Rahasia Menjadi Pribadi Dahsyat (Bab 1) PDF
Rahasia Menjadi Pribadi Dahsyat (Bab 1) PDF
BY
1
UCAPAN TERIMA KASIH
Selanjutnya saya ingin berterima kasih kepada Alm. Ayah saya, Bapak
Romanus Sudaryadi yang sudah tiada, karena berkat teladannya, saya
bisa menjadi pribadi yang dahsyat.
Terima kasih kepada Bang Toni, Bang Aditya Novadyansah, Bang Adhit
Dian, Bang Joko, Bang Yudha Ismail, yang telah membimbing saya
tentang hidup ini, melalui permainan yang disebut basket.
Terima kasih untuk teman-teman saya yang selalu memacu saya untuk
maju, Tabita Gani Suwardi, Andrianto Lanur, Rinaldi Wibiyanto,
Grimaldy Juuniku, Ema Fawziah, Yuri Yas, Sefryan, M Yogi Prandani,
Nella Carina, Galuh Anggita, Shinta Devy R, Hilfiah Hilmi, Mahlevi, dan
semua teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu di sini.
Terima kasih untuk mentor karir saya, Fuad Zakiy (motivator ter enerjik
di Indonesia) berkat Beliau, karir saya menanjak dengan pesat.
2
Terima kasih kepada SMA YPK, sebagai tempat saya belajar. Terima
kasih kepada seluruh guru-guru saya dari SD hingga SMA. Terima kasih
untuk seluruh keluarga YPK.
Terima kasih kepada Bontang POST, yang telah memuat artikel saya.
Buana FM yang memberikan kesempatan saya untuk siaran motivasi.
Dan stasiun televisi PKTV, untuk talkshownya.
Terima kasih atas semua orang yang telah berjasa berjasa dalam
kehidupan saya, yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Dan tidak lupa, saya ingin berterima kasih kepada para pembaca buku
ini, yang memicu saya untuk menyebarkan ilmu-ilmu saya ini.
3
Tentang Penulis:
Dia pernah mengisi rubrik ‘catatan siswa’ dalam koran Bontang Post.
Mengisi siaran motivasi di Buana FM 101,5 MHZ Bontang.
5
DAFTAR ISI
6
BAB 1. SAYA BISA, ANDA BISA!
“Hey. Don't ever let somebody tell you... You can't do something.
Not even me. All right?” Christopher Gardner, Pursuit of
Happiness.
Halo! Nama saya Andreas Bordes, saya adalah penulis buku ini. Saya
ingin bercerita sedikit, bahwa dulu saya bukanlah orang yang
diunggulkan, saya diejek karena saya gagap, tidak teliti, dan pendek.
Tapi dibalik itu semua, saya bisa bangkit, dan menunjukkan pada dunia,
kalau saya bisa meraih apa saja yang saya inginkan.
Terima kasih, Anda telah membeli buku ini, karena Anda salah satu
orang yang benar benar ingin maju.
Di dalam buku ini, saya ingin berbagi dengan Anda semua, tentang
bagaimana cara untuk sukses di kehidupan, meskipun kita memiliki
banyak kekurangan. Saya ingin memulai dengan sebuah kisah tentang
Adam Khoo.
ADAM KHOO
Pada umur 26 tahun, dia telah memiliki empat bisnis yang beromzet
US$ 20 juta!
Lihat, orang yang dulunya tidak suka belajar, jika bisa menghilangkan
keyakinan buruk, memiliki tujuan dalam hidup, membuat public
commitment di hadapan teman temannya, dan memiliki strategi yang
tepat, ternyata bisa juga menjadi sukses.
Dan itu semua akan dibahas di buku ini. Sekarang, mari kita lihat satu
sosok lagi, yaitu:
8
ANDREAS BORDES
Benar saja, dulu ketika TK-SD-SMP, saya termasuk anak yang pendek.
Ya walaupun sampai sekarang juga masih pendek.
9
Lalu jari saya bengkok.
Saya pun ‘ditinggal’ oleh Ayah saya, ketika saya kelas 4 SD. Itu menjadi
sebuah pukulan keras untuk saya, kehilangan sosok yang selalu
membimbing saya di hidup ini.
Tapi saya bersyukur, saya bisa merubah segala ‘kesialan’ tadi menjadi
sebuah anugerah, dan keberuntungan untuk saya.
Bahkan saat ini, saya berhasil menjadi motivator, dan penulis buku.
10
BIG REASON!
“If you can't, you must. If you must, you can.” Anthony Robbins
Coba perhatikan orang orang yang hidupnya belum sukses, itu karena
mereka tidak mengambil action. Kenapa tidak action? Karena mereka
tidak memiliki alasan yang kuat.
Karena alasan yang kuat itu, dengan usaha yang sangat keras, pada
tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia merdeka.
Ada sebuah cerita dari teman saya yang berasal dari Aceh, tentang
kekuatan sebuah alasan.
TSUNAMI
Dia berkata, kalau tidak ada tsunami, mungkin dia tidak akan bisa
melakukan itu.
Saya juga memiliki pengalaman tentang ini, ketika saya mengikuti DBL
East Kalimantan Series (Kejuaraan basket pelajar terbesar di
Indonesia), tim saya sangat tidak diunggulkan dalam kejuaraan
tersebut, kami adalah tim underdog.
Bukannya saya beralasan kalau saya wajar jika kalah, tapi saya justru
menciptakan alasan yang kuat kenapa saya harus menang!
12
Terakhir, saya tidak mau membuat para supporter yang udah datang
jauh-jauh, kecewa. (For your info: mereka harus menempuh waktu
sekitar dua jam untuk menuju GOR tersebut, karena berbeda kota).
Hal tersebut sangat menyakitkan, tapi tidak apa. Toh, kami sudah
memberikan 100% kemampuan yang ada. Karena alasan yang kuat
13
tersebut, saya terpilih menjadi DBL First Team East Kalimantan Series,
dan saya mendapatkan kesempatan seleksi masuk DBL ALL STAR yang
akan menuju Amerika.
Jadi, semua itu berawal dari alasan. Alasan kenapa kita harus sukses?
Itu menjadi bahan bakar dalam diri kita. Jika tidak ada, kita tidak
memiliki bahan bakar untuk mencapai kesuksesan. Sekarang, tulis 3
alasan yang kuat, kenapa Anda harus sukses:
1.
2.
3.
14
Lalu tuliskan di bawah ini, alasan kenapa Anda harus membaca buku
ini. Agar Anda dapat benar benar menyerap ilmu dari buku ini, dan
waktu yang Anda pakai untuk membaca buku ini, tidak sia sia.
1.
2.
3.
TUJUAN
“Setting goals is the first step in turning the invisible into the
visible.”Anthony Robbins
Jika tidak memiliki tujuan, hidup kita akan seperti hanyut dalam sungai.
Kita tidak memiliki ‘daya’ untuk melawannya. Pada akhirnya, kita akan
terbawa ke laut, tenggelam, dan mati.
Saya masih ingat ketika dulu SMA, saya tidak memiliki tujuan, akhirnya
saya salah masuk jurusan. Saya yang seharusnya masuk IPS, malah
masuk IPA. Karena terbawa pengaruh teman teman kalau IPA lebih
baik, dibandingkan IPS.
15
Dari pengalaman tersebut, saya belajar, jika kita tidak merencanakan
kehidupan kita, kehidupan kita akan direncanakan oleh orang lain. Siap
membuat tujuan hidup?
Otak akan bingung jika kita hanya memiliki tujuan, “aku ingin mendapat
nilai bagus.” Otak akan berpikir, “nilai bagus? Niai bagus itu berapa ya?
Kasih 60 aja deh. Kan itu nilainya lebih bagus daripada 50.” Itu terjadi
karena kita tidak memiliki tujuan yang spesifik. Otak menjadi bingung.
Akan lebih efektif jika kita memiliki tujuan, “aku ingin mendapatkan
nilai di atas 90.” Otak akan dengan gampang mencari cara yang tepat
untuk mendapatkan tujuan tersebut.
2. Harus positif!
Otak tidak bisa membedakan kata ‘tidak’ atau ‘jangan’. Mari kita
melakukan eksperimen, saya akan memberikan instruksi,mohon ikuti
instruksi ini ya, “jangan sekali kali membayangkan, saya mohon, jangan
sekalii pun membayangkan seekor kucing!!”
Jadi kalau memiliki tujuan mendapat nilai bagus, jangan seperti ini, ‘aku
tidak mau nilai jelek, aku tidak mau nilai jeleekk!’
Yang keluar di otak kita justru nilai jelek! Itu lah yang membuat nilai
kita jelek. Ingat, otak tidak bisa membedakan kata tidak.
16
Pikiran kita harus fokus dengan apa yang kita inginkan, misalnya “saya
ingin mendapat nilai 90, saya ingin mendapat nilai 90!”
Jika kita tidak memiliki deadline, otak akan berpikir, ‘Halaaahh tidak
ada deadlinenya, santai aja Bro. Bisa tahun depan kok.’
Tetapi jika kita memiliki batas waktu, otak akan mencari cara untuk
memenuhi impian tersebut. Dan membuat kita jauh lebih bersemangat
mengejar impian tersebut.
Kalau begitu, kenapa tidak dari awal saja, bermain dengan penuh
semangat dan antusias? Salah satu caranya adalah, dengan memiliki
jangka waktu, agar kita terus termotivasi.
Sekarang saatnya menuliskan tujuan. Siapkan alat tulis dan kertas, lalu
selama 5 menit, bersikaplah seperti anak kecil. Tulis semua apa yang
kita inginkan. Tidak peduli, impian tersebut masuk akal atau tidak.
Mulai!
Kalau sudah, ambil maksimal 3 tujuan, yang paling ingin Anda capai
dalam setahun ke depan. Lalu tuliskan dalam kalimat seperti ini:
’Saya .... (nama Anda), dengan bahagia, telah mendapatkan ........... atau
lebih, pada tanggal ... atau lebih cepat.’
17
Ini contoh impian saya,
Karena jika kita selalu ingat tujuan kita, kita akan peka terhadap
peluang-peluang yang berada di sekitar kita, yang dapat membantu kita
mencapai tujuan tersebut.
Agar semakin meresap dalam diri kita, sebelum dan sesudah bangun
tidur, bayangkan Anda mendapatkan impian Anda, rasakan dengan
kelima indera Anda. Karena ketika sebelum dan sesudah bangun tidur,
itu adalah saat di mana kita bisa mempengaruhi diri kita, dengan
sangat mudah.
Lalu, bagaimana jika teman teman, atau orang lain, ingin menjatuhkan
impian kita? Misalnya mereka berkata, ’halaah kamu pasti tidak bisa.’
Jika itu yang terjadi, tetap lah menuju impian itu. Jangan terpengaruh.
Ingatlah, orang lain boleh aja ’mengkerdilkan’ impian kita, tapi jangan
sampai diri kita sendiri, ’mengkerdilkan’ impian kita.
Janganlah kita justru marah marah kepada orang tersebut, karena kita
tidak bisa mengontrol omongan mereka. Lebih baik, kita jawab dengan
sebuah bukti, buktikan kalau kita bisa. Kita bisa menggapai impian kita.
18
RENCANA TINDAKAN
Sama seperti impian atau tujuan kita, jika kita ingin mendapatkannya,
kita harus bertindak. Kita tidak bisa berdiam diri, dan tiba tiba kita
mendapatkan impian kita tersebut.
19
Sama seperti impian kita yang besar itu, mari kita bagi bagi menjadi
tindakan kecil kecil, dan bisa kita ‘makan’ hingga habis.
Setelah saya bagi kecil kecil, saya lakukan semuanya, saya ‘makan’
hingga habis. Akhirnya pada tanggal 23 Oktober 2011, saya berhasil
menggelar seminar perdana saya di Surabaya.
Jika sudah, saatnya melaksanakan hal hal kecil tersebut setiap harinya,
hingga Anda mencapai impian tersebut. Pasti tercapai, syaratnya harus
disiplin dan menikmati apa yang kita lakukan.
20
Kelompok A diberi obat peningkat adrenalin, tetapi obat tersebut
dikatakan bahwa itu adalah obat penenang.
21
Semua keyakinan bisa diubah, mau tau caranya?
Ada 4 langkah yang bisa diikuti untuk mengganti keyakinan yang tidak
mendukung kita, menjadi keyakinan yang mendukung diri kita. Langkah
langkah ini, saya ambil dari buku secret of millionaire mind dari T Harv
Eker.
22
Dengan cara mengatakan, “Itu dulu! Sekarang saya sudah berubah!”
Kita tadi telah belajar tentang alasan yang kuat, bagaimana memiliki
tujuan, bagaimana meraih impian tersebut, dan bagaimana memiliki
keyakinan yang mendukung.
23
Jika Anda ingin membaca tulisan lainnya dari Andreas Bordes
silahkan kunjungi: psikologindonesia.com