Kualifikasi Dan Pendidikan Staf KPS
Kualifikasi Dan Pendidikan Staf KPS
A. Gambaran Umum
Rumah sakit membutuhkan cukup banyak orang dengan berbagai
ketrampilan, dan orang yang kompeten untuk melaksanakan misi rumah sakit
dan memenuhi kebutuhan pasien. Pimpinan rumah sakit bekerja sama untuk
mengetahui jumlah dan jenis staf yang dibutuhkan berdasarkan rekomendasi
dari unit kerja dan direktur pelayanan.
Rekruitmen, evaluasi dan penugasan staf dapat dilakukan sebaik-baiknya
melalui proses yang terkoordinasi, efisien dan seragam. Juga penting untuk
mendokumentasikan ketrampilan, pengetahuan, pendidikan, dan pengalaman
sebelumnya dari pelamar. Terutama sekali penting untuk secara seksama
mereview / melakukan proses kredensial dari staf medis dan perawat, sebab
mereka terlibat dalam proses asuhan klinis dan bekerja langsung dengan
pasien.
Rumah sakit harus memberikan kesempatan bagi staf untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian dan profesionalitasnya. Karenanya, pendidikan
in-service dan kesempatan pembelajaran lain harus ditawarkan kepada staf.
1. Perencanaan
a. Standar KPS 1
Rumah sakit menetapkan pendidikan, ketrampilan, pengetahuan dan
persyaratan lain bagi seluruh staf.
1) Maksud dan Tujuan KPS 1
Pimpinan rumah sakit menetapkan persyaratan khusus bagi posisi
staf. Mereka menetapkan tingkat pendidikan, ketrampilan,
pengetahuan dan persyaratan lain yang diperlukan sebagai bagian
dari upaya memproyeksikan susunan staf untuk memenuhi
kebutuhan pasien. Pimpinan mempertimbangkan faktor berikut ini
dalam memproyeksikan/mengestimasi kebutuhan staf :
a) Misi rumah sakit
b) Perpaduan antara pasien yang dilayani oleh rumah sakit
dengan kompleksitas serta
c) Kepelikan kebutuhan mereka
d) Jenis pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit
e) Teknologi yang digunakan oleh rumah sakit dalam asuhan
pasien
Rumah sakit mematuhi peraturan perundangan yang berlaku yang
menetapkan tingkat pendidikan, ketrampilan, atau persyaratan
lainnya bagi staf atau dalam menetapkan jumlah staf atau
perpaduan staf bagi rumah sakit. Pimpinan menggunakan misi
rumah sakit dan kebutuhan pasien sebagai persyaratan tambahan
terhadap peraturan perundangan yang berlaku.
2) Elemen Penilaian KPS 1
a) Misi rumah sakit, keragaman pasien, pelayanan, dan teknologi
yang digunakan dalam perencanaan
b) Pendidikan, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan
untuk semua staf.
c) Peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku dicakup
dalam perencanaan.
3) Standar KPS 1.1.
Tanggung jawab setiap staf dideskripsikan/ditetapkan dalam
uraian tugas yang mutakhir.
4) Maksud dan Tujan KPS 1.1
Masing-masing staf yang tidak memiliki izin praktek mandiri
mempunyai tanggung jawab yang ditentukan dalam uraian tugas
mutakhirnya. Uraian tugas adalah dasar penugasan mereka, dasar
orientasi terhadap pekerjaan mereka dan dasar evaluasi tentang
seberapa baik mereka melaksanakan tanggungjawab tugasnya.
Uraian tugas juga dibutuhkan bagi profesional kesehatan ketika :
a) Seseorang yang utamanya menjalankan tugas manajerial,
seperti manajer departemen / unit kerja atau memiliki tugas
ganda, di bidang klinis dan manajerial, dengan tanggung jawab
manajerial yang ditetapkan di dalam uraian tugas;
b) Seseorang yang memiliki beberapa tanggung jawab klinis,
dimana dia tidak diberi kewenangan untuk berpraktek mandiri,
sama seperti seorang praktisi mandiri yang sedang belajar
tugas baru atau keterampilan baru (kewenangan dalam KPS.10
sebagai alternatif );
c) Seseorang yang sedang dalam program pendidikan dan
dibawah supervisi, dan program akademis menetapkan, untuk
setiap tahap atau tingkat pelatihan, apa yang dapat dilakukan
secara mandiri dan apa yang harus dibawah supervisi. Dalam
hal ini, deskripsi program dapat berfungsi sebagai uraian
tugas; dan
d) Seseorang mendapat izin sementara untuk memberikan
pelayanan di rumah sakit. (Pemberian kewenangan di KPS.10,
sebagai alternatif)
Bila rumah sakit menggunakan uraian tugas nasional atau generik
(contoh, uraian tugas bagi “perawat”), maka perlu untuk
menambah jenis uraian tugas dengan tanggungjawab tugas yang
spesifik sesuai jenis perawat, (misalnya, perawat perawatan
intensif, perawat pediatri atau perawat kamar bedah dan
sebagainya).
Untuk mereka yang diberi izin praktek mandiri sesuai, undang-
undang, ada proses untuk melakukan identifikasi dan otorisasi
agar individu dapat praktek berdasarkan pendidikan, pelatihan dan
pengalaman. Proses ini ditetapkan di KPS.9 untuk staf medis dan
di KPS.12 untuk perawat.
Ketentuan standar ini berlaku bagi seluruh tipe staf yang perlu
uraian tugas (misalnya, purna waktu, paruh waktu, karyawan,
sukarelawan atau sementara).
5) Elemen Penilaian KPS 1.1.
a) Setiap anggota staf yang tidak diizinkan praktek mandiri
punya uraian tugasnya sendiri. (lihat juga AP.3, EP 5)
b) Mereka yang termasuk pada sampai di Maksud dan Tujuan,
ketika berada di rumah sakit, punya uraian tugas sesuai dengan
aktifitas dan tanggung jawab mereka atau sudah diberi
kewenangan sebagai alternatif. (lihat juga AP.3, EP 5)
c) Uraian tugas mutakhir sesuai kebijakan rumah sakit.
b. Standar KPS 2
Pimpinan rumah sakit mengembangkan dan mengimplementasikan
proses untuk rekruitmen, evaluasi dan penetapan staf serta prosedur
terkait lainnya yang ditetapkan oleh rumah sakit.
1) Maksud dan Tujuan KPS 2
Rumah sakit menyediakan proses yang efisien, terkoordinasi, atau
terpusat untuk :
a) penerimaan/rekrutmen individu untuk posisi/jabatan yang
tersedia;
b) penilaian/evaluasi pelatihan, keterampilan dan pengetahuan
para calon/kandidat
c) penetapan/appointing individu sebagai staf rumah sakit.
d) Jika proses ini tidak terpusat, maka kriteria, proses dan bentuk
yang mirip menjadi proses yang seragam di seluruh rumah
sakit. Kepala departemen dan pelayanan berpartisipasi dengan
merekomendasikan jumlah dan kualifikasi dari staf yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan klinis kepada pasien,
maupun untuk fungsi pendukung non klinis, dan untuk
memenuhi setiap instruksi atau tanggung jawab departemen
/unit kerja lainnya. Kepala departemen /unit kerja dan
pelayanan juga membantu membuat keputusan tentang orang-
orang yang ditetapkan sebagai staf. Karenanya, standar dalam
bab ini melengkapi standar. Tata Kelola, Kepemimpinan dan
Pengaturan yang menguraikan tanggung jawab direktur/kepala
departemen atau pelayanan.
1) Elemen Penilaian KPS 2
a) Disitu ada proses untuk penerimaan /rekruitmen staf. (lihat juga
TKP.3.5, EP 1)
b) Disitu ada proses untuk mengevaluasi kualifikasi staf baru.
c) Disitu ada proses pengangkatan/penetapan 3. (appoint) seseorang
menjadi staf.
d) Proses tersebut seragam di seluruh rumah sakit4.
e) Proses tersebut diimplementasikan.5.
c. Standar KPS 3
Rumah sakit menggunakan proses yang ditetapkan untuk memastikan
bahwa pengetahuan dan ketrampilan staf klinis sesuai dengan
kebutuhan pasien.
1) Maksud dan Tujuan KPS 3
Staf yang kompeten dipekerjakan oleh rumah sakit melalui proses
rekruitmen staf yang persyaratannya cocok untuk posisi tertentu
dengan kualifikasi calon anggota staf. Proses ini juga memastikan
bahwa keterampilan staf pada awalnya dan dari waktu ke waktu
sesuai dengan kebutuhan pasien.
Bagi staf professional kesehatan rumah sakit yang tidak praktek
berdasarkan uraian tugas, prosesnya ditetapkan dalam KPS 9
sampai KPS 11.
Bagi staf klinis yang bekerja berdasarkan uraian tugas, prosesnya
meliputi :
Evaluasi awal untuk memastikan bahwa dia secara aktual
menerima tanggungjawabnya - sebagaimana ada di uraian tugas.
Evaluasi ini dilaksanakan sebelum atau pada waktu mulai
melaksanakan tanggung jawab pekerjaannya. Rumah sakit bisa
menetapkan “masa percobaan” atau periode waktu lain dimana
staf klinis berada dibawah supervisi yang ketat dan dievaluasi,
atau bisa juga proses yang kurang formal. Apapun prosesnya,
rumah sakit memastikan bahwa staf yang memberikan pelayanan
yang berisiko tinggi atau memberikan asuhan kepada pasien
dengan risiko tinggi dievaluasi pada saat mereka memulai
memberikan pelayanan. Evaluasi demikian terhadap ketrampilan
dan pengetahuan yang diperlukan serta perilaku kerja yang
diharapkan dilaksanakan oleh departemen/unit kerja atau
pelayanan dimana staf ditugaskan. Rumah sakit kemudian
menetapkan proses untuk, dan frekuensi evaluasi atas kemampuan
staf secara terus-menerus.
Evaluasi yang terus-menerus memastikan bahwa pelatihan
dilaksanakan jika dibutuhkan dan bahwa staf dapat menerima
tanggung jawab baru atau perubahan tanggung jawab. Walaupun
evaluasi dilakukan sebaik-baiknya secara berkelanjutan,
setidaknya ada satu evaluasi didokumentasikan setiap tahun untuk
setiap staf klinis yang bekerja berdasarkan uraian tugas. (Evaluasi
dari mereka yang mendapat izin bekerja mandiri ditemukan pada
KPS 11).
3) Elemen Penilaian 17
a) Staf professional kesehatan lainnya berpartisipasi dalam
kegiatan peningkatan mutu 1. rumah sakit (lihat juga KPS 1.1,
EP 1)
b) Kinerja anggota staf professional kesehatan lainnya direview
bila ada indikasi akibat 2. temuan pada kegiatan peningkatan
mutu.
c) Informasi yang benar dari proses review didokumentasikan
dalam file staf profesinal 3. kesehatan tersebut.