Anda di halaman 1dari 8

UJPH 2 (4) (2013)

Unnes Journal of Public Health


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph

HUBUNGAN KELELAHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA


PEKERJA TENUN DI PT. ALKATEX TEGAL

Ahmad Muizzudin 

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kelelahan kerja dengan produktivitas
Diterima Maret 2013 kerja pada tenaga kerja bagian tenun di PT. ALKATEX Tegal. Jenis penelitian ini adalah
Disetujui April 2013 explanatory research dengan metode survei analitik rancangan cross sectional. Populasi penelitian
Dipublikasikan Mei 2013 adalah seluruh pekerja bagian tenun di PT. ALKATEX Tegal yang berjumlah 50 orang. Sampel
________________ penelitian adalah 28 orang dengan metode simple random sampling. Instrumen penelitian berupa
Keywords: reaction timer, dan lembar observasional. Hasil tabulasi silang hubungan antara kelelahan kerja
Relation; Job Fatigue; Work dengan produktivitas kerja pada tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan (α ) 0,05 diketahui
Productivity bahwa terdapat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan nilai p 0,001. Kepada
____________________ tenaga kerja bagian tenun di PT. ALKATEX Tegal supaya membiasakan diri untuk melakukan
peregangan otot disela pekerjaan ataupun pada saat istirahat.

Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this research to determine the relation between fatigue with work productivity of labor in the
weaving department PT. ALKATEX Tegal. This research is explanatory research with method cross sectional
analytic survey. The population research includes all workers in the weaving department PT. ALKATEX
Tegal totaled 50 employees. The research sample was 28 people with simple random sampling. The research
instrument in the form of reaction timer, and observational sheet. The results of cross-tabulation between
fatigue working relationship with labor productivity at 95% confidence level and error rate (α) 0.05 note that
there is a relationship between the independent variables and the dependent variable with p value 0.001. To
labor in the weaving department PT. ALKATEX Tegal so get used to stretch the muscles interrupted work or
at rest.

© 2013 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6528
Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: muizzudinahmad@ymail.com

1
Ahmad Muizzudin / Unnes Journal of Public Health 2 (4) (2013)

PENDAHULUAN
lingkungan kerja yang merupakan faktor
Menurut International Labour Organitation dominan bagi penurunan atau rendahnya
(ILO) setiap tahun sebanyak dua juta pekerja produktivitas kerja pada tenaga kerja (A.M.
meninggal dunia karena kecelakaan kerja yang Sugeng Budiono, 2003:86).
disebabkan oleh faktor kelelahan. Dalam Menurut Dewan Produktivitas Nasional
penelitian tersebut dijelaskan dari 58.115 (1983) dikatakan bahwa produktivitas
sampel, 18.828 diantaranya (32,8%) mengalami mengandung pengertian sikap mental yang
kelelahan. Sedangkan jika pekerja mengalami selalu mempunyai pandangan “mutu kehidupan
kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari
kelelahan, maka akan berdampak langsung pada esok lebih baik dari hari ini”. Pengertian ini
tingkat produktivitas kerjanya. Jadi faktor mempunyai makna bahwa kita harus
manusia sangatlah berpengaruh terhadap melakukan perbaikan. Dalam suatu perusahaan,
tingkat produktivitas kerja, seperti masalah manajemen harus terus-menerus melakukan
tidur, kebutuhan biologis, dan juga kelelahan perbaikan proses produksi, sistem kerja,
kerja, bahkan diutarakan bahwa penurunan lingkungan kerja, teknologi dan lain-lain
produktivitas tenaga kerja di lapangan sebagian (Sedarmayanti, 2009:38). Produktivitas secara
besar disebabkan oleh kelelahan kerja umum diartikan sebagai hubungan antara
(Sedarmayanti, 2009:38). keluaran (barang dan jasa) dengan masukan
Kelelahan merupakan masalah yang (tenaga kerja, bahan, dan uang). Produktivitas
harus mendapat perhatian. Semua jenis itu sendiri adalah ukuran efisiensi produktif.
pekerjaan baik formal dan informal Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan
menimbulkan kelelahan kerja. Kelelahan kerja masukan. Masukan sering dibatasi dengan
akan menurunkan kinerja dan menambah tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam
kesalahan kerja. Menurunnya kinerja sama kesatuan fisik, bentuk dan nilai. Perumusan ini
artinya dengan menurunnya produktivitas kerja. berlaku untuk perusahaan, industri dan
Apabila tingkat produktivitas seorang tenaga ekonomi secara keseluruhan. Lebih sederhana,
kerja terganggu yang disebabkan oleh faktor maka produktivitas adalah perbandingan secara
kelelahan fisik maupun psikis maka akibat yang ilmu hitung, antara jumlah yang dihasilkan dan
ditimbulkannya akan dirasakan oleh perusahaan jumlah setiap sumber daya yang dipergunakan
berupa penurunan produktivitas perusahaan. selama proses berlangsung (A.M. Sugeng
Pada dasarnya produktivitas dipengaruhi oleh Budiono, dkk., 2003:263).
tiga faktor yaitu beban kerja, kapasitas kerja, Menurut L. Greenberg,
dan beban tambahan akibat lingkungan kerja. produktivitas sebagai perbandingan antara
Beban kerja biasanya berhubungan dengan totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi
beban fisik, mental maupun sosial yang totalitas masukan selama periode tersebut.
mempengaruhi tenaga kerja. Sedangkan Produktivitas juga diartikan sebagai
kapasitas kerja berkaitan dengan kemampuan perbandingan ukuran harga bagi masukan dan
untuk menyelesaikan pekerjaan pada waktu hasil serta perbedaan antara kumpulan jumlah
tertentu. Dan beban tambahan akibat pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, dalam satuan (unit) umum (Muchdarsyah
dan faktor pada tenaga kerja sendiri yang Sinugan, 2008:21).
meliputi faktor biologi, fisiologis, dan psikologis Sedangkan menurut
(Depkes RI, 1990:173). Sedarmayanti (2009:38) produktivitas kerja
Selain itu, produktivitas tenaga kerja juga menunjukkan bahwa individu merupakan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya perbandingan dari efektivitas keluaran
yaitu faktor kelelahan akibat tidak (pencapaian unjuk kerja maksimal) dengan
ergonomisnya kondisi sarana, prasarana dan efisiensi salah satu masukan (tenaga kerja) yang

2
Ahmad Muizzudin / Unnes Journal of Public Health 2 (4) (2013)

mencangkup kuantitas, kualitas dalam waktu sejak tahun 2005. Perusahaan ini berlokasi di Jl.
tertentu. Produktivitas kerja adalah suatu Wangandawa Desa Kemantran Kecamatan
ukuran dari pada hasil kerja atau kinerja Keramat Kabupaten Tegal. Pada awalnya
seseorang dengan proses input sebagai masukan perusahaan memiliki tenaga kerja sebanyak 50
dan output sebagai keluarannya yang orang, sedangkan saat ini jumlah tenaga
merupakan indikator daripada kinerja karyawan kerjanya telah mencapai 150 orang. Dalam
dalam menentukan bagaimana usaha untuk proses pembuatan sarung tenun ini, terdapat
mencapai produktivitas yang tinggi dalam suatu proses tenun yaitu proses menenun yang
organisasi. menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin
Selain itu menurut Kussrianto (ATBM). Alat Tenun Bukan Mesin atau biasa
produktivitas kerja adalah rasio dari hasil kerja disebut juga dengan gedokan adalah alat tenun
dengan waktu yang dibutuhkan untuk dari kayu yang biasa digunakan oleh perajin
menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja tenun. Alat ini langsung dioperasikan oleh
(Edy Sutrisno, 2009:4). Sedangkan, tenaga kerja secara manual. Cara
produktivitas kerja menurut Cascio sebagai pengoperasiannya pun membutuhkan ketelitian
pengukuran output berupa barang atau jasa dan juga dilakukan secara berulang-ulang
dalam hubungannya dengan input yang berupa (monoton). Maka, sangat dibutuhkan
karyawan, modal, materi atau bahan baku dan keterampilan dalam proses tenun ini. Selain itu,
peralatan (Almigo, 2004:41). Produktivitas kerja juga diperlukan kesiapan fisik, mental, dan
juga ditunjukan sebagai rasio dari jumlah kondisi lingkungan kerja yang baik. Karena jika
keluaran yang dihasilkan per total tenaga kerja tidak, kelelahan kerja dapat terjadi setiap saat,
jam manusia (man hours), yaitu jam kerja yang yang nantinya dapat menurunkan produktivitas
dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut kerja pada perusahaan tersebut.
(Sritomo Wignjosoebroto, 2003:7). Berdasarkan hasil observasi awal yang
Pada penelitian yang dilakukan oleh dilakukan pada tanggal 23 April 2012, dari 10
Ambar Silastuti (2006) di PT. Bengawan Solo tenaga kerja di bagian tenun PT. ALKATEX
Garment Indonesia, diketahui bahwa kelelahan Tegal yang diambil secara acak. Didapatkan 6
setelah kerja memiliki nilai rata-rata lebih besar tenaga kerja diantaranya (60%) mengeluhkan
jika dibandingkan dengan nilai rata-rata lelah pada saat bekerja dan setelah bekerja. Dari
kelelahan sebelum bekerja. Dari total 41 orang 6 tenaga kerja tersebut, 5 diantaranya (83,3%)
yang dijadikan sampel, 4 orang diantaranya tidak tercapai target produksinya pada bulan
(9,8%) termasuk dalam kategori normal, Maret 2012. Sedangkan dari 4 pekerja yang
kemudian 33 orang lainnya (80,5%) termasuk tidak mengeluhkan lelah, hanya satu pekerja
dalam kategori kelelahan kerja ringan, dan 4 (25%) yang tidak tercapai target produksinya
orang lagi (9,8%) termasuk dalam kategori pada bulan yang sama. Melihat latar belakang
kelelahan kerja sedang. Berdasarkan penelitian tersebut peneliti bermaksud mengkaji ulang
ini, dapat terlihat bahwa angka kelelahan cukup mengenai Hubungan antara Kelelahan Kerja
tinggi jika dibandingkan dengan jumlah sampel dengan Produktivitas Kerja pada Tenaga Kerja
yang termasuk dalam kategori normal. Hal ini bagian Tenun di PT. ALKATEX Tegal.
dapat dikarenakan jenis pekerjaan pada industri
garmen membutuhkan ketelitian tinggi dan juga
keterampilan yang baik, selain itu pekerjaan ini
juga termasuk jenis pekerjaan yang monoton METODE PENELITIAN
(Ambar Silastuti, 2006:64).
PT. ALKATEX Tegal juga merupakan Jenis penelitian adalah “survei analitik”.
salah satu perusahaan garmen yang bergerak Rancangan penelitian ini adalah cross sectional.
dibidang industri kecil berupa kain sarung tenun Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
dengan milik perseorangan dan sudah berdiri korelasi antara faktor resiko dengan faktor efek

3
Ahmad Muizzudin / Unnes Journal of Public Health 2 (4) (2013)

data penelitian yaitu kelelahan kerja dengan Uji statistik yang digunakan adalah chi
produktivitas kerja pada tenaga kerja (Soekidjo square dengan taraf signifikan yang digunakan
Notoatmodjo, 2005:148). adalah 95% dengan nilai kemaknaan 5%. Uji
Populasi adalah wilayah generalisasi yang statistik ini bertujuan untuk mengetahui
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai hubungan variabel kategorik dengan kategorik
kualitas dan karakteristik tertentu yang (Agus Riyanto, 2009: 75).
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
(Sugiyono, 2006:117). Populasi dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini meliputi seluruh tenaga kerja yang
bekerja di bagian tenun PT. ALKATEX Tegal, Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20
yaitu sebanyak 50 orang. Desember 2012 di PT. ALKATEX Tegal, yang
Sampel adalah sebagian yang diambil berlokasi di Jl. Wangandawa Desa Kemantran
dari keseluruhan obyek yang diteliti dan Kecamatan Keramat Kabupaten Tegal.
dianggap mewakili seluruh populasi (Soekidjo Pengukuran kelelahan kerja dilakukan dengan
Notoatmodjo, 2005:79). Sampel dalam menggunakan alat reaction timer tipe L77.
penelitian ini berjumlah 28 orang. Metode Sedangkan pengisian lembar observasional
pengambilan sampel yang digunakan dalam mengenai produktivitas kerja dilakukan dengan
penelitian ini adalah metode simple random melihat pada data produksi perusahaan.
sampling (Sugiyono, 2010:118). Berdasarkan hasil penelitian karakteristik
Instrumen penelitian adalah perangkat tenaga kerja yang bekerja di bagian tenun PT.
yang digunakan untuk mengukur fenomena ALKATEX Tegal dapat dilihat dari distribusi
alam ataupun sosial yang sedang diamati umur tenaga kerja yang bekerja pada bagian
(Sugiyono, 2006:148). Dalam penelitian ini tenun di PT. ALKATEX Tegal, yaitu sebagian
instrumen yang digunakan adalah lembar besar berusia 31-35 tahun dan 36-40 tahun
observasional, dan reaction timer. sebesar 28,6% (8 orang).

Tabel 1. Distribusi Responden menurut Umur


No. Umur (Tahun) Jumlah Prosentase (%)
1. 20-25 3 10,7
2. 26-30 4 14,3
3. 31-35 8 28,6
4. 36-40 8 28,6
5. 41-45 4 14,3
6. 46-50 1 3,5
Jumlah 28 100,0

Dari Tabel 1 tersebut dapat diketahui besar berusia lebih dari 35 tahun. Hal ini tentu
bahwa sebagian besar umur responden yaitu saja sangat berpengaruh karena diusia yang
berusia 31-35 tahun dan 36-40 tahun dengan bertambah tua akan diikuti oleh kemampuan
setiap kategori sebesar 28,6% (8 orang). Dari organ yang menurun sehingga menyebabkan
keseluruhan sampel yang berjumlah 28 orang, tenaga kerja semakin mudah lelah dan dapat
tenaga kerja termuda yaitu berusia 24 tahun dan menyebabkan penurunan produktivitas tenaga
yang tertua berusia 46 tahun. kerja itu sendiri (Suma’mur P.K., 1996:359).
Kemudian, dari penelitian yang telah Selain itu, karakteristik responden lainnya dapat
dilakukan diperoleh hasil bahwa responden dilihat juga dari distribusi masa kerja responden
yang mengalami kelelahan kerja berat sebagian berikut.

Tabel 2. Distribusi Responden menurut Masa Kerja

4
Ahmad Muizzudin / Unnes Journal of Public Health 2 (4) (2013)

No. Masa Kerja (Tahun) Frekuensi Prosentase (%)


1. <2 6 21,4
2. 2-4 12 42,9
3. >4 10 35,7
Jumlah 28 100,0

Berdasarkan Tabel 2 tersebut dapat bagian tenun maka tenaga kerja akan lebih
diketahui distribusi masa kerja pada tenaga merasa bosan dengan pekerjaan yang monoton
kerja bagian tenun di PT. ALKATEX Tegal, setiap harinya sehingga sebelum memulai
yaitu sebagian besar mencapai 2-4 tahun sebesar bekerja saja mereka sudah merasa lelah (Eko
42,9% (12 orang). Dari keseluruhan sampel Nurmianto, 2003:264).
yang berjumlah 28 orang, tenaga kerja yang Hasil penelitian dalam penelitian ini
memiliki masa kerja terendah yaitu mencapai 1 meliputi analisis univariat dan analisis bivariat.
tahun sedangkan tenaga kerja yang masa Analisis univariat adalah analisis yang
kerjanya terlama mencapai 6 tahun. Dari dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa penelitian. Dimana pada umumnya,
responden yang mengalami kelelahan kerja menghasilkan distribusi dan prosentase dari tiap
berat sebagian besar berusia lebih dari 35 tahun, variabel (Soekidjo Notoatmodjo, 2002:188).
dimana masa kerjanya rata-rata telah mencapai Analisis univariat dalam penelitian ini meliputi
5 tahun. Hal tersebut pastinya sangat kelelahan kerja dan produktivitas kerja
berpengaruh, dikarenakan adanya pembebanan responden.Analisis univariat dalam penelitian
otot secara statis (static muscular loading) yang ini meliputi kelelahan kerja dan produktivitas
jika dipertahankan dalam waktu lama akan kerja responden. Sedangkan analisis bivariat
mengakibatkan RSI (Repelition Strain Injuries) yaitu analisis terhadap variabel yang diduga
yaitu nyeri otot tulang, tendon, dan sebagainya berhubungan atau berkorelasi (Soekidjo
yang diakibatkan oleh jenis pekerjaan yang Notoatmodjo, 2002:188). Dalam penelitian ini
bersifat berulang atau monoton. Karakteristik variabel yang diduga berhubungan atau
kelelahan kerja juga akan meningkat dengan berkorelasi adalah kelelahan kerja dengan
semakin lamanya pekerjaan yang dilakukan. produktivitas kerja responden.
Jadi, semakin lama tenaga kerja bekerja di

Tabel 3. Distribusi Tingkat Kelelahan Kerja Responden


No. Tingkat Kelelahan Kerja Frekuensi Prosentase (%)
1. Kelelahan Kerja Ringan (KKR) 14 50,0
2. Kelelahan Kerja Sedang (KKS) 10 35,7
3. Kelelahan Kerja Berat (KKB) 4 14,3
Jumlah 28 100,0

Dari Tabel 3 tersebut dapat diketahui kelelahan mengarah pada kondisi melemahnya
bahwa responden atau tenaga kerja pada bagian tenaga kerja untuk melakukan suatu kegiatan
tenun di PT. ALKATEX Tegal yang mengalami (A.M. Sugeng Budiono, dkk., 2000:86).
kelelahan kerja ringan yaitu sebesar 50% (14 Kelelahan akibat kerja sering diartikan sebagai
orang), dan kelelahan kerja sedang sebesar proses menurunnya efisiensi, performa kerja dan
35,7% (10 orang), serta kelelahan kerja berat berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik
sebesar 14,3% (4 orang). tubuh untuk terus melanjutkan kegiatan yang
Kelelahan (fatigue) merupakan suatu harus dilakukan (Sritomo Wignjosoebroto,
perasaan yang bersifat subyektif. Istilah 2003:283).

5
Ahmad Muizzudin / Unnes Journal of Public Health 2 (4) (2013)

Tidak satupun ukuran yang mutlak dalam hasil bahwa dari 28 responden, 50% diantaranya
pengukuran kelelahan. Menurut eksperimen (14 orang) mengalami Kelelahan Kerja Ringan
yang pernah dilakukan, sejauh ini pengukuran (KKR), dan 35,7% diantaranya (10 orang)
kelelahan hanya mampu mengukur beberapa mengalami Kelelahan Kerja Sedang (KKS),
manifestasi atau indikator kelelahan saja. Salah sedangkan sisanya 14,3% (4 orang) mengalami
satu alat untuk mengetahui tingkat kelelahan Kelelahan Kerja Berat (KKB). Hasil dari
adalah reaction timer, yaitu alat untuk mengukur pengukuran ini sesuai dengan pernyataan Eko
tingkat kelelahan berdasarkan kecepatan waktu Nurmianto, yaitu semua jenis pekerjaan akan
reaksi seseorang terhadap rangsang cahaya atau menghasilkan kelelahan kerja. Dimana
rangsang suara. Pada keadaan yang sehat, kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan
tenaga kerja akan lebih cepat merespon menambah tingkat kesalahan kerja. Dengan
rangsangan yang diberikan dan seseorang yang meningkatnya kesalahan kerja akan
telah mengalami kelelahan akan lebih lama memberikan peluang terjadinya kecelakaan
merespon rangsangan yang diberikan (A.M. kerja yang menyebabkan penurunan
Sugeng Budiono, dkk., 2000:90). produktivitas kerja (Eko Nurmianto, 2003:264).
Berdasarkan pengukuran kelelahan kerja
yang telah dilakukan pada responden, diperoleh

Tabel 4. Distribusi Tingkat Produktivitas Kerja Responden


No. Produktivitas Kerja Frekuensi Prosentase (%)
1. Sesuai 14 50,0
2. Tidak Sesuai 14 50,0
Jumlah 28 100,0

Berdasarkan Tabel 4 tersebut dapat Produktivitas secara umum diartikan


diketahui bahwa responden atau tenaga kerja sebagai hubungan antara keluaran (barang dan
pada bagian tenun di PT. ALKATEX Tegal jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, dan
yang memiliki produktivitas sesuai adalah uang). Produktivitas itu sendiri adalah ukuran
sebesar 50% (14 orang), sedangkan yang efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara
produktivitas kerjanya tidak sesuai juga sebesar hasil keluaran dan masukan. Masukan sering
50% (14 orang). dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan
Produktivitas kerja yang tidak sesuai keluaran diukur dalam kesatuan fisik, bentuk
dapat disebabkan oleh kelelahan kerja pada dan nilai. Perumusan ini berlaku untuk
tenaga kerja yang dapat mempengaruhi perusahaan, industri dan ekonomi secara
produktivitas kerja itu sendiri. Kelelahan mental keseluruhan. Lebih sederhana, maka
dan fisik merupakan hal yang sangat penting produktivitas adalah perbandingan secara ilmu
untuk menjadi perhatian, sebab keadaan mental hitung, antara jumlah yang dihasilkan dan
dan fisik yang lelah mempunyai hubungan yang jumlah setiap sumber daya yang dipergunakan
erat dengan produktivitas kerja. Semakin tinggi selama proses berlangsung (A.M. Sugeng
tingkat kelelahan kerja fisik dan mental maka Budiono, dkk., 2003:263).
semakin dapat menurunkan produktivitas kerja
(Yusdarli Hasibuan, 2010:44).

Tabel 5. Tabulasi Silang antara Kelelahan Kerja dengan Produktivitas Kerja


Produktivitas Kerja
Kelelahan Kerja Tidak Sesuai Sesuai Total P value
F % F % f %

6
Ahmad Muizzudin / Unnes Journal of Public Health 2 (4) (2013)

KKS+KKB 12 42,9 2 7,1 14 50,0


KKR 2 7,1 12 42,9 14 50,0 0,001
Total 14 50,0 14 50,0 28 100,0

Dari hasil uji Chi-square, diperoleh p value Selain itu menurut pendapat A.M.
sebesar 0,001 karena p value < 0,05 maka Ho Sugeng Budiono, dkk. (2003:90) menyatakan
ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan bahwa terdapat keterkaitan yang erat antara
antara kelelahan kerja dengan produktivitas kelelahan kerja dengan produktivitas kerja, atau
kerja pada tenaga kerja bagian tenun di PT. lebih tepatnya kelelahan yang dialami tenaga
ALKATEX Tegal. kerja dengan kinerja perusahaan. Jika tingkat
Dari hasil penelitian tersebut diketahui produktivitas seorang tenaga kerja terganggu
bahwa responden yang mengalami kelelahan dikarenakan adanya faktor kelelahan fisik
kerja ringan sebagian besar produktivitas maupun psikis, maka ini akan berdampak juga
kerjanya sesuai dengan target produksi, yaitu pada perusahaan yang berupa penurunan
sebesar 42,9% (12 orang). Sedangkan responden produktivitas perusahaan (A.M. Sugeng
yang mengalami kelelahan kerja sedang dan Budiono, dkk., 2003:90).
kelelahan kerja berat sebagian besar Akibat buruk yang disebabkan oleh
produktivitasnya tidak sesuai dengan target kelelahan kerja tersebut bisa dicegah. Tetapi hal
produksi perusahaan, yaitu juga sebesar 42,9% ini diperlukan adanya kesadaran dari tenaga
(12 orang). kerja itu sendiri dan kerja sama dari pihak
Berdasarkan hasil tabulasi silang perusahaan. Contohnya tenaga kerja agar
diketahui bahwa terdapat hubungan antara dibiasakan untuk melakukan peregangan otot
kelelahan kerja dengan produktivitas kerja pada seperti menggerakkan kepala, tangan, dan
tenaga kerja bagian tenun di PT. ALKATEX kakinya disela-sela pekerjaannya ataupun saat
Tegal yaitu dengan nilai p sebesar 0,001. Hasil istirahat, tujuannya supaya tubuh tidak terlalu
tersebut sesuai dengan penelitian Yusdarli lama dalam keadaan statis yang terjadi berulang
Hasibuan (2010:113) yang berjudul “Hubungan kali. Selain itu, tenaga kerja sebaiknya
Kelelahan Kerja dan Kepuasan Kerja dengan membiasakan diri untuk mempergunakan waktu
Produktivitas Kerja Perawat di Ruang Rawat istirahat yang telah diberikan perusahaan
Inap RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai” dengan baik.
dengan hasil terdapat hubungan antara Selain dari kesadaran tenaga kerja,
kelelahan kerja dengan produktivitas kerja dibutuhkan juga kerja sama dari perusahaan.
perawat di ruang rawat inap RSU Dr. Tengku Seperti yang dijelaskan oleh Sritomo
Mansyur Tanjungbalai yaitu nilai p sebesar Wignjosoebroto (2003:283) untuk menghindari
0,006 yang berarti probabilitas lebih kecil dari rasa lelah diperlukan adanya keseimbangan
0,05 (0,006 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha antara masukan sumber datangnya kelelahan
diterima. Selaras dengan penelitian ini, tersebut (faktor penyebab kelelahan) dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ambar Silastuti jumlah keluaran yang diperoleh lewat proses
(2006:63) yang berjudul “Hubungan antara pemulihan (recovery). Proses pemulihan dapat
Kelelahan dengan Produktivitas Tenaga Kerja dilakukan dengan cara memberikan waktu
di bagian Penjahitan PT. Bengawan Solo istirahat yang cukup. Atau dengan cara
Garment Indonesia” juga diperoleh hasil yang memperpendek jam kerja harian yang nantinya
serupa, yaitu terdapat hubungan antara akan menghasilkan kenaikan output per jam,
kelelahan dengan produktivitas tenaga kerja di sebaliknya dengan memperpanjang jam kerja
bagian penjahitan PT. Bengawan Solo Garment harian akan memperlambat kecepatan (tempo)
Indonesia dengan nilai p sebesar 0,003 yang kerja yang akhirnya berakibat pada penurunan
berarti probabilitas lebih kecil dari 0,05 (0,003 < prestasi kerja per jamnya (Sritomo
0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Wignjosoebroto, 2003:283).

7
Ahmad Muizzudin / Unnes Journal of Public Health 2 (4) (2013)

Hanida Rahmawati N, 1998, Kelelahan Tenaga Kerja


SIMPULAN Wanita dan Pemberian Musik Pengiring Kerja.
Thesis: Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Muchdarsyah Sinugan, 2008, Produktivitas Apa dan
Berdasarkan dari hasil penelitian ini,
Bagaimana, Jakarta: Bumi Aksara.
maka simpulan yang diperoleh adalah ada
Riduwan, 2002, Skala Pengukuran variable-variabel
hubungan antara kelelahan kerja dengan Penelitian, Bandung: Alfabeta.
produktivitas kerja pada tenaga kerja bagian Sedarmayanti, 2009, Sumber Daya Manusia dan
tenun di PT. ALKATEX Tegal. Produktivitas, Bandung: CV Mandar Maju.
Suma’mur P.K., 2009, Higiene Perusahaan dan
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Kerja, Jakarta: Sagung Seto.
Soekidjo Notoatmodjo, 2007, Kesehatan Masyarakat:
Ahmad Tohardi, 2002, Pemahaman Praktis Manajemen Ilmu dan Seni, Jakarta: Rineka Cipta.
SDM, Bandung: CV Munandar. Sritomo Wignjosoebroto, 2003, Ergonomi, Studi Gerak
Almigo, 2004, Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan dan Waktu Teknik Analisis untuk Peningkatan
Produktivitas Kerja Karyawan. Skripsi: Produktivitas Kerja, Surabaya: Penerbit Guna
Universitas Bina Darma Palembang. (online) Widya.
diakses tanggal 23 Juli 2012, (http; Sudigdo S., dan Sofyan I., 1995, Dasar-Dasar
//psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnal_nu Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta: Sagung
zsep.pdf) Seto.
A.M. Sugeng Budiono, dkk., 2003, Bunga Rampai Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan:
Hiperkes dan KK, Semarang: BP Universitas Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,
Diponegoro. Bandung: Alfabeta.
Ambar Silastuti, 2006, Hubungan Antara Kelelahan Tarwaka, dkk., 2004, Ergonomi untuk Keselamatan dan
dengan Produktivitas Tenaga Kerja di bagian Kesehatan Kerja dan Produktivitas, Surakarta:
Penjahitan PT Bengawan Solo Garment UNIPRESS.
Indonesia. Skripsi: Universitas Negeri Yusdarli Hasibuan, 2010, Hubungan Kelelahan Kerja
Semarang. dan Kepuasan Kerja dengan Produktivitas Kerja
Andriyani, 2010, Pengukuran Kelelahan dengan Alat Perawat di Ruang Rawat Inap RSU Dr. Tengku
Reaction Timer dan Pengaruh Kelelahan Mansyur Tanjungbalai. Skripsi: Universitas
Terhadap Produktivitas pada Tenaga Kerja Bagian Sumatera Utara.
Penjahitan. Skripsi: Fakultas Teknik.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Balai Hiperkes, 2004, Panduan Praktikum Laboratorium
Keselamatan dan Hiperkes, Semarang.
Bambang Hartono, 2000, Kajian Wacana Bahasa
Indonesia, Semarang: FBS Universitas Negeri
Semarang.
Biro Lakassidaya, 1994, Anti Fatigue:
valentino.byethost16.com, (online) diakses
tanggal 22 Oktober 2012,
(http://valentino.byethost16.com/priceli
st.html)
Depkes RI Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan
Masyarakat, 1990, Upaya Kesehatan Kerja
Sektor Informal di Indonesia, Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Edy Sutrisno, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Jakarta: Prenada Media.
Eko Nurmianto, 2003, Ergonomic Konsep Dasar dan
Aplikasinya, Surabaya: Institut Teknologi
Sepuluh November.

Anda mungkin juga menyukai