Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

A. Pengantar
Topik : Diare dan Pencegahannya
Sasaran : Keluarga dari Pasien yang di Rawat di Ruang Azzahra 1
RSI Jemursari Surabaya
Jumlah Peserta : 15 orang
Hari/Tanggal : Jum’at, 9 Maret 2018
Waktu : 08.00 – 08.45 WIB (45 menit)
Tempat : Depan Ruang Azzahra 1 RSI Jemursari Surabaya
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 45 menit diharapkan keluarga
dari pasien yang dirawat di Ruang Azzahra 1 RSI Jemursari Surabaya dapat
mengetahui tentang diare dan pencegahannya
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan tentang diare dan pencegahannya,
diharapkan keluarga dari pasien yang dirawat di Ruang Azzahra 1 RSI
Jemursari Surabaya mampu :
a. Menjelaskan pengertian diare
b. Menjelaskan penyebab diare
c. Menjelaskan klasifikasi diare
d. Menjelaskan tanda dan dan gejala diare
e. Menjelaskan tanda bahaya diare
f. Menjelaskan penularan diare
g. Menjelaskan pencegahan diare
h. Menjelaskan pengobatan diare di rumah
C. Pengorganisasian
1. Pengorganisasian
a. Moderator : Chintana Nur Fitriah
b. Penyuluh : Roudhotun Nikmah
c. Fasilitator : Hilyatun Nisa’
d. Observer : Mita Dewi
e. Sie Konsumsi : Nur Ajijah
f. Sie Dokumentasi : M. Fahmi F
2. Rincian tugas
a. Moderator
1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
4) Menyebutkan materi yang akan diberikan
5) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu
penyuluhan
6) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan penyuluh
7) Mengatur waktu penyuluhan.
b. Penyuluh
1) Menjelaskan materi tentang diare, penyebab diare, klasifikasi
diare, pencegahan diare dan pengobatan diare di rumah.
2) Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan
c. Fasilitator
1) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
2) Memotivasi peserta agar berpastisipasi dan aktif dalam penyuluhan
3) Memotivasi peserta agar mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya.
d. Observer
Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan,
mengevaluasi jalannya penyuluhan.
e. Lain-lain
1) Sie Konsumsi
Menyiapkan dan membagikan konsumsi yang dibutuhkan
sesuai anggaran
2) Sie Dokumentasi
Mendokumentasikan setiap kegiatan (termasuk menyiapkan
daftar hadir).
D. Setting Tempat

PEMATERI
MODERATOR
FASILITATOR

Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta

E. Materi Penyuluhan (Terlampir)


Materi penyuluhan meliputi :
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Klasifikasi diare
4. Tanda dan gejala diare
5. Tanda bahaya diare
6. Penularan diare
7. Pencegahan diare
F. Metode
Metode yang digunakan dalam pemberian penyuluhan ini :
1. Metode ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
G. Media
Media yang digunakan dalam pemberian penyuluhan ini :
1. Leaflet
2. Lembar Balik
H. Uraian kegiatan
No. Tahap Kegiatan Waktu PJ
1. Pembuka 1. Mengucap salam 7 menit Moderator
2. Perkenalan
3. Menjelaskan Tujuan
4. Membagikan Leaflet

2. Inti 1. Perkenalan 25 menit Penyuluh


2. Menjelaskan Materi
Diare
3. Memberikan Umpan
Balik Kepada Peserta
Mengadakan Sesi Tanya 10 menit Moderator
Jawab yang dijawab oleh
Penyuluh
3. Penutup 1. Mengucapkan 3 menit Moderator
Terimakasih
2. Salam penutup
I. Evaluasi
1. Evaluasi persiapan (Struktural)
a. Acara dimulai pada jam 08.45 WIB.
b. Peserta yang hadir 12 orang dari 15 orang undangan.
c. Tempat penyelenggaraan penyuluhan telah disiapkan dengan baik.
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
kegiatan.
e. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penyuluhan
f. Media dan tempat sudah siap sebelum penyuluhan dimulai.
2. Evaluasi Proses
1) Secara Umum
a. Semua peserta memperhatikan penjelasan dari penyuluh
b. Sebagian peserta aktif bertanya
c. Media yang digunakan kurang besar sehingga kurang efektif dalam
penggunaanya.
2) Moderator
a. Secara keseluruhan sudah baik
b. Kurang menguasai panggung
3) Penyuluh
a. Secara keseluruhan sudah baik
b. Kurang menguasai materi untuk menjawab pertanyaan peserta
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta antusias dalam bertanya tentang materi diare
b. Peserta antusias dalam menjawab pertanyaan dari penyuluh
c. Menanyakan kepada semua peserta tentang kejelasan materi yang telah
disampaikan
d. Semua peserta mengetahui dan memahami tentang diare, pencegahan
serta pengobatannya.
4. Sesi Tanya-Jawab
1) Pertanyaan
a. Untuk bayi yang sedang diare, apakah boleh minum susu selain
ASI ?
b. Mual dan muntah pada diare apakah bisa mengurangi kalium dalam
tubuh dan apakah dengan meminum larutan gula garam atau oralit
dapat mengembalikan kadar kalium dalam tubuh yang hilang ?
c. Apakah dengan meminum teh dapat memampetkan diare ?
2) Jawaban
a. Boleh, asalkan susu formula yang rendah laktosa atau susu khusus
untuk diare. Kalau sudah tidak diare boleh meminum susu formula
seperti sebelumnya.
b. Mual dan muntah dapat menyebabkan kekurangan kalium dalam
tubuh (hipokalemia). Ion kalium yang banyak ada pada larutan
yang berupa garam alami. Ion kalium ini berguna untuk kelancaran
pertumbuhan dan kesehatan sel-sel tubuh, mempertahankan
stabilitas asam basa dalam tubuh.
c. Iya, namun teh yang pahit, untuk teh yang manis mohon dihindari
terlebih dahulu jika diare.
5. Umpan-Balik Pertanyaan
a. Apa pengertian dari diare ?
b. Apa penyebab dari diare ?
c. Apa saja klasifikasi diare ?
d. Apa saja tanda dan gejala khas diare ?
e. Apa saja tanda bahaya diare ?
f. Bagaimana penularan diare ?
g. Bagaimana pencegahan diare ?
h. Bagaimana pengobatan diare di rumah ?
MATERI
DIARE DAN PENCEGAHANNYA

A. Pengertian Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi akibat adanya peradangan pada
saluran pencernaan yang disebabkan oleh infeksi dengan gejala utamanya
dehidrasi, disertai atau tanpa disertai muntah, meningkatnya frekuensi
buang air besar (BAB) yang lebih dari 3x sehari dan konsistensi feses
menjadi cair (Dharmika, 2014).
Diare menurut Wijayaningsih (2013) dapat diartikan sebagai suatu
kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari
dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah
atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses peradangan pada lambung
dan usus.
B. Penyebab Diare
Penyebab diare menurut Dewi (2010) antara lain :
1. Infeksi
Infeksi ini disebabkan oleh masuknya mikroorganisme (kuman) atau
toksin (racun) melalui mulut. Kuman tersebut dapat melalui air,
makanan atau minuman yang terkontaminasi kotoran manusia atau
hewan, kontaminasi tersebut dapat melalui jari/tangan penderita yang
telah terkontaminasi.
2. Malabsorbsi
Merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang mengakibatkan
tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus
sehingga terjadi diare.
3. Makanan
Makanan yang mengakibatkan diare adalah makanan yang tercemar,
basi, beracun, mentah (sayuran) dan kurang matang.
4. Psikologis
Rasa takut dan cemas dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan
peristaltik usus yang akhirnya mempengaruhi proses penyerapan
makanan yang dapat menyebabkan diare.
C. Klasifikasi Diare
Berdasarkan jangka waktu terjadinya, diare dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Diare Akut
Diare akut terjadi secara tiba-tiba, gejalanya berlangsung kurang dari
14 hari dan biasanya disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh
bakteri, virus atau parasit.
2. Diare Kronik
Diare kronik yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari
D. Tanda dan Gejala Khas Diare
1. BAB lebih dari 3x sehari
2. Konsistensi feses menjadi cair
3. Disertai/tanpa disertai mual dan muntah
4. Dehidrasi
5. Rasa melilit di perut
6. Perut Kembung
7. Sering buang gas dan bersendawa
8. Bila penyebarannya disertai infeksi dapat disertai demam
E. Tanda Bahaya Diare
Apabila penderita telah banyak mengalami kehilangan air dan
elektrolit, maka terjadilah gejala dehidrasi (Sodikin, 2011). Dehidrasi
adalah suatu keadaan penurunan total air di dalam tubuh karena hilangnya
cairan, asupan air tidak cukup. Dehidrasi terjadi karena pengeluaran air
lebih banyak dari pada jumlah yang masuk, sehingga jumlah air pada tubuh
berkurang.
Menurut Leksana (2015) ada 3 faktor risiko terjadinya dehidrasi dengan
diare, yaitu :
1. Penanganan diare di rumah yang tidak tepat
2. Muntah yang berlebihan saat diare
3. Demam

Dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh memicu gangguan


kesehatan. mulai dari gangguan ringan seperti mudah mengantuk, hingga
penyakit berat seperti penurunan fungsi ginjal
F. Penularan Diare
Menurut Bambang dan Nurtjahjo (2011) cara penularan diare pada
umumnya melalui cara fekal-oral yaitu melalui makanan dan minuman yang
tercemar, atau kontak langsung dengan tangan penderita atau barang-barang
yang tercemar oleh tinja penderita atau tidak langsung melalui lalat (4F =
Finger, Files, Fluid, Field).
1. Penularan Langsung
Penularan langsung diare ditularkan dari orang satu ke orang lain
secara lamgsung melalui fekal-oral dengan media penularan utama
adalah makanan atau minumam yang terkontaminasi agen penyebab
diare. Penderita diare berat akan mengeluarkan kuman melalui tinja,
jika pembuangan tinja tidak dilakukan pada jamban tertutup, maka
berpotenssi sebagai sumber penularan.
2. Penularan Tidak Langsung
Penyakit diare juga dapat ditularkan secara tidak langsung melalui air.
Air yang tercemar kuman, bila digunakan orang untuk keperluan sehari-
hari tanpa direbus atau dimasak terlebih dahulu, maka kuman akan
masuk ke tubuh orang yang menggunakan air tersebut, sehingga orang
tersebut dapat terkena diare.
G. Pencegahan Diare
Cuci tangan dengan benar, 6 langkah cuci tangan yang benar menurut
WHO yaitu :
1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok
kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci


5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

H. Penatalaksanaan Diare di Rumah


1. Pengganti Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh
Minum cairan sebanyak mungkin untuk mengganti cairan yang hilang
, targetnya dalah lebih dari liter/hari. Cairan tersebut bisa berupa air matang
dengan oralit, air matang saja, air tajin, teh encer, air kelapa, sirup encer
atau jus buah yang diencerkan.
Penderita diare harus segera diberi cairan rumah tangga untuk
mencegah dehidrasi seperti : air tajin, larutan gula garam, kuah sayur-
sayuran dan sebagainya. Pengobatan dapat dilakukan di rumah oleh
keluarga penderita diare. Jumlah cairan yang diberikan adalah 10 ml/kgBB
atau untuk anak usia < 1 tahun adalah 50-100 ml, 1-5 tahun adalah 100 –
200 ml, 5 – 12 tahun adalah 200 – 300 ml dan dewasa adalah 300 – 400 ml
setiap BAB.
Berikan oralit segera bila diare, untuk mencegah dan mengobati
dehidrasi sebagai pengganti cairan dan elekrolit yang terbuang saat diare.
Sejak tahun 2004, WHO/UNICEF merekomendasikan Oralit osmolaritas
rendah. Berdasarkan penelitian dengan Oralit osmolaritas rendah diberikan
kepada penderita diare akan:
1) Mengurangi volume tinja hingga 25%
2) Mengurangi mual muntah hingga 30%
3) Mengurangi secara bermakna pemberian cairan melalui intravena
sampai 33%.

Cara membuat oralit dari gula dan garam ini juga sangatlah mudah.
Pertama-tama, Anda harus menyiapkan bahan-bahannya terlebih dahulu
yakni:
1) Gelas
2) Air putih yang sudah matang (hangat)
3) Gula pasir
4) Garam dapur yang halus dan bersih

Setelah semua bahan di atas terkumpul, sekarang saatnya kita membuat


larutan gula dan garam pengganti oralit tersebut. Berikut langkah-
langkahnya:
1) Tuangkan air putih ke dalam gelas.
2) Masukan setengah sendok teh garam dan dua sendok teh gula.
3) Aduk hingga merata.
4) Lalu minum perlahan.

Selain memberikan larutan air, gula garam, makanan yang diberikan


pada penderita diare adalah makan sedikit tapi sering (kurang lebih 6x
sehari) serta makanan yang rendah serat. Buah-buahan yang diberikan
terutama pisang, makanan yang merangsang (pedas, asam, terlalu banyak
lemak) jangan diberikan dulu karena dapat menyebabkan diare bertambah
berat.
2. Makanan yang Boleh di Konsumsi
1) Makan dengan porsi kecil tapi sering sepanjang hari
2) Makanan yang kaya akan protein pada setiap waktu makan seperti telur,
ikan, tempe, tahu atau daging yang tidak berlemak
3) Makanan yang lunak seperti bubur ayam, nasi putih, roti tawar putih,
arem-arem isi daging, otak-otak panggang, nagasari atau agar-agar.
4) Buah dan sayuran yang lenak seperti pisang, pepaya, mangga yang sudah
masak, kentang, wortel untuk mengganti mineral yang hilang karena
diare.
5) Makanan berkuah seperti kaldu ayam, sop kentang ayam, soto ayam atau
sayur bening.
6) Makanan manis-manis seperti kue-kue tradisional (contohnya kue lapis,
kue talam, getuk dan lain-lain) untuk meningkatkan asupan kalori
3. Menghindari Beberapa Makanan
1) Terlalu pedas seperti makanan padang seperti rendang, sambel goreng,
sambal terasi
2) Sangat panas atau dingin
3) Makanan berlemak seperti gorengan, mentega, berkuah santan,
berbumbu kacang seperti gado-gado, rujak, sate ayam, atau ketoprak.
4) Makanan mengandung serat yang tak larut seperti jagung, biji-bijian
contoh kuaci, kuaci biji matahari dan kulit buah-buahan.
5) Kopi, minuman bersoda atau beralkohol, jus buah dalam jumlah yang
besar, encerkanlah dengan menambah air ke dalam juas anda

Anda mungkin juga menyukai