Anda di halaman 1dari 42

EMPAT PULUH HADITS TENTANG

FADHILAH AL QUR’AN

Hadits ke- 1
‫ ) رواه البخاري وابو داود‬. َ‫عله َمه‬
َ ‫سله َم َخيُركُم َمن تَعله َم القُرانَ َو‬
َ ‫علَي ِه َو‬ ‫ص َلى ه‬
َ ُ‫ٌللا‬ ‫ٌللاِ ه‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫ٌللاُ عَنهُ قَا َل‬
‫سو ُل ه‬ ‫عثَمانَ َر ِض َى ه‬
ُ ‫عَن‬
‫والترمذي والنسائ وابي ماجه هكذا في الترغيب وعزاه الى مسلم ايضا لكن حكي الحافظ في الفضح عن ابي العالء ان مسلما‬
.) ‫سكت عنه‬

Dari Utsman r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda, “sebaik-baiknya kamu adalah orang yang
Hr. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu ( ”.belajar al Qur’an dan mengajarkannya
)Majah
wa (artinya dan) , Dalam sebagian besar kitab, hadis diriwayatkan dengan menunggukan huruf
terjemahan di atas, maka keutamaan itu sebagaimana terjemahan di atas. Dengan merujuk
belajar al Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain. Namun diperuntukkan bagi orang yang
aw (artinya beberap kitab lainnya, hadits itu diriwayatkan dengan menggunakan huruf dalam
kamu ialah orang yang belajar Al- ataw), sehingga terjemahanya adalah, “Yang terbaik di antara
alquraan saja.” Dengan demikian, maka keduanya Quraan saja ataw yang mengajarkan
. keutamaan yang sama mendapatkan derajat
menegakan agama. Al Qur’an adalah inti agama. Menjaga dan menyebarkan sama dengan
dan mengajarkannya, walaupun Karenanya sangat jelas keutamaan mempelajari Al-Qur’an
sempurna adalah mempelajarinya, dan akan lebih bentuknya berbeda-beda. Yang paling
mengetahui maksud dan kandungannya. Sedangkan yang terendah adalah sempurna lagi jika
.mempelajari bacaannya saja
Hadist di atas diperkuat oleh sebuah hadist yang diriwayatkan dari Sa’id bin Sulaim r.a. secara
orang lain yang bahwa barang siapa mempelajari al Qur’an tetapi ia menganggap bahwa mursal
berarti ia telah menghina nikmat Allah yang ,telah diberi kelebihan yang lain lebih utama darinya
.yaitu taufik untuk mempelajari al Qur’an ,dikaruniakan kepadanya
sebagaimana akan ,Jelaskanlah, bahwa al Qur’an itu lebih tinggi daripada yang lainnya
harus diyakini bahwa membaca dan diterangkan dalam hadist-hadist selanjutnya, sehingga
rah.a segala-galanya. Mengenai hal ini, Mulla Ali Qari mengajarkannya lebih utama daripada
maka ia telah ,dalam hadist yang lain bahwa barang siapa yang menghafal al Qur’an menegaskan
berkata, “Tanda cinta seseorang .rah.a menyimpan ilmu kenabian dikepalanya. Sahal Tustari
.kepada Allah adalah menanamkan rasa cinta terhadap al Qur’an didalam hatinya
yang akan mendapatkan diterangkan bahwa diantara golongan orang Syarah al Ihya Dalam
ketakutan yaitu orang yang mengajarkan al naungan Arasy Ilahi pada hari Kiamat yang penuh
orang yang mempelajari al Qur’an pada masa kanak-kanak serta Qur’an kepada anak-anak, dan
.menjaganya hingga masa tua ia terus

Hadits ke-2
‫كري‬ ُ ُ‫شغَلَهُ ال‬
ِ َ‫قرانُ َعن ذ‬ َ ‫سله َم يَقُو ُل‬
َ ‫الربُ تَبَاَركَ َوتَعَالى َمن‬ ‫صلهى ه‬
َ ‫ٌللا َعلَي ٍه َو‬ َ ‫ٌللا‬ ُ ‫قَا َل َر‬:َ‫ٌللاُ َعنهه قَال‬
‫سو ُل ه‬ ‫ضي ه‬ َ ‫َعن اَبٍي‬
َ ‫سعي ٍد َر‬
‫ٌللا َعلى خَل ِقه (رواه الترمذي والدارمي‬ ‫َآلم َكفَض ِل ه‬ ِ ‫سائِ ِر الك‬ َ ‫ٌللا َعلى‬ ِ ‫عطي ال ْساَئِلينً َوفَض ُل ك‬
‫َآلم ه‬ ِ ُ ‫ض َل َما ا‬ َ ‫َو َمسْئلَتي ِ اَع‬
َ ‫طيتُه اَف‬
.) ‫والبيهقي في الشعب‬
berfirman, ‘barang siapa yang Dari Abu Sa’id r.a. berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Allah
berdzikir kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka Aku disibukan oleh al Qur’an daripada
sesuatu yang lebih utama daripada yang Aku berikan kepada orang-orang berikan kepadanya
perkataan adalah yang memohon kepada-Ku dan keutamaan kalam Allah diatas seluruh
)Tirmidzi, DArami, dan Baihaqi .seumpama keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (Hr
sehingga tidak sempat Orang yang sibuk menghafal, mempelajari, atau memehami al Qur’an
lebih utama daripada yang Dia berikan berdo’a, maka Allah akan memberinya sesuatu yang
sebagaimana dalam urusan keduniaan, jika seseorang akan .kepada orang yang berdo’a
atau makanan kepada orang banyak, lalu ia menunjuk seseorang untuk membagikan kue
disisihkan lebih dulu. membagikannya, maka bagian untuk petugas yang membagikan itu akan
membaca al Qur’an telah disebutkan di dalam Mengenai ketinggian orang yang selalu sibuk
akan mengaruniakan kepadanya pahala yang lebih baik daripada pahala hadits lain, bahwa Allah
.orang yang selalu bersyukur
Hadits ke-3
‫سله َم َونخَنُ في ِ الصفه ِة فَقَا َل اَيه ُكم يُحبه اَن َيغدُ َو ُك هل‬ َ ‫ٌللا َعلَي ِه َو‬ ‫ص ْلي ه‬
َ ‫ٌللا‬ ‫سو هل ه‬ُ ‫ٌللاه َعنه ه قَا َل خ ََر َج َعلَينًا َر‬ ‫ام ٍر َرضي ِ ه‬ ِ ‫بن َع‬ ِ ً‫َعن عُقبة‬
‫ه‬
‫ٌللاِ ُكلنَا نُ ِحبه ذَالِكَ قَا َل اَفَآل يَغدُو‬
‫سو َل ه‬ ُ ‫ار‬ ُ
َ َ‫ين فِي َغيِر ا ٍِثم َوآل قَظيعَ ِة َر َح ٍم فَقلنَا ي‬ ‫ه‬ َ
ِ ‫وم اِلي بُط َحانَ اَواَلى العقَيقَ فَيَاتي ِ بِنَاقَت‬
ِ ‫َين كَو َم َاو‬ ٍ َ‫ي‬
‫َيرلَه من اربع ومن‬ ‫خ‬
ُ َُ َ‫ع‬ ‫ب‬‫ر‬ َ ‫ا‬ ‫و‬ ٍ
‫ث‬ ‫آل‬َ ‫ث‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ه‬ َ ‫ل‬ ‫َير‬
ُ ‫خ‬ ُ
‫آلث‬ َ ‫ث‬‫و‬ ‫َين‬
َ ِ ‫ت‬ َ ‫ق‬ ‫َا‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ه‬ َ ‫ل‬ ‫َير‬
‫ه‬ ‫خ‬ ‫ه‬
‫ٌللا‬ ‫ب‬ِ ‫ا‬َ ‫ت‬‫ك‬ِ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫َين‬ ‫ت‬ ‫ي‬‫ا‬ َ ‫ا‬ ‫ر‬ َ
ِ َ ‫َِ َ َ َ َ ه‬‫ق‬‫ي‬ َ ‫ف‬ ‫و‬ َ ‫ا‬ ‫م‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬َ ‫ت‬‫ي‬َ ‫ف‬ ‫د‬
ِ ‫ج‬‫س‬‫الم‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ِ ‫ا‬ ‫م‬ ُ
‫ك‬
َ َ ُ ‫د‬ ‫ح‬َ ‫ا‬
.)‫(رواه مسلم وابو داوود‬. ‫اعدادهن من األبل‬
menemui kami di Dari Uqbah bin Amir r.a., ia menceritakan, “Rasulullah saw. Datang
kalian yang suka pergi setiap hari ke pasar shuffah, lalu beliau bertanya, ‘Siapakah diantara
pulang dengan membawa dua ekor unta betina dari jenis yang Buth-han atau Aqiq lalu ia
Ya ,melakukan satu dosa atau memutuskan tali silaturahmi?’ Kami menjawab terbaik tanpa
salah Mengapa‘ ,Rasulullah, kami semua menyukai hal itu.’ Rasululullah saw. Bersabda
kemasjid lalu mempelajari atau membaca dua buah ayat al Qur’an seorang dari kalian tidak
tiga ayat lebih ,yang demikian itu) lebih baik baginya dari pada dua ekor unta betina (padahal
empat ayat lebih baik baginya baik dari tiga ekor unta betina, dan begitu pula membaca
seterusnya sejumlah ayat yang dibaca mendapat daripada empat ekor unta betina, dan
)unta-unta.” (Hr. Muslim dan Abu Dawud sejumlah yang sama dari
adalah sebuah lantai khusus di Masjid Nabawi tempat orang-orang miskin Muhajirin Shuffah
orang-orang shuffah). Jumlah sahabat( Ahlush Shuffah tinggal. Mereka dikenal dengan sebutan
telah menyusun .rah.a selalu berubah dari waktu ke waktu. ‘Allama Suyuti ahlush shuffah
seratus
satu nama sahabat yang tinggal di Shuffah, dan ia menulis tentang mereka di dalam risalah
adalah nama dua buah tempat di Madinah sebagai Aqiq dan Buth-han tersendiri. Sedangkan
Orang Arab sangat menyukai unta, terutama unta betina yang berpunuk .pasar perdagangan unta
.besar
orang lain tanpa usaha Maksud ‘tanpa melakukan suatu dosa’ adalah mendapatkan sesuatu dari
melalui pemerasan, pencurian, atau merampas atau berkorban. Bukan harta yang bertambah
karena itu, Rasulullah saw. Menyatakan dalam sabdanya, bahwa warisan sesama saudara. Oleh
pun. Sudah diperoleh tanpa bersusah payah sama sekali dan tanpa berbuat suatu dosa unta itu
oleh semua orang. Akan tetapi pasti memperoleh harta dengan cara demikian lebih disenangi
beberapa ayat al Qur’an itu lebih baik dan lebih Nabi saw. Menyatakan bahwa mempelajari
.mendapatkan semua itu utama daripada
al Qur’an tidaklah Hendaknya kita meyakini hal ini, bahwa keutamaan dan pahala mempelajari
dengan kerajaan seluas tujuh benua sebanding dengan seekor atau dua ekor unta, bahkan
akan ditinggalkan, jika bukan hari ini tentu hari esok saat maut sekalipun. Karena semua itu pasti
satu ayat Al Qur’an menjemput semuanya terpaksa harus berpisah. Sebaliknya, pahala membaca
keduniaan, kita dapat saksikan bahwa akan bermanfaat untuk selama-lamanya. Dalam urusan
tanpa beban tanggung jawab apapun akan lebih senang orang orang yang diberi satu rupiah
seribu rupiah agar disimpannya tetapi kelak akan diambil lagi, karena ia daripada dipinjami
.hanya dibebani amanah tanpa mendapat manfaat sedikitpun
yang fana dengan Hadits diatas intinya adalah mengingatkan kita akan perbandingan sesuatu
diam atau bergerak, hendaknya selalu sesuatu yang abadi. Ketika seseorang sedang sedang
sesuatu yang hasilnya sementara dan sia-sia atau sesuatu yang berfikir apakah ia sedang berbuat
menghasilkan kekal dan bermanfaat? Betapa rugi jika kita gunakan waktu hanya untuk hasilnya
.bencana yang abadi
yang sama tetapi lebih Kalimat terakhir didalam hadits di atas menyebutkan bahwa jumlah ayat
:mengandung tiga maksud, yaitu utama daripada jumlah untanya. Kalimat itu
terperinci, tetapi maksudnya Walaupun sampai jumlah empat ayat saja yang disebutkan secara )1
dibaca akan semakin semakin banyak pahala yang adalah semakin banyak jumlah ayat yang
.pengertian ini, semua unta sama, baik jantan maupun betina diperoleh. Dalam
diatas, tetapi untanya Jumlah untanya sama dengan jumlah yang disebutkan dalam hadits )2
menyukai unta betina ada yang menyukai unta bergantung pada selera masing-masing. Ada yang
saw. Menegaskan bahwa satu ayat lebih berharga daripada seekor jantan. Oleh sebab itu, Nabi
.daripada unta jantan betina. Jika seseorang menyukai unta jantan, maka satu ayat lebih baik unta
lebih baik daripada unta Jumlahnya tidak lebih dari empat, tetapi pengertiannya bukan saja )3
daripada keduanyanya. Jelasnya, membaca satu ayat betina atau unta jantan, tetapi lebih baik
ayat sepasang unta jantan dan unta betina. Demikianlah seterusnya, setiap lebih baik daripada
.lebih utama daripada sepasang unta
ini, sebab lebih banyak lebih setuju dengan pendapat )nawwarullaahu marqadahu( Ayah saya
tidak dapat disamakan antara membaca satu keutamaannya. Namun walaupun demikian, tetap
ekor atau dua ekor unta. Ungkapan ini sekedar gambaran dan contoh ayat al Qur’an dengan satu
pahala abadi yang Sebelumnya telah jelaskan bahwa satu ayat al Qur’an akan memperoleh .saja
.tujuh benua yang fana ini lebih utama dan lebih baik daripada kerajaan seluas
bersafar. Ketika tiba di menulis tentang seorang syaikh yang sedang.rah.a Mulla Ali Qari
agar tinggal lebih lama di tempat mereka, agar harta Jeddah, ia diminta oleh para pengusaha kaya
.mendapat berkah karena kehadiran seorang syaikh dan perniaganya
akhirnya syaikh berkata, Pada mulanya syaikh menolak tawaran mereka, tetapi setelah didesak
kalian?” jawab mereka, “penghasilan kami “Berapakah keuntungan tertinggi dari perniagaan
mendapatkan keuntungan dua kali lipat.” Syaikh itu berkata, berbeda, setidaknya kami bias
menghendaki bersusah payah untuk mendapat keuntungan yang sedikit. Aku tidak “kalian ini
shalatku di Masjidil Haram yang pahalanya karena sesuatu yang sedikit ini aku harus kehilangan
”.ribu kali dilipatgandakan hingga seratus
mereka tidak Hakikat inilah yang harus dipikirkan oleh setiap kaum muslimin, sehingga
.dunia yang sedikit ini mengorbankan keuntungan agama demi mendapatkan keuntungan
Hadits ke-4
َ‫سفَ َرة َ ال ِك َر ِام الَبَ َر َرةِ َواهلَذِي يَقُرا ه القُران‬ ِ ُ‫سلهم الَماهر باِلق‬
َ ‫ران َم َع ال‬ َ ‫علَي ِه َو‬ ‫صلهي ه‬
َ ُ‫ٌللا‬ َ ِ‫ٌللا‬ ‫شةَ َرضي ه‬
ُ ‫قَا َل َر‬: ُ‫ٌللاُ َعنها َ قَالَت‬
‫سو ُل ه‬ َ ِ‫َعن َعائ‬
َ
.)‫َويَتتَعت ُع فِيه َوه َُو َعلي ِه شَاق له ا َجران (رواه البخارى ومسلم وابو داوود والترمذى وابن ماجه‬ َ ‫ه‬ َ َ َ
yang ahli dalam al Dari Aisyah r.h.a berkata bahwa Rasulullah saw.bersabda , “Orang
mulia lagi benar, dan orang terbata- Qur’an akan berada bersama malaikat pencatat yang
bersusah payah (mempelajarinya), maka baginya pahala bata membaca al Qur’an sedang ia
)bukhari, Nasa’I, Muslim, Abu Daud, Tarmidzi, dan ibnu Majah .dua kali.” (Hr
dan senantiasa Maksud orang yang ahli dalam al Qur’an adalah orang yang hafal al Qur’an
.membacanya, apalagi jika memahami arti dan maksudnya
yang memindahkan Dan yang dimaksud ‘bersama-sama malaikat’ adalah, ia termasuk golongan
menyampaikannya kepada orang lain melalui al Qur’an al-Karim dan Lauh Mahfuzh, karena ia
keduanya memiliki pekerjaan yang sama. Atau bisa juga berarti, ia ,bacaannya. Dengan demikian
.bersama para malaikat pada hari Mahsyar kelak akan
kali; satu pahala Orang yang terbata-bata membaca al Qur’an akan memperoleh pahala dua
mempelajari al Qur’an berkali-kali. Tetapi karena bacaannya, satu lagi karena kesungguhannya
melebihi pahala orang yang ahli al Qur’an. Orang yang ahli al Qur’an bukan berarti pahalanya
khusus. Maksud yang tentu saja memperoleh derajat yang istimewa, yaitu bersama malaikat
mempelajari al Qur’an akan menghasikan sebenarnya adalah, bahwa dengan bersusah payah
kita jangan meninggalkan baca al Qur’an, walaupun mengalami ,pahala ganda. Oleh karena itu
.dalam membacanya kesulitan
Barang siapa membaca al “ ,meriwayatkan dari Thabrani dan Baihaqi .rah.a Mulla Ali Qari
memperoleh pahala dua kali lipat. Dan barang Qur’an sedangkan ia tidak hafal, maka ia akan
menghafal al Qur’an, sedangkan ia tidak mampu, tetapi ia terus siapa benar-benar ingin
para hafizh al membacanya, maka Allah akan membangkitkannya pada hari Mashyar bersama
.Qur’an
Hadits ke-5
‫ٌللاُ القُرانَ فَ ُهو يَقُو ُم بِه انَأ َء‬
‫َين َر ُج ُل اتَاهُ ه‬
ِ ‫سدَ أآل في ِ اثنَت‬ َ ‫سلهم آل َح‬ َ ‫ٌللاُ َعلَي ِه َو‬ ‫صلهي ه‬ َ ِ‫ٌللا‬ ‫سو ُل ه‬ ُ ‫قَا َل َر‬:َ‫ٌللاُ َعنها َ قَال‬ ‫ع َم َر َرضي ه‬ ُ ‫ابن‬ ِ ‫َعن‬
.)‫(رواه البخارى ومسلم والترمذى والنسائى وأبن ماجه‬.‫ار‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ن‬‫ال‬
ِ َ َ َ ِ َ ‫ء‬‫َأ‬ ‫ن‬‫ا‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ي‬ َ ‫ل‬‫ه‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ء‬ ‫َأ‬ ‫ن‬‫ا‬ ُ ‫ه‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫ُنفق‬ ‫ي‬ ‫و‬ َ ‫ه‬
ُ َ ‫ف‬ ‫اآل‬ ‫م‬
َ ُ ‫ه‬‫ا‬ َ
‫ط‬ ‫اع‬ ‫ل‬ُ ‫ج‬ُ َ َ ِ َ َ ‫اللًي ِل َوا‬
‫ر‬ ‫و‬ ‫ار‬ ‫ه‬ ‫ن‬
َ ‫ال‬ ‫ء‬‫َأ‬ ‫ن‬
Tidak diperbolehkan “ ,Dari Ibnu Umar r.huma. berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda
yang dikaruniai Allah (kemampuan hasad (iri hati) kecuali terhadap dua orang: Orang
membacanya malam dan siang hari, dan orang yang membaca/menghafal al Qur’an). Lalu ia
Hr. ( ”.Allah, lalu ia menginfakannya pada malam dan siang hari dikaruniai harta oleh
)Bukhari, Tarmidzi, dan Nasa’i
yang hukumannya Dalam al Qur’an dan hadits banyak diterangkan bahwa hasad atau iri hati
dua jenis orang yang kita boleh hasad mutlak dilarang. Sedangkan menurut hadits diatas, ada
.terhadapnya
alim ulama Karena banyak riwayat yang terkenal mengenai keharaman hasad ini, maka
:menjelaskan hasad dalam hadist ini dengan dua maksud
Perbedaan antara hasad .ghibtah yang dalam bahasa arab disebut risyk hasad diartikan ,Pertama
,hasad adalah jika seseorang mengetahui ada orang lain memiliki sesuatu :yaitu ghibtah dan
mendapatkannya atau tidak. maka ia ingin agar sesuatu itu hilang dari orang itu, baik ia sendiri
ialah seseorang yang ingin memiliki sesuatu secara umum, baik orang lain ghibtah Sedangkan
hasad adalah haram, maka para ulama ’ijma kehilangan atau pun tidak. Karena secara
yang dalam urusan ghibtah mengartikan hasad dalam hadits diatas dimaksudnya adalah
.)lebih disukai( mustahab keduniaan dibolehkan, sedang dalam masalah agama adalah
seandainya hasad itu dibolehkan, mungkin juga maksudnya sebagai pengandaian. Yakni ,Kedua
.tersebut diatas maka bolehlah hasad terhadap dua jenis
Hadits ke-6
ُ‫اآلتر َج ِة ِري ُح َها طيِب‬
ُ ‫وم ِن اهلَذِي يَقَرا ُ القُرانَ َمثَ ُل‬ ِ ‫سلهم َمث َ ُل ال ُم‬ َ ‫ٌللاُ َعلَي ِه َو‬ ‫صلهي ه‬ َ ِ‫ٌللا‬ ‫سو ُل ه‬ ُ ‫قَا َل َر‬:َ‫ٌللاُ َعنهُ قَال‬ ‫َعن اَبي ُم ُوسى َرضي ه‬
َّ ‫قرأ القُرانَ َمثَ ُل‬
‫الر ْي َحانَ ِة‬ َ َ‫ق اهلَذِي ي‬ِ ِ‫طع ُم َها ُح هلو َو َمثَ ُل ال ُمنَاف‬ َ ‫َمرة آلريَح لَ َها َو‬ َ ‫قرا ه القُرانَ َك َمث َ ِل الت‬ َ َ‫المو ِم ِن اهلَذِي آلي‬ ُ ‫ط ِيبُ َو َمث َ ُل‬ َ ‫طع ُم َها‬
َ ‫َو‬
‫ (رواه البخارى ومسلم‬.‫يس لَ َها ِري ُح وطعمها ُم ُّر‬ َ ‫ل‬ ‫ة‬ َ ‫ل‬ ‫ظ‬
َ ِ َ ِ ِ َ َ‫ْ ان‬ ُ ‫ن‬ ‫ح‬ ‫ال‬ ‫ل‬ ‫ث‬ ‫م‬‫ك‬َ ‫ر‬ ُ ‫ق‬‫ال‬ ُ ‫أ‬ ‫ر‬َ َْ
‫ق‬ ‫ي‬ ‫ال‬ ‫ِي‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ّ ‫ا‬ ‫َافق‬ ‫ن‬‫م‬ ُ ‫ال‬ ُ
‫ل‬ َ ‫ث‬‫م‬ ‫و‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ه‬‫م‬ ‫ع‬ َ
‫ط‬ ‫و‬
َ َ ُّ ُ َ ُ ْ َ ‫ِ ْ ُ َ ّبه‬ ‫ي‬ َ
‫ط‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ح‬ ‫ي‬‫ر‬
Musa r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, Dari Abu .)‫والنسائي وابن ماجة‬
mu’min yang membaca al Qur’an adalah seperti jeruk manis yang “perumpamaan orang
harum dan rasanya manis. Perumpamaan orang mu’min yang tidak membaca al baunya
Perumpamaan orang .Qur’an adalah seperti kurma, tidak berbau harum tetapi rasanya manis
baunya harum tetapi rasanya pahit. ,munafik yang membaca al Qur’an adalah seperti bunga
tidak membaca al Qur’an seumpama buah pare, Dan perumpamaan orang munafik yang
)Hr. Bukhari, Muslim, Nasai, dan Ibnu Majah( ”.rasanya pahit tidak berbau harum dan
yang nyata, Hadits diatas menunjukan perbandingan antara sesuatu yang abstrak dengan
membaca al Qur’an dan yang tidak sehingga dapat lebih mudah dibedakan antara orang yang
tilawat al Qur’an jauh berbeda dengan kelezatan apa membacanya. Padahal jelas bahkelezatan
yang seperti jeruk dan kurma. Tetapi banyak rahasia dibalik tamsil hadits ,pun di dunia ini
Nabi saw. Misalnya: jeruk dan luasnya pemahaman Nubuwwah menjadi saksi terhadap ilmu
membersihkan lambung, dan sebagainya. Semua ,mengharumkan mulut, menguatkan pencernaan
oleh pembaca al Qur’an, yaitu mewangikan mulut, membersihkan manfaat itu juga dihasilkan
tidak menguatkan ruhani. Keistimewaan lainnya dari buah jeruk adalah bahwa jin batin,dan
maka hal ini merupakan dapat memasuki rumah yang didalamnya terdapat jeruk. Jika benar
mendengar dari beberapa dokter ahli yang suatu keserupaan khusus pada al Qur’an. Saya
dalam .r.a dapat menguatkan ingatan. Dan menurut riwayat Ali mengatakan bahwa jeruk manis
disebutkan bahwa ada 3 hal dapat menguatkan ingatan, yaitu: (1) Bersiwak; (2) Shaum; al Ihya
.dan (3) Membaca al Qur’an
sahabat yang baik Sebagai penutup hadits diatas, dalam riwayat Abu Dawud disebutkan bahwa
memiliki kasturi tetapi jika berdekatan adalah seperti penjual minyak kasturi. Meskipun tidak
wanginya. Sahabat yang buruk adalah seperti pandai besi, dengannya akan mendapatkan
Karena .terkena apinya tetapi jika berdekatan dengannya akan terkena asapnya meskipun tidak
bergaul kita itu sangat penting untuk diperhatikan siapakah sahabat dan teman
Hadits ke-7
‫ض ُع بِه اخ َِرينَ (رواه‬ ‫سله َم اِنَ ه‬
ِ ‫ٌللاَ يَرفَ ُع بِهذَ االكتَ ِا‬
َ َ‫ب اَقَوا ًما َوي‬ َ ‫علَي ِه َو‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:َ‫ٌللاُ َعنهُ قَال‬
‫سو هل ه‬
َ ُ‫ٌللا‬ ‫ضي ه‬َ ‫ب َر‬ ‫بن ال َخ ه‬
ِ َ ‫طا‬ ِ ‫ع َم َر‬
ُ ‫َعن‬
)‫مسلم‬
mengangakat derajat berapa Dari Umar r.a berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Allah
merendahkan beberapa kaum lainnya melalui kaum melalui kitab ini (al Qur’an) dan Dia
)Hr. Muslim( ”.kitab ini pula
akan mengangkat Barang siapa yang beriman dan beramal dengan al Qur’an, niscaya Allah
Dan siapa saja yang tidak beramal .derajatnya dan memuliakannya di dunia dan di akhirat
,menghinakannya. Allah Swt. Menyatakan dalam al Qur’an dengan al Qur’an, maka Allah pasti
....ً‫يُضل به كثيرا ً ويهدي به كتيرا‬...
dengan ( dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah dan …“
)Qs. Al Baqa-rah [2] : 26( ”…perumpamaan itu pula) banyak orang yang diberiNya petunjuk
:Firman lainya
‫؟‬................‫وننزل من القران ما هو شفا ء ور حمة للمو منين وال يز يد الظلمين اال خسا را‬
penawar dan rahmat bagi orang- dan Kami turunkan dari al Qur’an sesuatu yang menjadi“
tidak menambah bagi orang-orang yang zhalim selain orang yang beriman, dan al Qur’an itu
)Qs. Al Isra [17]: 82( ”.kerugian
maka malaikat mulai ,Ulama bahwa jika seseorang mulai membaca satu surat dalam al Qur’an
dalam keadaan berdoa untuknya sampai ia memohonkan rahmat untuknya dan mereka akan terus
pula seseorang yang mulai membaca suatu surat dalam al selesai membacanya. Tetapi ada
.malaikat mulai melaknatnya sampai ia selesai membacanya Qur’an, namun
tanpa disadari ia Menurut sebagian ulama, terkadang ada seseorang membaca al Qur’an tetapi
menerus, misalnya ia membaca ayat al Qur’an telah memohon laknat untuk dirinya sendiri terus
:yang berbunyi
َ ‫أال لعنةُ هللا‬
َ‫على ال َّظالمين‬
)Ingatlah laknat Allah (ditimpakan) ke atas orang-orang yang zalim.”(Qs.Hud[11]:18“
.Sementara ia sendiri berbuat zhalim, maka laknat Allah pun menimpanya
:Atau ayat lain yang berbunyi
.....} ‫{ لعنة هللا علي ا لكاذبين‬
)Qs. Ali Imran [3]:61( ”.laknat Allah (ditimpakan) ke atas orang-orang yang berdusta“
.Sedangkan ia sendiri suka berdusta, maka ia pun terkena laknat itu
mengangkat Nafi’ bn Abdul Haris menceritakan bahwa Umar r.a. telah .r.a Amir bin Watsilah
Suatu ketika Umar bertanya kepada Nafi”, “Siapakah .sebagai walikota Makkah Mukharamah
Pengurus kawasan kawasan hutan?” “Ibnu Abza r.a., “jawab Nafi’. Umar r.a yang dijadikan
seorang hamba sahaya.” bertanya lagi, “Siapakah Ibnu Abza itu?” Nafi menjawab, “Ia adalah
seorang hamba sahaya sebagai pengurus?” Umar r.a. bertanya, “Mengapa engkau mengangkat
sahaya yang senang membaca al Qur’an.” Mendengar Nafi’ menjawab, “Ia adalah hamba
langsung menyebutkan sabda Rasulullah saw., “Melalui al Qur’an, Allah .jawaban itu, Umar r.a
”.menghinakan banyak orang dan mengangkat derajat banyak orang
Hadits ke-8
‫رش يَو َم القَياَمةَ القُرانُ يُحَا ُّج ال ِعبَا َد لَه َظ ه‬
‫هر‬ ِ َ‫آلث تَحتَ الع‬ُ َ‫سلَ َم ث‬
َ ‫ع َليهَ َو‬ ‫صلَي ه‬
َ ُ‫ٌللا‬ َ ِ ‫ٌللاُ عَنهُ ع َِن الهنِبي‬ ‫ضي ِ ه‬ َ ‫رحمن َر‬
ِ َ‫عبِد ال‬
َ ‫عَن‬
)‫ (روى في شرح السنة‬.ُ‫ٌللا‬ ‫ٌللاُ َو َمن قَ َطعني ِ قَ َطعَهً ه‬
‫صلَهُ ه‬
َ ‫صلَني ِ َو‬َ ‫ِي أآل َمنُ َو‬ ُ ‫د‬‫ا‬ َ ‫ن‬ُ ‫ت‬ ‫م‬ ‫ح‬
ِ
ُ َّ‫الر‬ ‫و‬
َ ‫ه‬ ‫ة‬ُ ‫ن‬َ ‫ا‬‫م‬َ ‫األ‬ ‫و‬
َ ‫نه‬‫ط‬ُ ‫ب‬
َ ‫و‬َ
akan berada di bawah Dari Abdur Rahman bin Auf r.a. dari Nabi saw.. “Ada tiga hal yang
yang akan membela hamba Allah dan ia naungan Arasy Ilahi pada hari kiamat: (1) al Qur’an
Amanat: dan (3) Silaturahmi yang akan berseru, “Ingatlah! )mempunyai zhahir dan batin: (2
menghubungkan aku, maka Allah menghubunginya, dan siapa yang memutuskan Siapa yang
.)aku, maka Allah memutuskannya.” (Dikutib dari Kitab Syarhus Sunnah
kedekatan ketiga hal itu Maksud ‘tiga hal yang berbeda di bawah Arsy’ adalah sempurnanya
.Allah kepada Allah, yakni sangat dekat dengan Arsy
menunaikan hak- ,Maksud ‘membela hamba Allah’ adalah orang yang memuliakan al Qur’an
membelanya di hadapan Allah dan haknya, dan mengamalkan isinya, maka al Qur’an pasti akan
.derajatnya akan mensyafa’atinya serta meninggikan
kelak akan datang pada Mulla Ali Qari rah.a. meriwayatkan dari Tirmidzi bahwa ahli al Qur’an
Ya Allah, berilah ia pakaian!” maka di “ ,hari Kiamat. Lalu al Qur’an memohon kepada Allah
kepada orang itu. Kemudian al Qur’an memohon lagi, “Ya Allah pakaikan mahkota kemuliaan
Qur’an pun tambahkanlah untuknya!” maka dipakaikan kepadanya pakaian kemuliaan. Al
rasanya tidak ada kenikmatan yang ,memperoleh ridha dari orang yang kita cintai di dunia ini
juga di akhirat, kenikmatan manakah yang dapat lebih besar dari pada itu. Demikian
?kekasih kita ,mengalahkan ridha Allah
Qur’an akan Sedangkan bagi orang yang tidak memenuhi hak-hak al Qur’an, maka al
engkau telah menunaikan hak- menuntutnya, “apakah engkau telah memuliakan aku? Apakah
bahwa hak al Qur’an adalah di khatamkan dua kali di nyatakan Syarah Ihya hakku?” dalam
mereka yang melalaikan al Qur’an hendaknya memikirkan masalah ini, dalam setahun. Maka
datang, dan bagaimanakah kita menjawab tuntutan sekeras ini? Padahal maut itu pasti yakni
.tidak ada tempat untuk lari darinya
yaitu makna al Qur’an yang Maksud al Qur’an memiliki zhahir dan batin’ ialah: zhahir al Qur’an
bati al Qur’an maksudnya adalah makna al Qur’an dapat dipahami oleh semua orang. Sedangkan
,dipahami oleh semua orang. Mengenai hal ini, Rasulullah saw. Bersabda yang tidak dapat
maka ia telah ,barang siapa mengemukakan pendapatnya sendiri tentang isi al Qur’an“
berpendapat bahwa maksud melakukan kesalahan walaupun pendapatnya itu benar.” Ulama
Qur’an yang dapat di baca oleh semua orang. ‘zhahir al Qur’an’ adalah lafazh-lafazh al
adalah makna atau maksud al Qur’an yang dapat dipahami menurut Sedangkan batin al Qur’an
.masing-masing keahlian
pikirkan dan renungkanlah Ibnu Mas’ud r.a. berkata, “jika kita ingin memperoleh ilmu, maka
terkandung ilmu orang-orang dahulu dan makna-makna al Qur’an, karena di dalamnya
memahaminya, kita mesti menunaikan syarat dan adab-adabnya sekarang.” Namun untuk
pengetahuan pada zaman sekarang ini. Hanya bermodalkan dahulu. Jangan seperti terlebih
terjemahan al Qur’an, seseorang tentang beberapa lafazh bahasa Arab, bahkan sekedar melihat
.pendapatnya sendiri berani menafsirkan al Qur’an dengan
keahlian dalam lima belas Alim ulama berkata, “untuk dapat menafsirkan al Qur’an di perlukan
belas ilmu itu semata-mata agar diketahuai bahwa bidang ilmu.” Saya akan meringkas ke lima
.orang memahami makna batin al Qur’an ini tidak mudah bagi setiap
a.rah filologi), yaitu ilmu untuk mengetahui arti setiap kata al Qur’an. Mujahid( Ilmu Lughat .1
tidak layak baginya berkata, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka
tanpa mengetahui ilmu lugat. Sedikit berkomentar tentang tentang ayat-ayat al Qur’an
cukup karena kadang kala satu kata mengandung berbagai pengetahuan tentang lughat tidaklah
mempunyai arti mengetahui satu atau dua arti, tidaklah cukup. Bisa jadi kata itu arti. Jika hanya
.dan maksud yang berbeda
I’rab tata bahasa). Sangat penting mengetahui ilmu nahwu, karena sedikit saja( Ilmu Nahwu .2
.hanya didapat dalam ilmu nahwu
sangat penting, karena perubahan bentuk kata). Mengetahui ilmu sharaf( Ilmi Sharaf .3
maknanya. Ibnu Faris berkata, “jika perubahan sedikit bentuk suatu kata akan mengubah
Ujubatut sharaf, berarti ia telah kehilangan banyak hal.” Dalam seseorang tidak mempunyai ilmu
menulis bahwa ada seseorang yang menerjemahkan ayat al .rah.a Syaikh Zamakhsyari ,Tafsir
:Qur’an yang berbunyi
}‫ام ِهم‬ ٍ َ‫{ يَ ْو َم نَ ْدع ُْوا ُك َّل أُن‬
ِ ‫اس بِا َم‬
ingatlah) pada suatu hari (yang pada hari itu) Kami panggil setiap umat dengan (“
)Qs. Al Isra [17] : 71( ”.pemimpinnya
pada hari “ :ia menerjemahkan ayat itu seperti ini ,Sharaf Karena ketidaktahuannya tentang ilmu
pemimpin) ( ’imaam‘ Ia mengira bahwa kata ”.ketika manusia dipanggil dengan ibu-ibu mereka
tidak mungkin ,sharaf tunggal) adalah bentuk memahami ilmu( mufrad yang merupakan bentuk
.sebagai ibu-ibu ’imaam‘ akan mengartikan
penting. Dengan ilmu ini dapat sangatlah isytiqaq akar kata). Mengetahui ilmu( Ilmu Isytiqaq .4
kata yang berasal dari dua kata yang berbeda, sehingga diketahui asal-usul kata. Ada beberapa
yang artinya menyentuh atau ’masah‘ berasal dari kata ’masih‘ Seperti kata .berbeda makna
yang ’masahat‘ menggerakan tangan yang basah ke atas suatu benda, atau juga berasal dari kata
.berarti ukuran
Ilmu ini sangat penting diketahui, karena dengan ilmu ini susunan kalimat dapat .Ilmu Ma’ani .5
.diketahui dengan melihat maknanya
Yaitu ilmu yang mempelajari makna kata yang zhahir dan yang tersembunyi, .Ilmu Bayaan .6
.juga mempelajari kiasan serta permisalan kata
yakni ilmu yang mempelajari keindahan bahasa. Ketiga bidang ilmu diatas juga ,’Ilmu Badi .7
yang sangat penting dimiliki oleh para ahli tafsir. Al balaghah disebutsebagai cabang ilmu
Qur’an mukjizat yang agung, maka dengan ilmu-ilmu diatas, kemukjizatan al Qur’an adalah
.dapat diketahui
perbedaan bacaan dapat mengubah Ilmu ini sangat penting dipelajari, karena .Ilmu Qira’at .8
makna paling tepat diantara makna-makna suatu makna ayat. Ilmu ini membantu menentukan
.kata
mempelajari dasar-dasar keimanan. Ilmu yang sangat penting dipelajari ini .Ilmu Aqa’id .9
zhahirnya tidak mungkin diperuntukkan bagi Allah Swt. Kadangkala ada satu ayat yang arti
:diperlukan takwil ayat itu, seperti ayat yang berbunyi Untuk memahaminya
} ‫{ يدق هللا فوق إيديهم‬
)Qs. Al Fath 48]:10( ”.tangan Allah diatas tangan mereka“
karena dengan ilmu ini kita dapat ,Mempelajari ilmu ushul fiqih sangat penting .Ushu1 Fiqih .10
.dari suatu ayat mengambil dalil dan menggali hokum
turunnya, maka maksud Nuzul. Yaitu ilmu untuk mengetahui sebab-sebab-Ilmu Asbabun .11
asbabun maksud suatu ayat itu bergantung pada suatu ayat mudah dipahami. Karena kadangkala
.nya-nuzul
Dengan ilmu ini dapat dipelajari suatu hukum yang sudah dihapus dan .Ilmu Nasikh Mansukh .12
.hukum yang masih tetap berlaku
Ilmu ini sangat penting dipelajari. Dengan menguasai hukum-hukum yang rinci .Ilmu Fiqih .13
.akan mudah mengetahui hukum global
.Ilmu untuk mengetahui hadits-hadits yang menafsirkan ayat-ayat al Qur’an .Ilmu Hadits .14
Ilmu khusus yang diberikan kepada Allah kepada hamba-Nya yang istimewa, .Ilmu Wahbi .15
,.sebagaimana sabda Nabi saw
‫ع ِل َم َو َرثَهُ هللا ِع ْل َم َمالَ ْم يَ ْعلَ ْم‬
َ ‫َم ْن ع َِم َل ِبما‬
Barangsiapa mengamalkan apa yang ia ketahui, maka Allah akan memberikan “
.”kepadanya ilmu yang tidak ia ketahui
ditanya oleh seseorang, pernah .r.a Juga sebagaimana disebutkan dalam riwayat, bahwa Ali
atau nasihat khusus yang tidak diberikan “Apakah Rasulullah telah memberimu suatu ilmu
menjawab, “Demi Allah, demi Yang menciptakan Surga dan Jiwa. kepada orang lain?” maka ia
berikan memiliki sesuatu yang khusus kecuali pemahaman al Qur’an yang Allah Aku tidak
pengetahuan yang didapat kepada hamba-Nya.” Ibnu Adi Dunya berkata, “Ilmu al Qur’an dan
”.darinya seperti lautan yang atk bertepi
.Ilmu-ilmu yang telah diterangkan diatas adalah alat bagi para mufassir al Qur’an
Qur’an, berarti ia telah Seseorang yang tidak memiliki ilmu-ilmu tersebut lalu menafsirkan al
larangannya telah disebutkan dalam banyak menafsirkan menurut pendapatnya sendiri, yang
memperoleh ilmu bahasa arab secara turun temurun, dan ilmu lainnya hadits. Para sahabat telah
.mereka dapatkan melalui cahaya Nubuwwah
ilmu Wahbi itu berada diluar berkata, “Mungkin kalian berpendapat bahwa .rah.a Imam Suyuthi
karena Allah sendiri telah menunjukan caranya, ,kemampuan manusia. Padahal tidak demikian
”.mengamalkan ilmu yang dimiliki dan tidak mencintai dunia misalnya dengan
akan mampu menafsirkan al bahwa ada tiga orang yang tidak Kimia’us Sa’aadah Tertulis dalam
Arab; (2) Orang yang berbuat dosa besar atau Qur’an: (1) Orang yang tidak memahami bahasa
perbuatanitu akan membuat hatinya menjadi gelap dan menutupi ahli bid’ah, karena
makna zhahir pemahamannya terhadap al Qur’an; (3) Orang yang dalam Aqidahnya mengakui
sesuai dengan pikirannya (logikanya), nash. Jika ia membaca ayat-ayat al Qur’an yang tidak
.seperti ini tidak akan mampu memahami al Qur’an dengan benar maka ia akan gelisah. Orang
ْ ْ‫الله َّم أح‬
‫فظنَا ِم ْن ُه ْم‬
”Ya Allah, lindungilah kami dari mereka“
9-Hadits ke
‫ران اِقَرأ َوارت ه‬
‫ق َو َرت ه هل كًما‬ ِ ُ‫ب الق‬ ِ ‫سلَ َم يُ َقا ُل ِلص‬
ِ ‫َاح‬ َ ‫علَ ِيه َو‬ ‫صلَي ه‬
َ ‫ٌللا‬ َ ِ‫ٌللا‬
‫سو ُل ه‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫عنُه َما قَا َل‬
َ ُ‫ٌللا‬
‫ع َم َر َرضَى ه‬
ُ ‫بن‬
ِ ِ‫ٌللا‬
‫عَن عَب ِد ه‬
.)‫ (رواه أحمد والترمذي وأبو داوود والنسائي‬.‫قرأهُا‬ َ ُ َ‫ك‬
َ ‫نزل في ِ اخٍ ِرايَة ت‬ َ ‫ِنه‬ َ ‫ه‬
ِ ‫كُنتَ ت ًُرت ٍل في ِ الدُنيَا فا َم‬
Bersabda, “(pada hari .Dari Abdullah bin Umar r.huma. berkata bahwa Rasulullah saw
Bacalah dan teruslah naik, bacalah ‘ ,Kiamat kelak) akan diseur kepada ahli al Qur’an
telah membaca dengan tartil di dunia, karena dengan tartil seperti yang engkau
adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (Hr. Ahmad, sesungguhnya tempatmu
)Dawud, Nasa’I, Ibnu Majah, dan Ibnu Haban Tirmidzi, Abu
.rah.a Maksud ‘ahli al Qur’an dalam hadits ini adalah hafizh al Qur’an. Mulla Ali Qari
termasuk bahwa keutamaan itu hanya diberikan kepada hafizh al Qur’an, tidak menjelaskan
karena lafazh ,pertama :adalah orang yang membaca al Qur’an dengan melihat nash. Alasannya
sesuai dengan hadits yang diriwayat oleh ,Kedua .itu memang ditujukan kepada ahli al Qur’an
,imam Ahmad
ُ‫حتَّى يقرا شيئا ً منه‬
”.Sehingga ia membaca sesuatu yang bersamanya…“
ada kemungkinan orang Kalimat ini cenderung ditujukan kepada hafizh al Qur’an, meskipun
.di dalamnya yang selalu membaca al Qur’an juga dapat termasuk
bagi pembaca al Qur’an yang bahwa hadits ini tidak berlaku Mirqaat Disebutkan didalam kitab
hadits yang menyebutkan bahwa banyak orang yang dilaknat oleh al Qur’an. Hal ini berdasarkan
tetapi al Qur’an melaknatnya. Oleh sebab itu, banyaknya membaca al ,membaca al Qur’an
dapat dijadikan dalil Qur’an yang dilakukan oleh orang yang aqidahnya menyimpang tidaklah
Allah. Banyak hadits semacam ini yang (bukti) bahwa ia adalah orang yang diterima disisi
.Khawarij membicarakan tentang kaum
menulis di dalam tafsirnya )nawwarullaahu marqadahu( Syaikh Abdul Aziz ,’tartil‘ Mengenai
membaca dengan terang dan jelas. Sedangkan artinya menurut adalah ’tartil‘ bahwa arti asal
:adalah membaca al Qur’an dengan tertib seperti dibawah ini syar’I
’ta َ‫ ت‬tidak dibaca ’tha ‫ ط‬Setiap huruf harus diucapkan dengan makhraj yang benar, sehingga .1
.zha ‫ظ‬tidak dibaca dha ‫ض‬ َ dan
Berhenti pada tempat yang benar, sehingga ketika memutuskan atau melanjutkan bacaan tidak .2
.dilakukan ditempat yang salah
dengan dhammah dan fathah, kasrah Membaca semua harakat dengan benar, yakni menyebut .3
.perbedaan yang jelas
Mengeraskan suara sampai terdengar oleh telinga kita, sehingga al Qur’an dapat .4
.mempengaruhi hati
mempercepat pengaruh Memperindah suara agar timbul rasa takut kepada Allah, sehingga .5
kepada Allah, hatinya akan lebih cepat kedalam hati. Orang yang membaca dengan rasa takut
nurani dan menimbulkan kesan yang mendalam di hati kita. tepengaruh serta menguatkan
sebaiknya obat itu ,ahli pengobatan, jika ingin obat lebih cepet berpengaruh kehati Menurut para
berpengaruh ke lever jika dicampur rasa dicampur dengan wewangian. Obat dapat lebih cepat
rasa manis. Oleh sebab itu saya berpendapat, jika seseorang manis, karena lever mempunyai
.hatinya wewangian saat membaca al Qur’an, akan lebih menguatkan kesan dalam memakai
madnya. Jika membaca dengan lebih dan tasydid Membaca dengan sempurna dan jelas setiap .6
jelas, maka akan menimbulkan keagungan Allah serta mempercepat masuknya kesan dalam hati
.kita
Memenuhi hak ayat-ayat rahmat dan ayat-ayat adzab, seperti yang telah diterangkan .7
.sebelunnya
yaitu agar dapat ,Itulah tujuh hal yang dimaksud tartil. Dan tujuan semua itu adalah satu
.memahami dan meresapi isi kandungan al Qur’an
Bagaimanakah Rasulullah “ ,.Seseorang bertanya kepada Ummul Mu’minin, Ummu Salamah r.ha
menunaikan setiap harakatnya; fathah, saw. membaca al Qur’an?” Ia menjawab, “Beliau
sangat jelas. Juga setiap hurufnya dibaca dengan sangat dhammah, dan kasrah dibaca dengan
”.setiap hurufnya dibaca dengan terang dan jelas jelas. Juga
berkata, .r.a walaupun tidak dipahami artinya. Ibnu Abbas ,mustahab Membaca dengan tartil itu
lebih baik bagiku daripada membaca “Membaca surat al Qari’ah dan Idzaa zulzilat dengan tartil
”.tanpa tartil al Qur’an al Baqarah atau Ali Imran
huruf demi huruf Alim ulama menjelaskan maksud hadits di atas, bahwa membaca al Qur’an
sehingga itu pula derajatnya di surge ,akan menaikan pembacanya setingkat demmi setingkat
dalam al Qur’an, dialah yang tertinggi derajatnya. Mulla Ali nanti. Dan orang yang terpandai
suka bahwa tidak ada derajat yang lebih tinggi daripada derajat orang yang menulis .Qari rah.a
derajatnya sesuai dengan taraf membaca al Qur’an. Pembaca al Qur’an senantiasa meningkat
.kebagusan bacaannya
enam ribu ayat lebih dalam berkata, “Alim ulama telah sepakat bahwa ada .rah.a Allamah Dani
tentang jumlah selebihnya. Ada yang menyebutkan al Qur’an, namun mereka berbeda pendapat
.ayat, 6.025 ayat, dan 6.036 ayat 6.019 ,6.204 ayat, 6.014 ayat
dengan tingkat surga, ditulis bahwa jumlah ayat al Qur’an itu sesuai Syarah Ihya Dalam
Naiklah ke surga tingkat demi tingkat sebanyak “ ,sehingga dikatakan kepada pembaca al Qur’an
telah kamu baca”. Barangsiapa yang membaca seluruh ayat al Qur’an, maka ayat al Qur’an yang
barangsiapa yang membacanya ia akan mencapai derajat surge yang tertinggi di akhirat. Dan
bacaannya itu saja. Singkatnya, batas ketinggian derajat sebagian saja, maka derajat sebatas
.bergantung kepada banyaknya bacaan Qur’annya seseorang
.Menurut pendapat saya, hadits diatas juga mengandung penafsiran lain
‫ريئان‬
ِ َ‫س ْولهُ ب‬ ِ ‫ان كان ص ََوابا ً فَ ِمنَ هللا َواِن كان َخطأ ً فَ ِمني َو ِمنَ الش‬
ُ ‫ّيطان َوهللاُ َو َر‬ ْ َ‫ف‬
jika salah, maka ia berasal Apabila (penafsiran saya) betul, maka ia berasal dari Allah. Dan“
”.Sedang Allah dan Rasul-Nya terbebas darinya .dari diri saya sendiri dan dari syetan
bahwa membaca suatu Kenaikan derajat yang disebutkan dalam hadits diatas bukan bermaksud
jika demikian, hubungan antara membaca ayat al Qur’an akan dinaikan suatu derajat. Sebab
tidak dapat dimengerti, sehingga akan dipahami bahwa setiap dengan tartil dan tanpa tartil
dinaikan satu ayat al Qur’an, baik dengan tartil ataupun tidak, maka derajatnya membaca satu
peningkatan yang berbeda, yaitu peningkatan tingkat. Sebenarnya hadits ini mengisyaratkan satu
.sehingga ada perbedaan antara bacaan dengan tartil dan tanpa tartil ,menurut cara membacanya
dunia ini, dengan tartil Oleh sebab itu, barangsiapa membaca al Qur’an dengan tartil ketika di
.ia memperoleh ketinggian derajat yang sesuai itulah ia akan membacanya di akhirat., sehingga
sebuah hadits, “Barangsiapa sering membaca al Qur’an di meriwayatkan.rah.a Mulla Ali Qari
akhirat nanti ia akan dapat mengingatnya. Dan jika di dunia ia tidak dunia, maka di
Allah memberikan membacanya, maka ia tidak akan dapat mengingatnya di akhirat.” Semoga
.kemurahan-Nya kepada kita
al Qur’an, namun Banyak diantara orang tua yang bersemangat agar anak-anaknya menghafal
itu terlupakan dan menjadi sia-sia. karena ketidaktawajuhan dan kesibukan dunia, hafalan
hadits menyebutkan bahwa barangsiapa berusaha menghafal al Padahal di sisi lain, beberapa
akan sungguh-sungguh dan bersusah payah, lalu ia meninggal dunia, maka Allah Qur’an dengan
Kemurahan Allah sungguh tidak berkurang .huffazh membangkitkannya dalam golongan para
,jika kita berusaha memperolehnya. Seorang penyair berkata
Wahai syahid, kemurahan-Nya untuk semua. Engkau tidak akan menolak kemurahan ini, jika “
”.engkau benar-benar pantas
Hadits ke-10
‫عش ُُر‬َ ُ‫سنَة‬ َ ‫سنَةُ َوال َح‬ َ ‫ٌللا فَلَه ِبه َح‬ ‫ب ه‬ ِ ‫سلَ َم َمن قَ َرأ حَرفًا مٍ ن َكتَا‬ َ ‫علَي َو‬ َ ُ‫ٌللا‬ ‫صلَى ه‬ َ ِ‫ٌللا‬
‫سو ُل ه‬ ُ ‫قَا َل َر‬:َ‫ٌللاُ عَنهُ قَال‬‫ضي ه‬ َ ‫ابن َمسعُو ٍد َر‬ ِ ‫عَن‬
‫ (رواه الترمذي وقال هذا حديث حسن صحيح غريب اسنادا‬.‫ف‬ ‫ر‬ ‫ـ‬
ُ َُ ُ َ ُ ‫حـ‬ ‫م‬ ‫مي‬ ‫و‬ ‫َرف‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫آل‬‫و‬ ‫ف‬ ‫ل‬
ُ َ ُ ِ ِ َ َُ ‫ا‬ ُ‫ن‬‫ك‬ ‫ل‬‫و‬ ‫َرف‬ ‫ح‬ ‫الم‬ ‫ل‬
ُ ‫و‬ُ ‫ق‬َ ‫ا‬ ‫آل‬ ‫َا‬
‫ه‬ ‫ل‬‫ا‬َ
ِ ُ َ‫ا‬
‫ث‬‫م‬
)‫والدارمى‬
barangsiapa membaca satu “ ,Dari Ibnu Mas’ud r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda
hasanah (kebaikan) dan satu hasanah itu sama huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu
lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif dengan sepuluh kali
.)satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (Hr. Tirmidzi
dihitung sebagai satu amalan Maksudnya, bahwa dalam amal ibadah lain, sesuatu ibadah itu baru
Tetapi tidak demikian dengan amalan membaca al .)jika dilakukan secara utuh (keseluruhan
akan dinilai sebagai satu amalan, sehingag membaca satu huruf pun Qur’an. Setiap bagiannya
Allah berjanji akan tergolong satu hasanah (kebaikan). Dan bagi setiap satu kebaikan itu
,firman-Nya melipatkannya hingga sepuluh kali, sebagaimana
......‫الها‬ِ َ‫أمث‬ ْ ‫عش ُْر‬ َ ُ‫َم ْن جاء بالحسنة فله‬
Barangsiapa membawa amalan baik, maka untuknya (pahala) sepuluh kali lipat “
)Qs. Al An’am [6] :160(”…amalannya
terendah, karena Allah swt. Walau bagaimanapun, tambahan sepuluh kali lipat ini adalah yang
,sekehendak-Nya mampu melipatgandakan pahala dengan
....‫وهللا يضاعف لمن يشا ُء‬
Qs. Al ( ”.…Allah menggandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki..…“
)Baqarah [2] : 261
Permisalan bahwa setiap huruf al Qur’an dinilai satu kebaikan telah disabdakan oleh Rasulullah
terpisah, mim terpisah, dan lam ,terpisah alif bukanlah satu huruf, tetapi alif lam mim saw. bahwa
berisi tiga puluh kebaikan. Disini terdapat perselisihan apakah yang alif lam mim sehingga
permulaan surat al Baqarah atau permulaan surat al Fiil? Jika yang alif lam mim dimaksud adalah
permulaan al Baqarah, berarti hitungannya menurut jumlah huruf alif lam mim dimaksud adalah
puluh. Dan jika yang tertulis. Karena yang tertulis hanya tiga huruf, maka pahalanya tiga yang
pada surat al Baqarah alif lam mim permulaan surat al Fiil, berarti alif lam mim dimaksud adalah
huruf yang dilafazhkan), sehingga menjadi itu Sembilan huruf (dengan menghitung jumlah
itu satu bismillah meriwayatkan, “Aku tidak mengatakan bahwa Sembilan puluh pahala. Baihaqi
”.dst. adalah huruf-huruf yang terpisah ,ba, sin, mim huruf, tetapi
Hadits ke _11
‫س َوا ِلدَاهُ تَا ًجا يَو َم‬ َ ‫سلَ َم َمنَ قَ َرأ القُرانَ َو‬
َ ‫ع ِم َل ِب َمافِي ِه اُلُ ِب‬ َ ‫ع َلي ِه َو‬َ َ‫ٌللا‬ ‫صلَي ه‬ َ ‫ٌللا‬ ‫سو ُل ه‬ُ ‫ َقا َل َر‬:َ‫ع َنهُ قَال‬ َ ُ‫ٌللا‬
‫عَن ُمعَاذ ِِن ال ُج َهنِي ِ َرضَي ه‬
)‫ِي ع َِم َل ِبهذَا (رواه احمد وابو داوود ووصححه الحاكم‬ ‫ذ‬
ُ ِ َ ‫ل‬‫ا‬‫ب‬ ‫ُم‬ ‫ك‬‫ه‬ ‫ن‬‫ظ‬َ ‫ا‬‫م‬َ َ ‫ف‬ ‫يا‬َ ‫ن‬‫د‬‫ه‬ ‫ال‬ ‫ت‬
ِ ‫و‬ ‫ي‬ ‫ب‬
ُُُ ِ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫همس‬ِ ‫ش‬ ‫ال‬ ‫َوء‬
ِ ‫ض‬ ُ‫سنُ ِمن‬َ ‫َوو َه اَح‬ُ ‫القَ ِيا َم ِة ض‬

barangsiapa “ ,Dari Mu’adz al Juharni r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda
dalamnya, maka kedua membaca al Qur’an dan mengamalkan apa yang terkandung di
Kiamat yang cahayanya lebih terang orang tuanya akan dipakaikan mahkota pada hari
berada dirumah-rumah kalian di dunia ini. Maka daripada cahaya matahari seandainya
perkiraan kalian mengenai orang yang mengamalkannya?” (Hr. bagaimana menurut
)Dawud Ahmad dan Abu
pembaca akan dipakaikan Berkah dari membaca dan mengamalkan al Qur’an adalah orang tua si
melebihi cahaya matahari seandainya matahari itu mahkota pada hari kiamat yang cahayanya
kita. Matahari yang jaraknya jauh saja begitu terang sinarnya. Apalagi berada didalam rumah
berkilauan. Namun cahaya jika matahari itu berada di dalam rumah, tentu akan lebih terang dan
mengamalkan isinya akan lebih terang mahkota bagi orang tua si pembaca al Qur’an dan
berada di dalam rumah. Jika orang tua si pembaca al Qur’an saja daripada sinar matahari yang
ketinggian pahala mendapatkan pahala demikian tinggi, maka tidak dapat kita bayangkan akan
menjadi perantara saja demikian tinggi bagi si pembacanya itu sendiri? Apabila orang yang
melakukannya sendiri, tentu akan memperoleh derajat yang lebih derajatnya, apalagi orang yang
melahirkannya lagi. Orang tuanya mendapatkan pahala tersebut karena dialah yang telah tinggi
.dan mendidiknya
sangat halus; bahwa Adanya matahari di rumah dalam hadits diatas menunjukan maksud yang
semakin terasa. Dan setiap sesuatu yang selalu seandainya matahari itu dekat, tentu cahayanya
menumbuhkan kecintaan yang mendalam terhadapnya. Matahari, karena ada didekat kita akan
kita, timbullah jaraknya menjadi asing bagi kita. Namun jika setiap saat selalu didekat jauh
isyarat keutamaan cahaya mahkota juga ada keakraban dan kecintaan. Oleh sebab itu, selain ada
Setiap orang mendapatkan manfaat sinar matahari, namun jika manfaat .isyarat tentang kecintaan
.pemberinya diberikan kepada seseorang, tentulah hal itu merupakan kebanggaan bagi itu
bersabda, “Barangsiapa yang .saw bahwa Nabi .r.a Hakim meriwayatkan dari Buraidah
akan dipakaikan kepadanya sebuah mahkota membaca al Qur’an dan mengamalkannya, maka
Dan kedua orang tuanya akan dipakaikan dua pasang pakaian .)yang terbuat dari nur (cahaya
Allah, “Ya indah tiada bandingnya di dunia ini. Orang tuanya akan bertanya kepada yang sangat
menjawab, “Ini adalah pahala bacaan al Allah, mengapa kami diperlakukan seperti ini?” Allah
”.Qur’an anakmu
terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Anas Jam’u1 Fawa’id Dalam kitab
bersabda, “Barangsiapa mengajarkan anaknya membaca al Qur’an, .saw bahwa Rasulullah .r.a
barangsiapa dosa-dosanya yang akan datang dan yang telah lalu akan diampuni. Dan maka
al Qur’an, maka pada hari Kaimat mengajarkan al Qur’an pada anaknya sehingga menjadi hafizh
bercahaya seperti cahaya bulan purnama, dan dikatakan ia akan dibangkitkan dengan wajah yang
Mulailah membaca al Qur’an!” Ketika anaknya mulai membaca satu ayat al“ ,kepada anaknya
derajatnya hingga Qur’an, maka ayahnya dinaikkan satu derajat, demikian terus ditinggikan
”.tamat bacaannya
Qur’an. Jika Anda Demikian keutamaan bagi orang tua yang mengajari anaknya membaca al
rupiah, maka bukan saja diri Anda menjauhkan anak Anda dari agama hanya karena beberapa
tetapi Anda juga harus menjawab pertanyaan-pertanyaan Allah. ,yang akan terhalang dari pahala
akan menjadi karena Anda takut jika menjadi seorang ustadz atau hafizh, kelak hanya Apakah
lain, sehingga Anda melarang seorang penjaga masjid yang hidupnya bergantung pada orang
demikian, berarti Anda telah melemparkan anak Anda anak Anda belajar agama? Ingatlah! Jika
yang selama-lamanya. Bahkan Anda juga menanggung beban tanggung kedalam penderitaan
:yang sangat besar. Sebuah hadits menyebutkan jawab
ْ ‫ُكلُّ ُك ْم راع َو ُكلُّ ُك ْم َم‬
.‫سئ ُو هل ع َْن َر ِع َّي ِته‬
Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu akan ditanya tentang “
”.kepemimpinannya
sangat penting Setiap orang akan ditanya, sejauhmana ia telah mengajarkan agama? Memang
berpakaian hanya karena takut kutu busuk menjauhkan diri dari aib-aib itu, tetapi tidak mau
Justru kita harus menjaga kebersihan pakaian itu. Demikian pula jika .sangatlah tidak masuk akal
dari tuntutan, dan Anda mengajarkan agama kepada anak Anda, maka kelak Anda akan terbebas
dan doa-doa ampunan yang ia mohonkan selama anak Anda masih hidup, seluruh amal baiknya
menyebabkan derajat Anda dinaikkan. Sebaliknya, jika hanya karena untuk Anda,semua itu akan
anak-anak mencari beberapa rupiah sehingga Anda mengorbankan pendidikan agama rakus
juga tidak bisa lepas dari Anda, maka kelak selain Anda akan menanggung akibatnya, Anda
mereka. Sedangkan catatan amal Anda tidak akan tanggung jawab atas kefasikan dan kejahatan
.simpanan azab di akhirat kosong begitu saja dari
Hadits ke-12
‫ب ُثمه اُل ُقي ِ في ِ ال َن ِار‬
ٍ ‫س َلمَ يَ ُقو ُل َلو ُج ِع َل ال ُقرانُ في ِ اِ َها‬
َ ‫ٌللا ُ َع َلي ِه َو‬
‫ص َلى ه‬
َ ِ ‫ٌللا‬ َ : ‫ٌللا ُ عَن ُه َقا َل‬
‫سمِعتُ َرسُو َل ه‬ ‫امر َرضَي ه‬ َ ‫عَن ُع َق‬
ٍ ‫بة ب ِن َع‬
.)‫(رواه الدارمي‬. ‫َما احتَ َر َق‬
Jika al Qur’an dijadikan “ ,Dari Uqbah bin Amir r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda
api, niscaya tidak akan terbakar.” (Hr. kedalam kulit kemudian dilemparkan kedalam
)Darami
Sebagian berpendapat .Ada dua pendapat dari para ahli hadits mengenai maksud hadits diatas
umum, yaitu kulit-kulit binatang. Dan api bahwa kulit yang yang dimaksud adalah kulit secara
sebagaimana .saw menunjukan mukjizat khusus pada zaman Nabi adalah api dunia ini. Hal
.terdahulu .a.s mukjizat para Nabi
maksud api adalah api Sebagian lagi berpendapat bahwa maksud kulit adalah kulit manusia, dan
berlaku secara umum, tidak terbatas pada neraka. Menurut pemahaman ini, maka hadits diatas
seorang hafizh al Qur’an disebabkan dosa-dosanya dilemparkan ke waktu tertentu. Jadi, jika
api neraka maka api neraka tidak akan membakarnya. Riwayat lain menyebutkan bahwa ,neraka
mengutip sebuah .rah.a Mulla Ali Qari ,Syarhus Aunnah menyentuhnya pun tidak. Dalam
memperkuat hadits diatas yaitu, “Selalulah menghafal al yang .r.a riwayat dari Abu Umamah
”.Allah tidak akan menyiksa hati yang menyimpan al Qur’an Qur’an, karena
mereka yang menganggap ,Hadits ini sangat jelas dan merupakan suatu ketentuan. Oleh sebab itu
demi Allah, hendaknya mereka merenungkan bahwa menghafal al Qur’an adalah sia-sia, maka
dalam hadits ini. Satu fadhilah ini saja sudah cukup bagi seseorang fadhilah menghafal al Qur’an
orang yang tidak untuk menyerahkan jiwa raganya demi menghafal al Qur’an, karena siapakah
?akan terhindar dari neraka berdosa dan siapakah yang dapat memastikan bahwa ia
.Swt telah disebutkan daftar orang yang akan berada dibawah lindungan Allah Ihya Syarh Dalam
pada hari Kiamat ketika seluruh manusia dalam keadaan panic, yaitu dalam hadits yang
bahwa pembawa al Qur’an, yakni para hafizh al Qur’an, ,.r.a diriwayatkan oleh Dailami dari Ali
.akan berada dibawah lindungan Allah bersama para Nabi dan shalihin
Hadits ke_13
‫سلَ َم َمن قَرأ القُرانَ فَاستَظه ََره َف َح هل حَآللَه َو ه‬
‫حَر َم‬ َ ‫علَيهَ َو‬ ‫صله ُي ه‬
َ ُ‫ٌللا‬ َ ِ‫ٌللا‬
‫سو ُل ه‬ ُ ‫ٌللاُ َوجهَة قَا َل َر‬
‫ٌللاُ عَنهُ َو ك هَر َم ه‬
‫ع ِلي ٍ َرضَي ه‬ َ ‫عَن‬
‫(رواه أحمد والترمذي وقال هذا حديث غريب‬.‫ار‬ ُ ‫عشَرةَ ِمن اَه ِل بَ ِيته ُكلهههم قَد َوجبت لَهُ النه‬
َ ِ ‫شفهعَه في‬ َ ‫ٌللاُ ال َجنهةَ َو‬
‫ح ََرا َمهُ اَد َخلَهُ ه‬
.)‫وحفص بن سليمان الراوي ليس هو بالتقوى يضعف في الحديث ورواه أبن ماجه والدارمي‬
bersabda, .Dari Ali karramallaahu wajhah, ia berkata bahwa Rasulullah saw
menghalalkan apa yang “Barangsiapa membaca al Qur’an dan menghafalnya, lalu
diharamkannya, maka Allah Swt. akan dihalalkannya dan mengharamkan apa yang
allah menjaminnya untuk member syafaat kepada memasukannya ke dalam Surga dan
Hr. ( ”.yang kesemuanya telah diwajibkan masuk neraka sepuluh orang keluarganya
)Ahmad dan Tirmidzi
harus dibersihkan dulu denga Setiap mu’min insya Allah akan masuk surge, meskipun ada yang
hafizh al Qur’an, ia memiliki keutamaan masuk azab disebabkan dosa-dosanya. Namun bagi
seorang hafizh al Qur’an dapat member syafaat kepada sepuluh Surga pertama kali. Bahkan
memperoleh fasik dan banyak berbuat dosa besar, tetapi orang kafir tidak akan orang yang
:syafaat itu. Allah berfirman
}‫َار‬ٍ ‫ار َو َما لل َّظا ِلم ْينَ َم ْن أ ْنص‬ ُ َّ‫{إنهُ َم ْن يُش ِْركْ ِباهللِ َفقَ ْد ح ََّر َم هللاُ علي ِه الجنَّةَ َو َمآواهُ الن‬
telah Allah Sesungguhnya orang yang menyekutukan Allah (dengan sesuatu), maka“
tidak ada bagi orang-orang haramkan baginya Surga dan tempatnya adalah neraka, dan
)72 : ]5[ zhalim itu seorang penolong pun.” (al Maidah
:Firman-Nya yang lain
} َ‫ست َ ْغ ِف ُروا ل ِل ُمشْر ِك ْين‬ ْ ‫{ َما كانَ ِللنَّبِي ِ َوال ِذ ْينَ أمنُوآ‬
ْ َّ‫أن ي‬
ampun (kepada Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan“
)Allah) bagi orang-orang musyrik.” (Qs. At Taubah [9] :113
kaum musyrikin, Dalil-dalil diatas dengan jelas menyatakan bahwa tidak ada ampunan bagi
muslimin yang harus masuk neraka sehingga syafaat seorang hafizh hanya terbatas bagi kaum
itu, barangsiapa ingin selamat dari api neraka, sedangkan karena dosa-dosa mereka. Oleh sebab
sekurang-kurangnya seorang hafizh dan tidak mampu menjadi seorang hafizh, maka ia bukan
diantara keluarganya atau kerabatnya hafizh al hendaklah ia berusaha menjadikan salah seorang
sendiri harus selalu berusaha menjauhi segala dosa sehingga terhindar Qur’an. Disamping itu, ia
.dari azab
penyusun kitab ini – ,Syukur kepada Allah atas nikmat-Nya kepada orang ini (Syaikh Zakariya
dan kakeknya, ibunya, dan seluruh ahli pent.)yang telah menjadikan ayahnya, pamannya, nenek
hafizh-hafizh alQuran. Semoga Allah menambah rahmah-Nya lebih banyak keluarganya sebagai
lagi. Allah
Hadits ke-14
‫لم ْن تَعَل َم فَقَرأ‬ ِ ُ‫سلَّ َم تَعَلَّموا القرآنَ فأقرؤهُ فاِنَّ َمثَ َل الق‬
ِ ‫رآن‬ َ ‫س ْو ُل هللاُ صلى هللا علي ِه َو‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫ع َْن اَبي ِ ه َُريْرةَ َر ِض َي هللاُ عنهُ َقا َل‬
. ٍ‫كي على ِمسْك‬ َ ‫ب ا ُ ْو‬ َ َ َّ َ
ِ ‫َان َو َمث ُل َم ْن تَعَل َمهُ ف َرق َد َوه َُو في ِ َجوفِه َك َمث ِل ِجرا‬ ٍ ‫ح ِر ْي ُحهُ ُك َّل َمك‬ُ ‫سكا ً تَفُ ْو‬ ٍ ‫َوقَا َم بِ ِه َك َمث ِل ِجرا‬
ْ ‫ب َمحْ ش ّ ٍُو ِم‬
)‫(رواه الترمذي والنسائي وابن ماجه وابن حبان‬

Pelajarilah al Qur’an dan “ ,Dari Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda
al Qur’an bagi orang yang mempelajarinya, bacalah ia, karena sesungguhnya perumpamaan
mengamalkanny adalah seperti sebuah wadah terbuka yang penuh lalu membacanya dan
orang kasturi, wanginya semerbak menyebar keseluruh tempat. Dan perumpamaan dengan
di dalam hatinya adalah yang belajar al Qur’an, tetapi ia tidur sementara al Qur’an berada
Hr. Tirmidzi, Nasai, Ibnu ( ”.tetapi tertutup seperti sebuah wadah ayng penuh dengan kasturi
)Majah, dan Ibnu Hiban
menerus membacanya Apabila seseorang belajar al Qur’an dan menghafalnya, kemudian terus
kasturi yang terbuka tutupnya sehingga dalam shalat tahajjud, maka keadaannya bagai botol
itu. Dalam keadaan yang sama, seluruh rumah juga akan semerbak harumnya memenuhi rumah
nur dan keberkahan disebabkan bacaan al Qur’an seorang hafizh. Apabila dipenuhi dengan
al Qur’an yang ada seorang hafizh itu tidur dan tidak membaca al Qur’an karena lalai, maka
kasturi. Tetapi karena kelalaiannya, nur dan didalam hatinya masih tetap semerbak bagaikan
terhalang dan tidak menyebar kepada orang lain. Meskipun demikian, dalam keberkahan itu akan
.hatinya masih terdapat kasturi dari al Qur’an
Hadits ke-15
ِ ‫ران كَالَبي‬
‫ت‬ َ َ‫سلَ َم اِنَ الهذِي ل‬
ِ ُ‫يس في ِ جَوفِه شَي ِمنَ الق‬ َ ‫ع َلي ِه َو‬ ‫صلَي ِ ه‬
َ ُ‫ٌللا‬ َ ِ‫ٌللا‬
‫سو ُل ه‬ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫عنُه َما قَا َل‬
َ ُ‫ٌللا‬ َ ‫اس َر‬
‫ضي ِ ه‬ ٍ ‫عبه‬
َ ‫عَن ا ِبي‬
)‫ (رواه الترمذي وقال هذا حديث صحيح ورواه الدارمي والحاكم وصححه‬.‫ب‬ َ
ِ ‫الخ ِر‬
bersabda, “Sesungguhnya .Dari Abdullah bin Abbas r. huma. berkata bahwa Rasulullah saw
”.hatinya adalah seperti rumah kosong seorang yang tida ada sedikitpun al Qur’an dalam
)Hr. Tirmidzi(
ungkapan Perumpamaan rumah kosong itu mengandung maksud yang halus, sebagaimana
syetan bekerja.” Demikian juga hati peribahasa, “Otak manusia yang tidak bekerja adalah tempat
akan banyak dipengaruhi oleh syetan. Hadits diatas menyatakan kalamullah yang kosong dari
telah kalamullah penting menghafal al Qur’an, sehingga hati yang tidak menyimpan betapa
Rumah yang didalamnya “ ,berkata .r.a diumpamakan seperti rumah kosong. Abu Hurairah
kerabatnya akan bertambah dan keberkahan serta terdapat bacaan al Qur’an, maka keluarga serta
ahli rumah tersebut. Malaikat akan turun memenuhi rumah itu, dan kebaikan akan memenuhi
maka akan ,akan keluar darinya. Sebaliknya rumah yang tidak dibacakan al Qur’an syetan
keluar dari rumah itu, dan syetan diliputi oleh kesempitan dan ketidakberkahan, malaikat akan
”.akan memenuhi rumah itu

Hadits ke-16
‫ير‬ َ ِ ‫رآن في‬
ِ ‫غ‬ ِ ُ‫ض ُل ِمن قِ َرا َء ِة الق‬
َ ‫ران في ِ الصَآل ِة اَف‬ِ ُ‫سلَ َم قَا َل قَ ِرا َءةُ الق‬
َ ‫علَيهَ َو‬ ‫صلهي ه‬
َ ُ‫ٌللا‬ َ ‫عنُهَا ا َنه النه ِب َي‬ ‫عَن عَائِشَةَ َرضي ه‬
َ ُ‫ٌللا‬
َ ‫ص َدقَةُ اَف‬
ِ ‫ض ُل ِمنَ الص‬
‫َوم‬ ‫ص َدقَةَ َو ال ه‬ َ ‫ير َو التهسبِي ُح اَف‬
َ ‫ض ُل ِمنَ ال‬ ِ ِ‫ض ُل ِمنَ الهتَسبِيحِ َو التهكب‬
َ ‫ير الصَآل ِة اَف‬ ِ ‫غ‬ ِ ُ‫الصَآل ِة َوقَ ِرا َءةُ الق‬
َ ِ ‫ران في‬
‫ه‬
)‫ (رواه البيهقي في شعب اإليمان‬. ‫َوالص َهو ُم ُجنهة ِمنَ النها َ ِر‬
al Qur’an di dalam Dari Aisyah r.ha. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Membaca
luar shalat, membaca al Qur’an diluar shalat lebih utama daripada membaca al Qur’an di
dan takbir, tasbih lebih utama daripada sedekah, sedekah shalat lebih utama daripada tasbih
Hr. Baihaqi- ( ”.daripada shaum, dan shaum adalah perisai dari api neraka lebih utama
)Syu’abul Iman
Jelaslah, bahwa membaca al Qur’an itu lebih baik daripada dzikir, sebab al Qur’an adalah
dibandingkan kalam kalamullah Telah disebutkan sebelumnya bahwa keutamaan .kallamullah
seluruh makhluk-Nya. Mengenai keutamaan yang lain adalah seumpama keutamaan Allah diatas
telah disebutkan dalam hadits lain. Tetapi keutamaan sedekah dzikir daripada sedekah juga
mengenai shaum dalam hadits diatas seolah-olah bertentangan dengan hadits-hadits daripada
tertentu. Pada sebagian keutamaan shaum. Perbedaan ini adalah bergantung pada keadaan
sedekah atau sebaliknya. Juga bergantung pada keadaan, shaum dapat lebih utama daripada
.seseorang, karena boleh jadi bagi sebagian orang, shaum itu lebih utama perbedaan kondisi
amal-amal lainnya. Dalam hadits di atas shaum disebutkan pada urutan terakhir dibanding
al tilawat neraka, maka bagaimanakah dengan Apabila shaum saja dapat menjadi penghalang api
?Qur’an yang ditempatkan pada urutan pertama
seseorang membaca al Qur’an dalam meriwayatkan dari Ali r.a. bahwa jika Ihya Pengarang kitab
hurufnya berpahala seratus kebaikan; jika pembacanya dalam shalat sambil berdiri, maka setiap
duduk, maka dari setiap hurufnya mendapat lima puluh kebaikan; jika shalat sambil
hurufnya berpahala dua membacanya diluar shalat dalam keadaan berwudhu, maka dari setiap
maka dari setiap hurufnya sepuluh ,puluh lima kebaikan; jika membacanya tanpa wudhu
membaca al Qur’an orang lain dengan tawajuh, maka dari kebaikan; dan jika seseorang tidak
didengarkanya berpala satu kebaika setiap huruf yang

HadiS-17
َ َ‫ب ا َ َح ُدكُم اِذَا رض َج َع اِلي اَه ِله اَن يَج َدفِ ِه ث‬
‫آلث‬ ُ ‫سلَ َم اَي ُح‬
َ ‫علَي ِه َو‬ ‫صلُي ه‬
َ ُ‫ٌللا‬ َ ِ‫ٌللا‬
‫سو ُل ه‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫ٌللاُ عَنهُ َقا َل‬ ‫يرةَ َرضي ِ ه‬ َ ‫عَن اَبِي ه َُر‬
.)‫ (رواه مسلم‬.‫ان‬ ٍ َ‫م‬ ‫س‬ِ ‫ام‬
ٍ ‫ظ‬َ ‫ع‬ِ ‫ت‬ٍ ‫ا‬َ ‫ف‬‫ل‬ِ َ
‫خ‬ ‫ث‬
ِ ‫آل‬َ ‫ث‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ه‬ َ ‫ل‬‫ير‬
‫ه‬ َ
‫خ‬ ‫َآلته‬‫ص‬ ‫ي‬ ‫ف‬
ِ ‫ُو‬‫ك‬ ‫د‬
ُ َ‫ح‬َ ‫ا‬ ‫نه‬‫ه‬ِِ ‫ب‬ُ ‫ا‬ ‫ر‬ُ ‫ق‬‫ي‬
َ ٍ
‫ت‬ ‫ا‬‫ي‬
َ ‫ا‬ ُ
‫آلث‬ َ ‫ث‬َ ‫ف‬ ‫ل‬
َ ‫ا‬َ ‫ق‬ ‫م‬ ‫ع‬
َ َ ‫ن‬ ‫ا‬‫ن‬َ ‫ل‬ُ ‫ق‬ ِ َ ‫ت ِع َظ ٍام‬
‫ان‬‫م‬ ‫س‬
ِ ٍ ‫َخ ِل َفا‬
kepada kami, “Sukakah Dari Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bertanya
rumahnya mendapati tiga ekor unta betina salah seorang diantara kalian apabila kembali ke
menjawab, “Tentu kami menyukainya.” Kemudian Rasulullah yang hamil dan gemuk.” Kami
daripada Tiga potong ayat yang kamu baca dalam shalat adalah lebih utama“ ,saw. bersabda
)Hr. Muslim( ”.tiga ekor unta betina yang hamil dan gemuk
menegaskan bahwa al Inti hadits ini sama dengan hadits ke-3 yang lalu. Hadits ini kembali
daripada yang dibaca di luar shalat, sehingga Qur’an yang dibaca ketika shalat adalah lebih baik
unta :dengan unta betina yang hamil, karena padanya tedapat dua hal, yaitu hal itu dibandingkan
hadits ke-3 tentang dua betina kehamilannya, sebagaimana yang telah saya sebutkan dalam
seperti ini sekadar perbandingan, karena walau macam ibadah, yaitu: shalat dan tilawah. Hadits
betina membaca satu ayat al Qur’an pasti lebih utama daripada ribuan unta bagaimanapun pahala
.yang bersifat fana
Hadits ke-18
َ‫سلَ َم قِراَءةُ اله َر ُج ِل القُران‬
َ ‫علَي ِه َو‬ ‫صلَي ه‬
َ ُ‫ٌللا‬ َ ِ‫ٌللا‬
‫سو ُل ه‬ُ ‫ٌللاُ عَنهُ عَن َج هد ِه قَا َل قَا َل َر‬ ‫ضي ِ ه‬َ ‫وس الثهقَفي ِ َر‬ ِ َ ‫بن ا‬
ِ ِ‫ٌللا‬
‫بن عَب ِد ه‬ ِ َ‫عَن عُث َمان‬
)‫ (رواه البيهقي في شعب اإليمان‬.ٍ‫ف عَلى ذَا ِلكَ اِل ألفَي د ََر َجة‬ ُ ‫ع‬
َ ُ
‫ض‬ َ ‫ت‬ ‫َف‬
ِ ‫ح‬ ‫ص‬
ُ ‫ال‬ ِ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ُه‬ ‫ت‬‫ء‬َ ‫ا‬ ‫ر‬‫ق‬
ِ
َ َ ‫و‬ ‫ة‬
ٍ ‫ج‬
َ ‫َر‬
‫د‬
َ ُ ‫ألف‬ ‫َف‬
ِ ‫ح‬ ‫ص‬ ُ ‫ل‬‫ا‬ ‫يرش‬ َ ِ ‫في‬
‫غ‬
ia berkata bahwa ,Dari Utsman bin Abdullah bin Aus ats Tsaqafi r.a. dari kakeknya
tanpa melihat mushaf adalah seribu Rasulullah saw. bersabda, “Bacaan al Qur’an seseorang
dengan melihat mushaf adalah dilipatkan sampai dua derajat (pahalanya), dan bacaannya
)Hr. Baihaqi-Syu’abul Iman( ”.ribu derajat
hadits diatas adalah Berbagai keutamaan menghafal al Qur’an telah dijelaskan sebelumnya. Dan
dengan melihat. Membaca al Qur’an menyebutkan tentang keutamaan membaca al Qur’an
selain menambah konsentrasi dan pemikiran, masih banyak ,dengan melihat mushaf al Qur’an
dan sebagainya. keutamaannya dari segala ibadah, seperti al Qur’an, memegang al Qur’an lagi
dengan melihat mushaf adalah lebih Oleh karena itulah dikatakan bahwa membaca al Qur’an
.utama
dikalangan alim ulama. Pernyataan hadits diatas adalah menimbulkan perbedaan pendapat
Qur’an dengan hafalan atau yang Manakah yang lebih utama, orang yang membaca al
Berdasarkan hadits diatas, sebagian ulama berpendapat ?membacanya dengan melihat mushaf
Qur’an dengan melihat mushaf adalah lebih utama, karena mata akan selalu bahwa membaca al
Sedangkan sebagian .melihat al Qur’an, sehingga terhindar dari kesalahan dalam pembacaan
melalui hafalan itu lebih utama, karena ulama lainnya berpendapat bahwa membaca al Qur’an
…saw terhindar dari sifat riya, dan itu adalah kebiasaan Rasulullah akan lebih khusyu’ dan dapat
kedua-duanya adalah baik dan ulama, bergantung pada menyatakan .rah.a Imam Nawawi
Sebagian orang ada yang lebih konsentrasi jika membacanya dengan .keadaan si pembaca
membacanya dengan melihat mushaf, dan sebagian lainnya merasa lebih konsentrasi jika
bahwa penjelasan itulah yang dia Fathul-Bari menulis dalam .rah.a hafalan. Hafizh Ibnu Hajar
.setujui
membaca al Qur’an, maka dua mushaf al .r.a Diceritakan bahwa karena begitu seringnya Utsman
bahwa seseorang yang Ihya Syarh Qur’an telah sobek. Amr bin Maimun meriwayatkan dalam
membacanya seratus ayat, maka akan ditulis membuka al Qur’an setelah shalat Shubuh dan
ini. Disebutkan juga bahwa membaca al Qur’an dengan melihat baginya pahala seisi dunia
sebuah hadits .r.a sangat bermanfaat bagi penglihatan. Diriwayatkan dari Abu Ubaidah mushaf
penglihatan. Lalu yang setiap perawinya berkata bahwa mereka mengalami gangguan musalsal
.Qur’an dengan melihatnya guru-guru mereka menasihati agar selalu membaca al
Hadits ke-19
‫سو َل‬ َ َ‫ قِي َل ي‬،‫وب تَصدَأ ال َح ِدي ُد اِذَا أصَابَهُ ال َما ُء‬
ُ ‫ار‬ َ ُ‫سله َم اِنه ه ِذ ِه القُل‬َ ‫علَي ِه َو‬ َ ِ ‫صلَي‬
َ ِ‫ٌللا‬ ‫سو ُل ه‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:َ‫ٌللاُ عَن ُه َما َقال‬
‫ضي ِ ه‬ َ ‫ع َم َر َر‬
ُ ‫ع َِن ابن‬
)‫ (رواه البيهقي في شعب اإليمان‬.‫ران‬ ُ ُ
ِ ‫تآلوة الق‬َ ‫ت َو‬ َ
ِ ‫ِكر المو‬ ُ ُ َ
ِ ‫آلو َها ؟ قا َل َكث َرة ذ‬ ُ ‫ٌللاِ َو َما ِج‬ ‫ه‬
bersabda, “Sesungguhnya .Dari Abdullah bin Umar r. huma. berkata bahwa Rasulullah saw
besi bila terkena air.” Beliau ditanya hati ini dapat berkarat sebagaimana berkaratnya
membersihkannya?” Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Rasulullah, bagaimana cara
)Hr. Baihaqi( ”.maut dan membaca al Qur’an “Memperbanyak mengingat
seperti berkaratnya besi Banyak berbuat dosa dan lalai dari dzikrullah menyebabkan hati berkarat
al Qur’an dan mengingat maut, hati akan bila terkrna air. Dengan memperbanyak membaca
itu bagaikan cermin, semakin kotor cermin itu maka semakin menjadi bersinar kembali. Hati
yang dipantulkannya. Sebaliknya, semakin bersih cermin itu, semakin terang ma’rifat redup sinar
Oleh karena itu, barangsiapa terperosok kedalam godaan nafsu .ma’rifatnya pantulan sinar
Untuk membersihkan hati .ma’rifatullah maksiat dan tipu daya syetan, maka akan terjauhlah dari
dalam mujahadah menganjurkan agar melakukan )suluk (tasawuf yang kotor, para ulama
.dan beribadah ,riyadhah, dzikrullah
maka muncullah ,Disebutkan dalam beberapa hadits bahwa ika seseorang hamba berbuat dosa
bertaubat, maka akan muncul titik hitam satu titik hitam di hatinya. Jika ia sungguh-sungguh
seterusnya. Jika dosa yang telah dilakukannya begitu banyak, maka lainnya, dan demikianlah
Bahkan hati selalu .akan menjadi hitam sehingga hilangnya keinginannya terhadap kebaikan hati
kita dari hal yang demikian. Al Qur’an condong ke arah kejahatan. Semoga Allah menjaga diri
Sekali-kali tidak, sebenarnya apa yang selalu “ :dalam ayat telah menyebutkan tentang hal ini
)Qs. Al Muthaffifin [83] : 14( ”.mereka usahakan itu menutup hati mereka
satu berbicara, dan Rasulullah saw. bersabda, “Aku tinggalkan pada kalian dua nasihat, yang
yang diam adalah mengingat maut.” yang lain diam. Yang berbicara adalah al Qur’an dan
bernilai bagi mereka yang siap menerima dan menganggapnya Nasihat-nasihat beliau itu akan
hanya Sedangkan bagi mereka yang menilai bahwa agama itu tidak berharga dan .penting
tersebut, apalagi menghalangi kemajuan, tentu ia tidak akan mempedulikan nasihat
.mengamalkannya
Qur’an itu sebagai firman Allah. berkata, “orang-orang dahulu memahami al .rah.a Hasan bashri
bertafakkur dan bertadabbur terhadap al Qur’an (memikirkan isi Sepanjang malam mereka sibuk
Sedangkan kalian .al Qur’an), dan sepanjang harinya mereka sibuk mengamalkannya kandungan
tanpa menganggapnya sebagai firman ,hanya memperlihatkan huruf, fathah, dan dhamahnya
”.mentafakkuri dan mentadabburinya Allah, sehingga tidak pernah
Hadits ke-20
‫سلَ َم اِنَ ِل ُك ِل شَيء ش ََرفا ً َيتَ َباهُونَ ِبه َواِنه َبهَأ َء ا ُ همتَي ِ َوش ََرفَهَا‬
َ ‫علَ ِيه َو‬ ‫صلَي ِ ه‬
َ ُ‫ٌللا‬ َ ِ‫ٌللا‬ ُ ‫قَا َل َر‬: ُ‫عنَهَا قَالَت‬
‫سو ُل ه‬ َ ُ‫ٌللا‬ َ ‫عَن عَا ِئشَةَ َر‬
‫ضي ِ ه‬
)‫ (رواه ابو نعيم في الحليه‬. ُ‫القران‬ ُ
Sesungguhnya setiap kaum itu “ ,Dari Aisyah r.ha. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda
Dan sesungguhnya kebanggaan dan .mempunyai kemuliaan yang mereka banggakan
)Hr. Abu Nu’aim – al HIlyah( ”.kemuliaan umatku adalah al Qur’an
sebagai kebesaran dan Banyak orang yang membanggakan keturunan, keluarga, dan sebagainya
adalah al Qur’an, yaitu membaca, kemuliaan mereka. Padahal kebanggaan bagi umat ini
mengamalkannya. Setiap amalannya merupakan sesuatu yang menghafal, mengajarkan, dan
Kekasih kita, yang ,.dibanggakan. Betapa tidak, karena al Qur’an adalah kalam Allah Swt patut
menyamainya. Kehebatan dunia pasti akan di dunia ini tidak ada satu kebesaran pun yang dapat
tidak Kalamullah pada suatu saat nanti. Sedangkan kesempurnaan ,binasa, jika tidak sekarang
susunan dan paduan akan binasa selamanya, bahkan karena kesempurnaannya seperti keindahan
berita tentang kejadian-kejadian pada masa lalu ,kata, penyesuaian kata, hubungan antar kalimat
pernyataannya terhadap tingkah laku manusia yang tidak mungkin bisa ,dan yang akan datang
Allah tetapi enggan dipungkiri, misalnya kisah kaum Yahudi yang menyatakan cintanya kepada
pembacanya tidak akan bosan membacanya. mati. Selain itu, pendengar akan terpesona dan
menimbulkan rasa cinta. Seindah apa pun surat dari seorang yang kita Setiap susunan kata akan
membacanya sepuluh kali. Jika cintai hingga membuat kita mabuk cinta, kita akan bosan setelah
keempat puluh kalinya. Bagaimanapun juga, pasti ia tidak, mungkin pada yang kedua puluh atau
al Qur’an, jika kita menghafal satu ‘ain, kita tidak akan bosan akan bosan. Sedangkan
bahkan selama hidup kita, ,membacanya, walaupun untuk kedua ratus atau keempat ratus kalinya
yang menghalangi kita untuk membacanya, itu kita tidak akan merasa bosan. Jika ada sesuatu
dan pasti akan hilang. Semakin sering membacanya akan semakin hanya bersifat sementara
.keindahan dan kenikmatannya terasa
selain al Qur’an Begitu hebatnya keistimewaan al Qur’an sehingga seandainya ada perkataan
dari keistimewaan tersebut, betapa )yang memiliki satu saja (walaupun tidak seluruhnya
.seluruhnya, tentu akan lebih membanggakan dibanggakannya. Apalagi jika
kita yang merasa bangga Sekarang marilah kita memikirkan diri kita, berapa banyaknya diantara
antara kita yang menghormati dan bangga sebagai hafizh al Qur’an, dan berapa banyak di
Sayangnya, kita lebih merasa bangga dengan gelar dan pangkat ?terhadap hafizhal al Qur’an
Kepada Allah lah .tinggi, padahal setelah meninggal dunia, semua itu akan ditinggalkan yang
.kita mengadu
Hadits ke-21
ُ‫اآلمر ُكله ِه قُلت‬
ِ ُ ‫ٌللاِ فَانههَا َر‬
‫اس‬ َ َ‫علَيكَ بِت‬
‫قوي ه‬ َ ‫وصني ِ قَا َل‬
ِ َ‫سلَ َم ا‬
َ ‫علَي ِه َو‬ ‫صلَي ِ ه‬
َ ُ‫ٌللا‬ َ ِ‫ٌللا‬
‫سو َل ه‬ َ َ‫ قُلتُ ي‬: ‫ٌللاُ عَنهُ قَا َل‬
ُ ‫ار‬ ‫ضي ِ ه‬ َ ‫عَن اَبي ِ ذً ٍر َر‬
‫ (رواه أبن حبان في صحيحه في حديث‬.‫أء‬ َ ‫خر َلكَ في ِ اله‬
ِ ‫س َم‬ ‫ه‬
ُ ‫ض َوذ‬ ِ ‫ورلَكَ في ِ آلر‬ َ َ ِ‫علَيكَ بِت‬
ُ ُ‫آلو ِة القُرانَ ف ِانهه ن‬ َ
َ ‫ٌللاِ َزدني ِ قا َل‬
‫سو َل ه‬ ُ ‫ار‬
َ َ‫ي‬
)‫طويل‬
.
Rasulullah saw., ‘Wahai Dari Abu Dzar r.a., ia menceritakan, “Aku pernah berkata pada
bersabda, ‘Hendaklah engkau bertakwa .Rasulullah, berilah aku wasiat! ‘Rasulullah saw
adalah akar dari setiap urusan.’ Saya berkata lagi, kepada Allah Swt., karena takwa
tambahkan wasiat untukku!’ Rasulullah pun bersabda, ‘Hendaklah ,‘Wahai Rasulullah
membaca al Qur’an, karena sesungguhnya al Qur’an itu nur bagimu di muka engkau
)Hr. Ibnu Habban( ”.bumi dan bekal yang disimpan di langit
takut kepada Allah Sesungguhnya takwa adalah akar segala urusan. Hati yang memiliki rasa
akan mengalami kesusahan. Firman Allah tidak akan pernah bermaksiat kepada-Nya dan tidak
.Swt
ُ ‫ً*ويَ ْر ُز ْقهُ ِم ْن َحي‬
,..... ُ‫ْث ال يَ ْحتَسِب‬ َ ً‫ق هللا َ يَ ْجع َ ْل لهُ َم ْخ َرجا‬
ِ َ‫ومن يَّت‬
jalan keluar dari segala Barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka akan dijadikan baginya…“
Qs. Ath Thalaq [65] : ( ”…tidak disangka-sangka kesusahan dan diberinya rezeki dari jalan yang
)2-3
Dari beberapa riwayat yang lalu kita telah mengetahui tentang nur tilawat al Qur’an. Disebutkan
,.saw meriwayatkan dari Nabi .r.a bawa Basith ,Ma’rifah Abu Nuaim dari Syarh Ihya dalam
bersinar oleh Rumah-rumah yang didalamnya terdapat bacaan al Qur’an akan terlihat“ ,sabdanya
”.bersinar oleh para penduduk bumi para penduduk langit sebagaimana bintang-bintang terlihat
diringkas dari sebuah hadits dan yang lainnya, hadits di atas telah at Targhib Dalam kitab
telah .rah.a Hibbandan yang lainnya. Mulla Ali Qari panjang yang diriwayatkan oleh Ibnu
bagian secara rinci, sedangkan Imam Suyuthi sedikit meringkasnya. Walaupun menulisnya
hadits tersebut mengandung banyak hadits diatas telah mencukupi keperluan risalah ini, seluruh
karena itu, maksud seluruh hadits diatas akan dijelaskan di hal penting dan bermanfaat. Oleh
:bawah ini
Berapa banyakkah “ ,.saw menceritakan: Saya bertanya kepada Nabi .r.a Abu Dzar al Ghifari
”?kitab yang telah diturunkan oleh Allah
Beliau menjawab, “Seratus shahifah dan empat kitab suci. Lima puluh shahifah diturunkan
.a.s sepuluh shahifah kepada Ibrahim,.a.s tiga puluh shahifah kepada Idris ,.a.s kepada Syits
sebelum Taurat diturunkan kepadanya. Dan selain mushaf- .a.s sepuluh mushaf kepada Musa
ada empat kitab suci yang diturunkan kepadanya. Dan selain mushaf-mushaf itu mushaf itu ada
al Qur’an.’ Saya bertanya lagi, empat kitab suci yang diturunkan, yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan
Beliau menjawab, ’?.a.s diturunkan kepada Ibrahim ‘Apakah kandungan mushaf-mushaf yang
:‘Berisi tamsil-tamsil, misalnya
mengumpulkan harta, tetapi Wahai raja yang kuat dan angkuh! Aku tidak melantikmu untuk‘
seseorang yang dizhalimi. Kamulah yang Aku melantikmu untuk mencegah sampainya do’a
karena Aku tidak menolak doa orang yang didzhalimi ,harus lebih dulu memperbaikinya
”.kafir walaupun dia seorang
akan mengangkat .saw menyatakan, “Jika Nabi ).pent – Hamba yang hina ini (Maulana Zakariya
beliau dengan penuh perhatian akan seorang sahabatnya sebagai gubernur atau hakim, maka
:menambahkan di dalam nasihatnya
Takutilah do’a orang yang teraniaya, karena sesungguhnya antara ia dengan Allah tidak ada “
”.hijab
,Dalam sebuah syair Persia disebutkan
Berhati-hatilah dengan keluhan orang yang teraniaya jika mereka berdo’a karena penerimaan “
”.Allah itu dekat dengan mereka
berakal sehat selama Juga disebutkan dalam shahifah-shahifah tersebut bahwa orang yang
waktunya menjadi tiga bagian, yaitu: (1) akalnya masih normal, hendaknya ia membagi seluruh
Untuk menghisab dirinya, beberapa banyak keburukan )2( ;Untuk beribadah kepada Rabbnya
.yang telah ia lakukan; (3) Untuk mencari penghasilan yang halal atau kebaikan
dirinya, dan menjaga Seseorang yang berakal juga harus mengatur waktunya, memperbaiki
selalu menghisab setiap ucapannya, maka lidahnya lidahnya dari bicara yang sia-sia. Orang yang
untuk bicara sia-sia. Orang yang berakal juga tidak akan berpergian kecuali akan berkurang dari
sekadarnya; (3) Bersantai yang tiga tujuan, yaitu: (1) Mencari bekal akhirat; (2) Mencari nafkah
.)diperbolehkan (oleh agama
shahifah yang diturunkan kepada bertanya lagi, “Ya rasulullah, apakah kandungan .r.a Abu Dzar
Aku heran ‘ :berisi pelajaran-pelajaran, misalnya Musa a.s.?” Beliau menjawab, “Semuanya
meyakini kematian, tetapi ia masih bergembira dengan sesuatu, (biasanya terhadap orang yang
tenang dengan apapun). seseorang jika telah diputus akan di hukum mati, ia tidak akan merasa
kematiannya, tetapi ia masih bisa tertawa. Aku heran Aku heran terhadap orang yang meyakini
selalu memperhatikan kejadian-kejadian, perubahan-perubahan, dan terhadap orang yang
orang yang dunia, tetapi ia masih merasa tenang dengannya. Aku heran terhadap gejola
Aku heran terhadap orang yang .meyakini takdir, tetapi ia masih berduka cita bersedih hati
.beramal shalih tetapi ia tidak ,meyakini hisab itu dekat
”!meminta lagi,. “Ya Rasulullah, tambahkan lagi wasiat untukku .r.a Abu Dzar
Pertama-tama Rasulullah saw. mewasiatkan takwa kepadaku. Lalu beliau bersabda, “Takwa
”.adalah dasar dan akar segala urusan
bersabda, Aku memonta lagi, “Ya Rasulullah, tambahkan lagi wasiat untukku.” Beliau
yang demikian itu adalah nur “Perbanyaklah membaca al Qur’an dan mengingat Allah, karena
”.langit bagimu di bumi dan simpanan bagimu di
”!Aku meminta lagi, “Tambahkan lagi wasiat untukku
tertawa itu akan Beliau bersabda, “jangan banyak tertawa, karena sesungguhnya banyak
jasmani dan Ruhani).” Beliau mematikan hati dan menghilangkan nur wajah (merugikan
umatku. (Pada zaman dahulu, rahbaniah jihad adalah bersabda lagi, “Pentinglah jihad, karena
mereka orang-orang yang memutuskan seluruh hubungan dengan dunia dan diri rahib adalah
”.)hanya pasrah kepada Allah
orang-orang yang berada Aku minta tambahan lagi. Lalu ia bersabda, “Pandanglah selalu
kamu dapat bersyukur; dan jangan memandang dibawahmu (lebih rendah darimu), dengan begitu
”.sehingga kamu akan meremehkan nikmat Allah ,orang yang berada diatasmu
menahanmu dan Aku meminta tambahan lagi. Lalu beliau bersabda, “Hendaklah keburukanmu
sedangkan kamu sendiri ,mencaci orang lain. Dan janganlah mencari aib orang lain
mencela dirimu bahwa kamu melihat aib orang melakukannya. Cukuplah sebagai bahan untuk
pada dirimu tetapi kamu tidak menyadarinya, atau kamu mengoreksi lain, sedangkan aib itu ada
dengan tangannya kesalahan orang lain sedangkan kamu sendiri melakukannya.” Kemudian
bersabda, “Wahai Abu Dzar, tidak ada menepuk daadku sambil .saw yang mulia, Nabi
daripada pengaturan, tidak ada ketakwaan yang lebih baik kebijaksanaan yang lebih baik
”.sopan santun menjauhi larangan, dan tidak ada kemuliaan yang lebih baik daripada daripada
.Ini hanyalah ringkasan maksud hadits diatas, sedangkan terjemah tekstual tidaklah demikian
Hadits ke-22
ِ‫ٌللا‬
‫اب ه‬َ َ‫ٌللاِ يَتلُونَ كت‬
‫ت ه‬ ٍ ‫سلَم قَا َل َما ا هجت َ َم َع قَو ُم في ِ بَي‬
ِ ‫ت ِمن بُيُو‬ َ ‫علَي ِه َو‬ ‫صلَي ِ ه‬
َ ‫ٌللاه‬ َ ِ‫ٌللا‬
‫سو َل ه‬ُ ‫ٌللاُ عَنهُ أنَ َر‬ َ ‫عَن اَبي ِ ه َُريَرةَ َر‬
‫ضي ِ ه‬
‫ (رواه مسلم وابو‬.ُ‫ٌللاُ ِفي َمن ِعن َده‬ ُ َ ُ َ
‫الرحمة َو َحفته ُم المآلئكة َوذك ََره ُم ه‬ ُ َ ُ َ
َّ ‫س ِكينة َوغشِيت ُه ُم‬ َ ‫سونَه فِي َما بَ ْينَ ُهم إال نز عليْه ُم ال‬
ْ‫لت‬ َ َ ُ ‫َويَتَدَا َر‬
)‫داوود‬
Tidaklah suatu kaum “ ,Dari Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda
Allah, mereka membaca kitab Allah berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah
mereka, melainkan diturunkan ke atas mereka dan saling mengajarkannya di antara
mereka, para malaikat mengerumuni mereka, dan Allah Swt. sakinah, rahmat menyirami
Hr. Muslim dan Abu ( ”.mereka di kalangan (malaikat) yang ada disisinya menyebut-nyebut
)Dawud
pesantren yang Hadits ini menerangkan keutamaan khusus madrasah-madrasah dan pondok
memiliki derajat sangat tinggi, sehingga jika memiliki berbagai kemuliaan. Setiap kemuliaan itu
umurnya untuk mendapatkan suatu kemuliaan saja, itu pun masih seseorang menghabiskan
terakhir, yaitu sangat banyak nikmat yang diperolehnya. Khususnya keutamaan yang murah dan
kita dimajelis Kekasih kita merupakan akan disebut-sebut di majelis Allah. Dan disebutnya nama
.dibandingkan dengan apapun nikmat yang tidak bisa
riwayat. Ulama hadits telah telah banyak disebutkan dalam berbagai sakinah Mengenai turunnya
tidak ada pertentangan diantara perbedaan mereka, banyak menjelaskan penafsirannya, tetapi
.akan memiliki maksud yang sama bahkan jika disatukan
adalah sejenis udara khusus yang mempunyai wajah manusia. Suji sakinah menafsirkan .r.a Ali
nama sejenis mangkuk di surge yang terbuat dari emas adalah sakinah berpendapat bahwa .rah.a
sakinah untuk mencuci hati para Nabi. Sebagian ulama mengatakan bahwa yang digunakan
mendukung pendapat yang mengatakan bahwa .rah.a adalah suatu rahmat khusus. Thabrani
sebagai kedamaian. Pendapat sakinah adalah ketenangan hati. Sebagian lagi menafsirkan sakinah
adalah sakinah sebagai kewibawaan. Dan lainnya lagi menafsirkan sakinah lain menyebutkan
.malaikat. Selain itu masih banyak penafsiran lainnya
arti sakinah mencakup semua yang bahwa Fathul-Bari menulis dalam .rah.a Hafizh Ibnu Hajar
rah.a menafsirkan bahwa sakinah adalah gabungan telah disebutkan di atas. Imam Nawawi
.rahmat, dan lain-lainnya, yang diturunkan bersama malaikat ,antara ketenangan
,Berfirman .Swt Allah
.)Qs. At Taubah [9] : 40( ”.Maka Allah menurunkan sakinah-Nya ke atasnya“
:Dalam ayat yang lain disebutkan
Qs. Al Fath ( ”.Dialah yang menurunkan sakinah ke dalam hati orang-orang yang beriman“
)[48]:4
)Qs. Al Baqarah [2]:248( ”…Di dalamnya terdapat ketenangan dari Rabbmu…“
Ternyata banyak sekali ayat al Qur’an dan hadits yang menyebutkan kabar gembira itu.
berjanji kepada saudaranya pernah .r.a bahwa Ibnu Tsauban Ihya Diriwayatkan dalam kitab
ternyata ia baru tiba keesokan paginya. Ketika bahwa ia akan berbuka shaum bersama, tetapi
penyebab keterlambatannya, Ibnu Tsauban menjawab, “Seandainya saudaranya menanyakan
keterlambatanku ini. karena janjiku kepadamu, tentu aku tidak akan membuka rahasia bukan
aku telah terlambat hingga waktu Isya. Kejadiannya adalah sebagai berikut: tanpa disengaja
bahwa aku harus shalat Witir, karena aku tidak tenang jika Setelah shalat Isya aku merasa
Ketika aku .datang pada malam itu, dan hal itu akan menjadi sisa tanggung jawabku kematian
hijau yang dipenuhi berbagai sedang membaca do’a Qunut, terlihat olehku sebuah taman Surga
memandang taman itu, sehingga tanpa terasa tibalah waktu jenis bunga. Demikian asyiknya aku
”.Shubuh
dahulu, namun hal itu akan Kisah seperti di atas juga telah banyak terjadi pada alim ulama kita
segala sesuatu kecuali dengan Allah semata, serta diperoleh jika telah terputus hubungan dengan
.secara sempurna kepada-Nya dengan bertawajuh
menjelaskan hal itu. Mengenai ‘malaikat yang datang mengelilingi’, banyak riwayat yang
telah banyak dijelaskan dalam kitab-kitab ,.r.a Demikian juga mengenai kisah Usaid bin Hudhair
.sedang membaca al Qur’an, ia merasa ada segumpal awan mendekatinya hadits. Yaitu ketika ia
Itu adalah para malaikat “ ,maka beliau bersabda .saw Ketika hal itu ditanyakan kepada Nabi
Qur’an. Begitu banyak malaikat yang datang, yang datang untuk mendengarkan bacaan al
kumpulan awan.” Suatu ketika, seorang sahabat merasakan ada awan sehingga terlihat seperti
yaitu rahmat yang ”,sakinah bersabda, “Itu adalah .saw mengiringinya, maka Rasulullah yang
hadits ini diriwayatkan dengan lebih ,Shahih Muslim diturunkan karena bacaan al Qur’an. Dalam
:jelas lagi, dan kiamat terakhir dari hadits tersebut adalah
maka kemuliaan ,Siapa yang karena kemaksiatannya menjauhkan ia dari rahmat Allah“
”.rahmat Allah keturunannya tidak dapat mendekatkan dirinya kepada
dapat disamakan di Orang yang mulia nasabnya tetapi sering berbuat dosa dan maksiat tidak
bertakwa kepada Allah. Al Qur’an hadapan Allah dengan orang yang hina nasabnya tetapi
:menyebutkan
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang .…‘
)al Hujarat [49]:13( ”…paling bertakwa
Hadits ke-23
َ َ‫ٌللاِ بِشَيء اَف‬
ِ ‫ض َل ِم َما َخ َر َج ِمنهُ يَعنَي‬ ِ َ‫سلَ َم اِن ُك ُم آل ت‬
‫رجعُونَ اِلي ه‬ َ ‫ع َلي ِه َو‬ ‫صلَي ِ ه‬
َ ُ‫ٌللا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫ٌللاُ عَنهُ قَا َل‬
َ ‫سو َل‬ ‫عَن أبِي ذُ ٍر َرضَي ه‬
)‫ (رواه الحاكم وصححه أبو داوود في مراسيله عن جبير بن نفير والبترمذي عن امامة بمعناة‬. َ‫القُران‬
sesunggguhnya kalian tidak ,Dari Abu Dzar r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda
sesuatu yang lebihh utama selain membawa akan kembali kepada Allah dengan membawa
)Hr. Hakim( ”.al Qur’an apa yang keluar dari-Nya, yakni
mendekatkan kita kepada Allah Berdasarkan beberapa riwayat, jelas bahwa tidak ada yang dapat
berkata, Seakan-akan aku melihat .rah.a Hambal al Qur’an. Imam Ahmad bin kecuali dengan
diri mimpiku dan aku bertanya kepada-Nya, ‘Apa yang terbaik untuk mendekatkan Allah dalam
Qur’an).” Aku bertanya, menjawab “Ahmad, kalam-Ku (yakni al .Swt kepadaMu?” Allah
memahaminya?” Allah berfirman, “Paham atau “Membaca dengan memahaminya atau tanpa
”.mendekatkan kepada-Ku tidak, keduanya akan
dengan al Qur’an. Jelaslah bahwa cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah
Hujjatul Khalaf Syaikh Abdul Aziz Dahlawi ,Diterangkan dalam tafsir Syaikh Baqiyatus Salaf
penafsirannya adalah bahwa suluk kepada Allah atau untuk mencapai yang kesimpulan dan
:tiga cara derajat ihsan kepada-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya adalah dengan
Dalam syari’at lebih dikenal dengan istilah tafakkur dan tadabbur, dan dalam .Tashawwur .1
.muraqabah istilah tasawwuf lebih dikenal dengan
.Dzikir Lisan .2
.Tilawah al Qur’an .3
Cara yang pertama sebenarnya adalah dzikir Qalbi (dzikir dengan hati). Pada dasarnya, hanya
;dzikir secara umum, baik dengan hati atau dengan lisan ,Pertama :dilakukan dengan dua cara
.dzikir dengan tilawat al Qur’an ,Kedua
Dengan menyebut salah satu nama Allah berulang-ulang, maka tujuan dzikir akan didapatkan,
kepada-Nya) dan menimbulkan perasaan bahwa yang bertawajuh( mudrikah yakni memperoleh
ma’iyyat kita. Jika terus berlangsung seperti itu, maka itulah diingat itu ada didepan
:kebersamaan dengan Allah) sebagaimana yang diterangkan di dalam hadits(
ُ ‫ص ُر بِ ِه َويَدُ اّلَتي يَب ِْط‬
.‫س ِب َها‬ ُ ‫ص َرهُ اّلَ ِذي يَ ْب‬
َ َ‫ي بِالنّ َوافِ ِل َحتَّى اَحْ بَبْتهُ فَ ُك ْنتُ َس ْمعَهُ الَذِي يَ ْس َم ُع بِ ِه َوب‬
َّ ‫َل يَزَ ا ُل َع ْبدِي يَتَقَربُ إِل‬
Aku menciptakannya. Hamba-Ku selalu mendekati-Ku dengan amal nawafil (sunnat), sehingga“
ia mendengar, menjadi Maka Aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya
tangannya yang ia memegang dengannya, penglihatannya yang ia melihat dengannya, menjadi
”.ia berjalan dan menjadi kakinya yang dengannya
kepadanya dan akan menjadi Apabila seseorang hamba memperbanyak ibadah, Allah akan dekat
.akan mengikuti keinginan Allah penjaganya. Mata, telinga, dan yang lainnya
karena fardhu itu sudah Dalam riwayat itu dikatakan ‘memperbanyak shalat-shalat nafil’ adalah
sehingga sangat penting bagi kita untuk selalu ,ditetapkan jumlahnya, tidak boleh dilebihkan
di dalam ibadah kita sebagaimana telah diterangkan sebelumnya. merasakan kehadiran Allah
Allah Yang Kita seperti ini hanya digunakan untuk mendekati Dzat cara bertaqarrub ,Namun
hanya dengan sering menyebut namanya. cintai. Kita tidak mungkin dapat mendekati manusia
:seperti ini harus ada dua hal Karena untuk bertaqarrub
baik secara lisan ,Yang diingat harus mengetahui dzikir setiap orang yang mengingatnya .1
.yang berbeda ataupun di dalam hati, walaupun dalam waktu dan bahasa
manifestasi) dan memenuhi keinginan orang yang mengingatnya, ( Dia harus mampu bertajalli .2
pendekatan), atau dikenal dengan ( tadalli kedekatan) dan( dunuw yang biasa disebut dengan
)kedekatan( qrub turun) dan( nuzul istilah
diatas hanyamungkin taqarub Kedua sifat ini hanya dimiliki oleh Allah Swt., sehingga cara
.untuk mendekatkan diri kepada Dzat Allah. Disebutkan didalam hadits Qudsi
”.Barangsiapa mendekati-Ku sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta“
berjalan dan berlari. Dan Ini sekadar perumpamaan, sebab sesunggguhnya Allah Maha Suci dari
dan lebih dekat daripada usaha dan keinginan keinginan serta usaha Allah lebih tawajjuh
mengingat dan mencari-Nya. Mereka memang pantas mendapatkan kasih seseorang yang selalu
mengingatnya ia Allah, sebab sifat Rabb Yang Maha Mulia adalah selama orang yang saying
.dan kedekatan Allah padanya pun terus menerus tawajuh terus berdzikir, maka
pun yang tidak bertujuan adalah untuk mengingat Allah Swt., tidak ada stu ayat Kallamullah
bahwa al Qur’an memiliki sifat-sifat dzikir untuk mengingat Allah. Hal itu menegaskan
dijelaskan diatas. Dan satu kelebihan khusus lainnya yang ada pada al sebagaimana yang telah
ucapan jelas akan Qur’an yang dapat mendekatkan kita kepada Allah adalah bahwa setiap
sebagaimana orang yang membaca ;membawa sifat dan pengaruh terhadap pembicaraannya
maka akan mengakibatkan pengaruh buruk baginya. Dan ,ayar’ir-sya’ir orang fasik dan durjana
.sya’ir orang-orang yang bertakwa akan menyebabkan ia juga bertakwa orang yang membaca
dan filsafat akan Dengan alasan inilah maka dikatakan bahwa banyak mempelajari ilmu logika
mengkaji hadits akan menimbulkan kesombongan dan keangkuhan. Sedang banyak
walaupun dari segi bahasa, bahasa Persia dan ,menimbulkan sifat tawadhu’. Oleh sebab itu
bahasa, tetapi karena perbedaan pada pengarangnya dapat memberikan Inggris itu sama-sama
akan mempengaruhi pengaruh yang berbeda terhadap pembacanya. Singkatnya, setiap bacaan
.pembacanya
menimbulakn pengaruh Demikian pula dengan terus-menerus membaca al Qur’an, tentu akan
menjadi kaidah bagi setiap [engarang, khusus dari Sang Pencipta kepada pembacanya. Telah
betul-betul memperhatikan tulisannya, berarti ia memperhatikan dan bahwa jika ada orang yang
memperhatikannya. Demikian pula mencintai pengarang itu sehingga pengarang itu pun akan
firman-firman Allah Swt., maka akan lebih mendekati-Nya. orang yang senantiasa membaca
.Yang MAha Mulia menganugerahkan Taufik-Nya kepada kita Semoga Allah
Hadits ke-24
‫ٌللاِ؟ قَا َل أه ُل‬
‫سو َل ه‬ ُ ‫ار‬َ َ‫ َمن ههم ي‬:‫اس َقالهوا‬ ِ ‫س َل َم اِنه هٌللِ اَه ِلينَ ِمنَ النه‬
َ ‫علَي ِه َو‬ ‫صلَي ه‬
َ ُ‫ٌللا‬ َ ِ‫ٌللا‬
‫سو ُل ه‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫ٌللاُ عَنهُ قَا َل‬
‫ضي ِ ه‬َ ‫عَن اَنَ ٍس َر‬
)‫ (رواه النسائي وابن ماجه والحاكم واحمد‬.ُ‫صتهه‬ ‫القُرانَ هُم أه ُل ه‬
‫ٌللاِ َو َخا ه‬
Sesungguhnya Allah memiliki “ ,Dari Anas r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda
sahabatnya bertanya, “Siapakah mereka, ya keluarga dari kalangan manusia.” Para
Ahlul Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-“ ,Rasulullah?” Beliau menjawab
)Hr. nasai, Ibnu Majah, Hakim, dan Ahmad( ”.istimewa-Nya orang
Ahli al Qur’an adalah orang-orang yang senantiasa sibuk dengan al Qur’an. Mereka diberi
dan orang-orang istimewa-Nya, sehingga jelaslah bahwa Allah ahlullah keistimewaan sebagai
Barangsiapa yang .senantiasa memperhatikan orang yang selalu sibuk membaca al Qur’an akan
menjadi orang istimewa-Nya. Betapa selalu bersaman-Nya tentu akan menjadi ahli-Nya dan
,ahlullah pengorbanannya saja ia telah disebut sebagai tinggi kemuliaannya, dengan sedikit
.sehingga dengan keistimewaannya itu ia akan dimuliakan
suatu majelis terhormat, Padahal untuk memasuki istana di dunia ini atau untuk menjadi anggota
dikorbankan? Meskipun harus dengan menghinakan berapa banyak harta dan jiwa yang mesti
demi mengambil hati peserta siding, tetapi kita tetap menganggap bahwa diri dan menahan malu
anggap sebagai suatu itu suatu kebaikan. Sebaliknya, usaha untuk mendalami al Qur’an kita
.kerugian
”.Perhatikan perbedaan jalan, manakah yang kau tuju dan kemana jalan itu menuju“
Hadits ke-25
‫ (رواه‬.‫ران‬ ‫سلَ َم َما أ ِذنَ ه‬
ِ ُ‫ٌللا ِلشَىء َك َما أ ِذنَ ِلنَ ِب ٍى يَتَغَني ِبالق‬ َ ‫علَي ِه َو‬ ‫صلَي ه‬
َ ُ‫ٌللا‬ َ ِ‫ٌللا‬
‫سو ُل ه‬ُ ‫قَا َل َر‬:َ‫ٌللاُ عَنهُ َقال‬
‫ضي ِ ه‬ َ ‫يرةَ َر‬
َ ‫عَن أبي ِ ه َُر‬
)‫بخارى ومسلم‬
Allah tidak pernah ,Dari Abu Hurairahr.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda
sebagaimana Dia mendengarkan dengan mendengarkan sesuatu dengan penuh perhatian
)Hr. Bukhari dan Muslim( ”.yang melagukan al Qur’an penuh perhatian kepada seorang nabi
Telah kita ketahui sebelumnya bahwa Allah Swt. memberikan perhatian istimewa kepada kalam-
membaca al Qur’an dengan adab yang sempurna, oleh karenanya, maka Allah .a.s Nya. Anbiya
perhatian Allah tentu ,sangat memperhatikan mereka. Apalagi dengan suara mereka yang merdu
akan mendapatkan perhatian dari a.s Anbiya lebih besar lagi. Sedangkan orang-orang setelah
.Allah Swt. sesuai dengan taraf keindahan bacaan mereka
Hadits ke-26
‫ (رواه‬.‫ب القَ ْينَ ِة اِلي قَ ْينَتِ ِه‬ ِ ‫رآن ِم ْن ص‬
ِ ‫َاح‬ ِ ُ‫ش ُد أُذهنًا ِإلي قَ ِار ِئ الق‬
َ َ‫صلَي ِ هللاُ ا‬َ ِ‫ٌللا‬
‫سو ُل ه‬ُ ‫ َقا َل َر‬:َ‫ٌللاُ عَنهُ قَال‬
‫بن عَبي ٍد َرضَي ه‬ ِ َ‫ع َْن فُضَالَة‬
.)‫ابن ماجه وابن حبان كذا في شرح االحياء قلت وقال الحاكم صحيح على شرطهما وقال الذهبي منقطع‬
bersabda, “Allah lebih .Dari Fudhalah bin Ubaid r.a. berkata bahwa Rasulullah saw
pembaca al qur’an dari pada seorang tuan mendengarkan dengan penuh perhatian kepada
Hr. Ibnu Majah, Ibnu Haban, dan ( ”.hamba perempuannya yang mendengarkan nyanyian
.)Hakim Berkata Sahih dengan syaratnya, dan Aldhahibi berkata Mungatie
syari’at agama telah Telah menjadi fitrah dan adat kita menyukai nyanyian. Namun, karena
tidak akan mendengarkannya. Walaupun melarangnya, maka orang-orang yang kuat beragama
mendengarkan nyanyian hamba sahaya wanitanya. Tetapi al demikian, seorang tuan boleh
:boleh dinyanyikan seperti lagu. Hal itu berdasarkan hadits Qur’an tidak
”!Hindarilah oleh kalian (membaca al Qur’an) dengan nada orang bercinta“
nada-nada musik dan Maksudnya, jangan membaca al Qur’an dengan nada yang diatur oleh
orang yang membaca al Qur’an seperti itu suara penyanyi lagu cinta. Alim ulama menulis bahwa
berdosa besar. Al Qur’an hendaknya dibaca dengan merdu dianggap fasik dan pendengarnya
nyanyian, tanpa lagu yang berlebihan. Diantara sekian banyak hadits yang tanpa nada
dengan suara yang menerangkan hal ini adalah hadits yang berbunyi, “Hiasilah al Qur’an
”.melipatgandakan keindahan al Qur’an merdu.” Hadits yang lain menyebutkan, “Suara merdu
.r.a ketika Abdullah bin Mas’ud ,al Ghunyah menulis di dalam rah.a Syaikh Abdul Qadir Jailani
rumah. Dalam di Kufah ada sekelompok ahli maksiat yang sedang berkumpul di sebuah berjalan
dengan diiringi alat music. kumpulan itu, seorang penyanyi yang bernama Zadzan menyanyi
berkata, “Alangkah baiknya jika suara itu jika Mendengar suaranya yang merdu, Ibnu Mas’ud
al Qur’an.” Lalu ia menutupkan kain dikepalanya dan meninggalkan digunakan untuk membaca
tahulah ia itu. Mendengar ucapan itu, Zadzan pun bertanya kepada orang lain, maka tempat
sahabat Nabi saw., Ucapan itu bahwa orang itu adalah Abdullah bin Mas’ud, salah seorang
sehingga ia hancurkan alat-alat musiknya dan mulai sangat bberpengaruh kedalam hatinya
di kemudian hari, ia dikenal sebagai seorang ulama pada ..r.a Mas’ud menjadi pengikut Ibnu
.zamannya
yang lebih indah, Banyak riwayat yang menganjurkan agar membaca al Qur’an dengan suara
dengan suara seperti nyanyian namun banyak juga riwayat yang melarang membacanya
bahwa Nabi saw. bersabda, “Bacalah al berkata .r.a sebagaimana riwayat diatas. Hudzaifah
membacanya seperti seorang yang mabuk cinta atau seorang Qur’an dengan gaya Arab, jangan
Nasrani. Sebentar lagi aka nada suatu kaum yang membaca al Qur’an dengan Yahudi atau
meratapi duka, dilagukan seperti para penyanyi dan seperti orang yang berteriak-teriak
Mereka akan mendapat fitnah dan orang- .bacaannya tidak akan bermanfaat sedikit pun baginya
”.mereka itu bagus pun kan terkena fitnah orang yang menganggap bacaan
Siapakah yang palinh bagus “ ,.berkata, “Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw .r.a Thawus
saw., menjawab, ‘Seseorang yang jika kamu suaranya dalam membaca al Qur’an?” Beliau
terasa bahwa ia takut kepada Allah, yakni dari suaranya terasa ia melihatnya membaca al Qur’an
”.keadaan takut dalam
kecuali sesuai Merupakan kenikmatan dari Allah bahwa Dia tidak membebani seseorang itu
Allah mengutus malaikat dengan dengan kemampuannya. Sebuah hadits menyebutkan bahwa
yang membaca al Qur’an tetapi ia tidak mampu tugas khusus, yaitu jika ada seseorang
maka malaikata akan membawanya ke langit setelah ia memperbaiki ,membacanya dengan benar
.orang itu terlebih dahulu bacaan
”.Ya Allah, aku tidak mampu menghitung pujian bagi-Mu“
Hadits ke-27
‫انآء اللَّي ِل‬ َ ِ‫سدُوا القُرآنَ َوأتْلُ ْوهُ حَقَّ ت‬
ِ ‫الوت ِه ِم ْن‬ ِ ُ‫ َيا أه َل الق‬:‫سلَّ َم‬
َّ ‫رآن َال تَت َ َو‬ َ ‫صلّى علي ِه َو‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:َ‫عبَ ْي َدةَ ال ُملَ ْي ِك ّي قَال‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ع َْن‬
ً َ ُ َ َّ‫إن‬َ ُ َ ُ َ َ َ‫ن‬ ْ ُ َّ َ َ ّ َ َ
)‫ (رواه البيهقيفي شعب األيمان‬.‫َار َوافش ُْوهُ َوتغن ُوهُ وت َد َّب ُروا َما في ِه لعَل ُك ْم تف ِل ُح ْو َوال تعَ َّجلوا ث َوابَه ف له ث َوابا‬ ْ َّ
ِ ‫َوالنه‬
bersabda, “Wahai ahli-ahli al .Dari Ubaidah al Mulaiki r.a. berkata bahwa Rasulullah saw
Qur’an sebagai bantal dan bacalah al Qur’an Qur’an, janganlah kalian menggunakan al
bacaan pada malam dan siang hari, sebarkanlah ia, bacalah ia dengan sebenar-benarnya
beruntung. suara merdu, dan pikirkanlah isi kandungannya! Mudah-mudahan kalian dengan
karena ia mempunyai ganjaran ,)Janganlah kalian meminta disegerakan upahnya (didunia
)Hr. Baihaqi – Syu’abul Iman( ”.)(diakhirat
:Hadits diatas mengandung beberapa pelajaran bagi kita
.Jangan jadikan al Qur’an sebagai bantal. Pernyataan ini mempunyai dua pengertian )1(
menggunakan al Qur’an sebagai bantal, perbuatan ini jelas menyalahi adab. Ibnu Hajar ,Pertama
menulis menjadikan al Qur’an sebagai bantal menjulurkan kaki ke arahnya, .rah.a
mengandung maknakiasan, yakni ,Kedua .membelakanginya dan menginjaknya, adalah haram
atas bantal seperti yang dilakukan di kuburan- melalaikan al Qur’an dan membiarkannya di
untuk mendapat berkah, al Qur’an diletakan diatas bangku di samping kuburan, yakni sekedar
Qur’an adalah untuk nisan. Hal ini sama dengan mengabaikan hak al Qur’an, sebab hak al batu
.dibaca
semaksimal Membaca al Qur’an sesuai haknya, yakni dengan menjaga adab-adabnya )2(
:mungkin, sebagaimana disebutkan dalam al Qur’an
Orang-orang yang telah Kami berikan al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan “
)Qs. Al Baqarah [2] : 121( ”…bacaan yang sebenarnya
dan membacanya ,Yaitu membaca dengan penghormatan seperti halnya terhadap perintah raja
dari seorang kekasih, demikianlah dengan penuh rasa cinta sebagaimana halnya membaca surat
.hendaknya kita membaca al Qur’an
Menyebarkan al Qur’an, baik melalui ceramah, tulisan, dorongan, perbuatan, atau dengan )3(
kita menyebarkan dan mengembangkan al Qur’an. Tetapi para menyuruh .saw cara apapun. Nabi
malah beranggapan bahwa membacanya merupakan perbuatan sia-sia. Padahal cendekiawan
sebuah syair …saw mereka mengaku sebagai orang Islam dan orang yang mencintai Rasulullah
:Persia menyatakan
Wahai orang A’rabi, aku takut kamu tidak akan sampai ke ka’bah karena jalan yang kamu “
.tempuh menuju ke Turkistan
kita lakukan malah berusaha menyuruh kita agar menyebarkan al Qur’an, tetapi yang .saw Nabi
anak-anak kita peraturan wajib belajar, sehingga anak- merintanginya. Kita menetapkan bagi
al Qur’an dan beralih ke sekolah umum. Kita membenci para Ustadz di anak terjauh dari
sehingga kita tidak ,madrasah, karena kita anggap mereka telah menyia-nyiakan umur anak kita
mungkin saja berbuat salah, tetapi jika kita memasukan anak kita ke madrasah. Para ustadz itu
masalah ini atau melepaskan tanggung jawab dan kewajiban menyebarkan berlepas tangan dari
jawab atasnya. Qur’an, maka dalam keadaan demikian kitapun sebenarnya tetap bertanggung al
.sendirilah yang akan menanggungnya Sedangkan kekurangan/kesalahan para ustadz itu, mereka
melihat Para ustadz di madrasah mempunyai kekurangan, tetapi apakah hanya dengan
agar tidak belajar di madrsah al kekurangan para ustadz itu lalu kita menahan anak-anak kita
orang tua bahwa ‘ustadz-ustadz di madrasah itu Qur’an? Kita mengirim surat kepada para
membaca atau menghafal al Qur’an hanya karena terpaksa, sehingga beban mengajar anak-anak
mengobati orang yang sakit tersebut sekarang berada di pundak-pundak kalian.’ Hal itu ibarat
tertinggi (di akhirat) kelak, jawaban seperti itu yang batuk dengan racun. Apakah dimahkamah
karena pengurus berikan, bahwa kita terpaksa menarik anak-anak dari belajar al Qur’an akan kita
?madrasah tidak serius dalam mengajar
pelajaran al Qur’an. Silahkan Anda pikirkan sendiri, berapa banyak perhatian kita terhadap
pemerintah saja, tiga perempat perhatian kita Untuk membuka toko kain untuk menjadi pegawai
mempelajarinya. Padahal Allah telah menegaskan pentingnya mempelajari al tercurah untuk
.Qur’an daripada yang lainnya
.Membaca al Qur’an dengan suara merdu, sebagaimana telah dijelaskan pada hadits yang lalu )4(
bahwa Allah berfirman ,Ihya Merenungkan makna kandungan al Qur’an. Dijelaskan di dalam )5(
tidak malu kepada-Ku? Jika kalian menerima di dalam Taurat, “Wahai hamba-Ku, apakah kalian
sedang berjalan di jalan, maka kalian akan berhenti dan duduk di surat dari kawanmu dan kalian
setiap tempat untuk membacanya dengan penuh perhatian dan berusaha memahami suatu
Aku telah menjelaskan ,perkataannya. Sedangkan Aku telah menurunkan kitab-Ku kepadamu
yang penting, Aku telah mengulanginya segala sesuatu di dalamnya dan mengenai masalah
memperhatikannya, tetapi kalian tidak memperhatikannya, tetapi kalian beberapa kali agar kalian
kawanmu? “Wahai tidak mempedulikannya. Apakah kalian anggap Aku ini lebih rendah dari
dekatmu,kamu akan segera hamba-Ku, jika ada kawanmu yang duduk berbicara di
memikirkan ucapannya. Jika ada yang menyela mendengarkannya dengan penuh perhatian dan
kamu akan menegurnya dengan isyarat tanganmu. Aku telah ,di tengah pembicaraannya
mempedulikannya. Apakah kepadamu melalui kitab-Ku, tetapi sedikit pun kamu tidak berbicara
ini, sudah dijelaskan tadabbur kawanmu?” mengenai kalian anggap Aku ini lebih rendah dari
.dalam muqaddimah dan dalam hadits ke-8
sedikitpun dari jangan mengharapkan upahnya di dunia ini, yakni jangan menerima upah )6(
lebih besar di akhirat kelak. Jika kita membaca al Qur’an, sebab kita akan mendapat pahala yang
membacanya di dunia ini, hal itu ibarat orang yang lebih senang mengharapkan upah dari
.uangnya dengan kulit-kulit kerang menukar
keduniaan, maka hilanglah bersabda, “Apabila ummatku telah mengagungkan .saw Rasulullah
maka ,amar ma’ruf nahi mungkar meninggalkan kehebatan Islam darinya. Dan apabila ummatku
diharamkan atas mereka keberkahan wahyu.” Yakni disulitkan memahami al Qur’an.
.al Ihya Demikianlah penjelasan di dalam
”.Ya Allah, perihalalah kami darinya“
Hadits ke-28
‫الماِئ ْينَ وأُع ِْطيْتُ َمكَانَ اإل ْن ِج ْي ِل‬ ِ ‫الزبُ ْو َر‬َّ َ‫س ْب َع ال ُّطو َل َوأُع ِْطيْتُ َمكَان‬ َّ ‫ع ْنهُ َرفَعَهُ أُع ِْطيْتُ َمكَانَ الت َّ ْوراة ال‬ َ ُ‫ع َْن َواثِلةَ َر ِض َي هللا‬
)‫ (رواه احمد في الكبير كذا في جمع الفوائد‬.‫ص ِل‬ َّ َ‫ضلتُ ِبال ُمف‬ ّ ِ ُ‫ا ْل َمثَاني ِ َوف‬
telah diberi Sab’a Thuwal Dari Watsilah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Aku
pengganti Zabur, Matsani sebagai pengganti Injil, sebagai pengganti Taurat, Mi’in sebagai
)Hr. Ahmad ~ Jam’ul Fawa’id( ”.anugerah istimewa kepadaku dan Mufashshal sebagai
surat yang Tujuh( Sab’at Thuwal Tujuh surat pertama dalam al Qur’an disebut sebagai
surat-surat yang mengandung sekitar seratus ( terpanjang), sebelas surat disebut sebagai Mi’in
surat yang berulang-ulang), dan dari sini sampai khatam ( Matsani disebut ayat), dua puluh surat
.surat yang dipisah-pisahkan). Inilah pendapat yang termasyhur( Mufashshal al Qur’an disebut
Sab’at Thuwal Ada beberapa surat yang menjadi perbedaan, apakah termasuk dalam golongan
Namun, perbedaan itu tidak .Mufashshal atau Matsani termasuk dalam golongan ,Mi’in dan
tujuan hadits diatas. Maksud hadits diatas adalah berpengaruh sedikitpun terhadap maksud dan
mengandung kitab-kitab Samawi yang mansyur yang telah diturunkan bahwa al Qur’an
yaitu surat-surat istimewa yang tidak ,Mufashshal sebelumnya. Dan sebagai tambahannya adalah
.ada dalam kitab-kitab sebelumnya
Hadits ke-29
‫ض ِمنَ ا ْلعُرى‬ ْ َ‫ض ُه ْم َلي‬
ٍ ‫ستَتِ ُر ِببَ ْع‬ ِ ‫آء ا ْل ُمه‬
َ ‫َاج ِر ْينَ وإنَّ بَ ْع‬ ِ َ‫ضعَف‬
ُ ‫صاَب ٍة ِم ْن‬ َ ‫ستُ في ِ ِع‬ ْ َ‫س ِع ْي ِد اْل ُخد ِْري ِ رضي هللا عنه قَا َ َل َجل‬ َ ‫ع َْن أ ِب ْي‬
ُ‫سلَّ َم ث َّم‬ َ
َ ‫ئف‬ َ
ُ ‫سكَت الق ِار‬ َ ‫سل َم‬َّ َ ‫س ْو ُل هللاِ صلى هللا عليه و‬ َ َ َ َ
ُ ‫ فل َّما قا َم َر‬،‫عل ْينا‬ َ َ َ
َ ‫سل َم فقا َم‬ َّ َ
َ ‫عل ْي ِه َو‬ َّ
َ ُ‫صلى هللا‬ َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ئ يَ ْقرأ ُ اِذ جَآ َء َر‬
ْ ‫َوقَ ِار ه‬
‫ِي َمعَ ُه ْم قَا َل‬ ْ ‫ص ِب َر نَ ْفس‬ ْ َ ‫ِي َجعَ َل ِم ْن أمتي َم ْن ا ُ ِم ْرتُ ا َ ْن ا‬ ْ ‫ب هللاِ تَعالى َفقَا َل ال َح ْم ُدهللِ الذ‬ ْ َ‫صنَعُ ْونَ ؟ قُ ْلنَا ن‬
ِ ‫ست َ ِم ُع اِلى ِكتَا‬ ْ َ ‫قَا َل َما ُك ْنت ُ ْم ت‬
َ‫َاج ِر ْين‬ِ ‫اليك ال ُمه‬
ِ َ‫صع‬ َ َ َ ُ َ ُ َ ُ َّ َ َ َ َ َ
َ ‫س ِه فِ ْينا ث َّم قا َل بِ َي ِد ِه هكذا فت َحلق ْوا َوبَ َرزتْ ُو ُج ْوه ُه ُم له فقا َل ابش ُِر ْوا يَا َم ْعش ََر‬ َ ُ َ ْ َ
ِ ‫سطنا ِليَعُ ِد َل بِنف‬َ ْ ‫س َو‬ َ َ‫فَ َجل‬
.)‫ (رواه ابو داوود‬.ٍ‫سنَة‬ ُ ‫ْف َي ْو ٍم َوذَ ِلكَ َخ ْم‬
َ ‫س ِمائَ ِة‬ ِ َ‫نو ِر التَّا َّم َي ْو َم ا ْل ِق َيا َم ِة تَ ْد ُخلُ ْونَ ا ْل َج َّن َة َق ْب َل ا َ ْغنِي‬
ِ ‫آء ال َّن‬
ِ ‫اس ِبنِص‬ ْ ‫ِبا ُّل‬
ketika aku duduk dengan Dari abi Sa’id al Khudri r.a., ia menceritakan, “Pernah pada suatu
sebagian mereka menutupi dirinya dengan ,sekumpulan Muhajirin yang lemah. Dan sungguh
terlihat auratnya, sedang seorang Qari membacakan (al Qur’an) sebagian lainnya agar tidak
Ketika .kami. Tiba-tiba datanglah Rasulullah saw. lalu berdiri diantara kami kepada
member salam dan bertanya, Rasulullah saw. berdiri, Qari itu pun diam, kemudian beliau
menjawab, ‘Kami sedang mendengarkan bacaan ‘Apa yang sedang kamu lakukan?’ Kami
bersabda, ‘Segala puji bagi Allah Yang telah menjadikan sebagian kitab Allah Swt..’ ‘Beliau
beliau orang-orang yang aku perintah agar bersabar bersama mereka.’ Kemudian umatku
tangan beliau, duduk ditengah mengatur kami. Kemudian beliau berisyarat dengan
tertuju kea rah beliau. Lau beliau ‘Melingkarlah kalian seperti ini!’ Maka wajah mereka pun
wahai sekalian Muhajirin yang miskin, (kalian akan ,bersabda, ‘Bergembiralah kalian
yang sempurna pada hari Kiamat. Kalian akan masuk Surga setengah mendapatkan cahaya
sama dengan lima )lebih dulu daripada orang-orang kaya, sedang setengah hari (akhirat hari
)Abu Dawud( ”.’ratus tahun
tertutupi, sebab apabila Telanjang badan’ maksudnya adalah yang diluar batas aurat tidak‘
tetap menutupinya. Oleh karena itu dimajelis didepan umum, walaupun bukan aurat, mereka
duduk menutupi saudaranya yang tidak memiliki cukup pakaian agar tersebut mereka saling
mereka tidak ,datang .saw saudaranya itu tidak terlihat oleh orang lain. Ketika Rasulullah badan
baru menyadarinya ketika beliau segera menyadarinya karena ketawajjuhan mereka. Mereka
adab, orang yang membacapun diam sejenak. Meskipun telah berada di depan mereka. Sebagai
langsung bahwa mereka sedang membaca al Qur’an, beliau tetap bertanya melihat .saw Nabi
beliau terhadap tentang apa yang mereka lakukan. Hal ini menunjukan betapa kegembiraan
.amalan mereka
sebanding dengan seribu tahun Dalam hadits diatas juga disebutkan bahwa ‘satu hari di akhirat
,.Swt oleh Allah dunia.’ Hal ini seperti yang difirmankan
Sesungguhnya sehari di sisi Rabbmu adalah seperti seribu tahun dari tahun-tahun yang kamu “
)Qs. Al Hajj [22]: 47( ”.hitung
Namun hitungan ini .)besok( ghadam Inilah sebabnya, mengapa hari Kiamat sering disebut
sedangkan untuk orang-orang kafir, al Qur’an ,hanya berlaku untuk orang-orang yang beriman
:telah menjelaskan
)Qs. Al Ma’aarij [70]: 4( ”.Satu hari kadarnya sama dengan lima puluh ribu tahun“
lagi, sesuai dengan derajat Dan bagi kaum mu’ minin tertentu, waktu tersebut akan lebih singkat
lamanya sehari di akhirat itu hanya seperti dua ,masing-masing. Bahkan bagi sebagian mu’ min
.rakaat shalat Shubuh
ada juga hadits- Banyak sekali riwayat yang menjelaskan keutamaan membaca al Qur’an, dan
bacaan al Qur’an. Amalan apalagi yang hadits yang menjelaskan tentang keutamaan menyimak
sendiri diperintah agar duduk bersama .saw Sehingga Nabi ?dapat melebihi keutamaan ini
.mereka, sebagaimana termakyub dalam hadits diatas
daripada Sebagian ulama berfatwa bahwa mendengarkan bacaan al Qur’an lebih baik
mendengarkannya adalah wajib. membacanya, karena membaca al Qur’an adalah sunnah, sedang
.derajatnya daripada yang sunnah Dan yang wajib itu selalu lebih tinggi
sering diperselisihkan Berdasarkan hadits diatas diambil kesimpulan mengenai masalah yang
antara orang fakir yang bersabar dengan oleh alim ulama, yaitu: Manakah yang lebih utama
kemiskinannya kepada siapapun), dan orang kaya yang kemiskinannya (tidak mengeluh
Allah serta menunaikan kewajibannya. Hadits diatas mendukung pendapat bersyukur kepada
.bahwa orang fakir yang bersabar dengan kemiskinannya adalah lebih utama
Hadits ke-30
‫عفَةه‬ َ ‫سنَةه ُمضَا‬ َ ‫ب هللاِ ُكتِبَتْ لَهُ َح‬ِ ‫ست َ َم َع اِلى ايَ ٍة ِم ْن ِكتَا‬ ْ ‫س َّل َم َم ِن ا‬
َ ‫علَي ِه َو‬
َ ُ‫صلّى هللا‬ َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ َقا َل َر‬:َ‫ع ْنهُ قَال‬
َ ‫بي ه َُري َْرةَ َر ِض َي‬ ْ َ ‫ع َْن ا‬
‫ (رواه احمد عن عبادة بن ميسرة واختلف توثيقه عن الحسن عن ابي هريره والجمهور‬.‫َو َم ْن تالها كَانتْ له ن ْورا يَ ْو َم ال ِق َيا َم ِة‬ ً ُ ُ َ َ َ َ َ
)‫على ان الحسن يسمع عن ابي هريره‬
Barangsiapa “ ,Dari AbuHurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda
untuknya satu kebaikan yang mendengarkan satu ayat dari Kitab Allah, akan ditulis
Hr. ( ”.maka baginya nur pada hari Kiamat ,dilipatgandakan, dan barangsiapa membacanya
)Ahmad
isinya, hadits tersebut Para muhadditsin mempermasalahkan sanad hadits diatas, namun dari segi
kesemuanya menyatakan bahwa mendengar banyak didukung oleh riwayat-riwayat lain yang
besar. Bahkan ada sebagian yang menyebutkan bahwa bacaan al Qur’an pahalanya sangat
.r.a Qur’an lebih baik daripada membacanya. Ibnu Mas’ud mendengarkan bacaan al
duduk diatas mimbar. Lalu beliau bersabda, .saw menceritakan, “Suatu ketika, Rasulullah
untukku!’ Aku menyahut, ‘Ya Rasulullah, bukankah al Qur’an itu ‘Bacakanlah al Qur’an
Beliau bersabda, ’?diturunkan kepada engkau, mengapa aku yang membacakannya untuk engkau
maka ,.saw membacakannya untuk Nabi .r.a ‘Hatiku ingin mendengarnya.’ Lalu Ibnu Mas’ud
”.terlihatlah air mata beliau menetes membasahi mata beliau
berdiri .saw membaca al Qur’an dan Nabi .r.a maula Hudzaifah ,.r.a Suatu ketika salim
dan beliau .r.a disampingnya sambil mendengarkan bacaan al Qur’an Abu Musa al Asy’ari
.memuji bacaannya
Hadits ke-31
‫ص َدقَ ِة َوالُ ُمس ِ ِّر‬َّ ‫آن كَا ْلجا ِه ِر ِبال‬
ِ ‫سلَّ َم الجَا ِه ُر ِبا ْلقُ ْر‬
َ ‫صلَّ َى هللا علي ِه َو‬ ُ ‫ َقا َل َر‬:َ‫ع ْنهُ قَال‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ َ ُ‫ضى هللا‬َ ‫َام ٍر َر‬ ِ ‫ع ْقبَةَ ِبن ع‬
ُ ‫ع َْن‬
.)‫ (رواه الترمذي وابو داوود والنسائي والحاكم وقال صحيح على شرط البخارى‬.‫ص َدق ِة‬ َ َّ ‫بِال‬
Orang yang “ ,Dari Uqpah bin Amir r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda
yang memberikan membaca al Qur’an dengan suara keras adalah seumpama orang
membaca al al Qur’an dengan suara sedekahnya secara terang-terangan, dan orang yang
memberikan sedekahnya secara sembunyi- perlahan adalah seumpama orang yang
.)Hr. Tirmidzi, Abu Daud, Nasa’I dan Hakim( ”.sembunyi
dapat menimbulkan Kadangkala bersedekah dengan terang-terangan itu lebih baik jika hal itu
suatu kebaikan. Namun pada kesempatan semangat bersedekah kepada orang lain atau untuk
sembunyi-sembunyi itu lebih baik jika dikhawatirkan akan yang lai, bersedekah dengan
al riya atau dianggap merendahkan orang lain. Demikian juga dengan membaca menimbulkan
suara perlahan, jika Qur’an, kadangkala dengan suara keras itu lebih baik daripada dengan
al Qur’an dan menyebabkan pahala bagi bacaan itu menyebabkan orang lain bergairah membaca
saat yang lain, membaca dengan perlahan itu lebih baik orang yang mendengarnya. Dan pada
karena itu, mengganggu orang lain, atau dikhawatirkan riya atau karena lainnya. Oleh jika dapat
mempunyai keutamaan masing- baik membaca dengan suara keras atau pelahan, keduanya
itu lebih sesuai, dan kadangkala membaca masing. Kadangkala membaca dengan suara keras
.sesuai dengan suara pelahan lebih
berdasarkan hadits ,Banyak yang berdalil bahwa membaca dengan suara pelahan itu lebih baik
sebuah hadits asy Syu’abu dalam kitab sedekah yang disebutkan di atas. Imam Baihaqi menulis
sebagai ulama melemakan hadits ini), “Amalan yang dikerjakan dengan( ,.r.ha dari Aisyah
terang-terangan.” Jabir sembunyi-sembunyi tujuh kali lipat lebih baik daripada amalan dengan
bersabda, “Janganlah membaca al Quran terlalu keras .saw meriwayatkan bahwa Nabi .r.a
”.sehingga tercampur suara yang satu dengan suara yang lain
dengan suara keras di melihat seseorang yang membaca al Qur’an .r.a Umar bin Abdul Aziz
Tetapi orang yang membaca itu .dalam masjid Nabawi, maka ia menghentikannya
berkata, “Jika kamu membacanya karena .r.a menentangnya. Kemudian Umar bin Abdul Aziz
dengan perlahan. Namun jika kamu membacanya karena manusia, maka Allah, maka bacalah
”.bacaanmu tidak ada gunanya
juga memerintahkan agar membaca al Qur’an dengan suara keras. Dalam .saw Selain itu, Nabi
juga ditulis mengenai kedua cara tersebut, baik dalam riwayat hadits ataupun atsar Syarah Ihya
..r.a sahabat
Hadits ke-32
َ ‫ق َم ْن َج َعلَهُ اَ َما َمهُ قَا َدهُ ا‬
‫ِلى ا ْل َجنَّ ِة‬ َ ‫شفَّ هع َو َما ِح هل ُم‬
‫ص َّد ه‬ َ ‫سلَّ َم القُ ْرآنُ شَافِ هع ُم‬ َ ‫علَي ِه َو‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ‫ع َْن جَا ِب ٍر رضي هللا هللاُ عنهُ ع َِن الَّنَّ ِبي‬
.)‫مطوال وصححه‬ ّ ‫ (رواه ابن حبان والحاكم‬.‫ساقطهُ اِلى الن ِار‬ َّ َ َ َ ‫ف ظه ِْره‬ َ ْ َ َ
َ ‫َو َم ْن َجعَلهُ خل‬
syafaat yang Dari Jabir r.a. Nabi saw., beliau bersabda, “Al Qur’an adalah pemberi
dibenarkan. Barangsiapa syafaatnya diterima dan sebagai penuntut yang tuntutannya
membawanya ke Surga dan barangsiapa menjadikan al Qur’an di depannya, maka ia akan
Hr.Ibnu Hibbab ( ”.mencampakannya ke dalam neraka meletakannya di belakang, ia akan
.)dan Hakim
seseorang, maka Hadits di atas maksudnya adalah, jika al Qur’an member syafaat kepada
dibela oleh al Qur’an, maka syafaatnya akan diterima oleh Allah. Barangsiapa yang
dijelaskan dalam hadits ke-8 yang lalu. Barangsiapa yang pembelaannya dibenarkan seperti telah
al Qur’an, maka al Qur’an akan mengadukan kepada Allah agar meninggikan memperhatikan
akan menuntutnya, derjat mereka. Barangsiapa yang berpaling dari al Qur’an, maka al Qur’an
al Qur’an didepannya, yakni meletakkan mengapa hak-haknya tidak ditunaikan. Barangsiapa
dan menjadikannya sebagai paduan setiap perbuatannya, maka al melaksanakan perintahnya
akan membawanya ke dalam Surga. Dan barangsiapa meletakan al Qur’an Qur’an
.ke neraka dibelakangnya, yakni tidak menaati ajarannya, maka ia akan dilemparkan
meletakan al Qur’an Menurut penyusun, tidak menghiraukan al Qur’an juga tidak termasuk
bagi orang yang tidak mempedulikan al dibelakang. Banyak hadits yang menyatakan ancaman
telah .Swt Bukhari dengan hadits yang panjang bahwa Allah Qur’an. Dijelaskan dalam Shahih
Di antara siksa yang diperlihatkan ..Saw memperlihatkan sebagian siksa-Nya kepada Nabi
dipukulkan batu ke kepalanya dengan sangat keras sehingga kepada beliau adalah orang yang
Qur’an, tetapi ia tidak diberitahu bahwa orang itu telah diajari al .saw hancur. Nabi kepalanya
mengamalkannya pada siang hari. Dan siksa itu mengamalkannya pada malam hari dan tidak
.kiamat berlansung hingga hari
dasarnya, al Qur’an Semoga allah dengan kelembutan-Nya melindungi kita dari azab-Nya. Pada
melalaikannya, sudah sepatutnya ia mendapat adalah nikmat yang sangat agung. Siapa yang
.siksa
Hadits ke-33
ِ َ‫شفَع‬
‫ َيقُ ْو ُل الصّـ ِيا ُم‬،ِ‫ان ل ِلعَ ْبد‬ ْ ‫صـ ِ َيا ُم َوالقُ ْرآنُ َي‬ ّ ‫سلَّ َم ال‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ َقا َل َر‬:َ‫ع ْن ُه َما قَال‬ َ ُ‫ع َم َر َو َرض ََى هللا‬
ُ ‫ع ْب ِدهللاِ بِ ِن‬َ ‫ع َْن‬
‫ (رواه‬.‫شفَّ َعا َ ِن‬ َ ُ‫ش ِفّعني فِي ِه فَي‬ َ ‫ب اِنّي ِ َمنَ ْعتُهُ النَّ ْو َم ِباللّ ْي ِل َف‬ ‫ر‬
ِّ َ ْ ُ‫آن‬ ‫ر‬ُ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫ل‬ُ ‫و‬ُ
ْ َ‫ق‬‫ي‬
َ ‫و‬ ، ‫ه‬
ِ ‫ي‬‫ف‬
ِ ‫ي‬
ْ ‫ن‬
ِ ‫ع‬ ّ ‫ف‬
ِ ‫ش‬
َ َ ‫ف‬ ‫هار‬
ِ َّ ‫ن‬‫ال‬ ‫في‬ ‫َّراب‬
َ ‫ش‬ ‫وال‬ ‫م‬
َ َ‫ا‬ ‫ع‬ َّ
‫ط‬ ‫ال‬ ُ ‫ه‬ُ ‫ت‬‫ع‬ْ َ ّ‫ب أِن‬
َ ‫ن‬‫م‬ ‫ي‬ ِ ّ ‫َر‬
.)‫أحمد وابن ابي الدنيا والطبراني في الكبير والحاكم وقال صحيح على شرط مسلم‬
Dari Abdullah bin Amr r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Shaum dan al Qur’an
syafaat bagi hamba (yang mengerjakannya). Shaum akan memohon, ‘Ya akan memberi
maka teimalah ,Allah, aku akan menghalanginya dari makan dan minum pada siang hari
aku telah menghalangi dari tidur ,syafaatku ini untuknya.’ Dan al Qur’an berkata, ‘Ya Allah
syafaatku ini untuknya.’ Akhirnya kedua syafaat itu pada malam hari, maka terimalah
)Hr. Ahmad, Ibnu Abi Dunya, dan Thabrani( ”.diterima
yang artinya makan dan minum, syarab dan tha’am ini ditulis dengan at Targhib Dalam kitab
yaitu ,syahwat ditulis syarab sebagaimana terjemahan di atas. Tetapi dalam riwayat Hakim kata
berarti bahwa shaum itu menahan diri dari makan dan kesenangan yang syahwat dab tha’am
diri dari Hadits ini mengisyaratkan bahwa orang yang bershaum hendaklah menjauhkan .nafsu
bermesraan dengan istri dan kesenangan nafsu, walaupun hal itu dibolehkan, seperti
.menciumnya
seorang pemuda, lalu Sebuah riwayat menyebutkan bahwa al Qur’an akan datang dalam bentuk
hari dan membuatmu haus pada siang berkata, “Akulah yang membuatmu bangun pada malam
seseorang hafizh al Qur’an hendaknya bangun pada malam hari.” Hadits ini menyatakan bahwa
berbagai Qur’an dalam Tahajudnya, sebagaimana telah dijelaskan hal ini dalam dan membaca al
:ayat, misalnya
Dan pada sebagian malam hari shalat Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan “
)Qs. Al Isra [7] :79( ”.bagimu
Dan pada sebagian malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbilah kepada-Nya pada “
)Qs. Al Insan 76]:26( ”.bagian yang panjang pada malam hari
Mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu pada malam hari, sedang mereka juga “
)Qs. Ali Imran [3] :113( ”.)bersujud (shalat
Qs. Al ( ”.Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka“
)Furqan [25] :64
dan para sahabat pada seluruh malamnya .saw Sebuah hadits meriwayatkan bahwa Rasulullah
kadangkala .r.a sering sibuk dengan tilawat al Qur’an. Diriwayatkan bahwa Utsman
.r.a mengkhatamkan seluruh al Qur’an hanya dalam satu rakaat shalat Witir. Abdullah bin Zubair
mengkhatamkan al .rah.a sering mengkhatamkan al Qur’an dalam satu malam. Sa’id bin Jubair
sering mengkhatamkan .rah.a Qur’an dalam dua rakaat shalat di dalam Ka’bah. Tsabit al Banani
al Qur’an dalam sehari semalam. Abu Harrah juga sering melakukan demikian. Abu Syaikh
Aku dapat mengkhatamkan al Qur’an dua kali dalam se,alam ditambah“ ,berkata .r.a Hana’I
”.sepuluh juz. Bahkan jika aku mau, aku dapat mengkhatamkannya tiga kali
mengkhatamkan al Qur’an dua kali .rah.a Dalam perjalanan menunaikan haji, Shalih bin Kisan
mengkhatamkan al Qur’an satu kali dalam juga .rah.a setiap malamnya. Manshur bin Zadzan
antara Zhuhur dan Ashar, dan selalu menghabiskan waktu shalat Dhuha dan satu kali lagi
shalat Nafil. Begitu lamanya ia menangis sehingga ujung sorbannya basah malamnya dengan
melakukan hal tersebut oleh ari mata. Selain mereka, masih banyak orang yang telah biasa
.Qiyamul Lail dalam kitab sebagaimana yang ditulis oleh Muhammad bin Nasr
para ulama kita dahulu diterangkan bahwa dalam mengkhatamkan al Qur’an Syarh Ihya Dalam
ada yang mengkhatamkan al Qur’an satu kali memiliki berbagai kebiasaan. Sebagaimana mereka
bisa dilakukan oleh Iman Syafi’I di luar bulan Ramadhan. Ada setiap hari sebagaimana yang
oleh mengkhatamkan al Qur’an dua kali setiap hari, sebagaimana yang dilakukan juga yang
oleh Aswad, Shalih bin Imam Syafi’i dalam bulan Ramadhan. Demikian juga yang dilakukan
.dan masih banyak lagi ,.rah.a Kisan, Sa’id bin Jubair
Ada juga sebagian mereka yang mengkhatamkan al Qur’an tiga kali setiap hari, seperti kebiasaan
yang mashur. Ia pernah turut serta dalam penaklukkan tabi’in seorang ,.rah.a Sulaim bin Atar
ia juga pernah diangkat sebagai penguasa Qasas oleh ..r.a Mesir pada masa sahabat Umar
Dan ia biasa mengkhatamkan mengkhatamkan al Qur’an tiga kali setiap ..r.a Mu’awiyah
.malamnya
orang yang biasa mengkhatamkan al bahwa al Adzkar menulis dalam kitab .rah.a Imam Nawawi
semalam adalah Ibnu Khatib. Ia selalu mengkhatamkan al qur’an paling banyak dalam sehari
.kali sehari semalam Qur’an delapan
bahwa tidak ada batasan dalam hal .rah.a Ibnu Qudamah meriwayatkan dari Ahmad bin Hambal
.tilawat al Qur’an, hal itu bergantung kepada semangat orang yang membacanya
pernah ).rah.a Para ahli sejarah menyebutkan bahwa Imam a’zham (Imam Hanafi
satu kali pada siamh hari, satu mengkhatamkan al Qur’an 61 kali dalam sebulan Ramadhan, yaitu
.shalat Tarawih kali pada malam hari, dan satu kali pada
bersabda, “Mengkhatamkan al Qur’an kurang dari tiga hari, maka sulit .saw Tetapi Rasulullah
dan ulama lainnya .rah.a untuk merenungkannya.” Karena alas an inilah Ibnu Hazam
.berpendapat bahwa mengkhatamkan al qur’an kurang dari tiga hari adalah haram
hal itu dilarang, tentu Menurut penyusun, hadits ini disesuaikan dengan kedaan umum, sebab jika
yang mengkhatamkan al Qur’an kurang dari tidak aka nada riwayat mengenai sebagian sahabat
ulama berpendapat bahwa tidak ada batasan dalam mengkhatamkan tiga hari. Sehingga jumhur
beberapa harisaja lebih atau kurang dari tiga hari tidakmasalah. Jadi dalam jangka , al Qur’an
.mudah diperbolehkan, asalkan ia dapat mengkhatamkan dengan
lebih dari empat Sebagian ulama berpendapat bahwa jangan sampai mengkhatamkan al Qur’an
juz ¾ setidak-tidaknya kurang lebih puluh hari. Oleh karena itu, al Qur’an hendaklah dibaca
.hari yang tidak ditunaikan, maka hendaknya diganti keesokan harinya setiap hari. Jika ada
Sebagian ulama .Dengan demikian, al Qur’an dapat di khatamkan dalam empat puluh hari
Sedangkan ulama lainnya berpendapat bahwa .berpendapat bahwa hal itu tidaklah begitu penting
dari empat puluh hari adalah lebih baik. Pendapat ini didukung mengkhatamkan al qur’an kurang
Majma’uz diantaranya yang dikutip oleh penyusun kitab .,saw beberapa hadits Nabi oleh
:yaitu Zawa’id
Barangsiapa mengkhatamkan al Qur’an dalam empat puluh hari, sungguh ia telah berlambat-“
".lambat
sebulan. Dan yang Sebagian ulama berfatwa, al Qur’an hendaknya dikhatamkan sekali dalam
mereka mulai ,.r.a Inilah kebiasaan para sahabat .lebih baik lagi adalah setiap tujuh hari sekali
selama tujuh hari, maka al manzil membacanya pada hari jum’at dan setiap harinya membaca
.ur’an dapat dikhatamkan pada hari kamis
berpendapat bahwa hak al Qur’an adalah dikhatamkan dua kali dalam .rah.a Imam Abu Hanifah
.setahun, tidak kurang dari itu
maka para malaikat ,Sebuah hadits menyebutkan, “Jika al Qur’an dikhatamkan pada siang hari
Qur’an dikhatamkan pada malam hari, akan mendoakan rahmat baginya pada hari itu. Jika al
baginya pada malam itu.” Berdasarkan hadits ini, para malaikat akan mendoakan rahmat
menyimpulkan bahwa mengkhatamkan al Qur’an ketika musim panas sebaiknya sebagian ulama
permulaan malam, dilakukan pada permulaan siang. Dan ketika musim dingin dilakukan pada
.agar malaikat dapat mendo’akan lebih lama
Hadits ke-34
‫ض ُل َم ْن ِزلَةً ِع ْن َدهللاِ يَ ْو َم‬
َ ‫ش ِفي ٍْع ا َ ْف‬
َ ‫سلَّ َم َما ِم ْن‬
َ ‫علَي ِه َو‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:َ‫سالً قَال‬
َ ُ‫س ْو ُل هللاِ صلى هللا‬ َ ‫يم رضي هللا عنهُ ُم ْر‬ ٍ َ‫سل‬ َ ‫ع َْن‬
ُ ‫س ِعيْد ب ِْن‬
.)‫ (قال العراقي رواه عبد الملك بن حبيسب كذا في شرح األحياء‬.‫غي ُْر ُه‬ َ ‫آن َال نَ ِب ٌّي َو َال َملَكه َو َال‬
ِ ْ‫ر‬ُ ‫ق‬‫ال‬ َ‫ن‬‫م‬ِ ‫و‬
ِ َ‫م‬ ‫ا‬‫ي‬
َ ‫ق‬
ِ ‫ال‬
bersabda, “Tidak ada .Dari Sa’id bin Sulaim r.a. secara mursal bahwa Rasulullah saw
derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat pemberi syafaat (penolong) yang lebih utama
Hr. Abdul ( ”.Nabi, bukan malaikat, dan bukan pula yang lain daripada al Qur’an. Bukan
)Syarah Ihya-Malik bin Habib
Banyak riwayat yang menjelaskan bahwa al Qur’an adalah pemberi syafaat yang syafaatnya pasti
Allah dengan kemulian-Nya menjadikan al Qur’an sebagai Semoga ..Swt dikabulkan Allah
meriwayatkan .rah.a kita, bukan sebagai penuntut atau penentang kita. Al Bazzar syafaat bagi
jika seseorang meninggal dunia, sementara dirimahnya bahwa La’aali Mashnu’ah dalam kitab
seseorang menyediakan kain kafan dan persiapat pengebumian, tiba-tiba ada orang-orang sibuk
kafan mulai dikenakan, ia berada tampan berdiri dikepala si mayit. Ketika kain yang sangat
Ketika sudah dikuburkan dan orang-orang mulai .diantara dada dan kain kafan itu
dua malaikat, yaitu Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan meninggalkannya, datanglah
tampan itu tampan itu dari mayat agar memudahkan proses Tanya jawab. Namun orang orang
bagaimanapun, aku tidak bisa berkata, “Orang ini adalah sahabat karibku. Dalam keadaan
menanyainya, lakukanlah tugas kalian. Aku tidak akan meningalkannya. Jika kalian ditugaskan
sehingga ia dimasukkan ke dalam Surga.” Lalu ia berpaling kepada berpisah dengannya
kadangkala dengan suara sahabatnya dan berkata, “Aku adalah al Qur’an yang telah engkau baca
khawatir, setelah menghadapi pertanyaan Munkar keras dan kadangkala dengan perlahan. Jangan
tidak akan lagi mengalami kesulitan.” Setelah para malaikat itu selesai dan Nakir ini engkau
yang penuh dengan member paetanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan permadani sutera
Semoga Allah dengan karunia-Nya menganugerahkan hal itu kepada .Mala’il A’la kasturi dari
.kita
Hadits ke-35
ْ ‫ َم ْن قَ َرأ القُرآنَ فَ َق ِد ا‬:َ‫سلَّ َم قَال‬
‫ستَد َْر َج النُّبُ َّوةَ َب ْينَ َج ْنب ْي ِه‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫س ْو َل هللاِ صَلى هللا‬ ُ ‫ع ْنهُ ا َنَّ َر‬
َ ُ‫ع ْب ِدهللاِ ب ِْن ع َْم ٍرى َر ِض َي هللا‬ َ ‫ع َْن‬
‫ (رواه الحاكم‬.ِ‫في ج َْوفِه ك ََال ُم هللا‬ ْ ‫رآن ا َ ْن يَ ِج َد َم َع َم ْن َو َج َد َو َال يَجْ َه َل َم َع َم ْن ج َِه َل َو‬ ِ ُ‫ب الق‬ ِ ‫َاح‬ َ َ
ِ ‫غي َْر اَنَهُ َال يُ ْوحى اِلي ِه َال يَ ْنبَ ِغ ْى ِلص‬
.)‫وقال صحيح األسناد‬
membaca al Qur’an, Dari Abdullah bin Amr r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa
lambungnya, sekalipun wahyu maka ia telah menyimpan ilmu kenabian diantara kedua
hafizh al Qur’an memarahi seorang tidak diturunkankepadanya. Tidak pantas bagi
orang bodoh, sedang al Qur’an berada dalam pemarah dan bertindak bodoh terhadap
)at Targhib ~ Hakim( ”.dadanya
wahyu tidak akan Disebabkan wahyu kepada Nabi saw. telah terhenti, maka dengan demikian
yang suci, maka tidak menutup Kalamullah turun lagi. Tetapi karena al Qur’an adalah
,Nubuwwah belum tertutup. Orang yang telah memperoleh ilmu Nubuwwah kemungkinan ilmu
sangat penting baginya untuk menunjukan akhlak mulia dan menjauhi akhlak yang buruk.
berkata, “Seorang hafizh al Qur’an adalah pembawa bendera Islam. .rah.a Fudhail bin ‘Iyadh
yang berbuat tidak pantas baginya bercampur gaul dengan ahli maksiat dan orang-orang Sangat
”.lalai atau tidak berguna
Hadits ke-36
‫اب ُه ْم‬ ُ ‫س‬َ ‫الح‬ِ ‫ع األ ْكبَ ُر َو َال يَنَال ُه ُم‬ ُ ‫سلَّ َم ث َ َالَث َةه َال يَ ُه ْولُ ُه ُم ا ْلفَ َز‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫صلَّى هللا‬َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:َ‫ع ْن ًهما قَال‬ َ ‫ع َم َر َر ِضى هللا‬ ُ ‫ع َِن اب ِْن‬
َ‫ق َر ُج هل َقرأ َ القُرآنَ ا ْبتِغَآ ْ َء َوجْ ِه هللاِ َوا َ َّم قَ ْوما ً َو ُه ْم ِب ِه َراض ُْونَ َودَاعٍ يَ ْدع ُْون‬ ِ ‫ئ‬
ِ ‫ال‬‫خ‬َ ‫ال‬ ‫ب‬ِ ‫ا‬‫س‬َ ‫ح‬
ِ ْ
‫ن‬ ‫م‬ِ َ
‫غ‬ ‫ر‬َ ْ
‫ف‬ ‫ي‬
ُ ‫ى‬ َّ ‫ت‬‫ح‬َ ٍ‫سك‬ ‫م‬
ِ ْ
‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ب‬
ٍ ‫عَلى َكثِي‬
.)‫ (رواه الطبراني في معاجم الثالثة‬.‫س فِ ْي َما بَ ْينه َوبَ ْي َم َوا ِلي ِه‬ َ‫ن‬ ُ َ َ‫ن‬ َ
َ ْ‫ت ا ْبتِغآء وجْ ِه هللاِ َو َر ُج هل اح‬ ِ ‫إلى الصَّلوا‬
akan mengalami Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Tiga orang yang tidak
tidak akan dihisab, mereka ketakutan pada hari yang sangat menakutkan dan mereka
hisab terhadap semua manusia: (1) berada diatas tumpukan kasturi hingga selesai
semata-mata mengharap ridha allah, dan ia Seseorang yang membaca al Qur’an
mereka menyukainya; (2) Da’I yang mengajak shalat mengimami suatu kaum sedang
ridha Allah Swt.; (3) Orang yang menjaga hubungan baik antara semata-mata mengharap
al Mu’jamuts ` Hr. Thabrani( ”.tuannya dan antara ia dengan bawahannya ia dengan
.)Tsalatsah
tentang kehebatan, Adakah seorang muslim yang tidak menyadari, bahkan tidak memikirkan
Kiamat? Jika ada sesuatu yang dapat kesedihan, kengerian, bencana, dan kesusahan hari
hari Kiamat, maka hal itu lebih berharga daripada beribu-ribu membuat kita tenang dari bencana
sangat dan berjuta-juta kesenangan. Sungguh ia telah mendapat kebahagiaan yang kenikmatan
.kesenangan besar apabila ketenangan itu ditambah dengan kegembiraan dan
adalah perbuatan Sungguh celaka dan merugi orang yang mengira bahwa membaca al Qur’an
bahwa perawi pertama Mu’jiam al Kabir sia-sia dan membuang-buang waktu. Tertulis dalam
yang ia mengatakan, “Apabila aku tidak .r.huma dalam hadits di atas ialah Abdullah bin Umar
sekali lagi, sekali lagi, sekali lagi, sekali lagi, (diulang .saw mendengar hadits ini dari Rasulullah
”.sampai 7 kali), maka aku tidak akan meriwayatkannya
37-Hadits ke
‫ب هللاِ َخي هْر ِم ْن تُصَلي‬ ِ ‫ يَا اَبَا ذَ ّر ٍ َالَ ْن ت َ ْغ ُد َوفَتَعَلَّ َم آيَةً ِم ْن ِكتَا‬:‫صلَّى هللا عليه وسل َم‬ َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ َقا َل َر‬:َ‫ع ْنهُ قَال‬ َ ُ‫بي ذَ ٍر َر ِضى هللا‬ ْ َ ‫ع َْن ا‬
.)‫ (رواه ابن ماجه باسناد حسن‬.ٍ‫الف َركْعة‬ َ ‫صلّي‬ َ ُ ‫علم ع ُِم َل ِب ِه ا َ َو لَ ْم يُ ْع َم ُل ِب ِه َخي هْر ِم ْن ا َ ْن ت‬
ِ ‫ل‬
ِ ‫ا‬ َ‫ن‬‫م‬ِ ً ‫ا‬‫باب‬ ‫م‬ َّ
َ َ َ‫ل‬ ‫ع‬
َ َ ‫ت‬‫و‬ ‫ُو‬‫د‬‫غ‬ْ َ ‫ت‬ ْ
‫ن‬ َ َ
‫ال‬ ‫و‬
َ ‫ة‬
ٍ ‫ْع‬
‫ك‬ ‫ر‬َ َ‫ِمائ َة‬
Sesungguhnya kepergianmu ,Dari Dzar r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Abu Dzar
kitab Allah itu lebih baik bagimu dari padapagi hari untuk mempelajari satu ayat dari
Dan sesungguhnya kepergianmu pada pagi hari untuk .pada kamu Shalat seratus rakaat
dari ilmu, baik diamalkan atau tidak, itu lebih baik bagimu mempelajari satu bab
)Hr. Ibnu Majah( ”.shalat seribu rakaat daripada
utama dari pada Banyak riwayat hadits yang menyebutkan bahwa menuntut ilmu itu lebih
lainnya mengenai keutamaan menuntut ilmu ibadah. Selain hadits diatas, masih banyak hadits
Keutamaan“ ,.saw seluruhnya disini. Di antaranya ialah sabda Nabi yang tidak dapat dijelaskan
terhadap orang yang seseorang alim dibanding seorang ahli ibadah adalah seperti keutamaanku
lainnya, “Satu orang alim lebih berat bagi syetan paling rendah diantara kalian.” Sabda beliau
”.ahli ibadah daripada seribu orang
Hadits ke-38
‫ (رواه‬. َ‫ت في ِ لَ ْيلَ ٍة لَ ْم يُ ْكت َ ْب ِمنَ الغَا ِف ِل ْين‬ ٍ ‫عش َْر ايَا‬ َ َ‫سلَّ َم َم ْن قَ َرأ‬
َ ‫صلَّى هللاُ علي ِه َو‬ َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:َ‫ع ْنهُ قَال‬ َ ُ‫ع َْن أ ِبي ه َُري َْرةَ َر ِض َى هللا‬
.)‫الحاكم وقال صحيح‬
membaca sepuluh ayat Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa
dalam golongan orang-orang yang pada malam hari, maka pada ia tidak akan dicatat
.)Hr. Hakim, shalih menurut syarat Muslim( ”.lalai
9Hadits ke-3
َ‫ت لَ ْم يُكتَ ْب ِمنَ ال َغا ِف ِل ْين‬
ِ ‫ت ال َم ْكت ُْوبَا‬ِ ‫هؤآل ِء الصَّلوا‬ َ ‫سلَّ َم َم ْن َحفَ َظ على‬ َ ‫علَي ِه َو‬ َ ُ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:َ‫ع ْنهُ َقال‬ َ ُ‫ع َْن اَبي ه َُري َْرةَ َر ِض َي هللا‬
.)‫ (رواه ابن خزيمه في صحيحه والحاكم وقال صحيح على شرطها‬. َ‫ب ِمنَ القَانِتِ ْين‬ َ ِ‫َو َم ْن قَ َراْ َء في ِ لَ ْيلَ ٍة ِمائَةَ آيَ ٍة ُكت‬
menjaga shalat-shalat Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa
orang-orang yang lalai. Dan barangsiapa fardhu, maka tidak akan dicatat dalam golongan
hari, maka ia akan dicatat dalam golongan orang- membaca seratus ayat pada malam
.)Hr. Ibnu Khuzaimah, Hakim, Shahih menurut syarat Bukhari Muslim( ”.orang yang taat
Barangsiapa membaca “ ,bersabda .saw meriwayatkan bahwa Rasulullah .rah.a Hasan Basri
akan diselamatkan dari tuntutan al Qur’an. seratus ayat al Qur’an pada malam hari, maka ia
ayat, maka akan mendapat pahala ibadah sehari semalam dan Barangsiapa membaca dua ratus
qinthar.” membaca lima ratus sampai seribu ayat, maka akan mendapatkan satu barangsiapa
”.)senilai 12.000 (dirham atau dinar“ ,Sahabat bertanya, “Apakah qinthar itu?” beliau bersabda

Hadits ke-40
َ ُ‫س َّل َم فَا َ ْخ َب َرهُ اَنَّه‬
، ‫ستَكَونُ فِتَنه‬ َ ‫علَي ِه َو‬
َ ُ‫س ْو ِل هللاِ صلَّى هللا‬ ُ ‫سال ُم عَلى َر‬ َّ ‫ع َل ْي ِه ال‬
َ ‫ َن َز َل ِجب ِْري ُل‬:‫اس َرضى هللا عن ُهما قال‬
ٍ َّ‫عب‬
َ ‫ع َِن اب ِْن‬
.)‫ (رواه رزين كذا في الرحمة المهداة‬.ِ‫اب هللا‬ َ
ُ َ‫ج ِم ْنها يَا ِجب ِْر ْي ُل قا َل ِكت‬ ُ ‫قَا َل فَ َما الُ ُم ْخ َر‬
Bahwa akan terjadi .Dari Ibnu Abbas r.a., ketika Jibril mengabarkan kepada Nabi saw
darinya, wahai Jibril?’ Jawab Jibril, banyak fitnah. Beliau bertanya, ‘Apakah jalan keluar
.)Razin – Ar Rahmatul Muhdah( ”.“Kitabullah
keberkahan dari Mengamalkan isi al Qur’an akan menjauhkan diri kita dari fitnah, dan
Sebagaimana telah dijelaskan dalam hadits .membacanya dapat menyelamatkan kita dari fitnah
didalamnya dibacakan al Qur’an, maka sakinah dan rahmat akan turun ke-22, bahwa rumah yang
.kedalam rumah itu, dan syetan-syetan akan keluar dari rumah itu
Para ulama menafsirkan bahwa maksud fitnah di sini adalah kemunculan Dajjal, kekejaman
juga meriwayatkan hadits seperti itu karamallahu wajhah bangsa Tartar, dan lain-lain. Ali
berkata kepada Bani Israil, .a.s memerintahkan bahwa Nabi Yahya ,r.a dengan panjang lebar. Ali
membaca kalam-Nya. Dan perumpamaannya adalah “Allah telah memerintahkan kalian agar
terpelihara dalam bentengnya, sehingga dari manapun musuh seperti suatu kaum yang
mereka maka kalian akan dapati kalimat Allah sebagai penjaga dan pelindung dari ,menyerang
Kegembiraan Orang yang Berpuasa
July 27th, 2010/Akhlak dan Nasehat, Ramadhan dan Ied/33 Comments

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َّ‫ٌللاُ َع َّز َو َج َّل إِال‬َّ ‫ض ْعفٍ قَا َل‬ ِ ‫س ْب ِع ِمائ َ ِة‬َ ‫سنَةُ َع ْش ُر أ َ ْمثَا ِل َها إِلَى‬ َ ‫ف ْال َح‬ ُ ‫ضا َع‬ َ ُ‫س ْو ُل هللا صلي هللا عليه وسلم ُك ُّل َع َم ِل اب ِْن آد َ َم ي‬ ُ ‫قَا َل َر‬
‫وف فِي ِه‬ُ ُ ‫ل‬ ُ
‫خ‬ َ ‫ل‬ ‫و‬ .
َ َِ ‫ه‬
ِ ‫ب‬
ّ ‫ر‬ ‫اء‬
ِ َ ‫ق‬ ‫ل‬
ِ َ ‫د‬ ْ
‫ن‬ ‫ع‬
ِ ‫ه‬ ‫ة‬‫ح‬ ‫ر‬
ْ
َ َ َِ ‫ف‬ ‫و‬ ‫ه‬
ِ ‫ر‬ ْ
‫ط‬ ‫ف‬
ِ َ ‫د‬ ْ
‫ن‬ ‫ع‬
ِ ‫ه‬ ‫ة‬ ‫ح‬َ ‫ر‬ْ َ ‫ف‬ ‫َان‬
ِ َ ‫ت‬‫ح‬ ‫ر‬
ْ َ ‫ف‬ ‫م‬ِ ‫ئ‬
ِ ‫ا‬ ‫ص‬
َّ ‫ل‬ ‫ل‬
ِ ‫ى‬ ‫ل‬ِ ْ‫ج‬ َ ‫أ‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬
ِ ُ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ع‬ َ
‫ط‬
َ َ َ َْ‫و‬ ُ ‫ه‬َ ‫ت‬‫و‬‫ه‬‫ش‬َ ‫ع‬
ُ َ ‫د‬ ‫ي‬ ‫ه‬
ِ ‫ب‬
َ ِ ِ ‫ى‬ ‫ز‬ ْ‫ج‬َ ‫أ‬ ‫َا‬ ‫ن‬َ ‫أ‬ ‫و‬
َ ‫ى‬ ‫ل‬
ِ ُ‫ص ْو َم فَإِنَّه‬
َّ ‫ال‬
‫ْك‬ ْ
ِ ‫ٌللاِ ِم ْن ِريحِ ال ِمس‬ ْ
َّ َ‫أطيَبُ ِعند‬ ْ َ

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh
kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),
“Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan
membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi
orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan yaitu kegembiraa ketika dia berbuka
dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa
lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”“[1]

Betapa istimewanya hadits ini. Di dalamnya diterangkan amalan secara umum dan puasa secara
khusus. Diuraikan pula tentang keutamaan, keistimewaan, pahala (sekarang atau kemudian hari),
hikmah dan tujuan puasa. Inilah salah satu contoh betapa luas karunia dan kebaikan Allah ‘Azza
wa Jalla kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.

Allah ‘Azza wa Jalla membalas satu kesalahan dan penyimpangan dengan balasan yang sesuai
dengan kesalahan itu. Sedangkan ampunan Allah ‘Azza wa Jalla lebih banyak dari padanya.
Adapun kebaikan, paling sedikit, satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat dan akan semakin
bertambah sesuai dengan sebab-sebabnya.
Hadits ini juga menerangkan hikmah pengkhususan, bahwa orang yang berpuasa ketika
meninggalkan semua yang disukai oleh hawa nafsunya yang memang diciptakan dengan tabiat
(watak, kebiasaan) sangat menyukainya, bahkan cenderung mendahulukannya dari apapun juga,
apalagi jika hal itu merupakan kebutuhan pokok namun dia justru mengedepankan kecintaannya
kepada Rabb-nya diatas kesenangan tersebut. Oleh sebab itulah Allah ‘Azza wa Jalla
mengkhususkan amalan ini untuk diri-Nya dan Dia sendiri yang memberi pahala orang-orang
yang berpuasa.

Ditegaskan pula bahwa puasa yang sempurna adalah ketika seseorang meninggalkan dua perkara
yaitu,

Pertama, Meninggalkan semua perkara yang yang membatalkan puasa seperti makan, minum,
bersetubuh dan semua yang semisalnya (dalam kategori membatalkan puasa secara dzahir).

Kedua, Meninggalkan semua yang menyebabkan berkurangnya pahala amalan itu seperti
melakukan rafats (perbuatan keji), berteriak-teriak (bertengkar) dan mengerjakan atau
mengucapkan kata-kata yang diharamkan, menjauhi semua bentuk kemasiatan, pertengkaran dan
berbantah-bantahan yang menimbulkan permusuhan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

َ ‫سابَّهُ أَ َحده أَ ْو قَاتَلَهُ فَ ْل َيقُ ْل ِإ ِنّي ْام ُرؤه‬


‫صا ِئ هم‬ ْ ‫ث َو َال َي‬
َ ‫صخَبْ فَإ ِ ْن‬ َ ‫ص َيا ُم ُجنَّةه َو ِإذَا َكانَ َي ْو ُم‬
ْ ُ‫ص ْو ِم أ َ َح ِد ُك ْم فَ َال َي ْرف‬ ّ ِ ‫َوال‬

“Puasa itu adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah
mengucapkan ucapan kotor, dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang
mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang
berpuasa.“[2]

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata ‫ث‬ ْ ُ‫(فَ َال يَ ْرف‬maka janganglah berkata kotor), yakni
janganlah berbicara dengan kata-kata yang buruk; ْ‫صخَب‬ ْ َ‫( َو َال ي‬jangan ribut bertengkar), yaitu
dengan kata-kata yang menimbulkan fitnah dan pertengkaran. Sebagaimana diterangkan dalam
hadits lain, dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُ‫طعَا َمهُ َوش ََرابَه‬ َ َ‫ْس ِ َّّلِلِ َحا َجةه فِى أ َ ْن يَد‬
َ ‫ع‬ َ ‫ور َو ْالعَ َم َل بِ ِه فَلَي‬
ِ ‫الز‬ ْ َ‫َم ْن لَ ْم يَد‬
ُّ ‫ع قَ ْو َل‬

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta bahkan mengamalkannya, maka Allah
tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.”[3]

Maka, barangsiapa yang merealisasikan kedua hal itu, yakni meninggalkan hal-hal yang
membatalkan puasa dan hal-hal yang dilarang, sempurnalah pahalanya sebagai orang yang
berpuasa. Sedangkan yang tidak melaksanakan hal ini, maka janganlah mencela siapapun kecuali
dirinya sendiri.

Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membimbing orang yang berpuasa jika ada
seseorang yang mengajaknya bertengkar atau mencacinya, hendaknya dia mengatakan
kepada orang tersebut :‫( إِ ِنّي صَائِ هم‬saya sedang berpuasa).
Adapun manfaatnya ialah seakan-akan dia ingin mengatakan, “Ketahuilah, bukannya saya tidak
mampu menghadapi perbuatanmu, akan tetapi saya sedang berpuasa. Saya menghormati dan
menjaga kesempurnaan puasa saya. Inilah yang diperintahkan Allah’Azza wa Jalla dan Rasul-
Nya. Ketahuilah, bahwa puasa mengajakku untuk tidak mengimbangi perbuatanmu, tetapi
menganjurkan aku agar bersabar. Maka, apa yang aku lakukan jauh lebih baik daripada apa yang
kamu kerjakan terhadapku.”

ِ ‫ط ِر ِه َو َف ْر َحةه ِع ْندَ ِل َق‬


Sabda Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‫اء َر ِبّ ِه‬ ْ ‫َان َف ْر َحةه ِع ْندَ ِف‬
ِ ‫صا ِئ ِم َف ْر َحت‬
َّ ‫( ِلل‬untuk
orang yang berpuasa ada dua kegembiraan; kegembiraan ketika berbuka dan kegembiraan ketika
bertemu dengan Rabb-nya). Keduanya adalah pahala yang diberikan Allah ‘Azza wa Jalla yang
disegerakan atau ditunda di akhirat.

Kegembiraan pertama, kegembiraannya ketika berbuka, yaitu kegembiraan dengan nikmat


yang telah Allah ‘Azza wa Jalla berikan kepadanya dengan menyempurnakan puasanya. Ibadah
ini termasuk amal shalih yang paling utama, namun betapa banyak orang yang terhalang dari
puasa. Selain itu, ia juga bergembira dengan apa yang kembali dihalalkan Allah untuknya,
berupa makanan, minuman dan persetubuhan (jima’),mengingat hal-hal tersebut sebelumnya
diharamkan baginya pada saat sedang berpuasa.

Kegembiraan kedua, Kegembiraannya ketika berjumpa dengan Rabb-nya dengan keridhaan


dan kemurahanNya. Ia gembira dengan membawa pahala puasanya. Ketika dia mendapatkan
pahalanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’âla yang telah disediakan untuknya, ketika dikatakan
kepadanya, “Mana orang-orang yang berpuasa, hendaklah dia masuk surga dari pintu Ar-
Royyan, yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.”

َ‫ ال‬، َ‫صائِ ُمونَ فَيَقُو ُمون‬ َّ ‫ يُقَا ُل أَيْنَ ال‬،‫ الَ يَدْ ُخ ُل ِم ْنهُ أ َ َحد ه َغي ُْر ُه ْم‬، ‫صائِ ُمونَ يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة‬ َّ ُ‫إِ َّن فِى ْال َجنَّ ِة بَابًا يُقَا ُل لَه‬
َّ ‫ يَدْ ُخ ُل ِم ْنهُ ال‬، ُ‫الريَّان‬
َ ُ َ
‫ فَلَ ْم يَدْ ُخ ْل ِم ْنهُ أ َحد ه‬، َ‫ فَإِذَا دَ َخلُوا أ ْغلِق‬، ‫يَدْ ُخ ُل ِم ْنهُ أ َحد ه َغي ُْر ُه ْم‬

“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama Ar-Royyaan. Pada hari kiamat orang-
orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang
masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka,’Di mana orang-orang
yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang
masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup
dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut.”[4]

Juga dalam ayat yang mulia ini dijelaskan mengenai balasan bagi orang yang berpuasa. Allah
Ta’ala berfirman,

‫ُكلُوا َوا ْش َربُوا َهنِيئًا بِ َما أَ ْسلَ ْفت ُ ْم فِي ْاألَي َِّام ْالخَا ِليَ ِة‬

“(Kepada mereka dikatakan): ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah
kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.’” (QS. Al Haqqah [69]: 24)

Mujahid dan selainnya mengatakan, “Ayat ini turun pada orang yang berpuasa”. Barangsiapa
yang meninggalkan makan, minum, dan syahwatnya karena Allah, maka Allah akan memberi
ganti dengan yang makanan dan minuman yang lebih baik.”[5]
Saudariku, apakah kita tidak ingin memasuki pintu surga Ar-Royyaan? Betapa besarnya ganjaran
Allah terhadap orang-orang yang berpuasa. Dan betapa pula, hati setiap orang yang berpuasa
luruh dalam kegembiraan dan kebahagiaan dengan amalan yang diistimewakan Allah ‘Azza wa
Jalla untuk diriNya dan dijanjikan balasannya murni dari karunia dan kebaikanNya.
Sesungguhnya, Allah ‘Azza wa Jalla Maha Memiliki karunia yang besar.

Kemudian sabda Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,‫ْك‬ِ ‫ٌللاِ ِم ْن ِريحِ ْال ِمس‬ ْ َ ‫وف فِي ِه أ‬
َّ َ‫طيَبُ ِع ْند‬ ُ ُ‫َو َل ُخل‬
(sungguh, bau mulut orang yang berpuasa jauh lebih harum di sisi Allah Azza wa Jalla daripada
bau misik (minyak wangi)). Meskipun tidak disukai orang, janganlah bersedih duhai orang yang
berpuasa, sesungguhnya dia lebih harum disisi Allah ‘Azza wa Jalla daripada bau minyak kesturi
(misik). Inilah hasil ibadah dan taqarrub-nya kepada Allah’Azza wa Jalla.

Kegembiraan ketiga, kita juga dapat bergembira karena puasa mampu memberikan syafaat
kepada pelakunya pada hari kiamat. Diriwayatkan dari ‘Abdullan bin ‘Amr radhiallaahu
‘anhuma, bahwasanya Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ُ‫ َو َيقُ ْو ُل ْالقُ ْرآن‬.‫ش ِفّ ْعنِ ْي فِ ْي ِه‬


َ َ‫ار ف‬ ِ ‫ت بِال َّن َه‬ َّ ‫ام َوال‬
ِ ‫ش َه َوا‬ َّ ‫ َمنَ ْعتُهُ ال‬، ِ ّ‫ي َرب‬
َ َ‫طع‬ ّ ِ ‫ يَقُ ْو ُل ال‬.‫ان ِل ْلعَ ْب ِد يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة‬
ْ َ ‫ أ‬:‫صيَا ُم‬ ِ َ‫صيَا ُم َو ْالقُ ْرآنُ يَ ْشفَع‬
ّ ِ ‫اَل‬:
‫ش ِفّ ْعنِ ْي فِ ْي ِه‬ َّ
َ َ‫َمنَ ْعتُهُ النَّ ْو َم بِالل ْي ِل ف‬

“Puasa dan al-Qur’an akan memberi syafa’at kepada seorang hamba pada Hari Kiamat. Puasa
berkata, ‘Wahai Rabbku, aku telah menghalanginya dari makan dan syahwatnya di siang hari,
maka izinkan aku memberi syafa’at kepadanya.’ Al-Qur`an berkata, ‘Aku telah menghalanginya
dari tidur di malam hari, maka izinkan aku memberi syafa’at kepadanya”.[6]

Kegembiraan keempat, kebahagiaan terhadap puasa sebagai kaffarat (pelebur) dosa-dosa. Dosa
menyebabkan kecemasan dan ketakutan karena akibatnya yang buruk, manakala disediakan
peleburnya, berarti kecemasan tersebut akan teratasi, pelakunya pun tenang dan berbahagia,
sama halnya dengan peminum racun yang membahayakan, ketika penawarnya ditemukan, dia
akan senang sekali. Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda,

ُ‫صدَقَة‬ ِ ‫الر ُج ِل فِي أ َ ْه ِل ِه َو َما ِل ِه َو َولَ ِد ِه َو َج‬


َّ ‫ار ِه ت ُ َك ِفّ ُرهَا ال‬
َّ ‫ص َالة ُ َوال‬
َّ ‫ص ْو ُم َوال‬ َّ ُ‫فِتْنَة‬

“Fitnah (kelalaian) seseorang pada keluarga, harta, anak, dan tetangganya dapat dilebur
dengan shalat, puasa dan sedekah.”[7]

Melihat kebaikan-kebaikan puasa di atas, penulis teringat Firman Allah Ta’ala ,

َ‫صو ُمواْ َخي هْر لَّ ُك ْم ِإن ُكنت ُ ْم تَ ْع َل ُمون‬


ُ َ ‫َوأَن ت‬

“Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Qs. Al-Baqarah: 184).
Shadaqah

Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam adalah orang yang sangat


dermawan, dan kedermawanan beliau semakin bertambah pada bulan
Ramadhan. Kebaikan-kebaikan yang beliau lakukan pada bulan itu melebihi
angin yang berhembus.”
Dalam sebuah hadits beliau bersabda:

َ ‫صدَقَةه فِي َر َم‬


)‫ (أخرجه الترمذي‬. َ‫ضان‬ َ ‫صدَقَ ِة‬ َ ‫أ َ ْف‬
َّ ‫ض ُل ال‬

“Seutama-utama shadaqah adalah pada bulan Ramadhan.” (HR. At-Tirmidzi


dari Anas Radhiallaahu anhu )

Zaid bin Salim meriwayatkan dari ayahandanya bahwa ia berkata: Saya


mendengar Umar bin Khaththab Radhiallaahu anhu berkata: “Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Sallam memerintahkan kami agar bersedekah.
Kebetulan aku sedang memiliki harta. Umar pun berkata: “Pada hari ini aku
akan melebihi Abu Bakar Radhiallaahu anhu !” Umar melanjutkan: Aku pun
membawa setengah dari hartaku. Rasulullah berkata: “Apa yang kamu
sisakan untuk keluargamu?” “Sebanyak ini juga!” jawabku. Kemudian
datanglah Abu Bakar Radhiallaahu anhu dengan membawa seluruh
hartanya. Rasulullah Shallallohu 'Alaihi Wasallam berkata: “Apa yang kamu
sisakan untuk keluargamu?” ia menjawab: “Aku sisakan bagi mereka Allah
dan Rasul-Nya!” maka aku berkata: “Aku tidak akan mampu melebihimu
selamanya.”

Diriwayatkan dari Thalhah bin Yahya bin Thalhah bahwa ia berkata:


“Nenekku bernama Su’da binti ‘Auf Al-Murriyyah -beliau adalah isteri
Thalhah bin ‘Ubaidillah- menceritakan kepadaku: “Pada suatu hari Thalhah
datang menemuiku dengan wajah yang kusut. Aku bertanya kepadanya:
“Mengapa wajahmu kusut seperti itu?” Apa yang telah terjadi atas dirimu?
Adakah sesuatu yang dapat kubantu? Ia berkata: “Terima kasih, kamu
adalah sebaik-baik istri seorang muslim!” Aku bertanya lagi: “Jika demikian,
apa yang terjadi atas dirimu? Ia akhirnya berkata: “Harta yang kumiliki
sudah terlalu banyak dan hal itu sangat menyusahkan diriku.” Kukatakan
padanya: “Jangan terlalu bersusah, bagikan saja harta itu!” Maka ia pun
membagi-bagikan harta itu hingga tidak tersisa sedirham pun.” Thalhah bin
Yahya (cucunya) berkata: “Aku tanyakan kepada penjaga gudangnya:
“Berapa harta Thalhah ketika itu?” “Empat ratus ribu dirham!” katanya.

Wahai saudaraku,
Banyak sekali keistimewaan dan kekhususan bersedekah pada bulan
Ramadhan, maka hendaknya engkau bersegera mengerjakannya.
Keluarkanlah dengan segera shadaqahmu sesuai dengan keluasan yang ada
padamu. Ada beberapa bentuk shadaqah pada bulan Ramadhan, di
antaranya:

A. Memberi Makan

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:


ْ ُ‫) ِإنَّ َما ن‬8( ‫يرا‬
‫ط ِع ُم ُك ْم ِل َوجْ ِه‬ ً ‫ام َعلَى ُح ِبّ ِه ِم ْس ِكينًا َو َيتِي ًما َوأَ ِس‬ ْ ‫) َوي‬7( ‫يرا‬
َّ ‫ُط ِع ُمونَ ال‬
َ ‫ط َع‬ ً ‫يُوفُونَ ِبالنَّذْ ِر َو َيخَافُونَ َي ْو ًما َكانَ ش َُّرهُ ُم ْست َِط‬
ْ
ً‫ٌللاُ ش ََّر ذَلِكَ اليَ ْو ِم َولَقَّا ُه ْم نَض َْرة‬
َّ ‫) فَ َوقَا ُه ُم‬10( ‫يرا‬ َ ‫سا قَ ْم‬
ً ‫ط ِر‬ ُ ‫) إِنَّا نَخ‬9( ‫ورا‬
ً ‫َاف ِم ْن َربِّنَا يَ ْو ًما َعبُو‬ ً ‫ش ُك‬ُ ‫ٌللاِ َال نُ ِريد ُ ِم ْن ُك ْم َجزَ ا ًء َو َال‬
َّ
12-7/‫) [اإلنسان‬12( ‫يرا‬ ً َّ
ً ‫صبَ ُروا َجنة َو َح ِر‬ َ ‫) َو َجزَ ا ُه ْم بِ َما‬11( ‫ورا‬ ً ‫س ُر‬ ُ ‫] َو‬
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin,
anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan
kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak
menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.
Sesungguhnya kami takut akan (adzab) Rabb kami pada suatu hari yang (di
hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. Maka Rabb
memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada
mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan
kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) Surga dan (pakaian)
sutera.” (Al-Insan: 7-12)

Para Salafus Shalih senantiasa berlomba-lomba dalam memberi makan dan


mereka lebih mengutamakannya dari ibadah-ibadah lainnya. Baik dengan
memberi makan orang yang lapar atau memberi makan seorang saudara
yang shalih. Tidak disyaratkan yang diberi makan harus seorang fakir.
Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda:

‫ (الترمذي‬.‫ق ال َم ْخت ُ ْو ِم‬ َّ َ‫سقَاهُ هللاُ ِمن‬


ِ ‫الر ِحي‬ َ ‫ار ْال َجنَّ ِة َو َم ْن َسقَى ُمؤْ ِمنًا َعلَى‬
َ ٍ‫ظ َمإ‬ ْ َ ‫طعَ َم ُمؤْ ِمنًا َعلَى ُج ْوعٍ أ‬
ِ ‫طعَ َمهُ هللا ِم ْن ثِ َم‬ ْ َ‫أَيُّ َما ُمؤْ ِم ٍن أ‬
)‫بسند حسن‬

“Siapa saja di antara orang mukmin yang memberi makan saudaranya


sesama mukmin yang lapar, niscaya Allah akan memberinya buah-buahan
Surga. Siapa saja di antara orang mukmin yang memberi minum
saudaranya sesama mukmin yang dahaga, niscaya Allah akan memberinya
minuman Rahiqul Makhtum.” (HR. At-Tirmidzi dengan sanad hasan)

Sebagian salaf berkata: “Mengundang makan sepuluh orang dari sahabat-


sahabatku dengan makanan yang mereka gemari lebih aku sukai daripada
membebaskan sepuluh orang budak dari keturunan Nabi Ismail 'Alaihis
Salam .

Sebagian besar kaum salaf mengutamakan menyediakan buka bagi orang


yang berpuasa padahal mereka sendiri juga berpuasa. Di antaranya adalah
Abdullah bin Umar , Dawud Ath-Tha’i, Malik bin Dinar, Ahmad bin Hambal
dan lainnya. Bahkan Abdullah bin Umar selalu berbuka bersama anak-anak
yatim dan fakir miskin. Kadangkala beliau tidak berbuka karena mengetahui
keluarganya menolak kedatangan mereka.

Banyak di antara kaum salaf yang menyediakan makanan bagi teman-


temannya padahal ia tengah berpuasa. Bahkan ia melayani teman-temannya
dengan baik. Di antaranya adalah Hasan Al-Bashri dan Ibnul Mubarak.
Abu Siwar Al-‘Adawi berkata: “Dahulu ada serombongan orang dari Bani ‘Adi
yang biasa shalat di masjid ini. Tidak ada seorang pun di antara mereka
yang berbuka puasa sendiri. Ia selalu mencari orang yang bersedia berbuka
bersamanya. Jika tidak maka ia keluarkan makanannya untuk dimakan
bersama orang-orang di masjid.

Ibadah berupa memberi makan akan melahirkan aspek-aspek ibadah


lainnya, di antaranya: terciptanya saling mengasihi dan saling menyayangi.
Di mana hal itu adalah sebab seseorang masuk ke dalam Surga. Dalam
sebuah hadits Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda:

.‫لَ ْن تَدْ ُخلُ ْوا ْال َجنَّةَ َحتَّى تُؤْ ِمنُ ْوا َولَ ْن تُؤْ ِمنُ ْوا َحتَّى ت َ َحابُّوا‬

“Kamu tidak akan masuk Surga hingga beriman. Dan kamu tidak akan
beriman hingga saling mengasihi di antara kamu.”
Di antaranya juga, bermajlis dengan orang-orang shalih serta mengharap
pahala dari menolong mereka dalam ketaatan yang mereka dapat lakukan
disebabkan makanan yang engkau berikan.

B. Menyediakan Makanan Berbuka Bagi Orang-orang Yang Berpuasa

Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda:

)‫ (أخرجه أحمد والنسائي‬.‫ش ْي هء‬ َّ ‫ص ِم ْن أَجْ ِر ال‬


َ ‫صائِ ِم‬ ُ َ‫صائِ ًما َكانَ لَهُ ِمثْ َل أَجْ ِر ِه َغي َْر أَنَّهُ الَ يُ ْنق‬ َّ َ‫َم ْن ف‬
َ ‫ط َر‬

“Barangsiapa menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa,


niscaya ia akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa
mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.” (HR. Ahmad dan
An-Nasai serta dinyatakan shahih oleh Al-Albani)

Dalam hadits Salman Al-Farisi berbunyi:

.‫ش ْي هء‬ َّ ‫ص ِم ْن أَجْ ِر ال‬


َ ‫صائِ ِم‬ ُ َ‫ار َكانَ لَهُ ِمثْ َل أَجْ ِر ِه َغي َْر أَنَّهُ الَ يُ ْنق‬
ِ َّ‫صائِ ًما َكانَ َم ْغ ِف َرة ً ِلذُنُ ْوبِ ِه َو ِعتْقَ َرقَبَتِ ِه ِمنَ الن‬ َّ َ‫َو َم ْن ف‬
َ ‫ط َر فِ ْي ِه‬

“Barangsiapa menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa,


niscaya hal itu akan menjadi penghapus dosa-dosanya dan menjadi
pembebas dirinya dari api Neraka. Dan ia akan mendapat pahala seperti
orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu
sedikitpun.”

Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, tidak semua orang mampu


menyediakan buka orang yang berpuasa?” Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Sallam menjawab:

ُ ‫ظ َمأ‬
ْ َ‫ش ْربَةً الَ ي‬ ِ ‫صائِ ًما َسقَاهُ هللاُ ِم ْن َح ْو‬
ُ ‫ضي‬ َ ‫سقَى‬ ُ ‫صائِ ًما َعلَى ِمذْقَ ِة لَبَ ٍن أ َ ْو ت َ ْم َرةٍ أ َ ْو‬
َ ‫ش ْربَ ِة َماءٍ َو َم ْن‬ َّ َ‫اب ِل َم ْن ف‬
َ ‫ط َر‬ َ ‫يُ ْع ِطي هللا َهذَا الث َّ َو‬
.َ‫َب ْعدَهَا َحتَّى َيدْ ُخ َل ْال َجنَّة‬

“Pahala ini Allah berikan bagi siapa saja yang menyediakan makanan bagi
orang yang berbuka puasa meskipun berupa susu bercampur air, kurma
atau seteguk air. Barangsiapa memberikan seteguk air bagi orang yang
berbuka, niscaya Allah akan memberinya minum seteguk air dari telagaku,
ia tidak akan dahaga selamanya hingga masuk ke dalam Surga.”

"haram", sbuah kata yg identik dgn larangan. tp trxta kata "haram" itu jg brmakna mulia/kemuliaan...
sbgai contoh "masjidil haram" yg brarti masjid yg pnuh dgn kmuliaan...
jd, menghindari sesuatu yg haram (terlarang) brarti brusaha mncapai yg haram (kmuliaan)

Anda mungkin juga menyukai