Anda di halaman 1dari 33

PETUNJUK PENYUSUNAN PERENCANAAN

PROGRAM PECEGAHAN DAN


PENGENDALIAN
PENYAKIT TAHUN 2018

Kepala Bagian Program dan Informasi


Sekretariat Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Yogyakarta, 12 Juni 2017
Outline

I. Dasar Hukum
II. Prioritas Program P2P tahun 2018
III. Petunjuk Perencanaan Tahun 2018
DASAR HUKUM
• UU No 25 Thn 2004 tentang SPPN (Penyusunan RPJP, RPJM,
RKP)
• UU No 17 Thn 2003 tentang Keuangan Negara (harus dikelola
dengan akuntabel)
• UU No 33 Thn 2004 ttg Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah (pembagian kewenangan/tugas melalui azas
desentralisasi, dekon, dan TP)
• UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
• PP No 38 Thn 2007 ttg Pembagian Urusan Pemerintahan

3
DASAR HUKUM
• PP No 90 Thn 2010 ttg Penyusunan RKA-KL (disusun berdasar
Renja – RKP – Pagu Anggaran; memuat info kinerja: program –
kegiatan – sasaran kinerja; disusun menurut: unit – fungsi –
program – kegiatan – jenis belanja – kelompok biaya – sumber
pendanaan)
• Perpres No 2 Thn 2015 ttg RPJMN Thn 2015-2019
• Permenkes No 64 tahun 2015 ttg Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan
• KepmKepmenkes No.HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang
Renstra Kemenkes 2015-2019
• Peraturan Menteri Keuangan 196/PMK.02/2015 tentang
Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
4
Prioritas Program P2P Tahun 2018

5
Arah Prioritas Nasional Kesehatan 2018
– Penguatan kebijakan nasional pada RPJMN 2015-2019
– RKP 2018 merupakan 1 tahun sebelum akhir RPJMN: Perlu
percepatan upaya pencapaian target dan pemenuhan
Nawacita Presiden
− Penurunan AKI dan AKB
− Pencapaian target JKN pada 40% penduduk berpendapatan Target dan
terbawah indikator
− Eliminasi penyakit tropis yang terabaikan (neglected RENSTRA,
tropical diseases) RAP, DAN
RAK pada
− Pencegahan dan pengendalian penyakit menular akhir 2019
− Penurunan faktor risiko penyakit tidak menular juga harus
tercapai
− Lainnya (penguatan sistem kesehatan: sarpras, obat, tenaga
kesehatan)

• Sebagian prioritas pada tahun 2016 dan 2017 perlu dilanjutkan


pada tahun 2018
Proyek Prioritas Nasional Kesehatan
Prioritas Nasional Kesehatan: 3 Program Prioritas, 9 Kegiatan Prioritas, 14 Proyek Prioritas

Program Prioritas: Program Prioritas:


Program Prioritas: Penguatan Promotif dan
Peningkatan Kesehatan Ibu
Pencegahan dan Preventif “Gerakan
dan Anak Masyarakat Hidup Sehat”
Pengendalian Penyakit
Proyek Prioritas Nasional: Proyek Prioritas Nasional:
1. Pencegahan dan Proyek Prioritas
1. Penurunan Kematian Ibu di
Nasional:
fasilitas pelayanan Pengendalian TB dan
1. Peningkatan Kualitas
kesehatan HIV/AIDS Lingkungan Hidup
2. Pemenuhan JKN/KIS 2. Pengendalian malaria Sehat
3. Penyediaan sarana fasilitas 3. Pengendalian 3 2. Kampanye Hidup
kesehatan yang berkualitas
Penyakit Tropis Sehat
4. Pemenuhan Tenaga
Terabaikan/Neglected 3. Peningkatan
kesehatan
Tropical Diseases Konsumsi Pangan
5. Penyediaan dan
Sehat
peningkatan mutu sediaan 4. Pengendalian Faktor
farmasi dan alat kesehatan Risiko Penyakit Tidak Kewaspadaan dini dan
6. Penurunan Stunting Menular respon KLB,
5. Peningkatan cakupan + pengendalian vektor,
imunisasi dasar SDM &sarpras TVZ, P2P
frambusia
lengkap

Kegiatan yang tidak masuk dalam prioritas nasional akan masuk dalam prioritas bidang atau
7
prioritas K/L
RKP 2018 (Program P2P)
Program
P2P

Prioritas Nasional Prioritas Bidang


(7 PM, 3 PTM, Imun (23 PM, 12 PTM,
Dasar) SKK)

P2TVZ :
P2ML :
Pengendalian - Arbo
Penyakit : - P2MKJN - Vektor
HIV/AIDS, TB, Hepatitis - Keswa - Kecacingan
Malaria, - ISP - Napza - Zonosis
Filariasis, Percepatan
Schisto, Kusta, Pemb. - ISPA
Frambusia, DM, Papua
Jantung, Kronis, SKK :
Imun Dasar P2PTM - Surveilans, KLB
- Kanker - PIE
- GIF - Karkes
- Imun Lanjutan 8
Sasaran Pembangunan Kesehatan 2018
(Berdasarkan RPJMN 2015-2019)

No Indikator Baseline 2018 2019

Menurunnya Penyakit Menular dan Tidak Menular

a. Prevalensi HIV (persen)


0,46 (2014) <0,5 <0,5
b. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk Sasaran
297 (2013) 254 245
RENSTRA dan
c. Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi malaria RAP pada
225 (2014) 285 300
d. Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta
akhir 2019
20 (2013) 26 34 juga harus
e. Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi Filariasis tercapai
NA 28 35
f. Prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun (persen)
7,2 (2013) 5,6 5,4
g. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen)
25,8 (2013) 23,8 23,4
h. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun
(persen) 15,4 (2013) 15,4 15,4
SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
TAHUN 2018.. (1)
PAGU
NO KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
(ribu rupiah)
1 Surveilans dan 252.085.200
Karantina
Kesehatan
Bayi usia 0-11 bulan yang Persentase anak usia 0 sampai 92,5%
mendapat imunisasi dasar 11 bulan yang mendapat
lengkap imunisasi dasar lengkap
Anak usia 12-24 bulan yang Persentase anak usia 12-24 55,0%
mendapatkan imunisasi DPT- bulan yang mendapatkan
HB-Hib Lanjutan imunisasi DPT-HB-Hib Lanjutan
Kabupaten/kota yang Persentase respon 80%
melakukan pemantauan kasus penanggulangan terhadap
penyakit berpotensi kejadian sinyal kewaspadaan dini
luar biasa (KLB) dan melakukan kejadian luar biasa (KLB) untuk
respon penanggulangan mencegah terjadinya KLB di
terhadap sinyal KLB untuk kabupaten/kota
mencegah terjadinya KLB
Kabupaten/kota yang mampu Jumlah Kabupaten/kota yang
melaksanakan pencegahan dan mampu melaksanakan 300
pengendalian penyakit infeksi pencegahan dan pengendalian Kab/kota
emerging penyakit infeksi emerging
SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
TAHUN 2018.. (2)

PAGU
NO KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
(ribu rupiah)
2. Pencegahan Meningkatnya 303.408.578
dan Pencegahan dan
Pengendalian Pengendalian
Penyakit Penyakit Tular
Tular Vektor Vektor dan Persentase Kabupaten/ Kota yang 70%
dan Zoonotik Zoonotik melakukan pengendalian vektor
terpadu
Jumlah Kabupaten/Kota dengan 390
API <1 per 1.000 penduduk Kab/Kota
Jumlah Kabupaten/Kota endemis 65
Filaria berhasil menurunkan angka Kab/Kota
Mikrofilaria Menjadi 1%
Persentase Kabupaten/ Kota 66%
dengan IR DBD < 49 per 100.000
penduduk
Persentase Kabupaten/ Kota yang 70%
eliminasi Rabies
SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
TAHUN 2018.. (3)
PAGU
NO KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
(ribu rupiah)
3. Pencegahan Menurunnya
531.415.400
dan angka kesakitan
Pengendalian dan kematian
Penyakit akibat penyakit Persentase cakupan penemuan 91%
Menular menular kasus baru kusta tanpa cacat
Langsung langsung Persentase Kasus TB yang
80%
ditatalaksana sesuai standar
Persentase kasus HIV yang diobati 52%
Persentase Kabupaten/Kota yang 50%
50% Puskesmasnya melakukan
tatalaksana standar Pneumonia.
Persentase Kabupaten/Kota yang 60%
melaksanakan kegiatan deteksi
dini Hepatitis B dan C pada
kelompok berisiko
SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
TAHUN 2018.. (4)
PAGU
NO KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
(ribu rupiah)
4. Pengendalian Menurunnya Angka 103.415.800
Penyakit Kesakitan dan
Tidak Kematian Akibat
Menular Penyakit Tidak
Menular;
Meningkatnya
Pencegahan dan
Penanggulangan Persentase Puskesmas yang 40%
Penyakit Tidak melaksanakan pengendalian PTM
Menular terpadu
Persentase desa/kelurahan yang 40%
melaksanakan kegiatan Pos
Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
Persentase Puskesmas yang 35%
melaksanakan kegiatan deteksi dini
kanker payudara dan leher rahim
pada perempuan usia 30-50 tahun
Persentase Puskesmas yang 20%
melaksanakan deteksi dini dan
rujukan kasus katarak
SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
TAHUN 2018.. (5)

PAGU
NO KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
(ribu rupiah)
5. Pencegahan Masalah meningkatnya 40.782.700
Kesehatan Jiwa dan upaya
Napza pencegahan dan
pengendalian
masalah
kesehatan jiwa Jumlah Kabupaten/Kota 150
yang menyelenggarakan Kab/Kota
dan napza
upaya pencegahan dan
pengendalian masalah
penyalahgunaan Napza di
Institusi Penerima Wajib
Lapor (IPWL)
Jumlah Provinsi yang 15 Prov
menyelenggarakan upaya
pencegahan dan
pengendalian masalah
kesehatan jiwa dan NAPZA
di 30% SMA dan yang
sederajat
SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
TAHUN 2018.. (6)

PAGU
NO KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
(ribu rupiah)
6. Dukungan Meningkatnya 409.014.541
Manajemen dan dukungan
Pelaksanaan Tugas manajemen dan
Teknis Lainnya pada pelaksanaan tugas
Program Pencegahan teknis lainnya pada
dan Pengendalian program Persentase Satker 70%
Penyakit Pencegahan dan Program P2P yang
pengendalian memperoleh penilaian
penyakit SAKIP dengan hasil AA
Persentase Satker Pusat 64%
dan Daerah yang
ditingkatkan
sarana/prasarananya
untuk memenuhi
standar
Petunjuk Perencanaan Program P2P
Fungsi Jukren

• Sebagai salah satu pedoman bagi semua


Satker dalam menyusun RKA KL
• Sebagai salah satu pedoman dalam
pelaksanaan desk oleh Unit Eselon I
• Sebagai salah satu pedoman dalam
pelaksanaan penelitian oleh Biro Perencanaan
• Sebagai salah satu pedoman dalam
pelaksanaan reviu oleh Itjen
Kebijakan Umum Penyusunan Jukren

• Penerapan money follow program prioritas


• Penjabaran form B dan C Trilateral Meeting, Permennkes 7
2014 dan Kebijakan Sekjen
• Jukren berpedoman pada Renja KL
• Prioritas program dilakukan melalui penetapan semua
menu yang diperlukan untuk pelaksanaan Proyek Prioritas
Nasional.
• Menu Prioritas Bidang dilakukan selektif efektif sesuai
dengan anggaran yang tersedia
• Komponen pada Prioritas Nasional dan Bidang
Berpedoman pada dengan ADIK Ditjen P2P
• Menu dalam Jukren memperhatikan masukan Satker UPT
dan Dekon
Perlunya Kontribusi Dekon dan UPT dalam Penyusunan
Petunjuk Perencanan
TOP
• Target Nasional
DOWN
• Arah kebijakan dan
strategi
• Rambu Perencanaan

PUSAT
Pusat
• Rancangan Output Pusat
• Rancangan
komponen/aktifitas pusat
• Lokus Pro PN

PETUNJUK PERENCANAAN
PROGRAM P2P TAHUN 2017

DEKON
& UPT

• Aktifitas riil Satker


• Kondisi lapangan
• Menu Daerah (Pemda)
BOTTOM • Lokal spesifik
UP
Hal Pokok Yang Akan Diatur Jukren (1)

• Pelarangan hal-hal khusus, antara lain: kegiatan


studi banding /orientasi /bertukar pengalaman
/belajar pengalaman antar Satuan Kerja
• Penetapan Lokasi/sasaran kegiatan sesuai dengan
hasil Trilateral Meeting dan musrenbangnas
• Pengaturan (rambu) khusus Direktorat:
– Implementasi Kebijakan Kemenkes (Sekjen)
– Sebagai Strategi Pencapaian Proyek Prioritas Nasional
Hal Pokok Yang Akan Diatur Jukren (2)

• Pengendalian belanja perjalanan dinas


• Pengendalian belanja aparatur
• Pengaturan penerapan SBK
• Pengaturan belanja sewa
gedung/kantor/rumah/mess
• Pengaturan pengadaan sarpras daerah
perbatasan
• Pengaturan pengadaan kendaraan
• Pengaturan belanja pemeliharaan
Hal Pokok Yang Akan Diatur Jukren (4)

• Pengaturan penetapan target Provinsi dan


UPT
• Pengaturan penetapan lokasi kegiatan (Pro
PN)
• Pengaturan menu khusus Papua/Papua Barat
• Pengaturan komponen utama , pendukung ,
dan wilayah kerja (untuk KKP)
• Persyaratan (rekomendasi) Unit Utama lain
masuk dalam Jukren
Peran Jukren Dalam Penyusunan RKA KL (1)
Satker Unit Eselon I
a) Penyusunan Kertas Kerja Satker: a) Menghimpun KK dan RKA Satker
• Log in aplikasi RKA KL b) Me restore ADK yang disampaikan Satker
• Melakukan input rincian anggaran pada tiap c) Memvalidasi Kinerja dan anggaran program
output sampai level detil biaya yang menjadi tanggung jawab Unit Eselon I
• Input rincian anggaran dilakukan dengan dengan: VERIFIKASI
menuangkan alokasi anggaran angka dasar • Total pagu anggaran (DESK) OLEH ES I
atau alokasi anggaran inisiatif baru • Sumber dana
• Mencetak Kertas Kerja (setelah diyakini • Sasaran Kinerja (jenis barang/jasa serta
datanya benar) volume dan satuan keluaran.
• Melengkapi data dukung yang diperlukan d) Meneliti dan menyaring relevansi
untik kemudian disampaikan secara komponen dengan keluaran (output)
bersmaan dengan Kertas Kerja Satker yang kegiatan pada masing-masing KK Satker
telah ditanda tangani oleh KPA dan data e) Berkoordinasi dengan Satker dalam hal ada
dukung ke Unit Eselon I perbaikan KK Satker terkait sasarn kinerja
b) Penyusunan RKA Satker: dan relevansi output.
• Log ini aplikasi RKA KL f) Mengisi informasi pada Form 1,23, RKA KL
• Melakukan input rencana kinerja satker, Unit
rincian belanja level komponen, target g) Mencetak RKA KL Unit untuk ditanda tangan
pendapatan, prakiraan maju (hal ini Pejabat Eselon I
dilakukan bersamaan dengan input data h) Menyampaikan RKA KL, RKA Satker, KK
kertas kerja) Satker dan data dukungnya ke Sekjen cq
• Mencetak RKA Satker (bagian A,B,C,D) Biro Perencanaan untuk diteliti untuk
• Menyampaikan RKA ke Eselon I kemudian diteruskan ke Itjen untuk
direview.
Peran Jukren Dalam Penyusunan RKA KL (2)
Unit Eselon I Semua Direktorat (Subdit)
a) Menghimpun KK dan RKA Satker Pelaksana dibawah Koordinasi Setditjen
b) Me restore ADK yang disampaikan Satker (Bagian PI)
c) Memvalidasi Kinerja dan anggaran pogram
Menggunakan Petunjuk
yang menjadi tanggung jawab Unit Eselon I Acuan/Pedo
DESK OLEH Perencanaan sebagai alat
dengan: man untuk memvalidasi/meneliti
• Total pagu anggaran ES I
• Sumber dana
• Sasaran Kinerja (jenis barang/jasa •Memastikan RKA KL yang
serta volume dan satuan keluaran. Tujuan disusun Satker benar benar
d) Meneliti dan menyaring relevansi mendukung pencapaian
komponen dengan keluaran (output) target IKK;
kegiatan pada masing-masing KK Satker •Memperlancar proses desk
e) Berkoordinasi dengan Satker dalam hal ada tahap selanjutnya (itjen,
perbaikan KK Satker terkait sasarn kinerja Roren,DJA,Bappenas)
dan relevansi output.
f) Mengisi informasi pada Form 1,23, RKA KL Pencamtuman target output,
Unit Fokus Desk relevansi komponen dengan
g) Mencetak RKA KL Unit untuk ditanda output, memastikan
tangan Pejabat Eselon I komponen terlaksana
h) Menyampaikan RKA KL, RKA Satker, KK melalui detil kegiatan yang
Satker ke Sekjen cq Biro Perencanaan disusun, keseuaian rambu.
Format hasil
untuk diteliti untuk kemudian ditruskan ke
desk
Itjen untuk direview. CHD
Outline PETUNJUK PERENCANAAN 2018
I PENDAHULUAN : latar belakang,dasar hukum, tujuan, sistematika
RUANG LINGKUP PROGRAM: program, kegiatan, sasaran, arah kebijakan,strategi,
II
indikator
MEKANISME PENYUSUNAN PERENCANAAN: proses perencanaan, pendekatan
III
perencanaan, struktur anggaran, program, fungsi, sub fungsi.
IV RAMBU RAMBU: rambu umum, rambu khusus, SBK

V Perencanaan penganggaran SKK : Pro PN , Pro Bidang

VI Perencanaan penganggaran P2P TVZ : Pro PN , Pro Bidang

VII Perencanaan penganggaran P2P ML : Pro PN , Pro Bidang


VII
Perencanaan penganggaran P2P TM : Pro PN , Pro Bidang
I
IX Perencanaan penganggaran Keswa NApza
Perencanaan penganggaran DUKUNGAN
X
MANAJEMEN
XI PENUTUP
PENERAPAN JUKREN DALAM RKA KL
Penerapan JUKREN dalam RKA KL

Penetapan Input CETAK RKA-


Penentuan Input Cek
target akun
output sesuai komponen Menu dan detil KL
output
kewenangan sesuai Rambu (alokasi
sesuai Jukren
(jukren) Jukren biaya)
jukren

Diteliti Eselon
I, Biro
SESUAI JUKREN  akan diperiksa saat desk RKA KL Perencanaan,
Itjen, DJA

29
Hal Hal Lain
Beberapa Hal Untuk Diperhatikan

• Hasil Sidkab : Belanja barang 2018 setinggi-


tingginya realisasi 2017 --> perlu
pengendalian.
• Menu/aktifitas dalam Pro PN tetap mengikuti
kaidah penganggaran dan rambu/kebijakan
penyusunan RKA KL, termasuk kebijakan
Kemenkes (Sekjen)
ANGGARAN DITJEN P2P
TA 2016 dan 2017 (Data SP2D Per 31 Mei 2017)

TA PAGU BELANJA %
2016 (Pagu Dengan Self Bloking Inpres 8 Th 2016) 4.580.562.750.000 3.476.545.322.041 75,90
2016 (Pagu Setelah Self Bloking Inpres 8 Th 2016 di Keluarkan) 3.616.218.959.000 3.476.545.322.041 96,14
2017 (Data s/d 31 Mei 2017) 3.140.486.832.000 701.783.883.486 22,35
2018 (Indikatif) 2.368.696.637

Catatan :
Anggaran Self Bloking Ditjen P2P TA 2016 sesuai dengan Inpres 8 Tahun 2016
sebesar Rp. 964.343.791.000.
TERIMA KASIH

33

Anda mungkin juga menyukai