Anda di halaman 1dari 9

Judul : Salah paham

Tema : Persahatan
Casting : 3 orang
Karakter : Lisa merupakan sahabat Nuri dan Ilya yang seringkali berspekulasi.
: Nuri adalah sahabat Lisa dan Ilya yang paling bijak dan berpikiran luas
: Ilya adalah sosok sahabat yang sederhana dan lurus.

Contoh naskah drama lainnya:

 Contoh naskah drama cerita rakyat


 Contoh naskah drama Jawa
 Naskah drama bahasa Inggris 4 orang

Sipnopsis Drama

Pada suatu haris Lisa sedang menceritakan sesuatu kepada Nuri. Lisa mengatakan kepada Nuri
bahawa Ilya adalah sosok sahabat yang tidak baik. Lisa menganggap Ilya sangat tidak peduli dengan
sahabatnya, bahkan dia bisa bersikap seperti tidak kenal ketika dimintai pertolongan oleh temannya.
Namun, Nuri tidak serta merta percaya dengan pernyataan Lisa. Nuri meyakini bahwa Lisa hanya
salah paham.

Naskah Dialog Drama (Mulai)

Lisa :
Kamu tahu tidak, ternyata Ilya itu bukanlah seorang teman yang baik.

Nuri :
Memangnya kenapa? Kenapa kamu bilang kalau Ilya itu bukan seorang teman yang baik? Apa yang
sudah dilakukan oleh Ilya?

Lisa :
Jika Ilya itu benar-benar ssosok teman yang baik, dia tidak mungkin membiarkan aku kehujanan
ditengah-tengah malam.

Nuri :
Maksud kamu membiarkan kamu kehujanan ditengah-tengah malah bagaimana? Aku kurang paham
maksud kamu itu?

Lisa :
Begini, kemarin aku kan berkunjung ke rumah tanteku. Aku pulangnya agak malam karena cuaca
kebetulan lagi gerimis terus. Kemarin itu aku juga tidak bawa motor karena pas perginya dianterin
sama temenku, Erni. Waktu aku berada dijalan... untuk menunggu taksi, taksinya tidak ada yang
muncul. Eh.. ternyata aku lihat Ilya sedang mengendarahi sepeda motor, entah dia darimana. Nah,
ketika aku berhentikan dia, dia malah terus jalan saja.

Nuri :
Yang benar saja? Jangan-jangan Ilya tidak tahu kalau kamu memanggilnya?

Lisa :
Tidak tahu bagaimana? Dia itu dekat sekali waktu aku mencoba memberhentikan dia. apalagi aku
juga sangat keras waktu memanggilnya.

Nuri masih tidak yakin dengan apa yang dikatakan oleh Nuri, karena menurut Nuri selama ini Ilya
dianggapnya sebagai sosok teman yang sangat peduli dengan teman-temannya.

Nuri :
Ya sudah, kalau begitu nanti aku akan coba menayakan masalah ini sama Ilya. Mungkin besok aku
akan ketemu dia.

Lisa :
Ya, silakan saja. Eh.. sebentar lagi aku ada janji sama Erni. Okay, kalau begitu aku pulang dulu ya...

Nuri :
Okay. Hati-hati dijalan!

Lisa pun beranjak menghampiri motornya yang dia parkir dibawah pohon beringin.

Pada keesokan harinya Nuri pun bertemu dengan Ilya. Nuri dengan segera menanyakan kebenaran
perkataan Lisa terkait sikapnya kepada Lisa.

Nuri :
Ilya, aku mau nanya sama kamu.

Ilya :
Mau nanya apa? Silakan, sepertinya kamu serius amat!

Nuri :
Apa iya kemarin kamu main jalan saja waktu si Lisa sedang kehujanan dijalan pas malam-malam dia
habis datang dari tumah tantenya?

Ilya pun sangat terkejut dengan pertanyaan Nuri, karena dia merasa tidak keluar rumah sama sekali
pada waktu itu.

Ilya :
Yang benar saja? Kemarin aku tidak kemana-mana. Aku dirumah saja, soalnya waktu itu aku kurang
enak badan. Kalau kamu tidak percaya, kamu bisa tanya ke mamaku.

Seperti yang diyakini Nuri, bahwa Lisa salah paham dengan Ilya, karena Ilya bukanlah sosok seperti
yang dianggap Lisa.

Nuri :
Tidak usah.. aku percaya sama kamu. Aku hanya ingin memastikan apakah benar apa yang
dikatakan oleh Lisa, atau hanya salah paham saja.

Ilya :
Memangnya Lisa yakin sekali kalau yang dilhitanya kemarin malam itu aku? Bagaimana dia bisa
yakin sekali?

Nuri :
Ya sudah, tak usah dipikirkan. Nanti aku ngomong sama dia kalau yang dia lihat malam itu bukanlah
kamu.

Ilya pun merasa tidak nyaman dengan Lisa. Dia melarang Nuri utuk menemui Lisa untuk menjelaskan
duduk permasalahan yang sebenarnya. Ilya memutuskan untuk menjelaskannya sendiri kepada Lisa.

Ilya :
Nuri, kamu tidak usah menjelaskan masalah ini sama Lisa ya.. biar aku saja yang ngomong sama dia,
soalnya aku merasa tidak enak sama dia.

Nuri :
Ya sudah, kalau begitu kamu bisa temui dia besok ditempat kita bisa ngumpul. Kamu jelaskan ke dia
bahwa yang dia lihat kemarin malam itu bukan kamu.

Ilya :
Ya, tentu.

Keesokan harinya, pada sore hari Ilya pun mendatangi tempat dimana dia dan Lisa serta Nuri sering
ngumpul bersama. Kebetulan pada saat itu Lisa memang sudah berada disana.

Lisa :
Eh, kamu Ilya.. sendirian saja? Memangnya Nuri kemanan?

Ilya :
Aku tidak tahu, mungkin dia lagi bantu-bantu ibunya dirumah. Aku mau nanya sama kamu. Apa iya
kemarin kamu melihat aku di jalan....

Lisa :
Kok kamu malah nanya aku? Memang benar kan, kemarin kamu bawa motor malam-malam dan
waktu ku panggil kamu diam saja?

Ilya :
Lisa, kamu itu salah orang. Bagaimana mungkin itu aku, soalnya aku lagi dirumah. Waktu itu aku
kurang enak badan.

Lisa lantas sangat terkejut dengan penjelasan Ilya.

Lisa :
Yang benar saja kamu!

Ilya :
Iya benar, kalau kamu kurang yakin silakan tanya ke mamaku, adikku, atau tanya ke ayahku. Mereka
pasti bilang aku memang sedang dirumah.

Lisa tediam sejenak, karena dia merasa yakin sekali bahwa yang dilihatnya kemarin adalah wajah
Ilya.

Lisa :
Apa iya orang lain? Ya sudah kalau itu memang bukan kamu, lalu dia itu siapa? Kenapa wajahnya
sama pesis seperti kamu.

Ilya :
Begini saja, warna motor itu apa? Nomor platnya berapa?

Lisa :
Kalau warnanya aku ingat, motor itu warna biru. Nomor platnya aku tidak tahu karena waktu itu kan
hujannya lumayan deras.

Ilya :
Warna biru? Kamu kan tahu kalau aku tidak memiliki motor berwarna biru. Kamu sering datang
kerumahku, satu-satunya motor dirumahku itu kan berawarna hitam.

Lisa pun mulai yakin bahwa yang dilihatnya memang bukanlah Ilya, melainkan orang lain yang
memiliki kesamaan rupa dengan Ilya. Lisa akhirnya meminta maaf sama Ilya.

Lisa :
Ilya, kamu benar. Kamu tidak punya motor berwarna biru. Maaf, aku sudah menyangka kamu yang
tidak-tidak. Kamu mau kan memaafkan aku?

Ilya :
Dengan senang hati. Sekarang aku sudah merasa enakan, karena akhirnya kamu tahu bahwa itu
bukanlah aku. Bagaimana mungkin aku tega mentelantarkan kamu di jalan malam-malam hari,
apalagi pada saat itu hujan deras.
Tema drama : Persahabatan
Alur drama : Kisah persahabatan yang rusak akibat hasutan

Natalia : Gadis berumur 14 tahun, berjibab, kecil, baik hati, sabar, jujur dan suka menolong.

Andinie : Gadis berumur 14 tahun, berjilbab, baik hati, tidak Pilih-pilih, mudah percaya, dan suka
merendahkan.

Melody : Gadis berumur 14 tahun, berjibab, baik hati, tidah pilih-pilih, dan mudah percaya kepada
orang lain.

Alliandi : Laki-laki berumur 14 tahun, gemuk, rambut keriting, suka Memfitnah, iri hati,
sukamerendahkan orang lain.

Alur cerita [..]

Kisah ini terjadi disebuah sekolah yang sangat terkenal bernama SMPN 1 Tunas Bangsa.
Disana ada suatu persahabatan yang sangat erat yang bisa mereka sebut dengan 3BG.
Di ruangan kelas yang terdapat berbagai kursi dan meja yang tertata rapi terjadi suatu
keributan, yang disebabkan salah satu anggota 3BG.

Alliandi : Kenapa ya...., persahabatan 3BG kok sangat erat ? aku ingin persahabatan mereka jadi

putus, tapi bagaimana caranya ? (diam sambil memikir sesuatu)

Alliandi : Ah…., aku curi saja dompetnya Andinie, dan setelah itu aku Taruh saja di tasnya Natalia,

Andinie dan Melody pasti akan Akan menuduh Natalia.” Terlihat anggota 3BG masuk kedalam kelas
tertawa-tawa.

Andinie : ( sambil membuka tasnya dan terlihat sedang mencari sesuatu dan wajahnya sangat
gelisah )

Melody : Ada apa Din, kok kayaknya gelisah banget ?

Andinie : Aduh gimana nih, dompetku hilang.

Natalia : Kok bias hilang, mungkin ada di rumah kamu.

Andinie : Nggak mungkin, tadi aku inget kok dompetku sudah Ku masukkan kedalam tasku.

(Tiba-tiba Alliandi memotong pembicaraan mereka dengan lagak sok tahu)

Alliandi : Aku tahu siapa yang mencuri dompet kamu.

Andinie : Emangnya siapa Al ?

Alliandi : Dia adalah sahabatmu sendiri yang bernama Natalia.

Melody : Nggak mungkinlah dia yang mencuri dompetku, kamu kok sok tahu banget sih.

Alliandi : Ya sudah kalau kamu nggak percaya, kamu geledah tasnya Natalia.

Andinie : Maafkan aku Lia, aku harus menggeledah tasmu untuk Membuktikan omong
kosongnya Alliandi.

Natalia : Ya sudahlah nggak apa ?”

Andinie dan Melody menggeledah tasnya Natalia dan beberapa lama kemudian dompet Andinie
ditemukan ditasnya Natalia.

Alliandi : Tuhkan bener kataku, Natalia si miskin itu yang mencurinya.

Andinie : Kamu kok tega sih Natalia, kalau kamu butuh uang kamu tinggal bilang sama kami,

bukan begini caranya, selama kami selalu membantu kamu, tapi kamu kok tega banget.

Natalia : Tapi bukan aku yang mencurinya.

Alliandi : Terus kamu tuduh aku yang mencurinya, jelas dompet Andinie ada ditas kamukan?

Melody : Dasar, sudah dikasih hati malah minta jantung.

Andinie : Mulai saat ini kamu tidak akan jadi sahabat kamu lagi.

Melody : Dasar kau anak miskin. ( sambil menampar pipi Natalia )

Mereka kemudian duduk ditempat mereka masing-masing

Natalia : Ya Allah, cobaan apa yang kau berikan pada persahabatan Kami, apa salah kam sehingga
kau memberi cobaan ini, Ya Allah kembalikan persahabatan kami seperti dulu lagi.

Beberapa lama kemudian bel pulang berbunyi, Andinie dan Melody pulang bersama tanpa Natalia.

Diperjalanan pulang Andinie menerima telpon dari Papanya yang berada diluar negeri.

Kring………kring…..kring….

Andinie : Hallo assalamu alaikum, ada apa Pa, kok tumben telpon aku.

Papa : Waalaikum salam, Din Papa mau kasih kabar ke kamu, sebelumnya maafkan Papa,
perusahaan Papa Disini bangkrut.

Andinie : Apa Pa, bangkrut kok bias begitu ?

Papa : proyek yang Papa Buat mengelami rugi yang sangat besar, Jadi Papa harus menjual
perusahaan Papa untuk membayar ganti rugi.

Andinie : Jadi kita jatuh miskin Pa?

Papa : Begitulah, besok Papa dan Mama akan pulang ke Indonesia, dan kita harus cari
kontrakan rumah, karena rumah kita akan di segel oleh bank.

Tiba-tiba Andinie memutuskan telpon dengan rasa tidak percaya.

Andinie : Ini nggak mungkin. ( sambil membanting HP nya)

Melody : Ada apa Din ?

Andinie : Perusahaan Papaku bangkrut dan sekarang aku jatuh miskin.

Melody : Sabar ya.. Din, ini pasti bias kamu lewati kok.

Andinie : Melody kamu adalah sahabat aku yang paling setia tinggalkan aku.

Melody : Ya… nggak mungkinlah aku ninggalin kamu, tidak seperti Natalia yang menghianati
sahabatnya sendiri.
Andinie : Terima kasih Melody.

Tiba-tiba ada motor yang melaju kencang hingga menambrak Melody, untungnya saja Natalia
menolong Melody.

Natalia : Awas Melody.( sambil berteriak dan mendorong Melody )

Melody : Kamu nggak apakan Natalia.

Natalia : Nggak aku nggak apa kok.

( Pengendara motor itu kemudian turun dari mobil )

Alliandi : Kamu nggak apa kan Natalia.

Natalia, Andinie, Melody : Alliandi…..denganku, tolong jangan

Alliandi : Maafkan aku yaaa, aku nggak sengaja.

Melody : Makanya kalau naik motor itu jangan kencang-kencang.

Alliandi : Ya.. maafkan aku.

Andinie : Ya.... sudahlah nggak apa.

Alliandi : Din aku mau ngomong sesuatu sama kamu, tentang masalah tadi di kelas.

Andinie : Emangnya ada apa Al.

Alliandi : Sebenarnya yang mencuri dompet kamu itu bukan Natalia, melainkan aku.

Andinie : Apa Alliandi.

Alliandi : Aku iri dengan persahabatan kalian yang sangat erat, makanya itu aku mencoba untuk
merusak persahabatan kalian, sekali lagi maafkan aku.

Andinie : Jadi bukan Natalia yang mencurinya ?

Melody : Jadi persahabatan kita bersatu lagi dong.

Andinie : Bersahabatan kita akan selalu abadi sepanjang masa.

Natalia : Sampai akhir hayat menjemput kita, persahabatan ini Akan tetap bersatu... bersatu.

Andinie : 3BG.

Melody : Three.

Natalia : Beautiful.

Andinie : Girl.

( Sambil menujukkan tanda persahabatan mereka yang berupa cincin )

Alliandi : Oke deh.

( Sambil mengacungkan jempol )


Akhirnya persahabatan mereka berhasil disatukan kembali, dan tidak ada yang membuat mereka
menjadi terpisah hingga maut menjemput.

Anda mungkin juga menyukai