Abstrak
Pencampuran sediaan parenteral (iv admixture) yang sudah dilaksanakan secara umum di rumah sakit
mempunyai kemungkinan terjadinya kegagalan baik berupa inkompatibilitas obat maupun gangguan
stabilitas obat. Penelitian ini bertujuan mengetahui angka inkompatibilitas obat dalam pencampuran
sediaan parenteral di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto yang mengalami inkompatibilitas
fisika yang teramati secara organoleptis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif prospektif. Data
yang telah dikumpulkan lalu dianalisis secara deskriptif. Dari 667 pencampuran sediaan parenteral
di bangsal bedah saraf RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo selama bulan Februari 2010, dapat
disimpulkan angka inkompatibilitas potensial sebesar 0,45% dan inkompatibilitas aktual sebesar 2,55%.
Inkompatibilitas aktual yang terjadi berupa kristal 0,17%, endapan 0,17%, dan kabut sementara 2,04%
pada pencampuran fenitoin dengan NaCl atau ringer laktat.
Korespondensi: Laksmi Maharani, M.Sc., Apt., Jurusan Farmasi FKIK UNSOED, Purwokerto, Indonesia,
email: laksmimaharani22@yahoo.co.id
1
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 3, Nomor 1, Maret 2014
2
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 3, Nomor 1, Maret 2014
Pembahasan
3
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 3, Nomor 1, Maret 2014
Fentanil 1amp + J - - - - 1 - -
Ketorolak 10 mg BW - - - - - - -
E - - - - - - -
Ka - - - - - - -
Kr - - - - - - -
4
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 3, Nomor 1, Maret 2014
5
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 3, Nomor 1, Maret 2014
Tabel 2 Pencampuran Sediaan Parenteral yang belum terdapat Hasil Penelitiannya dalam
Buku Standar Handbook on Injectable Drugs
No Sediaan yang Jumlah Pencampuran
Dicampurkan Jernih Keruh Berubah Endapan Kabut Kristal
Warna
1 Ringer laktat 500 3 0 0 0 0 0
cc-diazepam 30
mg-deksketoprofen
trometamol150 mg-
mekobalamin 1500 mcg 1 0 0 0 0 0
2 Ringer laktat 500
cc-ketorolak 30 mg-
diazepam 30 mg 2 0 0 0 0 0
3 KaEN 3B 500 cc-
ketorolac 30 mg- 4 0 0 0 0 0
diazepam 30 mg
4 KaEN MG-3 500
cc-ketorolac 30 mg- 3 0 0 0 0 0
diazepam 30 mg
5 Ringer laktat 500 cc- 1 0 0 0 0 0
mekobalamin 1.000 mcg
6 Ringer laktat 300 cc- 5 0 0 0 0 0
mekobalamin 500 mcg
7 Ringer laktat 500 cc- 9 0 0 0 0 0
mekobalamin 500 mcg
8 Ringer laktat 500 cc –
vitamin neurotropik (NB 1 0 0 0 0 0
5000) 1 amp
9 Ringer laktat 500 cc –
fentanil 1amp-ketorolak
10 mg
Total 29 0 0 0 0 0
0,5 mg/mL, sehingga kompatibilitas fenitoin terbentuknya kristal pada pencampuran ini.8
dan NaCl diduga kuat sangat dipengaruhi Pada pengamatan terjadi pembentukan kabut
konsentrasi. Konsentrasi garam yang terlarut yang dapat hilang dalam hitungan detik. Hal
juga memengaruhi pH akhir larutan, karena ini dapat dikaitkan dengan kelarutan fenitoin
penambahan natrium pada fenitoin murni dalam pH 10 atau lebih. Hasil pencampuran
mampu meningkatkan pH fenitoin yang feniton dan ringer laktat menghasilkan
mulanya berkisar antara 8,03 hingga 8,33 nilai pH 10,4 sedangkan pH optimal untuk
menjadi 11 hingga 127. Perubahan pH inilah melarutkan secara sempurna fenitoin adalah
yang menjadi penyebab utama presipitasi pH 10,0. Fenitoin akan mengalami presipitasi
fenitoin. pada pH 11,5 tetapi dapat juga kurang dari
Fenitoin inkompatibel dengan infus ringer itu.8 Pencampuran fenitoin ke dalam infus
laktat, penelitian sebelumnya menunjukkan ringer laktat terjadi karena tidak tersedianya
6
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 3, Nomor 1, Maret 2014
atau belum terdapat NaCl 0,9% dalam resep pemberian metoklopramid sebelum injeksi
pasien. Disarankan pada pemberian fenitoin diazepam.15,16 Diazepam dapat diberikan
paling tidak memiliki konsentrasi 1 mg/mL melalui injeksi intravena langsung ke vena
dan pH optimal adalah 10,00 yang dapat besar atau ke dalam tabung infus. Kecepatan
dicapai dengan penggunaan NaCl 0,9%. infus yang direkomendasikan tidak lebih dari
Pencampuran fenitoin ke dalam ringer laktat 5 mg/menit untuk dewasa dan tidak kurang
sebaiknya dihindari dan hanya dipakai NaCl dari 3 menit untuk anak.8 Diazepam sangat
0,9% sebagai larutan pencampur. Perlu stabil pada pH 4–8 dan terjadi hidrolisis
diperhatikan juga cara penghomogenisasian dikatalisasi asam jika pH di bawah 3,8. Pada
campuran melalui pengocokan, apakah observasi terjadi pencampuran diazepam
telah menghasilkan larutan yang terlarut 30 mg, deksketoprofen trometamol 150
sempurna. Selain itu, suhu merupakan faktor mg, mekobalamin 1.500 mcg ke dalam
risiko inkompatibilitas fisika.9 ringer laktat 500 cc (3 pencampuran
Mekobalamin (metilkobalamin) adalah sediaan); diazepam 30 mg dan ketorolak
koenzim vitamin B12 yang sudah lama 30 mg ke dalam ringer laktat 500 cc (1
digunakan untuk neuropati perifer.10–13 Saat pencampuran sediaan), dalam KaEN 3B
ini belum terdapat penelitian mengenai 500 cc (pencampuran sediaan) dan dalam
pencampuran mekobalamin dengan sediaan KaEN MG-3 500 cc (pencampuran sediaan);
parenteral lainnya. Pada observasi terjadi 9 diazepam. Pencampuran deksketoprofen
pencampuran sediaan mekobalamin, yaitu trometamol belum pernah dikaji sebelumnya,
dalam ringer laktat 500 cc (3 sediaan), dalam baik dengan diazepam, mecobalamin,
300 cc ringer laktat (1 sediaan), dan dalam 500 maupun dengan ringer laktat. Pencampuran
cc ringer laktat (5 sediaan). Hasil observasi mekobalamin dengan diazepam dan ringer
menunjukkan 100% campuran kompatibel laktat juga belum pernah dikaji sebelumnya.
dan bertahan hingga akhir pemberian. Tidak Pencampuran diazepam dengan ringer laktat
ditemukan tanda-tanda inkompatibilitas pada masih kompatibel selama dalam range
larutan hasil pencampuran. Pencampuran 1 konsentrasi 50–67 mg/L. Pencampuran ini
mg/L–2 mg/L ringer laktat tetap menunjukkan menghasilkan konsentrasi diazepam 60 mg/L
larutan yang kompatibel. Jika diperlukan ringer laktat. Pencampuran ketiganya dalam
pencampuran sediaan mekobalamin dalam larutan infus ringer laktat menghasilkan
ringer laktat, pencampuran sediaan harus larutan dengan warna merah jambu jernih.
dilaksanakan secara tepat dan terkontrol. Pencampuran diazepam dengan beberapa
Hasil pencampuran juga perlu dimonitoring obat lainnya seperti ketorolak belum dapat
dari waktu ke waktu untuk memastikan ditarik kesimpulan, sedangkan pencampuran
kompatibilitas larutan. obat-obat tersebut dengan larutan infus seperti
Diazepam sebaiknya diberikan secara KaEN 3B dan KaEN MG-3 juga belum
intravena atau rektal karena mempunyai terdapat referensi hasil penelitian. Jadi, jika
durasi aksi yang pendek.14 Injeksi diazepam diperlukan pencampuran obat-obat tersebut
secara intravena menghasilkan sensasi nyeri dalam infus, diperlukan monitoring ketat dan
yang hebat di tempat penyuntikan. Hal dipastikan agar larutan terlarut sempurna dan
ini dapat berkaitan dengan propilen glikol kompatibel selama pemberian pada pasien.
sebagai bahan pembawa injeksi diazepam, Pencampuran 100 mg vitamin B1 dengan
ataupun karena presipitasi di infus diazepam. 5.000 mcg vitamin B12 dalam ringer laktat
Rasa nyeri ini dapat dikurangi dengan 500 cc menghasilkan larutan yang kompatibel.
penyuntikan ke vena besar atau dengan Tiamin kompatibel dengan larutan infus
7
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 3, Nomor 1, Maret 2014
ringer laktat, begitu pula sianokobalamin.8 bedah saraf rumah sakit umum daerah
Sianokobalamin juga kompatibel dengan Prof. Dr. Margono Soekarjo menghasilkan
vitamin B.17 Belum ada penelitian mengenai inkompatibilitas potensial sebesar 0,45%
pencampuran vitamin ini dengan ringer laktat. dan inkompatibilitas aktual sebesar 2,55%.
Pada observasi peneliti, tidak ada perubahan Inkompatibilitas aktual yang terjadi berupa
kompatibilitas pada hasil pencampuran. kristal 0,17%, endapan 0,17%, dan kabut
Peneliti melakukan pengamatan pada jam sementara 2,04% pada pencampuran fenitoin
ke-0, ke-4, dan jam ke-6 atau saat larutan dengan NaCl atau ringer laktat.
habis. Warna larutan merah jambu tua jernih
bertahan hingga akhir pemberian. Injeksi ini Daftar Pustaka
seharusnya diberikan secara intramuskular,
namun beberapa sediaan diberikan secara 1. Surachman E, Mandalas E, Kardinah E
intravena drip pada praktik klinis. I. Evaluasi penggunaan sediaan farmasi
Faktor yang membatasi pemberian intravena untuk penyakit infeksi pada
vitamin ini secara intramuskular pada praktik salah satu rumah sakit swasta di Kota
klinis karena sensasi nyeri yang ditimbulkan Bandung. Majalah Ilmu Kefarmasian.
saat pemberian injeksi sering tidak dapat 2008;5(1):21–39.
ditoleransi oleh pasien. Hal ini menyebabkan 2. Esmadi M, Ahsan H, Ahmad DS.
rasa trauma akan nyeri pada pasien sehingga Septic thrombophlebitis complicating
sering terjadi penolakan pemberian obat. Oleh a peripherally inserted central catheter.
karena itu, untuk meningkatkan kepatuhan J Med Cases. 2012;3(3):174–177. doi:
pasien dan menjamin pasien dapat menerima 10.4021/jmc560w
pengobatan, dilakukan pencampuran sediaan 3. Kozier B, Erb G, Berman A, Snyder SJ.
campuran vitamin tersebut ke dalam larutan Fundamentals of nursing. Edisi ke-7.
infus ringer laktat dan diberikan secara New Jersey: Pearson Education; 2004.
intravena kontinu. Jika perlu dilakukan 4. Newton DW. Drug incompatibility
pencampuran sediaan vitamin ini ke dalam chemistry. Am J Health Syst Pharm.
infus, hasil pencampuran harus dimonitoring 2009;66(4):348–57.doi:10.2146/
secara ketat. Petugas kesehatan sebaiknya ajhp080059
memberikan informasi pada pasien dan 5. Kastango ES. The ASHP discussion guide
menyerahkan pilihan rute administrasi injeksi for compounding sterile preparations.
ini pada pasien. Bethesda: American Society of Health-
Selain endapan, kabut maupun kristal, System Pharmacists and Baxter
pada penelitian pencampuran kolksasilin dan Healthcare Co; 2004.
vankomisin terjadi inkompatibilitas fisika 6. Trissel LA. Handbook on injectable
yang berupa terbentuknya gel putih (white gel- drugs. Edisi ke-12. Book 1. Bethesda:
like matter).17 Selain inkompatibilitas antara American Society of Health System
obat-obat, inkompatibilitas nutrisi parenteral Pharmacists; 2003.
juga dapat menjadi permasalahan lain yang 7. Lemke TL, Williams DA, Roche VF,
dapat menganggu efektivitas terapi.18,19 Zito SW. Foye’s principles of medicinal
chemistry. Edisi ke-7. Philadelphia, USA:
Lippincott Williams and Wilkins; 2013.
Simpulan 8. Trissel LA. Handbook on injectable
drugs. Edisi ke-12. Book 2. Bethesda:
Pencampuran sediaan parenteral di bangsal American Society of Health-System
8
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 3, Nomor 1, Maret 2014