LANDASAN TEORI
3
Fase intra rumah sakit dibagi dalam perawatan dibagian gawat darurat dan
perawatan definitif. System PKM seharusnya mencangkup hal berikut ini :
- Badan pelanyanan kedaruratan medic local dan regional
- Penerangan dan pendidikan masyarakat mengetahui system apa serta cara dan
kapan ia digunakan (informasi)
C. Standar keperawatan
Standar keperawatan merupakan tingkat pelaksanaan yang perawatnya
memegang tanggung jawab, dan didevinisikan sebagai cara seorang perawat yang
bijaksana akan memberikan peratawan lingkungan yang sama atau serupa. Pada tahun
1983, Emergency Nurses Association (ENA) membuat standar keperawatan untuk
semua perawat profesional yang bekerja di lingkungan gawat darurat. Selanjutnya
standar tersebut berfungsi sebagai rujukan untuk menentukan apakah kelalaian
perawat gawat darurat menyebabkan atau berperan terhadap hasil pasien yang
merugikan.
Tanggung jawab setiap perawat profesional berlisensi adalah mengetahui
kebijakan rumah sakit atau standar internal yang berkaitan dengan perawatan pasien.
Berikut adalah contoh dari standar internal:
1. Deskripsi kerja UGD untuk staf perawat dan memberi perawatan nonlisensi
2. Kebijakan berkaitan dengan pengobatan pasien
3. Deskripsi melakukan prosedur
4. Protocol melakukan pelaksanaan scenario klinis yang spesifik
4
Dengan membandingkan kebijakan institusi dengan standar keperawatan
nasional yang berkaitan dengan kekhususan, perawat dapat memperbaiki praktik
keperawatan di institusi mereka melalui kolaborasi professional dan perbaikan atau
pengembangan kebijakan.
D. Rekam Medik
Riwayat kesehatan pasien terdiri dari informasi yang paling penting bagi
pasien dan pemberi pelayanan kesehatan. Data tersebut digunakan untuk menjaga
kesehatan atau meningkatkan kualitas hidup dengan mengevaluasi pasien secara
sistematik dan membandingkan riwayat yang ada dengan temuan yang terbaru, oleh
karena itu keakuratan dan kelengkapan dokumentasi merupakan suatu hal yang
sanyat penting.
E. Pentingnya Dokumentasi
Melakukan dokumentasi secara akurat dalam rekam medis adalah salah satu
cara terbaik bagi perawat klinis untuk membela diri dari tuntutan hukum karena
kelalaian dalam pemberian perawatan.
Pemahaman perawat dalam tanggung jawab profesionalnya yang dicapai
dengan pembelajaran standar spesialis nasional, akan meningkatkan apresiasi mereka
5
terhadap nilai dokumentasi sebagai alat pembuktian bahwa perawat telah memenuhi
tugas-tugasnya terhadap pasien.
6
H. Pengkajian dan komunikasinya
Berdasarkan standar praktik ENA, perawat gawat darurat harus
memberlakukan triase untuk semua pasien yang masuk ke IGD dan menentukan
prioritas perawatan berdasarkan Kebutuhan Dasar Manusia.(ENA 1995b)
a) Proses Triage
Triage sebuah tindakan pengelompokan pasien berdasarkan berat ringannya
kasus, harapan hidup dan tingkat keberhasilan yang akan dicapai sesuai dengan
standar pelayanan UGD yang dimiliki.
Dengan triage tenaga kesehatan akan mampu :
7
darurat pediatri, dan alat isap, perawat harus memastikan alat-alat berfungsi dengan
baik (hal ini harus di dokumentasikan untuk referensi selanjutnya).
b. Keselamatan
Salah satu standar keperawatan gawat darurat adalah bahwa perawat gawat
darurat harus mempertahankan lingkungan yang aman bagi sesama staf, pasien, diri
sendiri, dan orang lain yang ada di UGD tersebut.
J. Implementasi
Standar praktik ENA yang berkaitan dengan implementasi
menyatakan,perawat gawat darurat harus mengimplementasikan rencana perawatan
berdasarkan data pengkajian, diagnosis keperawatan dan diagnosis medis (ENA
1995).
Berikut ini beberapa contoh tindakan perawat gawat darurat dalam
pendokumentasian:
a. Pemberian obat
Perawat harus mencatat lokasi injeksi (IM), jumlah dan jenis obat.
b. Selang nasogastrik
Harus di dokumentasikan pemasangan dan pemeriksaan termasuk warna dan
jumlah haluaran.
c. Akses IV
Ketika pemasangan IV perawat harus mendokumentasikan bahwa teknik aseptik
sudah di gunakan, darah belum di ambil, tidak ada pembengkakan atau kemerahan
yang terjadi pada daerah penusukan jarum.
d. Catatan perkembangan pasien
Perawat juga bertugas dalam mencatat perkembangan pasien, terhitung dari
tanggal pembuatan perencanaan dan dengan menggunakan data SOAP.
8
K. Evaluasi Dan Komunikasi
Pernyataan standar ENA yang berkaitan dengan evaluasi,perawatgawat
darurat harus mengevaluasi dan memodifikasi rencana perawatan berdasarkan respon
pasien yang dapat diopservasi dan pencapaian tujuan pasien (ENA 1995)
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dokumentasi yang baik mencerminkan tidak hanya kualitas perawatan tetapi
juga membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota tim perawatan dalam
memberikan perawatan. Perawat mendokumentasikannya perlu ditekankan pada
penulisannya, untuk menghindari salah persepsi dan kejelasan dalam menyusun
tindakan perawatan lebih lanjut.
B. Saran
1. Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai cara
pendokumentasian keperawatan sehingga dapat dikembangkan dalam tatanan
layanan keperawatan.
2. Diharapkan agar perawat bisa menindaklanjuti pendokumentasian tersebut
melalui kegiatan asuhan keperawatan sebagai dasar untuk pengembangan
kedisiplinan di Lingkungan Rumah Sakit dalam ruang lingkup keperawatan.
10