et al., 2012) dan (Israini, 2020) gender berpengaruh
positif terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan pemaparan penelitian
terdahulu, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut.
H3: Gender dewan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
I.4.4 Komite Audit terhadap Kualitas Laporan Keuangan
(Mardjono & Chen, 2020) berpendapat bahwa komite audit adalah komite
yang dibentuk oleh dewan komisaris dan bertugas membantu pelaksanaan tugas
dan fungsi dewan komisaris. Peran komite audit adalah mengevaluasi pengendalian
internal, meninjau kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan, meninjau
sistem pelaporan eksternal dan mematuhi peraturan. Dalam menjalankan tugasnya,
komite memastikan adanya komunikasi formal antara dewan, manajemen, auditor
eksternal, dan auditor internal. (Asikin et al., 2022) menyatakan bahwa dalam suatu
perusahaan komite audit memegang peranan penting dalam perkembangan suatu
perusahaan. Komite audit paling sedikit terdiri dari tiga orang anggota yang berasal
dari pihak eksternal emiten atau perusahaan publik dan satu orang Independen.
Anggota komite audit meliputi anggota independen sebagai ketua dan pihak
eksternal atau auditor eksternal meliputi emiten atau perusahaan publik.
Lebih lanjut (Kim, 2020) mengungkapkan bahwa fungsi komite audit
adalah memberikan nasihat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan
keuangan, akuntansi dan pengendalian internal. (Manurung et al., 2018) mnyelidiki
bahwa komite audit telah menunjukkan peningkatan kualitas pelaporan keuangan,
pandangan tersebut juga demikian. Dalam hal ini, teori keagenan berperan sebagai
auditor dan membantu memahami permasalahan yang timbul antara agen dan
prinsipal akibat perbedaan informasi yang diberikan oleh manajer dan investor
kepada auditor, karena dalam hal ini dapat mendorong agen untuk menampilkan
informasi yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. kenyataan kepada kepala
sekolah. Kualitas audit dipengaruhi oleh hasil audit yang dihasilkan oleh auditor
(Asikin et al., 2022).
Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan (Husaeni, 2021) dan
(Manurung et al., 2018) menyatakan bahwa peran komite audit terhadap kualitas
laporan keuangan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan.
Berdasarkan pemaparan penelitian terdahulu, maka dapat ditarik hipotesis sebagai
berikut.
H4: Komite audit berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan.
I.4.5 Volalitas Penjualan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
(Arachchi et al., 2018) menyatakan bahwa salah satu factor yang melekat
pada kualitas pelaporan keuangan salah satunya terdiri dari volatilitas penjuan.
Kemudian, (Ristiyana & Erwindiawan, 2021) berpendapat bahwa volatilitas
penjualan merupakan refleksi fluktuasi pada aktivitas perusahaan serta
kecondongan perusahaan dalam mengoptimalkan estim asi yang ada. Volatilitas
penjualan yang tinggi pada tiap tahun harus dimonitor sebab merefleksikan
terjadinya gangguan pada informasi yang berkaitan dengan penjualan. (Prasetyo et
al., 2023) Volalitas penjualan yang tinggi menunjukkan bahwa informasi penjualan
mempunyai estimasi yang salah sehingga dapat menyebabkan hasil yang tidak
persisten. .Teori surplus bersih merupakan landasan teori yang relevan nilai
informasi akuntansi(Asyik et al., 2023).
penelitian (Asyik et al., 2023), (Bentley-Goode et al., 2017), (Chen et al.,
2016) menyatakan bahwa volatilitas penjualan berdampak negatif pada kualitas
laporan keuangan. Berdasarkan pemaparan penelitian terdahulu, maka dapat ditarik
hipotesis sebagai berikut.
H5: Volatilitas penjualan berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan
keuangan.
BAB II

METODE PENELITIAN

II.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis asosiatif.

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,

analisis data bersifat satistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.67

Menurut Sugiyono (2015), Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel

atau lebih. Penelitian asosiatif ini berbentuk kausal, yaitu hubungan yang sifatnya

sebab akibat yang artinya ada salah satu variabel yang mempengaruhi (independen)

dan variabel lain yang dipengaruhi (dependen), Pendekatan kuantitatif merupakan

pendekatan penelitian dengan menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang diukur

dalam suatu skala numerik.

Tujuan penelitian lebih di arahkan untuk menunjukkan hubungan antar

variabel, memverifikasi teori, melakukan prediksi, dan generalisasi. Penelitian

kuantitatif akan membahas fenomena berdasar pada teori yang dimilikinya. Teori-

teori yang diajukan dijadikan sebagai standar untuk menyatakan sesuai tidaknya

sebuah gejala yang terjadi, dan di sinilah muncul istilah kebenaran etik, sebuah

kebenaran berdasarkan pada teori yang diajukan peneliti.71

II.2 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam sebuah

penelitian karena objek penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai untuk

mendapatkan jawaban maupun solusi dan permasalahan yang terjadi.


Menurut Sugiyono

(2012:144) pengertian objek

penelitian adalah sebagi berikut:

“Objek penelitian adalah sasaran

ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu

tentang suatu hal objektif, valid, dan

realiable tentang suatu hal (variabel

tertentu)”.

Objek dalam penelitian ini

adalah Perusahaan LQ-45 yang

terdaftar di BEI pada tahun 2018-

2022,kemudian pada penelitian ini

akan diteliti tentang kualitas laporan

keuangan pada perusahaan tersebut.

II.3 Definisi Operasional Variabel

II.3.1 Variabel
❑ Dependen (Y)
Rasio Pada Rasio Aset=
¿
Menurut Sugiyono (2013),
endapatanBersih

variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel

terikatnya adalah kualitas laoran keungan. Kualitas pelaporan keuangan merupakan

pelaporan terstruktur atas laporan keuangan dan transaksi yang dilakukan dan

dicatat oleh perusahaan pelapor (Chandrapala, 2013). Berdasarkan peraturan

pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, laporan keuangan dianggap berkualitas jika

informasi yang dihasilkan dapat mendukung proses pengambilan keputusan dan

mudah dipahami oleh pemiliknya (Abadi & Janani, 2013). Kualitas laporan

keuangan dapat diukur menggunakan


II.3.2 Variabel Independen (X)

II.4 Populasi,Sampel, dan Metode Penarikan Sampel

II.4.1 Populasi

II.4.2 Sampel

II.4.3 Metode Penarikan Sampel

II.5 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

II.5.1 Jenis Data

II.5.2 Metode Pengumpulan Data

II.6 Teknik Analisis

Anda mungkin juga menyukai