Prof. Samsuridjal - PDPAI 2016 - Prof Samsuridjal - Penatalaksanaan HIV Co-Infeksi Hepatitis C - 26 Nov 2016 PDF
Prof. Samsuridjal - PDPAI 2016 - Prof Samsuridjal - Penatalaksanaan HIV Co-Infeksi Hepatitis C - 26 Nov 2016 PDF
KO-INFEKSI HEPATITIS C
Samsuridjal Djauzi
Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia (PDPAI)
Rangkuman
Penanggulangan HIV dan strategi Fast track
Situasi penanggulangan sampai sekrang dan
rencana ke depan
Ko infeksi HIV dan Hepatitis C
Prinsip penatalaksanaan
Kapan mulai
Interaksi obat
Pemantauan
Kebijakan Global
Penanggulangan HIV strategi : Fast Tract
Fast Tract : 90-90-90
Tahun 2020 menurun tajam, tahun 2030 tidak lagi
menjadi masalah kesehatan
Kegiatan penanggulangan Hiv dan Hepatitis
disinergikan
Memanfaatkan pengalaman dan infrastruktur
penanggulangan HIV untuk Hepatitis
Situasi HIV di Indonesia (2016)
Angka kematian menurun tajam
Penggunaan obat ARV meningkat
Tes HIV semakin meningkat dengan pendekatan
PITC
Kasus baru pengguna narkoba suntikan menurun
tajam
Kasus baru ibu rumah tangga dan LSL meningkat
Diskriminasi di kota besar berkurang namun di
kota kecil/daerah masih terjadi
Number of ART sites and number of
people on ART, 2004-2014
600 60.000
500 50.000
400 40.000
300 30.000
446 465
200 20.000
303
259
100 180 10.000
150
0 0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Source: Prepared by www.aidsdatahub.org based on 1.WHO,UNAIDS,& UNICEF.(2006-2010). Towards Universal Access: Scaling up Priority HIV/AIDS Interventions in the Health Sector -
11
Progress Reports ; 2. UNAIDS.(2010). Global Report: UNAIDS Report on the Global AIDS Epidemic 2010; 3. UNAIDS.(2012). Global Report: UNAIDS Report on the Global AIDS Epidemic
2012; 4. Global AIDS Response Progress Reporting 2015; and 5. www.aidsinfoonline.org
Obat Antiretroviral
Dampak Usia harapan Hidup
meningkat
Long term care
Co morbidities (metabolic, cardiovascular, bone and
renal, neuropsychiatric)
Chronic hepatitis B dan C
HIV Ko-Infeksi Hepatitis C
Sekitar tahun 2000 kasus baru HiV di RCM 70 %
IDU
Hepatitis C pada IDU dapat mencapai 80 %
Sekarang IDU menurun tajam, tapi mereka yang
sudah lama terinfeksi Hepatitis C berisiko menjadi
Sirosis Hati atau kanker hati.
Terapi hepatitis C baru, dapat menyembuhkan
Terapi hepatitis C dapat mencegah menjadi Sirosis
hati dan kanker hati
PREVALENSI INFEKSI VHC DI
INDONESIA
Riset Kesehatan Dasar 2007 Data 2013
Populasi Total Anti-HCV (+)
Laki-laki 12.715 1,7%
2,1% 2,5%
Perempuan 14.821 2,4%
35
30,94 30,16
30
25
20
15,56
15
12,27
10
7,52
4,51
5 3,2
0,26 0,89 0,12
0
Riskesdas 2007, Riskesdas 2013 0-9 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99
PREVALENSI VHC PADA HIV
DI INDONESIA
Studi oleh Yunihastuti et al. pada klinik Pokdisus AIDS RSCM (tahun
2004-2009), 3.613 pasien HIV, didapatkan 67,9% anti-HCV (+).
Yunihastuti E, Djoerban. Z, Djauzi S, Gani RA. Coinfection of hepatis B and C among HIV infected patients: a database of HIV Clinic Ciptomangunkusumo Hospital, Jakarta
2004-2009. 2011.
Jika Hepatitis C kronik pada HIV
tidak diobati
Hepatitis C kronik lebih cepat menjadi sirosis hati
atau kanker hati.
Infeksi akut hepatitis A dan B juga mempercepat
progresivitas hepatitis C kronik
Terapi hepatitis C dapat menyembuhkan dan
memperbaiki sirosis hati
Meski sudah sembuh masih dapat terjadi infeksi
baru ( di eropa dalam tiga tahun 15 % penderita
yang sudah sembuh kembali mendapat infeksi baru
karena gaya hidup berisiko)
Persiapan Terapi Hepatitis C kronik
Memahami proses terapi dan tujuan terapi
Pemeriksaan klinis
Pemeriksaan HCV RNA dan genotipe hepatitis C
Pemeriksaan fibroscan atau biopsi hati
Kesiapan menjalani terapi sampai selesai
Terapi hepatitis C pada HIV
Terapi hepatitis C yang ditanggung pemerintah baru
Interferon dan Ribavirin.
Terapi DAA dapat diberikan secara oral.
Hasil terapi terapi baru hepatitis C tidak hanya baik
untuk hepatitis C monoinfeksi tapi juga pada HIV ko-
infeksi hepatitis C ( keberhasilan terapi >90% )
Bagi yang sudah dapat mulai terapi hepatitis C
dianjurkan mulai.
Kapan Mulai terapi Hepatitis C
pada HIV
Keadaan klinis cukup baik, siap untuk menggunakan
obat hepatitis C
CD4 > 200
Obat hepatitis C juga dapat berinteraksi dengan
ARV
Menunggu terapi Hepatitis C
Mengamalkan hidup sehat, hindari alkohol dan
bahan bahan yang hepatotoksik
Adherens terhadap ARV
Penularan hepatitis C melalui hubungan seksual
dapat terjadi meski risiko kecil
Sampai sekarang belum ada vaksin hepatitis C
Obat memperbaiki fungsi hati (HP Pro dll) bukan
obat antiviral hepatitis C
Pilihan Obat Hepatitis C
Sofosbuvir +Interferon +ribavirin
Sofosbuvir +Daclatasvir
Sofosbuvir +ledispavir
Lama dan hasil terapi
Tanpa sirosis biasanya 3 bulan, jika ada sirosis hati
6 bulan
Hasil terapi sekitar 90 % HCV RNA menetap tak
terdeteksi
Perlu perubahan gaya hidup agar jangan terjadi
infeksi baru
Interaksi obat
Daclatasvir dan Nevirapin/Efavirenz
Drug–Drug Interactions
Review all prescription and OTC meds, herbals/ supplements
Ask about usage of other drugs
Is a medication change warranted?
Permanent switch vs only while on HCV treatment?
Some interactions may be minor, but don’t neglet it
Monitor labs
Report symptoms
Adjust timing of medication
Registrasi dalam
Simeprevir Akhir 2016/ Awal 2017
proses
Registrasi dalam
proses
Sudah Ada melalui Special Access
Daclatasvir (Saat ini via
Program (SAS) 12 Agustus 2016
Special Access
Program )
Sofosbuvir +
Belum registrasi 2017
Ledipasvir
Selama Sesudah
Pengobatan Pengobatan
98%
SOFOSBUVIR - LEDIPASVIR
98%
SOFOSBUVIR - SIMEPREVIR
93%
SOFOSBUVIR - RIBAVIRIN
60%
SOFOSBUVIR – PEG IFN - RIBAVIRIN
85%
Kesimpulan
Sebagian Odha dengan hepatiotis S kronik sudah
memerlukan terapi antiviral
Odha yang menunggu terapi hepatitis C perlu
adherens terhadap ARV dan mengamalkan gaya
hidup sehat
Perlu pemahaman mengenai obat antiviral hepatitis
C , indikasi, cara pakai, pemantauan hasil terapi,
serta interaksi obat
Odha yang telah berhasil menjalani terapi hepatitis
C kronik perlu mencegah infeksi baru hepatitis C