So what next…………………………………..
Insiden penyakit Katastrofik (berbiaya mahal) mulai meningkat !
700,000 800,000
60,000,000,000 60,000,000,000
700,000
600,000
50,000,000,000 50,000,000,000 600,000
500,000
40,000,000,000 40,000,000,000 500,000
400,000
30,000,000,000 30,000,000,000 400,000
300,000
300,000
20,000,000,000 20,000,000,000
200,000 200,000
10,000,000,000 100,000 10,000,000,000 100,000
- - - -
2008 2009 2010 2008 2009 2010
Diabetes Mellitus Primary Hypertension
80,000,000,000
30,000,000,000 300,000
70,000,000,000 200,000
25,000,000,000 250,000
60,000,000,000
150,000
20,000,000,000 200,000 50,000,000,000
- - - -
2008 2009 2010 2008 2009 2010
Hypertensive Heart Diseases Stroke Non Haemorrage
7
Dalam Negeri Internasional
• 62,1% dari semua
kebangkrutan pada
penelitian disebabkan
oleh penyakit yang
diderita
• Terjadi kenaikan
kasus
kebangkrutan
akibat penyakit
yang diderita
sebesar 50 % dari
2001 dan 2007
Himmelstein et al. (2009)
PROVIDER HUBUNGAN PROVIDER - PASIEN
Defensive medicine - Bipartit
Perkembangan alat/ - Asimetri
teknologi baru Pasien Provider
Belum sadar biaya
SUMBER PEMBIAYAAN SAAT SAKIT
Tidak ada insentif jika
efisien Uang sendiri
Dibantu keluarga / Orang lain
Standar Pelayanan
Perusahaan / Kantor
Kecenderungan
menjadi entitas Asuransi
pencari laba: Jamkesmas (Bansos)
• Malaysia : Institut Pemda
Jantung Nasional : Rp
21.000/hari POLA BEROBAT
• Amerika : pasien Self Medicine
terancam jiwa RS
(termasuk swasta) tanpa Tenaga Non Medis
uang muka, tdk boleh Tenaga Paramedis
tanya penduduk/ tdk,
warga legal/ tdk, Tenaga Medis
9
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
Sistem Jaminan Sosial Nasional
Pasal 28 H ayat 3 • “Setiap orang berhak atas Jaminan Sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
UUD 45 bermanfaat".
UU no 40/2004 & UU no
24/21011
Jaminan Kesehatan Nasional
ASURANSI KESEHATAN
Sakit itu • Mengeluarkan risiko sakit yang kecil, untuk
sesuatu yg
menghadapi risiko sakit yang besar yang
PASTI, hanya
saja kita tdk dapat terjadi di kemudian hari
tahu kapan • Mengeluarkan sejumlah kecil uang (premi/
terjadinya iuran), untuk mendapat manfaat yang besar
Biaya (pengobatan) pada saat terjadi risiko sakit.
pengobatan • Membagi risiko sakit pada banyak orang.
makin hari
makin naik dan
belum pernah
turun Pengeluaran nasional kesehatan
SADIKIN :
per kapita :
SAkit menjaDI Th. 2005 : Rp. 260.509,-
MisKIN Th. 2009 : Rp. 576.053,-
Naik lebih dari 2x lipat !!!
(sumber : PerPres No. 73 th 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional)
Kenapa Perlu Asuransi
Risk
sharing
•Sharing losses
by all members
of the group Insurance
Konsep Asuransi Kesehatan
Prinsip Asuransi Kesehatan Sosial
Asuransi kesehatan sosial tidak dibiayai seluruhnya
oleh Pemerintah
Azas ekuitas yaitu setiap peserta memperoleh hak yang sama atas
pelayanan kesehatan ( manfaat medis )
Manfaat medis yang diperoleh PNS gol. I sama dengan gol. IV
harus sama walaupun nilai rupiah iuran berbeda. Yang boleh
berbeda adalah manfaat non medis yaitu kelas perawatan.
Azas keadilan yaitu setiap peserta memperoleh hak atas manfaat non
medis sesuai besaran premi yang dibayarkan
Dengan pembayaran iuran berbeda tetapi manfaat medis
yang sama maka ada perbedaan manfaat non medis
pada saat rawat inap misalnya saat ini untuk PNS gol. I
dan II di kelas II sedangkan gol III dan gol IV di kelas I.
PRINSIP DASAR PELAYANAN KESEHATAN ( 2 )
Azas portabilitas yaitu setiap peserta dapat memperoleh
pelayanan dimana saja tanpa dibatasi oleh wilayah geografis atau
wilayah pemerintahan.
Setiap orang berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan
dengan manfaat yang sama di seluruh wilayah Indonesia.
Efektif
MANAGED CARE
DEFINISI MANAGED CARE
(tidak ada definisi yang baku)
1. SELEKSI PROVIDER
2. SISTEM PEMBAYARAN PROVIDER
3. SISTEM PELAYANAN BERJENJANG
4. UTILIZATION REVIEW
5. UPAYA PROMOTIF & PREVENTIVE
Penjelasan 5 elemen dasar
Seleksi provider/ credentialing: komitmen provider
untuk melayani sesuai kontrak
Fee arrangement: kapitasi , DRG, perdiem, budget
Pelayanan berjenjang: pelayanan dasar dan lenjutan,
untuk ke pelayanan lanjutan harus dirujuk dari
pelayanan dasar
Utilisasi review ( pengendalian biaya dan evaluasi
mutu pelayanan): prospektif, concurrent, retrospektif
Promotif dan preventif lebih ditekankan untuk
mencegah sakit
KESIMPULAN :
PENGERTIAN MANAGED CARE
• Azas nirlaba yaitu dana yang dihimpun dari premi peserta dipergunakan
untuk kepentingan peserta dan bukan bertujuan untuk memperoleh
keuntungan.
Walaupun dana yang terhimpun tidak dipergunakan untuk
mencari keuntungan namun dana idle / cadangan dapat
diinvestasikan untuk meningkatkan dana cadangan
PRINSIP DASAR KEUANGAN ( 2 )
7 Peranan +++ + ++
Pemerintah
Sistem Pembayaran Asuransi
Retrospektif
• Sesuai jasa per pelayanan (JPP)/ Fee for service
• Tarif diskon
Prospektif
• Diagnostic Related Group
• Kapitasi
• Perkasus/paket
• Per diem
• Global budget
Peserta
Bukan Penerima Bantuan Iuran
Penerima Bantuan Iuran (PBI) (PBI)
Kelas I dan II Kelas I, II dan IIIKelas I, II dan III Kelas III Kelas III
PELAYANAN TERSTRUKTUR BERJENJANG
Sistem Rujukan
Sistem Pembiayaan
Tertiary
Secondary
rujukan Rujuk balik
Primary Care
PEL BERBASIS KED KELUARGA
Tertiary Care
Self Care
45
Alur Pelayanan Kesehatan
Peserta
Rujuk/Rujuk Balik
FKTP
Kegawat-
daruratan
Rumah Sakit
Kapitasi
Klaim
Kantor Cabang
BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan
www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI (Akun Resmi)
BPJS Kesehatan
47