Anda di halaman 1dari 4

1.

Vitamin B1
a. Penemu
b. Koenzim
c. Biokimia Atau Fungsi Fisiologi
d. Defesiensi Vitamin B1
Menurut Sumbono (2016), penyakit akibat kekurangan vitamin B1 antara lain adalah:
1) Beri-beri
2) Sindrom wernicke-Korsakof
3) Neutopati optik
4) Neuropati perifer ( kesemutan atau mati rasa di kaki)
5) Neuropati aksonal (kelumpuhan parsial atau hilangnya sensasi)
e. Kelebihan Vitamin B1
Menurut Sumbono (2016), gejala-gejala yang timbul akibat keracunan
Thiamin antara lain adala:
1) Meningkatnya detak jantung
2) Sulit tidur
3) Lemas
4) Pusing
5) Gelisah
f. Sumber Vitamin B1
Kandungan Vitamin
Makanan Takaran Saji
B1 (dalam mg)
Soy burger, daging atau patty 75 g 2.00
Babi 75 g 0,36-1,05
Bakso 75 g 0,70-0,96
Babi dimasak 75 g 0,75-0,77
Sereal, kering 30 g 0.60
Biji bunga matahari 60 mL 0.54
Babi ham, dimasak 75 g 0.41
Tuna, kuning/albacore 75 g 0.38
Daging rusa 75 g 0,19-0,38
Sarapan bar, serpihan jagung kerak
37 g 0.37
dengan buah
Kedelai 175 mL 0,18-0,32
Pasta 125 mL 0.29
Kecambah kedelai 125 mL 0.28
Salmon 75 g 0,21-0,26
Kacang-kacangan 60 mL 0,12-0,26
Kedelai Edamame 125 mL 0.25
Kacang Hijau 125 mL 0,22-0,24
Kerang 75 g 0.23
Squash, biji 125 mL 0,22
Hati (ayam, babi) 75 g 0,13-0,22
Pasta, mie telur 125 mL 0,16-0,21
Tuna sirip biru 75 g 0,21
Tahini/wijen 15 mL 0.19
Kentang, dengan kulit 1 media 0.18
Roti (putih, gandum, rye, gandum
35 g 0,10-0,17
campuran)
Kedelai minuman 250 mL 0,16
Tepung jagung 20 g 0,10-0,15
Kacang panggang, kaleng 175 mL 0.18
Kacang kedelai 60 mL 0.12
Sumber: Biokimia Pangan Dasar
g. AKG
2. Vitamin B2
a. Penemu
b. Koenzim
c. Biokimia Atau Fungsi Fisiologi
d. Defesiensi vitamin B2
Menurut Sumbono (2016), akibat kekurangan vitamin B2 antara lain adalah:
1) Cheilosis (bibir pecah-pecah).
2) Sakit Tenggorokan.
3) Stomatitis sudut (peradangan sudut mulut).
4) Kulit bersisik pada srotum, vulva, Philtrum bibir atau lipatan nasolabial.
5) Berdampak pada mata gatal, berair, merah, dan sensitif terhadap cahaya.
6) Normokromik anemia normositik (anemia dengan ukuran sel normal dan kadar
hemoglobin normal.
7) Pada kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir.
e. Kelebihan vitamin B2
Menurut Sumbono (2016), kelebihan vitamin B2 pada manusia belum ada
bukti toksisitas. Hal ini karena kelarutan vitamin B2 rendah sehingga penyerapannya
dalam tubuh masih dalam batas jumlah yang tidak membahayakan. Meskipun dosis
toksik dapat diberikan melalui suntikan, kelebihan pada dosis gizi yang relevan akan
dieksresikan dalam urin. Kejadian tersebut dibuktikan dengan penampakan warna
kuning cerah pada urin.
f. Sumber vitamin B2
Kandungan Vitamin
Makanan Takaran Saji
B2 (dalam mg)
Hati (ayam, kalkun, daging babi, dan
75 g 1.6-2,7
daging sapi)
Sotong 75 g 1.3
Tempe/produk kedelai yang
150 g 0.5
difermentasi
Jamur 125 mL 0.2-0.6
Keju 250 mL 0.4-0.5
Susu 250 mL 0.4-0.5
Telur 2 butir 0.4-0.5
Ikan salmon 75 g 0.4
yoghurt 175 g 0.3-0.4
Minuman kedelai 250 mL 0.3
Daging sapi 75 g 0.2-0.3
Kerang 75 g 0.2-0.3
Bayam dimasak 125 mL 0.2
Sereal 30 g 0.2
Keju cheddar 50 g 0.2
Keju ricotta 125 mL 0.2
Ayam atau kalkun 75 g 0.2
Sarden 75 g 0.2
Kacang kedelai 60 mL 0.2
Pasta, mie telur 125 mL 0.1
Sumber: Biokimia Pangan Dasar

g. AKG

Sumbono, Aung. 2016. Biokimia Pangan Dasar. Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai