Anda di halaman 1dari 8

Obat Sakit Kepala vs Minuman Bersoda

OPINI | 30 October 2012 | 00:11 Dibaca: 5563 Komentar: 1 0

Beberapa waktu lalu, saya merasakan pusing yang sangat. Ketika itu, saya
membeli minuman bersoda dan saya minum, dengan tujuan untuk
mengurangi pusing dikepala (meskipun tahu hal tersebut tidak ada reaksinya)
dan benar sekali, sesaat setelah meminum minuman bersoda tersebut, rasa
pusing dikepala saya tidak kunjung berkurang sedikitpun.

Setengah botol habis saya minum, dan mengetahui rasa pusing saya tidak
berkurang, tanpa pikir panjang saat itu juga saya membeli obat sakit kepala
diwarung sebelah, dan saya pun pulang kemudian mencari air putih, saya
minum obat sakit kepala tersebut tanpa rasa bersalah. Karena pusing yang
sangat, membuat saya tidak berfikir panjang tentang bahaya meminum
minuman bersoda dicampur obat sakit kepala.

Sesaat kemudian saya teringat dengan adanya berita yang simpang siur yang
mengatakan bahwa meminum obat sakit kepala misalnya bodrex dicampur
dengan minuman bersoda dapat menyebabkan kematian.

Saat itu pula saya terkejut dan merasa kuatir, kemudian saya meminum
banyak air putih sampai perut saya kembung. Beberapa saat setelah minum
obat dan minuman bersoda tersebut, kebetulan saya belum melaksanakan
sholat isya, saya bergegas mengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat,
mengingat adanya berita yang simpang siur tersebut. Saya berpikir, apabila
saya mati esok hari, minimal saya sudah melaksanakan sholat wajib lima
waktu dan saya berdoa kepada tuhan agar nyawa saya jangan dicabut dulu.

Dua jam setelah kejadian tersebut, perut saya mulai terasa sakit, namun
sakitnya tidak seperti biasa saya sakit perut. Sakit tersebut apabila dijelaskan
seperti dililit ular (meskipun belum pernah dililit ular beneran), dan seperti saat
saya lapar, namun setelah saya makan nasi, rasa sakit itu tidak kunjung
hilang. Sakitnya masih terasa sperti dililit ular.

Pada malam itu saya bergegas menuju kamar untuk beristirahat, dan
mengaharapkan sakit perut itu bisa hilang pada saat saya bangun tidur.
Namun setelah saya bangun dari istirahat, rasa sakit itu tidak kunjung
sembuh, namun saya tetap bersyukur karena saya masih hidup.

Saya bertanya kepada teman-teman saya, dan mereka menjawab dengan


jawaban yang hampir sama intinya, bahwa meminum minuman bersoda
misalnya coca-cola kemudian obat sakit kepala misalnya bodrek tidak baik,
bahkan ada yang menjawab dapat menyebabkan kematian. Tapi saya berfikir,
lho kenyataannya saya masih hidup. Mengetahui hal tersebut, tidak membuat
saya untuk melakukan cek kesehatan kepada dokter ataupun bidan di
puskesmas maupun RS terdekat, karena saat itu sedang tanggal tua (istilah
pelajar lagi tidak banyak uang atau belum dapat kiriman).

Rasa sakit itupun belum kunjung hilang saat hari sudah menjelang siang,
saya berfikir nanti sakit itu akan hilang dengan sendirinya. Pada hari itu saya
melakukan aktifitas seperti biasa meskipun rasa sakit itu masih terasa. Saat-
saat tertentu saya memaksakan melakukan BAB, walaupun tidak terasa ingin
membuang hajat. Setelah BAB, sesaat perut terasa agak mendingan.

Kemudian saya menggali informasi melalui internet tentang bahaya obat sakit
kepala dengan minuman bersoda, dan ketika saya menemui website yang
menerangkan bahwa meminum obat sakit kepala di campur dengan minuman
bersoda yang intinya melakukan hal tersebut tidak dapat menyebabkan
kematian, saya pun merasa tenang. Ternyata yang dapat menyebabkan
kematian adalah penggunaan obat melebihi dosis yang dianjurkan dan
dengan meminum minuman bersoda, sehingga menyebabkan over dosis dan
menyebabkan kematian.

Bagi anda yang penasaran, saya sarankan untuk tidak mencobanya, karena
hal itu sangat berbahaya bagi kesehatan anda. Apabila anda lupa untuk
mencegah hal tersebut, maka jangan kuatir, karena hal tersebut tidak
menyebabkan kematian, selama tidak berlebihan dosis. Jadi, hindari
meminum obat sakit kepala disertai minuman bersoda, bila anda sayang
dengan kesehatan anda, karena sehat mahal harganya.
Tags: jurnalistikuinjogja

Sangat tidak dianjurkan minum coke berbarengan dengan bodrex..!!! benarkah itu?
Mitos ini berkembang lebih luas sewaktu saya SD. Katanya, dengan kombinasi yang pas, Bodrex dan Coca-Cola jika diminum bersama bisa
membuat teler. Bahkan, tidak harus Bodrex atau Coca-Cola. Sembarang obat-obatan seperti Aspirin, Paramex, Sanaflu, dan Sprite, Pepsi,
atau soda jenis lain, kalau dikombinasikan bisa membuat fly, dan jika overdosis bisa menyebabkan kematian.
Tentunya kisah-kisah ini hanya sebuah urban legend belaka. Untuk membuktikan kalau urban legend ini salah, ada satu percobaan untuk
membuktikan bahwa kombinasi soda dan obat tidak mematikan. Sebagai kelinci percobaan, saya menggunakan teman saya yang beberapa
hari yang lalu sedang flu berat.
(maapin ya fren, semua ini demi kebaikan umat. Hehe).
Saya memberikan satu dosis Actifed beserta satu gelas Coke kepada si kelinci percobaan. Kemudian obyek percobaan saya diamkan beberapa
jam untuk beristirahat dan saya pantau kesehatannya tiap satu jam. Paginya, masih sehat walafiat. Bahkan gejala flu-nya sudah mulai
berkurang. Disini terbukti bahwa: Bodrex (dan obat-obatan lain) tidak mematikan dan tidak membuat teler jika diminum bersama Coca-Cola
(atau Sprite, Pepsi, soda, dll).
Perlu kita ketahui bersama bahwa bahan dasar Coca-Cola (dan minuman berkarbonasi lain) adalah Asam Karbonat (H 2CO3) yang merupakan
reaksi gas Karbondioksida (CO2) dengan air (H2O):
CO2 + H2O ↔ H2CO3
Asam karbonat inilah yang menyebabkan rasa semriwing ketika diminum. Asam ini sangat tidak stabil dan sangat mudah terurai kembali
menjadi gas Karbon dioksida dan air. Karbon dioksida sendiri adalah gas yang tidak reaktif (berarti tidak mudah bereksi dengan obat yang
diminum) dan tidak beracun, dan air… jangankan meracuni, membuat tambah gemuk saja tidak bisa kok.
Minuman soda bukan zat berbahaya. Hanya karena di lidah rasanya lucu, tidak berarti zat tersebut dapat merenggut nyawa anda. Bagi saya,
satu-satunya mengkhawatirkan dari minuman semacam Coca-Cola dan Sprite adalah kandungan kalori yang cukup tinggi akibat banyaknya
pemanis yang digunakan. Satu kaleng Coca-Cola 330ml misalnya, mengandung 140 kilo kalori. Untuk orang yang beratnya selalu bermasalah
seperti saya, untuk membakar 140 kilo kalori saya harus lari 9 km/jam selama 15 menit.
Berarti benar, kalo cuma minuman soda campur Bodrex mah ga ngefek terlalu banged.
Tapi taw deh kalo Bodrexnya sekilo.
hehehe
Disclaimer: percobaan ini baru dilakukan kepada satu kelinci percobaan. Konsultasikan dengan dokter anda untuk memastikan kecocokan
obat dengan soda.
DonT try this at home

Sangat tidak dianjurkan minum coke berbarengan dengan bodrex..!!! benarkah itu?
Mitos ini berkembang lebih luas sewaktu saya SD. Katanya, dengan kombinasi yang pas, Bodrex dan
Coca-Cola jika diminum bersama bisa membuat teler. Bahkan, tidak harus Bodrex atau Coca-Cola.
Sembarang obat-obatan seperti Aspirin, Paramex, Sanaflu, dan Sprite, Pepsi, atau soda jenis lain,
kalau dikombinasikan bisa membuat fly, dan jika overdosis bisa menyebabkan kematian.
Tentunya kisah-kisah ini hanya sebuah urban legend belaka. Untuk membuktikan kalau urban legend
ini salah, ada satu percobaan untuk membuktikan bahwa kombinasi soda dan obat tidak mematikan.
Sebagai kelinci percobaan, saya menggunakan teman saya yang beberapa hari yang lalu sedang flu
berat.
(maapin ya fren, semua ini demi kebaikan umat. Hehe).
Saya memberikan satu dosis Actifed beserta satu gelas Coke kepada si kelinci percobaan. Kemudian
obyek percobaan saya diamkan beberapa jam untuk beristirahat dan saya pantau kesehatannya tiap
satu jam. Paginya, masih sehat walafiat. Bahkan gejala flu-nya sudah mulai berkurang. Disini terbukti
bahwa: Bodrex (dan obat-obatan lain) tidak mematikan dan tidak membuat teler jika diminum
bersama Coca-Cola (atau Sprite, Pepsi, soda, dll).
Perlu kita ketahui bersama bahwa bahan dasar Coca-Cola (dan minuman berkarbonasi lain) adalah
Asam Karbonat (H2CO3) yang merupakan reaksi gas Karbondioksida (CO2) dengan air (H2O):
CO2 + H2O ↔ H2CO3
Asam karbonat inilah yang menyebabkan rasa semriwing ketika diminum. Asam ini sangat tidak stabil
dan sangat mudah terurai kembali menjadi gas Karbon dioksida dan air. Karbon dioksida sendiri
adalah gas yang tidak reaktif (berarti tidak mudah bereksi dengan obat yang diminum) dan tidak
beracun, dan air… jangankan meracuni, membuat tambah gemuk saja tidak bisa kok.
Minuman soda bukan zat berbahaya. Hanya karena di lidah rasanya lucu, tidak berarti zat tersebut
dapat merenggut nyawa anda. Bagi saya, satu-satunya mengkhawatirkan dari minuman semacam
Coca-Cola dan Sprite adalah kandungan kalori yang cukup tinggi akibat banyaknya pemanis yang
digunakan. Satu kaleng Coca-Cola 330ml misalnya, mengandung 140 kilo kalori. Untuk orang yang
beratnya selalu bermasalah seperti saya, untuk membakar 140 kilo kalori saya harus lari 9 km/jam
selama 15 menit.
Berarti benar, kalo cuma minuman soda campur Bodrex mah ga ngefek terlalu banged.
Tapi taw deh kalo Bodrexnya sekilo.
hehehe
Disclaimer: percobaan ini baru dilakukan kepada satu kelinci percobaan. Konsultasikan dengan dokter
anda untuk memastikan kecocokan obat dengan soda.
DonT try this at home

Kota Hilang Berusia 1.200 Tahun Ditemukan

[Sains Box] Jika kita menceritakan sebuah kisah dari sebuah kota kuno, berusia sekitar
1.200 tahun, yang telah dimakan oleh Laut Mediterania dan terkubur di bawah berton-ton
lumpur, batu serta pasir - Anda akan dimaafkan bila berpikir itu adalah bagian dari
pembukaan dongeng Disney.

Tapi ini adalah salah satu kisah yang bukan fantasi, bahkan Anda bisa mengatakan itu benar-
benar adalah sesuatu yang nyata dari mimpi.

Awalnya disebut 'Heracleion' oleh orang Yunani, tetapi bernama 'Thonis' oleh orang Mesir
kuno, keberadaan kota mitos ini dikonfirmasi menjadi kenyataan pada tahun 2000, Dr Frank
Goddio (seorang arkeolog bawah air) membuat salah satu penemuan paling penting dari
abad ke-21.

Seiring dengan timnya dari Institut Eropa untuk Arkeologi Bawah Air, dia menggali kota yang
hilang, mengungkapkan harta karun berupa artefak dan reruntuhan beberapa 30 kaki di
bawah Laut Mediterania di Aboukir Bay, Alexandria. Selama 13 tahun terakhir mereka telah
bersusah payah menggali daerah itu, mengangkat potongan-potongan sejarah yang lama
terlupakan dari dasar laut.
Karena lebih banyak fragmen dan elemen dibawa ke permukaan, timnya telah mampu
membuat model virtual dari kota tersebut. Pandangan populer adalah bahwa Thonis /
Heracleion ternyata adalah sebuah pelabuhan, karena lokasinya - bertindak sebagai “entry
point” bagi pedagang dan perdagangan. Item yang telah ditemukan selama penggalian juga
mendukung teori, koin emas, buku besar batu dan bahkan bobot semua menunjukkan kota
yang ramai dengan energi, perdagangan dan transaksi. Selama periode 13 tahun, artefak
penting yang telah dibawa ke permukaan termasuk patung 16 kaki yang mungkin telah
diposisikan di candi utama kota, sementara 64 kapal karam mengejutkan telah pun telah
ditemukan.

Tapi meskipun salah satu misteri besar telah diselesaikan, yang lain masih membayang-
bayangi. Sampai hari ini, beberapa dapat memberitahu dengan benar-benar jelas mengapa
kota itu sendiri bisa terjun ke kedalaman air Laut Mediterania. Apa yang menyebabkannya
tenggelam? Apakah kota itu runtuh? Apakah bencana alam yang harus disalahkan? Tim Goddio
ini telah menghabiskan banyak waktu bersama bukti-bukti yang ada, mencoba untuk
menemukan jawaban.

Teori mereka? Batu berat yang digunakan dalam konstruksi bangunan di kota ini dengan
mudah akan tenggelam ke bumi yang berasal dari tanah liat basah yang digunakan untuk
menahan tempat itu - itu semua baik dan bagus, tetapi gempa bumi telah menghantam,
struktur-struktur yang sama akan memiliki slide dan jatuh tanpa henti ke kedalaman berair.
Read more: http://penghuni60sains.blogspot.com/2013/08/kota-hilang-berusia-1200-
tahun-ditemukan.html#ixzz2vybExdGZ

http://www.youtube.com/watch?v=jQez7ojgQDk&feature=player_embedded

Anda mungkin juga menyukai