Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sumbawa Barat 2x7 MW

Proyek PLTU 2x7 MW Sumbawa Barat merupakan proyek milik PT

PLN yang kontraknya dimulai pada tahun 2011 dan masih dalam proses

konstruksi sampai saat ini.

Kontraktor pelaksana pekerjaan proyek tersebut dikerjakan oleh

gabungan dua perusahaan (konsorsium) PT. Twink Indonesia dan PT. Perfect

Circle Engineering, dimana tempat penulis melaksanakan Kerja Praktek

khususnya di PT. Twink Indonesia.

1.2. Nama Kegiatan

Kegiatan yang akan penulis lakukan adalah kegiatan kerja praktek,

sebagai salah satu syarat kelulusan pada jurusan Teknik Mesin Jenjang Strata-

1, Fakultas Teknologi Industri di Institut Sains & Teknologi AKPRIND

Yogyakarta.

1.3. Sejarah Perusahaan

PT. Twink Indonesia memulai usahaannya dengan memasok

kebutuhan perusahaan listrik negara (PT. PLN) untuk mengembangkan

kebutuhan listrik yang dibutuhkan di Indonesia dari tahun 1960. Kemudian

dari tahun 1960 itu PT Twink Indonesia berusaha keras untuk

1
mengembangkan kemampuan dalam memproduksi berbagai barang, yang

didapatkan dapatkan secara langsung, PT Twink Indonesia mulai

memproduksi produk secara lengkap di PT. Twink Indonesia dengan kualitas

yang berkaitan dengan permintaan pelanggan atau klien.

PT. Twink Indonesia sejak tahun 1970 telah banyak berpengalaman

dalam melayani pelanggan dalam skala besar untuk banyak proyek

pengembangan tingkat nasional PT. Twink Indonesia pada tahun 1980

memulai usaha perusahaan di bidang kerangka baja sebagai respon untuk

mendukung tantangan pengembangan nasionalisme pembesaran listrik di

Indonesia. Terutama untuk memenuhi penuh kebutuhan pembangunan

nasional di bidang transmisi listrik PLN yang dilakukan secara manual.

Kemudian pertumbuhan permintaan pelanggan di sini menyebabkan PT.

Twink Indonesia pada tahun 1997. Mulai menerapkan secara konsisten sistem

manajemen yang efisien secara eksklusif untuk kepuasan pelanggan.

Sehingga kami menggunakan fasilitas mesin CNC di pabrik struktur baja.

Meliputi dukungan pembesaran fasilitas perencanaan dengan Auto Computer

Software OF CAD; Baja CAD; MS Tower; STAADPRO 2004 dan proyek baja

(winsteel, winbar, wincn,). Pekerjaan baja melanda occapy seluas 10.300 m2;

dengan area bengkel 4.600 m2, tempat penyimpanan 1.200 m2, open storage

4.500 m2 dan didukung dengan fasilitas Trial Enection horizontal dan

vertical.

PT. Twink Indonesia terutama memproduksi menara untuk transmisi

tegangan tinggi ekstra tinggi dengan menerapkan sistem ekivalensi ekivalen

dengan standar internasional sejak tahun 1999 bertujuan untuk mencapai

2
tingkat efisiensi tinggi untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan dan

pencapaian bisnis yang sukses.

1.4. Gambaran Umum Tentang PLTU

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah unit pembangkit

energi listrik yang memanfaatkan energi kinetik uap dari air yang dipanaskan

terlebih dahulu dengan bahan bakar seperti batubara, kayu. Untuk

menggerakkan sudu-sudu turbin yang kemudian memutar generator sehingga

terciptalah energi listrik. Untu lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.1

berikut :

Gambar 1. 1 Proses Flow Diagram Sistem PLTU


Sumber: Bahri, 2015

Pertama muatan kapal batubara di Coal Jetty dibongkar dengan Ship

Unloader dan disimpan di Coal Yard. Secara kontinu batubara diambil oleh

3
Stacker Reclaimer dialirkan melalui Conveyor menuju Crusher House untuk

menghancurkan batubara dan dialirkan ke Coal Silo.

Proses selanjutnya, penurunan ukuran batubara menjadi bubuk di

Pulverizer. Batubara yang telah berbentuk bubuk di Pulverizer

dipanaskan & dihembuskan dengan udara dari Primary Air Fan menuju

Furnace melalui Burner. Sedangkan untuk kebutuhan udara pembakaran

disediakan oleh Force Draft Fan. Pembakaran tersebut digunakan untuk

memanaskan Boiler sehingga akan merubah air umpan menjadi uap hingga

Superheated. Proses di Boiler merupakan perubahan energi kimia dari

batubara menjadi energi kalor/panas.

Uap Superheated digunakan untuk memutar High Pressure (HP)

Turbine. Uap keluar HP Turbine dipanaskan kembali oleh Reheater untuk

memutarIntermediete Pressure (IP) dan Low Pressure (LP) Turbine. HP,

IP, dan LP Turbine tersebut dikopel bersamaan dengan Generator sehingga

menghasilkan listrik. Uap yang keluar dari LP Turbine lalu masuk ke

Condensor untuk dikondensasi menjadi air umpan kembali. Air tersebut

selanjutnya dipompa kembali ke Boileruntuk dipanaskan dan diubah

menjadi uap air yang digunakan untuk memutarTurbine lagi (Close Cycle).

Proses di Turbine dan Generator merupakan perubahan energi kalor/panas

menjadi energi gerak selanjutnya menjadi energi listrik. [Syamsul Bahri]

Adapun jenis-jenis bahan bakar PLTU yakni sebagai berikut :

- Gas (LNG, PLG maupun gas lainnya)

- Minyak (minyak ringan hingga minyak berat)

4
- Batu bara (berkualitas tinggi hingga rendah

- MFO

- Biomass lainnya (bahan lain yang bisa dibakar)

Keunggulan PLTU :

- Dapat dioperasikan menggunakan berbagai jenis bahan bakar (padat,

cair dan gas)

- Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi

- Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan

- Kontinuitas operasinya tinggi

- Usia pakai (life time) relatif lama

Kelemahan PLTU :

- Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar

- Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar

- Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan kontinyu

- Investasi awalnya mahal

1.4.1. Konsep PLTU

1. Pertama, air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas

permukaan pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas

panas hasil pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah

menjadi uap;

2. Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu

diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik

berupa putaran;

5
3. Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar

menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet

dalam kumparan, sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik

dari terminal output generator;

4. Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan

dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air

kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi

sebagai air pengisi boiler;

5. Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.

1.4.2. Siklus PLTU

Gambar 1. 2 Siklus PLTU


Sumber: Bahri, 2015

1. Pertama-tama air demin ini berada disebuah tempat bernama Hotwell.

2. Dari Hotwell, air mengalir menuju Condensate Pump untuk kemudian

dipompakan menuju LP Heater (Low Pressure Heater) yang pungsinya

untuk menghangatkan tahap pertama. Lokasi hotwell dan condensate

6
pump terletak di lantai paling dasar dari pembangkit atau biasa disebut

Ground Floor. Selanjutnya air mengalir masuk ke Deaerator.

3. Di dearator air akan mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang

masih tersisa di air dan tidak diperlukan seperti oksigen dan lainnya. Bisa

pula dikatakan deaerator memiliki pungsi untuk menghilangkan balon

(buble) yang biasa terdapat pada permukaan air. Agar proses pelepasan ini

berlangsung sempurna, suhu air harus memenuhi suhu yang disyaratkan.

Oleh karena itulah selama perjalanan menuju Dearator, air mengalamai

beberapa proses pemanasan oleh peralatan yang disebut LP Heater. Letak

dearator berada di lantai atas (tetapi bukan yang paling atas). Sebagai

ilustrasi di PLTU Muara Karang unit 4, dearator terletak di lantai 5 dari

7 lantai yang ada.

4. Dari dearator, air turun kembali ke Ground Floor. Sesampainya di

Ground Floor, air langsung dipompakan oleh Boiler Feed

Pump/BFP (Pompa air pengisi) menuju Boiler atau tempat “memasak” air.

Bisa dibayangkan Boiler ini seperti drum, tetapi drum berukuran raksasa.

Air yang dipompakan ini adalah air yang bertekanan tinggi, karena itu

syarat agar uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah

konstruksi PLTU membuat dearator berada di lantai atas dan BFP berada

di lantai dasar. Karena dengan meluncurnya air dari ketinggian membuat

air menjadi bertekanan tinggi.

5. Sebelum masuk ke Boiler untuk “direbus”, lagi-lagi air mengalami

beberapa proses pemanasan di HP Heater (High Pressure Heater). Setelah

itu barulah air masuk ke dalam boiler yang letaknya berada dilantai atas.

7
6. Didalam Boiler inilah terjadi proses memasak air untuk menghasilkan uap.

Proses ini memerlukan api yang pada umumnya menggunakan batubara

sebagai bahan dasar pembakaran dengan dibantu oleh udara dari FD Fan

(Force Draft Fan) dan pelumas yang berasal dari Fuel Oil Tank.

7. Bahan bakar dipompakan kedalam boiler melalui Fuel oil Pump. Bahan

bakar PLTU bermacam-macam. Ada yang menggunakan minyak, minyak

dan gas atau istilahnya dual firing dan batubara.

8. Sedangkan udara diproduksi oleh Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan

mengambil udara luar untuk membantu proses pembakaran di boiler.

Dalam perjalananya menuju boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya

oleh air heater (pemanas udara) agar proses pembakaran bisa terjadi di

boiler.

9. Kembali ke siklus air. Setelah terjadi pembakaran, air mulai berubah

wujud menjadi uap. Namun uap hasil pembakaran ini belum layak untuk

memutar turbin, karena masih berupa uap jenuh atau uap yang masih

mengandung kadar air. Kadar air ini berbahaya bagi turbin, karena dengan

putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup untuk membuat sudu-sudu

turbin menjadi terkikis.

10. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di keringkan di

super heater sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap kering. Uap kering

ini yang digunakan untuk memutar turbin.

11. Ketika Turbin berhasil berputar berputar maka secara otomastis generator

akan berputar, karena antara turbin dan generator berada pada satu poros.

Generator inilah yang menghasilkan energi listrik.

8
12. Pada generator terdapat medan magnet raksasa. Perputaran generator

menghasilkan beda potensial pada magnet tersebut. Beda potensial inilah

cikal bakal energi listrik.

13. Energi listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya dan

kemudian disalurkan melalui saluran transmisi PLN.

14. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun kembali ke

lantai dasar. Uap tersebut mengalami proses kondensasi didalam

kondensor sehingga pada akhirnya berubah wujud kembali menjadi air dan

masuk kedalam hotwell.

Siklus PLTU ini adalah siklus tertutup (close cycle) yang idealnya tidak

memerlukan lagi air jika memang kondisinya sudah mencukupi. Tetapi

kenyataannya masih diperlukan banyak air penambah setiap hari. Hal ini

mengindikasikan banyak sekali kebocoran di pipa-pipa saluran air maupun uap

di dalam sebuah PLTU.

Untuk menjaga siklus tetap berjalan, maka untuk menutupi kekurangan

air dalam siklus akibat kebocoran, hotwell selalu ditambah air sesuai

kebutuhannya dari air yang berasal dari demineralized tank. [Gerha

Terimananda].

1.5. Balance Of Plant

Untuk mendukung operasi unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU),

biasanya setiap PLTU dilengkapi unit pendukung operasi atau sering disebut

Balance Of Plant (B.O.P).

9
1.5.1. Komponen-komponen Balance Of Plant (B.O.P)

1. Coal Handling (Penanganan Batubara)

Berfungsi untuk memindahkan batubara dari tongkang ke penyimpanan

sementara sampai masuk ke boiler dan siap dibakar, coal handling sendiri

terdiri dari konveyor, crouser, coal bunker, dan feeder.

a. Konveyor digunakan untuk memindahkan batubara dari satu tempat

ke tempat yang lain.

b. Cruser berfungsi untuk memecahkan batubara menjadi lebih ideal

untuk di produksi.

c. Coal Bunker berfungsi sebagai tempat menyimpan batubara sebelum

dimasukkan ke boiler untuk diproses memanaskan air dalam boiler.

d. Feeder berfungsi untuk menyuplai batubara ke boiler dalam ukuran

yang bias di atur.

2. Ash Handling adalah unit yang bekerja menangani pengelolaan abu sisa

pembakaran batubara.

3. Water Treatment Plant (WTP)

WTP berfungsi menyediakan suplai air untuk boiler dan juga konsumsi

area pembangkit seperti mandi, mencuci, wudu dan lain-lain.

4. Unit Penyedia Udara (Kompresor) berfungsi menyediakan kebutuhan

udara bagi alat-alat yang bekerja dengan system udara (Pneumatik) dan

juga udara untuk kebutuhan udara.

5. WWTP (Wash Water Treatment Plant) unit pengolah air limbah adalah

unit yang difungsikan untuk mengolah air limbah yang dihasilkan di area

pembangkit sehingga aman dibuang ke lingkungan.

10
Dari beberapa komponen yang dijelaskan diatas ada satu komponen

yang berfungsi untuk mengubah kondisi uap setelah keluar dari turbin

menjadi air yang nantinya dimasukkan lagi ke boiler yaitu condenser,

condenser terpasang persis dibawah turbin dengan ukuran yang telah di

desain, condenser sendiri bekerja dengan prinsip perpindahan kalor dengan

menggunakan alat penukar kalor (Heat Exchanger) dimana uap yang masuk

ke condenser di kondensasikan menggunakan fluida air dari laut, yang mana

air dari uap tersebut terpisah (tidak bercampur).

11

Anda mungkin juga menyukai