Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Perusahaan Pertambangan (PT. Indika Energy Tbk, PT. Golden Eagle Energy Tbk, & PT
Adaro Energy Indonesia Tbk) menggunakan Cross Section dan Time Series

Dosen:

Drs. Cholis Hidayati, MBA., Ak., CA.

Kelompok 4:

Muhammad Vigar Arafi 1222000104

Immanuel Calvin Fernaldi 1222000125

M Zidan Fadillah Y 1222000128

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

2022
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam aktivitas pertambangan biasanya punya beberapa karakteristik, seperti


mempunyai resiko yang tinggi, dampak lingkungan semakin berbahaya baik secara fisik
maupun sosial dan ekosistemnya tidak bisa diperbarui. Maka banyak pengusaha pada bidang
pertambangan selalu mencari cadangan terbukti atau baru. Ada juga beberapa resiko dalam
bidang pertambangan yaitu eksplorasi atau cadangan produksi yang kadang mengalami
ketidakpastian, resiko pada teknologi yang tidak pasti ini menimbulkan biaya seperti biaya
alat mekanis dan sebagainya, kemudian adapula resiko pasar yang harganya juga tidak pasti,
dan tentu resiko kebijakan pemerintah atau resiko politik yang pro kontra dalam perubahan
pajak dan harga domestik. Resiko-resiko tersebut memang sangat mempengaruhi keuntungan
usaha dalam produksi, harga, biaya dan pajak. Usaha yang punya resiko lebih tinggi juga
sebenarnya mengalami keuntungan (rate of return) yang lebih tinggi

Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai
peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Laporan keuangan
tersebut mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja,
dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
dalam rangka membuat keputusan - keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber - sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka.

Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diukur dan dilihat melalui laporan keuangan
dengan cara menganalisis laporan keuangan menggunakan metode rasio keuangan. Kegiatan
analisis laporan keuangan merupakan salah satu media untuk mendapatkan informasi yang
lebih banyak, lebih baik, akurat, dan dijadikan sebagai bahan dalam proses pengambilan
keputusan. Analisis keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaaan serta hasil - hasil yang telah
dicapai sehubungan dengan pemilihan strategi perusahaan yang akan ditetapkan. Selain itu,
dengan melakukan analisis laporan keuangan analisi laporan keuangan perusahaan maka
pimpinan perusahaan dapat mengetahui keadaan finansial perusahaan serta hasil - hasil yang
telah dicapai diwaktu lampau dan diwaktu yang sedang berjalan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perbandingan kinerja


perusahaan pada PT. Indika Energy Tbk & PT. Golden Eagle Energy Tbk jika dilihat dari
analisis rasio keuangan selama tahun 2019 - 2021?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dari perbandingan kinerja PT. Indika
Energy Tbk & PT. Golden Eagle Energy Tbk jika dilihat dari analisis rasio keuangan selama
tahun 2019 – 2021.

D. Manfaat Penelitian
1. Untuk memberikan pengetahuan tentang analisis laporan keuangan untuk
membandingkan kinerja pada perusahaan PT Indika Energy Tbk dan PT Golden Eagle
Energy Tbk selama tahun 2019 – 2021
2. Dapat memberikan gambaran serta informasi tentang analisis laporan keuangan untuk
menilai perbandingan kinerja pada PT Indika Energy Tbk dan PT Golden Eagle
Energy Tbk selama tahun 2019 - 2021
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pengertian Laporan Keuangan

Suatu laporan keuangan (financial statement) akan menjadi lebih manfaat untuk
mengambil keputusan, apabila informasi tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi
dimasa yang akan datang. Semakin baik kualitas laporan keuangan yang di sajikan maka akan
semakin yakin pihak eksternal dalam melihat kinerja keuangan perusahaan tersebut. Lebih
jauh keyakinan bahwa perusahaan diperediksi akan tumbuh memperoleh keuantungan yang
berkelanjutan, yang optimis tentunya pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan akan
merasa puas dengan berbagai urusan dengan perusahaan.

Menurut Hery (2016 : 3), laporan keuanga adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas
perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Hal ini laporan keuanganberfungsi
sebagai alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan perusahaan.

Menurut Fahmi (2014 : 31), laporan keuangan merupakan suatu informasi yang
menggambar kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat
dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Dapat disimpukan bahwa laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses
pencatatan dari transaksi yang menggunakan tehnik serta prosedur tertentu yang digunakan
oleh pihak- pihak yang berkepentingan terhadap prestasi perusahaan yang meliput, laporan
laba rugi, laporan posisi keuangan, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan
atas laporan keuangan yang terjadi selama satu buku yang bersangkutan.

Penyusunan laporan keuangan dilakukan secara periodik dan periode yang biasa
digunakan adalah tahun yang mulai 1 Januari dan berakhir 31 Desember. Periode seperti ini
disebut periode tahun kelender. Selain tahun kelender, periode akuntansi bisa juga dimulai
dari tanggal salain tanggal 1 Januari. Istilah periode akuntansi sering juga di ganti dengan
tahun buku. Walaupun periode akuntansi tahun buku yang digunakan itu adalah tahunan,
manajemen mesih dapat menyususn laporan keuangan untuk periode yang lebih pendek.

2. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Menurut Prastowo (2015 : 15), laporan keuangan yang dihasilkan setiap periode
adalah :

- Laporan Posisi Keuangan


Laporan keuangan memberikan informasi mengenai posisi keuangan pada saat
tertentu yang terdiri dari aktiva, kewajiban dan ekuitas.
- Laporan Laba Rugi
Laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan (potensi)
perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu.
- Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan keuangan yang menunjukkan perubahan ekuitas selama satu periode.
- Laporan Arus Kas
Menunjukkan informasi tentang aliran kas masuk dan kas keluar bagi aktivitas
operasi, investasi, dan keuangan secara terpisah selama satu periode tertentu.
- Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan
dengan laporan keuangan yang disajikan.

3. Analisis Time Series dan Analisis Cross Section

Analisis Time Series adalah analisis perbandingan data dengan data keuangan periode
sebelumnya (perbandingan dengan data historis). Forecasting digunakan untuk
memproyeksikankondisi keuangan pada masa mendatang.

Dalam analisis data keuangan, analisis terhadap data historis diperlukan untuk melihat
tren-trenyang mungkin timbul. Kemudian kita bisa menganalisis apa yang terjadi dibalik tren-
tren angka tersebut. Data historis perusahaan sebaiknya juga dibandingkan dengan data
historis industri untuk melihat apakah tren suatu perusahaan bergerak relatif lebih baik
terhadap tren industri. Ada tiga pendekatan dalam analisis time series (Endah. 2014)

- Pendekatan Ekonomi
- Pendekatan Statistik
- Pendekatan Visual

Analisis Cross Section adalah perbandingan data keuangan suatu perusahaan dengan
perusahaan atau industri yang sejenis. Defenisi Industri sejenis adalah kesamaan dalam jenis bahan
baku atau supplier, kesamaan dari sisi permintaan dankesamaan dalam atribut keuangan. Analisis
CrossSection akan bermanfaat untuk melihat prestasi perusahaan relatif terhadap industri dan juga
bermanfaat dalammenentukan bonus bagi manajemen perusahaan. Apabila perusahaan
memperoleh untung di atas industri, manajemen perusahaan akan memperoleh bonus.

Industri yang bisa diperbandingkan padadasarnya mempunyai satu atau beberapa elemen
yang sama dengan perusahaan. Kesamaan tersebut antara lain :

• Kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier


• Kesamaan dari sisi permintaan
• Kesamaan dalam atribut keuangan
BAB III

METODE PEMBAHASAN

1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif Kuantitatif yaitu
mengumpulkan, mengolah dan menginterpretasikan data yang diperoleh sehingga dapat
memperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan yang diteliti berdasarkan angka-angka dalam
penelitian ini peneliti memperoleh data berupa laporan keuangan perusahaan dianalisis dengan
menggunakan rasio keuangan kemudian ditarik kesimpulan mengenai kinerja keuangan
perusahaan PT Indika Energy Tbk, PT Golden Eagle Energy Tbk, dan PT Adaro Energy Indonesia
Tbk pada tahun 2019 – 2021.

2. WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan terhitung dari perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian,


sampai pembuatan laporan penelitian. Penelitian dilaksanakan di bulan September 2022 sampai
dengan bulan November 2022.

3. Sumber Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui https://www.indikaenergy.co.id/id/investor/laporan-
keuangan/, https://emiten.kontan.co.id/perusahaan/11/ADARO-ENERGY-Tbk, http://www.go-
eagle.co.id/annual-report
BAB IV

PEMBAHASAN

3.1 PROFIL PERUSAHAAN


1. PT Indika Energy Tbk

Indika Energy adalah perusahaan Indonesia yang hadir untuk masyarakat Indonesia.
Penyediaan energi telah menjadi inti usaha kami, yang sekarang akan diperluas sehingga dapat
memberi energi kepada masyarakat Indonesia melalui spektrum yang lebih luas penuh integritas,
kepercayaan, dan profesionalisme tinggi. Indika Energy juga terus memberikan kontribusi bagi
lingkungan, komunitas dan masyarakat, mengabdi pada bangsa. Perusahaan berdomisili di Jakarta,
dengan kantor pusatnya berlokasi di Gedung Mitra, Lantai 11, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 21,
Jakarta.

Indika Energy memiliki tujuan memberikan energi untuk Indonesia yang


berkelanjutansehingga memiliki visi untuk menjadi mitra bisnis yang tepercaya, inovatif, dan
untuk menciptakan nilai-nilai yang berkelanjutan. Misi yang ingin dicapai yaitu:

A. Membangun Indonesia secara berkelanjutan


B. Menjadi perusahaan investasi terdiversifikasi yang kuat
C. Memberdayakan sumber daya manusia kami dan secara aktif membangun generasi penerus
D. Bertanggung jawab secara sosial, merangkul keragaman dan bertindak denganintegritas
E. Menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan

2. PT Golden Eagle Energy Tbk

PT Golden Eagle Energy Tbk didirikan pada tahun 1980 dengan nama PT The Green Pub
sebagai perusahaan yang bergerak bidang restoran dan hiburan. Dalam perjalanannya, Perseroan
mengganti nama menjadi PT Setiamandiri Mitratama di tahun 1996 serta melaksanakan penawaran
umum perdana dengan mencatatkan lima juta lembar saham di Bursa Efek Surabaya pada 29
Februari 2000. Perseroan kembali mengganti nama menjadi PT Eatertainment International Tbk
pada tahun 2004.
Pada tahun 2012, Perseroan melepas unit usaha restoran dan hiburannya serta beralih ke
usaha pertambangan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Perseroan menerbitkan 820 juta lembar
saham baru yang hasil penjualannya sebagian digunakan untuk membiayai akuisisi konsesi
penambangan batu bara. Melalui PT Triaryani, anak usaha yang mengoperasikan konsesi
penambangan Sumatera Selatan, Perseroan memulai proses penambangan batu bara secara
komersial dan memasarkan produknya pada tahun 2014. Perseroan pun terus-menerus
meningkatkan produktivitas, memperkuat infrastruktur logistik, serta mempertahankan efisiensi
operasional.

Berkat komitmen dan kerja keras tersebut, kini Perseroan memiliki total luas konsesi 8.526
hektar dengan total sumber daya sebanyak 647 juta ton dan total cadangan 439 juta ton dengan
kapasitas produksi mencapai 2 juta ton per tahun. Pada akhir tahun 2021, sisa total cadangan
batubara Perseroan masih sekitar 427 juta ton

Perusahaa ini berdomisili Menara Rajawali 7th Floor Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung
Lot#5.1 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12590

3. PT Adaro Energy Indonesia Tbk

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (dahulu bernama Adaro Energy Tbk) (ADRO) didirikan
dengan nama PT Padang Karunia tanggal 28 Juli 2004 dan mulai beroperasi secara komersial pada
bulan Juli 2005. Kantor pusat ADRO berlokasi di Gedung Menara Karya, Lantai 23, Jl. H.R.
Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta Selatan 12950 – Indonesia. Pemegang saham yang
memiliki 5% atau lebih saham Adaro Energy Tbk (28-Feb-2022), yaitu: PT Adaro Strategic
Investments (43,91%) dan Garibaldi Thohir (presiden direktur) (6,18%). PT Adaro Energy
Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan pertambangan batu bara yang berkantor pusat di Jakarta.
Sepanjang tahun 2020, perusahaan ini berhasil memproduksi batu bara sebanyak 54 juta ton.Adaro
Energy bertanggung jawab atas 0,13% dari total emisi rumah kaca industri global dari tahun 1988
sampai dengan tahun 2015,, dan karenanya menjadi salah satu kontributor utama perubahan iklim,
yang secara substansial bermakna risiko terhadap kesehatan, mata pencaharian, keamanan pangan,
persediaan air, keamanan dan pertumbuhan ekonomi.
3.2 Perhitungan Rasio PT Indika Energy, PT Golden Eagle Energy, dan PT Adaro Energy Indonesia

PT Indika Energy Tbk PT Golden Eagle Energy Tbk PT Adaro Energy Indonesia Tbk
Rasio
2019 2020 2021 Rata-rata 2019 2020 2021 Rata-rata 2019 2020 2021 Rata-rata

Rasio Likuiditas

Rasio Lancar 2,01 1,97 1,84 1,94 0,61 0,58 2,12 1,33 1,71 1,51 2,08 1,76

Rasio Quick 1,94 1,91 1,8 1,88 0,58 0,48 2,03 1,03 1,62 1,42 1,99 1,67

Rasio Aktivitas

Rata-rata umur Piutang (Hari) 72 89 58 73 4,1 16,3 28,2 16,2 33 32 41 35,3

Perputaran Persediaan 2,85 3,3 3,3 3,15 62,23 12,45 32,96 35,88 20,59 18,88 17,76 19,07

Perputaran Aktiva Tetap 4,07 3,39 12,8 6,75 7,62 12,40 39,84 19,95 0,67 0,54 0,84 0,68

Rasio Solvabilitas

Rasio total utang terhadap asset 0,71 0,75 0,76 0,74 0,32 0,35 0,22 0,29 0,44 0,38 0,41 0,41

Times Interest Earned 1,5 - 4,78 3,14 0,40 -1,79 14,28 4,29 9,93 2,48 17,83 10,08

Fixed Charged Coverage - - - - 0,40 -1,79 14,28 - - - - -


PT Indika Energy Tbk PT Golden Eagle Energy Tbk PT Adaro Energy Indonesia Tbk
Rasio
2019 2020 2021 Rata-rata 2019 2020 2021 Rata-rata 2019 2020 2021 Rata-rata

Rasio Profitabilitas

Profit Margin 0,17% -5% 2% -0.94% 2,7% -7,9% 45,9% 13,56% 11 0,4 27 12,8

Return on Asset (ROA) 0,138% 2,96% 1,71% 1,6% 0,7% -1,8% 22,1% 7% 5,3 1,5 14,5 7,1

Return on Equity (ROE) 0,087% 1,8% 1,1$ 0,99% 1,7% -4,1% 59,2% 18,93% 1,1 0,28 3,2 1,52

Rasio Pasar

Price Earning Ratio 26,02 -2,9 12,02 11,71 46,08 -22,09 2,69 8,89 - - - -

Deviden Yield 0,084 0,09 - 0,087 - - 6,9 6,9 - - - -

Pembayaran Deviden 1,83 -0,33 - 0,5 - - 0,80 0,80 - - - -


3.3 Analisis Time Series
1. Rasio Likuiditas

Rasio Lancar
2.25
2.12
2.08
2 2.01 1.97
1.84
1.75 1.71
1.5 1.51
1.25
1
0.75
0.61 0.58
0.5
0.25
0
2019 2020 2021

PT Indika Energy PT Golden Eagle Energy PT Adaro Energy Indonesia

Dapat dilihat dari grafik di atas, PT Indika Energy memiliki rata-rata trend dari tahun 2019-
2021 sebesar 1,94 kemampuan membayar kewajiban jangka pendeknya meningkat dan paling baik
dalam membayar kewajibannya daripada dua perusahaan lainnya dengan rata-rata trend dari tahun
2019-2021, diikuti oleh PT Adaro Energy Indonesia Tbk dengan rata-rata trend 1,76 dan yang
terakhir PT Golden Eagle Energy dengan rata-rata sebesar 1,33

Rasio Quick
2.25
2 2.03
1.99
1.94 1.91
1.75 1.8
1.62
1.5
1.42
1.25
1
0.75
0.58
0.5 0.48
0.25
0
2019 2020 2021

PT Indika Energy PT Golden Eagle Energy PT Adaro Energy Indonesia


PT Indika Energy memiliki rata-rata rasio quick yang lebih besar dengan 1,88 sedangkan
untuk PT Adaro Energy Indonesia sebesar 1,67 dan terakhir PT Golden Eagle Energy dengan rata-
rata 1,03

2. Rasio Aktivitas

Rasio Rata-Rata Umur Piutang


100
90 89
80
70 72
60 58
50
40 41
30 33 32
28.2
20
16.3
10
4.1
0
2019 2020 2021

PT Indika Energy PT Golden Eagle Energy PT Adaro Energy Indonesia

Dari grafik diatas PT Indika Energy memiliki rata-rata umur piutang dari 2019-2021 yang
berisiko piutang tidak tertagihnya tinggi. Sedangkan Golden Eagle dan Adaro Energy Indonesia
cenderung stabil dan lebih kecil dari angka targetnya, hal ini menunjukkan kedua perusahaan ini
dalam kondisi baik atau risiko piutang tak tertagihnya rendah.
Rasio Perputaran Persediaan
70
60 62.23

50
40
32.96
30
20 20.59 18.88 17.76
10 12.45
2.85 3.3 3.3
0
2019 2020 2021

PT Indika Energy PT Golden Eagle Energy PT Adaro Energy Indonesia

Pada PT Golden Eagle Energy memiliki rata-rata sebesar 35,88 untuk perputaran
persediaan sedangkan Adaro Energy dan Indika Energy hanya sebesar 19,07 dan 3,15

Rasio Perputaran Aktiva Tetap


45
40 39.84
35
30
25
20
15
12.4 12.8
10
7.62
5 4.07 3.39
0 0.67 0.54 0.84
2019 2020 2021

PT Indika Energy PT Golden Eagle Energy PT Adaro Energy Indonesia

Perputaran aktiva tetap PT Indika Energy dengan rata-rata trend 2019-2021 sebesar 6,75.
Perputaran aktiva tetap PT Golden Eagle Energy dengan rata-rata trend 2019-2021 sebesar 19,95.
Perputaran aktiva tetap PT Adaro Energy Indonesia dengan rata-rata trend 2019-2021 sebesar 0,68.
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa ketiga perusahaan tersebut cenderung stabil meskipun
mengalami penurunan atau kenaikan tetapi tidak signifikan hal ini berarti ketiga perusahaan
tersebut dalam kondisi sehat karena penggunaan aktiva tetap nya dalam menghasilkan pemasukan
dapat dikatakan efisien.

3. Rasio Solvabilitas

Rasio Total Uang Terhadap Aset


0.8
0.75 0.76
0.7 0.71
0.6
0.5
0.44
0.4 0.41
0.38
0.35
0.3 0.32

0.2 0.22

0.1
0
2019 2020 2021

PT Indika Energy PT Golden Eagle Energy PT Adaro Energy Indonesia

Total utang terhadap total asset, dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Indika Energy
dengan rata-rata trend dari tahun 2019-2021 sebesar 74%. Sedangkan Adaro Energy dengan rata-
rata trend dari tahun 2019-2021 sebesar 41%, Golden Eagle Energy dengan rata-rata trend dari
tahun 2019-2021 sebesar 29%. Dimana dapat dikatakan bahwa PT Adaro Energy dan PT Golden
Eagle Energy mengalami kondisi yang cukup sulit karena dapat dilihat aset yang dibiayai oleh
hutangnya kurang dari 50%.
Times Interest Earned
20
17.83
15 14.28

10 9.93

5 4.78
2.48
1.5
0 0.4 0
2019 -1.79
2020 2021
-5

PT Indika Energy PT Golden Eagle Energy PT Adaro Energy Indonesia

TIE, dari grafik diatas dapat dilihat Adaro Energy dengan rata-rata trend dari tahun 2019-
2021 sebesar 10,08. Di tahun 2021 mengalami peningkatan yang signifikan hal ini menunjukkan
kondisi perusahaan yang semakin baik karena kemampuan laba sebelum pajak untuk membayar
bunga nya semakin tinggi. Sedangkan Indika Energy dengan rata-rata trend dari tahun 2019-2021
sebesar 3,41, dan Golden Eagle dengan rata-rata trend dari tahun 2019-2021 sebesar 4,29.
Meskipun begitu kedua perusahaan tersebut masih dapat dikatakan "aman" karena masih mampu
membayar beban bunganya.

4. Rasio Profitabilitas

Profit Margin
50
45.9
40

30
27
20

10 11
2.7 0.4 2
0 0.17
2019 -5
2020 2021
-10 -7.9

-20

PT Indika Energy PT Golden Eagle Energy PT Adaro Energy Indonesia


Profit margin, dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Golden Eagle Energy dengan rata-rata
trend dari tahun 2019-2021 sebesar 13,56%, dimana di tahun 2021 mengalami kenaikan yang
signifikan hal ini menunjukkan kondisi perusahaan yang semakin baik karena dapat menghasilkan
laba yang tinggi dan manajemen yang efisien. Sedangkan Adaro Energy dengan rata-rata sebesar
12,8 dapat dikatakan sehat karena peningkatan laba dan manajemen yang semakin efisien.
Sedangkan untuk Indika Energy dengan rata-rata sebesar -0,94% dapat dikatakan tidak sehat dalam
peningkatan margin

Return on Asset (ROA)


25
22.1
20

15 14.5

10

5 5.3
2.96
0.7 1.5 1.71
0 0.138
2019 -1.8
2020 2021
-5

PT Indika Energy PT Golden Eagle Energy PT Adaro Energy Indonesia

ROA, dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Adaro Energy dengan rata-rata trend dari
tahun 2019-2021 sebesar 7,1% dan Golden Eagle Energy dengan rata-rata sebesar 7% memiliki
Return On Asset (ROA) lebih baik daripada Indika Energy di mana hal ini berarti penggunaan
seluruh aset di PT Adaro Energy dan Golden Eagle Energy semakin produktif dan efisien dalam
menghasilkan laba bersih. Sedangkan Return On Asset (ROA) Indika Energy dengan rata-rata
trend dari tahun 2019-2021 hanya sebesar 1,6%
Return on Asset (ROA)
70
60 59.2
50
40
30
20
10
1.7
1.1 1.8 3.2
1.1
0 0.087 0.28
-4.1
-10 2019 2020 2021

PT Indika Energy PT Golden Eagle Energy PT Adaro Energy Indonesia

ROE, dari grafik diatas dapat dilihat Golden Eagle Enegy dengan rata-rata trend dari tahun
2019-2021 sebesar 18,93% yang dapat dilihat Return on Equity (ROE) di tahun 2021 kondisi yang
paling baik daripada ketiga perusahaan lainnya hal ini berarti bahwa kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih
yang tersedia bagi pemilik atau investor semakin tinggi, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan
yang mampu menarik para calon investor. Sedangkan Adaro Energy dengan rata-rata trend dari
tahun 2019-2021 sebesar 1,52% dengan ROE di tahun 2021 sebesar 3,2%, Indika Energy dengan
rata-rata trend dari tahun 2019-2021 sebesar 0,99% demgam ROE di than 2021 1.1%

5. Rasio Pasar

Return on Asset (ROA)


50
46.08
40
30
26.02
20
10 12.02

0 2.69
-2.9
-10 2019 2020 2021

-20 -22.09
-30

PT Indika Energy PT Golden Eagle Energy PT Adaro Energy Indonesia


PER, dapat dilihat dari grafik diatas Indika Energy dengan rata-rata trend dari tahun 2019-
2021 sebesar 11,71% dengan PER di tahun 2021 sebesar 26,02% yang menunjukkan Price Earning
Ratio (PER) yang paling baik di tahun 2019 jika dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
Memiliki rasio yang tinggi mengindikasikan Indika Energy memperoleh laba bersih yang tinggi
dan kondisi perusahaan yang semakin baik. Sedangkan untuk Golden Eagle Energy hanya
memiliki rata-rata sebesar 8,89%

3.4 Analisis Cross Section


1. Return On Asset (ROA)

SERIES 1
Series 1

8
7 7.1
7

2 1.6

0
PT Indika Energy PT Golden Eagle Energy PT Adaro Energy Indonesia

ROA rata-rata industri dihitung menggunakan rata-rata aritmatika:

1/3 (1,6 + 7 + 7,1) = 5,2%

Jika dibandingkan dengan ROA rata-rata industri, Golden Eagle Energy dan Adaro Energy
Indonesia rasio nya sudah diatas ROA rata-rata industri dibandingkan dengan Indika Energy.
Semakin tingginya rasio menandakan manajemen perusahaan semakin baik. Sedangkan Indika
Energy masih dapat dikatakan kurang baik dalam menghasilkan labanya sehingga harus menjadi
perhatian manajemen untuk meningkatkan laba nya karena rasio nya masih dibawah ROA rata-
rata industry

2. Return on Equity

SERIES 1
Series 1

20 18.93

18
16
14
12
10
8
6
4
0.99 1.52
2
0
PT Indika Energy PT Golden Eagle Energy PT Adaro Energy Indonesia

Unrtuk ROE rata-rata industri dihitung menggunakan rata-rata aritmatika:

1/3 (0,99 + 18,93 + 1,52) = 7,1%

Jika dibandingkan dengan ROE rata-rata industri, Golden Eagle Energy rasio nya sudah diatas
ROE rata-rata industri dibandingkan dengan Indika Energy dan Adaro Energy Indonesia. Semakin
tingginya rasio menandakan manajemen perusahaan semakin baik. Sedangkan Indika Energy dan
Adaro Energy Indonesia masih dapat dikatakan kurang baik dalam menghasilkan labanya sehingga
harus menjadi perhatian manajemen untuk meningkatkan laba nya karena rasio nya masih dibawah
ROE rata-rata industry

3. Profit Margin
SERIES 1
Series 1

16
13.56
14 12.8
12
10
8
6
4
2
0 -0.94
-2 PT Indika Energy PT Golden Eagle Energy PT Adaro Energy Indonesia

Untuk NPM rata-rata industri dihitung menggunakan rata-rata aritmatika:

1/3 (-0,94 + 13,56 + 12,8) = 8,4%

Jika dibandingkan dengan NPM rata-rata industri, Golden Eagle Energy dan Adaro Energy
Indonesia rasio nya sudah diatas NPM rata-rata industri dibandingkan dengan Indika Energy.
Semakin tingginya rasio menandakan manajemen perusahaan semakin baik. Sedangkan Indika
Energy masih dapat dikatakan kurang baik dalam menghasilkan labanya sehingga harus menjadi
perhatian manajemen untuk meningkatkan laba nya karena rasio nya masih dibawah NPM rata-
rata industry
SERIES 1
Series 1

0.8 0.74
0.7
0.6
0.5
0.41
0.4
0.29
0.3
0.2
0.1
0
PT Indika Energy PT Golden Eagle Energy PT Adaro Energy Indonesia

Untuk DER rata-rata industri dihitung menggunakan rata-rata aritmatika:

1/3 (0,74 + 0,29 + 0,41) = 0,48%

Jika dibandingkan dengan DER rata-rata industri, Indika Energy rasio nya sudah diatas DER rata-
rata industri dibandingkan dengan Golden Eagle Energy dan Adaro Energy Indonesia. Semakin
tingginya rasio menandakan manajemen perusahaan semakin baik. Sedangkan Golden Eagle
Energy dan Adaro Energy Indonesia masih dapat dikatakan kurang baik dalam menghasilkan
labanya sehingga harus menjadi perhatian manajemen untuk meningkatkan laba nya karena rasio
nya masih dibawah DER rata-rata industry
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis untuk penilaian kinerja dengan menggunakan analisis rasio
keuangan pada Perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan yang terdiri dari PT Indika
Energy Tbk, PT Golden Eagle Energy Tbk, PT Adaro Energy Indonesia. Dapat disimpulkan
bahwa PT Golden Eagle Energy merupakan perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan
yang lebih tinggi daripada kedua perusahaan lainnya.

Sedangkan berdasarkan hasil analisis cross section dengan rata-rata industrinya PT


Golden Eagle Energy merupakan perusahaan yang memiliki prosspek pertumbuhan tinggi dari
pada kedua perusahaan lainnya

Apabila diberikan peringkat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut

Peringkat Perusahaan
1 PT Golden Eagle Energy
2 PT Adaro Energy Indonesia
3 PT Indika Energy

Anda mungkin juga menyukai